UJI KANDUNGAN TIMBAL DALAM DAUN ANGSANA SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BELAJAR PADA SUB POKOK BAHASAN METODOLOGI ILMIAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
Pendidikan Biologi
Volume 3, Nomor 2
Halaman 9-16
Mei 2011
UJI KANDUNGAN TIMBAL DALAM DAUN ANGSANA SEBAGAI
ALTERNATIF SUMBER BELAJAR PADA SUB POKOK BAHASAN
METODOLOGI ILMIAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2
KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012
Christine Noverima Prasasti Hujianti1), Muzayyinah2), Joko Ariyanto3)
1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
2)
ABSTRACT – Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan sumber
belajar berupa modul hasil penelitian kandungan timbal dalam daun angsana pada sub pokok
bahasan Metodologi ilmiah terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2
Karanganyar.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment)
menggunakan Randomized Control Only Design. Variabel bebas berupa modul hasil
penelitiandan variabel terikat adalah hasil belajar biologi siswa. Populasi penelitian adalah
seluruh siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran
2011/2012. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas X.4 sebagai kelompok kontrol dan
siswa kelas X.1 sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunkan
teknik tes untuk hasil belajar ranah kognitif dan lembar observasi untuk hasil belajar ranah
afektif serta psikomotor. Teknik analisis data dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan modul hasil penelitian sebagai sumber belajarmemberikan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotor siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar
Keywords: modul, hasil belajar
pengalaman belajar
PENDAHULUAN
Pemakaian sumber pembelajaran
diharapkan
dapat
membangkitkan
yang direncanakan
dan dirancang secara sistematis untuk
membantu peserta didik mencapai tujuan
motivasi (rangsangan) kegiatan belajar
belajar.
serta keinginan dan minat yang baru dalam
pembelajaran
diri siswa. Penggunaan sumber pengajaran
bahasan tertentu
akan sangat membantu keefektifan proses
sistematis, operasional, dan terarah untuk
pembelajaran dan penyampaian pesan/isi
digunakan oleh peserta didik, disertai
pelajaran. Salah satu sumber pengajaran
pedoman penggunaannya oleh para guru.
yang dapat
Tujuan utama sistem modul adalah untuk
diterapkan
yakni
dengan
menggunakan modul.
Modul
(2006:148)
mandiri
menurut
merupakan
yang
meliputi
Modul
adalah
suatu
proses
mengenai
suatu
satuan
disusun
secara
yang
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
E.
paket
Mulyasa
pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana,
belajar
fasilitas, maupun tenaga guna mencapai
serangkaian
tujuan secara optimal.
10 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16
Modul
pembelajaran
mengenai
biologi,
yang
digunakan
biologi
ini
identifikasi
khususnya
pada
membahas
ruang
lingkup
tentang pemecahan
hasil
belajar
mengajar
Keterampilan
dan
yaitu:
(1).
kebiasaan.
(2).
Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap
dan cita-cita.
masalah melalui metode ilmiah, disertai
Menurut Winkell (2005:61) hasil
dengan contoh hasil penelitian yang telah
belajar boleh jadi merupakan kemampuan
dilakukan yaitu tentang uji kandungan
baru yang merupakan penyempurnaan atau
timbal (Pb) dalam daun pada pohon
pengembangan dari suatu kemampuan
angsana (Pterocarpus indicus) sebagai
yang
pohon peneduh di jalan raya yang padat
merupakan pola-pola
lalu lintasnya yakni jalan Slamet Riyadi
nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
dibandingkan dengan jalan sepi di jalan
apresiasidan keterampilan (Agus, 2008:5).
Samratulangi. Biologi atau ilmu hayat
Sedangkanmenurut
merupakan
ilmu
(2004:21) hasil belajar mencerminkan
pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari
kemampuan peserta didikdalam memenuhi
makhluk hidup. Sebagai ilmu pengetahuan
suatu tahapan pencapaian pengalaman
alam,
melalui
salah
biologi
satu
cabang
telah
dimiliki.
Hasil
perbuatan,
Ella
nilai-
Yulaelawati
lahir
dan
berkembang
belajar dalam kompetensi dasar.
pengamatan
dan
eksperimen.
METODE PENELITIAN
Materi metodologi ilmiah ini akan lebih
belajar
Penelitian dilaksanakan di SMA
mudah dipahami apabila siswa diberi
Negeri
contoh hasil penelitian eksperimen itu
semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.
sendiri. Sehingga akan mempengaruhi
Populasi dalam penelitian adalah seluruh
hasil belajar siswa.
siswa
2
Karanganyarpada
kelas
X
SMA
kelas
Negeri
X
2
Hasil belajar merupakan hasil
Karanganyartahun pelajaran 2011/2012.
akhir dari suatu proses belajar mengajar
Pengambilan sampel dengan cara cluster
dan
dari
random sampling. Pengambilan sampel
kemampuan diri yang optimal setelah
secara acak didapatkan dua kelas. Kelas
menerima pelajaran. Sudjana (2004:22)
X.4 yang berjumlah 36 siswa tersebut
mengatakan
digunakan sebagai kelas kontrol dengan
merupakan
perwujudan
“hasil
kemampuan-kemampuan
siswa
setelah
belajarnya.
belajar
adalah
yang
dimiliki
menerima
pembelajaran
konvensional.
