Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Selular Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM EKSTENSI MEDAN

PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH :

LELI RAMDANI HIYA 040521187

DEPARTEMEN MANAJEMEN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK

MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

ABSTRAK

Leli Ramdani Hiya, (2008), Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Selular Medan, Prof. Dr. Zainuddin, Msi selaku Pembimbing: Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE. M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen: Dra. Isfenty Sadelin selaku Penguji I: Drs. Ami Dilham selaku Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh promosi jabatan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Telekomunikasi Selular Medan. Hipotesis promosi jabatan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Telekomunikasi Medan.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis regresi linier sederhana, promosi jabatan sebagai variabel X dan kepuasan kerja karyawan sebagai variabel Y. Data primer penelitian ini merupakan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, kemudian skor dari seluruh kuesioner diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 12 untuk mendapatkan hasil uji regresi linier sederhana.

Hasil analisis pada PT Telekomunikasi Selular Medan menunjukkan bahwa promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada taraf signifikan 5%. Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh promosi jabatan sebesar 62.3%, sedangkan sisanya 37.7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar dari indikator promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan.


(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………...i

KATA PENGANTAR ………..ii

DAFTAR ISI ……….vi

DAFTAR TABEL ……….xi

DAFTAR GAMBAR ………..x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………..1

B. Perumusan Masalah ………..4

C. Kerangka Konseptual ………..4

D. Hipotesis ………..5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..6

F. Metode Penelitian ………..6

1. Batasan Operasional ………..6

2. Defenisi Operasional ………..7

3. Skala Pengukuran Variabel ………..8

4. Populasi dan Sample ………..9

5. Lokasi dan Waktu Penelitian ………..9

6. Jenis Data ………..9

7. Teknik Pengumpulan Data ………10

8. Metode Analisis Data ………10

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ………14


(4)

1. Pengertian Promosi ………14

2. Asas-asas Promosi ………15

3. Dasar-dasar Promosi ………16

4. Syarat-syarat Promosi ………17

5. Tujuan Promosi ………18

6. Prosedur Promosi ………19

C. Pengertian Kepuasan Kerja Karyawan ………20

D. Hubungan Promosi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan …..22

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ………24

B. Arti Lambang Telkomsel ………26

C. Produk-produk Telkomsel ………28

D. Struktur Organisasi PT.Telekomunikasi Sumatera Area ……38

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI A. Analisis Deskriptif ………46

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ………48

C. Uji Normalitas ………51

D. Analisis Statistik ………52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………56

B. Saran ………57


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Promosi Jabatan Karyawan Pada PT Telekomunikasi

Selular Medan Tahun 2004 – 2007 ………..3

Tabel 1.2 Operasional Variabel ………..8

Tabel 3.1 Persyaratan Pasang Baru Kartu HALO ………32

Tabel 4.1 Usia Responden ………46

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Responden ………46

Tabel 4.3 Masa Kerja Responden ………47

Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden ………47

Tabel 4.5 Hasil Item Total Staitistic Pada Promosi Jabatan ………49

Tabel 4.6 Hasil Item Total Statistic Pada Kepuasan Kerja Karyawan ……49

Tabel 4.7 Validitas Butir Pertanyaan ………50

Tabel 4.8 Hasil Reliabilitas Statistic Pada Promosi Jabatan ………51

Tabel 4.9 Hasil Reliabilitas Statistic Pada Kepuasan Kerja Karyawan ……51

Tabel 4.10 Coeffients ………53

Tabel 4.11 Coefficients Untuk Uji t-hitung ………54


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ………..5

Gambar 3.1 Logo Telkomsel ………27

Gambar 3.2 Kartu Halo ………28

Gambar 3.3 Kartu Simpati ………34

Gambar 3.4 Kartu AS ………36

Gambat 3.5 Struktur Organisasi ………38


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan mempunyai tujuan perusahaan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan dapat diraih dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara maksimal, salah satu sumber daya tersebut adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Era bisnis global dewasa ini, suatu perusahaan dituntut untuk memiliki sumber daya yang semakin meningkat termasuk sumber daya manusia, agar tetap mampu bertahan dalam persaingan dan mampu mencapai tujuan perusahaan sebagaimana yang diharapkan. Upaya tersebut erat kaitannya dengan sumber daya manusia sebagai sumber daya yang paling mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karena itu, dapat dikatakan jika kualitas sumber daya manusia yang ada diperusahaan semakin baik maka akan semakin baik pula kualitas kinerja perusahaan tersebut.

Kebutuhan manusia sangat beraneka ragam, baik jenis maupun tingkatnya, bahkan manusia memiliki kebutuhan yang cenderung tak terbatas. Artinya, kebutuhan selalu bertambah dari waktu ke waktu dan manusia selalu berusaha dengan segala kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Kebutuhan manusia diartikan sebagai segala sesuatu yang ingin dimilikinya, dicapai dan dinikmati. Untuk itu manusia terdorong untuk melakukan aktivitas yang disebut dengan kerja, meskipun tidak semua aktivitas dikatakan kerja.

Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan berbeda-beda sesuai


(8)

dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puasa dalam bekerja.

Salah satu cara untuk memacu semangat kerja karyawan adalah dengan cara pemberian promosi jabatan bagi karyawan, yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan terhadap perusahaan. Promosi pekerjaan atau jabatan merupakan perkembangan yang positif dari seorang pekerja atau pegawai karena tugasnya dinilai baik oleh pejabat yang berwenang. Oleh karena itu, pemberian tanggung jawab dan kewenangan yang lebih tinggi patut diberikan kepada meraka yang berprestasi.

Promosi memberikan peranan penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan oleh karyawan. Karena dengan promosi ini berarti adanya kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan, serta kecakapan karyawan bersangkutan untuk menjabat suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi akan memberikan status sosial, wewenang dan tanggung jawab, serta kepuasan kerja karyawan akan semakin meningkat.

PT. Telekomunikasi Selular Medan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi, yang merupakan perusahaan telekomunikasi yang memiliki pelanggan terbesar di wilayah sumatera. Semakin berkembangnya dunia telekomunikasi membuat perusahaan ini semakin terus maju baik dalam ekspansi perusahaan maupun penambahan jaringan komunikasi, sehingga memberikan peluang bagi karyawan untuk dapat menduduki jabatan


(9)

yang lebih baik. PT Telekomunikasi Selular Medan melaksanakan promosi jabatan berdasarkan kebutuhan perusahaan, apabila perusahaan membutuhkan karyawan untuk ditempatkan diposisi baru atau tinggi maka perusahaan akan membuka lowongan promosi bagi karyawan yang menginginkannya.

Pelaksanaan promosi pada PT Telekomunikasi Medan adalah atas dasar prestasi kerja dan senioritas. Namun promosi yang lebih sering digunakan yaitu atas dasar senioritas (pengalaman), dengan alasan karyawan yang memiliki senioritas (pengalaman) yang lebih dianggap memiliki keterampilan dan pengalaman yang lebih dalam bekerja.

Tabel 1.1 Promosi Karyawan

Pada PT Telekomunikasi Selular Medan Tahun 2004 – 2007

Tahun Promosi Jabatan

(orang)

2004 4 orang

2005 5 orang

2006 9 orang

2007 10 orang

Total 28 orang

Sumber: PT Telekomunikasi Selular Medan, 2008

Berdasarkan Tabel 1.1, pelaksanaan promosi pada PT Telekomunikasi Selular Medan tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 menunjukkan angka yang relatif kecil karena pada saat itu kebutuhan promosi jabatan masih kurang. Tetapi pada tahun 2007 karyawan yang dipromosi mengalami peningkatan, terjadinya peningkatan promosi karyawan pada tahun 2007 dikarenakan pada saat itu kebutuhan komunikasi masyarakat menjadi nomor satu dan telekomunikasi menjadi kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat sehingga PT Telekomunikasi Selular Medan membuka beberapa cabang dan membangun


(10)

fasilitas komunikasi seperti tower untuk memperluas jaringan komunikasinya sehingga perusahaan membutuhkan karyawan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.

Apakah karyawan yang telah dipromosikan memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan akibat diadakannya promosi jabatan tersebut. Pentingnya promosi bagi karyawan dalam suatu perusahaan telah menarik perhatian penulis untuk mengetahui apakah promosi jabatan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis memilih PT Telekomunikasi Selular Medan sebagai subjek penelitian dengan judul ”Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Telekomunikasi Selular Medan.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah Promosi Jabatan Yang Dilakukan PT Telekomunikasi Selular Medan Mempunyai Pengaruh Yang Signifikan Terhadap Kepuasan Kerja karyawan?”

C. Kerangka Konseptual

Program promosi hendaknya memberikan informasi yang jelas, apa yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk mempromosikan seseorang karyawan di dalam perusahaan. Hal ini penting supaya karyawan dapat mengetahuinya dan memperjuangkan nasibnya. Menurut Fathoni (2006:120). Pedoman yang digunakan untuk mempromosikan karyawan adalah:


(11)

1. Pengalaman

Promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang lama bekerja dalam perusahaan mendapat prioritas pertama dalam tindakan promosi. 2. Kecakapan

Seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian kecakaspan pertimbangan promosi adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli mendapatkan prioritas pertama untuk dipromosikan. Kecakapan adalah total dari semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.

