UJI KANDUNGAN TIMBAL DALAM DAUN ANGSANA SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BELAJAR PADA SUB POKOK BAHASAN METODOLOGI ILMIAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

Pendidikan Biologi
Volume 3, Nomor 2
Halaman 9-16

Mei 2011

UJI KANDUNGAN TIMBAL DALAM DAUN ANGSANA SEBAGAI
ALTERNATIF SUMBER BELAJAR PADA SUB POKOK BAHASAN
METODOLOGI ILMIAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2
KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012
Christine Noverima Prasasti Hujianti1), Muzayyinah2), Joko Ariyanto3)
1)

Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
2)

ABSTRACT – Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan sumber
belajar berupa modul hasil penelitian kandungan timbal dalam daun angsana pada sub pokok

bahasan Metodologi ilmiah terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2
Karanganyar.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment)
menggunakan Randomized Control Only Design. Variabel bebas berupa modul hasil
penelitiandan variabel terikat adalah hasil belajar biologi siswa. Populasi penelitian adalah
seluruh siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran
2011/2012. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas X.4 sebagai kelompok kontrol dan
siswa kelas X.1 sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunkan
teknik tes untuk hasil belajar ranah kognitif dan lembar observasi untuk hasil belajar ranah
afektif serta psikomotor. Teknik analisis data dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan modul hasil penelitian sebagai sumber belajarmemberikan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotor siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar
Keywords: modul, hasil belajar
pengalaman belajar

PENDAHULUAN
Pemakaian sumber pembelajaran
diharapkan


dapat

membangkitkan

yang direncanakan

dan dirancang secara sistematis untuk
membantu peserta didik mencapai tujuan

motivasi (rangsangan) kegiatan belajar

belajar.

serta keinginan dan minat yang baru dalam

pembelajaran

diri siswa. Penggunaan sumber pengajaran

bahasan tertentu


akan sangat membantu keefektifan proses

sistematis, operasional, dan terarah untuk

pembelajaran dan penyampaian pesan/isi

digunakan oleh peserta didik, disertai

pelajaran. Salah satu sumber pengajaran

pedoman penggunaannya oleh para guru.

yang dapat

Tujuan utama sistem modul adalah untuk

diterapkan

yakni


dengan

menggunakan modul.
Modul
(2006:148)
mandiri

menurut

merupakan
yang

meliputi

Modul

adalah

suatu


proses

mengenai

suatu

satuan

disusun

secara

yang

meningkatkan efisiensi dan efektivitas
E.
paket

Mulyasa


pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana,

belajar

fasilitas, maupun tenaga guna mencapai

serangkaian

tujuan secara optimal.

10 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16

Modul
pembelajaran
mengenai
biologi,

yang


digunakan

biologi

ini

identifikasi
khususnya

pada

membahas

ruang

lingkup

tentang pemecahan

hasil


belajar

mengajar

Keterampilan

dan

yaitu:

(1).

kebiasaan.

(2).

Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap
dan cita-cita.


masalah melalui metode ilmiah, disertai

Menurut Winkell (2005:61) hasil

dengan contoh hasil penelitian yang telah

belajar boleh jadi merupakan kemampuan

dilakukan yaitu tentang uji kandungan

baru yang merupakan penyempurnaan atau

timbal (Pb) dalam daun pada pohon

pengembangan dari suatu kemampuan

angsana (Pterocarpus indicus) sebagai

yang


pohon peneduh di jalan raya yang padat

merupakan pola-pola

lalu lintasnya yakni jalan Slamet Riyadi

nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,

dibandingkan dengan jalan sepi di jalan

apresiasidan keterampilan (Agus, 2008:5).

Samratulangi. Biologi atau ilmu hayat

Sedangkanmenurut

merupakan

ilmu


(2004:21) hasil belajar mencerminkan

pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari

kemampuan peserta didikdalam memenuhi

makhluk hidup. Sebagai ilmu pengetahuan

suatu tahapan pencapaian pengalaman

alam,
melalui

salah

biologi

satu

cabang

telah

dimiliki.

