PENGARUH MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJA
PENGARUH MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA
Oleh: Tarmidi
942016039
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai 1) motivasi dan
kemandirian belajar 2) pengaruh motivasi dan kemandirian belajar terhadap prestasi siswa di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Saraswati Salatiga. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif
dan analisis regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pengaruh motivasi terhadap
presatasi belajar sebesar 12,5% yang tergolong “rendah”. 2) pengaruh kemandirian belajar
siswa terhadap prestasi belajar sebesar 29,5% yang tergolong “rendah”. 3) tidak terdapat
pengaruh yang signifikan motivasi dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap
presatsi belajar siswa.
Kata kunci: motigvasi, kemandirian belajar, prestasi belajar, Sekolah Menegah Kejuruan
Pendahuluan
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan dapat diartikan
sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan siswa setelah
melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman, 2004). Tercapai tidaknya tujuan pengajaran
salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang
tinggi, para siswa mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik.
Proses belajar mengajar merupakan proses sadar yang dilakukan dengan tujuan tertentu.
sardiman (2004) menetapkan tiga tujuan belajar yaitu mendapatkan pengetahuan, penanaman
konsep dan ketrampilan dan pembentukan sikap. Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya
adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang tinggi, para siswa
mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajr siswa. Dengan
motivasi siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses
belajar. Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar,2004) Motivasi belajar merupakan kecenderungan
siswa dalam kegiatan belajar yang didorong oleh hasyat untuk mencapai hasil yang sebaik mungkin.
Oleh karenanya dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan
dalam upaya pembelajaran di sekolah.
Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kemandirian belajar.
Kemandirian belajar merupakan kesiapan siswa yang mau dan mampu untuk belajar dengan inisiatif
sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metoda belajar, dan
evaluasi hasil belajar.
Gibbons (2002) merupakan peningkatan dalam pengetahuan, kemampuan, atau perkembangan
individu dimana individu memilih dan menentukan sendiri tujuan dalam pembelajaran, serta berusaha
menggunakan metode – metode yang mendukung kegiatannya.
Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dua diantranya yang telah
disebutkan di atas merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh guru. Sehingga guru
sebagai tenaga pendidik harus dapat memberikan motivasi yang dapat membuat siswa mampu belajar
secara mandiri tanpa paksaan suatu apapun.
2
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah proses pembelajaran.
Menurut Moh. Surya (2004:75), prestasi belajar merupakan hasil belajar atau perubahan
tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah melalui
proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu, dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Arif Gunarso (Sunarto, 2012), mengemukakan bahwa prestasi belajar
adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Prestasi belajar siswa dapat diukur salah satunya menggunakan tes.
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian yaitu apakah motivasi dan kemandirian belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar atau
tidak. Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara motivasi dan
kemandirian belajar terhadap prestasi belajar.
3
Kajian Pustaka
1.
Motivasi Belajar
Motivasi adalah usaha yang didasari untuk menggerakan, dan menggarahkan dan menjaga
tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil
atau tujuan tertentu.
Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004:42) Motivasi belajar adalah kecenderungan
siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil
belajar sebaik mungkin.
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu belajar (Koeswara,
1989 ; Siagia, 1989 ; Sehein, 1991 ; Biggs dan Tefler, 1987 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006)
Untuk peningkatan motivasi belajar menurut Abin Syamsudin M (1996) yang dapat kita lakukan
adalah mengidentifikasi beberapa indikatoryna dalam tahap-tahap tertentu. Indikator motivasi antara
lain: 1) Durasi kegiatan, 2) Frekuensi kegiatan, 3) Presistensinya pada tujuan kegiatan, 4) Ketabahan,
keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5)
Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, 6) Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan
kegiatan yang dilakukan, 7) Tingkat kualifikasi prestasi, 8) Arah sikapnya terhadap
Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11).
Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan memperoleh hasil belajar yang tingi
pula, maksudnya semakin siswa memiliki motivasi yang tinggi, semakin intensitas usahanya yang
dilakukan yang menghasilkan prestasi belajar yang tinggi.
2.
Kemandirian Belajar
Menurut mujimah (2005) kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh
niat untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal
pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki.
