Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Anatomi Mahasiswa ( Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha).

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement
Divisions dan Minat Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Anatomi Mahasiswa
( Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha)
Putu Adi Suputra 1
Nunuk Suryani 2
Putu Suriyasa 3
1

Mahasiswa Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS
2
Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS
3
Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisa pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan model konvensional terhadap prestasi belajar ilmu
anatomi. (2) menganalisa pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar

ilmu anatomi (3) menganalisa interaksi pengaruh antara model pembelajaran
dan minat belajar terhadap prestasi belajar ilmu anatomi. Jenis penelitian
adalah eksperimen , dengan rancangan post test only control grup design.
Sampel yang dipakai sebanyak 68 mahasiswa. Instrumen penelitian
berbentuk kuesioner yaitu tentang minat belajar, dan tes prestasi belajar.
Semua dinyatakan valid dan reliable. Hasil penelitian didapatkan (1)
pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD
terhadap prestasi belajar (p < 0,000), (2) tidak terdapat pengaruh yang sangat
signifikan dari minat belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar anatomi (P
= 0,071), (3) tidak terdapat pengaruh dari interaksi antara model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan minat belajar mahasiswa terhadap
prestasi belajar anatomi (p= 0,222).
Kata Kunci : Model Pembelajaran, Minat Belajar, Prestasi Belajar

PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peranan penting
dalam

perkembangan


manusia

yang

sumber

berkualitas.

kuantitas,

kemajuan

Indonesia

cukup

daya
Secara

pendidikan


di

menggembirakan,

namun secara kualitas, perkembangan
ilmu

pengetahuan

belum

merata

(Sukmadinata, 2007). Indikator tinggi
rendahnya mutu pendidikan yang ada
dilihat

dari


prestasi

belajar

siswa

(Arifin, 1991).

proses

mengetahui

yang diperoleh siswa setelah melalui

104

belajar

untuk


yang

belum

sesuatu

diketahuinya, dan hanya dengan belajar
maka

ia

akan

mengerti,

dan

dapat

mengetahui,


memahami

sesuatu

dengan baik. Prestasi belajar adalah
hasil yang diberikan oleh guru kepada
siswa dalam jangka waktu tertentu
sebagai

hasil

perbuatan

belajar

(Wuryani, 2002).
Sampai sekarang pendidikan masih
didominasi


Prestasi belajar merupakan hasil

dr_adisuputra@yahoo.com

beberapa

oleh

pandangan

bahwa

pengetahuan adalah seperangkat faktafakta yang harus dihafal. Kelas masih

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
berfokus pada guru atau dosen sebagai

Universitas


sumber utama pengetahuan, kemudian

Singaraja

ceramah menjadi pilihan utama strategi

dilakukan

pengkajian

model

belajar. Untuk itu diperlukan strategi

pembelajaran

yang

untuk


belajar baru yang lebih memberdaya-

meningkatkan hasil belajar. Salah satu

kan siswa ataupun mahasiswa yang

mata kuliah yang diajarkan adalah Ilmu

tidak

Anatomi. Sebagai seorang calon tenaga

mengharuskan

siswa

atau

Pendidikan

tampaknya

Ganesha

masih

perlu

efektif

mahasiswa hanya menghafalkan fakta-

pendidik

fakta

yang

mahasiswa dituntut untuk memahami


mendorong mahasiswa mengkontruksi-

dasar-dasar anatomi, sehingga lebih

kan

mudah

tapi

di

sebuah

benak

strategi

mereka

sendiri

(Burhanudin, 2006)
Kondisi
efektif

bidang

dalam

proses

olahraga,

pembelajaran

untuk diterapkan pada saat menjadi

belajar

adalah

di

mengajar

adanya

yang

tenaga pendidik. Berdasar hasil ujian

dan

akhir mahasiswa tahun ajaran 2010-

minat

perhatian siswa dalam belajar. Minat

2011

merupakan suatu sifat yang relatif

mahasiswa

menetap pada diri seseorang. Minat ini

yang tidak memuaskan. Sebaran nilai

memiliki pengaruh yang besar terhadap

yang diperoleh adalah D (21%), C (63%),

belajar sebab dengan minat seseorang

B (12%), A (0%) dan 2 orang (4%) tidak

akan melakukan sesuatu, sebaliknya

mendapat

tanpa minat tidak mungkin melakukan

diperkenankan mengikuti ujian. Hal ini

sesuatu.

mengindikasikan

Keterlibatan

siswa

dalam

masih

terdapat

yang

banyak

memperoleh

nilai

karena

hasil

tidak

bahwa

masih

belajar erat kaiatannya dengan sifat-

memerlukan usaha yang lebih keras

sifat siswa, baik yang bersifat kognitif

untuk

seperti kecerdasan dan bakat maupun

belajar mahasiswa.

