PTN Tidak Bisa Menutup Diri.
o Senin
1
.17
\-9
2
3
18
Jan
19
0
Peb
0
4
~
I(O~fPAS
.
Selasa
567
q Mar
21
0 Apr.
Rabu
22
o Kamis 0 Jumat --o Sabtu
8
23
9
Mei OJun
10
24
12
11
25
OJul
0 Ags
13
27
26
28
o Sep 0 IJkt
MAHASISWA ASING
PTN Tidak Bis'a Menutup Diri
BANDUNG,
KOMPAS
- Per-
guruan tinggi negeri tidak bisa
membatasi diri dari globalisasLPada era sekarang,pendidikan tinggi
sulit dibatasi wilayah negara.
"Peningkatan keberadaan mahasiswa asing justru adalah hal
yang kini diinginkan banyak negara," ujar Johanes Gunawan,
pengamat pendidikan yang juga
dosen Ilmu Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan, Selasa (19/5). Negara-negara tetangga di ASEAN,ucapnya,justru
berebut simpati agar perguruan
tinggi mereka semakin banyak
diminati mahasiswa asing.
"Semakin banyak mahasiswa
asingnya berarti diakui bahwa
perguruan tinggi itu adalah world
class," ucapnya. Ia tidak bisa memahami kebijakan di Indonesia
yangjustru membatasi kuota mahasiswa asing. Menurut konsultan Departemen Pendidikan Nasional tersebut, dalam pembu-
-- - - -
...~
atan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (UU BHP) ini,
tak ada aturan di UU yang secara
eksplisit membatasi kuota 10
persen untuk mahasiswa asing.
"Saya poor itu hanya keinginan
dari Bu Menkes (Menteri Kesehatan)," ucapnya. Beberapa waktu lalu, Menkes mengimbau agar
PTN yang memilOOfakultas kedokteran dapat membatasi jumlah mahasiswa asing.
Menurut Johanes, di dalam
UU BHP hanya dikenal pembatasan hal pemberian beasiswa.
''Yang berhak menerima beasiswa dari pemerintah hanya WNI,"
ucapnya.
Kebijakan berbeda diterapkan
Pemerintah Malaysia. Pada kesempatan terpisah, Direktur Pendidikan di Kedutaan Besar Malaysia Darsham Daud mengatakan, Malaysia saat ini terus berupaya meningkatkan populasi
mahasiswa asing di negaranya.
Saat ini, jumlah mahasiswa asing
di negara itu 71.000 orang.
"Pada 2010, kami targetkan
meningkat menjadi 100.000
orang," ucapnya. Ini adalah upaya
untuk menjadikan negara jiran
ini sebagai melting pot pendidikan di Asia Tenggara.
Banyak perguruan tinggi di
Malaysia kini membuka program
internasional. Lalu, bersama pemerintah, perguruan-perguruan
tinggi itu gencar berpromosi, termasuk juga di Indonesia. Menurut Darsham, mahasiswa asing
ini kebanyakan justru dari Indonesia, yaitu sekitar 10.000
orang.
Diakuinya, dalam tiga disiplin
ilmu, yaitu Kedokteran Umum,
Kedokteran Gigi, dan Farmasi,
kualitas pendidikan di Indonesia
sangat baik. Untuk itu, ke-6.000
mahasiswa asal Malaysia mayoritas kuliah di ketiga bidang ini.
(JON)
------.
-Kliping
Humos
Unpod
2009
1
.17
\-9
2
3
18
Jan
19
0
Peb
0
4
~
I(O~fPAS
.
Selasa
567
q Mar
21
0 Apr.
Rabu
22
o Kamis 0 Jumat --o Sabtu
8
23
9
Mei OJun
10
24
12
11
25
OJul
0 Ags
13
27
26
28
o Sep 0 IJkt
MAHASISWA ASING
PTN Tidak Bis'a Menutup Diri
BANDUNG,
KOMPAS
- Per-
guruan tinggi negeri tidak bisa
membatasi diri dari globalisasLPada era sekarang,pendidikan tinggi
sulit dibatasi wilayah negara.
"Peningkatan keberadaan mahasiswa asing justru adalah hal
yang kini diinginkan banyak negara," ujar Johanes Gunawan,
pengamat pendidikan yang juga
dosen Ilmu Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan, Selasa (19/5). Negara-negara tetangga di ASEAN,ucapnya,justru
berebut simpati agar perguruan
tinggi mereka semakin banyak
diminati mahasiswa asing.
"Semakin banyak mahasiswa
asingnya berarti diakui bahwa
perguruan tinggi itu adalah world
class," ucapnya. Ia tidak bisa memahami kebijakan di Indonesia
yangjustru membatasi kuota mahasiswa asing. Menurut konsultan Departemen Pendidikan Nasional tersebut, dalam pembu-
-- - - -
...~
atan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (UU BHP) ini,
tak ada aturan di UU yang secara
eksplisit membatasi kuota 10
persen untuk mahasiswa asing.
"Saya poor itu hanya keinginan
dari Bu Menkes (Menteri Kesehatan)," ucapnya. Beberapa waktu lalu, Menkes mengimbau agar
PTN yang memilOOfakultas kedokteran dapat membatasi jumlah mahasiswa asing.
Menurut Johanes, di dalam
UU BHP hanya dikenal pembatasan hal pemberian beasiswa.
''Yang berhak menerima beasiswa dari pemerintah hanya WNI,"
ucapnya.
Kebijakan berbeda diterapkan
Pemerintah Malaysia. Pada kesempatan terpisah, Direktur Pendidikan di Kedutaan Besar Malaysia Darsham Daud mengatakan, Malaysia saat ini terus berupaya meningkatkan populasi
mahasiswa asing di negaranya.
Saat ini, jumlah mahasiswa asing
di negara itu 71.000 orang.
"Pada 2010, kami targetkan
meningkat menjadi 100.000
orang," ucapnya. Ini adalah upaya
untuk menjadikan negara jiran
ini sebagai melting pot pendidikan di Asia Tenggara.
Banyak perguruan tinggi di
Malaysia kini membuka program
internasional. Lalu, bersama pemerintah, perguruan-perguruan
tinggi itu gencar berpromosi, termasuk juga di Indonesia. Menurut Darsham, mahasiswa asing
ini kebanyakan justru dari Indonesia, yaitu sekitar 10.000
orang.
Diakuinya, dalam tiga disiplin
ilmu, yaitu Kedokteran Umum,
Kedokteran Gigi, dan Farmasi,
kualitas pendidikan di Indonesia
sangat baik. Untuk itu, ke-6.000
mahasiswa asal Malaysia mayoritas kuliah di ketiga bidang ini.
(JON)
------.
-Kliping
Humos
Unpod
2009