Hasil

perbuatan,

Ella

nilai-

Yulaelawati

lahir

dan

berkembang

belajar dalam kompetensi dasar.

pengamatan

dan

eksperimen.

METODE PENELITIAN

Materi metodologi ilmiah ini akan lebih

belajar

Penelitian dilaksanakan di SMA

mudah dipahami apabila siswa diberi

Negeri

contoh hasil penelitian eksperimen itu

semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.

sendiri. Sehingga akan mempengaruhi

Populasi dalam penelitian adalah seluruh

hasil belajar siswa.

siswa

2

Karanganyarpada

kelas

X

SMA

kelas

Negeri

X

2

Hasil belajar merupakan hasil

Karanganyartahun pelajaran 2011/2012.

akhir dari suatu proses belajar mengajar

Pengambilan sampel dengan cara cluster

dan

dari

random sampling. Pengambilan sampel

kemampuan diri yang optimal setelah

secara acak didapatkan dua kelas. Kelas

menerima pelajaran. Sudjana (2004:22)

X.4 yang berjumlah 36 siswa tersebut

mengatakan

digunakan sebagai kelas kontrol dengan

merupakan

perwujudan

“hasil

kemampuan-kemampuan
siswa

setelah

belajarnya.

belajar

adalah

yang

dimiliki

menerima

pembelajaran

konvensional.

Kelas

pengalaman

X.1yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas

Menurut Horwat Kingsley

eksperimen dengan penerapan modul hasil

dalam buku Sudjana membagi 3 macam

penelitian

pada

sub

pokok

bahasan

Christine Noverima Prasasti Hujianti – Uji Kandungan Timbal Dalam Daun 11
Angsana

metodologi ilmiah.Variabel bebas berupa
modul hasil penelitiandan variabel terikat
adalah hasil belajar biologi siswa yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Teknik tes digunakan untuk
mengambil

data

hasil

belajar

kognitif. Teknik observasi

ranah
Tabel

digunakan

untuk mengambil data hasil belajar ranah

penerapan

afektif dan psikomotor. Tes uji coba pada

penelitian

instrumen

metodologi

penelitian

mengetahui

dilakukan

untuk

validitas, reliabilitas, daya

beda, dan taraf kesukaran.
penelitian berupa

Rancangan

1

menunjukan

penggunaan
pada

sub

ilmiah

bahwa

modul
pokok

hasil

bahasan

berpengaruh

nyata

terhadap hasil belajar biologi ranah
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Berdasarkan

Randomized Control

hasil

t-test

Only Design. Analisis data pada penelitian

diketahui bahwa penerapan penggunaan

dengan menggunakan uji t 2 sampel pada

modul sebagai sumber belajar berpengaruh

Minitab 16. Sebelum dilakukan analisis

terhadap hasil belajar biologi siswa pada

data,

normalitas

ranah kognitif. Hal tersebut disebabkan

menggunakan uji Anderson-Darling dan

karena siswa yang menggunakan modul

uji homogenitas dengan uji Levene’s.

hasil penelitian yang telah dibagikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

sebelum

maka

dilakukan

uji

proses

pembelajaran

Hasil analisis pengaruh modul

memungkinkan siswa untuk membaca dan

hasil penelitianpada sub pokok bahasan

mempelajari materi yang akan dibahas

metodologi ilmiah terhadap hasil belajar

sehingga siswa akan lebih paham terhadap

biologi disajikan pada Tabel 1 berikut:

materi yang diajarkan, karena di dalam

Tabel 1. Hasil Analisis Pengaruh Modul

modul ini materi sudah disusun secara

Hasil Penelitianpada Sub Pokok

sistematik,

Bahasan

sehingga memudahkan pemahaman siswa

Metodologi

terhadap Hasil Belajar.