3. Kombinasi pengalaman dan kecakapan

Promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman dan kecakapan. Pertimbangan promosi adalah berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendidikan formal yang dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan. Cara ini adalah dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena mempromosikan orang yang hanya berdasarkan pengalaman/kecakapan saja dapat diatasi.

Sumber: Fathoni (2006:120) dan Kuswadi (2004:69), diolah penulis Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Promosi Jabatan (X) Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

D. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, dan kerangka konseptual, maka hipotesis yang dikemukakan adalah: “Promosi Jabatan Yang Dilakukan Oleh PT. Telekomunikasi Selular Medan Mempunyai Pengaruh Yang Signifikan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.”


(12)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promosi jabatan yang dilakukan PT Telekomunikasi Selular Medan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Manfaat penelitian bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi Peneliti: dapat menambah pengetahuan pada bidang manajemen sumber daya manusia khususnya berkaitan mengenai pelaksanaan promosi jabatan terhadap kepuasan kerja karyawan serta membandingkan pengetahuan teori dengan kenyataan yang ada dalam praktek sehingga dapat diketahui sejauhmana pengetahuan teori tersebut dapat diterapkan dalam praktek.

2. Bagi Perusahaan: dapat memberikan masukan atau informasi yang bermanfaat dalam melakukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui penilaian kepuasan kerja karyawan khususnya yang berhubungan dengan promosi karyawan

3. Bagi Pihak Lain: sebagai bahan masukan dan perbandingan dalam pencarian data bagi para pembaca guna melakukan penelitian yang berkaitan dengan skripsi ini.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional


(13)

Penelitian ini dibatasi pada pengaruh promosi jabatan (X) yaitu variabel bebas (independence) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) yaitu variabel terikat (dependence) pada karyawan tetap (staf) PT Telekomunikasi Selular Medan.

2. Defenisi Operasioanl

Menjelaskan variabel-variabel yang sudah diidentifikasikan, maka diperlukan defenisi operasional dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Defenisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas (independence) : Promosi Jabatan (X)

Menurut Fathoni (2006:118). Promosi adalah perpindahan yang memperbesar aouthority dan responsibility keryawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam satu organisasi sehingga kewajiban, hak status dan penghasilannya semakin besar.

b. Variabel Terikat (dependence) : Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

Menurut Rivai (2005:480). Kepuasan kerja adalah bagaimana orang merasakan pekerjaan dan aspek-aspeknya. Ada beberapa alas an mengapa perusahaan harus benar-benar memperhatikan kepuasan kerja, yang dapat dikategorikan sesuai dengan fokus karyawan atau perusahaan, yaitu: 1) Manusia berhak diberlakukan dengan adil dan hormat, kepuasan kerja

merupakan perluasan refleksi perlakuan yang baik.

2) Kepuasan kerja dapat menciptakan perilaku yang mempengaruhi fungsi-fungsi perusahaan.


(14)

c. Operasional Variabel

Tabel 1.2 Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala Ukur

Promosi Jabatan (X) 1. Pengalaman 2. Kecapakan

3. Kombinasi pengalaman dan kecakapan Likert Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

1. Balas jasa yang adil dan layak 2. Penempatan yang sesuai dengan

keahlian

3. Berat ringanya pekerjaan dan sifat pekerjaan monoton atau tidak 4. Suasana dan lingkungan pekerjaan 5. Peralatan yang menunjang

pelaksanaan pekerjaan

6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinan.

Likert

Sumber: Fathoni (2006:120) dan Fathoni (2006:129), diolah penulis

3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala likert yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2003 : 86). Sedangkan menurut (Husein, 2001:69) ditentukan item-item yang relevan dengan apa yang ingin diketahui, kemudian responden diminta untuk memberikan jawaban-jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya.

Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, yaitu: a. Sangat Setuju (SS) = 5

b. Setuju (S) = 4 c. Kurang Setuju (KS) = 3 d. Tidak Setuju (TS) = 2


(15)

e. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

4. Populasi dan Sample

PT. Telekomunikasi Selular Medan terdiri dari karyawan tetap (staf) dan karyawan kontrak (outsourcing), pada penelitian ini yang menjadi sample adalah seluruh karyawan tetap (staf) yang berjumlah 50 orang. Teknik Sampling yang digunakan adalah sampling purposive yaitu teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2002:78) yaitu karyawan tetap.

5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari tanggal 5 Januari 2008 sampai dengan Mei 2008 yang dilaksanakan pada PT Telekomunikasi Selular Medan yang beralokasi di Gedung Bank Danamon Lt.8 Jl. P.Diponegoro No. 35 Medan.

6. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu:

a. Data Primer, merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancaran atau hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh penelitian.

b. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh melalui buku-buku referensi, literature, jurnal, surat kabar, arsip-arsip dan bahan-bahan perkuliahan yang dianggap menjadi referensi pendukung berupa teori-teori dan informasi yang berhubungan dengan penelitian.


(16)

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

a. Wawancara adalah kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada responden.

b. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada objek penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti.

c. Studi Dokumentasi adalah pengumpulan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, internet dan sumber data lain yang berhubungan dengan objek penelitian, yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan terhadap penelitian ini.

8. Metode Analisis Data

Peneliti menggunakan teknik analisis data sebagai berikut: a. Metode Analisis Deskriptif

Merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Uji Validitas dan Realibilitas

Validitas sebuah alat ukur ditunjukkan dari kemampuannya mengukur apa yang seharusnya diukur. Kuesioner dikatakan valid apabila


(17)

instrumen tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang diteliti (Suliyanto, 2006:146). Pengajuan validitas tiap butir (item) digunakan analisis item dengan kriteria pengambilan keputusan:

1). Jika Rhitung > Rtabel maka butir tersebut valid

2). Jika Rhitung < Rtabel maka butir tersebut tidak valid

Reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya jika hasil pengukuran yang dilakukan secara berulang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik (Suliyanto, 2006:146). Realibilitas yang baik jika Alpha Cronbach > 0.6.

c. Metode Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independent (promosi jabatan) dengan satu variabel dependent (kepuasan kerja). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:

Y = a + bX + e Keterangan:

Y = Kepuasan Kerja Karyawan a = Konstan

b = Koefisien regresi X = Promosi Jabatan e = Error


(18)

1. Uji t (uji secara parsial) yaitu membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh promosi jabatan sebagai variabel bebas terhadap kepuasan kerja karyawan sebagai variabel tidak bebas. a) Ho : bi = 0

Artinya, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y)

b) Ha : bi ≠ 0

Artinya, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y)

Kriteria pengambilan keputusan:

1) Ho diterima, jika t hitung < t tabel pada = 5% 2) Ha diterima, jika t hitung > t tabel pada = 5% 2. Koefisien Determinan R2 (R Square)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan variabel terikat (Y) yaitu kepuasan kerja karyawan.

Dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut:

a) 0< R2 < 1, artinya jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (promosi jabatan) adalah besar terhadap variabel terikat (kepuasan kerja karyawan). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat


(19)

untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

b) 0> R2 > 1, artinya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (promosi jabatan) adalah kecil terhadap variabel terikat (kepuasan kerja karyawan). Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(20)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya oleh Musyayyadah (2006) dengan judul Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Kebijakan Promosi pada Kantor Bupati Deli Serdang. Penulis melihat bahwa hasil penelitian yang dilakukan Musyayyadah (2006) dengan menggunakan perhitungan melalui aplikasi komputer SPSS for Windows versi 12.0. dan ditentukan dengan tingkat signifikan ( ) = 5% menyatakan bahwa berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa prestasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap promosi jabatan. Dengan nilai R Square sebesar 30,1%, sedangkan sisanya 69,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Emika (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pelaksanaan Program Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Penentuan Promosi Jabatan Pada Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh program penilaian prestasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap promosi jabatan. Dengan nilai R Square sebesar 38,9%, sedangkan sisanya 61,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

B. Promosi Jabatan 1. Pengertian Promosi

Promosi memberikan peranan penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu diharapkan oleh karyawan. Karena dengan promosi


(21)

ini berarti adanya kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan, serta kecakapan karyawan yang bersangkutan untuk menjabat suatu jabatan yang lebih tinggi.

Adanya kesempatan untuk dipromosikan juga akan mendorong kepuasan kerja bagi karyawan dan akan mendorong penarikan pelamar yang semakin banyak memasukkan lamarannya sehingga pengadaan kayawan yang baik bagi perusahaan akan lebih mudah. Sebaliknya, jika kesempatan untuk dipromosikan relative kecil/tidak ada maka gairah kerja, semangat kerja, disiplin kerja dan kepuasan kerja akan menurun. Penarikan dan pengadaan karyawan semakin sulit bagi perusahaan bersangkutan.

Menurut Fathoni (2006:118), promosi berarti perpindahan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, wewenang dan tanggung jawab semakin besar, status serta pendapatan juga semakin tinggi.

2. Asas-asas Promosi

Menurut Hasibuan (2005:108), asas-asas promosi harus dituangkan dalam program promosi secara jelas sehingga karyawan mengetahui dan perusahaan mempunyai pegangan untuk mempromosikan karyawan. Asas-asas Promosi antara lain:

a. Kepercayaan

Promosi hendaknya berasaskan pada kepercayaan atau keyakinan mengenai kejujuran, kemampuan dan kecakapan karyawan yang bersangkutan baik pada jabatan tersebut.


