VIDEO UJI KADAR TIMBAL PADA DAUN MAHONI SEBAGAI MEDIA BELAJAR PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN UDARA DI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR.

Pendidikan Biologi
Volume 3, Nomor 3
Halaman 21-26

September 2011

VIDEO UJI KADAR TIMBAL PADA DAUN MAHONI
SEBAGAI MEDIA BELAJAR PADA POKOK
BAHASAN PENCEMARAN UDARA DI
SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
VIDEO TEST LEAD CONTENT OF MAHONI LEAVES
AS MEDIA STUDY OF AIR POLUTION IN
SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
Chrisnia Octovi1), Muzayyinah2), Joko Ariyanto3)
1)

Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
2)


ABSTRACT – This research aims was to find out the use of video as media
learning toward the students achievement of the class X at SMA Negeri 2
Karanganyar. This study was a quasi-experimental studies which use Randomized
Control-Group Only Design. The independent variable in this research is video as
media learning and the dependent variable was biology students’ achievement. The
population of the study was the entire students of X second semester classes SMA
Negeri 2 Karanganyar 2010/2011 school year. The sample of the study was the
students of X.6 class as the control group and the students of X.5 class as the
experiment group. The sample was taken by using Cluster Random Sampling
method. The data are collected by using test for cognitive achievement and the
observation methods was used to find out the learning effectivity and psychomotor
domain. The technique of data analysis by using t-test. The result shows the use of
video as media learning was significantly influences the students’ achievement in
cognitive and psychomotor aspect, but did not give effects improve the affective
achievement of class X at SMA Negeri 2 Karanganyar
Keywords: Media, Video Learning, Learning Achievement, The Air Pollution.
sumber

PENDAHULUAN

Rendahnya hasil belajar siswa

belajar

belum dimanfaatkan

secara maksimal.

SMA Negari 2 Karanganyar pada materi

Media

pelajaran biologi dapat dilihat dari nilai

dikembangkan

siswa yang masih banyak berada dibawah

sistematis berdasarkan kebutuhan proses


batas

pembelajaran

ketuntasan minimal.

Halini

pembelajaran
dan

dirancang

serta

harus
secara

berdasarkan


disebabkan oleh beberapa faktor, antara

karakteristik

lain pembelajaran biologi masih berpusat

media

pada guru, kurangnya penggunaan media

digunakan dalam pembelajaran. Hal ini

dan

dikarenakan

menggunakan

lingkungan sebagai


siswa.

pembelajaran

video

Video merupakan
yang

dapat

keterbatasan jarak dan waktu.

efisien

mengatasi

22 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 3, hal 21-26

SMA


Negeri

2

berlikasi

di daerah yang jauh

dengan

kondisi

udara yang tercemar.

Untuk

mengatasi
lingkungan


keterbatasan
yang

pembelajaran

tersebut

diinginkan

dikemas

Belajar merupakan proses suatu

Karanganyar

dalam

dalam

sebuah


kegiatan yang dilakukan
dalam

mencapai

sedangkan

tujuan pengajaran,

hasil

kemampuan-kemampuan
oleh

siswa

oleh siswa

belajar


adalah

yang

dimiliki

setelah

ia menerima

video pembelajaran. Video pembelajaran

pengalaman

diharapkan dapat mengefisienkan biaya,

22).

waktu dan tenaga yang dibutuhkan dalam


(2004: 21) “hasil belajar mencerminkan

pembelajaran.

kemampuan

Indikator yang menggambarkan
keberhasilan

pencapaian

kompetensi

dasar tersebut antara lain siswa dapat
menjelaskan sumber

jenis

polutan yang


dihasilkan,

dapat

menjelaskan

siswa

Sedangkan menurut Yulaelawati

memenuhi

peserta

didik

suatu tahapan

dalam

pencapaian

pengalaman belajar dalam kompetensi
dasar
Yulaelawati

pencemaran, siswa

dapat menjelaskan

belajarnya (Sudjana, 2005:

mengemukakan

(2004:

bahwa

59-61)

ranah

hasil

belajar siswa dibagi menjadi tiga yaitu: a)

dampak dan siswa dapat memberikan

Ranah

contoh

pengetahuan sederhana terhadap fakta-

upaya

penanggulangan

fakta

pencemaran udara.
Pencemaran yang terdapat di
Surakarta, khususnya

pencemaran udara

kognitif

sebagai

sebagai

yaitu

aspek

atau diperlambat

mengeluarkan emisi
meningkat.

ternyata

pencemaran yang

Berdasarkan

penelitian

tingkatan yang paling

tingkatan yang paling tinggi.

