PENGARUH KEMANDIRIAN KEUANGANPDAERAH DAN PERTUMBUHANAEKONOMI TERHADAPIINDEKS PEMBANGUNANNMANUSIA DI PROVINSIIBALI.

Vol. 4, No. 1, Januari 2015 (pp. 1 - 70)
t i k e t

k e r e t a

t o k o

b a g u s b e r i t a

b o l a

t e r k i n i a n t o n

n b

A n e k a

K r e a s i

R e s e p


M a s a k a n

I n d o n e s i a

r e s e p

m a s a k a n m e n g h i l a n g k a n

j e r a w a t v i l l a

d i

p u n c a k

r e c e p t e n b e r i t a

h a r i a n g a m e

o n l i n e


h p

d i j u a l w i n d o w s

g a d g e t j u a l

c o n s o l e

v o u c h e r

o n l i n e

g o s i p

t e r b a r u b e r i t a

t e r b a r u w i n d o w s

g a d g e t t o k o


g a m e

c e r i t a

h o r o r

Daftar Isi
Pengaruh Harga, Produksi, Luas Lahan dan Kurs Dollar Amerika Serikat
Terhadap Volume Ekspor Teh Indonesia Serta Daya Saingnya Periode
2000-2012

(PP. 1-11) PDF

Ni Wayan Gita Wardani, Wayan Sudirman
Analisis Daya Saing Komoditi Crude Palm Oil (CPO) Indonesia Tahun
2001-2012

(PP. 12-20) PDF

Ni Nyoman Ayu Puri Astrini

Pengaruh Dana Perimbangan Yang Dimoderasi Belanja Langsung
Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

(PP. 21 - 31) PDF

Anak Agung Imas Permata, I Made Jember
Pengaruh Kemandirian Keuangan Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi
Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Bali

(PP. 32-40) PDF

Putu Ayu Krisna Dewi, I Ketut Sutrisna
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Belanja
Modal terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan

(PP. 41-49) PDF

Ni Putu Valentiana Shanty Putri, I Ketut Suardhika Natha
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Kentang Di Indonesia Tahun
2005-2012


(PP. 50-56) PDF

Ni Luh Made Ayu Danni Lastina, Nyoman Djinar Setiawina
Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Lele Di Kota
Denpasar Dari Kriteria Undiscounted

(PP. 57 - 62) PDF

I Gusti Ayu Dewi Mahayanthi, Anak Agung Ketut Ayuningsasi
Faktor-faktor yang Memengaruhi Ekspor Kertas dan Barang Berbahan
Kertas di Indonesia Periode Tahun 1988-2012

Ni Made Ayu Krisna Cahyadi, I Made Sukarsa

ISSN: 2303-0178

(PP. 63-70) PDF

E-Jurnal EP Unud, 4 [1] : 32 - 40


ISSN: 2303-0178

PENGARUH KEMANDIRIAN KEUANGANPDAERAH DAN
PERTUMBUHANAEKONOMI TERHADAPIINDEKS
PEMBANGUNANNMANUSIA DI PROVINSIIBALI
Putu Ayu Krisna Dewi
I Ketut Sutrisna



Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana
ABSTRAK
Kemandirian keuangan daerah danIpertumbuhan ekonomi terhadap pembangunan manusia menjadi salah satu
target pemerintah daerah dalamLkeberhasilan pelaksanaan otonomi daerah. Dengan peningkatan Pendapatan
Asli Daerah, pemerintah daerah dapat membiayai pelaksanaan pelayanan publik untuk meningkatkan
kesejahteraan. Pada kenyataanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah belum tentu meningkatkan kesejahteraan.
Disamping itu, pertumbuhan ekonomi yang masih belum merata pada setiap daerah menimbulkan ketimpangan
pembangunan manusia pada daerah dengan presentase pertumbuhan ekonomi rendah. Hal ini terjadi karena
pemerintah belum bisa menyediakan pelayanan publik. TujuanHpenelitian ini untukamengetahuiÕpengaruh

kemandirianAkeuanganIdaerah dan pertumbuhan ekonomi terhadap pembangunanWmanusia. Penelitian
iniGmenggunakan data rasio keuangan yang dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Analisis rasio
digunakan untuk mengetahui tingkat kemandirian keuangan daerah pada kabupaten/kotaJdi Provinsi Bali. Hasil
analisis menunjukkan secara simultan kemandirian keuangan daerah, pertumbuhan ekonomi
berpengaruhSsignifikan terhadap.IPM, secara parsial kemandirian keuangan daerah dan pertumbuhan ekonomi
berpengaruh.positif dan signifikan terhadapPIPM.
Kata Kunci : KemandirianIKeuangan Daerah, Pertumbuhan Ekonomi, dan IndeksDPembangunan Manusia

