Keterkaitan Antara Keterangan Waktu dengan Sufiks-ta pada Verba Predikat yang Berfungsi sebagai Pemarkah Kala dan Aspek.

Volume XV, No. 1 . Februari2015

tssN 0215-9'198

pu$
A

JURNAT ILMU-ILMU BUDAYA

Diterbitkan:

Unit Penerbitan
Fakultas Sastra Unud

E@

Nomor

1

Halaman

1- 156

[r---*.lG;--]
tss
Februari :0t s

I

ll

oz t s-s

I

PJIB
PUSTAKA

Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya
rssN 0215-9198
Volume XV, Nomor 1 . Februari 2015


Terbit dua kali setahun pada bulan Februari danAgustus. Berisi tulisan yang diangkat
dari hasil penelitian dan kajian analitis-kritis bidang kebudayaan. ISSN 0215-91 98

Ketua Penyunting
Made Jiwa Atmaja

Sekretaris Penyunting
I Ketut Sudewa

Penyunting Pelaksana
Ketut Artawa
I Nyoman Suarka
I Ketut Kaler
Maria Maltidis Banda

Mitra Bestari
I Wayan Cika (Unud)
I Dewa Putu Wijana (UGM)
Nengah Bawa Atmadja (UNDIKSHA)

Henricus Supriyanto (fKIP Negeri Surabaya)
I Ketut Subagiasta (IHDN Denpasar)
Pelaksana Tata Usaha
I GLr.ti Bagr.rs \gurah Antara, SE.,MM

- - - ' - -:r T:i* L.:hr: Fakultas Sastra Unud
: - -'- :,,'.,- 3:... Telp r-r61 ll+12 1. E-milatmajajiwa@yahoo.com
II

"-'

-.-.

-'--'r.

*-,.':

:

*3


*;i., a terbit

)

pertama kali dengan nama Widya pustaka

t.:

:-.::f.lne3r1 tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam
:,,...:i.. di atas kerra HVS kuarto spasi ganda sepanjang lebih

:*-:r.. J-':tSrn tirrrat seperti tercantum

pada Petunjuk

,h

Bagi (calon)


t;s;;[dr*e,;;i;";

:,"r r"::3:.1{arnan tbnnat. istilah dan tata cara lainnva.
ya.

PIIB
PUSTAKA

]umal Ilmu-Ilmu BudaYa
ISSN 0215-9198
Volume XV, Nomor 1 ' Februari 201'5

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR................

111


WACANA SASTRA DAN BUKAN WACANA SASTRA
DALAM PERSPEKTIF NARATOLOGI
Jiwa

Atmaja......"'........

KITONG PI] TANAH: DINAMIKA POLITIK LOKAL
DI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT
I Ngurah Suryawan
KESEJAJARAN KONSEPSI ARCA PERWUJTIDAN
Di KAMBOIA ASIA TENGGARA
Ida Bagus Sapta laya.....'......

1'

-20

2L-38

39


-

51

52

-

58

59

-64

FTINGSI LINGGA YONI DI PTIRA DANGKA TAMBAWLI

DENPASAR
Dewa Gede Yadhu


Basudewa

SENI: LOKALISASL GLOBALISASI DAN GLOKALISASI
I Gede Mudana dan Ni

WayanArdini"""'

KELOMPOK PENGGEMAR BUDAYA POPULER JEPANG DI BALI:
STUDI KASUS TERHADAP OTAKIL ORGANIZAT/ON DAN
BALI COSPLAY COMMUNITY
65 -73
Ni Luh Putu Ari Sulatri, Silvia Damayanti
KETERKAITAN ANTARA KETERANGAN WAKTU
DENGAN SUFIKS _?Z PADA VERBA PREDIKAT YANG BERFUNGSI
SEBAGAI PEMARKAH KALADAN ASPEK
Ketut Widya Purnawati, Ni Made At dry Anita Dewi""""' 74-91

PUSTAKA
Volume XV, No. L


.

Februari 2015

KEBOCORAN DIGLOSIA DAN PEMERTAHANAN BAHASA TANA
SEBAGAI BAHASAADAT DI KABUPATEN MALTIKU TENGAH
92-107
Martha Maspaitella & Falantino Eryk Latupapua .........
SAWER PENGANTIN SUNDA KAJIAN TINDAK TUTUR
Rita Maria Sahara dan Lien

Darlina

108

-

130

PENERJEMAHAN BUKU TEMATIK-TERPADU SD/MI KELAS 1:

MEMANFAATKAN BAHASA DAERAH DALAM PENGANTAR
PENDIDIKAN KELAS AWAL
.....131. -136
Imam Budi Utomo ...............
Tinjauan Buku:
KEGALAUAN INTELEKTUAL DAN SUARA-SUARA
DI TEPI KUASA
I Putu Hendra Mas Martayana..........

137

-154

PEDOMAN BAGI PENTILIS UNTUK
JURNAL ILMU-rLMU BUDAYA PUSTAKA

155

- 155


PUSTAKA
Volume XV, No.

I o Februari

2015

KETERKAITAN ANIARA KETERANGAN WAKTU
DENGAN SIJFIKS -TA PADA VERBA PREDIKAT YANG
BERFUNGSI SEBAGAI PEMARKAH KAIA DAN ASPEK
Ketut Widya Purnawati, Ni Made Andry Anita Dewi
Program Studi Sastra lepang Eakultas Sastra ilan Budaya
Unioersitas Udayana
wi dy ap ur naw

at i@ gm ail. c om

Abstract:

Sufix -ta in

lapanese is known as the past tense marker. Howeoer, sometimes
this sufix iloes not function as a marker past, but rather as an aspect marker. In
lapanese, the position of a situation or went that is expressed in a sentence depends
on the three elemetts of time markers, namely the description of time, aspect,
and tenses. Then, this study explains the relationship behaeen the desuiption
of time with the emergence of the aerb suffix +a predicate clause in lapanese.

