pengaruh jumlah cacing tanah lumbricus r

Pembentukan profil tanah
Proses pembentukan tanah menyangkut beberapa hal :
1. Penambahan bahan-bahan dari tempat lain ke tanah
misalnya :
a. Penambahan air hujan, embun dan lain-lain
b. Penambahan O2 dan CO2 dari atmosfer
c. Penambahan N, Cl, S dari atmosfer dan curah hujan
d. Penambahan bahan organik dari sisa tanaman dan hewan
e. Bahan endapan
f. Energi sinar matahari
2. Kehilangan bahan-bahan yang ada di tanah :
a. Kehilangan air melalui penguapan (evapotranspirasi)
b. Kehilangan N melalui denitrifikasi
c. Kehilangan C (bahan organik) sebagai CO2 karena
dekomposisi bahan organik
d. Kehilangan tanah karena erosi
e. Kehilangan energi karena radiasi
3. Perubahan bentuk (transformation) :
a. Perubahan bahan organik kasar menjadi humus
b. Penghancuran pasir menjadi debu kemudian menjadi liat
c. Pembentukan struktur tanah

d. Pelapukan mineral dan pembentukan mineral liat
e. Pembentukan konkresi
4. Pemindahan dalam solum :
a. Pemindahan liat, bahan organik, Fe, Al dari lapisan atas ke
lapisan bawah
b. Pemindahan unsur hara dari lapisan bawah ke lapisan atas
melalui siklus kegiatan vegetasi
c. Pemindahan tanah dari lapisan bawah ke lapisan atas atau
sebaliknya melalui kegiatan hewan seperti tikus, rayap, dsb
d. Pemindahan garam-garam dari lapisan bawah ke lapisan
atas melalui air kapiler

Beberapa contoh proses pembentukan tanah
No
1

Proses
Eluviasi
Iluviasi


2

Leaching
Enrichment

3

Dekalsifikasi
Kalsifikasi

4

Desalinisasi
Salinisasi

5

Dealkalinisasi
(solodisasi)
Alkalinisasi


6

Lessivage

Pedoturbasi

7

Podzolisasi
(Silikasi)

Arti
Pemindahan bahan-bahan tanah dari
suatu horizon ke horizon lain
Penimbunan bahan-bahan tanah dalam
suatu horizon
Pencucian basa-basa (unsur hara) dari
tanah
Penambahan basa-basa (hara) dari

tempat lain
Pemindahan CaCO3 dari tanah atau
horizon tanah
Penimbunan CaCO3 dari tanah atau
horizon tanah
Pemindahan garam-garam mudah larut
dari tanah atau suatu horizon tanah
Penimbunan garam-garam mudah larut
dari tanah atau suatu horizon tanah
Pencucian ion-ion Na dari tanah atau
horizon tanah
Penimbunan ion-ion Na dari tanah atau
horizon tanah
Pencucian (pemindahan) liat dari suatu
horizon ke horizon lain dalam bentuk
suspensi
(secara
mekanik).
Dapat
terbentuk tanah Ultisol (Podzolik) atau

Alfisol
Pencampuran secara fisik atau biologik
beberapa
horizon
tanah
sehingga
horizon-horizon
tanah
yang
telah
terbentuk menjadi hilang. Terjadi pada
tanah Vertisol (Grumusol)

Ket*
4

Pemindahan Al dan Fe dan atau bahan
organik dari suatu horizon ke horizon lain

3,4


4
2
1
4
4
4
4

4

4

Desilikasi
(ferralisasi,
laterisasi,
latosolisasi)

8


Melanisasi

Leusinisasi
9

Braunifikasi,
Rubifikasi,
Feruginasi

Gleisasi
10

Littering
Humifikasi

secara kimia. Si tidak ikut tercuci
sehingga pada horizon yang tercuci
meningkat
konsentrasinya.
Dapat

terbentuk pada tanah Spodosol (Podzol)
Pemindahan silika secara kimia keluar
dari solum tanah sehingga konsentrasi Fe
dan Al meningkat secara relatif. Terjadi di
daerah tropika dimana curah hujan dan
suhu tinggi sehingga Si mudah larut.
Dapat terbentuk tanah Oksisol (Laterit,
Latosol)
Pembentukan warna hitam (gelap) pada
tanah
karena
pencampuran
bahan
organik dengan bahan mineral. Dapat
terbentuk tanah Mollisol
Pembentukan horison pucat karena
pencucian bahan organik
Pelepasan besi dari mineral primer dan
dispersi partikel-partikel besi oksida yang
makin meningkat. Berdasar besarnya

oksidasi dan hidrasi dari besi oksida
tersebut maka dapat menjadi berwarna
coklat (braunifikasi), coklat kemerahan
(rubifikasi) atau merah (feruginasi)
Reduksi besi karena keadaan anaerob
(tergenang air) sehingga terbentuk
warna kebiruan atau kelabu kehijauan
Akumulasi bahan organik setebal kurang
dari 30 cm di permukaan tanah mineral
Perubahan bahan organik kasar menjasi
humus