Menurut Desi Susilawati (2009) kemandirian belajar ditandai dengan beberapa hal yang pertama
adalah siswa berusaha untuk meningkatkan tanggung jawab dalam mengambil berbagai keputusan.
Kemudian kemandirian dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan siatuasi
pembelajaran. Selanjutnya kemandirian bukan berarti memisahkan diri dari orang lain. Kemudian siswa
yang belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan aktivitas seperti membaca mandir,
belajar kelompok, dan latihan.
Sedangkan menurut gobbons (2002) belajar mandiri merupakan peningkatan dalam
pengetahuan, kemampuan, atau perkembangan individu dimana ia memilih dan menentukan tujuan
dalam pembelajaran, serta berusaha menggunakan metode-metode yang mendukung kegiatannya.
3.
Prestasi Belajar
4
Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Menurut
harjati (2008) prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang
dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam
waktu tertentu. Dari pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa akan membentuk dan
memperluas kepribadian siswa serta memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan kemampuan
siswa.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat simpulkan bahwa prestasi belajar adalah sesuatu yang
dapat dicapai dan dinampakand dalam pengetahuan, sikap dan keahlian.
Metode penelitian
Jenis penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Asumsi yang dimunculkan
bahwa suatu gejala dapat diklarifikasi, dan hubungan gejala bersifat kasual atau sebab akitab,
sehingga peneliti fokus pada beberapa variabel saja. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
ex post de facto karena peneliti tidak memberikan perlakuan apapun, peneliti hanya
mengungkap fenomena yang terjadi dan mencari penyebab terjadinya variabel dalam penelitian
ini serta mengumpulkan fakta-fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada atau yang
terdapat dalam diri responden.
Waktu dan temat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Saraswati Salatiga pada siswa kelas XII (duabelas),
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan A Tahun Pelajaran 2016/2017.
Populasi dan sample
Populasi dari penelitian ini seluruh siswa SMK Saraswati Salatiga. Pemilihan sampel
menggunakan Cluster Sampling yaitu teknik sampling yang digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2015). Sehingga
pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang ditetapkan. Maka ditetapkan sampel
yang diteliti adalah siswa kelas XII (duabelas), SMK Saraswati Salatiga, Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dengan jumlah 38 siswa.
Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data ini menggunkan data primer dengan cara menyebarkan kuisioner ke
beberapa siswa SMK Saraswati. Jumlah responden dari penelitian ini adalah 38 siswa.
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan september dan desember tahun 2016.
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) yaitu
motivasi (X1) dan Kemandirian belajar (X2). Sedangkan variabel terikat (dependent variable)
yaitu Prestasi Belajar (Y). Pengumpulan data untuk variabel X1, variabel X2 dan variabel Y
menggunakan metode angket. Angket diberikan kepada seluruh siswa kelas XII TKR-A.
5
Teknik analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Uji asumsi
dalam penelitian ini yaitu: uji normalitas, uji homogenitas, uji linearitas, uji multikolinearitas.
Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi
ganda. Sebagai kriteria penerimaan dan penolakan digunakan taraf signifikansi 5%.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Deskriptif Data
Hasil perhitungan melalui analisis statsitik deskriptif tentang motivasi dan kemandirian
belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas TKR-A XII SMK Saraswati Salatiga disajikan
pada tabel 2 berikut:
Tabe 1. Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
Variance
Statistic
Statistic
Range
Minimum
Maximum
Sum
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
36
19
18
37
1087
30,19
,595
3,568
12,733
36
12
24
36
1069
29,69
,560
3,362
11,304
39
2,6
6,2
8,8
303,4
7,779
,0897
,5603
,314
motivasi
kemandirian_
belajar
presatasi
Valid N
(listwise)
Mean
Std.
Deviation
N
Std.
Error
36
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa motivasi siswa paling rendah adalah 18 dan
motivasi paling tinggi adalah 37. Sedangkan pada indikator prestasi belajar rata-rata siswa
kelas XII TKR-A 7,5 dengan nilai terendah 6,2 dan nilai tertinggi adalah 8,8.
Uji normalitas
Tabel 2. Uji Normalitas
Tests of Normalitya,d,e
Kolmogorov-Smirnovb
motivasi
presatasi
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
26
,273
4
.
27
,260
2
.
28
,338
3
29
,337
3
df
Sig.
,868
4
,291
.