Tingkatan

dipercepat

dengan

rendah kepenilaian yang lebih kompleks

yang disebabkan oleh aktifitas trasportasi
pengoprasian kendaraan yang

berkenaan

tersebut terdiri

dari

enam

yaitu pengetahuan, pemahaman,

penerapan,

analisis,

sintesis,

penilaian; b) Ranah afektif

dan

berkenaan

dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek

Minarni, dkk (2003), kepadatan kendaraan

yaitu

bermotor disurakarta ±187 buah per menit.

perhitungan, pengelolaan, dan bermuatan

Pencemaran
diimbangi

penerimaan,

penanggapan,

udara

tersebut

belum

nilai; c) Ranah

dengan

usaha

untuk

dengan ketrampilan bertindak yang terdiri

mengendalikan

pencemaran lingkungan

tersebut (purwanti 2008).

psikomotor berkenaan

dari lima aspek yaitu

gerakan

refleks,

gerakan dasar, gerakan tanggap, kegiatan
fisik, dan komunikasi tidak berwacana.

Chrisnia Octovi – Video Uji Kadar Timbal pada Daun Mahoni 23

Romiszowski
(2001:

Wibawa

penyajiannya, (d) mudah dikontrol oleh

bahwa media

guru. (e) dapat menarik perhatian untuk

dalam

12), menyatakan

adalah pembawa pesan yang berasal dari

periode yang singkat

suatu sumber pesan (dapat berupa orang

yang luar biasa, (f) menghemat waktu, (g)

atau

penerima pesan.

keras lemahnya suara bisa diatur dan

Dalam proses belajar mengajar penerima

disesuaikan bila akan disisipi komentar

pesan itu adalah siswa. Pembawa pesan

yang akan didengar, (h) gambar proyeksi

(media) itu berinteraksi

bisa di-“beku”-kan untuk diamati dengan

benda) kepada

dengan

siswa

melalui indra mereka”.

seksama,

Sadiman
mengemukakan

(2002:

74)

dari

rangsangan

kontrol sepenuhnya ditangan

guru.

bahwa video sebagai

Sedangkan

kekurangan

dari

media audio-visual yang menampilkan

media video adalah: a) daya jangkaunya

gerak. Pesan yang disajikan bisa bersifa

terbatas,

tfakta (kejadian atau

arah, (c) peralatan yang cukup mahal. (d)

peristiwa penting,

(b) sifat komunikasinya satu

berita) maupun fiktif (misalnya cerita),

Perhatian penonton

bisa bersifat informatif, edukatif maupun

partisipasi mereka jarang dipraktekkan,

instruksional.

(e) kurang mampu menampilkan detail

Arsyad (2006: 36) menyatakan
bahwa video yang banyak

digunakan

sekarang adalah video interaktif

yakni

dari

materi video rekaman diputar

dikuasai,

objek yang disajikan

secara

sempurna.
METODE PENELITIAN

suatu sistem penyampaian pembelajaran
dimana

sulit

Penelitian dilaksanakan di SMA
Negeri 2 Karanganyar

pada kelas X

dengan menggunakan komputer kepada

semester

penonton (siswa) yang ikut memberikan

2011/2012. Pengambilan sampel dengan

responaktif.

cara

Sadiman, (2002: 75) menyatakan

genap

tahun

cluster

pelajaran

random

sampling.

Pengambilan secara acak dari 10 kelas X

kelebihan video adalah: (a) penyajiannya

yang

tidak

Karanganyar 2011/2012 dilakuan

untuk

program dapat diputar berulang-ulang, (c)

menentukan

kelas

program

atau

eksperimen. Hasil pengambilan sampel

sebelumnya

secara acak didapatkan X.6 sebagai kelas

memerlukan ruang gelap, (b)

sajian

berbahaya

yang

rumit

dapat direkam

terdapat

kontrol

memusatkan

konvensional dan

pada

SMA

kelas kontrol

sehingga pada waktu mengajar guru bisa
perhatian

di

dengan

Negeri

dan

2

pembelajaran
kelas X.5

sebagai

24 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 3, hal 21-26

kelas eksperimen

dengan

video pembelajaran.

penggunaan

Variabel bebas

berupa penggunaan video pembelajaran
dan variabel terikat adalah hasil belajar
biologi siswa ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Teknik tes digunakan untuk
mengambil data hasil
kognitif.

Teknik

belajar ranah

observasi digunakan
Berdasarkan tabel di atas, dapat

untuk mengambil data hasil belajar ranah
afektif dan psikomotor. Tes uji coba
pada

instrument penelitian dilakukan

untuk mengetahui validitas, reliabilitas,
daya

beda, dan taraf

Rancangan
Randomized

penelitian
Control

Analisis data pada
menggunakan

kesukaran.

uji

Only

berupa

2 sampel pada

Minitab 16. Sebelum dilakukan analisis
data, maka

dilakukan

uji normalitas

menggunakan uji Anderson-Darling dan
uji homogenitas dengan uji Levene’s.
analisis

hasil belajar biologi ranah kognitif dan
psikomotor,

pengaruh

penggunaan video pembelajaran terhadap

tidak berpengaruh

MoemenNasab

(2002)

bahwa

hasil belajar kognitif pada pembelajaran
menggunakan

video

dibandingkan

lebih

dengan

tinggi

pembelajaran

secara konvensional. Siswa lebih suka
menggunakan video pembelajaran karena
siswa

lebih memahami

dasar

dahulu sebelum

teoriter

melakukan

praktikum dan video pembelajaran lebih
efektif untuk digunakan.
Hasil penelitian yang didapatkan

hasil belajar biologi disajikan pada Tabel 1
berikut:

tetapi

terhadap ranah afektif.

lebih

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil

pembelajaran berpengaruh nyata terhadap

Design.

penelitian dengan
t

diketahui bahwa penggunaan media video

oleh penelitian sama dengan temuan di
atas.

