STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TUGAS AKHIR
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi D-3 Teknik Elektro
Oleh:
FAISYAL ALIF RAMDHAN 1205191
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK ELEKTRO
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
(2)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Mengetahui,
Tim Pembimbing Proyek Akhir
Menyetujui, Ketua Program Studi
Diploma III Teknik Elektro
Dr. Hasbullah, MT. NIP. 19740716 200112 1 003
Pembimbing I
DPTE – FPTK UPI
Dr. Elih Mulyana, M.Si. NIP. 196404171992021001
Pembimbing II DPTE – FPTK UPI
Dr. H. Jaja Kustija, M.Sc. NIP.
195912311985031022
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.Si. NIP.19630109 199402 2 001
(3)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini,Nama : Faisyal Alif Ramdhan NIM : 1205191
Program Studi : Diploma III Teknik Elektro
Fakultas : Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat dengan judul “Studi Analisis Profil Tahanan Tanah di Universitas Pendidikan Indonesia” adalah merupakan hasil karya saya sendiri, dan bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi (jiplakan) dari hasil karya orang lain, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya. Bilamana dikemudian hari pernyataan yang saya berikan tidak sesuai, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, Oktober 2015 Pembuat Pernyataan,
(4)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Studi analisis profil tahanan jenis tanah ini dibuat untuk mengetahui tahanan tanah di Universitas Pendidikan Indonesia. Pentanahan tanah merupakan suatu tindakan pengamanan pada instalasi listrik dimana rangkaiannya ditanamkan dengan cara mengalirkan arus lebih atau arus gangguan ketanah, pentanahan atau grounding menggunakan elektroda batang yang ditanam dalam tanah. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode L, V, I, dan 60%. Hasil pengukuran pentanahan disekitar Universitas Pendidikan Indonesia diperoleh nilai rata-rata tahanan tanah dengan kedalaman 0,5m sebesar 125,53 Ω, kedalaman 1m sebesar 93 Ω, kedalaman 1,5m sebesar 52,79 Ω, dan kedalaman 1,8m sebesar 28,5 Ω. Untuk mengetahui nilai pentahanan tersebut maka diperlukan pengukuran pentanahan. Sehingga didapat kesimpulan berupa pengukuran pentanahan tanah, perhitungan pentanahan tanah, perbandingan pengukuran serta perhitungan tahanan tanah, dan rata-rata tahanan tanah.
(5)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...
HALAMAN PENGESAHAN ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penulisan ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penulisan ... 2
1.4 Manfaat Penulisan ... 2
1.5 Organisasi Proyek Akhir ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 4
2.1 Pengertian Pentanahan ... 4
2.2 Karakteristik Sistem Pentanahan yang Efektif ... 5
2.2.1 Penggunaan Pentanahan dalam Aplikasi Protektif ... 5
2.2.2 Bagian yang Ditanahkan ... 6
2.3 Kontak Tanah ... 12
2.4 Faktor Penyebab Tegangan Permukaan Tanah ... 14
2.4.1 Pengaruh uap lembab dalam tanah ... 14
(6)
vi
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.4.3 Pengaruh temperatur ... 15
2.4.4 Pengaruh resistivitas tanah ... 18
2.4.5 Korosi ... 18
2.5 Usaha Menurunkan Tegangan Permukaan Tanah ... 20
2.5.1 Perlakuan Kimiawi Tanah ... 20
2.5.2 Perawatan rutin... 24
2.6 Tahanan Jenis Tanah ... 25
2.7 Rumus-rumus Tentang Perhitungan Pentanahan ... 26
2.7.1 Rumus Umum Pentanahan Menurut Hukum Ohm ... 26
2.7.2 Rumus Pentanahan Sesuai PUIL 2000 ... 26
2.7.3 Rumus Pentanahan Elektroda Batang ... 27
BAB III METODE PENGUKURAN PENTANAHAN ... 28
3.1 Pengukuran Pentanahan ... 28
3.1.1 Blok Diagram Perancangan Pengukuran Pentanahan ... 28
