Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara.
Pustaka Rājya
-
Rājya
i Bhumi Nusāntara
[ 07.33]
Transliterasi Teks dan Terjemahan
Oleh:
Mamat Ruhimat, S.S.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat
Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga
(2)
(3)
Pustaka R
ā
jya-R
ā
jya
i
Bhumi Nusāntara
(4)
Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa)
Jawa Barat
Ketua
: Dr. H .I .Syarief H idayat, M.S.
Sekretaris
: Tedi Permadi, S.S. M.H um.
Bendahara
: Tien Wartini, M.Hum.
Peneliti
: Mamat Ruhimat, S.S.
(5)
BAB I PEN D AH ULU AN 1. 1 N ask ah
Naskah yang menj adi objek dalam peneli tian ini berjudul Pustaka Rajya-r ajya i Bhumi Nusantara Par wwa Kedua Sar gah Ketiga (PRRBN 2.3). Kata parwwa sebagaimana di jelaskan oleh Atja dan Edi S Ekadjati (1987:1) berarti bagian. Sedangkan sargah adalah buku. Jadi naskah PRRBN 2.3 yang menjadi objek dalam penelitian ini merupakan buku ketiga dari bagian kedua.
Naskah PRRBN 2.3 ini merupakan koleksi M useum Negeri Jawa Barat “Sri Baduga” dengan kode koleksi 179.1490/ 07.33. Naskah ini berukuran 36 x 28 cm dengan ruang tulisan 32 x 22 cm. Jumlah halaman seluruhnya adalah 222 halaman. Bahan naskah dari kertas daluang buatan pabri k yang sangat baik dan licin dengan warna kecoklatan. Sampulnya dibuat dari karton tebal dan kain blacu.
Kondisi naskah pada umumnya masih baik, meskipun kertasnya tampaka kusam dan berjamur tulisan masih dapat dibaca. Demiki an pula teks masih utuh secara keseluruhan karena tidak ada lembaran yang hilang.
Teks PRRBN 2.3 dituli s dengan aksara Jawa Kuna dan berbahasa Jawa Kuna karena masih mengenal vokal eu [ ö] yang tidak terdapat pada Jawa Tengahan dan Modern. Tulisan pada umumnya ditulis dengan ukuran besar dengan tipe kuadrat.
Walaupun bahan naskah bisa disebut sangat muda, teks yang terdapat di dalamnya menyuratkan bahwa ia disusun pada abad ke-17 tepatnya pada tanggal 8 paro gelap bulan Badra tahun 1604 Saka atau 1682 Masehi. Kolofon pada bagian akhi r teks berbunyi :
iti pustaka rājya-rājya i bhu-
mi nusāntara/ tritya sargah ing
15 dw itya par w a/ / i ti pustaka w u-
s kinaw r uhan mw ang hinajengan dé ning
duta rājya/ mandala saka nu- sa-nusa i bhumi nusāntara// te- las sinusun mwang siner at ing car -
20 bon çakakāla// nge-
mban suddha r asa samadi ing a-
sta kresnapaksa/ bhādramasa/ pun/
I nilah Pustaka Rājya-rājya i Bhumi
Nusāntara sargah ketiga 15 parwa kedua. Kitab ini telah
di ketahui dan di setujui oleh duta-duta kerajaan, wilayah dari pulau-pulau di Bumi Nusantara. Selesai disusun dan ditulis di
(6)
20 Carbon pada Tahun Saka ngemban suddha r asa samadi (1604) tanggal delapan paro-gelap bulan Bhadra. Selesai. 1.2 Ejaan
Ejaan yang digunakan dalam tr ansliterasi PRRBN 2.3 ini adalah disesuaikan dengan ejaan yang disarankan pada Pedoman Ejaan Bahasa Daer ah Bali, Jaw a, dan Sunda yang Disempur nakan. Pada dasarnya, baik vokal maupun konsonan yang digunakan dalam naskah PRRBN 2.3 secara umum tidak begitu sulit jika di alihaksarakan ke dalam huruf Latin dengan nilai fonetik yang diperkirakan sama. H anya saja, ada beberapa lambang yang harus dibedakan dan menggunakan dua lambang untuk satu fonem. Beberapa lambang yang harus dibedakan itu di antaranya adalah:
1) Vokal [ e] taling di dalam transliterasi di tulis dengan é. 2) Vokal [ ö] di dalam transliterasi ditulis eu.