yang bersifat afektif, seperti motivasi,

meningkatkan

kualitas

hasil

Selama ini proses belajar yang

rasa percaya diri, dan minatnya. Minat

terjadi

siswa merupakan faktor utama yang

konvensional

menentukan derajat keefektifan belajar

diskusi. Metode pembelajaran tersebut

siswa. Jadi, unsur afektif merupakan

membuat mahasiswa lebih tergantung

faktor yang menentukan keterlibatan

pada dosen dan menganggap jika tidak

siswa

ada dosen maka tidak ada proses

secara

aktif

dalam

proses

pembelajaran (Keramati, 2010).
Menurut
Pendidikan
Fakultas

kondisi
Jasmani

Olahraga

yang

masih

menerapkan
berupa

metode

ceramah

dan

belajar mengajar. Selain itu mahasiswa
ada

di

tidak siap menerima pelajaran dan

dan

Kesehatan

kurang aktif selama proses belajar

dan

Kesehatan

mengajar (Cano, 2006)

105

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Peneliti juga menemukan rendah-

Untuk

nya minat mahasiswa untuk mengikuti

mengatasi

mata kuliah ilmu Anatomi, ini dilihat

dengan mengganti model pembelajaran

dari

konvensional

malasnya

mengikuti

mahasiswa

mata

mencoba

permasalahan

tersebut

dengan

model

pembelajaran kooperatif. Diharapkan

kurangnya literatur buku Ilmu anatomi.

dengan pembelajaran kooperatif dapat

Selama ini yang menjadi pegangan dari

mendorong

semua mahasiswa adalah hanya buku

menentukan sendiri pengetahuannya

ajar Ilmu Anatomi yang diterbitkan

melalui keterampilan proses. Sehingga

intern

mahasiswa

aktif

Dari

hasil

sikap konstruktif mahasiswa

dilakukan

oleh

belajar Ilmu Anatomi diharapkan dapat

Sudarmanto (2006), terdapat pengaruh

meningkat yang pada gilirannya akan

minat belajar terhadap peningkatan

membawa

prestasi belajar, dimana minat tersebut

terjadinya peningkatkan hasil belajar

dapat meningkatkan prestasi belajar

mahasiswa

sebesar 21,4 %. Menurut Cano (2006)

serta keterampilannya. Dalam belajar

menyimpulkan

minat

kelompok, tugas anggota kelompok

lebih

adalah mencapai ketuntasan materi

belajar

dan saling membantu antar anggota

penelitian

mahasiswa

fakultas.

ini

peneliti

dan

oleh

kuliah

untuk

itu

yang

bahwa

lebih

berpengaruh
dibandingkan

efektif

untuk

dan

prestasi

dengan

usaha

untuk

pengaruh

kelompok

dan

positif

penguasan

mencapai

dalam

yaitu

konsep

ketuntasan.

belajar. Karena dengan adanya minat

Menurut

siswa dapat lebih memperhatikan dan

menyimpulkan

dapat lebih aktif dalam belajar.

penelitian yang mengemukakan bahwa

Rendahnya minat mahasiswa ini

Woods

dan

Chen

bahwa

(2010)
banyak

pembelajaran kooperatif erat kaitannya

juga mengakibatkan sikap ingin tahu

dengan

prestasi

terhadap mata kuliah Ilmu Anatomi

siswa

merupakan

dan rasa solidaritas antar mahasiswa

lingkungan

dalam kuliah Ilmu Anatomi menjadi

tersebut, tapi akan ditentukan pula

berkurang. Kondisi seperti ini juga

oleh tanggung jawab individu masing-

ditambah dengan mata kuliah yang

masing. Penelitian ini didukung pula

dianggap sulit bagi sebagian besar

oleh Keramati (2010) yang memakai

mahasiswa dan proses pembelajaran

sampel terhadap 220 siswa SMU bahwa

yang kurang menarik menyebabkan

terdapat hasil yang signifikan antara

mahasiswa

pembelajaran kooperatif dan prestasi

kurang

menghargai

belajar.

Penelitian

(Cano, 2006)

dikutip

oleh

Walaupun

bagian

pembelajaran

kegunaan dari mata kuliah tersebut

106

belajar.

kooperatif

plethora,
Hornby

dari

seperti
(2010),

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
menyimpulkan
kooperatif

bahwa

sangat

pembelajaran
efektif

Pembelajaran kooperatif memiliki

untuk

pengaruh

yang

positif

dalam

meningkatkan prestasi belajar pada

peningkatan

semua umur siswa.