Ilmiah

operasional

dan

terarah

dalam belajar. Hal tersebut tidak sejalan
dengan pernyataan E. Mulyasa (2006)
bahwa modul merupakan paket belajar
mandiri

yang

meliputi

pengalaman belajar

serangkaian

yang direncanakan

12 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16

dan dirancang secara sistematis untuk

1) Setiap modul harus memberikan

membantu peserta didik mencapai tujuan

informasi

belajar.

Modul

pembelajaran

dan

memberikan

adalah

suatu

proses

petunjuk pelaksanaan yang jelas

mengenai

suatu

satuan

tentang apa yang harus dilakukan

disusun

secara

oleh

bahasan tertentu

yang

seorang

peserta

didik,

sistematis, operasional, dan terarah untuk

bagaimana

digunakan oleh peserta didik, disertai

sumber belajar apa yang harus

pedoman penggunaannya oleh para guru.

digunakan.

Tujuan utama sistem modul adalah untuk

melakukannya,

dan

2) Modul merupakan pembelajaran

meningkatkan efisiensi dan efektivitas

individual,

pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana,

mengupayakan untuk melibatkan

fasilitas, maupun tenaga guna mencapai

sebanyak

tujuan secara optimal.

peserta didik. Dalam hal ini setiap

Ternyata

sehingga

mungkin

karakteristik

peningkatan prestasi

modul

belajar dengan pembelajaran modul hasil

peserta

penelitian

kemajuan belajar sesuai dengan

sebagai sumber belajar dapat

harus:

memungkinkan

didik

mengalami

terlaksana dalam waktu yang singkat.

kemampuannya;

Meskipun tidak terdapat perbedaan yang

peserta didik mengukur kemajuan

nyata antara hasil belajar kognitif pada

belajar yang telah diperoleh; dan

kelas kontrol dengan kelas eksperimen

memfokuskan peserta didik pada

tetapi jika dilihat dari nilai rata-rata kelas

tujuan pembelajaran yang spesifik

menunjukan bahwa hasil belajar kognitif

dan dapat diukur.

pada

kelas

eksperimen

lebih

tinggi

daripada kelas kontrol.

3) Pengalaman belajar dalam modul
disediakan

Hasil uji yang menyatakan adanya

peserta

pembelajaran

dengan

seefisien

eksperimen

disebabkan

untuk

didik

beda yang nyata antara kelas kontrol
kelas

membantu

mencapai

tujuan

seefektif

dan

mungkin,

karena siswa sudah bisa menyesuaikan

memungkinkan

diri dengan metode yang digunakan guru

untuk

Seperti

memungkinkan

melakukan

peserta

serta
didik

pembelajaran

yang diungkapkan E.

secara aktif tidak sekedar membaca

Mulyasa (2004) pembelajaran dengan

dan mendengar, tetapi lebih dari

sistem

itu,

modul

sebagai berikut:

memiliki

karakteristik

modul

memberikan

kesempatan untuk bermain peran

Christine Noverima Prasasti Hujianti – Uji Kandungan Timbal Dalam Daun 13
Angsana

(role

playing),

simulasi,

dan

berdiskusi.
4) Materi

logis

sehingga

dan

peserta

apa

dapat

pertanyaan

yaang

modul

siswa

untuk belajar sehingga dapat memperoleh

harus

hasil belajar secara optimal.
2. Hasil Belajar Ranah Afektif
Uji t-test pada hasil belajar siswa
ranah afektif menunjukan ada beda nyata
antara

kelas

kontrol

dengan

kelas

eksperimen. Hasil belajar ranah afektif

dilakukan, atau dipelajari.
5) Setiap

bahwa

sistematis,

kapan mengakhiri suatu modul, dan

mengenai

(2009)