3) Vokal [ a] panjang di dalam transli terasi ditulis dengan ā.
4) Vokal [ i] panj ang di dalam transliterasi di tulis dengan ī. 5) Vokal rangkap [ ai] di dalam transli terasi tetap ditulis ai.
6) Vokal [ u] panjang di dalam transliterasi ditulis dengan ū.
7) Semivokal [ŗ] di dalam transliterasi ditulis dengan r e. 8) Konsonan dental [ dh] dan [ th] tetap ditulis dh dan th. 9) Konsonan labi al [bh] dan [ph] tetap ditulis bh dan ph. 10) Konsonan velar [ gh] tetap ditulis dengan gh.
11) Konsonan sibilant [ ç] tetap ditulis ç.
Tanda baca yang digunakan di dalam transliterasi bukanlah tanda baca yang biasa dalam pungtuasi. Karena di dalam naskah hanya ada dua tanda baca yaitu \ dan \ \ maka di dal am transliterasi lambang itu diganti dengan / dan / / . Sedangkan di dalam terjemahan, kedua bentuk itu kadang-kadang bisa bernilai koma atau titik atau tidak bernilai apa-apa sama sekali dan harus disesuaikan dengan konteks kalimatnya.
1.3 Penyusun
Teks PRRBN 2.3 ini disusun oleh kelompok kerja yang dipimpin oleh Pangeran Wangsakerta yang bergelar Abdulkamil Mohammad Nasaruddin sebagai Panembahan Carbon atau Panembahan Ageung Gusti Carbon atau Panembahan Tohpati.
Dalam hal pelaksanaan penyusunan PRRBN 2.3 ini Pangeran Wangsakerta dibantu oleh tujuh orang jaksa yang masi ng-masing memiliki tugas tersendiri untuk mendukung lancarnya penyusunan teks tersebut. Ketujuh orang j aksa ini adalah:
1) Ki Raksanagara, sebagai penulis dan pemeriksa naskah 2) Ki Anggadiraksa, sebagai bendahara
(7)
3) Ki Purbanagara, sebagai pengumpul bahan tulisan dari berbagai tempat di Nusantara
4) Ki Singhanagara, sebagai pengawal keamanan keraton selama pertemuan para mahakawi
5) Ki Anggadiprana, sebagai duta dan jurubicara
6) Ki Anggaraksa, sebagai pemimpin dapur dan perjamuan 7) Ki Nayapati, sebagai penyedia akomodasi dan transportasi.
Teks PRRBN 2.3 disusun berdasarkan hasil pemilihan terhadap naskah-naskah kuna dari berbagai tempat di Nusantara lalu disusun lagi menjadi sebuah cerita yang runtut dan objektif serta hasilnya disetujui oleh para utusan dari ti ap kerajaan yang hadir dalam pertemuan di keraton Cirebon.
BAB I I RI N GKASAN I SI 2.1 M anggala Sastr a
Manggala sastra dari PRRBN 2.3 ini merupakan pembukaan terhadap isi cerita yang sesungguhnya. Bagian ini memuat laporan tentang nama-nama penyusun naskah. Tujuan dan pemrakarsa penyusunan PRRBN 2.3, dan peri stiwa-peristiwa yang terjadi selama penyusunan PRRBN 2.3 dari awal sampai selesai.
Penyusun naskah PRRBN 2.3 sebagai mana telah dijelaskan pada bagian 1.3 adalah Pangeran Wangsakerta yang dibantu oleh tujuh orang jaksa. Pangeran Wangsakerta yang pada waktu itu menjadi Panembahan Cirebon mendapat perintah dari Sultan Banten (Sultan Ageung Tirtayasa) dan Sultan Sepuh Martawijaya untuk menyusun sebuah riwayat besar (bhr etkatha) yang nantinya dapat digunakan oleh masyarakat dan para peneli ti sejarah sebagai bahan rujukan sejarah. Dengan demikian, dapat didimpulkan bahwa pemrakarsa penyusunan PRRBN 2.3 adalah Sultan Ageung Tirtayasa atau Sultan Abdulfath Abdulfatah dan Sultan Sepuh Martawijaya.