Keywords: aspect, time, desuiption of time, oerb predicate

Pendahuluan
emua bahasa di dunia memiliki struktur dan sistem yang tidak
selalu sama antara safu dengan yang lain. Meskipun demikian,
ada suatu pengelompokkan bahasa yang memiliki ciri-ciri tertentu yang
disebut dengan tipologi bahasa.Berdasarkan tipe morfologisnya bahasa
Jepang termasuk ke dalam tipologi bahasa Agglutinatif. Ciri bahasa yang
termasuk ke dalam tipologi ini adalah adanya afiksasi dalam proses
morfologisnya. Dalam bahasa ]epang, hal ini dituniukkan dengan adanya
berbagai sufiks yang menempel di akhir verba bahasa Jepang.Sufikssufiks tersebut berfungsi menambahkan makna gramatikal pada verba
yang dilekatinya, misalnya makna kala dan aspek.
Kala dan aspek merupakan dua buah makna yang berkaitan dengan
ekspresi temporal. Kala dalam bahasa Jepang dibedakan hanya menjadi
dua, yaitu lampau danbukanlampauyang masing-masing dimarkahi oleh
sufiks -+u dan -fa. Aspek dalam bahasa Jepang dimarkahi oleh beberapa
sufiks yang berbeda, seperti -ru, -ta, -teshimau, tehajimeru, tesudukeru, dan
lain-lain. Hal yang menarik di sini adalah bahwa -rudan -fa, selain bisa
berfungsi sebagai pemarkah kala juga dapat berfungsi sebagai pemarkah
aspek.

74

Keterkaitan antara Keterangan Waktu dengan Sufiks -TaPadaVerba Predikat yang Berfungsi
sebagai Pemarkah Kala dan Aspek I Ketut widya Purnawati, Ni Made Andry Anita Dewi

Selain aspek dan kala, ekspresi temporal dalam bahasa Jepang
iuga berkaitan dengan keterangan waktu.Keterangan waktu dalam suatu
kalimat tidak serta merta muncul begitu saja, tetapi harus sesuai dengan
waktu terjadinya yang juga ditunjukkan oleh sufiks pemarkah kala atau
aspek pada verba yang berfungsi sebagai predikat'
Pembahasan mengenai sufiks -+u t,dak kalah menariknya dengan
pembahasan mengenai sufiks -fa.Namun pada tulisan ini, sufiks yang
dibahas adalah sufiks -la karena sufiks -tayangdikenal sebagai pemarkah
lampau kadang muncul dalam suatu kalimat yang memiliki keterangan
waktu yang tidak bermakna lampau.Hal tersebut dapat dilihat pada
contoh sederhana berikut ini.
0 Watashi lt)fr kinou suupaa de kaimonoshi-ta.
1TG TOP kemarin swalayan di berbelanja-lampau
'Saya kemarin berbelanja di swalayan.'

(2)

tabemashita.
Watashi wa tma
1 TG TOP sekarang makan-bentuk sopan-ASPK
'Saya sekarang sudah makan.'

Pada klausa (L) terdapat kata keterangan waktu kinou'kemarin'.Kat;i

keterangan waktu ini berkaitan dengan verba kaimono shita'betbelanja'
yang muncul dalam bentuk lampau.Pada klausa (2), predikat dituniukkan
oleh verba tabemashita'makan' yang merupakan bentuk soPan lampau.
Namun, keterangan waktu yang muncul tidak dalam bentuk lampau,
melainkan dalam bentuk saat ini yang dituniukkan oleh keterangan waktu
ima'sekarang. Kalimat (2) dikatakan gramatikal karena pada kalimai
tersebut, sufiks -fa tidak berfungsi sebagai pemarkah kala iampau,
melainkan sebagai pemarkah aspek.Katou (1991,:27) m *njelaskan bahwa
selain berfungsi sebagai pemarkah kala lampau, sufiks *taltga berfungsi
sebagai pemarkah aspek kompletif (Katou, 1991.:27).
Berdasarkan fenomena tersebut, dapat dikatakanbahwa penggunaan
sufiks -fa, meskipun terlihat sangat sederhana, tetapi sebenamya sangat
kompleks. Perbedaan tersebut mungkin akan menjadi lebih jelas apabila
dihubungkan dengan penggunaan keterangan waktu pada suatu klausa
tempat sufiks -tainimuncul. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas
mengenai keterkaitan antara keterangan waktu deng.in sufiks -ta pada
verba predikat yang berfungsi sebagai pemarkah kala dan aspek.
Tulisan ini diharapkan dapat digunakan unt'*x mempermudah
pemahaman bahasa Jepang bagi para pembelajar bahasa Jepang, terutama
75

PUSTAKA
Volume XV, No. 1 r Februari 2015

pemahaman mengenai ekspresi temporal yang berkaitan dengan
penggunaan sufiks -fa. Hal ini sangat penting mengingat konsep temporal
dalam bahasa Jepang dan bahasa lndonesia memiliki perbedaan, sehingga
sangat sulit bagi orang Indonesia untuk memahami konsep temporal
dalam bahasa ]epang sebagai bahasa asing yang dipelajarinya.
Metodologi Penelitian
Data dalam tulisan ini diambil dari cerita pendek dalam kumpulan
cerita Mou lchido umareru karya Asai Ryou yang terbit tahun 2011 dan
esai pada buku Chulcyuu kara Manabu Nihongo yang ditulis oleh Matsuda
Hiroshi dkk. terbitan tahun 2010 dan lolcyuu kara Mannbu Nihongo 2007.
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak yang dibantu
dengan teknik catat untuk mencatat klausa-klausa yang digunakan sebagai
data. selanjutnya data yang telah terkumpul diklasifikasi berdasarkan
jenis keterangan waktu berdasarkan klasifikasi temporal menurut Dixon
(2010).

Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan
metode agih dengan teknik dasarnya, yaitu teknik bagi unsur langusng
(Sudaryanto:\993; Mahsun: 2005). Teknik lanjutan yang digunakan
untuk analisis adalah teknik ubah wujud, teknik gantt, dan teknik
lesap. selanjutnya hasil analisis disajikan dengan menggunakan metode

informal.
Pembahasan

Kategori Gramatikal
Konsep waktu pada suatu bahasa dapat dikemukakan dengan
cara yang berbeda-beda. Gagnon (1996) membedakan antara conceptual
time dengan linguistic time. Conceptual time menunjukkan waktu yang
digunakan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan
linguistic time menunjukkan suafu cara untuk memformulasikan suatu
waktu dalam sebuah bahasa. Hal ini memungkinkan adanya perbedaan
cara untuk menunjukkan konsep temporal yang sama dalam sebuah teks
dengan bahasa yang berbeda.
Pembahasan mengena i lin guis ti c t ime b erkaltan dengan pemb ahasan
mengenai aspek dan kala, yaitu dua buah kategori gramatikal yang
berkaitan dengan verba. Kedua hal ini secara bersamaan merupakan

76

Keterkaitan antara Keterangan Waktu dengan Sufiks -7a Pada Verba Predikat yang BerfqtSsl
Dewi
sebagai pemarkah Ka'ia dan Aspek I Kttut Widya Purnawati, Ni Made Andry Anita

properti milik klausa dan Predikat yang biasanya dimarkahi melalui
proses morfologis pada verba yang meruPakan unsur utama predikat,
meskipun ada kalanya asPek dan kala juga ditunjukkan oleh klitik atau
kata yang berfungsi secara gramatikal atau hal lain dalam sebuah klausa
(Dixon, ZAfi:52-53).
Aspek adalah kategori gramatikal verba yang menunjukkan lamanya
dan jenisnya perbuatan (Kriclalaksana, 2009: 21). Kala atau yang dalam
bahasa Inggris disebut tense merupakan Pembedaan bentuk verba untuk
menyatakan perbedaan waktu atau jangka perbuataan atau keadaan
i

(Kridalaksana, 2009: 103).
Dalam bahasa Jepang, kala dibedakan menjadi dua, yaitu kaia
lampau dan bukan iampau. Kala lampau ditunjukkan oleh sufiks -ta padaverba, sedangkan kala bukan iampau dituniukkan oleh sufiks -ru pada
verba (Katou, 1991.:3; Koizumi, 2002:119; Saito, 20L0:86). Dalam beberapa
kalimat bahasa Jepang ditemukan juga sufiks 4nflsu atau -mashifa untui<

bentuk sopan. Kedua sufiks ini merupakan bentuk sopan untuk -ru daYl-fa. Bentuk 4nasuuntuk -ru danbenfuk -mashito'tntuk-t0".
Selain untuk menunjukkan kala, bentuk -ru dan -ta juga berfungsi
sebagai sufiks pemarkah aspek. Saat berfungsi sebagai pemarkah aspek,
kedua sufiks tersebut berfungsi untuk menuniukkan makna belum
terjadi dan sudah terjadi atau menunjukkan aspek inkompletif dan aspek

kompletif (Saito, 2010: 88-89; Katou,

1991.:27)"

Pengaturan Temporal
secara gramatikal, keterangan waktu yang dapat diisi oleh nomina
penunjuk waktu dan adverbia temporai dalam sebuah kalimat berfungsi
sebagai ajung. Fungsi ajung umumnya untuk menyatakan suatu informasi
semantis seperti waktu, sikap, tujuan, dan sebagainya. Ajung bukan
merupakan argumen suatu verba predikat dan tidak memiliki kaitan
dengan makna predikat tersebut (Kroeger, 2004: L0). Lebih lanjut, Kroeger
menjelaskan bahwa ajung bersifat opsional karena ajung tidak diperlukan
untuk menyempumakan makna predikat meskipun memiliki kontribusi
terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Ajung dapat digandakan
secara bebas dan tidak memiliki batasan pilihan (Kroeger, 2004: 10-11).
Meskipun aiung tidak bergantung pada makna verba, tetapi makna
sebuah sufiks dalam bahasa Jepang yang berfungsi untuk menunjukkan
kala atau aspek dapat berbeda bergantung pada verba yang dilekatinya.
Hal ini juga akan berpengaruh terhadap pilihan konstituen pengisi fungsi
77