Beberapa

penelitian

juga

menyimpulkan

bahwa

yang

Salah

satu

tipe

pembelajaran

berpikir

kritis

siswa.

siswa

kooperatif adalah STAD (Student Team

menerima

Achievement

dalam

secara signifikan dapat bersikap saling

pembelajaran Ilmu Anatomi diharap-

membantu, ramah dan menghindari

kan

konflik di kelas atau grup (Cinelli et al,

Division).

dapat

STAD

membantu

mahasiswa

meningkatkan sikap positif dan sikap
konstruktif

dalam

belajar

pembelajaran

kooperatif

1994).

Ilmu

Menyadari

pentingnya

inovasi

Anatomi. Mahasiswa secara individu

model pembelajaran yang dilakukan

membangun

diri

untuk

untuk

maka

terhadap

keperacayaan
kemampuannya

meningkatkan
peneliti

menyelesaikan masalah-masalah dalam

melakukan

Ilmu

Pengaruh

Anatomi,

mengurangi

sehingga

bahkan

akan

menghilangkan

hasil

belajar,

terdorong

untuk

penelitian
model

tentang:

pembelajaran

kooperatif tipe STAD (Student Team

rasa cemas terhadap Ilmu Anatomi

Achievement

(Hornby, 2009)

belajar terhadap prestasi belajar ilmu

Pembelajaran

kooperatif

Anatomi

Divisions)

pada

dan

mahasiswa

minat

Fakultas

menyangkut penggunaan intruksional

Olahraga dan Kesehatan Universitas

dari kelompok kecil siswa untuk saling

Pendidikan Ganesha Singaraja.

bekerjasama

dalam

rangka

Dimana tujuan dari penelitian ini

memaksimalkan proses pembelajaran

adalah untuk menganalisa pengaruh

mereka (Cinelli et al, 1994). Siswa

model pembelajaran kooperatif tipe

bertanggung jawab tidak hanya untuk

STAD

belajar tentang materi yang diberikan

prestasi belajar ilmu Anatomi pada

tapi juga bagaimana membantu grup

mahasiswa

Fakultas

mereka

Kesehatan

Universitas

dalam

pembelajaran

belajar.
kooperatif

Melalui
bisa

dan

minat

belajar

terhadap

Olahraga

dan

Pendidikan

Ganesha Singaraja.

mengembangkan skill motorik, skill
sosial,
skill

membantu
teman

lainnya,

METODE PENELITIAN

mengembangkan
melatih

kerja

Tempat

dalam tim, dan dapat mengembangkan

Jurusan

tanggung jawab mereka (Dyson and

Olahraga dan Kesehatan Universitas

Rubin, 2003).

Pendidikan Ganesha Singaraja. Waktu

107

penelitian

dilakukan

Penjaskesrek

pada

Fakultas

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Penelitian dilakukan pada bulan April

Anatomi yang terdiri dari 20 butir soal

2012 – Juni 2012. Adapun rancangan

yang dibuat oleh peneliti. Pemberian

penelitian yang dipakai adalah metode

skor 1 apabila jawaban benar, dan skor

eksperimen, dengan rancangan post test

0 apabila menjawabnya salah. Sebelum

only control grup design.

digunakan pada responden tes tersebut

Eksperimen dilaksanakan pada dua

perlu

diujicobakan

terlebih

dahulu

kelas yaitu kelas A dan kelas B, yang

untuk

menjadi sampel yaitu sampel perlakuan

memenuhi syarat penyusunan tes yang

dengan

menggunakan

metode

baik,

kooperatif

tipe

sampel

reliabilitas. Untuk memperoleh data

STAD

dan

mengetahui

soal-soal

diantaranya

validitas

kontrol dengan menggunakan metode

yang

konvensional.

Anatomi,

peneliti
penelitian

berupa

prestasi

belajar

yang

dan

Ilmu

Populasi

dalam

adalah

seluruh

instrumen

Jurusan

kemampuan (achievement test). Untuk

Penjaskesrek Fakultas Olahraga dan

memperoleh data mengenai prestasi

Kesehatan

belajar Ilmu Anatomi yang terdiri dari

penelitian

ini

mahasiswa

semester

Ganesha

II

Universitas
Singaraja

Pendidikan

sebanyak

210

menggunakan
berupa

tes

20 butir soal yang dibuat oleh peneliti.

mahasiswa, terdiri dari 6 kelas. Sampel

Pemberian

dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas

benar, dan skor 0 apabila menjawabnya

yaitu sebanyak 68 orang. Uji kesetaraan

salah.

pada kedua kelas, dilakukan dengan Uji

responden

tes

Independent sample t-test. Data yang

diujicobakan

terlebih

diuji berasal dari nilai mata kuliah

mengetahui soal-soal yang memenuhi

anatomi I mahasiswa kelas A dan B.

syarat

Dari hasil pengujian, didapatkan rata-

diantaranya validitas dan reliabilitas.

rata nilai kelas A adalah 58,46 dan

skor

1 apabila

Sebelum

jawaban

digunakan

pada

tersebut

perlu

penyusunan

dahulu

tes

yang

untuk

baik,

Teknik analisa data pada penelitian

kelas B adalah 56,09

ini digunakan untuk meneliti pengaruh

Teknik pengumpulan data dengan

model pembelajaran kooperatif tipe

menggunakan tes prestasi belajar dan

STAD

angket

Untuk

prestasi belajar Anatomi adalah Uji

memperoleh data yang berupa prestasi

normalitas digunakan untuk menguji

belajar

apakah data tersebut memiliki sebaran

minat

Ilmu

menggunakan

belajar.