(22)

Promosi berasaskan keadilan terhadap penilaian kejujuran, kemampuan dan kecakapan semua kayawan. Penilaian harus jujur dan objektif, jangan pilih kasih atau like and dislike. Karyawan yang mempunyai peringkat terbaik hendaknya mendapat kesempatan pertama untuk dipromosikan tanpa melihat suku, golongan dan keturunannya.

c. Formasi

Promosi harus beasaskan kepada formasi yang ada, karena promosi karyawan hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong.

3. Dasar-dasar Promosi

Dasar-dasar yang dipakai untuk melaksanakan promosi menurut Fathoni (2006:119), yaitu:

a. Pengalaman

Pengalaman yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang terlama bekerja dalam perusahaan mendapat prioritas pertama dalam tindakan promosi.

b. Kecakapan

Kecakapan yaitu seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian kecakapan yakni total dari semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil bisa dipertanggungjawabkan. Pertimbangan promosi adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan. c. Kombinasi pengalaman dan kecakapan


(23)

Promosi yang berdasarkan pada lamanya pengalaman dan kecakapan. Pertimbangan promosi adalah berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendidikan formal yang dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan. Jika seseorang lulus dalam ujian dan hasil ujian kenaikan dipromosikan

4. Syarat-syarat Promosi

Persyaratan promosi untuk setiap perusahaan tidak selalu sama tergantung kepada perusahaan masing-masing. Syarat-syarat promosi pada umumnya menurut Fathoni (2006:121), yaitu:

a. Kejujuran

Karyawan harus jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya, perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelola jabatan tersebut. b. Disiplin

Karyawan harus berdisiplin pada dirinya, tugas-tugasnya serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan. Karena dengan disiplin memungkinkan perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal.

c. Prestasi Kerja

Karyawan yang mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara efektif dan efisien.


(24)

Karyawan yang dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama karyawan maka akan tercipta suasana hubungan kerja yang baik antara semua karyawan.

e. Kecakapan

Karyawan itu cakap, kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan dengan baik. Dia dapat bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tanpa mendapat bimbingan yang terus-menerus dari atasannya.

f. Loyalitas

Karyawan harus loyal dalam membela perusahaan atau korps dari tindakan yang merugikan perusahaan atau korpsnya. Ini menunjukkan bahwa karyawan tersebut berpartisipasi aktif terhadap perusahaanya.

g. Kepemimpinan

Dia harus mampu membina dan memotivasi bawahannya untuk bekerja sama dan bekerja secara efektif dalam mencapai sasaran perusahaannya. h. Komunikatif

Karyawan dapat berkomunikasi secara efektif dan dapat menerima dan menyampaikan informasi dari atasan maupun dari bawahannya dengan baik, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.

i. Pendidikan

Karyawan harus telah memiliki ijazah dan pendidikan formal sesuai dengan spesifikasi jabatan


(25)

5. Tujuan promosi

a. Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi.

b. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai.

c. Karyawan yang di promosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, ketenangan dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktivitas kerjanya meningkat.

d. Untuk mempermudah penarikan pelamar

e. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaanya.

f. Untuk mengisi kekosongan jabatan

g. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan.

6. Prosedur Promosi

Prosedur pelaksanaan promosi yang biasa dianut perusahaan menurut Sastrohadiwiryo (2002:263) adalah:

a. Promosi dari dalam perusahaann

hampir merupakan suatu tradisi untuk mencari calon yang akan menduduki jabatan manajer pada suatu hierarki perusahaan diantara jajaran tenaga kerja yang ada merupakan kebiasan umum yang tampak hamper membudaya.


(26)

Pencalonan oleh manajemen adalah proses penunjang guna mengajukan bawahan tertentu untuk dipromosikan. Tidak dapat disangsikan bahwa prosedur ini tidak sistematis dan mudah keliru, tetapi bagaimanapun juga proses inilah yang paling luas digunakan dalam perusahaan untuk menyelidiki tenaga kerja yang akan dipromosikan.

c. Promosi melalui prosedur Seleksi

Prosedur lain yang ditempuh dalam rangka promosi tenaga kerja adalah melalui proses seleksi. Biasana proses seleksi bagi perusahaan-perusahaan besar menggunakan berbagai jenis ujian psikologis untuk tujuan ini. Cara ini sebenarnya kurang mendapat tanggapan positif dari para tenaga kerja karena prosedur dianggap terlalu berbelit-belit, akibatnya banyak waktu dan tenaga yang terbuang dengan sia-sia.

C. Pengertian Kepuasan Kerja Karyawan

Sesuai dengan kodratnya, kebutuhan manusia sangat beraneka ragam, baik jenis maupun tingkatnya, bahkan manusia memiliki kebutuhan yang cenderung tak terbatas. Artinya, kebutuhan selalu bertambah dari waktu ke waktu dan manusia selalu berusaha dengan segala kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Kebutuhan manusia diartikan sebagai segala sesuatu yang ingin dimilikinya, dicapai dan dinikmati.

Karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka ini menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Karyawan menjadi


(27)

pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai tujuan, mempunyai pemikiran, perasaan, dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya.

Kepuasan kerja pada dasarnya menurut Rivai (2004:475) merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja.

Kepuasan kerja (job satisfaction) menurut Handoko (2000:193) adalah sikap atau keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam memandang pekerjaannya. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Teori tentang kepuasan kerja yang cukup dikenal menurut Rivai (2004:476) adalah:

1. Teori Ketidaksesuaian (Discrepancy theory)

Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara sesuatu yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. Sehingga apabila kepuasannya diperoleh melebihi dari yang diinginkan, maka orang akan menjadi lebih puas lagi.

2. Teori Keadilan (Equity theory)

Teori ini mengemukakan bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas, tergantung pada ada atau tidaknya keadilan (equity) dalam suatu situasi,


(28)

khususnya situasi kerja. Menurut teori ini komponen utama dalam teori keadilan adalah input, hasil, keadilan dan ketidakadilan. Input adalah faktor bernilai bagi karyawan yang dianggap mendukung pekerjaanya, seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, jumlah tugas dan peralatan atau perlengkapan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaannya. Hasil adalah sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang karyawan yang diperoleh dari pekerjaannya, seperti: upah/gaji, keuntungan sampingan, status, penghargaan. Menurut teori ini, setiap karyawan akan membandingkan input hasil dirinya dengan input hasil orang lain. Bila perbandingan itu dianggap cukup adil, maka karyawan akan merasa puas. Bila perbandingan itu tidak seimbang akan timbul ketidakpuasan.

3. Teori dua factor (two factor theory)

Kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja itu merupakan hal yang berbeda. Teori ini merumuskan karakteristik pekerjaan menjadi dua kelompok yaitu faktor-faktor atau situasi yang dibutuhkan sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari: pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, ada kesempatan untuk berprestasi, kesempatan memperoleh penghargaan dan promosi. Faktor kedua yaitu faktor-faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan yang terdiri dari gaji/upah, kondisi kerja dan status, pengawasan, hubungan antar pribadi. Faktor ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar karyawan.

D. Hubungan Promosi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya, supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan dan kedisiplinan karyawan meningkat. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenakan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini


(29)

dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar perusahaan.

Karyawan yang telah dipromosikan akan memiliki kepuasan kerja yang tinggi jika promosi yang diterima sesuai dengan harapan dan sebaliknya, jika promosi yang diterima tidak sesuai dengan harapan maka kepuasan kerja karyawan tersebut akan menurun. Kepuasan kerja yang mencerminkan sikap emosional yang seimbang antara jasa dan pelaksanaan pekerjaannya. Karyawan yang lebih menikmati kepuasan kerja akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.

Menurut Fathoni (2006:129). Adapun kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1. Balas jasa yang adil dan layak

2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian 3. Berat ringannya pekerjaan

4. Suasana dan lingkungan pekerjaan

5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan 6. Sikap pimpinan dalam Kepemimpinannya

7. Sifat pekerjaan monoton atau tidak

Kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan yang nantinya karyawan akan dipromosikan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.


(30)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel)

Berdasarkan dari sumber-sumber publikasi perusahaan berikut akan dipaparkan mengenai gambaran umum perusahaan. PT. Telkomsel didirikan pada tanggal 26 Mei 1995. Berdirinya Telkomsel sebagai salah satu operator GSM (Global System for Mobile Communication) di Indonesia, tidak lepas dari peranan PT. Telkom sebagai salah satu perusahaan komunikasi terbesar di Indonesia. Dalam bulan Oktober 1993, PT. Telkom ditugaskan oleh BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk membangun sebuah pilot project system telekomunikasi.