PUSTAKA
Volume XV, No. 1 o Februari 2015

ajung dalam kalimat tersebut. Dengan demikiary dapat dikatakan bahwa
keterangan waktu merupakan konstituen pengisi ajung daiam kalimat.
Pemarkahan ajung dalam kalimat bahasa Jepang bersifat opsional. sebuah
ajung dapat dimarkahi oleh ni'pada', kara'dart,, sampai,made,. Selain
muncul dengan salah safu pemarkah tersebut, sebuah ajung dalam bahasa
Jepang juga dapat muncul tanpa pemarkah (Pumawati,2009:57).
Keterangan waktu sebagai pengisi fungsi ajung yang berupa kata
dapat diisi oleh nomina atau adverbia waktu. Nomina yang berfungsi
menunjukkan wakfu, misalnya adalah nama-nama hari, bulary iahury
atau nama-nama musim seperti haru'musim semi', natsu,musim panas,,
akl'musim gugar', danfuyu 'musim dingin'.
Nomina penunjuk waktu dalam suatu klausa bahasa Jepang dapat
dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu 1) nomina yang dimarkahi
oleh partikel ni dan 2) nomina yang tidak dimarkahi partikel ni. Nomina
yang dimarkahi oleh partikel ni adalah nomina yang menunjukkan titik
wakfu yang absoluf seperti 1988nen 'tahun lgBB', gatsu,bulanseptember,,
2\nichi 'tanggal 25' , sji'jam3', getsuyoubi 'hari senin,. Nomina yang tidak
dimarkahi oleh partikel ni adalah nomina yang menunjukkan waktu
secara relatif berdasarkan titik waktu ujaran, seperti kyou'hari ini', kinou
'kemarin', s akki'b atu saja', s engetsu' bulmr lalu', r aishuu,minggu depan,,
saikin'akhir-akhir ini'. Namun, apabila nomina sebagai penunjuk waktu
diletakkan di awal kalimat, maka nomina tersebut tidak perlu dimarkahi
oleh partikel zr, meskipun nomina tersebut termasuk ke dalam kelompok
nomina penunjuk waktu absolut (Masuoka dan Takuho,2011,:92).
Adverbia waktu sebagai pengisi keterangan waktu menurutMasuoka
dan Takuho (201L:44), dapatdibedakan menjadi du4 yaitu adverbia kala
dan adverbia aspek. Adverbia ini berfungsi untuk menunjukkan waktu
terjadinya suafu situasi atau keadaan yang menunjukkan kemunculan
atau pergerakan suatu situasi tertentu. Adverbia kala menunjukkan
posisi wakfu suatu peristiwa berdasarkan pada waktu ujarary seperti
katsute, izure, imani, mousugu, korekara, sakihodo, nochihodo, dan lain-lain.
Adverbia aspek berfu ngsi menun;'ukkan peristiw a y angberkaitan dengan
kemunculan atau pergerakan suatu situasi. Pergerakan yang dimaksud
adalah pergerakan mendekaf berlanjut (kontinuatif), selesai (perfektif),
berulang (repetitif), berurutan, dan lain{ain. Contoh adverbial jenis ini
adalah imanimo, sudeni, mou, tokkuni, choudo, yatto, sugu(ni), tadachini,
itsushika, yagate, hodonaku, sono uchi (ni), shibaraku, danlain-lain.

78

Verba Predikat yang Berfungsi
Keterkaitan antara Keterangan Waktu dengan Sufiks -Ta Pada
purnrutati,
Ni Made Andry Anita Daoi
sebagai pemarkah Ka'il* arp"t i Krtut widya

i

I

Dixon (2010: 121) menjetraskan tipe-tipe temporal yang muncul dalam
Inggris'
berbagai bahasa dengan mengilustrasikan bentuknya dari bahasa
Tipe iemporal yang diieiaskan oleh Dixon ini merupakan keterangan
waktu yang dapat mengisi fungsi aiun8. Tipe temporal tersebut dapat
dibedakan menjadi iima, Yaitu:
1. Keterangan waktu yang menunjukkan pergantian waktu, misahrya
yesterday, today, tomorrow, latet, earlier;

i

2.
3.

keterangan waktu yang menuniukkan spesifikasi waktu tertentu
(definit), misalnya in the morning, at night, on Sunday' in the winter' in
March, at year's end, in 1939;
keterangan waktu yang menunjukkan frekuensi, baik secara umum/

seperti-ofien,generally,usuallymauPunsecaraspesifik'seperti

4.
5.

monthlY;

keterangan waktu Yang menunjukkan durasi, misainya for a iong
time, still;
keterangan waktu yang berkaitan dengan ekspektasi, misalnya
already, too soon, not Yet.

Keterangan Waktu dalam Kalimat dengan Verba Predikat Bersufiks -fa

Sufiks-tapadaverbapredikatberfungsisebagaipemarka},

kala dan aspek. sebagai pemarkah kala, sufiks

ini memiliki

makna

Iampau, sedangkan sebagai pemarkah aspek, sufiks -taberfungsi untui.<
menunjukkan bahwa suatu pekerjaan sudah terjadi dan menuniukkan
makna kompletif. Berikut akan dibahas pengSunaan sufiks -ta pada
verba predikat yang dikaitkan dengan keterangan waktu pada kalima+.
yang bersangkutan. Pembahasan akan dikelompokkan berdasarkan ienis
pengisi keterangan waktu.