Kelas
pengalaman
X.1yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas
Menurut Horwat Kingsley
eksperimen dengan penerapan modul hasil
dalam buku Sudjana membagi 3 macam
penelitian
pada
sub
pokok
bahasan
Christine Noverima Prasasti Hujianti – Uji Kandungan Timbal Dalam Daun 11
Angsana
metodologi ilmiah.Variabel bebas berupa
modul hasil penelitiandan variabel terikat
adalah hasil belajar biologi siswa yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Teknik tes digunakan untuk
mengambil
data
hasil
belajar
kognitif. Teknik observasi
ranah
Tabel
digunakan
untuk mengambil data hasil belajar ranah
penerapan
afektif dan psikomotor. Tes uji coba pada
penelitian
instrumen
metodologi
penelitian
mengetahui
dilakukan
untuk
validitas, reliabilitas, daya
beda, dan taraf kesukaran.
penelitian berupa
Rancangan
1
menunjukan
penggunaan
pada
sub
ilmiah
bahwa
modul
pokok
hasil
bahasan
berpengaruh
nyata
terhadap hasil belajar biologi ranah
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Berdasarkan
Randomized Control
hasil
t-test
Only Design. Analisis data pada penelitian
diketahui bahwa penerapan penggunaan
dengan menggunakan uji t 2 sampel pada
modul sebagai sumber belajar berpengaruh
Minitab 16. Sebelum dilakukan analisis
terhadap hasil belajar biologi siswa pada
data,
normalitas
ranah kognitif. Hal tersebut disebabkan
menggunakan uji Anderson-Darling dan
karena siswa yang menggunakan modul
uji homogenitas dengan uji Levene’s.
hasil penelitian yang telah dibagikan
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebelum
maka
dilakukan
uji
proses
pembelajaran
Hasil analisis pengaruh modul
memungkinkan siswa untuk membaca dan
hasil penelitianpada sub pokok bahasan
mempelajari materi yang akan dibahas
metodologi ilmiah terhadap hasil belajar
sehingga siswa akan lebih paham terhadap
biologi disajikan pada Tabel 1 berikut:
materi yang diajarkan, karena di dalam
Tabel 1. Hasil Analisis Pengaruh Modul
modul ini materi sudah disusun secara
Hasil Penelitianpada Sub Pokok
sistematik,
Bahasan
sehingga memudahkan pemahaman siswa
Metodologi
terhadap Hasil Belajar.
Ilmiah
operasional
dan
terarah
dalam belajar. Hal tersebut tidak sejalan
dengan pernyataan E. Mulyasa (2006)
bahwa modul merupakan paket belajar
mandiri
yang
meliputi
pengalaman belajar
serangkaian
yang direncanakan
12 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16
dan dirancang secara sistematis untuk
1) Setiap modul harus memberikan
membantu peserta didik mencapai tujuan
informasi
belajar.
Modul
pembelajaran
dan
memberikan
adalah
suatu
proses
petunjuk pelaksanaan yang jelas
mengenai
suatu
satuan
tentang apa yang harus dilakukan
disusun
secara
oleh
bahasan tertentu
yang
seorang
peserta
didik,
sistematis, operasional, dan terarah untuk
bagaimana
digunakan oleh peserta didik, disertai
sumber belajar apa yang harus
pedoman penggunaannya oleh para guru.
digunakan.
Tujuan utama sistem modul adalah untuk
melakukannya,
dan
2) Modul merupakan pembelajaran
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
individual,
pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana,
mengupayakan untuk melibatkan
fasilitas, maupun tenaga guna mencapai
sebanyak
tujuan secara optimal.
peserta didik. Dalam hal ini setiap
Ternyata
sehingga
mungkin
karakteristik
peningkatan prestasi
modul
belajar dengan pembelajaran modul hasil
peserta
penelitian
kemajuan belajar sesuai dengan
sebagai sumber belajar dapat
harus:
memungkinkan
didik
mengalami
terlaksana dalam waktu yang singkat.
kemampuannya;
Meskipun tidak terdapat perbedaan yang
peserta didik mengukur kemajuan
nyata antara hasil belajar kognitif pada
belajar yang telah diperoleh; dan
kelas kontrol dengan kelas eksperimen
memfokuskan peserta didik pada
tetapi jika dilihat dari nilai rata-rata kelas
tujuan pembelajaran yang spesifik
menunjukan bahwa hasil belajar kognitif
dan dapat diukur.
pada
kelas
eksperimen
lebih
tinggi
daripada kelas kontrol.