3.2 Peralatan Pengukuran ... 29
3.3 Sistem Pentanahan ... 33
3.3.1 Rangkaian dan Proses Pengukuran Pentanahan ... 33
3.3.2 Flow Chart Proses Pengukuran Pentanahan ... 39
BAB IV HASIL DAN TEMUAN ... 40
4.1 Hasil Penelitian ... 40
4.2 Pengukuran Tahanan Tanah dengan Elektroda Tunggal ... 40
4.3 Perhitungan Tahanan Tanah dengan Elektroda Tunggal ... 46
4.3.1 Satu Batang Elektroda ditanam Tegak Lurus kedalam Tanah ... 46
4.4 Perbandingan Hasil Pengukuran dan Perhitungan Tanah... 51
4.5 Perhitungan Total Rata-Rata Tahanan Tanah ... 51
(7)
vii
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN ... 58
5.1 Kesimpulan ... 58
5.2 Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Efek temperature terhadap resistivitas tanah ... 16Tabel 2.2 Resistivitas berbagai jenis tanah ... 17
Tabel 2.3 Efek karakteristik tanah dan cuaca terhadap korosi ... 19
Tabel 2.4 Tahanan jenis tanah dan daya korosinya... 24
Tabel 2.5 Tabel Harga tahanan jenis tanah ... 25
Tabel 4.1 Hasil pengukuran tahanan elektroda tunggal di tanah ... 42
Tabel 4.2 Hasil perhitungan tahanan elektroda tunggal di tanah ... 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Panel Hubungan Bagi (PHB) 3 fasa ... 6Gambar 2.2 Lightning Arester ... 7
Gambar 2.3 Saluran Transmisi ... 7
Gambar 2.4 Pembumian Generator ... 8
Gambar 2.5 Macam-macam alat pentanahan ... 9
Gambar 2.6 Batang pentanahan beserta aksesorisnya... 10
Gambar 2.7 Batang pentanahan dan lingkaran pengaruhnya (sphere of infuence) ... 10
(8)
viii
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Gambar Flow chart perencanaan pengukuran tahanan tanah ... 28
Gambar 3.2 Gambar Analog Earth Resistance Tester 4120 ... 29
Gambar 3.3 Elektroda bantu ... 30
Gambar 3.4 Alat pengukuran panjang ... 30
Gambar 3.5 Kabel penghubung elektroda batang ... 31
Gambar 3.6 Kabel penghubung elektroda bantu 1 ... 31
Gambar 3.7 Kabel penghubung elektroda bantu 2 ... 32
Gambar 3.8 Gambar Metode I ... 33
Gambar 3.9 Gambar Metode L ... 34
Gambar 3.10 Gambar Metode V ... 36
Gambar 3.11 Gambar Metode 60% ... 37
Gambar 3.12 Diagram Flowchart pengukuran pentanahan ... 39
Gambar 4.1 Gambar Hasil pengukuran tahanan elektroda ditanah... 39
Gambar 4.2 Gambar Grafik Hasil Pengukuran ... 45
(9)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penulisan
Sebuah bangunan yang digunakan untuk keperluan tertentu diperlukan berbagai kelengkapan antara lain energi listrik, air, sistem pengamanan. Salah satu sistem yang diperlukan oleh bangunan-bangunan gedung adalah pengaman dari sambaran petir dan instalasi bangunan. Sistem pangaman gedung dari sambaran petir dan instalasi bangunan adalah dengan membuat sistem pentanahan.
Dari semua peralatan listrik tersebut harus dilengkapi dengan pentanahan yang baik. Sistem pentanahan mulai dikenal pada tahun 1900. Sebelumnya sistem-sistem tenaga listrik tidak ditanahkan karena ukurrannya masih kecil dan tidak membahayakan. Namun setelah sistem-sitem tenaga listrik berkembang semakin besar dengan tegangan yang semakin tinggi dan jarak jangkauan semakin jauh, baru diperlukan sistem pentanahan. Kalau tidak, hal ini bisa menimbulkan potensi bahaya listrik yang sangat tinggi, baik bagi manusia, peralatan dan sistem pelayanannya seendiri.
Tahanan pertahanan haruslah sekecil mungkin untuk menghindari bahaya-bahaya yang di timbulkan oleh arus gangguan tanah, tahanan pentanahan diharapkan bisa sekecil mungkin, namun dalam prakteknya tidaklah selalu mudah untuk mendapatkannya karena banyak faktor yang mempengaruhi contohnya bentuk elektroda, jenis bahan dan ukuran elektroda jumlah atau konfigurasi elektroda, kedalaman penanaman di dalam tanah dan masih banyak lagi.