Kalimat dengan Keterangan waktu yang Menuniukkan Pergantian
Waktu dan Verba Predikat Bersufiks -fa
Menurut Dixon (2010) keterangan waktu kelompok ini terdiri atas
kata-kata seperti yesterday, today, tomorrow, later, earlier. Hal itu berarti
bahwa dalam bahasa Jeparrg, keterangan waktu yang termasuk daiain
kelompok ini, misalny a kinou'kemarin" ky ou' hari ini" dan sebagainya.
sufiks -ta pad.a dasamya merupakan pemarkah kala lampau,
sehingga keterangan waktu yang terdapat pada kalimat yang mengandung
verba bersufiks -ta pun seharusnya merupakan keterangan waktu yang
menunjukkan kala lampau. Namun pada data (1) sampai (6) berikut ini,
keterangan wakfu diisi oleh ima' sekararrl" haiime' awalrtya" kondo'kali
79

PUSTAKA
Volume XV No. 1

.

Februari 2015

ini'dan saikin 'akhir-akhir ini'.
Konstituen pengisi keterangan waktu pada data (1) sampai (3) adalah
ima'sekarang'. Jika dilihat dari makna keterangan waktu ima'sekarang',
dapat dikatakanbahwa kala yang dimiliki oleh kalimat yangmengandung
keteranganwaktu ini seharusnya kalabukan lampau. Namury pada kalimat
yang memiliki kala bukan lampau, verba yang menempati posisi predikat
seharusnya diakhiri oleh sufiks -ru, sedangkan pada data (1) sampai (4)
verba predikat diakhiri oleh sufiks -ta yang merupakan pemarkah kala
lampau.

(1)

fdi, D. 1. ft,4rr_BRfr/lYHi/:. (HWSH: Z)
Dakedo ima kanzen ni
nemuke ga
Namun sekarang keseluruhan

kie-ta

secara kanfuk

NOM hilang-

ASPK

'Namun sekarang kanfuk benar-benar sudah hilang.'

(2) i*DDi*HHfut:t)tt"&". r,\*('i* i&) I /i &t
Hajimewa
tere-ta
keredo, ima

dewa

"arigtto"

Awal TOP tersipu malu-LAMP meskipury

sekarang TOP

"terima kasih"

LELbAfihll("8 /c.
to
kotaeru

(HWSH: 1e)

yoyuu ga

KOMP menjawab-BKN LAMP kesempatan

deki-ta

NOM

bisa-ASPK

'Meskipun awalnya (aku) tersipu malu, tetapi sekarang ini aku
punya kesempatan untuk menjawab "terima kasih".'

(3) *;itt,.*.

&/-O D frurr32i 5
Cmae ima, honnori warai
2TG sekarang samar-samar

nflgara

tertawa (REN) sambil

f -> tE-tf b U t '>f:?" (HWSH:L7)
zutto shita uchi shi tot-ta zo
terus lidah berdecak-ASPK SHU
'Kamu sekarang sambil tertawa samar-samar terus mendecakkan
lidah.'
80

Keterkaitan antara Keterangan Waktu dengan Sufiks -TaPadaVerba Predikat yang Berfungsi
sebagai Pemarkah Ka'ia dan Aspek I Ketut Widya Purnawati, Ni Made Andry Anita Dewi

(4)

Z Vti+trtr"r??-a: t i. L* L/:" lcrnaN, sy

watashitachiwa kondo kekkonsuru koto ni shimashi-ts.
l JMKTOP kali ini menikah
memutuskan-ASPK
'Kali ini kami telah memutuskan untuk menikah.,

Pada data (5) keterangan waktu diisi oleh kondo,kari
ini,, sedangkan

verba predikat diisi oleh verba kompleks kekkon sunt koto
ni shimashita
'memufuskan unfuk menikah'. verba kekkon sltr,,menikah,
dilengkapi
dengan ekspresi -koto ni shimashita yang berfungsi untuk
-".,yuirku'
suatu tindakan'memutuskan'. Bentuk -koto ni shimashita memerlukan
verba dalam bentuk kamus, sehingga kara atau aspek tidak
ditunjukkan
oleh sufiks yang menempel pada verba kekkon suru,menikah,,
melainkan
ditunjukkan oleh sufiks yang menempel pada verba shimashita.
Bentuk
shimashita merupakan bentuk sopan untuk verba shita.Dengan
demikian
dapat dikatakan bahwa verba predikat dalam kalimat (5)
diakhiri oleh sufiks
-fa'sufiks ini berfungsi menun;'ukkan aspek kompletif karena keterangan
waktu yang muncul dalam kalimat tersebut tidak menunjukkan
suatu
waktu yang lampau.

Kalimat dengan Keterangan waktu yang Menunjukkan spesifikasi

Waktu Tertentu dan Verba predikat Bersufiks _fa
Keterkaitan antara keterangan waktu yang menunjukkan
spesifikasi
waktu tertentu dengan verba predikat bersufiks
-ta d.apat dilihat pada
data (6) sampai (8) berikut ini.

(6)

HFB D&tdEWar.,:-_ l. it
Kinou no yoru u)a Osaki no apaato

ni

kemarin GEN malam Top NAMA GEN apartemen LoK
/fi

* o t.

(HWSH: 18)

toma-tta

menginap-LAMp
'Kemarin malam (saya) menginap di apartemen Osaki.,
Pada data (6), keterangan waktu diisi oleh kinou no yoru ,kemarin
malam'. Jika dilihat dari pembagian keterangan waktu menurut
Dixon
(201,0), kinou'kemarin' merupakan keterangan waktu
yang berkaitan
dengan pergantian waktu.Namun pada data (6), keterangan

waktu tidak

82

Keterkaitan antara Keterangan Waktu dengan Sufiks :TaPada Verba Predikat yang Berfungsi
sebagai Pemarkah Kala dan Aspek I lGtut Widya Purnawati, Ni Made Andry Anita Deuti

hanya diisi oleh kinou, tetapi juga dilengkapi dengan yoru, selirrqga
keterangan waktu tersebut masuk ke dalam kelompok keterangan waktu
yang menunjukkan spesifikasi waktu tertentu. Keterangan waktu yang
berbenfuk fuase kinou no yoru 'kemarin malam'merupakan topik kalimat
yang ditunjukkan oleh pemarkahan oleh partikel topik ara. Frase ini
berkaitan dengan verba predikat tomatta'menginap' yung diakhiri oleh
sufiks -fa. Sufiks -ta pada kalimat ini berfungsi untuk menyatakan kala
lampau yang diperkuat oleh keterangan waktu kinou no yoru'kemarin
malam'yang menunjukkan waktu yang sudah berlalu.