3) Pengalaman belajar dalam modul
disediakan
Hasil uji yang menyatakan adanya
peserta
pembelajaran
dengan
seefisien
eksperimen
disebabkan
untuk
didik
beda yang nyata antara kelas kontrol
kelas
membantu
mencapai
tujuan
seefektif
dan
mungkin,
karena siswa sudah bisa menyesuaikan
memungkinkan
diri dengan metode yang digunakan guru
untuk
Seperti
memungkinkan
melakukan
peserta
serta
didik
pembelajaran
yang diungkapkan E.
secara aktif tidak sekedar membaca
Mulyasa (2004) pembelajaran dengan
dan mendengar, tetapi lebih dari
sistem
itu,
modul
sebagai berikut:
memiliki
karakteristik
modul
memberikan
kesempatan untuk bermain peran
Christine Noverima Prasasti Hujianti – Uji Kandungan Timbal Dalam Daun 13
Angsana
(role
playing),
simulasi,
dan
berdiskusi.
4) Materi
logis
sehingga
dan
peserta
apa
dapat
pertanyaan
yaang
modul
siswa
untuk belajar sehingga dapat memperoleh
harus
hasil belajar secara optimal.
2. Hasil Belajar Ranah Afektif
Uji t-test pada hasil belajar siswa
ranah afektif menunjukan ada beda nyata
antara
kelas
kontrol
dengan
kelas
eksperimen. Hasil belajar ranah afektif
dilakukan, atau dipelajari.
5) Setiap
bahwa
sistematis,
kapan mengakhiri suatu modul, dan
mengenai
(2009)
membutuhkan lingkungan yang kondusif
didik
menimbulkan
Surya
disajikan
mengetahui kapandia memulai dan
tidak
Hendra
mengemukakan
pembelajaran
secara
dengan
memiliki
pada
kelas
eksperimen
dengan
mengukur
pembelajaran menggunakan modul sebagai
pencapaian tujuan belajar peserta
sumber belajarmenunjukan hasil yang
didik,
lebih baik. Hal tersebutdapat dilihat dari
mekanisme
untuk
terutama
untuk
memberikan umpan balik bagi
rata-rata
peserta
mencapai
Berdasarkan hasil pengamatan dari tiga
ketuntasan belajar. Pengukuran ini
observer menunjukan bahwa hasil belajar
juga merupakan suatu kriteria atau
ranah afektif siswa pada kelas eksperimen
standard kelengkapan kelengkapan
lebih baik daripada kelas kontrol. Hal
modul.
tersebut dapat dilihat dari sikap siswa yang
didik
Pernyataan
dalam
tersebut
hampir
mencakup
kedua
ketelitian
kelas
tersebut.
dalam mengamati
terlakasana dengan melihat hasil penelitian
dan mengerjakan tugas, tanggung jawab
yang dilakukan di SMA Negeri
baik secara individu maupun
Karanganyar.
Hasil
2
penelitian
pasangannya,
dengan
kedisiplinan,
kejujuran,
bahwa terdapat perbedaan
kerjasama dengan pasangan serta sikap
yang signifikan antara hasil belajar ranah
menghargai guru dan temannya. Sesuai
kognitif siswa kelas kontrol dengan siswa
dengan
kelas eksperimen.
merupakan
menunjukan
E.Mulyasa
(2004)
pembelajaran
modul
individual,
Tempat mengajar saat penelitian
sehingga mengupayakan untuk melibatkan
dilakukan di ruang kelas yang mana letak
sebanyak mungkin karakteristik peserta
kursinya rapi dan teratur satu dengan yang
didik. Dalam hal ini setiap modul harus:
lain sehingga nyaman. Hal tersebut sesuai
memungkinkan peserta didik mengalami
14 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16
kemajuan
belajar
sesuai
kemampuannya; memungkinkan
dengan
proses pembelajaran kelas eksperimen
peserta
dengan penggunaan modul sebgai sumber
didik mengukur kemajuan belajar yang
belajar
telah diperoleh; dan memfokuskan peserta
penjelasan guru sehingga ketrampilan
didik
siswa
pada
tujuan pembelajaran yang
spesifik dan dapat diukur.
tidak
lebih
hanya
baik.
mendengarkan
Berdasarkan
data
observasi dari tiga observer menunjukan
Pembelajaran
dengan
siswa kelas eksperimen lebih teliti dalam
sumber
mengamati,
belajar yang kemudian siswa diberi tugas
mengajukan
melakukan penelitian eksperimen mini ini
menyimpulkan materi pembelajaran.