* Keterangan :
1. penambahan bahan ke tanah
2. Kehilangan bahan dari tanah
3. Perubahan bentuk (transformasi)
4. Pemindahan dalam solum

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang


3,4

1,4

4
3,4

3,4
1
3

Tanah ditemukan dimana-mana di sekitar kita dan
mempunyai arti yang
sangat penting bagi kehidupan semua makhluk hidup
di muka bumi ini, termasuk
manusia. Manusia sangat tergantung pada tanah
karena tanpa adanya tanah semua
makhluk hidup di muka bumi tidak akan bisa
mempertahankan hidupnya.

Profil tanah adalah penampang vertical tanah
yang dimulai dari
permukan tanah sampai lapisan induk dalam
tanah. Tanah yang terbentuk
dipermukaan bumi berkembang dari bahan mineral
yang berasal dari batu-batuan
melalui proses pelapukan, baik secara fisis maupun
kimia yang dibantu oleh pengaruh
dari atmosfer, sehingga di dalam tanah terdapat
empat komponen utama yaitu bahan
mineral, bahan organik, udara, dan air tanah.
Manusia menemukan ciri-ciri tanah pada tempat
tertentu yang
berbeda-beda jenisnya baik warna, tekstur dan
sebagainya. Misalnya saja tanah yang
terbentuk dari batuan pasir cenderung memilki
kandungan pasir yang tinggi yang
menyebabkan tanahnya kurang subur dibandingkan
dengan tanah yang berasal dari
pelapukan batuan.
Pendekatan dengan berbagai macam praktek baik
yang dilakukan di
lapangan maupun di laboratorium dengan cara
menganalisa merupakan cara yang

baik. Dari analisa tersebut masalah yang dibahas tentang sifatsifat fisik dan kimia
tanah dapat diketahui dengan baik pula.
Berdasarkan dari uraian di atas maka perlu dilakukan
percobaan profil
tanah untuk mengetahui sifat fisik, kimia dan biologi tanah itu,
Proses pembentukan tanah
A.KONSEP DASAR TANAH
1. Konsep manfaat
2. Konsepktor pembentukan tranah merupakan kimiakaran
dan
3. konsep geologi
4. konsep pedologi
B.Faktor pembentukan tanah
Faktor pembentukan tanah merupakan faktor yang
menentukan dalam pembentukan jenisjenis tanah. Mengenai faktor pembentukan tanah yang
berpengaruh pada proses
pembentukan tanah ,tampaknya berbeda di setiap tempat
C.Batasan Tanah
Tanah merupakan suatu sistem yang ada dalam suatu
kseimbangan dinamis dengan

lingkungannya . Tanah tersusun atas lima komponen sebagai
berikut.
1. Partikel mineral
2. Bahan organik
3. Air
4. Udara tanah/pori
5. Kehidupan jasad renik
D.Profil tanah
Profil tanah merupakan sebuah irisan melintang pada tubuh
tanah,horizon merupakan
lapisan atau zona pada tanah yang terbentuk karena adanya
variasi
komposisi,tekstur,dan struktur tanah . profil tanah pada
dasarnya di bagi atas empat
macam horison yaitu dari zona O , A , B
Dan C.
E.Warna Tanah
Warna tanah merupakan salah satu hal penting dalam
mempelajari tanah . melalui

warna kita dapat mengetahui kandungan bahan-bahan material
tanah.warna gelap
memperlihatkan kandungan bahan organik,semakin tinggi
kandungan bahan organik
maka warna tanah akan semakin gelap
F.Tekstur tanah
Tekstur tanah berkaitan dengan kemampuan tanah untuk
menahan air dan juga reaksi kimia
tanah. Tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas
permukaan yang kecil sehingga
sulit untuk menahan air maupun unsur hara. Tanah-tanah yang
bertekstur lempung mempunyai luas permukaan yang besar
sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan
unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam
reaksi kimia daripada tanah yang
bertekstur kasar. Tanah-tanah yang bertekstur halus
mempunyai kemampun menyimpan air
dan hara makanan bagi tanaman.
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir
tanah. Gumpalan ini terjadi