ABSTRACT
RegionalKfinancial independence and economic growth to human development is one of local government
target in the successful implementation of regional autonomy. By increasing Local Original Income, local
governments can finance the implementation of public services to improve their welfare. In fact the original
income increase is not sure can improve welfare. In addition, economic growth which is still not evenly
distributed in every region causes imbalance of human development in the region with the low economic growth
percentage. This happens becauseEthe government has not been able to provide public services. The purpose of
this study was to determine the impact of the regional financial independence and economic growth to human
development. This study used financial ratio data and multiplePlinear regression analysis. Ratio analysis.was
used to determine the level of regional financiall independence at the regency / city in the province of Bali. The
analysis result showed that simultaneous regional financial independence, economic growth influenced
significantly on the human development index, partially regional financial independence and economic growth

influenced positively on the human development index.
Keywords:9Regional Financial Independence, Economic Growth, and the Human Development Index.
PENDAHULUAN,

Desentralisasi fiskal adalah pelimpahanlwewenang dari pemerintah pusat untuk
pengelolaan
fiskal
kepadaspemerintah
daerah.
mengambil
keputusanidan
Pelimpahanwwewenang tersebut selanjutnyaMdipertanggungjawabkan secara transparan
kepada masyarakat yang bersangkutan (Boex, 2001: 13). SecaraI teoritis tujuan
desentralisasii adalah menciptakanTpemerintahan yang efektiffdan efisien, membangun
demokrasi lokalldanAmenghargai keragaman lokal, dan tujuan akhirnya adalah menciptakan
kesejahteraan
rakyat.
Pengeluaran
sektorr
publik

seperti:pendidikan
dan
kesehatan*merupakan
faktor
yangoomempengaruhi
pembangunan
padaasuatu
Dalam
memaksimumkanttingkat
kesejahteraanimasyarakat,
daerahh(Astri,52013).
pemerintah daerah akan membiayai pengeluaran publikk sepertiApendidikan,
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
!Email : ayukrisnadewi26@yahoo.com / +6281 80 53 72 153


!

Pengaruh Kemandirian Keuangan Daerah dan Pertumbuhan É[Putu Ayu Krisna Dewi, I Ketut Sutrisna]


kesehatan,mdan pelayanan lainnya melalui penerimaan daerahnya, sehinggappengeluaran
publikksuatu daerah pada era desentralisasi=fiskal*bergantung*kepada penerimaan
daerahdyang berasal dari pendapatan-asli daerah, dana perimbangan,dan7penerimaan lainlain. Menurut Oates (1993))desentralisasi fiskalaakan mampusmeningkatkan pertumbuhan
ekonomikkkdankkesejahteraanlmasyarakat,pkarenahpemerintahosublnasional
atau
pemerintahan daerah akan lebih efisien dalam=produksi dan=penyediaan barangbarang0publik.
Oatesnjuga
mengatakan
bahwaedesentralisasi
fiskal
juga
meningkatkanmefisiensi ekonomi yang kemudian berkaitansssdengan dinamika pertumbuhan
ekonomi.,,
Kemampuan daerah dalam menjalankan desentralisasi dapat dilihat dengan
mengetahui kinerjagkeuangan daerah. Salah satu--alat ukur yang dapat digunakanbbuntuk
dalam
mengelola
keuangandidaerah
menganalisis
kinerja

pemerintahandaerah
adalahfmelakukan analisis rasio,,keuangan terhadap APBD yangggtelah ditetapkanAdan
dilaksanakan (Halim, 2007:231). Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semuapenerimaan keuanganomsuatu daerah,npenerimaan keuangan daerah bersumber
darinnpotensi-potensi yang ada di daerah tersebut seperti pajakkdaerah,Aretribusi daerah
danjlain-lain, serta penerimaanfkeuangan tersebut diatur oleh peraturanddaerah.
Tabel 1.

Pendapatan Asli Daerah,Kabupaten/Kota,di,Provinsi Bali Periode 2008-2012
(Juta Rupiah,)
Kabupaten/
Kota

M 2008

2009

Jembrana,
21,235
33,952
Tabanan,
87,379
93,840
Badung
449,674
850,170
Gianyar
96,922
112,380
Klungkung
29,028
29,566
Bangli
12,655
16,329
Karangasem
43,005
47,842
Buleleng
52,662
63,487
Denpasar
176,072
215,156
BALI
1,055,454 1,163,947
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2014

N 2010
34,380
107,836
979,241
153,617
31,331
16,252
62,696
86,92
257,899
1,393,730

2011

2012v

41,330
141,046
1,406,298
175,273
40,735
22,961
129,556
109,167
424,959
1,723,807

46,470
183,295
1,870,187
261,222
48,561
40,751
144,019
129,003
511,326
2,042,091

Berdasarkanppada Tabel 1 menunjukkan secarauumum bahwa terjadi
peningkatanwpenerimaan Pendapatan=Asli Daerahkepada kabupaten/kota4di Provinsi
BaliAperiode 2008-2012. PAD dinilai sebagai salah satu indikatorruntuk
mengukurAkemandirian suatujdaerah kepada pemerintahlpusat dalam kaitan pelaksanaan
otonomi daerah. Rasio kemandiriankekeuangan daerah adalah rasio yang menunjukkan
daerah
dalam
membiayai