,853
3
,249
.
,854
3
,252
,871
8
,154
30
,227
8
,200*
31
,260
2
.
32
,270
4
.
,913
4
,499
34
,311
5
,127
,787
5
,063
35
,260
2
.
*. This is a lower bound of the true significance.
6
a. presatasi is constant when motivasi = 18. It has been omitted.
b. Lilliefors Significance Correction
d. presatasi is constant when motivasi = 33. It has been omitted.
e. presatasi is constant when motivasi = 37. It has been omitted.
Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji Kolmogorov–Smirnov dan Shapiro-Wilk.
Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan
memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan data normal atau
tidak, dengan taraf signifikansi a = 0.05. Jika signifikansi yang diperoleh > a , maka sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika signifikansi yang diperoleh < a , maka
sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil di atas diperoleh taraf
signifikansi pada variabel motivasi adalah 0.20, sedangkan pada variabel jarak semua taraf
signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Uji homogenitas
Tabel 3. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Test of Homogeneity of Variances
nilai
nilai
Levene Statistic
Levene Statistic
1.572
df1
11
df2
27
Sig.
.014
df1
df2
3
36
Sig.
.808
.162
Hasil uji homogenitas ditetapka taraf signifikansi 0,05, dari data jarak tempuh diatas
diperoleh nilai Levene Statistic sebesar 1.57 > 0,05 dan data dari variabel gender sebesar 0,014
< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data motivasi mempunyai varian data yang
homogen, sedangkan data kemandirian belajar mempunyai varian data yang tidak homogen.
Hal ini dikarenakan SMK saraswati merupakan sekolah kejuruan sehingga untuk mencapai
tujuan akhir sesuai yang diinginkan para guru selalu memberikan motivasi dan memberikan
kesempatan untuk belajar mandiri secara praktis maupun teoritis. Hal tersebut dilakukan baik
dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah namun dengan intensitas yang
berbeda.
Analisa Data
Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama, terdapat pengaruh antara motivasi dengan prestasi belajar siswa.
Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi (X1) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan
analisis regresi linear sederhana. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linear sederhana dari
kedua variabel X1 dan Y tersebut:
Tabel 4. regresi sederhanan antara variabel X1 dengan variabel Y
Coefficientsa
7
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
motivasi
Std. Error
Beta
7,219
,843
,018
,028
t
,112
Sig.
8,565
,000
,658
,515
a. Dependent Variable: presatasi
Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: Jika probabilitas > 0.05, maka H0
diterima, Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak. Pada output didapatkan bahwa nilai
probabilitas adalah 0.515 atau lebih besar dari 0.05, sehingga H0 diterima. Atau, koefisien
korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,112)2 = 12,5 atau 12,5%
yang berarti bahwa motivasi memberikan pengaruh sebesar 12,5% dan 87,5% dipengaruhi oleh
variabel lain. Dengan kata lain bahwa motivasi hanya memberikan sedikit sekali pengaruh
terhadap prestasi belajar.
Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua, terdapat pengaruh antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar
siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara kemandirian belajar (X2) dengan prestasi belajar
siswa (Y) digunakan analisis regresi linear sederhana. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi
linear sederhana dari kedua variabel X2 dan Y tersebut:
Tabel 5. Regresi Sederhana Antara Variabel X2 Terhadap Y
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
kemandirian_belajar
Std. Error
6,892
,872
,030
,029
Standardized
Coefficients
Beta
t
,171
Sig.
7,906
,000
1,013
,318
a. Dependent Variable: presatasi
Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: Jika probabilitas > 0.05, maka H0
diterima, Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak. Pada output didapatkan bahwa nilai
probabilitas adalah 0.318 atau lebih besar dari 0.05, sehingga H0 diterima. Atau, koefisien
korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,171)2 = 29,2 atau 29,2%
yang berarti bahwa kemandirian belajar memberikan pengaruh sebesar 29,2% dan 70,8%
dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan kata lain bahwa motivasi hanya memberikan sedikit
sekali pengaruh terhadap prestasi belajar.