(7) #4.s#'ftl: rl..ffftE a, 7 7T

jidai WKT kobayashi senseino kurasu de
Murid jaman pada NAMA Buru GEN kelas LOK
Gakusei

hhr:.tt

{ IA
1".

O

),,t:-t:

t -fr#lt

sumi-hajimeta Betonamu na Hito iachi ta isshoni
tinggal-muiai-BTK BIASA Vietnam GEN orang-]MK KOIVI
bersama

lF.>< b_ t, i L,E r, rir z /:. (CKMN: 75)
ta omoitatta
tsukut-te miyou
hatake o
ladang AKU membuat-MENCOBA KOMP merencanakan-ASPK
,xfrb

85

PUSTAKA
Volume XV No. 1

.

Februari 2015

'Ryouen teringat, sejak tepat safu tahun yang
raru, membuat rencana
unfuk mencoba membuat radang bersama orang-orang
vietnam
yang baru mulai tinggal di kota.,

Kalimat dengan Keterangan waktu yang Menunjukkan
Ekspektasi dan
Verba Predikat Bersufiks -fa
Keterangan waktu yang menunjukkan ekspektasi
dapat ditemukan
pada data (12) sampai (14). pada data (12) keterangan
waktu diisi oleh
adverbia mou 'srdah'. Menurut Masuoka dan Takuho,
adverbi a mou
'sudah'merupakan adverbia yang masuk ke dalam
kerompok adverbia
aspek. Hal ini berkaitan dengan verba nareta,terbiasa,
sebagai pengisi
posisi predikat yang muncur dengan sufiks
sebagaipemarkah
-ta
urp&.

(12)

H b Lt:6 {: i ,Hir,-/c. (HWSH: 15)
Hitori gurashi ni mo mou nare_ta
Sendiri hidup DAT pun sudah terbiasa_ASpK

-

'Saya sudah terbiasa hidup sendiri,

Pada data (13) dan (14), keterangan waktu yang
muncur adarah
adverbia yatto 'alchirnya'. Adverbia ini pun termasuk
ke dalam adverbia
aspek. oleh karena itu, sufiks
-ta pada predikat yang diisi oleh verba
tsuita'tiba' pada kalimat (13) dan verba dekita,bisu, pldu
kalimat (14)
merupakan pemarkah aspek.

(13)

t= & *lt-4,rr-1c.. (CKMN:87)
Yatto ie ni tsuita
Akhimya rumah LOK riba_ASpK

Akhimya tiba di rumah.,

(14)

*':

All t, Ao+rrt3 /c" (CKMN: a4)
Yatto jibun ni mo onna no ko gn
&

H

dekita

Akhimya diri sendiri DAT pun perempuan GEN anak NoM
bisa-

ASPK

Akhimya (saya) pun punya anak perempuan.,

86

Keterkaitan antara Keterangan Waktu dengan Sufiks -Ta Pada Verba Predikat yang Berfungsi
sebagai Pemarkah Kala dan Aspek I Ketut Widya Purnawati, Ni Made Andry Anita Dewi

Kalimat yang Terdiri atas Dua atau Lebih Keterangan Waktu dan Verba
Predikat Bersufiks *fa
Kalimat yang ditunjukkan oleh data (L5) sampai (18) masing-masing
terdiri atas lebih dari satu keterangan waktu.
(i5) iEXi.i*#i. b,r l-.J-n 0> )'.f:b L.
Shuumatsu ni u)a asa kara Betonamu no hito tachi to
Akhir pekan WKT TOP pagi sejak Viebram GEN orang ]MK
KOM

*E[.H 6 X a il

l-l:. (CKMN: 75) 2,4
you ni
de.-ru

hatake ni
ladang LOK keluar-BTK BIASA NIAT

shi-ta

melakukan-ASPK

'Pada hari minggu (saya) berniat untuk (bekerja) di ladang sejak
pagi bersama orang-orang Vietnam.'