karena butir-butir pasir, debu dan lempung terikat satu sama
lain oleh suatu perekat seperti
bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalangumpalan kecil ini mempunyai
bentuk, ukuran dan kemantapan yang berbeda-beda. Tanah
yang dikatakan tidak berstruktur
bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (disebut
lepas, misalnya tanah pasir) atau
yang saling melekat menjadi satu satuan yang padu (kompak)
dan disebut massive atau pejal
Proses pembentukan tanah adalah perubahan dari bahan
induk menjadi
lapisan tanah. Perkembangan tanah dari bahan induk yang padat
menjadi
bahan induk yang agar lunak, selanjutnya berangsur-angsur menjadi
tanah
pada lapisan bawah (subsoil) dan lapisan tanah bagian atas (topsoil),
dalam
jangka waktu lama sampai ratusan tahun hingga ribuan tahun.
Perubahanperubahan dari batuan induk sampai menjadi tanah karena batuan
induk
mengalami proses pelapukan, yaitu proses penghancuran karena
iklim.
Tahap pertama dari proses pembentukan tanah adalah proses
pelapukan.

Proses ini terjadi penghancuran dan pelembutan dari bahan
induk tanpa
perubahan susunan kimianya. Pelapukan dipengaruhi oleh faktor
iklim yang
bersifat merusak. Faktor-faktor iklim yang turut menentukan
adalah sinar
matahari, perbedaan temperatur antara siang dan malam, keadaan
musim
kemarau dan musim penghujan.
Pada awalnya batuan pecah dalam bentuk pecahan-pecahan
batuan dan
mineral-mineral penyusunnya. Selanjutnya oleh adanya air,
asam dan
senyawa-senyawa yang larut dalam air, pecahan-pecahan
bantuan dan
mineral ini menjadi lunak dan terurai ke dalam unsur-unsur
penyusunnya.
Dari bahan-bahan sisa penguraian dan senyawa kembali membentuk
mineralmineral baru
Pelapukan digolongkan dalam tiga bentuk :
1. Pelapukan fisik
2. Pelapukan kimia
3. Pelapukan biologis
Pelapukan fisik sering disebut juga alterasi yakni proses
pemecahan dan
pelembutan batuan tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan
tidak ada
pembentukan mineral baru
Pelapukan kimia adalah proses pelapukan dan penguraian pecahanpecahan
batuan dan mineral-mineral ke dalam unsur-unsur penyusunnya
yang biasa

disertai dengan pembentukan mineral-mineral baru.
Pelapukan biologis adalah pelapukan yang disebabkan kegiatan
tanaman dan
hewan, baik yang tingkat tinggi maupun yang tingkat rendah. Dalam
proses
pemecahan batuan induk menjadi tanah terjadi aktivitas hidup
organisme.
Bakteri autotrof dan lumut-lumut pada waktu mati menjadi bahan
organik
bagi kehidupan organisme yang lain. Tumbuhan tingkat
tinggi berperan
dengan aktivitas akar-akarnya masuk dicelah-celah retakan
batuan dan
seterusnya
Faktor-Faktor Pembentukan Tanah
Faktor-faktor yang menentukan pembentukan tanah adalah sebagai
berikut :
1. Iklim
2. Batuan Induk
3. Vegetasi
4. Relief (tinggi rendahnya permukaan)
5. Manusia
6. Waktu
Semua faktor ini tidak berdiri sendiri tetapi saling mempengaruhi
dan saling
berkaitan