Uji Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga, terdapat pengaruh antara jarak tempuh dan gender dengan prestasi
belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara jarak tempuh (X1) dan gender (X2) dengan
prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis regresi linear ganda dua prediktor. Berikut adalah
tabel hasil analisis regresi linear ganda dari variabel X1 dan X2 terhadap Y:
Tabel 6. Regresi Sederhana Antara Variabel X1 dan X2 Terhadap Y
Model Summaryb
8
Model
1
R
Adjusted R
Square
R Square
,179a
,032
Std. Error of the
Estimate
,027
,5882
a. Predictors: (Constant), motivasi, kemandirian_belajar
b. Dependent Variable: presatasi
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
,378
2
,189
Residual
11,417
33
,346
Total
11,795
35
F
Sig.
,546
,584b
a. Dependent Variable: presatasi
b. Predictors: (Constant), motivasi, kemandirian_belajar
Hasil di atas didapatkan bahwa nilai probabilitas adalah 0.027 atau lebih besar dari 0.05,
sehingga H0 diterima. Atau, koefisien korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien Determinasi
(KD) = ( 0,179)2 = 0,32 atau 0,32% yang berarti bahwa motivasi dan kemandirian belajar tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap presatasi belajar siswa. Karenan kedua
variabel tersebut hanya memberikan sedikit pengaruh terhadap prestasi belajar yaitu sebesar
0,32% dan 99,68% lainya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Dengan kata lain bahwa terdapat
pengaruh antara motivasi dan kemandirian belajar terhadap presatsi belajar dengan pesentase
sebesar 0,32% saja.
Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK
Motivasi siswa memiliki pengaruh sebesar 12,5% pada prestasi belajar siwa kelas XII
komptensi TKR-A dan 87,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain bahwa masih ada
faktor yang lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Baik faktor internal siswa atau dari
faktor eksternal siswa. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi lagi mengenai faktor-faktor lain
yang turut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK
Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,171)2 = 29,2 atau 29,2% yang berarti bahwa
kemandirian belajar memberikan pengaruh sebesar 29,2% dan 70,8% dipengaruhi oleh variabel
lain.
Kemandirian belajar memberikan pengaruh pada prestasi belajar siswa kelas XII
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan sebesar 29,2%dan 70,8% dipengaruhi oleh
variabel lain. Dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh antara kemandirian belajar terhadap
prestasi belajar siswa dengan presentase lebih besar dari pada kemandirian belajar.
Pengaruh Motivasi Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XII Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan di SMK Sarawati Salatiga Tahun pelajaran 2016/2017 didapatkan
hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan kemandirian belajar
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Hal dapat dilihat dari uji
normalitas dan homogenitas yang menunjukkan data mempunyai distribusi yang normal dan
9
varian data yang homogen. Akan tetapi dari hasil uji linearitas dan multikolinearitas yang
menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut tidak menunjukkan adanya hubungan secara linier
dalam analisis regresi. Hal ini sesuai dengan analisis regresi yang dilakukan, didapat hasil
bahwa jarak tempuh tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap prestasi belajar.
Sedangkan kemandirian belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Hal ini
dipengaruhi bahwa pada praktik siswa belajar secara mandiri, sehingga ia tau nama, bagian dan
fungsinya setiap komponen pada mesin.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan anatara motivasi dan kemandirian belajar bersamasama terhadap prestasi belajar siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian TKR di SMK Saraswati
Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu: guru sebagai tenaga pendidik harus lebih dapat
memotivasi siswa dengan berbagai cara, sehingga motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran
dapat meningkat. dengan meningkatnya motivasi siswa dalam belajar akan berimbas pada
baiknya prestasi belajarnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
1) Gibbons, Pauline (2002). Scaffolding Language, Scaffilding Learning: Theacing
Second Language In Mainstream Class. Postmount, NY:Heinemann
2) Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi
belajar IPA di sekolah dasar . Jurnal penelitian pendidikan, 12(1), 90-96.
3) Nashar, Drs. 2004. Peran Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan
pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
4) Sardinman, A.M 2004. Interaksi dan motivasi belajar mengajar . Jakarta: Pt.Raja
Grafindo.
5) Sugandi, A. I. (2013). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Setting
Kooperatif Jigsaw Terhadap Kemandirian Belajar Siswa SMA. Infinity Journal, 2(2),
144-155.
6) Tahar, I. (2006). Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar pada pendidikan
jarak jauh. Jurnal Pendidikan dan Jarak Jauh, 7(2), 91-101.