menggunakan
modul
sebagai
mencatat,
berdiskusi,
pertanyaan
dan
dibagi dalam kelompok-kelompok kecil,
Siswa pada kelas eksperimen
ternyata mampu mengubah perilaku dan
tampak lebih teliti dalam mengamati hasil
sikap siswa.Hal tersebut dapat dilihat dari
penelitian eksperimen mini yang dilakukan
perubahan sikap pada siswa antara lain
oleh kelompoknya. Saat guru atau siswa
siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan
memberikan penjelasan maka siswa lain
kelompok, munculnya keberanian siswa
mencatat
dalam mengeluarkan pendapat, ide dan
sampaikan. Dalam pembelajaran ini juga
gagasan.
kelas
menyediakan waktu bagi siswa untuk
eksperimenlebih memiliki tanggung jawab
berdiskusi dengan kelompoknya. Siswa
daripada siswa pada kelas kontrol, karena
dapat
pada
dengan temannya saat proses diskusi dan
Siswa
penerapan
menggunakan
modul
pada
pembelajaran
sebagai
sumber
saling
hal-hal
pentingyang
belajar untuk
melengkapi
di
bertukar pikiran
satu
sama
lain.
belajar lebih terfokus dan mengetahui
Kelompok yang terdiri dari enamsiswa
kapan memulai dan mengakhiri penelitian.
membuat mereka lebih berani
3. Hasil Belajar Ranah Psikomotor
mengemukakan
Berdasarkan hasil t-testdiketahui
temannya.
Siswa
pandapat
juga
untuk
dengan
lebih
bisa
bahwa penggunaan modul sebgai sumber
menghargai orang lain dengan menerima
belajar berpengaruh terhadap hasil belajar
pendapat teman dan memperhatikan saat
biologi siswa pada ranah psikomotor.
siswa lain presentasi. Pernyataan tersebut
Hasil uji t menunjukan bahwa hasil belajar
sesuai dengan E. Mulyasa (2004) yang
ranah
menyatakan
psikomotor
siswa
kelas
bahwa pengalaman belajar
eksperimen lebih baik daripada kelas
dalam modul disediakan untuk membantu
kontrol. Hal ini disebabkan karena pada
peserta
didik
mencapai
tujuan
Christine Noverima Prasasti Hujianti – Uji Kandungan Timbal Dalam Daun 15
Angsana
pembelajaran
mungkin,
didik
seefektif
dan
seefisien
serta memungkinkan peserta
untuk
melakukan
pembelajaran
secara aktif tidak sekedar membaca dan
mendengar, tetapi lebih dari itu, modul
memberikan kesempatan untuk bermain
peran
(role
playing), simulasi, dan
berdiskusi.
Hasil belajar
berkenaan
kemampuan
ranah psikomotor
dengan keterampilan
bertindak
setelah
atau
siswa
afektif dan ranah psikomotor siswa kelas X
SMA Negeri 2 Karanganyar.
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa. 2005. Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: Rosda
Karya
Gloria Yi. 2008. Beyond Sharing :
Engaging
Students
in
Cooperative and Competitive
Active Learning. International
Journal
of
Educational
Technology and Society Vol. 11
(3) : 82-96
menerima pengalaman belajar tertentu.
Hasil belajar ini sebenarnya tahap lanjutan
dari
hasil
belajar
afektif.
Bukti
keberhasilan siswa selain hasil belajar
adalah perubahan perilaku siswa. Hal
tersebut dapat dilihat dari perubahan
perilaku siswa setelah menerima pelajaran
dimana ia mampu mengaplikasikan teori,
yaitu materi tentang metodologi ilmiah.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
mengenai penerapan penggunaan modul
hasil penelitian pada sub pokok bahasan
metodologi ilmiah terhadap hasil belajar
siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar
dapat disimpulkan
sebagai
Penerapan
penggunaan
penelitian
sebagai
memberikan
pengaruh
modul
sumber
berikut:
hasil
belajar
yang signifikan
terhadap hasil belajar ranah kognitif, ranah
Lee, V K C, Hui, D C W, Chan, C K,
McKay, G. 2007. “Development
of HAZOP Teaching Module”
Journal of Teaching Engineering.
Mimin Haryati. 2007. Model dan Teknik
Penilaian pada Tingkat Satuan
Pendidikan.
Jakarta:
Gaung
Persada Press.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT. Asdi Mahasatya
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung: Rosda Karya
Suprijono, agus.
Learning.
Pelajar
2009. Cooperative
Yogyakarta: Pustaka
Sutaryo.2008.
Strategi Pembelajaran
Active
Knowledge
Sharing.
Bondowoso: KGPAI Kabupaten
Bondowoso
16 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16
Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer. Jakarta:
Bumi Aksara.
Yulaelawati, ella. 2004. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Pakar
Raya
Zaini,
Hisyam.