Faktor-faktor Pembentukan Tanah
Dalam faktor pembentukan tanah dibedakan menjadi dua golongan
yaitu, faktor
pembentukan tanah secara pasif dan aktif. Faktor pembentukan
tanah secara pasif
adalah bagian-bagian yang menjadi sumber massa dan keadaan yang
mempengaruhi massa yang meliputi bahan induk, tofografi dan
waktu atau umur.
Sedangkan faktor pembentukan tanah secara aktif ialah faktor yang
menghasilkan
energi yang bekerja pada massa tanah, yaitu iklim, (hidrofer dan
atmosfer) dan
makhkluk hidup (biosfer). Adapun pembentukan tanah di pengaruhi
oleh lima
faktor yang bekerjasama dalam berbagai proses, baik reaksi fisik
(disintregrasi)
maupun kimia (dekomposisi). Semula dianggap sebagai faktor
pembentukan
tanah hanyalah bahan induk, iklim, dan makhluk hidup. Setelah
diketahui bahwa
tanah berkembang terus, maka faktornya ditambah dengan waktu.
Tofografi
(relief) yang mempengaruhi tata air dalam tanah dan erosi tanah juga
merupakan
faktor pembentukan tanah:
1. Iklim
Iklim adalah rata-rata cuaca semua energi untuk membentuk tanah
datang dari
matahari berupa penghancuran secara radio aktif yang menghasilkan
gaya dan

panas. Enegi matahari menyebabka terjadinya fotosintesis
(asimilasi) pada
tumbuhan dan gerakan angin menyebabkan transfirasi dan evaforasi
(keduanya
disebut evafotranspirasi). Akibat langsung dari gerakan angin
terhadap
pembentukan tanah yaitu berupa erosi angin dan secara tidak
langsung berupa
pemindahan panas. Komponen iklim yang utama adalah curah hujan
dan suhu
(temperatur). Faktor pembentukan tanah melalui iklim meliputi
curah hujan dan
suhu
• Curah Hujan
Pada umumnya makin banyak curah hujan maka keasaman tanah
makin tinggi
atau pH tanah makin rendah, karena banyak unsur-unsur logam
alkali tanah yang
terlindi misalnya, Na, Ca, Mg, dan K, dan sebaliknya makin rendah
curah hujan
maka makin rendah tingkat keasaman tanah dan makin tinggi pH
tanah. Makin
lembab suatu tanah maka makin jelek aerasinya dan juga sebaliknya,
hal ini
• Suhu (temperatur)
Suhu sangat berpengaruh bagi proses pembentukan tanah meliputi
evapotranspirasi yang meliputi gerak air di dalam tanah, juga
meliputi reaksi
kimia bilamana suhu makin besar maka makin cepat pula reaksi
kimia
berlangsung.

2. Bahan Induk
Dalam proses pembentukan tanah juga terdapat bahan induk yang
menyusun
pembentukan tanah, bahan induk tersebut bersumber dari batuan dan
bahan
organik.
• Batuan
Batuan dapat didefinisikan sebagai bahan padat yang terjadi didalam
membentuk
kerak bumi, batuan pada umumnya tersusun atas dua mineral atau
lebih.
Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan menjadi 3
jenis batuan,
yaitu beku, batuan endapan dan batuan malihan
Batuan Beku
Batuan beku atau batuan vulkanik terbentuk oleh magma yang
berasal dari letusan
gunung berapi, batuan beku atau batuan vulkanik terdiri dari
meneral yang tinggi
dan banyak mengandung unsur hara tanaman. Di Indonesia batuan
vulkanik
memegang peranan yang lebih penting, hal ini di sebabkan karena
gunung berap[i
tersebar mana-mana, dan karena letesan gunung berapi yang
menghasilkan batuan
vulkanik yang menyebabkan kesuburan tanah. Selain atas dasar
terjadinya batuan
vulkanik juga dapat dibagi atas dasar kandungan kadar Si O2 nya
menjadi tiga
golongan, yaitu, batuan asam yang berkadar Si O2 lebih dari 65%,
batuan

intermedier yang kadar Si o2 antar 52% s/d 65% dan batuan basis
yang berkadar
Si O2 kurang dari 52%.
Batuan vulkanik di Indonesia kebanyakan termasuk basis, kemudian
intermedier
dan yang paling sedikit batuan asam. Batuan asam biasanya
berwarna lebih muda
dari pada batuan basis, batuan asam juga biasanya lebih banyak
mengandung
alkali dan Al, sedangkan kadar unsur-unsur seperti Fe,Mg dan Ca
lebih rendah,
sehingga berat jenisnya juga lebih kecil. Perbedaan lain adalah
mengenai daya
tahannya terhadap proses pelapukan, batuan asam lebih tahan
terhadap proses
pelapukan karena warnanya kebih muda. Akibatnya tanah yang
berasal dari