11
PRESTASI BELAJAR SISWA
Oleh: Tarmidi
942016039
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai 1) motivasi dan
kemandirian belajar 2) pengaruh motivasi dan kemandirian belajar terhadap prestasi siswa di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Saraswati Salatiga. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif
dan analisis regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pengaruh motivasi terhadap
presatasi belajar sebesar 12,5% yang tergolong “rendah”. 2) pengaruh kemandirian belajar
siswa terhadap prestasi belajar sebesar 29,5% yang tergolong “rendah”. 3) tidak terdapat
pengaruh yang signifikan motivasi dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap
presatsi belajar siswa.
Kata kunci: motigvasi, kemandirian belajar, prestasi belajar, Sekolah Menegah Kejuruan
Pendahuluan
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan dapat diartikan
sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan siswa setelah
melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman, 2004). Tercapai tidaknya tujuan pengajaran
salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang
tinggi, para siswa mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik.
Proses belajar mengajar merupakan proses sadar yang dilakukan dengan tujuan tertentu.
sardiman (2004) menetapkan tiga tujuan belajar yaitu mendapatkan pengetahuan, penanaman
konsep dan ketrampilan dan pembentukan sikap. Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya
adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang tinggi, para siswa
mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajr siswa. Dengan
motivasi siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses
belajar. Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar,2004) Motivasi belajar merupakan kecenderungan
siswa dalam kegiatan belajar yang didorong oleh hasyat untuk mencapai hasil yang sebaik mungkin.
Oleh karenanya dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan
dalam upaya pembelajaran di sekolah.
Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kemandirian belajar.
Kemandirian belajar merupakan kesiapan siswa yang mau dan mampu untuk belajar dengan inisiatif
sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metoda belajar, dan
evaluasi hasil belajar.
Gibbons (2002) merupakan peningkatan dalam pengetahuan, kemampuan, atau perkembangan
individu dimana individu memilih dan menentukan sendiri tujuan dalam pembelajaran, serta berusaha
menggunakan metode – metode yang mendukung kegiatannya.
Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dua diantranya yang telah
disebutkan di atas merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh guru. Sehingga guru
sebagai tenaga pendidik harus dapat memberikan motivasi yang dapat membuat siswa mampu belajar
secara mandiri tanpa paksaan suatu apapun.
2
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah proses pembelajaran.
Menurut Moh. Surya (2004:75), prestasi belajar merupakan hasil belajar atau perubahan
tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah melalui
proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu, dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Arif Gunarso (Sunarto, 2012), mengemukakan bahwa prestasi belajar
adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Prestasi belajar siswa dapat diukur salah satunya menggunakan tes.
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian yaitu apakah motivasi dan kemandirian belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar atau
tidak. Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara motivasi dan
kemandirian belajar terhadap prestasi belajar.
3
Kajian Pustaka
1.
Motivasi Belajar
Motivasi adalah usaha yang didasari untuk menggerakan, dan menggarahkan dan menjaga
tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil
atau tujuan tertentu.
Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004:42) Motivasi belajar adalah kecenderungan
siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil
belajar sebaik mungkin.
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu belajar (Koeswara,
1989 ; Siagia, 1989 ; Sehein, 1991 ; Biggs dan Tefler, 1987 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006)
Untuk peningkatan motivasi belajar menurut Abin Syamsudin M (1996) yang dapat kita lakukan
adalah mengidentifikasi beberapa indikatoryna dalam tahap-tahap tertentu. Indikator motivasi antara
lain: 1) Durasi kegiatan, 2) Frekuensi kegiatan, 3) Presistensinya pada tujuan kegiatan, 4) Ketabahan,
keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5)
Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, 6) Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan
kegiatan yang dilakukan, 7) Tingkat kualifikasi prestasi, 8) Arah sikapnya terhadap
Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11).
Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan memperoleh hasil belajar yang tingi
pula, maksudnya semakin siswa memiliki motivasi yang tinggi, semakin intensitas usahanya yang
dilakukan yang menghasilkan prestasi belajar yang tinggi.
2.
Kemandirian Belajar
Menurut mujimah (2005) kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh
niat untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal
pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki.