Bergerak pada bidang komunikasi selular GSM di Batam dan Bintan. Penugasan ini direalisasikan oleh PT. Telkomsel pada bulan November 1993. Satu bulan kemudian tepatnya pada tanggal 31 Desember 1993, proyek GSM ini sekaligus sebagai tongkak dimulainya era komunikasi selular pertama di Indonesia. Tidak lama dari masa pengoperasian tersebut, wilayah pelayanannya pun berkembang ke Pekanbaru dan Medan. Pada tanggal 28 Maret 1994, PT Telkom resmi terdaftar sebagai anggota organisasi operator GSM dunia yang bermarkas di Dublin, Irlandia. Langkah PT. Telkom tidak berhenti sampai disitu saya, sasaran untuk menjadi operator GSM berskala nasional adalah tujuan berikutnya. Pada tanggal 24 Agustus 1994 izin prinsip sebagai operator GSM berskala nasional pun turun dari pemerintah.


(31)

Pada tanggal 1 November 1994 PT. Telkom dan PT. Indosat menandatangani pembentuka perusahaan patungan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Perpaduan inilah yang membidangi lahirnya secara resmi PT. Telkomsel Indonesia (Telekomunikasi Indonesia) pada tanggal 26 Mei 1995.

Telkomsel menyadari bahwa untuk dapat menjadi operator nasional yang berkualitas, dibutuhkan kekuatan baik dari segi capital, teknologi, sumber daya manusia, maupun aspek lainnya. Agar bias memenuhi hal tersebut, tidak pilihan lain selain mengajak beberapa perusahaan telekomunikasi yang telah berpengalaman untuk bermitra. Pilihan untuk bermitra tersebut jatuh pada PT. Telecom Netherlands dan PT. Setco Megacell Asia. Dengan bertambahnya mitra kerja tersebut, maka status Telkomsel berubah menjadi PMA (Penanaman Modal Asing) yaitu dengan komposisi saham PT. Telkom 42,27% dan PT. Indosat 35% dan PT. Setco Megacell Asia 5%.

Dalam usia PT. Telkomsel yang tergolong relative muda, PT. Telkomsel sudah menunjukkan kemajuan yang pesat. Misinya sebagai penyedia fasilitas telekomunikasi selular nasional, mempermudah dan mempercepat jasa telekomunikasi, serta memberikan solusi bagi kebutuhan telekomunikasi setiap saat dan dimana saja, lambat laun mendekati kenyataan. Hal ini dibuktikan pada akhir tahun 1996 dimana PT. Telkomsel telah mampu menjangkau seluruh propinsi yang ada di Indonesia beserta ratusan kota besar lainnya, dan akan berlanjut terus sampai menjangkau seluruh ibukota kabupaten/kotamadya di tanah air. Tepat pada hari kemerdekaan RI yang ke-59, Seluruh Ibukota Kabupaten/ kotamadya di daerah Sumatera telah tercovered oleh PT. Telkomsel.


(32)

PT. Telkomsel merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi selular. Usahanya meliputi telekomunikasi domestik dan telekomuniksi internasional yang dilaksanakan secara terpadu dengan wawasan pelayanan yang dinamis dan berorientasi untuk selalu maju dan terdepan di bidangnya sesuai dengan slogannya “Terdepan Dalam Mutu dan Pelayanan”.

Saat ini dalam usianya yang relatif muda, Telkomsel telah menunjukkan kemajuan yang pesat. Misalnya sebagai penyedia fasilitas telekomunikasi selular nasional mempermudah dan mempercepat jasa telekomunikasi seiap saat dan di mana saja telah mendekati kenyataan.

Area pelayanan yang telah mencakup seluruh propinsi di Indonesia ini ditambah lagi dengan teknologi features-featuresnya, keunggulan layanan dan sebagainya telah membuka mata para pengguna jasa komunikasi selular untuk memanfaatkan jasa layanannya sebagai pilihan pertama.

Telkomsel dengan mottonya “Begitu Dekat, Begitu Nyata” (So Close, So Real) adalah sebuah perusahaan jasa telekomunikasi yang bergerak dibidang selular GSM (Global System For Mobile Communication). Produk utama Telkomsel adalah kartu Halo, SIMPATI, dan As yaitu nama yang digunakan untuk setiap kartu SIM (Subscriber Identity Module), yang menjamin penggunanya memperoleh semua keunggulan, antara lain keamanan (bebas dari penyadapan dan penggandaan), aksebilitas, harga yang terjangkau, mutu prima dan jangkauan yang luas selaras dengan motto serta visi dan misi perusahaan (Telkomsel).


(33)

B. Arti Lambang Telkomsel

Lambang Telkomsel terdiri dari 2 (dua) bentuk utama-elips dan segi enam serta 3 (tiga) warna yaitu merah, putih dan abu-abu. Bentuk segi enam melambangkan sistem selular GSM (Global System for Mobile Communication). Elips horizontal melambangkan jasa komunikasi terresterial yang ditawarkan Telkomsel dan juga mewakili PT. Telkom sebagai pemegang saham utama dan penyelenggara telekomunikasi domestic. Elips vertikal menunjukkan bahwa komunikasi Telkomsel menggunakan gelombang udara dan juga mewakili PT. Indosat sebagai pemegang saham utama lainnya dengan pelaksana telekomunikasi internasional terkemuka di Indonesia. Kedua elips tersebut berpotongan diatas segi enam berwarna merah dan abu-abu serta berbentuk huruf “T” berwarna putih yang merupakan huruf pertama dari Telkomsel.

Warna merah pada bagian atas segi enam melambangkan keteguhan, keyakinan dan kesiapan Telkomsel dalam menghadapi masa depan pertelekomunikasian. Segi enam yang berwarna abu-abu menyatakan komitmen Telkomsel terhadap pelanggannya dan dukungan kuat dari perusahaan induknya. Warna abu-abu yang merupakan warna logam melambangkan teknologi dan kestabilan. Warna putih berarti keterbukaan dan etika usaha yang tidak perlu diragukan lagi.


(34)

Gambar 3.1 : Logo Telkomsel Sumber: PT Telkomsel, 2008

C. Produk-Produk Telkomsel

Produk utama PT. Telkomsel adalah kartuHALO, simPATI, dan KartuAs. Nama yang digunakan untuk setiap kartu SIM (Subscriber Identity Module). Untuk produk prabayar Telkomsel yaitu kartu simPATI dan KartuAs, pelanggan yang akan PSB (pasang baru) dapat menghubungi counter – counter atau graPARI Telkomsel terdekat.

Dan setelah proses pembelian atau pengaktifan kartu tersebut, pelanggan tidak memiliki keterkaitan lagi terhadap Telkomsel. Kartu simPATI dan kartuAs memiliki fiture – fiture yang hampir sama dengan kartuHALO, Seluruh pelanggan Telkomsel sekarang sudah memiliki layanan bebas roaming nasional dan International Roaming. simPATI memiliki suatu layanan seperti simPATI zone, layanan ini merupakan tempat dimana para pengguna kartu simPATI dapat mendaftarkan dirinya sebagai anggota kartu simPATI dan langsung terdaftar


(35)

menjadi SimPATIzoner sehingga untuk sesama pelanggan dapat saling bertukar informasi.

1. Kartu Halo

Gambar: 3.2. Kartu Halo Sumber: PT Telkomsel, 2008

KartuHALO adalah kartu pasca-bayar (post-paid) dari Telkomsel. Diperlukan proses pendaftaran untuk berlangganan kartuHALO dengan melampirkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan.

Untuk produk pasca bayar Telkomsel yaitu KartuHALO, Telkomsel menjamin penggunanya memperoleh semua keunggulan GSM, seperti keamanan (bebas dari penyadapan dan penggandaan), aksesibilitas, harga yang terjangkau, mutu prima dan jangkauan yang luas. Selain kemampuan untuk menelepon dan menerima telepon dari mana saja dan kapan saja, kartuHALO juga menawarkan beraneka ragam pelayanan yang dapat diperoleh tanpa biaya atau dengan biaya tambahan. Pelayanan kartu HALO antara lain, yaitu :

a. Veronica

Veronica menyimpan setiap pesan yang masuk saat ponsel berada di luar jangkauan, tidak menjawab atau tidak aktif. Pesan-pesan singkat yang masuk terekam dan tersimpan di VERONICA melalui mesin perekam internal kartu-HALO. Semua pesan yang tersimpan dapat dipanggil saat diinginkan dan jumlah


(36)

pesan yang tersimpan disampaikan secara otomatis ke telepon selular melalui tampilan digital di layer ponsel. VERONICA bukan hanya terbatas pada pesan suara, pesan faksimili juga dapat disimpan dan dipanggil dari mesin faxsimili manapun. Fasilitas ini merupakan salah satu inovasi ekslusif dari PT. Telkomsel b. CALIPSO (Calling Line Identification / Identifikasi penelepon)

Dengan fasilitas ini, nomor dan nama si penelepon akan muncul pada layar telepon selular, jika sebelumnya kita menyimpan nama dan nomor tersebut dalam memori. Sehingga pengguna kartuHALO mempunyai pilihan menerima telepon tersebut atau mengabaikannya, menelepon kembali yang tidak sempat diterima dan mencegah telepon yang tidak diinginkan. Memori kartuHALO bisa menampung hingga 100 nama/nomor ditambah sejumlah tertentu lainnya dari telepon selular.

c. Call Waiting / Call Holding

Jika pemakai kartuHALO sedang berbicara di telepon, telepon lain dapat masuk tanpa mendengar nada “sibuk”. Di telepon pengguna kartuHALO akan terdengar nada “beep” pendek yang menandakan adanya telepon lain yang masuk. CALIPSO memberitahu nomor telepon atau nama penelepon kedua. Pengguna kartuHALO mempunyai pilihan untuk mengabaikan penelepon kedua atau beralih sementara ke penelepon kedua tanpa harus menyudahi penelepon pertama.