2007.
Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
CTSD IAIN Sunan Kalijaga
Volume 3, Nomor 2
Halaman 9-16
Mei 2011
UJI KANDUNGAN TIMBAL DALAM DAUN ANGSANA SEBAGAI
ALTERNATIF SUMBER BELAJAR PADA SUB POKOK BAHASAN
METODOLOGI ILMIAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2
KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012
Christine Noverima Prasasti Hujianti1), Muzayyinah2), Joko Ariyanto3)
1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
2)
ABSTRACT – Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan sumber
belajar berupa modul hasil penelitian kandungan timbal dalam daun angsana pada sub pokok
bahasan Metodologi ilmiah terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2
Karanganyar.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment)
menggunakan Randomized Control Only Design. Variabel bebas berupa modul hasil
penelitiandan variabel terikat adalah hasil belajar biologi siswa. Populasi penelitian adalah
seluruh siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran
2011/2012. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas X.4 sebagai kelompok kontrol dan
siswa kelas X.1 sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunkan
teknik tes untuk hasil belajar ranah kognitif dan lembar observasi untuk hasil belajar ranah
afektif serta psikomotor. Teknik analisis data dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan modul hasil penelitian sebagai sumber belajarmemberikan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotor siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar
Keywords: modul, hasil belajar
pengalaman belajar
PENDAHULUAN
Pemakaian sumber pembelajaran
diharapkan
dapat
membangkitkan
yang direncanakan
dan dirancang secara sistematis untuk
membantu peserta didik mencapai tujuan
motivasi (rangsangan) kegiatan belajar
belajar.
serta keinginan dan minat yang baru dalam
pembelajaran
diri siswa. Penggunaan sumber pengajaran
bahasan tertentu
akan sangat membantu keefektifan proses
sistematis, operasional, dan terarah untuk
pembelajaran dan penyampaian pesan/isi
digunakan oleh peserta didik, disertai
pelajaran. Salah satu sumber pengajaran
pedoman penggunaannya oleh para guru.
yang dapat
Tujuan utama sistem modul adalah untuk
diterapkan
yakni
dengan
menggunakan modul.
Modul
(2006:148)
mandiri
menurut
merupakan
yang
meliputi
Modul
adalah
suatu
proses
mengenai
suatu
satuan
disusun
secara
yang
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
E.
paket
Mulyasa
pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana,
belajar
fasilitas, maupun tenaga guna mencapai
serangkaian
tujuan secara optimal.
10 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16
Modul
pembelajaran
mengenai
biologi,
yang
digunakan
biologi
ini
identifikasi
khususnya
pada
membahas
ruang
lingkup
tentang pemecahan
hasil
belajar
mengajar
Keterampilan
dan
yaitu:
(1).
kebiasaan.
(2).
Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap
dan cita-cita.
masalah melalui metode ilmiah, disertai
Menurut Winkell (2005:61) hasil
dengan contoh hasil penelitian yang telah
belajar boleh jadi merupakan kemampuan
dilakukan yaitu tentang uji kandungan
baru yang merupakan penyempurnaan atau
timbal (Pb) dalam daun pada pohon
pengembangan dari suatu kemampuan
angsana (Pterocarpus indicus) sebagai
yang
pohon peneduh di jalan raya yang padat
merupakan pola-pola
lalu lintasnya yakni jalan Slamet Riyadi
nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
dibandingkan dengan jalan sepi di jalan
apresiasidan keterampilan (Agus, 2008:5).
Samratulangi. Biologi atau ilmu hayat
Sedangkanmenurut
merupakan
ilmu
(2004:21) hasil belajar mencerminkan
pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari
kemampuan peserta didikdalam memenuhi
makhluk hidup. Sebagai ilmu pengetahuan
suatu tahapan pencapaian pengalaman
alam,
melalui
salah
biologi
satu
cabang
telah
dimiliki.
Hasil
perbuatan,
Ella
nilai-
Yulaelawati
lahir
dan
berkembang
belajar dalam kompetensi dasar.
pengamatan
dan
eksperimen.
METODE PENELITIAN
Materi metodologi ilmiah ini akan lebih
belajar
Penelitian dilaksanakan di SMA
mudah dipahami apabila siswa diberi
Negeri
contoh hasil penelitian eksperimen itu
semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.
sendiri. Sehingga akan mempengaruhi
Populasi dalam penelitian adalah seluruh
hasil belajar siswa.
siswa
2
Karanganyarpada
kelas
X
SMA
kelas
Negeri
X
2
Hasil belajar merupakan hasil
Karanganyartahun pelajaran 2011/2012.
akhir dari suatu proses belajar mengajar
Pengambilan sampel dengan cara cluster
dan
dari
random sampling. Pengambilan sampel
kemampuan diri yang optimal setelah
secara acak didapatkan dua kelas. Kelas
menerima pelajaran. Sudjana (2004:22)
X.4 yang berjumlah 36 siswa tersebut
mengatakan
digunakan sebagai kelas kontrol dengan
merupakan
perwujudan
“hasil
kemampuan-kemampuan
siswa
setelah
belajarnya.
belajar
adalah
yang
dimiliki
menerima
pembelajaran
konvensional.