Anatomi,

minat

belajar

terhadap

penelitian

normal

berupa tes kemampuan (achievement

dengan

test).

data

komputer program SPSS dengan teknik

Ilmu

Liliefors Significance Correction dari

Untuk

mengenai

instrumen

peneliti

dan

memperoleh

prestasi

belajar

108

atau

tidak.

Uji

normalitas

menggunakan

bantuan

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Mean

67,14

73,33

signifikansi α = 0.05. Penerimaan atau

Std

8,25

10,04

penolakan itu didasarkan pada : 1) Jika

Deviasi
N

20

13

Mean

60,00

71,92

Std

8,27

10,90

34

34

Kolmogorov-Smirnov

nilai

signifikansi

pada

atau

taraf

B2

probabilitas

kurang dari 0,05 distribusi data tidak
normal, 2) Jika nilai signifikansi atau

Deviasi

probabilitas lebih dari 0,05, distribusi

Jumlah (N)

data

Keterangan :

normal.

Uji

Homogenitas

digunakan untuk menguji kesamaan

MP : Model Pembelajaran

varian

MB : Minat Belajar

antara

dua

kelompok

33

yang

dibandingkan. Untuk menguji apakah

A1 : Pembelajaran Konvensional

antara

A2 : Pembelajaran Tipe STAD

dua

kelompok

tersebut

homogen atau tidak dapat dilakukan

B1 : Minat belajar tinggi

dengan dengan teknik analisis variansi

B2 : Minat belajar rendah

dengan uji Lavene’s test Uji Hipotesis

PENGUJIAN HIPOTESIS
Hipotesis yang akan diuji adalah

di lakukan untuk mengetahui apakah
hipotesis

dalam

penelitian

hipotesis

diterima

pengaruh

model

atau ditolak. Dalam penelitian ini uji

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

hipotesis menggunakan Anova 2 jalur

pembelajaran konvensional

(two way anova).

prestasi

belajar,

pengaruh

minat

HASIL PENELITIAN

belajar

terhadap

prestasi

belajar

belajar

anatomi

baik

dengan

rendah

Deskripsi
kelompok

data

yang

prestasi

diajarkan

pengaruh

memiliki minat tinggi ataupun rendah

pembelajaran

dan data prestasi belajar kelompok

terhadap

mahasiswa

membuktikan

yang

diajarkan

dengan

yang memiliki

ataupun

model pembelajaran konvensional yang

terhadap

minat

interaksi

tinggi,

model

minat

belajar

belajar.

Untuk

hipotesis

penelitian

model pembelajaran kooperatif tipe

tersebut

STAD

tinggi

anova 2 jalur, kemudian dilanjutkan

ataupun rendah dapat dilihat pada

dengan Uji lanjut (post hoc test) yaitu

tabel dibawah ini.

uji

Tabel 1. Deskripsi data prestasi belajar

kelompok

yang

MP

memiliki

A1

minat

A2

maka

dan

antara

dengan

prestasi

minat

Tukey

digunakan

untuk

mana

yang

analisis

mengetahuin
lebih

bagus

secara signifikan. Hasil analisis anova

(N)

dua jalur dapat dilihat pada tabel
MB
B1

dibawah ini :
N

14

21

35

109

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
0,05. Karena signifikansi lebih besar
Tabel 2 Hasil Analisis Uji Anava Dua

dari 0,05 maka dapat disimpulkan

Jalur

tidak terdapat pengaruh yang sangat

Source

F

Corrected

7.097

Model

15.165

.000

Minat

3.381

.071

Pembelajaran

1.519

.222

signifikan dari minat belajar mahasiswa

Sig

terhadap prestasi belajar anatomi. Ini
dapat dilihat juga dari perbedaan yang

Pembelajaran

tidak begitu besar dari minat belajar
tinggi

dan

minat

belajar

* Minat

terhadap

Sumber : Data Primer (2012)

Prestasi belajar anatomi dengan minat

Pengaruh

penerapan

belajar

model

prestasi

tinggi

belajar

rendah

(mean=

anatomi.