d. Call Forwarding

Fasilitas Forwarding memungkinkan telepon masuk dialihkan ke nomor lain yang dikehendaki, misalnya nomor sekretaris, atau sambungan langsung ke kantor, nomor rumah bahkan nomor pager, apabila telepon selular pengguna


(37)

kartuHALO sedang sibuk, tidak menjawab, atau berada diluar jangkauan dengan Forwarding, tidak ada telepon masuk yang terlewatkan dan penelepon dapat langsung berbicara atau meninggalkan pesan.

e. SMS (Short Message Service)

Fasilitas ini memungkinkan pesan tertulis diterima dan dikirim dari telepon selular. Telepon selular dapat menjadi radio panggil alpha numeric (dua arah) yang lebih menjamin kerahasiaan dan kepastian berita karena akan dikirim kembali secara otomatis bila tidak sampai.

f. FARIDA (Fax Response and Interactive Data)

Fasilitas ini memungkinkan pengguna kartuHALO untuk melakukan komunikasi data on-line dan faximili melalui telepon selular. Bahkan dapat melakukan surfing di internet melalui telepon selular. Cukup dengan menghubungkan telepon selular ke komputer laptop untuk menjelajahi internet, mengirim dan menerima faximili tanpa melalui mesin faximili serta melakukan transmisi data.

g. Call Baring

Fasilitas ini memungkinkan pengguna kartuHALO membatasi penggunaan telepon selularnya, misalnya menghambat semua panggilan keluar, menghambat panggilan Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ)/Internasional dan menghambat panggilan masuk ketika roaming.

h. Sambungan Langsung Internasional (SLI)

Pengguna kartuHALO tidak perlu mengajukan permohonan untuk mendapatkan fasilitas SLI karena secara otomatis fasilitas ini dibukakan untuk pengguna kartuHALO.


(38)

i. Bebas Roaming Nasional

Dengan jaringan GSM terluas di Indonesia, kartuHALO memungkinkan penggunanya untuk bebas roaming ( menjelajahi ) seluruh Indonesia. Pengguna kartuHALO dimanapun berada akan secara mudah dihubungi maupun menghubungi dan bebas dari biaya roaming Nasional.

j. Roaming Internasional / international Roaming

KartuHALO Telkomsel memungkinkan penggunanya untuk memanggil dan menerima panggilan ketika melakukan perjalanan ke luar negeri. Melalui perjanjian bilateral yang telah disepakati oleh Telkomsel dan operator GSM di segenap penjuru dunia, kartuHALO dapat digunakan di negara-negara lain tanpa gangguan.

Persyaratan dan Prosedur Pasang Baru

Mengingat bahwa pengguna telepon selular GSM masih terbatas pada kalangan tertentu yang memerlukan kecanggihan teknologi komunikasi yang bermutu tinggi dan mampu mengkoordinir setiap bentuk kegiatan usaha maupun keperluan pribadi dan juga telepon selular GSM adalah alat komunikasi berbiaya tinggi, maka perlu ditetapkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap calon pelanggan baru. Adapun persyaratan pasang baru kartuHALO berbeda-beda menurut kriteria calon pelanggan karyawan dari perusahaan dan pribadi, yaitu :


(39)

Tabel 3.1 Persyaratan Pasang Baru kartuHALO

No. Persyaratan High Usage Karyawan

1 Mengisi Formulir X X

2 Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga X X 3

Referensi dari perusahaan yang

bersangkutan × X

4 Fotokopi Kartu Tanda Pegawai × X 5 Membayar materai Rp 6000 × X 6 Membayar biaya Rp 25. 000 X X

Sumber : PT. Telkomsel Sumatera Area (2006)

Tarif Percakapan kartuHALO dan Metode Pembayarannya

Tarif percakapan kartuHALO selalu disesuaikan dengan tarif telepon selular yang ditentukan oleh pemerintah. Komponen tarif terdiri dari biaya pulsa (yang dikenakan atas pembicaraan melalui sambungan telepon biasa memakai jaringan PSTN) dan biaya airtime (biaya yang dikenakan atas pembicaraan melalui jaringan gelombang radio).Untuk pembayaran tagihan kartuHALO pelanggan GSM Telkomsel dapat memilih berbagai metode pembayaran antara lain :

1. Auto Debet Kartu Kredit

Pelanggan GSM Telkomsel dapat memanfaatkan kartu kredit untuk kemudahan pembayaran tagihan bulanan kartuHALO hanya dengan mengisi formulir surat kuasa terlampir dan menyerahkannya ke PT. Telkomsel.

Keuntungan dari sistem pembayaran ini antara lain : a. Praktis, mudah dan hemat waktu.

b. Tanpa biaya tambahan untuk transfer dan lain sebagainya.

c. Pelanggan hanya tinggal mencek ulang tagihan Telkomsel yang duterima dengan pendebitan yang telah dilakukan dari tagihan kartu kredit pelanggan.


(40)

d. Telkomsel akan membayar discounted rate kepada bank pendebitan kartu.

e. Pelanggan terhindar dari keterlambatan membayar dan pemblokiran hingga semua fasilitas Telkomsel dapat terus menerus dinikmati

2. Auto Debet Rekening

Dengan cara ini pelanggan GSM Telkomsel hanya perlu mengisi surat kuasa terlampir dan menyerahkan ke graPARI Sraya atau kepada bank yang telah ditunjuk antara lain : BNI, BII, Bank Mandiri, Bank Bali,dan lain-lain. Selanjutnya bank secara otomatis akan membayarkan tagihan setiap bulan dengan mendebit rekening pelanggan tersebut. Keuntungan metode pembayaran ini adalah :

Pelanggan tidak perlu datang mengantri ke bank untuk melakukan transfer atau pembayara tunai.

a. Bebas dari biaya transfer, biaya pendebitan maupun biaya administrasi lainnya.

b. Setiap bulan, pelanggan cukup mencocokkan biaya tagihan yang telah didebit dari rekening bank dengan tagihan Telkomsel yang dikirim ke alamat pelanggan.

c. Pembayaran tepat waktu dan terhindar dari pemblokiran hingga aktifitas ponsel tidak terganggu.

3. ATM BCA

Dengan jaringan ATM terluas di Indonesia, BCA menjamin mitra Telkomsel dalam pembayaran tagihan pelanggan. Pelanggan yang telah menjadi nasabah BCA dapat menggunakan fasilitas ATM-nya 24 jam setiap hari, di lebih dari


(41)

1500 unit ATM BCA di seluruh Indonesia. Biaya pembayaran melalui ATM akan ditanggung oleh Telkomsel.

4. Transfer

Transfer dapat dilakukan dari bank mana saja, ditujukan ke rekening TELKOMSEL dengan nomor #691.576.601# di Bank Negara Indonesia (BNI).

5. Tunai

Pelanggan dapat melakukan pembayaran tunai tagihan Telkomsel di semua cabang BNI di seluruh Indonesia

2. Kartu Simpati

Gamber: 3.3. Kartu Simpati Sumber: PT. Telkomsel, 2008

simPATI adalah kartu pra-bayar (pre-paid) dari TELKOMSEL. Pengguna tidak dikenakan biaya berlangganan bulanan (abodemen), jika pulsa habis cukup

dengan mengisi ulang dengan menggunakan voucher dengan nilai pulsa tertentu.

Jenis-jenis Kartu simPATI

Sampai saat ini telah dikeluarkan 8 (delapan) macam simPATI, yaitu :

a. simPATI Phase 1 (Juli 1997) : tidak dapat diisi ulang, jika pulsa habis maka kartu tidak dapat digunakan kembali. Nilai pulsa 100 ribu, 200 ribu dan 400 ribu.


(42)

b. simPATI Sea Games (Oktober 1997) : simPATI phase I yang dikeluarkan dalam rangka menyambut Sea Games, dengan desain khusus menggambarkan cabang-cabang olahraga.

c. simPATI Regional (November 1997 – Mei 1999), pulsa isi ulang, berlaku hanya di area tertentu saja (lokal).

d. simPATI Nusantara (Mei 1999 s.d. sekarang), pulsa isi ulang, dapat

digunakan untuk roaming nasional.

e. simPATI Double Impact (Akhir 2002 s.d akhir 2004), pulsa isi ulang,

dapat digunakan untuk roaming nasional.

f. simPATI Hoki (Akhir 2004 s.d awal 2006), pulsa isi ulang, bebas roaming nasional, dapat mengakses layanan NSP.

g. simPATI Jitu (Awal 2006 s.d awal 2007), pulsa isi ulang, bebas roaming nasional, dapat mengakses layanan NSP, bonus 20 sms gratis, bonus pulsa Rp. 10.000,- untuk pengisian ulang pertama kali, dan memiliki tarif hemat hingga Rp. 300,-/menit.

simPATI EXTRA (Awal 2007 s.d sekarang), pulsa isi ulang, bebas roaming

nasional, dapat mengakses layanan NSP, bonus pulsa Rp. 5.000,- saat

melakukan call pertama sekali, bonus pulsa Rp. 10.000,- pada saat pengisian


(43)

3. Kartu AS

Gambar: 3.4. Kartu AS Sumber: PT Telekomunikasi, 2008

Kartu As merupakan Kartu Prabayar (prepaid) yang dikeluarkan oleh Telkomsel. kartu As dapat diisi ulang seperti halnya dengan kartu prabayar yang ada di Indonesia. kartu As dapat digunakan di seluruh Indonesia, tarif percakapan sangat kompetitif karena mempunyai 2 tarif khusus, yaitu :

a. Tarif Murah (tarif flat dari pelanggan kartu As ke pelanggan kartuHALO dan simPATI).

b. Tarif Super Murah (tarif flat antar sesama pengguna kartu As).