Kelas
pengalaman
X.1yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas
Menurut Horwat Kingsley
eksperimen dengan penerapan modul hasil
dalam buku Sudjana membagi 3 macam
penelitian
pada
sub
pokok
bahasan
Christine Noverima Prasasti Hujianti – Uji Kandungan Timbal Dalam Daun 11
Angsana
metodologi ilmiah.Variabel bebas berupa
modul hasil penelitiandan variabel terikat
adalah hasil belajar biologi siswa yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Teknik tes digunakan untuk
mengambil
data
hasil
belajar
kognitif. Teknik observasi
ranah
Tabel
digunakan
untuk mengambil data hasil belajar ranah
penerapan
afektif dan psikomotor. Tes uji coba pada
penelitian
instrumen
metodologi
penelitian
mengetahui
dilakukan
untuk
validitas, reliabilitas, daya
beda, dan taraf kesukaran.
penelitian berupa
Rancangan
1
menunjukan
penggunaan
pada
sub
ilmiah
bahwa
modul
pokok
hasil
bahasan
berpengaruh
nyata
terhadap hasil belajar biologi ranah
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Berdasarkan
Randomized Control
hasil
t-test
Only Design. Analisis data pada penelitian
diketahui bahwa penerapan penggunaan
dengan menggunakan uji t 2 sampel pada
modul sebagai sumber belajar berpengaruh
Minitab 16. Sebelum dilakukan analisis
terhadap hasil belajar biologi siswa pada
data,
normalitas
ranah kognitif. Hal tersebut disebabkan
menggunakan uji Anderson-Darling dan
karena siswa yang menggunakan modul
uji homogenitas dengan uji Levene’s.
hasil penelitian yang telah dibagikan
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebelum
maka
dilakukan
uji
proses
pembelajaran
Hasil analisis pengaruh modul
memungkinkan siswa untuk membaca dan
hasil penelitianpada sub pokok bahasan
mempelajari materi yang akan dibahas
metodologi ilmiah terhadap hasil belajar
sehingga siswa akan lebih paham terhadap
biologi disajikan pada Tabel 1 berikut:
materi yang diajarkan, karena di dalam
Tabel 1. Hasil Analisis Pengaruh Modul
modul ini materi sudah disusun secara
Hasil Penelitianpada Sub Pokok
sistematik,
Bahasan
sehingga memudahkan pemahaman siswa
Metodologi
terhadap Hasil Belajar.
Ilmiah
operasional
dan
terarah
dalam belajar. Hal tersebut tidak sejalan
dengan pernyataan E. Mulyasa (2006)
bahwa modul merupakan paket belajar
mandiri
yang
meliputi
pengalaman belajar
serangkaian
yang direncanakan
12 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16
dan dirancang secara sistematis untuk
1) Setiap modul harus memberikan
membantu peserta didik mencapai tujuan
informasi
belajar.
Modul
pembelajaran
dan
memberikan
adalah
suatu
proses
petunjuk pelaksanaan yang jelas
mengenai
suatu
satuan
tentang apa yang harus dilakukan
disusun
secara
oleh
bahasan tertentu
yang
seorang
peserta
didik,
sistematis, operasional, dan terarah untuk
bagaimana
digunakan oleh peserta didik, disertai
sumber belajar apa yang harus
pedoman penggunaannya oleh para guru.
digunakan.
Tujuan utama sistem modul adalah untuk
melakukannya,
dan
2) Modul merupakan pembelajaran
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
individual,
pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana,
mengupayakan untuk melibatkan
fasilitas, maupun tenaga guna mencapai
sebanyak
tujuan secara optimal.
peserta didik. Dalam hal ini setiap
Ternyata
sehingga
mungkin
karakteristik
peningkatan prestasi
modul
belajar dengan pembelajaran modul hasil
peserta
penelitian
kemajuan belajar sesuai dengan
sebagai sumber belajar dapat
harus:
memungkinkan
didik
mengalami
terlaksana dalam waktu yang singkat.
kemampuannya;
Meskipun tidak terdapat perbedaan yang
peserta didik mengukur kemajuan
nyata antara hasil belajar kognitif pada
belajar yang telah diperoleh; dan
kelas kontrol dengan kelas eksperimen
memfokuskan peserta didik pada
tetapi jika dilihat dari nilai rata-rata kelas
tujuan pembelajaran yang spesifik
menunjukan bahwa hasil belajar kognitif
dan dapat diukur.
pada
kelas
eksperimen
lebih
tinggi
daripada kelas kontrol.