70,85),

dan

pembelajaran kooperatif tipe STAD

prestasi belajar anatomi dengan minat

terhadap

belajar rendah (mean= 64,69). Dari rata-

prestasi

belajar

ilmu

rata

anatomi

tersebut

perbedaan

Dari tabel diatas diperoleh hasil

memang

prestasi

terdapat

belajar

antara

15,165

mahasiswa yang memiliki minat tinggi

dengan signifikansi 0,000 yaitu lebih

dan rendah akan tetapi pengaruhnya

kecil dari 0,05. Karena signifikansi

tidak begitu signifikan.

kurang

dapat

Pengaruh interaksi antara penerapan

disimpulkan terdapat pengaruh yang

model pembelajaran kooperatif tipe

sangat

STAD dan minat belajar terhadap

analisis,

dimana

dari

nilai

0,05

signifikan

dari

F

=

maka

penggunaan

prestasi belajar ilmu anatomi

model pembelajaran terhadap prestasi
belajar anatomi. Ini dapat dilihat juga

Dari tabel diatas diperoleh hasil

dari perbedaan antara model pem-

analisis, dimana nilai F = 1,519 dengan

belajaran kooperatif dan pembelajaran

signifikansi 0,222 yaitu lebih besar dari

konvensional. Prestasi belajar dengan

0,05. Karena signifikansi lebih besar

menggunakan

pembelajaran

dari 0,05 maka dapat disimpulkan

kooperatif tipe STAD (mean :72,79)

tidak terdapat pengaruh dari interaksi

lebih baik dibandingkan menggunakan

antara model pembelajaran dan minat

model

belajar mahasiswa terhadap prestasi

model

pembelajaran

konvensional

belajar anatomi.

(mean :62,94).
Pengaruh

minat

belajar

Dari kesimpulan di atas terdapat

dengan

perbedaan

prestasi belajar ilmu anatomi

yang

signifikan

bahwa

prestasi belajar anatomi mahasiswa

Dari tabel diatas diperoleh hasil
analisis, dimana nilai F = 3,381 dengan

yang

signifikansi 0,071 yaitu lebih besar dari

belajaran Kooperatif Tipe STAD lebih

110

diajar

dengan

model

pem-

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
tinggi

jika

dibandingkan

prestasi

pembelajaran

kooperatif

tipe

STAD

belajar mahasiswa yang diajar dengan

yang memiliki minat belajar rendah

pembelajaran

lebih

melihat

konvensional.

perbedaan

Untuk

tersebut,

maka

besar

mahasiswa

dibandingkan
yang

dengan

diajarkan

dengan

dilakukan uji pasca Anova, dalam hal

pendekatan pembelajaran konvensional

ini digunakan uji Tukey sebagaimana

yang memiliki minat belajar rendah.

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Terdapat

Tabel 3. Hasil Uji Tukey

prestasi belajar antara mahasiswa yang

(J) Klp

Mean Difference

Mhs

Mhs

(I-J)

A2+B2

A2+B1

-1.4103

.974

A1+B2

11.9231

.004

A1+B1

4.7082

.552

A2+B2

1.4103

.974 konvensional

A1+B2

13.3333*

A1+B1

6.1905

A1+B2

A1+B1

rata-rata

kooperatif tipe STAD yang memiliki
minat tinggi dengan mahasiswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran

.000 rendah

-11.9231

*

yang

sebesar

.233 signifikansi
*

A2+B2

nilai

diajarkan dengan model pembelajaran

(I) Klp

A2+B1

Sig

perbedaan

memiliki
13,33

minat
dengan

sebesar 0,000 (0,000 <

.233 0,05). Ini berarti bahwa nilai rata-rata
.004

A2+B1

-13.3333

A1+B1

-7.1429

.000

A2+B2

-4.7802

.138

A2+B1

-6.1905

.233 memiliki

A1+B2

7.1429

.138 besar dibandingkan dengan mahasiswa

mahasiswa

pada

pendekatan

pem-

belajaran kooperatif tipe STAD yang
minat belajar tinggi lebih

Keterangan :

yang

diajarkan

dengan

pendekatan

A1 : Pembelajaran Konvensional

pembelajaran

A2 : Pembelajaran Tipe STAD

memiliki minat belajar rendah.