Sasaran-sasaran PT. Telkomsel Sumatera Area

Beberapa sasaran yang ingin dicapai oleh PT. Telkomsel antara lain :

1. Menomorsatukan peletakan infrastruktur telekomunikasi dengan dukungan perangkat teknologi yang mutakhir dan handal dalam rangka menjamin mutu dan layanan telekomunikasi;

2. Mengembangkan jaringan distribusi yang seluas-luasnya dengan target pasaran utama kelompok menengah ke atas dengan jangkauan nasional; 3. Mengutamakan kepuasan pelanggan melalui layanan yang cepat, tepat


(44)

4. Mengembangkan citra perusahaan sebagai perusahaan jasa telekomunikasi yang selalu mengutamakan mutu dan layanan melalui kegiatan telekomunikasi dan promosi yang terstruktur dan berkesinambungan;

5. Mengembangkan ketrampilan dan profesionalisme secara terus menerus guna tersedianya sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas.


(45)

D. STRUKTUR ORGANISASI PT. TELKOMSEL SUMATERA AREA Bagian Operasi dan Pemeliharaan Bagian Keuangan Bagian Administrasi dan Umum Bagian Pemasaran dan Pelayanan Unit Manajemen Pemasaran Kelompok

Caroline Kelompok

Sisfo Support Kelompok Pengendalian Jaringan Unit Akuntasi Unit Pembendaharaa Unit Billing Support & AR

Collection Unit Umum Unit Sumber Daya Manusia Kelompok Teknik Area Unit Saran Pendukung & Pengendalian Pelayanan graPARI Kelompok Account Management Sekretaris Vice President Vice President Sumatera Area

Gambar: 3.5. Struktur Organisasi


(46)

Adapun uraian tugas dari struktur organisasi PT. Telkomsel Sumatera Area adalah sebagai berikut :

A. Vice President

Bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional perusahaan di dalam area kerja wilayah Sumatera Area.

B. Sekretaris Vice President

1. Melakukan pencatatan dan pengarsipan surat masuk dan surat keluar. 2. Menyortir surat masuk.

3. Menerima tamu dan menyeleksi tamu yang layak bertemu General Manager.

4. Menerima telepon dan menyeleksi telepon yang masuk untuk General Manager.

5. Mendistribusikan fax surat masuk ataupun surat keluar. C. Bagian Pemasaran dan Pelayanan

Bagian Pemasaran dan Pelayanan terdiri dari 4 unit bagian, yaitu : 1. Unit Manajemen Pemasaran

a. Manajemen survey pasar dan kepuasan pelanggan sesuai dengan metode dan strategi yang dikembangkan kantor pusat.

b. Menetapkan diskon atas harga produk sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

c. Merencanakan dan mengusulkan perluasan jaringan berdasarkan kebutuhan pasar.

d. Membuat dan melaksanakan program-program promosi untuk meningkatkan penjualan.


(47)

2. Unit Caroline (Costumer Care By Online)

a. Memberikan pelayanan informasi dan penanganan keluhan pelanggan melalui telepon, fax, surat, dan media.

b. Memberikan pelayanan permintaan mutasi dan perubahan data. c. Menindaklanjuti dan melakukan koordinasi penaganan keluhan

pelanggan di seluruh saluran.

3. Unit Sarana Pendukung dan Pengendalian Pelayanan Pelanggan

a. Merencanakan, mengoperasikan, dan memelihara sarana pendukung call centre.

b. Mengindentifikasi dan memproses kebutuhan sarana pendukung. c. Melakukan administrasi pemeliharaan rutin peralatan call centre. d. Memelihara database call centre.

e. Memonitor kualitas pelayanan secara berkala serta berkelanjutan. f. Melakukan koordinasi keluhan pelanggan di seluruh saluran. 4. Kelompok Account Management.

a. Mengumpulkan informasi data calon pelanggan.

b. Menganalisa kebutuhan pelanggan berdasarkan data yang diperoleh.

c. Melakukan administrasi penjualan (penguasaan form, validasi, survey, dan entry data) untuk pelanggan VVIP, VIP, high usage, dan corporate.

d. Aktivasi dan otorisasi pembukaan fitur.

e. Memonitor dan memastikan pembayaran pelanggan untuk VVIP, VIP, high usage, dan corporate.


(48)

f. Melakukan open blockir bagi pelanggan yang sudah melakukan pembayaran untuk VVIP, VIP, high usage, dan corporate.

D. Bagian Operasi dan Pemeliharaan

Bagian Operasi dan Pemeliharaan terdiri dari 3 unit bagian, yaitu : 1. Kelompok Pengendalian Jaringan

a. Memonitor jaringan.

b. Melakukan pengukuran terhadap kualitas jaringan.

c. Mengevaluasi performansi jaringan serta rekomendasi perbaikan kualitas jaringan.

2. Kelompok Sistem Informasi (Sisfo) Support

a. Pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan sistem ad-hoc (bantu) regional.

b. Pengoperasian dan pemeliharaan sarana komunikasi data dan LAN. c. Penyediaan dan pemeliharaan peralatan untuk mendukung aplikasi

ad-hoc regional. 3. Kelompok Teknik Area

a. Melakukan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan transmisi, switching, MSC, VLR, HLR, BSS, CME, dan tower.

b. Melaksanakan penambahan kapasitas dan perbaikan kualitas sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

c. Membantu pengawasan pelaksanaan pembangunan. d. Administrasi teknik.


(49)

E. Bagian Keuangan

Bagian keuangan terdiri dari 3 unit bagian, yaitu : 1. Unit Akuntansi

a. Pencatatan keuangan. b. Membuat laporan keuangan.

c. Menyusun dan mengelola anggaran pendapatan dan biaya. d. Usulan perbaikan sistem prosedur akuntansi.

2. Unit Pembendaharaan

a. Pengelolaan dan pelaporan kas opersional setempat. b. Melaksanakan administrasi perpajakan.

c. Rekonsiliasi bank operasional. 3. Unit Billing Support dan AR Collection

a. Pengelolaan database pelanggan.

b. Melakukan pemblokiran dan de-aktivasi. c. Pencetakan dan pendistribusian invoice.

d. Penerimaan dan pencatatan pembayaran tagihan tunai untuk segmen pelanggan yang menjadi tanggung jawab kantor pusat. e. Rekonsiliasi bank penerimaan pendapatan.

F. Bagian Administrasi Umum

Bagian administrasi umum terdiri dari 2 unit bagian, yaitu : 1. Unit Sumber Daya Manusia

a. Pengusulan dan menyusun rencana kebutuhan sumber daya manusia.


(50)

c. Mengkoordinir dan mengkompilasi penilaian prestasi kerja. d. Merencanakan dan mengelola anggaran sumber daya manusia. 2. Unit Umum

a. Mengelola kegiatan pengamanan lingkungan kerja dan karyawan. b. Mengelola sarana transportasi.

c. Mengelola konsumsi karyawan.

d. Melakukan pengadaan dan mengelola barang-barang inventaris kantor dan jasa.

e. Membuat laporan manajemen regional setempat. G. Grapari

Graha Pari Sraya atau yang disingkat GraPARI berasal dari Bahasa Sansekerta yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk nama kantor pelayanan Telkomsel sebagai tanda penghargaan atas diresmikannya kantor pelayanan Telkomsel di daerah istimewa Yogyakarta Tahun 1996. Sejak itulah seluruh kantor pelayanan Telkomsel ditetapkan dengan nama GraPARI Telkomsel atau Graha Pari Sraya Telkomsel.

Selain sebagai kantor pelayanan yang memfokuskan diri untuk melayani pelanggannya, Grapari juga menyediakan penjualan produk sendiri seperti KartuHALO dan SimPATI.

Fitur-Fitur Telkomsel

Selain luasnyya jangkauan dan beranekaragamnya produk serta layanan yang ditawarkan, Telkomsel juga menawarkan cangkupan luas fitur pendukung


(51)

yang inovatif sebagai jawaban dari tuntutan pasar untuk suatu layanan komunikasi yang semakin kompleks. Fitur tersebut dapat digunakan baik dengan kartuHALO, simPATI maupun Kartu AS.

Dengan hadirnya layanan berbasis teknologi 3G kini pelanggan dilayani oleh teknologi Telkomsel yang beragam didukung jaringan GSM terluas yang telah menjangkau hingga pelosok. Layanan berbasis teknologi 3G merupakan kelanjutan dari evolusi teknologi GSM Telkomsel.