Dari latar belakang yang telah dijelaskan maka dalam penulisan proyek akhir ini penulis mengambil judul tentang “Studi Analisis Profil Tahanan Tanah di Universitas Pendidikan Indonesia”
(10)
2
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka ingin mengetahui : 1. Bagaimana mengukur nilai tahanan tanah di Universitas Pendidikan
Indonesia ?
2. Bagaimana perhitungan nilai tahanan tanah di Universitas Pendidikan Indonesia ?
3. Bagaimana perbandingan hasil pengukuran dan perhitungan tahanan tanah di Universitas Pendidikan Indonesia ?
4. Bagaimana hasil rata-rata nilai tahanan tanah di Universitas Pendidikan Indonesia ?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui nilai pengukuran tahanan tanah di Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Untuk mengetahui perhitungan nilai tahanan tanah di Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Untuk mengetahui nilai tahanan tanah hasil pengukuran dan perhitungan di Universitas Pendidikan Indonesia.
4. Untuk mengetahui hasil rata-rata nilai tahanan tanah di Universitas Pendidikan Indonesia.
1.4
Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan proyek akhir ini adalah selain untuk pembelajaran bagi pembaca, juga dapat dijadikan pembelajaran untuk membuat Pengukuran Sistem Pentanahan yang handal dan aman terhadap pembangunan. Selain itu data dan peta yang dibuat dapat dipergunakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia untuk memasang elektroda pentanahan sesuai dengan nilai yang sudah diukur.
(11)
3
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.5
Organisasi Proyek Akhir
Untuk mempermudah dalam pembuatan, pembahasan serta penyusunan organisasi proyek akhir ini. Adapun yang dipergunakan dalam penulisan proyek akhir ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan dari penulisan laporan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini menguraikan teori-teori dasar tentang pentanahan (grounding) seperti karakteristik pentanahan, jenis-jenis pentanahan yang mendukung penelitian. BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan data-data pengukuran tahanan pentahanan berdasarkan data yang dilakukan di berbagai tempat di Univesitas Pendidikan Indonesia Setiabudi.
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan di uraikan tentang hasil analisa tentang tahanan tanah (grounding) yang telah dilakukan di berbagai tempat di Univesitas Pendidikan Indonesia Setiabudi.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang mengutarakan kesimpulan yang berupa pernyataan ringkas. Bab ini juga mengutarakan tentang saran atau anjuran.
(12)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENGUKURAN PENTANAHAN
3.1 Pengukuran Pentanahan
Dalam pengukuran pentanahan atau grounding pada area UPI Setiabudi ini terlebih dahulu meracang atau membentuk pola konsep area yang digambar petak-petak bertujuan agar tidak melebarnya pengukuran pentanahan, pada saat melakukan pengukuran ada 4 metode dalam pengerjaan nya yaitu metode I, metode V, metode L, dan metode 60%.
3.1.1 Blok Diagram Perancangan Pengukuran Pentanahan
Gambar 3.1 Flow chart perencanaan pengukuran tahanan tanah
Gambar diatas menunjukan proses dari pengukuran pentanahan atau juga disebut dengan grounding, dimana dari semua petak-petak yang didapat akan didapatkan persilangan garis-garis yang nantinya persilangan terbut yang akan dilakukan pengukuran. Lalu setelah di dapat maka akan dilakukan proses pengukuran
Denah UPI
Setiabudi
Dibuat
Berpetak
Pelaksanaan
Pengukuran
(13)
29
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2 Peralatan Pengukuran
Peralatan-peralatan yang diperlukan dalam proses pengukuran tahanan tanah, antara lain :
1. Earth Resistence Tester
Dengan data sebagai berikut :
Merk : KYORITSU
Sumber tenaga : 9V DC jenis batrai R6P (SUM-3) x 6 Jenis : Analog Earth Resistance Tester 4102 Alat ini berfungsi untuk menampilkan nilai tahanan tanah yang terukur dengan kemampuan mengukur 1 Ω (ohm) sampai 999 Ω (ohm) ditunjukan dengan gambar gambar 3.1 dibawah.
Gambar 3.2 Gambar Analog Earth Resistance Tester 4102 Keterangan :
(14)
30
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Penampil nilai ukur.