Menurut Desi Susilawati (2009) kemandirian belajar ditandai dengan beberapa hal yang pertama
adalah siswa berusaha untuk meningkatkan tanggung jawab dalam mengambil berbagai keputusan.
Kemudian kemandirian dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan siatuasi
pembelajaran. Selanjutnya kemandirian bukan berarti memisahkan diri dari orang lain. Kemudian siswa
yang belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan aktivitas seperti membaca mandir,
belajar kelompok, dan latihan.
Sedangkan menurut gobbons (2002) belajar mandiri merupakan peningkatan dalam
pengetahuan, kemampuan, atau perkembangan individu dimana ia memilih dan menentukan tujuan
dalam pembelajaran, serta berusaha menggunakan metode-metode yang mendukung kegiatannya.
3.
Prestasi Belajar
4
Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Menurut
harjati (2008) prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang
dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam
waktu tertentu. Dari pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa akan membentuk dan
memperluas kepribadian siswa serta memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan kemampuan
siswa.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat simpulkan bahwa prestasi belajar adalah sesuatu yang
dapat dicapai dan dinampakand dalam pengetahuan, sikap dan keahlian.
Metode penelitian
Jenis penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Asumsi yang dimunculkan
bahwa suatu gejala dapat diklarifikasi, dan hubungan gejala bersifat kasual atau sebab akitab,
sehingga peneliti fokus pada beberapa variabel saja. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
ex post de facto karena peneliti tidak memberikan perlakuan apapun, peneliti hanya
mengungkap fenomena yang terjadi dan mencari penyebab terjadinya variabel dalam penelitian
ini serta mengumpulkan fakta-fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada atau yang
terdapat dalam diri responden.
Waktu dan temat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Saraswati Salatiga pada siswa kelas XII (duabelas),
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan A Tahun Pelajaran 2016/2017.
Populasi dan sample
Populasi dari penelitian ini seluruh siswa SMK Saraswati Salatiga. Pemilihan sampel
menggunakan Cluster Sampling yaitu teknik sampling yang digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2015). Sehingga
pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang ditetapkan. Maka ditetapkan sampel
yang diteliti adalah siswa kelas XII (duabelas), SMK Saraswati Salatiga, Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dengan jumlah 38 siswa.
Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data ini menggunkan data primer dengan cara menyebarkan kuisioner ke
beberapa siswa SMK Saraswati. Jumlah responden dari penelitian ini adalah 38 siswa.
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan september dan desember tahun 2016.
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) yaitu
motivasi (X1) dan Kemandirian belajar (X2). Sedangkan variabel terikat (dependent variable)
yaitu Prestasi Belajar (Y). Pengumpulan data untuk variabel X1, variabel X2 dan variabel Y
menggunakan metode angket. Angket diberikan kepada seluruh siswa kelas XII TKR-A.
5
Teknik analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Uji asumsi
dalam penelitian ini yaitu: uji normalitas, uji homogenitas, uji linearitas, uji multikolinearitas.
Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi
ganda. Sebagai kriteria penerimaan dan penolakan digunakan taraf signifikansi 5%.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Deskriptif Data
Hasil perhitungan melalui analisis statsitik deskriptif tentang motivasi dan kemandirian
belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas TKR-A XII SMK Saraswati Salatiga disajikan
pada tabel 2 berikut:
Tabe 1. Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
Variance
Statistic
Statistic
Range
Minimum
Maximum
Sum
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
36
19
18
37
1087
30,19
,595
3,568
12,733
36
12
24
36
1069
29,69
,560
3,362
11,304
39
2,6
6,2
8,8
303,4
7,779
,0897
,5603
,314
motivasi
kemandirian_
belajar
presatasi
Valid N
(listwise)
Mean
Std.
Deviation
N
Std.
Error
36
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa motivasi siswa paling rendah adalah 18 dan
motivasi paling tinggi adalah 37. Sedangkan pada indikator prestasi belajar rata-rata siswa
kelas XII TKR-A 7,5 dengan nilai terendah 6,2 dan nilai tertinggi adalah 8,8.
Uji normalitas
Tabel 2. Uji Normalitas
Tests of Normalitya,d,e
Kolmogorov-Smirnovb
motivasi
presatasi
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
26
,273
4
.
27
,260
2
.
28
,338
3
29
,337
3
df
Sig.
,868
4
,291
.