Video Call adalah pembicaraan dengan melihat wajah lawan bicara. Dengan menggunakan fasilitas ini anda dapat langsung menyapa kerabat atau kenalan anda dan mengekspresikan gagasan atau perasaan anda baik secara verbal maupun secara visual.

Mobile TV adalah layanan akses televisi melalui jaringan Telkomsel 3G. dengan layanan ini pelanggan dapat menikmati siaran televise dari berbagai channel melaui ponselnya.

Mobile Video adalah layanan yang digunakan untuk dapat memilih dan menikmati video-video pilihan melalui video streaming.

High Speed Browsing dan Data Download adalah layanan untuk pelanggan Telkomsel yang dapat membrowsing dengan kecepatan tinggi menccapai 2 Mbps langsung melaui ponsel dan juga mendownload berbagai konten menarik sesuai keinginan.

Costumer Service On Video adalah layanan yang melengkapi layanan Costumer Service Telkomsel Caroline. Pelanggan dapat melakukan panggilan video call ke Costumer Service Telkomsel dan berbicara langsung dengan petugas yang memberikan solusi untuk pelayanan Telkomsel. Layanan ini untuk


(52)

sementara tersedia bagi nomor akses 111 pelanggan kartuHALO, yang dalam waktu dekat dapat diakses juga oleh pelanggan simPATI dan kartuAS dengan nomor akses 116.


(53)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner, adapun jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 14 butir pertanyaan yang terdiri dari 7 butir untuk variabel promosi jabatan (X) dan 7 butir untuk variabel kepuasan kerja karyawan (Y). Berikut ini adalah gambaran umum responden penelitian:

Tabel 4.1 Usia Responden

Usia Jumlah (orang) Presentasi (%) 21 – 30 tahun

31 – 40 tahun 41 – 50 tahun

28 17 5 56 34 10

Total 50 100 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden yang berusia 21 – 30 tahun sebanyak 56%, responden yang berusia 31 – 40 tahun sebanyak 34% dan responden yang berusia 41 – 50 tahun sebanyak 5%. Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memasuki usia dewasa atau usia produktifitas, masa ini merupakan masa karir seorang karyawan untuk lebih maju dan mamiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

Tabel 4.2

Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Presentasi (%) D3 S1 S2 15 32 3 30 64 6

Total 50 100 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)


(54)

Pada Tabel 4.2 menunjukkan distribusi tingkat pendidikan sebagian besar responden berada pada tingkat S1 yaitu sebanyak 64%, S2 sebanyak 6% sedangkan

D3 sebanyak 30%. Data ini menunjukkan bahwa 64% responden telah memiliki

tingkat pendidikan tinggi.

Tabel 4.3

Masa Kerja Responden

Masa Kerja Jumlah (orang) Presentasi (%) 1 – 4 tahun

5 – 9 tahun 10 – 13 tahun

10 32 8 20 64 16

Total 50 100 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)

Pada Tabel 4.3 menunjukkan mayoritas masa kerja responden adalah 5 – 9 tahun sebanyak 64%, masa kerja 1 – 4 tahun sebanyak 20% dan masa kerja 10 – 13 tahun sebanyak 16%. PT Telekomunikasi Selular Medan baru berdiri selama 13 tahun sehingga mayoritas masa kerja sebanyak 64% yaitu 5 – 9 tahun yang merupakan masa kerja yang belum terlalu lama.

Tabel 4.4

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentasi (%) Perempuan

Laki - laki

15 35

30 70

Total 50 100 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)

Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden didominasi oleh laki-laki sebanyak 70% dan perempuan sebanyak 30%. Didominasinya laki-laki di PT Telekomunikasi Selular Medan karena perusahaan ini lebih membutuhkan tenaga kerja laki-laki dibandingkan perempuan karena perusahaan ini sering terjadi promosi jabatan karyawan ke luar daerah sehingga akan menyulitkan perempuan untuk melakukan promosi jabatan.


(55)

B. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefenisikan suatu variabel. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil SPSS Versi 12 pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Statistic masing-masing butir pertanyaan.

Penulis menggunakan kuesioner yang terdiri atas 7 butir pertanyaan pada promosi jabatan (X) dan 7 butir pertanyaan pada kepuasan kerja karyawan (Y), sehingga jumlah pertanyaan adalah 14 butir pertanyaan. Setiap butir disiapkan 5 interval jawaban yaitu jawaban terendah diberi skor 1 dan tetinggi diberi skor 5. Pengujian validitas instrumen ditujukan kepada 30 orang karyawan tetap (staf) pada Grahpari Telkomsel Medan di Jalan Listrik No. 2, Gedung Selecta Lt. 1.

Tabel 4.5 Item Total Statistic

Pada Instrumen Promosi Jabatan

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

q1 25,4000 7,007 ,468 ,741 ,854

q2 24,9667 8,378 ,408 ,859 ,838

q3 25,0333 7,964 ,629 ,680 ,807

q4 25,3000 7,183 ,828 ,851 ,774

q5 25,2000 7,683 ,868 ,879 ,781

q6 25,0333 8,240 ,628 ,857 ,810

q7 25,4667 7,706 ,538 ,676 ,820


(56)

Tabel 4.6 Item Total Statistic

Pada Instrumen Kepuasan Kerja Karyawan

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

q8 26,0333 10,240 ,934 ,976 ,915

q9 26,1333 9,499 ,896 ,976 ,917

q10 26,0667 9,857 ,950 ,972 ,912

q11 25,9333 11,099 ,783 ,946 ,930

q12 26,0667 10,409 ,886 ,900 ,920

q13 26,7667 11,220 ,408 ,254 ,971

q14 26,0000 10,345 ,899 ,907 ,918

Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen, untuk mengetahui validitas butir pertanyaan harus dibandingkan dengan r-tabel. R-tabel pada = 5% dengan df (degree of freedom) = n-k, jadi df = 30-2 = 28, maka r-tabel = 0,361 Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari corrected item total correlation lebih besar dari r-tabel. Analisis output dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.7

Validitas Butir – butir Pertanyaan

Corrected

Item-Total Correlation (r-hitung)

r-tabel Keputusan

q1 ,468 0.361 Valid

q2 ,408 0.361 Valid

q3 ,629 0.361 Valid

q4 ,828 0.361 Valid

q5 ,868 0.361 Valid

q6 ,628 0.361 Valid

q7 ,538 0.361 Valid

q8 ,934 0.361 Valid

q9 ,896 0.361 Valid

q10 ,950 0.361 Valid

q11 ,783 0.361 Valid

q12 ,886 0.361 Valid

q13 ,408 0.361 Valid


(57)

Tabel 4.7 diatas, bahwa hasil analisis tersebut menunjukkan semua butir pertanyaan dari promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan dapat digunakan karena r-hitung lebih besar dari r-tabel sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat validitas.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel. Reliabilitas instrument digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika r-alpha positf dan > 0.6 maka reliabel.

Tabel 4.8 Reliabilitas Statistic

Pada Instrumen Promosi Jabatan

Cron bach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

,834 ,863 7

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Tabel 4.9 Reliabilitas Statistic

Pada Instrumen kepuasan Kerja Karyawan

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

,937 ,948 7


(58)

Tabel 4.8 dan Tabel 4.9, menunjukkan bahwa cronbach’s alpha lebih besar dan positif dari 0.6, dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang merupakan variabel promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan adalah reliabel.

C. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dapat dilihat dari hasil gambar output SPSS Normal P-Plot yang menunjukkan sebaran data penelitian. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Expec

ted Cum Prob

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Gambar: 4.1 P-Plot Uji Normalitas


(59)

Hasil dari output SPSS Normal P-Plot pada promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan memperlihatakan bahwa distribusi dari titik-titik data promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal. Jadi data pada variabel kepuasan kerja karyawan dapat dikatakan normal.

D. Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara suatu variabel terhadap variabel lain. Analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini menggunakan program SPSS Versi 12 dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10 Coefficients

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constan) 9,445 2,499 3,779 ,000

1

X ,704 ,078 ,794 9,054 ,000

a Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Berdasarkan Tabel 4.10 kolom ke 2 bagian B diperoleh persamaan regresi linear sederhana yaitu: Y = 9.445 + 0.704X1 + e. Dari persamaan tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

a. Jika segala sesuatu pada variabel independent dianggap konstan maka nilai kepuasan kerja karyawan (Y) adalah sebesar 9.445.

b. Jika terjadi penambahan terhadap promosi jabatan (X) sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0.704.


(60)

Berdasarkan analisis diatas disimpulkan bahwa promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan yang dapat dilihat dari persamaan tersebut yaitu Y = 9.445 + 0.704X1 + e Ini berarti apabila promosi

jabatan ditingkatkan maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat dan sebaliknya, jika promosi diturunkan maka kepuasan kerja karyawan juga akan menurun. tanda + (positif) pada variabel promosi jabatan menunjukkan hubungan searah artinya apabila promosi jabatan semakin baik maka kepuasan kerja karyawan juga akan semakin baik, maka dapat disimpulkan bahwa promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini sesuai dengan hasil peneliti terdahulu dimana terdapat pengaruh program penilaian prestasi kerja terhadap penentuan promosi jabatan pada Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara.

