HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK DENGAN AGRESIVITAS REMAJA DI SMA NEGERI 1 WANADADI.
ABSTRAK
Kamsianto, Makhyi Iqbal. 2012. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap
Komunikasi Orang tua dan Anak Dengan Agresivitas Remaja Di SMA Negeri 1
Wanadadi. Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Sri Maryati D, M.Si. dan Pembimbing II
Rulita Hendriyani S.Psi, M.Si.
Kata kunci: Persepsi, Komunikasi Orang Tua dan Anak, Agresivitas Remaja
Fenomena agresivitas remaja merupakan masalah yang patut diperhatikan oleh
orang tua. Agresivitas remaja yang tinggi tersebut diperkirakan karena masalah
komunikasi orang tua dan anak yang kurang intensif. Pelaksanaan penelitian ini
bertujuan untuk mencari dan mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap
intensitas komunikasi orang tua dan anak dengan agresivitas remaja.
Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif korelasional. Subjek pada
penelitian ini berjumlah 30 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Persepsi siswa terhadap komunikasi otang tua dan anak diukur dengan skala
persepsi siswa terhadap komunikasi orang tua dan anak. Skala persepsi siswa terhadap
komunikasi orang tua dan anak mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,918.
Sedangkan agresivitas remaja diukur dengan menggunakan skala agresivitas remaja.
Skala agresivitas remaja mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,959.
Hasil penelitian menunjukkan variabel persepsi siswa terhadap komunikasi orang
tua dan anak tergolong sedang cenderung tinggi. Sedangkan variabel agresivitas remaja
tergolong sedang cenderung tinggi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
kurangnya komunikasi orang tua dan anak kurang terjalin dengan baik dengan orang tua
akan membuat anak cenderung merasa tidak nyaman meskipun komunikasi diantara
keduanya cenderung intens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara persepsi siswa terhadap komunikasi orang tua dan anak dengan agresivitas
remaja. komunikasi orang tua dan anak dengan agresivitas remaja diperoleh koefisien r
= 0,452 dengan signifikansi atau p = 0,012. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap komunikasi orang tua dan
anak dengan agresivitas remaja di SMA N 1 Wanadadi.
Saran yang dapat diambil berdasarkan penelitian ini adalah anak diharapkan dapat
memilih lingkungan dan teman yang baik agar tidak terjerumus pada tindak agresivitas.
Bagi orang tua diharapkan mulai membiasakan untuk memberikan pengawasan,
dukungan, dan memberikan waktu luang disela-sela kesibukannya. Bagi pihak sekolah
diharapkan menberikan pengawasan pada tempat-tempat yang rawan terjadi tindak
agresivitas yang dilakukan siswa, seperti toilet siswa, kantin, dan lapangan bola basket.
Kamsianto, Makhyi Iqbal. 2012. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap
Komunikasi Orang tua dan Anak Dengan Agresivitas Remaja Di SMA Negeri 1
Wanadadi. Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Sri Maryati D, M.Si. dan Pembimbing II
Rulita Hendriyani S.Psi, M.Si.
Kata kunci: Persepsi, Komunikasi Orang Tua dan Anak, Agresivitas Remaja
Fenomena agresivitas remaja merupakan masalah yang patut diperhatikan oleh
orang tua. Agresivitas remaja yang tinggi tersebut diperkirakan karena masalah
komunikasi orang tua dan anak yang kurang intensif. Pelaksanaan penelitian ini
bertujuan untuk mencari dan mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap
intensitas komunikasi orang tua dan anak dengan agresivitas remaja.
Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif korelasional. Subjek pada
penelitian ini berjumlah 30 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Persepsi siswa terhadap komunikasi otang tua dan anak diukur dengan skala
persepsi siswa terhadap komunikasi orang tua dan anak. Skala persepsi siswa terhadap
komunikasi orang tua dan anak mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,918.
Sedangkan agresivitas remaja diukur dengan menggunakan skala agresivitas remaja.
Skala agresivitas remaja mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,959.
Hasil penelitian menunjukkan variabel persepsi siswa terhadap komunikasi orang
tua dan anak tergolong sedang cenderung tinggi. Sedangkan variabel agresivitas remaja
tergolong sedang cenderung tinggi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
kurangnya komunikasi orang tua dan anak kurang terjalin dengan baik dengan orang tua
akan membuat anak cenderung merasa tidak nyaman meskipun komunikasi diantara
keduanya cenderung intens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara persepsi siswa terhadap komunikasi orang tua dan anak dengan agresivitas
remaja. komunikasi orang tua dan anak dengan agresivitas remaja diperoleh koefisien r
= 0,452 dengan signifikansi atau p = 0,012. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap komunikasi orang tua dan
anak dengan agresivitas remaja di SMA N 1 Wanadadi.
Saran yang dapat diambil berdasarkan penelitian ini adalah anak diharapkan dapat
memilih lingkungan dan teman yang baik agar tidak terjerumus pada tindak agresivitas.
Bagi orang tua diharapkan mulai membiasakan untuk memberikan pengawasan,
dukungan, dan memberikan waktu luang disela-sela kesibukannya. Bagi pihak sekolah
diharapkan menberikan pengawasan pada tempat-tempat yang rawan terjadi tindak
agresivitas yang dilakukan siswa, seperti toilet siswa, kantin, dan lapangan bola basket.