batuan asam tektunya lebih kasar daripada tanah yang berasal dari
bari batuan
basis, maka dapat dikatakan tanah yang berasal dari batuan asam
mempunyai
kandungan unsurhara yang sedikit dibandingkan dengan tanah yang
berasal dari
batuan basis
Batuan Endapan
Batuan endapan terjadi karena proses pengendapan bahan yang
diangkut oleh air
atau udara dalam waktu yang lama. Ciri untuk membedakan batuan
endapan dan
batuan lainnya yaitu, batuan endapan biasanya berlapis,
mengandung jasad (fosil)
atau bekas-bekasnya dan adanya keseragaman yangnyata dari
bagian-bagian
berbentuk bulat yang menyusun.
Adanya lapisan dalam batuan ini disebabkan karena timbunan
lapisan
pengendapan yang masing-masing berbeda bahan, tekstur, warna
dan tebalnya.
Perbedaan ini terutama di sebabkan oleh karena perbedaan waktu
pengendapan
dan bahan yang diendapkannya.jika bahan yang diendapkannya
seragam maka ciri
akan terlihat kurang jelas. Batuan endapan dari bahan-bahan yang
diendapkan dari
hasil pecahan batuan yang telah ada sebelumnya. Proses pelapukan
batuan
endapan dapat terjadi melalui gerakan bumi, seperti gempa bumi,
patahan,timbulan,bahkan lipatan, dan tekanan akibat temperartur,
juga bisa

diakibatkan oleh tenaga mahkluk hidup saeperti akar dan hewan,
maupun gaya
kimia yang di sebabkan oleh gaya kimia seperti CO2, O2 asam
organik dan
sebagainya.
Batuan Malihan
Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan endapan atau
juga dapat
terbentuk dari batuan malihan lainnya yang mengalami proses
perubahan susunan
dan sentuknya yang akibatkan oleh pengaruh panas, tekanan atau
gaya kimia.
Batuan malihan adalah batuan yanga memiliki sipat - sipat akibat
telah malihnya
batuan semula baik batuan beku maupun endapan. Yang di namakan
proses
malihan adalah jumlah proses yang bekerja dalam zone pelapukan
dan
menyebabkan pengkristalan kembali bahan induk. Adapun sarat
tejadinya proses
malihan yaitu di sebabkan oleh temperatur tinggi, tekanan kuat, dan
waktu lama.
Temperatur tinggi saling mempercepat reaksi kimia juga penting
untuk dapat
melampaui temperatur mineralnya. Secara teori dapat di terapkan
atom - atom
yang menyusun mineral setelah mencapai temperatur kritik
amplitudo getarannya
akan sedemikian besarnya, sehingga atom - atom dapat bergerak
lebih besar dan
mampu bertukar tempat. Temperatur yang tinggi juga dapat
mempertinggi plasitisitas mineral. Sumber panasnya berasal dari

bagian dalam bumi, energi mekanik menghasilkan yang merupakan
hasil proses geologi dan magma yang meleleh.
Organik
Bahan organik brperan terhadap kesuburan tanah dan berpengaruh
juga ketahanan
agregat tahan. Juga bahan organik mempunyai pengaruh terhadap
warna tanah
yang menjadikan warna tanah coklat kehitaman.serta terhadap
ketersediaan hara
dalam tanah. Tumbuhan menjadi sumber utama bagi bahan organik,
pada keadaan
alami tumbuhan menyediakan bahan organik yang sangat besar,
akibat
pencernaan oleh mikro organisme bahan organik tercampur
tercampur dalam
tanah secara proses imfiltasi. Beberapa bentuk kehidupan seperti
cacing, rayap,
dan semut berperan penting dalam pengangkutan tanah.
Faktor yamg mempengaruhi bahon organiuk tanah yaitu, kedalaman
tanah yang
mentukan kadar bahan bahan organik yang ditentukan pada
kedalaman 20 cm dan
makin kebawah makin berkurang, faktor iklim menyebabkan
bilamana semakin
rendahnya susu maka makin tinggi pula bahan organik uyang
terkandung dalam
tanah
3. Makhluk Hidup
Semua mahkluk hidup, baik hidupnya maupun sudah mati
mempunyai pengaruh terhadap pembentukan tanah. Di antara
makhluk yang paling berpengaruh adalah vegetasi karena jumlahnya