,853
3
,249
.
,854
3
,252
,871
8
,154
30
,227
8
,200*
31
,260
2
.
32
,270
4
.
,913
4
,499
34
,311
5
,127
,787
5
,063
35
,260
2
.
*. This is a lower bound of the true significance.
6
a. presatasi is constant when motivasi = 18. It has been omitted.
b. Lilliefors Significance Correction
d. presatasi is constant when motivasi = 33. It has been omitted.
e. presatasi is constant when motivasi = 37. It has been omitted.
Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji Kolmogorov–Smirnov dan Shapiro-Wilk.
Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan
memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan data normal atau
tidak, dengan taraf signifikansi a = 0.05. Jika signifikansi yang diperoleh > a , maka sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika signifikansi yang diperoleh < a , maka
sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil di atas diperoleh taraf
signifikansi pada variabel motivasi adalah 0.20, sedangkan pada variabel jarak semua taraf
signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Uji homogenitas
Tabel 3. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Test of Homogeneity of Variances
nilai
nilai
Levene Statistic
Levene Statistic
1.572
df1
11
df2
27
Sig.
.014
df1
df2
3
36
Sig.
.808
.162
Hasil uji homogenitas ditetapka taraf signifikansi 0,05, dari data jarak tempuh diatas
diperoleh nilai Levene Statistic sebesar 1.57 > 0,05 dan data dari variabel gender sebesar 0,014
< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data motivasi mempunyai varian data yang
homogen, sedangkan data kemandirian belajar mempunyai varian data yang tidak homogen.
Hal ini dikarenakan SMK saraswati merupakan sekolah kejuruan sehingga untuk mencapai
tujuan akhir sesuai yang diinginkan para guru selalu memberikan motivasi dan memberikan
kesempatan untuk belajar mandiri secara praktis maupun teoritis. Hal tersebut dilakukan baik
dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah namun dengan intensitas yang
berbeda.
Analisa Data
Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama, terdapat pengaruh antara motivasi dengan prestasi belajar siswa.
Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi (X1) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan
analisis regresi linear sederhana. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linear sederhana dari
kedua variabel X1 dan Y tersebut:
Tabel 4. regresi sederhanan antara variabel X1 dengan variabel Y
Coefficientsa
7
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
motivasi
Std. Error
Beta
7,219
,843
,018
,028
t
,112
Sig.
8,565
,000
,658
,515
a. Dependent Variable: presatasi
Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: Jika probabilitas > 0.05, maka H0
diterima, Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak. Pada output didapatkan bahwa nilai
probabilitas adalah 0.515 atau lebih besar dari 0.05, sehingga H0 diterima. Atau, koefisien
korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,112)2 = 12,5 atau 12,5%
yang berarti bahwa motivasi memberikan pengaruh sebesar 12,5% dan 87,5% dipengaruhi oleh
variabel lain. Dengan kata lain bahwa motivasi hanya memberikan sedikit sekali pengaruh
terhadap prestasi belajar.
Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua, terdapat pengaruh antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar
siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara kemandirian belajar (X2) dengan prestasi belajar
siswa (Y) digunakan analisis regresi linear sederhana. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi
linear sederhana dari kedua variabel X2 dan Y tersebut:
Tabel 5. Regresi Sederhana Antara Variabel X2 Terhadap Y
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
kemandirian_belajar
Std. Error
6,892
,872
,030
,029
Standardized
Coefficients
Beta
t
,171
Sig.
7,906
,000
1,013
,318
a. Dependent Variable: presatasi
Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: Jika probabilitas > 0.05, maka H0
diterima, Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak. Pada output didapatkan bahwa nilai
probabilitas adalah 0.318 atau lebih besar dari 0.05, sehingga H0 diterima. Atau, koefisien
korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,171)2 = 29,2 atau 29,2%
yang berarti bahwa kemandirian belajar memberikan pengaruh sebesar 29,2% dan 70,8%
dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan kata lain bahwa motivasi hanya memberikan sedikit
sekali pengaruh terhadap prestasi belajar.