membutuhkan lingkungan yang kondusif

didik

menimbulkan

Surya

disajikan

mengetahui kapandia memulai dan

tidak

Hendra

mengemukakan

pembelajaran

secara

dengan

memiliki

pada

kelas

eksperimen

dengan

mengukur

pembelajaran menggunakan modul sebagai

pencapaian tujuan belajar peserta

sumber belajarmenunjukan hasil yang

didik,

lebih baik. Hal tersebutdapat dilihat dari

mekanisme

untuk

terutama

untuk

memberikan umpan balik bagi

rata-rata

peserta

mencapai

Berdasarkan hasil pengamatan dari tiga

ketuntasan belajar. Pengukuran ini

observer menunjukan bahwa hasil belajar

juga merupakan suatu kriteria atau

ranah afektif siswa pada kelas eksperimen

standard kelengkapan kelengkapan

lebih baik daripada kelas kontrol. Hal

modul.

tersebut dapat dilihat dari sikap siswa yang

didik

Pernyataan

dalam

tersebut

hampir

mencakup

kedua

ketelitian

kelas

tersebut.

dalam mengamati

terlakasana dengan melihat hasil penelitian

dan mengerjakan tugas, tanggung jawab

yang dilakukan di SMA Negeri

baik secara individu maupun

Karanganyar.

Hasil

2

penelitian

pasangannya,

dengan

kedisiplinan,

kejujuran,

bahwa terdapat perbedaan

kerjasama dengan pasangan serta sikap

yang signifikan antara hasil belajar ranah

menghargai guru dan temannya. Sesuai

kognitif siswa kelas kontrol dengan siswa

dengan

kelas eksperimen.

merupakan

menunjukan

E.Mulyasa

(2004)

pembelajaran

modul

individual,

Tempat mengajar saat penelitian

sehingga mengupayakan untuk melibatkan

dilakukan di ruang kelas yang mana letak

sebanyak mungkin karakteristik peserta

kursinya rapi dan teratur satu dengan yang

didik. Dalam hal ini setiap modul harus:

lain sehingga nyaman. Hal tersebut sesuai

memungkinkan peserta didik mengalami

14 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16

kemajuan

belajar

sesuai

kemampuannya; memungkinkan

dengan

proses pembelajaran kelas eksperimen

peserta

dengan penggunaan modul sebgai sumber

didik mengukur kemajuan belajar yang

belajar

telah diperoleh; dan memfokuskan peserta

penjelasan guru sehingga ketrampilan

didik

siswa

pada

tujuan pembelajaran yang

spesifik dan dapat diukur.

tidak

lebih

hanya

baik.

mendengarkan

Berdasarkan

data

observasi dari tiga observer menunjukan

Pembelajaran

dengan

siswa kelas eksperimen lebih teliti dalam

sumber

mengamati,

belajar yang kemudian siswa diberi tugas

mengajukan

melakukan penelitian eksperimen mini ini

menyimpulkan materi pembelajaran.

menggunakan

modul

sebagai

mencatat,

berdiskusi,

pertanyaan

dan

dibagi dalam kelompok-kelompok kecil,

Siswa pada kelas eksperimen

ternyata mampu mengubah perilaku dan

tampak lebih teliti dalam mengamati hasil

sikap siswa.Hal tersebut dapat dilihat dari

penelitian eksperimen mini yang dilakukan

perubahan sikap pada siswa antara lain

oleh kelompoknya. Saat guru atau siswa

siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan

memberikan penjelasan maka siswa lain

kelompok, munculnya keberanian siswa

mencatat

dalam mengeluarkan pendapat, ide dan

sampaikan. Dalam pembelajaran ini juga

gagasan.

kelas

menyediakan waktu bagi siswa untuk

eksperimenlebih memiliki tanggung jawab

berdiskusi dengan kelompoknya. Siswa

daripada siswa pada kelas kontrol, karena

dapat

pada

dengan temannya saat proses diskusi dan

Siswa

penerapan

menggunakan

modul

pada

pembelajaran
sebagai

sumber

saling

hal-hal

pentingyang

belajar untuk

melengkapi

di

bertukar pikiran

satu

sama

lain.

belajar lebih terfokus dan mengetahui

Kelompok yang terdiri dari enamsiswa

kapan memulai dan mengakhiri penelitian.

membuat mereka lebih berani

3. Hasil Belajar Ranah Psikomotor

mengemukakan

Berdasarkan hasil t-testdiketahui

temannya.