2. LED OK indikator. 3. Terminal Pengukuran 2. Elektroda Batang
Elektroda Batang yang digunakan pada pengukuran terbuat dari tembaga campuran dengan diameter 14mm yang dipasang vertikal di tanah.
3. Elektroda Bantu
Berfungsi sebagai pembanding dari elektroda utama untuk mendapatkan nilai tahanan tanah ditunjukan pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Elektroda bantu
4. Alat Pengukuran Panjang
Berfungsi untuk mengukur jarak antar eletkroda dan kedalaman elektroda yang ditunjukan pada gambar 3.3.
(15)
31
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.4 Alat pengukur panjang
5. Kabel Penghubung
Kabel penghubung Earth Resistance Tester dengan elektroda uji dan elektroda bantu.
a. Kabel penghubung elektroda batang ditunjukan oleh gambar 3.5 biasanya di gunakan untuk menjepit elektroda batang yang akan di ukur dengan menggunakan earth tester, untuk panjang kabel ini sendiri lebih pendek dari panjang kabel penghubung lainnya, dan kabel ini juga biasanya di sebut dengan anoda.
Gambar 3.5 Kabel penghubung elektroda batang
b. Kabel penghubung elektroda bantu 1 ditunjukan oleh gambar 3.6 biasanya tempatnya di antara kedua elektroda batang dan elektroda bantu 2, panjang kabel penghubung ini lebih panjang dari pada kabel penghubung elektroda batang, dan kabel ini disebut dengan kabel katoda.
(16)
32
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.6 Kabel penghubung elektroda bantu 2
c. Kabel penghubung elektroda bantu 2 ditunjukan oleh gambar 3.7 panjangnya 2 kali panjang dari kabel penghubung elektroda bantu sebelumnya dan biasanya disebut dengan kabel katoda.
Gambar 3.7 Kabel penghubung elektroda bantu 2
6. Martil
Martil ini adalah alat yang digunakan untuk membantu menanam elektroda ke dalam tanah.
(17)
33
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3 Sistem Pentanahan
3.3.1 Rangkaian dan Proses Pengukuran Pentanahan
Rangkaian alat ukur pentanahan dilakukan dengan 4 metode : 1. Metode I ditunjukan dengan Gambar 3.8
Gambar 3.8 Gambar Metode I Langkah Pengerjaan
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.
2. Mengecek tegangan batrai dengan menghidupkan Analog Earth Resisitence Tester. Jika saat pengecekan batrai (dengan menekan tombol battry check) dalam daerah good berarti kondisi batrai dalam kondisi baik.
(18)
34
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika saat pengecekan batrai (dengan menekan tombol battry check) tidak dalam daerah good berarti batrai perlu diganti.
3. Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar 3.7 dengan menanam elektroda utama dan elektroda bantu. Menanam elektroda dengan memukul kepala elektroda dengan memukul kepala elektroda menggunakana martil, jika menjumpai lapisan tanah yang keras sebaiknya jangan memaksakan penanaman elektroda.
4. Menanam elektroda bantu 5 meter lurus kedepan (kabel penghubung kuning) dan 10 meter kedepan (kabel penghubung merah). Sehingga terlihat seperti hurup I.
5. Mengecek penghubungan atau penjepit pada elektroda utama dan elektroda bantu.
6. Melakukan pengukuran. Mensetting range switch ke posisi yang diinginkan.
7. Mencatat nilai ukur tahanan yang muncul dari Analog Earth Resistence Tester.
8. Mematikannya dengan menekan OFF/Battry Check. (Mulyana, 2013)
(19)
35
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.9 Gambar Metode L
Langkah Pengerjaan
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.
2. Mengecek tegangan batrai dengan menghidupkan Analog Earth Resisitence Tester. Jika saat pengecekan batrai (dengan menekan tombol battry check) dalam daerah good berarti kondisi batrai dalam kondisi baik. Jika saat pengecekan batrai (dengan menekan tombol battry check) tidak dalam daerah good berarti batrai perlu diganti.
3. Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar 3.8 dengan menanam elektroda utama dan elektroda bantu. Menanam elektroda dengan memukul kepala elektroda dengan memukul kepala elektroda menggunakana martil, jika menjumpai lapisan tanah yang keras sebaiknya jangan memaksakan penanaman elektroda.
4. Menanam elektroda bantu 5 meter ke kanan (kabel penghubung kuning) dan 10 meter kedepan (kabel penghubung merah). Sehingga terlihat seperti hurup L.