konvensional

yang

B1 : Minat belajar tinggi
PEMBAHASAN

B2 : Minat belajar rendah
Terdapat perbedaan nilai rata-rata

Pengaruh model pembelajaran

prestasi belajar antara mahasiswa yang

kooperatif tipe STAD terhadap

diajarkan dengan model pembelajaran

prestasi belajar anatomi
Dari hasil analisis menunjukkan

kooperatif tipe STAD yang memiliki
minat rendah dengan mahasiswa yang

bahwa

diajarkan dengan model pembelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif

konvensional

tipe STAD (mean :72,79) lebih baik

yang

memiliki

minat

mahasiswa

yang

diajarkan

dengan

dibandingkan

menggunakan

model

signifikansi sebesar 0,004 (0,004 <

pembelajaran

konvensional

(mean

0,05). Ini berarti bahwa nilai rata-rata

:62,94). Dari hasil perhitungan analisis

mahasiswa

anava dua jalur didapatkan nilai F =

rendah

sebesar

11,923

pada

pendekatan

111

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
15,165 dengan signifikansi 0,000 yaitu

dilakukan oleh Sumarni (2011) yang

lebih kecil dari 0,05. Sehingga terdapat

menyimpulkan

pengaruh yang signifikan dari model

belajar IPA pada siswa yang mengikuti

pembelajaran

STAD

model pembelajaran kooperatif tipe

Ini

STAD lebih tinggi daripada hasil belajar

terhadap

kooperatif

prestasi

membuktikan

bahwa

tipe

belajar.
model

pem-

siswa

yang

bahwa

bahwa

mengikuti

hasil

model

belajaran kooperatif tipe STAD lebih

pembelajaran

efektif

pem-

model pembelajaran kooperatif tipe

ini

STAD pembelajaran difokuskan pada

dibandingkan

belajaran

model

konvensional.

dikarenakan

melalui

Hal

pembelajaran

siswa,

konvensional.

sedangkan

pada

Pada

model

kooperatif, mahasiswa diajarkan untuk

pembelajaran

lebih berpikir kritis terhadap materi

menjadi objek dalam pembelajaran.

kuliah yang diajarkan dan membantu

Model

konvensional,

pembelajaran

siswa

kooperatif

mahasiswa dalam memahami konsep

tipe STAD dapat diterapkan dalam

yang lebih sulit. Dalam pembelajaran

meningkatkan kompetensi mahasiswa

kooperatif tipe STAD, mahasiswa lebih

baik dalam bidang akademik maupun

terdorong

diluar

prestasi

dalam
belajarnya

meningkatkan
karena

adanya

diberikan

akademik.

pembelajaran

oleh

Karena

tersebut

melalui

mahasiswa

penghargaan

yang

dosen.

Jika

dibandingkan

dengan

individu

pembelajaran

konvensional

seperti

mendorong agar mahasiswa lebih aktif

diterapkan

tentang

tanggung

maupun

jawab

kelompok,

ceramah, mahasiswa akan cenderung

lagi

pasif

proses

perkuliahan, mengajarkan mahasiswa

dari

untuk berani dalam mengemukakan

dalam

perkuliahan.
mahasiswa

menerima

Kurang

aktifnya

dalam menerima

proses

dalam

mengikuti

proses

pendapat dan berdebat.

pembelajaran, dapat dilihat dari sikap

Sementara dengan menggunakan

mahasiswa yang hanya diam dan tidak

model

merespon terhadap materi apa yang

mahasiswa

telah diberikan.

prestasi

pembelajaran
kurang
yang

konvensional
bisa

maksimal

mencapai
karena

Hal ini sesuai dengan penelitian

pembelajaran berpusat pada dosen dan

yang dilakukan oleh Kose et al (2010)

didominasi ceramah. Dalam prakteknya

bahwa pembelajaran kooperatif lebih

dosen sebagai sumber informasi utama

efektif dalam meningkatkan prestasi

yang mengambil peranan sentral dalam

belajar

pem-

pembelajaran di kelas konvensional,

belajaran langsung. Hasil penelitian ini

sedangkan pada model pembelajaran

juga sesuai dengan penelitian yang

Kooperatif Tipe STAD mahasiswa aktif

dibandingkan

dengan

112

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
dan mampu mengeluarkan ide dan

tersebut

gagasannya, lebih bertanggung jawab,

ketidakstabilan

dan terpacu dalam perolehan peng-

mahasiswa

hargaan.

model

Sehingga mahasiswa cenderung tertarik

pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

dengan model pembelajaran kooperatif

dapat meningkatkan prestasi belajar

yang diterapkan dibandingkan dengan

mahasiswa.

adanya minat belajar terhadap suatu

Dengan

Pengaruh

demikian,

minat

belajar

terhadap

dapat

menyebabkan
minat

terhadap

belajar

mata

kuliah.

mata kuliah.

prestasi belajar anatomi

Hasil kesimpulan ini bertentangan

Hasil analisis menunjukan, dimana

dengan hasil penelitian yang dilakukan

nilai F = 3,381 dengan signifikansi

oleh

0,071 yaitu lebih besar dari 0,05.

menyimpulkan

Karena signifikansi lebih besar dari

perbedaan hasil belajar antara siswa

0,05 maka dapat disimpulkan tidak

dengan minat belajar tinggi dan siswa

terdapat

rendah. Dimana hasil belajar siswa

pengaruh

yang

sangat

Marheni

signifikan dari minat belajar mahasiswa

dengan

terhadap

prestasinya

prestasi

belajar

anatomi.

