Permohonan Pailit Terhadap Debitor oleh Kreditor Peserta Kredit Sindikasi dalam Kajian Hukum Perbankan dan Hukum Kepailitan.

PERMOHONAN PAILIT TERHADAP DEBITOR OLEH KREDITOR
PESERTA SINDIKASI KREDIT DALAM KAJIAN HUKUM PERBANKAN
DAN HUKUM KEPAILITAN

ABSTRAK
Terhentinya pembayaran utang atau wanprestasi dalam kredit
sindikasi yang mungkin terjadi kemudian hari dapat diselesaikan dengan
berbagai cara, salah satunya melalui lembaga kepailitan. Kreditor peserta
sindikasi kredit harus mengacu kepada dokumen perjanjian, apakah
terdapat ketentuan yang mengatur secara spesifik mengenai pengajuan
permohonan pailit terhadap debitor sindikasi atau tidak. Praktiknya, tidak
semua perjanjian kredit sindikasi mengatur mengenai ketentuan
pengajuan pailit oleh kreditor peserta terhadap debitor. Mekanisme
kepailitan akan sulit ditempuh oleh pihak yang terikat dengan kredit
sindikasi dan di dalam dokumen perjanjiannya tidak terdapat klausul
mengenai kewenangan memohon pailit, karena tidak terdapat kejelasan
mengenai hal tersebut. Permasalahan yang dikemukakan pada skripsi ini
adalah apakah akibat hukum atas permohonan pailit yang diajukan oleh
kreditor peserta kredit sindikasi ditinjau dari Hukum Perbankan dan
Hukum Kepailitan, serta tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh
kreditor peserta sindikasi kredit untuk mendapatkan pembayaran utang

dari debitor dalam hal pengajuan pailit tidak dapat dilakukan.
Metode pendekatan yang digunakan penulis dalam membahas
permasalahan dalam skripsi ini adalah secara yuridis normatif. Sedangkan
spesifikasi penelitian dalam skripsi ini adalah secara deskriptif analitis,
yaitu dengan menganalisis permasalahan berdasarkan teori dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Data yang diperoleh berupa data
sekunder dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier melalui
penelitian kepustakaan serta data primer melalui penelitian lapangan yang
diperoleh berdasarkan hasil wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian, akibat hukum atas permohonan
pernyataan pailit terhadap debitor oleh kreditor sindikasi yang di dalam
perjanjiannya memperbolehkan untuk diajukan oleh kreditor peserta
secara masing-masing adalah sah dan dapat diajukan, sedangkan bagi
perjanjian yang melarang tindakan tersebut adalah tidak sah dan tidak
dapat dilaksanakan. Sementara, tindakan hukum yang dapat dilakukan
adalah menuntut pembayaran utang secara langsung kepada debitor
ataupun penanggung debitor jika dimungkinkan.
Kata Kunci: Pailit, Kredit Sindikasi, Perbankan

iv