5. Mengecek penghubungan atau penjepit pada elektroda utama dan elektroda bantu.
6. Melakukan pengukuran. Mensetting range switch ke posisi yang diinginkan.
7. Mencatat nilai ukur tahanan yang muncul dari Analog Earth Resistence Tester.
8. Mematikannya dengan menekan OFF/Battry Check. (Mulyana, 2013)
(20)
36
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Metode V ditunjukan dengan gambar 3.10
Gambar 3.10 Gambar Metode V
Langkah Pengerjaan
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.
2. Mengecek tegangan batrai dengan menghidupkan Analog Earth Resisitence Tester. Jika saat pengecekan batrai (dengan menekan tombol battry check) dalam daerah good berarti kondisi batrai dalam kondisi baik.
(21)
37
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika saat pengecekan batrai (dengan menekan tombol battry check) tidak dalam daerah good berarti batrai perlu diganti.
3. Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar 3.9 dengan menanam elektroda utama dan elektroda bantu. Menanam elektroda dengan memukul kepala elektroda dengan memukul kepala elektroda menggunakana martil, jika menjumpai lapisan tanah yang keras sebaiknya jangan memaksakan penanaman elektroda.
4. Menanam elektroda bantu 10 meter dengan sudut 45º (kabel penghubung kuning) dan 10 meter dengan sudut 315º (kabel penghubung merah). Sehingga terlihat seperti hurup V.
5. Mengecek penghubungan atau penjepit pada elektroda utama dan elektroda bantu.
6. Melakukan pengukuran. Mensetting range switch ke posisi yang diinginkan.
7. Mencatat nilai ukur tahanan yang muncul dari Analog Earth Resistence Tester.
8. Mematikannya dengan menekan OFF/Battry Check. (Mulyana, 2013)
(22)
38
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.11 Gambar Metode 60%
Langkah Pengerjaan
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.
2. Mengecek tegangan batrai dengan menghidupkan Analog Earth Resisitence Tester. Jika saat pengecekan batrai (dengan menekan tombol battry check) dalam daerah good berarti kondisi batrai dalam kondisi baik. Jika saat pengecekan batrai (dengan menekan tombol battry check) tidak dalam daerah good berarti batrai perlu diganti.
3. Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar 3.10 dengan menanam elektroda utama dan elektroda bantu. Menanam elektroda dengan memukul kepala elektroda dengan memukul kepala elektroda menggunakana martil, jika menjumpai lapisan tanah yang keras sebaiknya jangan memaksakan penanaman elektroda.
4. Menanam elektroda bantu 6 meter lurus kedepan (kabel penghubung kuning) dan 10 meter kedepan (kabel penghubung merah).
5. Selanjutnya menanam elektroda bantu 9 meter lurus kedepan (kabel penghubung kuning) dan 15 meter kedepan (kabel penghubung merah). 6. Terakhir menanam elektroda bantu 12 meter lurus kedepan (kabel
penghubung kuning) dan 20 meter kedepan (kabel penghubung merah). 7. Mengecek penghubungan atau penjepit pada elektroda utama dan
(23)
39
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8. Melakukan pengukuran. Mensetting range switch ke posisi yang diinginkan.
9. Mencatat nilai ukur tahanan yang muncul dari Analog Earth Resistence Tester.
10.Mematikannya dengan menekan OFF/Battry Check. (Mulyana, 2013)
3.3.2 Flow Chart Proses Pengukuran Pentanahan
Flow chart proses pengukuran tahanan tanah dengan elektroda batang tunggal di tanam di tanah ditunjukan oleh gambar 3.12 dibawah.
Mulai
T Menentukan Lokasi Pengukuran Pentanahan
Mempersiapkan Alat Pengukuran
Pencatatan Nilai Pengukuran Tahanan
Tanah
Melakukan Pengukuran dengan Metode L, V, I, 60%
(24)
40
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.12 Diagram Flowchart Pengukuran Pentanahan
Melakukan 44 titik Pengukuran?