Data (15) memiliki dua keterangan waktu, yaitu shuumatsu'akhir
pekan' dan asa kara 'dari pagi'. Shuumatsu merupakan keterangan
waktu yang menunjukkan waktu tertentu, sedangkan asa kara 'sejak pagl
termasuk ke dalam keterangan waktu yang menunjukkan durasi. Kalimat
ini memiliki predikat kompleks, yaitu deruyouni shita. Predikat ini terdiri
dari verba deru'kehtar'dan ekspresi yang menunjukkan suatu usaha atau
niat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Keterangan wakfu shuumatsu
'akhir pekan' dan asa kara ' sejak pagi' berkaitan dengan verba deru 'keluar' .
Sufiks -+(u) pada verba ini merupakan pemarkah kala bukan lampau
yang menunjukkan suatu kejadian yang melampaui batas waktu tertentu,
sedangkan sufiks -ta pada verba shita'melakukan' merupakan pemarkah
aspek kompletif yang menunjukkan bahwa usaha atau niat tersebut sudah
tuntas ditetapkan dan yang tersisa hanyalah pelaksanaannya. Shuumatsu
ni wa asa kara Betonamu no hito tachi to hatake ni de-ru'Bekerja di ladang
sejak pagi pada akhir pekan bersama orang-orang Vietnam'merupakan
keinginan yang telah ditetapkan. Aspek kompietif iniiah yang ditunjukkan
oleh sufiks -fa tersebut.
Data (16) terdiri atas dua buah klausa, yaitu Sona mise ni zpa ima
made ichido mo itta koto ga nai shi'. Sampai sekarang tidak pernah sekali
pun (saya) pergi ke toko itu' dan namae sae mattaku kiita koto ga nakatta
'selain itu namanya saja (saya) sama sekali tidak pernah mendengar'"
Konstituen pengisi keterangan waktu pada klausa pertama adalah ima
made'sampai sekarang' dan ichido'sekali'. lchido diikuti oleh partikel mo

87

PUSTAKA
Volume XV, No. 1

.

Februari 2015

sehingga predikat yang muncul pasti bentuk negatif. pada klausa kedua,
keterangan wakfu menunjukkan frekuensi, yaifu mattaku,sama sekali,.
Keterangan waktu ini pun akan mengakibatkan munculnya bentuk negatif
pada predikat. Predikat pada klausa kedua diisi oleh verba negatif dengan

sufiks -ta, yaitu nakatta yang memiliki verba asal aru,ada, kemudian
diubah menjadi bentuk negatif nai'tidak ada'. pada bentuk negatif nai,
sufiks -i dihapus kemudian diganti dengan sufiks
-kattauntuk membuat
bentuk negatif lampau. Perubahan ini mirip dengan perubahan bentuk
lampau pada adjektiva -i.

(15)

o>Er6,*A* ("-tr *.11.> ft I
Sono mise ni
zua ima

t

&
made

ichido

ma

it-ta

koto

Itu toko LOK TOP sekarang sampai satu kali pun pergi_

LAMP NOMI

/r/rr,

ga

\t-, 6EtS i4(
nai

ffir,.lc

shi namae sae mattaku
kii-ta
NOM ada-NEG juga nama saja sama sekali mendengar_

BTK BIASA

I | /\/3/r2 /a.
koto ga
NOMI NOM

(CKMN: 56)
na-katta

ada-NEG-ASPK

'Sampai sekarang tidak pemah sekali pun (saya) pergi ke toko
ifu, selain itu namanya saja (saya) sama sekali tidak pemah
mendengar.'

Pada klausa pertama, predikat diisi oleh verba bentuk negatif nai
'tidak ada', sedangkan pada klausa kedua, predikat diisi oleh verba bentuk
negatif nakatta 'tidak ada'. Kedua klausa pada data (16) merupakan klausa
majemuk setara yang memiliki posisi yang sama. pada klausa jenis ini,
baik aspek maupun kala ditunl'ukkan oleh predikat pada akhir kalimat.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bentuk nakatta menunjukkan
aspek kompletif, baik untuk untuk klausa pertama maupun untuk klausa
kedua.
Keterangan waktu pada data (17) ditunjukkan oreh klaus a reiji
chikaku ni natte'mendekati pukul 12 malam' dan yatto'akhimya'. Klausa
88

Keterkaitan antara Keterangan Waktu dengan Sufiks -Ta Pada Verba Predikat yang Berfungsi
sebagai Pemarkah Kala dan Aspek I Ketut Widya Purnawati, Ni Made Andry Anita Deuti

reiji chikaku ni natte meruPakan keterangan wakhr yang menunjukkan
waktu tertentu, sedangkan yatto rrtetupakan keterangan waktu yang
menunjukkan ekspektasi.

0n

H{*l:tt'

D

(

s+rfi

n\frflr2

/i/\.

kakat-ta 8a
hidoku jikan ga
Jamuan tamu TUJ parah waktu NOM menghabiskan-LAMP
Settai

ni

tetapi

B+rE<

reiji

puku100
AKU

lcfs:(tz L.Ek

chikaku ni

nat-te

yatto lcyaku

o

dekat WKT menjadi-BTK SMBNG akhimya tamu

, , Y-E*tl.

frht:Et)o>

takushii ni nose
iibun mo betsu no
LOK menaikkan (REN), diri sendiri pun
taksi

lain

GEN

,, v*ttr'>fc"

(CKMN:87)

takushii o hirotta
taksi AKU pungut-ASPK

'Meskipun untuk jamuan tamu menghabiskan waktu yang
sangat lama, tetapi mendekati pukul L2 malam akhimva (saya)
mengantarkan tamu naik taksi dan menaiki taksi yang lain untuk
diri sendiri.'
Data (17) merupakan kalimat yang menunjukkan suatu kejadian
yang terjadi berulang.Oleh karena itu, sufiks -ta pada verba predikat
hirotta tidak dapat dikatakan sebagai pemarkah bentuk iampau. Sufiks
tersebut lebih cocok apabila dikatakan sebagai pemarkah aspek. Pada
kalimat (L7), aspek yang ditunjukkan adalah aspek kompletif, yaitu
pekerjaan yang akhirnya seiesai diiakukan pada suatu waktu tertentu.
Benfuk yatto merupakan suatu ekspektasi pembicara, sedangkan waktu
tertentu yang dimaksud adalah waktu tertentu yang ditunjukkan oieh
klausa reiji chikaku ni natte 'mendekati pukul 1"2 maiam'.