2. Uji Ketepatan a. Uji t-hitung

Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent yaitu promosi jabatan secara parsial terhadap variabel dependen yaitu kepuasan kerja karyawan, hasil uji ini dapat dilihat pada output SPSS pada tabel coefficients.

Kesimpulan:

Ho diterima, jika t-hitung < t-tabel pada = 5% Ha diterima, jika t-hitung > t- tabel pada = 5%


(61)

Tabel 4.11 Coefficients

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constan) 9,445 2,499 3,779 ,000

1

X ,704 ,078 ,794 9,054 ,000

a Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Analisis Tabel 4.11 Coefficients menunjukkan bahwa variabel promosi jabatan memiliki nilai p-value 0.000 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan t-hitung 9.054 > dari t-tabel (n-k, 50-2=48) 1.677 artinya signifikan. Berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya promosi jabatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

b. Koefisien Determinan

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan variabel terikat (Y) yaitu kepuasan kerja karyawan.

1) 0< R2< 1, artinya jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (promosi jabatan) adalah besar terhadap variabel terikat (kepuasan kerja karyawan). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

2) 0> R2 > 1, artinya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (promosi jabatan) adalah kecil terhadap variabel terikat (kepuasan kerja karyawan).


(62)

Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Tabel 4.12 Model Summary

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Change Statistics

R Square Change

F

Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,794(a) ,631 ,623 1,60541 ,631 81,971 1 48 ,000

a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y

Tabel 4.12, menunjukkan bahwa nilai adjusted R Square sebesar 62.3%, berari faktor-faktor dalam penelitian ini yang menyangkut promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan sebesar 62.3% yang sesuai dengan indikator penelitian. dan sisanya sebesar 37.7% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar dari penelitian yaitu diluar dari indikator promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan.


(63)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada hasil analisis dan pembahasan, peneliti menarik kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan, serta memberikan saran yang bermanfaat bagi perusahaan dalam pengaruh promosi jabatan terhadap kepuasan kerja karyswan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi jabatan mimiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, apabila promosi jabatan ditingkatkan maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat dan sebaliknya, apabila promosi jabatan menurun maka kepuasan kerja karyawan juga akan semakin menurun.

B. Saran

1. Perusahaan harus lebih bijaksana dalam menentukan setiap karyawan yang akan dipromosikan dan disesuaikan dengan bidangnya masing-masing agar tidak terjadi ketidakpuasan karyawan akibat promosi yang dilaksanakan. 2. Perusahaan juga harus menentukan daftar penilaian kerja karyawan yang

nantinya dapat digunakan sebagai alat ukur untuk melaksanakan promosi jabatan sehingga promosi dapat dilaksanakan berdasarkan penilaian prestasi kerja karyawan.

3. Peran pimpinan diharapkan dapat membantu mengetahui apa yang diharapkan seorang karyawan agar hasil kerjanya bagus sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Emika, 2007, Pengaruh Pelaksanaan Program Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Penentuan Promosi Jabatan Pada Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara. (tidak dipublikasikan).

Fathoni, Abdurrahman, M.Si, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Rineka Cipta, Jakarta

Fathoni, Abdurrahman, M.Si, 2006, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Rineka Cipta, Jakarta

Hasibuan, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta Husein, Umar, 2005, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi,

Gramedia Pustaka, Jakarta.

Handoko, 2000, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.

Kuswadi, 2004, Cara Mengukur Kepuasan Kerja Karyawan, Gramedia, Jakarta

Musyayyadah, 2006, Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Terhadap Kebijakan Promosi Pada Kantor Bupati Deli Serdang. (tidak dipublikasikan).

Panggabean, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghlia Indonesia, Bogor Rivai, Veithzal, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan,

PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Santoso, Singgih, 2004, Buku Latihan SPSS Statistik Multivariate, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Sastrohadiwiry, Siswanto, 2002, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, PT Bumi Aksara, Jakarta

Soeprihanti, John, M.I.M, 2001, Penilaian Kinerja Dan Pengembangan Karyawan, BPFE, Yogyakarta

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung Suliyanto, Analisis Data, Ghlia Indonesia, Bogor.


(1)

Hasil dari output SPSS Normal P-Plot pada promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan memperlihatakan bahwa distribusi dari titik-titik data promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal. Jadi data pada variabel kepuasan kerja karyawan dapat dikatakan normal.

D. Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara suatu variabel terhadap variabel lain. Analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini menggunakan program SPSS Versi 12 dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10 Coefficients Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constan) 9,445 2,499 3,779 ,000

1

X ,704 ,078 ,794 9,054 ,000

a Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Berdasarkan Tabel 4.10 kolom ke 2 bagian B diperoleh persamaan regresi linear sederhana yaitu: Y = 9.445 + 0.704X1 + e. Dari persamaan tersebut dapat


(2)

Berdasarkan analisis diatas disimpulkan bahwa promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan yang dapat dilihat dari persamaan tersebut yaitu Y = 9.445 + 0.704X1 + e Ini berarti apabila promosi

jabatan ditingkatkan maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat dan sebaliknya, jika promosi diturunkan maka kepuasan kerja karyawan juga akan menurun. tanda + (positif) pada variabel promosi jabatan menunjukkan hubungan searah artinya apabila promosi jabatan semakin baik maka kepuasan kerja karyawan juga akan semakin baik, maka dapat disimpulkan bahwa promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini sesuai dengan hasil peneliti terdahulu dimana terdapat pengaruh program penilaian prestasi kerja terhadap penentuan promosi jabatan pada Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara.

2. Uji Ketepatan a. Uji t-hitung

Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent yaitu promosi jabatan secara parsial terhadap variabel dependen yaitu kepuasan kerja karyawan, hasil uji ini dapat dilihat pada output SPSS pada tabel coefficients.

Kesimpulan:

Ho diterima, jika t-hitung < t-tabel pada = 5% Ha diterima, jika t-hitung > t- tabel pada = 5%


(3)

Tabel 4.11 Coefficients Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constan) 9,445 2,499 3,779 ,000

1

X ,704 ,078 ,794 9,054 ,000

a Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Analisis Tabel 4.11 Coefficients menunjukkan bahwa variabel promosi jabatan memiliki nilai p-value 0.000 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan t-hitung 9.054 > dari t-tabel (n-k, 50-2=48) 1.677 artinya signifikan. Berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya promosi jabatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

b. Koefisien Determinan

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan variabel terikat (Y) yaitu kepuasan kerja karyawan.

1) 0< R2< 1, artinya jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (promosi jabatan) adalah besar terhadap variabel terikat (kepuasan kerja karyawan). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(4)

Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Tabel 4.12 Model Summary

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Change Statistics

R Square Change

F

Change df1 df2

Sig. F Change 1 ,794(a) ,631 ,623 1,60541 ,631 81,971 1 48 ,000

a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y

Tabel 4.12, menunjukkan bahwa nilai adjusted R Square sebesar 62.3%, berari faktor-faktor dalam penelitian ini yang menyangkut promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan sebesar 62.3% yang sesuai dengan indikator penelitian. dan sisanya sebesar 37.7% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar dari penelitian yaitu diluar dari indikator promosi jabatan dan kepuasan kerja karyawan.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada hasil analisis dan pembahasan, peneliti menarik kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan, serta memberikan saran yang bermanfaat bagi perusahaan dalam pengaruh promosi jabatan terhadap kepuasan kerja karyswan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi jabatan mimiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, apabila promosi jabatan ditingkatkan maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat dan sebaliknya, apabila promosi jabatan menurun maka kepuasan kerja karyawan juga akan semakin menurun.

B. Saran

1. Perusahaan harus lebih bijaksana dalam menentukan setiap karyawan yang akan dipromosikan dan disesuaikan dengan bidangnya masing-masing agar tidak terjadi ketidakpuasan karyawan akibat promosi yang dilaksanakan. 2. Perusahaan juga harus menentukan daftar penilaian kerja karyawan yang

nantinya dapat digunakan sebagai alat ukur untuk melaksanakan promosi jabatan sehingga promosi dapat dilaksanakan berdasarkan penilaian prestasi kerja karyawan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Emika, 2007, Pengaruh Pelaksanaan Program Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Penentuan Promosi Jabatan Pada Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara. (tidak dipublikasikan).

Fathoni, Abdurrahman, M.Si, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Rineka Cipta, Jakarta

Fathoni, Abdurrahman, M.Si, 2006, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Rineka Cipta, Jakarta

Hasibuan, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta Husein, Umar, 2005, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi,

Gramedia Pustaka, Jakarta.

Handoko, 2000, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.

Kuswadi, 2004, Cara Mengukur Kepuasan Kerja Karyawan, Gramedia, Jakarta

Musyayyadah, 2006, Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Terhadap Kebijakan Promosi Pada Kantor Bupati Deli Serdang. (tidak dipublikasikan).

Panggabean, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghlia Indonesia, Bogor Rivai, Veithzal, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan,

PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Santoso, Singgih, 2004, Buku Latihan SPSS Statistik Multivariate, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Sastrohadiwiry, Siswanto, 2002, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, PT Bumi Aksara, Jakarta

Soeprihanti, John, M.I.M, 2001, Penilaian Kinerja Dan Pengembangan Karyawan, BPFE, Yogyakarta

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung Suliyanto, Analisis Data, Ghlia Indonesia, Bogor.