Selesai Y
(25)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pengukuran pentanahan di Universitas Pendidikan Indonesia penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Hasil pengukuran titik pengukuran 82 daerah Gedung Kebudayaan dengan kedalaman 0,5m didapat 117 Ω, titik pengukuran 95 daerah gedung Pusat Administrasi dengan kedalaman 1m didapat 64.5 Ω, titik pengukuran 55 daerah gedung FIP dengan kedalaman 1,5m didapat 41.8333 Ω, dan titik pengukuran 9 daerah gedung Asrama Mahasiswa dengan kedalaman 1,8m didapat 31 Ω. Hal ini membuktikan bahwa tahanan elektroda pentanahan untuk elektroda tunggal akan bernilai semakin kecil bila elektroda tersebut ditanam semakin dalam.
2. Hasil perhitungan dengan kedalaman 0,5m didapat 126.1734118 Ω, kedalaman 1m didapat 74.12408138 Ω, kedalaman 1,5m didapat 53.72035476 Ω, dan kedalaman 1,8m didapat 46.3799 Ω. Hal ini membuktikan bahwa tahanan elektroda pentanahan untuk elektroda tunggal akan bernilai semakin kecil bila elektroda tersebut ditanam semakin dalam.
3. Hasil perbandingan antara pengukuran dan pentanahan didapat bahwa kedalaman 0.5m didapat selisih sebesar 16,506 Ω, kedalaman 1m didapat selisih sebesar 9.6241 Ω, kedalaman 1.5m didapat selisih sebesar 11.8871 Ω, kedalaman 1,5m didapat selisih sebesar 22.7204 Ω, kedalaman 1,8m didapat selisih sebesar 15.3799 Ω. Hal ini membuktikan bahwa hasil pengukuran dan perhitungan ada perbedaan yang diduga alat ukur tidak presisi.
(26)
59
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Hasil nilai tahanan rata-rata pentanahan di Universitas Pendidikan Indonesia Setiabudi adalah 61.34454605 Ω didapat dari hasil rata-rata metode I, metode V, metode L, dan metode 60%.
5.2
Saran
1. Pengukuran dan analisis bisa dikembangkan dengan metode dan kondisi tanah dan jenis elektroda batang yang lain.
2. Jika akan memasang elektroda pentanahan dengan elektroda di tanah dalam jangka panjang perlu dipertimbangkan faktor keselamatan, misalnya pada saat proses penanaman elektroda batang harus benar benar tertanam di dalam tanah sehingga tidak membahayakan lingkungan sekitar.
3. Dalam pelaksanaan pengukuran pentanahan ini, harus dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya.
(27)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(28)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, Budi Sanusi. (2013). Perencanaan Dan Pembuatan Sistem Pentanahan Laboratorium Tegangan Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Badaruddin. (2012). Sistem Tenaga Listrik. Pusat Pengembangan Bahan Ajar. Baringbing, Dedy Gunawan. (2011). Laporan Elektroda Pembumian.[Online].
Tersedia : :
http://dedybaringbing.blogspot.com/2011/09/laporan-elektroda-pembumian.html[27 April 2015]
Dermawan, Arif. (2013). Analisis Perbandingan Nilai Tahanan Tanah Pentanahan Yang Ditanam di Tanah dan Septictank Pada Perumahan. Semarang.
Jakarta.
Jasa Pendidikan dan Pelatihan. (2012). Grounding System. Jakarta. Mulyana, Drs. Elih. (2013). Alat Ukur dan Pengukuran. Bandung.
NN. (2010). Terco High Voltage Experiments, Jurnal Bahan Ajar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
PUIL. (2000). Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000. Jakarta. Ratnata, Drs. I Wayan. (2012). Perlengkapan Listrik. Bandung. Ratnata, Drs. I Wayan. (2012). Teknik Instalasi Listrik. Bandung.
Tobing, B.L. (2003). Peralatan Tegangan Tinggi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Wright, P.H. (2005). Penghantar Engineering/edisi ketiga, Jakarta: Erlangga.
(1)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diinginkan.
9. Mencatat nilai ukur tahanan yang muncul dari Analog Earth Resistence Tester.
10.Mematikannya dengan menekan OFF/Battry Check. (Mulyana, 2013)
3.3.2 Flow Chart Proses Pengukuran Pentanahan
Flow chart proses pengukuran tahanan tanah dengan elektroda batang tunggal di tanam di tanah ditunjukan oleh gambar 3.12 dibawah.