banyak dan berkedudukan tepet untuk waktu yang lama, sedangkan
hewan dan manusia berpengaruh tidak langsung melalui vegetasi.
Jasad remik (mikro organisme) dalam tanah mempunyai peranan
dalam prose
peruraian bahan organik menjadi unsur hara dapat di serap oleh akar
tanaman dan
pembentukan humus (bunga tanah). Cacing tanah sangat aktif dalam
peruraian
(dekoposisi) serasaah. Pada waktui malam hari cacing – cacing
membawa
guguran dedaunan dan rerumputan kedalam lubang-lubangmnya dan
mencampur
dengan mineral-mineral tanah. Sokresin yang dikeluarkan
mengandung Ca lebih
banyak daripada tanah disekitarnya. Lubang-lubang cacing akan
mempengaruhi
aerasi dan perembesan air .
Semut-semut menyusup kedalam tanah dan mengangkut bahanbahan dari dalam
tanah kepermukaa tanah sambil membangun sarang-sarangnya
berupa berupa
bukit-bukit kecil di pertmukaan tanah dan sering pada batang-batang
pohon.
Rayap-rayap makan sisa-sisa bahan organik. Tikus dan binatang lai
menggunakan
tanah sebagai tempat tinggal dan tempat perlindungan. Manusia
mempengaruhi
pembentukan tanah melalui cara penggunaan tanahnya, terutama
cara bercocok
tanam, menentukan jemnis tanaman yang di tanam, cara pengolahan
atau penggarapan, permukaan, cara pemanenan, menentukan rotasi
tanaman dan lain sebagainya

4. Topografi
Topogarfi alam dapat mempercepat atau memperlambat kegiatan
iklim. Pada
tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah yang
berombak.
Topografi miring mepergiat berbagai proses erosi air, sehingga
membatasi
kedalaman solum tanah. Sebaliknya genangan air didataran, dalam
waktu lama
atau sepanjang tahun, pengaruh ilklim nibsi tidak begitu nampak
dalam
perkembangan tanah.
Didaerah beriklim humid trop[ika dengan bahan induk tuff vulkanik,
pada tanah
yang datar membentuk tanah jenis latosol berwarna coklat,
sedangkan di lereng
pegunungan akan terbentuk latosol merah. Didaerah semi arid (agak
kering)
dengan bahan induk naval pada topografi datar akan membentuk
tanah jenis
grumosol, kelabu, sedangkan dilereng pegunungan terbentuk tanah
jenis grumosol
berwarna kuning coklat.Di lereng pegunungan yang curam akan
terbentuk tanah
dangkal. Adanya pengaliran air menyebabkan tertimbunnya garamgaram di kaki
lereng, sehingga di kaki gunung berapi di daerah sub humid
terbentuk tanah
berwarna kecoklat-coklatan yang bersifat seperti grumosol, baik
secara fisik
maupun kimianya. Di lereng cekung seringkali bergabung
membentuk cekungan pengendapan yang mampu menampung air

dan bahan-bahan tertentu sehingga terbentuk tanah rawang atau
merawang.
5. Faktor Waktu
Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan
tanah,
memainkan peranan penting dalam menentukan jenis-jenis tanah
terbentuk.
Gunung berapi mengendapkan lava dan abu gunung disaat terjadi
letusan gunung berapi tersebut, seringkali pengendapan lava ataupun
terjadinya letusan gunung tidak terjadi pada waktu yang sama.
Semua tinfgkatan perkembangan tanah dapat di temukan kembali
pada endapan-endapan itu. Didaerah beriklim tropika, pembentukan
tanah dari bahan induk berupa abu gunung berapi berlangsung
cepat, sehingga dalam waktu empat belas tahun sudah dapat
terbentuk tanah yang cukup subur.

Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

Analisis pengaruh perubahan struktural terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan daerah di Kabupaten Sidoarjo thun 2003-2009

2 46 21

Analisis pengaruh pengumuman right issue terhadap expected return dan actual return saham di bursa efek Indonesia (BEI)

0 18 114

Analisis pengaruh perilaku konsumen, kinerja karyawan dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya terhadap keputusan pembelian : studi kasus pt. fif cabang pamulang

3 33 213

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis pengaruh komponen keahlian internal auditor terhadap pendeteksian dan pencegahan kecurangan (fraud) di inspektorat jendral kementerian perdagangan republik indonesia

4 52 171

Analisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil badan usaha milik daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Tangerang (2003-2009)

19 136 149

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

pengaruh tindakan supervisi pengalaman kerja, komitmen organisasi, dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja auditor (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

3 43 157

Analisa perancangan sistem informasi surat ijin penunjukkan dan penggunaan tanah (SIPSIPPT) di Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bandung : laporan kerja praktek

2 31 54