Prestasi belajar anatomi dengan minat
belajar

tinggi

(mean=

bahwa

minat

tinggi

daripada

yang
terdapat

lebih
siswa

baik

dengan

minat rendah.

dan

Sumarni (2011) menyatakan bahwa

prestasi belajar anatomi dengan minat

seorang tenaga pendidik seharusnya

belajar rendah (mean= 64,69). Dari rata-

lebih

rata

mahasiswa

tersebut

perbedaan

70,85),

(2010),

memang

prestasi

terdapat

belajar

antara

dahulu

memperhatikan
terhadap

pendidikannya,karena

minat

lingkungan
secara

tidak

mahasiswa yang memiliki minat tinggi

langsung

dan rendah akan tetapi pengaruhnya

mahasiswa tersebut berminat terhadap

tidak begitu signifikan.

mata kuliah yang diajarkan. Dosen

Minat

belajar

penerimaan

adalah

menyebabkan

dapat membangkitkan minat belajar

hubungan

diri

mahasiswa

sendiri dengan sesuatu diluar

diri.

minat terhadap lingkungan belajarnya.

Seseorang
subjek

antara

suatu

akan

memiliki

tertentu

minat

terhadap

penelitian

meningkatkan

ini

tidak

untuk

ditemukannya pengaruh signifikan dari

subjek

minat belajar terhadap prestasi belajar

dalam

dapat disebabkan oleh belum jelasnya

meningkatkan

minat mahasiswa terhadap lingkungan

prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor

belajarnya. Dan cenderung mahasiswa

eksternal dan internal. Kedua faktor

lebih senang dan mengerti melalui

memberikan
tertentu.

cenderung

Dalam

dengan

perhatian
Minat

pengaruhnya

untuk

pada

belajar

113

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
model

pembelajaran

kooperatif

pembelajaran dan minat belajar, juga

dibandingkan minat dari dalam dirinya

dapat dilihat interaksi faktor-faktor

sendiri.

lain yang dapat meningkatkan prestasi

Karena

melalui

model

pembelajaran kooperatif tipe STAD ini,
mahasiswa

lebih

diajarkan

belajar itu sendiri.

untuk

Dari

analisis

diatas,

dengan

memiliki tanggung jawab baik pada diri

menggunakan uji Tukey, didapatkan

sendiri

hasil bahwa prestasi belajar mahasiswa

maupun

mendorong

kelompok

mahasiswa

dan

untuk

lebih

lebih

berkompetisi positif.
Pengaruh

interaksi

pembelajaran

dan

dimana

analisis
nilai

F

=

dipengaruhi

oleh

model pembelajaran yang diberikan
antara
minat

model

tanpa melihat tinggi rendahnya minat

belajar

yang dimiliki oleh mahasiswa. Menurut

terhadap prestasi belajar Anatomi
Hasil

cenderung

Cinneli

menunjukkan,
1,519

(1994)

kooperatif

dengan

model

tipe

pembelajaran
STAD

lebih

memudahkan

mahasiswa

signifikansi 0,222 yaitu lebih besar dari

pengembangan

skill

0,05. Karena signifikansi lebih besar

berperan

dari 0,05 maka dapat disimpulkan

pembelajaran,

tidak terdapat pengaruh dari interaksi

ingat

antara model pembelajaran dan minat

membuat suasana belajar yang lebih

belajar mahasiswa terhadap prestasi

menarik.

belajar anatomi. Hal ini berarti banyak

pembelajaran

faktor yang mempengaruhi peningkat-

sangat besar pengaruhnya terhadap

an prestasi belajar diantaranya faktor

prestasi

belajar

internal dan eksternal. Faktor internal

melihat

interaksi

seperti kecerdasan, bakat, minat, dan

minat yang dimiliki oleh mahasiswa.

aktif

dalam

sosial,
dalam

proses

meningkatkan

mahasiswa

dan

Sehingga

tipe

mahasiswa,
tinggi

daya

tentunya

faktor

kooperatif

lebih

model
STAD

tanpa

rendahnya

motivasi. Sedangkan faktor eksternal
seperti keadaan keluarga, lingkungan

SARAN

sekitar, model pembelajaran.