Mulai
T Menentukan Lokasi Pengukuran Pentanahan
Mempersiapkan Alat Pengukuran
Pencatatan Nilai Pengukuran Tahanan
Tanah
Melakukan Pengukuran dengan Metode L, V, I, 60%
(2)
40
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.12 Diagram Flowchart Pengukuran Pentanahan Melakukan
44 titik Pengukuran?
Selesai Y
(3)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pengukuran pentanahan di Universitas Pendidikan Indonesia penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Hasil pengukuran titik pengukuran 82 daerah Gedung Kebudayaan dengan kedalaman 0,5m didapat 117 Ω, titik pengukuran 95 daerah gedung Pusat Administrasi dengan kedalaman 1m didapat 64.5 Ω, titik pengukuran 55 daerah gedung FIP dengan kedalaman 1,5m didapat 41.8333 Ω, dan titik pengukuran 9 daerah gedung Asrama Mahasiswa dengan kedalaman 1,8m didapat 31 Ω. Hal ini membuktikan bahwa tahanan elektroda pentanahan untuk elektroda tunggal akan bernilai semakin kecil bila elektroda tersebut ditanam semakin dalam.
2. Hasil perhitungan dengan kedalaman 0,5m didapat 126.1734118 Ω, kedalaman 1m didapat 74.12408138 Ω, kedalaman 1,5m didapat 53.72035476 Ω, dan kedalaman 1,8m didapat 46.3799 Ω. Hal ini membuktikan bahwa tahanan elektroda pentanahan untuk elektroda tunggal akan bernilai semakin kecil bila elektroda tersebut ditanam semakin dalam.
3. Hasil perbandingan antara pengukuran dan pentanahan didapat bahwa kedalaman 0.5m didapat selisih sebesar 16,506 Ω, kedalaman 1m didapat selisih sebesar 9.6241 Ω, kedalaman 1.5m didapat selisih sebesar 11.8871 Ω, kedalaman 1,5m didapat selisih sebesar 22.7204 Ω, kedalaman 1,8m didapat selisih sebesar 15.3799 Ω. Hal ini membuktikan bahwa hasil pengukuran dan perhitungan ada perbedaan yang diduga alat ukur tidak presisi.
(4)
59
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Hasil nilai tahanan rata-rata pentanahan di Universitas Pendidikan Indonesia Setiabudi adalah 61.34454605 Ω didapat dari hasil rata-rata metode I, metode V, metode L, dan metode 60%.
5.2
Saran
1. Pengukuran dan analisis bisa dikembangkan dengan metode dan kondisi tanah dan jenis elektroda batang yang lain.
2. Jika akan memasang elektroda pentanahan dengan elektroda di tanah dalam jangka panjang perlu dipertimbangkan faktor keselamatan, misalnya pada saat proses penanaman elektroda batang harus benar benar tertanam di dalam tanah sehingga tidak membahayakan lingkungan sekitar.
3. Dalam pelaksanaan pengukuran pentanahan ini, harus dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya.
(5)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(6)
Faisyal Alif Ramdhan, 2015
STUDI ANALISIS PROFIL TAHANAN TANAH DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, Budi Sanusi. (2013). Perencanaan Dan Pembuatan Sistem
Pentanahan Laboratorium Tegangan Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Badaruddin. (2012). Sistem Tenaga Listrik. Pusat Pengembangan Bahan Ajar. Baringbing, Dedy Gunawan. (2011). Laporan Elektroda Pembumian.[Online].
Tersedia : :
http://dedybaringbing.blogspot.com/2011/09/laporan-elektroda-pembumian.html[27 April 2015]
Dermawan, Arif. (2013). Analisis Perbandingan Nilai Tahanan Tanah
Pentanahan Yang Ditanam di Tanah dan Septictank Pada Perumahan.
Semarang. Jakarta.
Jasa Pendidikan dan Pelatihan. (2012). Grounding System. Jakarta. Mulyana, Drs. Elih. (2013). Alat Ukur dan Pengukuran. Bandung.
NN. (2010). Terco High Voltage Experiments, Jurnal Bahan Ajar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
PUIL. (2000). Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000. Jakarta. Ratnata, Drs. I Wayan. (2012). Perlengkapan Listrik. Bandung. Ratnata, Drs. I Wayan. (2012). Teknik Instalasi Listrik. Bandung.
Tobing, B.L. (2003). Peralatan Tegangan Tinggi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Wright, P.H. (2005). Penghantar Engineering/edisi ketiga, Jakarta: Erlangga.