89

PUSTAKA
Volume XV No. 1 o Februari 2015

Simpulan dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang memiliki keterangan
waktu berupa nomina atau adverbia, didapat kesimpulan bahwa kata
keterangan waktu dapat dibedakan menjadi du4 yaitu kata keterangan
waktu yang berfungsi untuk menjelaskan kala dan kata keterangan waktu
yang berfungsi menjelaskan aspek. Keterangan waktu yang menjelaskan
aspek tidak mempengaruhi kemunculan sufiks kala pada verba. Demikian
juga kata keterangan waktu yang berfungsi menjelaskan kala tidak
mempengaruhi kemunculan aspek pada verba.
Keterangan waktu yang diisi oleh adverbia kala dan aspek dapat
mempermudah pemahaman terhadap fungsi sufiks -ta dalam suatu
klausa, apakah sebagai pemarkah kala atau aspek. Namury hal ini tidak
dapat dilakukan apabila keterangan waktu diisi olehnomina. oleh karena
itu, selain keterangan wakfu, penenfuan kala dan aspek dalam bahasa
Jepang sangat bergantung pada kontek pembicaraan dan jenis verba yang
dipergunakan dalam kalimat tersebut.
Pada klausa yang diakhiri oleh sufiks -ta, keteranean waktu yang
muncul hampir semuanya adalah ima. saat sufiks ini muncul dengan
keterangan waktu yang tidak menunjukkan waktu yang telah berlalu,

maka dapat dipastikan bahwa sufiks -ta berfungsi sebagai pemarkah
aspek kompletif. selain itu untuk keterangan waktu dari jenis yang lairy
sebagian besar sufiks -ta berfungsi sebagai pemarkah aspek. sufiks
-fa
sebagai pemarkah kala bukan lampau hanya ditemukan pada klausa
yang memiliki keterangan waktu yang menunjukkan spesifikasi tertentu,
khususnya waktu yang sudah berlalu. selain itu, fungsi sebagai pemarkah
lampau juga ditemukan pada klausa yang diisi oleh keterangan waktu
yang menyatakan frekuensi.
Saran

Penelitian yang berkaitan dengan sufiks kala dan aspek pada
verba predikat bahasa Jepang dapat lebih dikembangkan lagi dengan
melakukan penelitian yang lebih terperinci dan dengan jumlah data yang
lebih banyak. Penelitian-penelitian yang ruang lingkupnya lebih sempit
perlu dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam
mengingat dalam bahasa Jepang terdapat sistem pemarkahan kala dan
aspek yang sangat kompleks.
90

Berfurrgsi
Keterkaitan antara Keterangan waktu dengan sufiks -Ta Pada Verba Predikat yang
Dewi
Anita
Andry
Made
Ni
pemarkah
Purnawati,
Widya
Kaia dan Aspek I Ketut
sebagai

Hasil penelitian dalam bidang ini sangat membantu dalam
pembelajaran bahasa Jepang bagi orang Indonesia, men8ingat sistem
pemarkahan kala dan aspek dalam bahasa Indonesia tidak serumit bahasa
para pembelajar
|epang. Pemahaman dalam bidang ini akan membantu
baik. []
lebih
untuk dapat lebih memahami bahasa Jepang dengan

Daftar Pustaka
Dixoru R.M.W. 2A70. Basic Linguistic Theory volume L: MethodoloSy. New
York: Oxford UniversitY Press.
Dixon, R.M.W. 201,1,. Basic Linguistic Theory Volume 2: Grammatical Topics'
New York: Oxford UniversitY Press.
Evans, Vyvyan. 2008. Simulation Semantik and the Linguistics of Time'
Commentary on zwaan.Diakses dari http://www.vyvevans.net/
MPlpaper.pdf pada tanggal 22 F ebtuari 201.4.
Gagnon, Michel dan Lapalme, Guy. 1996. From Conceptual Time to
Linguistic Time. Dalam Jumal Computational Linguistic Yol22 No
1. Diakses dari htrp:i/acl.ldc.upenn.edu[11961196-1004.pdf pada
tanggal 26 aprilZAl3.
Johnson, Yuki. 2008. Fundamentals of lapanese Grammar. Honolulu:
University of Hawai'i Press.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempaf. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Katou,Yasuhiko dan Fukuchi,Tsutomu. 1991.. Tensu, Asupekuto, Muurio.
Tokyo: Aratake Shuppan Kabushikigaisha"
Koizumi, Tamotsu. 2002. Nihongo Kyoushi no tame no Gengogaku Nyuumon.
Tokyo: Taishuukan Shoten.
Mahsury M.s. 2005. Metode Peneltian Bahasa. Jakarta: Rajawali Press"
Masuoka, Takashi dan Takubo, Yukinori. 2011. Kiso Nihongo Bunpokaiteiban-. Tokyo: Kuroshio Shuppan.
Pumawati, K. widya. 2009. Topik dan Fokus dalam Bahasa ]epang (Tesis).
Universitas Udayana.
Rachmat, Nandang. 2013. Makna lnheren verba Maiemuk dan Pemanfaatan
Image Schema pada Pemerolehan Bahasa Jepang dalam Jumal Nihongc
Vo1.5, No.2 Oktob er 2013, halj[.-ZL
Saitou, Yoshio. 2010. Gengogaku Nyuumon- Tokyo: Sanseido'
Sudaryanto.1g93. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:
Duta Wacana UniversitY Press

91,