Bagi Dosen atau Tenaga Pengajar

Sudarmanto (2006) menyimpulkan
bahwa

faktor

lingkungan

Dosen Mata Kuliah Anatomi perlu

belajar

menerapkan

model

pembelajaran

sekolah lebih besar pengaruhnya jika

Kooperatif Tipe STAD dalam proses

dibandingkan

pembelajaran.

dengan

minat

belajar

Dengan

penerapan

dalam upaya meningkatkan prestasi

metode ini mahasiswa diharapkan akan

belajar. Sehingga untuk mengetahui

lebih aktif dalam proses pembelajaran

prestasi

bukan

mampu mengeluarkan ide dan gagasan,

hanya melihat interaksi antara model

lebih mempunyai ketertarikan terhadap

belajar

mahasiswa,

114

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
suatu

materi

perkuliahan

meningkatkan

Arikunto, S., 2010, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Burhanudin,
S,
2006,
Model
Pembelajaran Group Investigasi,
Available
:
www.geocities.com
(Akses : 1 Juli 2011)
Cano, J, 2006, “The Root of Motivation”,
The Agricultural Education Magazine :
Proquest Agriculture Journal, vol.76,
no. 4, pp.2
Cinelli, B et al, 1994, “Applying
Cooperative Learning in Health
Education Practice”, The Journal of
School Health, vol.64, no.3, pp.99
Dyson, B and Rubin, A., 2003,
“Implementing
Cooperative
Learning in Elementary Physical
Education”, Journal of Physical
Education, vol. 74, no.1, pp. 48
Hornby,G., 2009, “The effectiveness of
cooperative learning with trainee
teachers”, Journal Of Education for
Teaching, vol 35, pp.161
Keramati,
M,
2010,
“Effect
of
Cooperatif Learning On Academic
Achievement of Physics Course”,
The Journal of Computers in
Mathematics and Science Teaching,
vol. 29, pp. 155
Kose, S, et al, 2010, “The Effect Of
Cooperative Learning Experience
On
Eight
Grade
Student
Achievement And Attitude Toward
Science”, Education : Academic
Research Library, vol 131, no 1, pp
169-180
Marheni, H., 2010, “ Pengaruh Model
Pembelajaran
Cooperative
Learning Terhadap Penguasaan
Kompetensi Belajar PKN Ditinjau
Dari Minat Belajar Siswa SMP
Negeri 4 Surakarta”, Program Studi
Teknologi Pendidikan, Program
Pascasarjana, Universitas Sebelas
Maret
Sukmadinata, 2007, Pengendalian mutu
sekolah menengah, Refika andi
tama, Jakarta
Sudarmanto, GR, 2006, “Pengaruh
Lingkungan Belajar dan Minat
Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Akuntasi Siswa SMK Negeri I
Bandar Lampung Tahun Pelajaran

dan

pemahaman

dan

pengetahuannya.
Dosen

sebaiknya

lebih

melihat

fakor-faktor lain yang yang mempunyai
pengaruh

terhadap

peningkatan

prestasi belajar.
Bagi Mahasiswa
Mahasiswa harus selalu belajar dan
berani mengeluarkan ide-idenya untuk
mencapai prestasi yang diharapkan.
a.

Mahasiswa harus bisa bekerjasama
dengan orang lain

b.

Mahasiswa

harus

mempunyai

tanggung jawab baik perseorangan
maupun kelompok
c.

Mahasiswa
kompetisi

dapat
yang

melakukan

positif

dalam

meningkatkan prestasi belajar
Bagi Institusi
Institusi sebaiknya mengeluarkan
himbauan dan mengadakan sosialisasi
untuk para dosen, untuk menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe
STAD

di

fakultas

masing-masing,

sehingga diharapkan penerapan model
pembelajaran

tersebut

dapat

meningkatkan

prestasi

belajar

mahasiswa,
menciptakan

yang

berimbas

lulusan

yang

dalam
lebih

berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z,1991, Evaluasi Interaksional :
Prinsip, Tehnik, Prosedur.Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

115

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 2, 2013 (hal 104-116)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
2006/2007”, Jurusan Pendidikan
IPS FKIP, Universitas Lampung
Sumarni,NK., 2011, “ Pengaruh Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
STAD Terhadap Hasil Belajar IPA
Ditinjau Dari Minat Terhadap
Lingkungan Pada Siswa Kelas V SD
se-Desa
Sibangkaja
Tahun
Pelajaran 2010-2011”, Available at :
pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_pp/articl
e/view/6 (Akses : 3 Mei 2012)
Woods, DM and Chen, KC, 2010,
“Evaluation
Techniques
For
Cooperative
Learning”,
International
Journal
of
Management
and
Information
System, vol.14, no.1
Wuryani,
S.E,
2002,
Psikologi
Pendidikan,
PT
Gramedia
Widiasarana. Jakarta

116

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

HUBUNGAN GAYA KOGNITIF DAN PENALARAN VERBAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ANATOMI II PADA MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI (FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA).

0 0 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ILMU KESEHATAN PADA JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA.

0 0 13

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING, MOTIVASI BELAJAR DAN INTELLIGENCE QUOTIENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH FISIOLOGI OLAHRAGA PADA MAHASISWA FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA.

1 3 12

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT

0 0 261