Uji Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga, terdapat pengaruh antara jarak tempuh dan gender dengan prestasi
belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara jarak tempuh (X1) dan gender (X2) dengan
prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis regresi linear ganda dua prediktor. Berikut adalah
tabel hasil analisis regresi linear ganda dari variabel X1 dan X2 terhadap Y:
Tabel 6. Regresi Sederhana Antara Variabel X1 dan X2 Terhadap Y
Model Summaryb
8
Model
1
R
Adjusted R
Square
R Square
,179a
,032
Std. Error of the
Estimate
,027
,5882
a. Predictors: (Constant), motivasi, kemandirian_belajar
b. Dependent Variable: presatasi
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
,378
2
,189
Residual
11,417
33
,346
Total
11,795
35
F
Sig.
,546
,584b
a. Dependent Variable: presatasi
b. Predictors: (Constant), motivasi, kemandirian_belajar
Hasil di atas didapatkan bahwa nilai probabilitas adalah 0.027 atau lebih besar dari 0.05,
sehingga H0 diterima. Atau, koefisien korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien Determinasi
(KD) = ( 0,179)2 = 0,32 atau 0,32% yang berarti bahwa motivasi dan kemandirian belajar tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap presatasi belajar siswa. Karenan kedua
variabel tersebut hanya memberikan sedikit pengaruh terhadap prestasi belajar yaitu sebesar
0,32% dan 99,68% lainya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Dengan kata lain bahwa terdapat
pengaruh antara motivasi dan kemandirian belajar terhadap presatsi belajar dengan pesentase
sebesar 0,32% saja.
Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK
Motivasi siswa memiliki pengaruh sebesar 12,5% pada prestasi belajar siwa kelas XII
komptensi TKR-A dan 87,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain bahwa masih ada
faktor yang lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Baik faktor internal siswa atau dari
faktor eksternal siswa. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi lagi mengenai faktor-faktor lain
yang turut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK
Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,171)2 = 29,2 atau 29,2% yang berarti bahwa
kemandirian belajar memberikan pengaruh sebesar 29,2% dan 70,8% dipengaruhi oleh variabel
lain.
Kemandirian belajar memberikan pengaruh pada prestasi belajar siswa kelas XII
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan sebesar 29,2%dan 70,8% dipengaruhi oleh
variabel lain. Dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh antara kemandirian belajar terhadap
prestasi belajar siswa dengan presentase lebih besar dari pada kemandirian belajar.
Pengaruh Motivasi Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XII Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan di SMK Sarawati Salatiga Tahun pelajaran 2016/2017 didapatkan
hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan kemandirian belajar
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Hal dapat dilihat dari uji
normalitas dan homogenitas yang menunjukkan data mempunyai distribusi yang normal dan
9
varian data yang homogen. Akan tetapi dari hasil uji linearitas dan multikolinearitas yang
menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut tidak menunjukkan adanya hubungan secara linier
dalam analisis regresi. Hal ini sesuai dengan analisis regresi yang dilakukan, didapat hasil
bahwa jarak tempuh tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap prestasi belajar.
Sedangkan kemandirian belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Hal ini
dipengaruhi bahwa pada praktik siswa belajar secara mandiri, sehingga ia tau nama, bagian dan
fungsinya setiap komponen pada mesin.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan anatara motivasi dan kemandirian belajar bersamasama terhadap prestasi belajar siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian TKR di SMK Saraswati
Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu: guru sebagai tenaga pendidik harus lebih dapat
memotivasi siswa dengan berbagai cara, sehingga motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran
dapat meningkat. dengan meningkatnya motivasi siswa dalam belajar akan berimbas pada
baiknya prestasi belajarnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
1) Gibbons, Pauline (2002). Scaffolding Language, Scaffilding Learning: Theacing
Second Language In Mainstream Class. Postmount, NY:Heinemann
2) Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi
belajar IPA di sekolah dasar . Jurnal penelitian pendidikan, 12(1), 90-96.
3) Nashar, Drs. 2004. Peran Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan
pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
4) Sardinman, A.M 2004. Interaksi dan motivasi belajar mengajar . Jakarta: Pt.Raja
Grafindo.
5) Sugandi, A. I. (2013). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Setting
Kooperatif Jigsaw Terhadap Kemandirian Belajar Siswa SMA. Infinity Journal, 2(2),
144-155.
6) Tahar, I. (2006). Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar pada pendidikan
jarak jauh. Jurnal Pendidikan dan Jarak Jauh, 7(2), 91-101.
11