Berdasarkan

perhitungan
posttest,

yang
dapat

hasil
didapatkan
diketahui

penggunaan

video

berpengaruh

terhadap

kognitif.

analisis
hasil
bahwa

pembelajaran
hasil

belajar

Chrisnia Octovi – Video Uji Kadar Timbal pada Daun Mahoni 25

Nilai rata-rata hasil belajar ranah
kognitif

pembelajaran

tidak

dipengaruhi

oleh

pada

kelas

eksperimen lebih

daripada

kelas

kontrol. Hal ini

Pada penelitian berdasarkan uji

disebabkan karena dengan menggunakan

hipotesis terdapat pengaruh penggunaan

media video siswa tidak hanya mendengar

media video pembelajaran terhadap hasil

suara tetapi siswa juga dapat melihat

belajar

gambar-gambar

merupakan

tersebut ditandai dengan siswa terampil

visualisasi dari materi yang diajarkan

mengamati lingkungan, gambar, dan objek

untuk

penyajiannya.

praktikum,

Sehingga dengan kemampuan yang dapat

pertanyaan,

melukiskan

mempresentasikan

baik

yang

memperjelas

gambar-gambar

tersebut

dapat mendorong keinginan siswa untuk

penggunaan video pembelajaran.

ranah

psikomotor.

terampil

Pengaruh

mengajukan

mendiskusikan

masalah,

hasil

diskusi,

menyimpulkan hasil diskusi.

termotivasi dalam belajar dan siswa

Munadi

(2010)

membenarkan

tidak merasa bosan. Penggunaan gambar-

pernyataan di atas, yaitu penggunaan

gambar

media video pembelajaran untuk tujuan

dalam media video membantu

daya

imajinasi

menghubungkan
dipelajari

siswa

untuk

materi yang sedang

dengan

keadaan

psikomotor

digunakan

untuk

memperlihatkan contoh ketrampilan gerak.

alam di

sekitarnya.

dapat

Hasil penelitian memperlihatkan
juga siswa terlihat aktif dalam mengikuti

Munadi

(2010:

128)

menyatakan bahwa penggunaan

yang

diskusi kelompok dan presentasi hasil

teknik

diskusi serta siswa berani maju ke depan

dan efek video dapat menjadi media yang

kelas

sangat ampuh untuk mempengaruhi sikap

diberikan oleh guru.

dan emosi.

KESIMPULAN

Penggunaan video pembelajaran

mempresentasikan

Berdasarkan

tugas

hasil

yang

penelitian

tidak berpengaruh terhadap hasil belajar

mengenai

siswa pada ranah afektif berdasarkan hasil

pembelajaran terhadap hasil belajar siswa

perhitungan. Hal tersebut tidak sesuai

kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar dapat

dengan Munadi (2010).

disimpulkan:

analisis

hasil

Berdasarkan

perhitungan

penggunaan

media

video

dapat

1. Ada pengaruh penggunaan media

diinterpretasikan bahwa sikap ilmiah yang

video pembelajaran terhadap hasil

berupa

belajar ranah kognitif siswa kelas

pengembangan

ketrampilan

sosial

karakter
dalam

dan
proses

X SMA Negeri 2 Karanganyar.

26 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 3, hal 21-26

2. Tidak ada pengaruh

penggunaan

media video pembelajaran terhadap
hasil belajar ranah afektif siswa
kelas

X

SMA

Negeri

2

Karanganyar.
3. Ada pengaruh penggunaan media
video pembelajaran terhadap hasil
belajar ranah psikomotor siswa
kelas

X

SMA

Negeri

2

Karanganyar.
DAFTAR PUSTAKA
Azhad

Arsyad.
2006.
Media
Pembelajaran.
Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Basuki Wibawa & Farida Mukti. 2001.
Media Pengajaran. Bandung:
CV Maulana
Karimi mouneghi. 2003. The effectiveness
of video-based education on
gaining practical learning skills
comparison with demonstrating
method’s effectiveness among
university students. Vol. 4, No.
1.
Moemennasab, Marzieh, dkk. 2002. The
effect of video instruction on
students’ cognitive learning.
Vol. 1, No. 3.
Munadi, Yudi. 2010. Media pembelajaran.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Sadiman,

Arief S. 2002.
Media
Pendidikan.
Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung: Remaja Roesdakarya

Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan
Pembelajaran. Bandung: Pakar
Raya.