Siswa

pandapat
juga

untuk
dengan

lebih

bisa

bahwa penggunaan modul sebgai sumber

menghargai orang lain dengan menerima

belajar berpengaruh terhadap hasil belajar

pendapat teman dan memperhatikan saat

biologi siswa pada ranah psikomotor.

siswa lain presentasi. Pernyataan tersebut

Hasil uji t menunjukan bahwa hasil belajar

sesuai dengan E. Mulyasa (2004) yang

ranah

menyatakan

psikomotor

siswa

kelas

bahwa pengalaman belajar

eksperimen lebih baik daripada kelas

dalam modul disediakan untuk membantu

kontrol. Hal ini disebabkan karena pada

peserta

didik

mencapai

tujuan

Christine Noverima Prasasti Hujianti – Uji Kandungan Timbal Dalam Daun 15
Angsana

pembelajaran
mungkin,
didik

seefektif

dan

seefisien

serta memungkinkan peserta

untuk

melakukan

pembelajaran

secara aktif tidak sekedar membaca dan
mendengar, tetapi lebih dari itu, modul
memberikan kesempatan untuk bermain
peran

(role

playing), simulasi, dan

berdiskusi.
Hasil belajar
berkenaan
kemampuan

ranah psikomotor

dengan keterampilan
bertindak

setelah

atau
siswa

afektif dan ranah psikomotor siswa kelas X
SMA Negeri 2 Karanganyar.
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa. 2005. Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: Rosda
Karya
Gloria Yi. 2008. Beyond Sharing :
Engaging
Students
in
Cooperative and Competitive
Active Learning. International
Journal
of
Educational
Technology and Society Vol. 11
(3) : 82-96

menerima pengalaman belajar tertentu.
Hasil belajar ini sebenarnya tahap lanjutan
dari

hasil

belajar

afektif.

Bukti

keberhasilan siswa selain hasil belajar
adalah perubahan perilaku siswa. Hal
tersebut dapat dilihat dari perubahan
perilaku siswa setelah menerima pelajaran
dimana ia mampu mengaplikasikan teori,
yaitu materi tentang metodologi ilmiah.
KESIMPULAN
Berdasarkan

hasil

penelitian

mengenai penerapan penggunaan modul
hasil penelitian pada sub pokok bahasan
metodologi ilmiah terhadap hasil belajar
siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar
dapat disimpulkan

sebagai

Penerapan

penggunaan

penelitian

sebagai

memberikan

pengaruh

modul

sumber

berikut:
hasil
belajar

yang signifikan

terhadap hasil belajar ranah kognitif, ranah

Lee, V K C, Hui, D C W, Chan, C K,
McKay, G. 2007. “Development
of HAZOP Teaching Module”
Journal of Teaching Engineering.
Mimin Haryati. 2007. Model dan Teknik
Penilaian pada Tingkat Satuan
Pendidikan.
Jakarta:
Gaung
Persada Press.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT. Asdi Mahasatya
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung: Rosda Karya
Suprijono, agus.
Learning.
Pelajar

2009. Cooperative
Yogyakarta: Pustaka

Sutaryo.2008.
Strategi Pembelajaran
Active
Knowledge
Sharing.
Bondowoso: KGPAI Kabupaten
Bondowoso

16 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 9-16

Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer. Jakarta:
Bumi Aksara.
Yulaelawati, ella. 2004. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Pakar
Raya
Zaini,

Hisyam.
2007.
Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
CTSD IAIN Sunan Kalijaga