3) Pengalaman belajar dalam modul
disediakan
Hasil uji yang menyatakan adanya
peserta
pembelajaran
dengan
seefisien
eksperimen
disebabkan
untuk
didik
beda yang nyata antara kelas kontrol
kelas
membantu
mencapai
tujuan
seefektif
dan
mungkin,
karena siswa sudah bisa menyesuaikan
memungkinkan
diri dengan metode yang digunakan guru
untuk
Seperti
memungkinkan
melakukan
peserta
serta
didik
pembelajaran
yang diungkapkan E.
secara aktif tidak sekedar membaca
Mulyasa (2004) pembelajaran dengan
dan mendengar, tetapi lebih dari
sistem
itu,
modul
sebagai berikut:
memiliki
karakteristik
modul
memberikan
kesempatan untuk bermain peran
Christine Noverima Prasasti Hujianti – Uji Kandungan Timbal Dalam Daun 13
Angsana
(role
playing),
simulasi,
dan
berdiskusi.
4) Materi
logis
sehingga
dan
peserta
apa
dapat
pertanyaan
yaang
modul
siswa
untuk belajar sehingga dapat memperoleh
harus
hasil belajar secara optimal.
2. Hasil Belajar Ranah Afektif
Uji t-test pada hasil belajar siswa
ranah afektif menunjukan ada beda nyata
antara
kelas
kontrol
dengan
kelas
eksperimen. Hasil belajar ranah afektif
dilakukan, atau dipelajari.
5) Setiap
bahwa
sistematis,
kapan mengakhiri suatu modul, dan
mengenai
(2009)
membutuhkan lingkungan yang kondusif
didik
menimbulkan
Surya
disajikan
mengetahui kapandia memulai dan
tidak
Hendra
mengemukakan
pembelajaran
secara
dengan
memiliki
pada
kelas
eksperimen
dengan
mengukur
pembelajaran menggunakan modul sebagai
pencapaian tujuan belajar peserta
sumber belajarmenunjukan hasil yang
didik,
lebih baik. Hal tersebutdapat dilihat dari
mekanisme
untuk
terutama
untuk
memberikan umpan balik bagi
rata-rata
peserta
mencapai
Berdasarkan hasil pengamatan dari tiga
ketuntasan belajar. Pengukuran ini
observer menunjukan bahwa hasil belajar
juga merupakan suatu kriteria atau
ranah afektif siswa pada kelas eksperimen
standard kelengkapan kelengkapan
lebih baik daripada kelas kontrol. Hal
modul.
tersebut dapat dilihat dari sikap siswa yang
didik
Pernyataan
dalam
tersebut
hampir
mencakup
kedua
ketelitian
kelas
tersebut.
dalam mengamati
terlakasana dengan melihat hasil penelitian
dan mengerjakan tugas, tanggung jawab
yang dilakukan di SMA Negeri
baik secara individu maupun
Karanganyar.
Hasil
2
penelitian
pasangannya,
dengan
kedisiplinan,
kejujuran,
bahwa terdapat perbedaan
kerjasama dengan pasangan serta sikap
yang signifikan antara hasil belajar ranah
menghargai guru dan temannya. Sesuai
kognitif siswa kelas kontrol dengan siswa
dengan
kelas eksperimen.
merupakan
menunjukan
E.Mulyasa
(2004)
pembelajaran
modul
individual,
Tempat mengajar saat penelitian
sehingga mengupayakan untuk melibatkan
dilakukan di ruang kelas yang mana letak
sebanyak mungkin karakteristik peserta
kursinya rapi dan teratur satu dengan yang
didik. Dalam hal ini setiap modul harus:
lain sehingga nyaman. Hal tersebut sesuai
memungkinkan peserta didik mengalami
14 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16
kemajuan
belajar
sesuai
kemampuannya; memungkinkan
dengan
proses pembelajaran kelas eksperimen
peserta
dengan penggunaan modul sebgai sumber
didik mengukur kemajuan belajar yang
belajar
telah diperoleh; dan memfokuskan peserta
penjelasan guru sehingga ketrampilan
didik
siswa
pada
tujuan pembelajaran yang
spesifik dan dapat diukur.
tidak
lebih
hanya
baik.
mendengarkan
Berdasarkan
data
observasi dari tiga observer menunjukan
Pembelajaran
dengan
siswa kelas eksperimen lebih teliti dalam
sumber
mengamati,
belajar yang kemudian siswa diberi tugas
mengajukan
melakukan penelitian eksperimen mini ini
menyimpulkan materi pembelajaran.
menggunakan
modul
sebagai
mencatat,
berdiskusi,
pertanyaan
dan
dibagi dalam kelompok-kelompok kecil,
Siswa pada kelas eksperimen
ternyata mampu mengubah perilaku dan
tampak lebih teliti dalam mengamati hasil
sikap siswa.Hal tersebut dapat dilihat dari
penelitian eksperimen mini yang dilakukan
perubahan sikap pada siswa antara lain
oleh kelompoknya. Saat guru atau siswa
siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan
memberikan penjelasan maka siswa lain
kelompok, munculnya keberanian siswa
mencatat
dalam mengeluarkan pendapat, ide dan
sampaikan. Dalam pembelajaran ini juga
gagasan.
kelas
menyediakan waktu bagi siswa untuk
eksperimenlebih memiliki tanggung jawab
berdiskusi dengan kelompoknya. Siswa
daripada siswa pada kelas kontrol, karena
dapat
pada
dengan temannya saat proses diskusi dan
Siswa
penerapan
menggunakan
modul
pada
pembelajaran
sebagai
sumber
saling
hal-hal
pentingyang
belajar untuk
melengkapi
di
bertukar pikiran
satu
sama
lain.
belajar lebih terfokus dan mengetahui
Kelompok yang terdiri dari enamsiswa
kapan memulai dan mengakhiri penelitian.
membuat mereka lebih berani
3. Hasil Belajar Ranah Psikomotor
mengemukakan
Berdasarkan hasil t-testdiketahui
temannya.
Siswa
pandapat
juga
untuk
dengan
lebih
bisa
bahwa penggunaan modul sebgai sumber
menghargai orang lain dengan menerima
belajar berpengaruh terhadap hasil belajar
pendapat teman dan memperhatikan saat
biologi siswa pada ranah psikomotor.
siswa lain presentasi. Pernyataan tersebut
Hasil uji t menunjukan bahwa hasil belajar
sesuai dengan E. Mulyasa (2004) yang
ranah
menyatakan
psikomotor
siswa
kelas
bahwa pengalaman belajar
eksperimen lebih baik daripada kelas
dalam modul disediakan untuk membantu
kontrol. Hal ini disebabkan karena pada
peserta
didik
mencapai
tujuan
Christine Noverima Prasasti Hujianti – Uji Kandungan Timbal Dalam Daun 15
Angsana
pembelajaran
mungkin,
didik
seefektif
dan
seefisien
serta memungkinkan peserta
untuk
melakukan
pembelajaran
secara aktif tidak sekedar membaca dan
mendengar, tetapi lebih dari itu, modul
memberikan kesempatan untuk bermain
peran
(role
playing), simulasi, dan
berdiskusi.
Hasil belajar
berkenaan
kemampuan
ranah psikomotor
dengan keterampilan
bertindak
setelah
atau
siswa
afektif dan ranah psikomotor siswa kelas X
SMA Negeri 2 Karanganyar.
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa. 2005. Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: Rosda
Karya
Gloria Yi. 2008. Beyond Sharing :
Engaging
Students
in
Cooperative and Competitive
Active Learning. International
Journal
of
Educational
Technology and Society Vol. 11
(3) : 82-96
menerima pengalaman belajar tertentu.
Hasil belajar ini sebenarnya tahap lanjutan
dari
hasil
belajar
afektif.
Bukti
keberhasilan siswa selain hasil belajar
adalah perubahan perilaku siswa. Hal
tersebut dapat dilihat dari perubahan
perilaku siswa setelah menerima pelajaran
dimana ia mampu mengaplikasikan teori,
yaitu materi tentang metodologi ilmiah.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
mengenai penerapan penggunaan modul
hasil penelitian pada sub pokok bahasan
metodologi ilmiah terhadap hasil belajar
siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar
dapat disimpulkan
sebagai
Penerapan
penggunaan
penelitian
sebagai
memberikan
pengaruh
modul
sumber
berikut:
hasil
belajar
yang signifikan
terhadap hasil belajar ranah kognitif, ranah
Lee, V K C, Hui, D C W, Chan, C K,
McKay, G. 2007. “Development
of HAZOP Teaching Module”
Journal of Teaching Engineering.
Mimin Haryati. 2007. Model dan Teknik
Penilaian pada Tingkat Satuan
Pendidikan.
Jakarta:
Gaung
Persada Press.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT. Asdi Mahasatya
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung: Rosda Karya
Suprijono, agus.
Learning.
Pelajar
2009. Cooperative
Yogyakarta: Pustaka
Sutaryo.2008.
Strategi Pembelajaran
Active
Knowledge
Sharing.
Bondowoso: KGPAI Kabupaten
Bondowoso
16 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16
Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer. Jakarta:
Bumi Aksara.
Yulaelawati, ella. 2004. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Pakar
Raya
Zaini,
Hisyam.
2007.
Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
CTSD IAIN Sunan Kalijaga