Selama penyusunan PRRBN 2.3 ini dijelaskan di dalam pembukaan bahwa terjadi perdebatan sengit di antara para utusan kerajaan dari seluruh Nusantara. Hal ini terjadi karena banyak para mahakawi dan utusan tersebut yang lebih mementingkan kisah secara subjektif untuk mengagungkan negerinya sehingga terjadi perbantahan dari utusan yang lain.
Para utusan yang berbeda pendapat itu bahkan saling mencaci dan hampir saja terjadi perkelahian di dalam ruang pertemuan di keraton Cirebon pada saat itu. Namun karena kebijaksanaan dan pengetahuan Pangeran Wangsakerta yang sangat luas terhadap kisah-kisah timbul dan tenggelamnya sebuah kerajaan maka para utusan yang berbantahan itu akhirnya terdiam. Mer eka mengaku kalah dengan pengetahuan Pangeran
(8)
Wangsakerta yang sangat luas akan riwayat-riwayat kuna dari berbagai pustaka di Nusantara.
Selain itu, ada pesan dan nasihat dari Sultan Sepuh Martawijaya bagi para utusan yang datang ke Cirebon untuk keperluan penyusunan PRRBN 2.3 ini. I si dari nasihat itu antara lain adalah agar para utusan selalu berlapang dada dalam menemukan perbedaan pendapat, dan saling menghargai sesama duta kerajaan, sehingga penyusunan karya besar ini dapat terlaksana dengan baik dan sempurna.
2.2 Rangkuman I si
Kisah dimulai dengan meriwayatkan kerajaan Kediri pada tahun
1103 Saka di bawah perintah Raja Sri Gandra yang bergelar Sri Kroncayyahanda Buwanapalaka Parakramani ndita Di gjayottunggadewa meperluas kerajaan untuk menjadi penguasa di Nusantara. Namun, cita-citanya tidak terlaksana karena di bagian barat (Sumatera) telah berdiri kerajaan Sriwijaya. Raja Sriwijaya mengirimkan duta kepada sahabatnya yaitu Maharaja Cina untuk meminta bantuan dari kemungkinan serangan Kedi ri. Maharaja Cina menyarankan agar kedua negeri i tu bersahabat saja dan harus mengadakan pertemuan yang bertempat di Sundapura. Pada tahun 1104 Saka dibuatlah kesepakatan antara Kediri dan Sriwijaya yang isinya menyatakan bahwa Sriwijaya menguasai negeri-negeri di wilayah barat, sedangkan Kediri menguasai wilayah timur Nusantara.
Pada masa itu di Sumatera bagian utara telah berdiri kerajaan I slam Parlak dengan rajanya Sultan Alaiddin Syah (1083-1108) Saka. Di samping itu juga berdiri kerajaan I slam Paseh pada tahun 1050 Saka dengan raja pertama Sultan Abud Almalik. Kedua kerajaan ini sebenarnya berada di bawah kekuasaan kerajaan Sriwijaya, namun pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Abdulmalik Syah (1189-1197) Saka, Sultan Parlak ini mencoba melepaskan diri dari Sriwijaya. Akan tetapi usaha ini sia-sia karena kerajaan Sriwijaya segera menyerang dan menghancurkan kerajaan Parlak pada tahun 1197 Saka.
(9)
Bab I I I
Tr ansliter asi dan Ter jem ahan
3.1 Pengantar Tr ansliterasi 3.2 Transliterasi
/ 1/ / / purwa wakya/ /
iti/ pustaka rājya rājya i bhūmi nusā- ntara/ /
5 tritiya sargah ri dwitiya parwa/ pina-
ka pustaka rājya
warnnana i bhūmi nu-
santara/ cirakāla
10 lawan sarwwa kramanya/ / sinusun mwang pinustaka dé ni mami/ samyu ta pirang puluh siki
sang mahākawi/ sang
15 pinakadi/ mantri pa-
tih/ rāja bhretya pi-
naka duta rājya
mandala/ prana raja sa-
/ 2/ kéng prāja mandala/
dang accaryāgama/ mwang sakwéh ing mantri -mantri raja carbon sapina-
5 suk dyaksa pipitu/ lawan ninaya dé ni mami pinaka panghu- luning sang manurat yatiku/ /
10 mwang pangéran wangsakre- ta namaçidam abdu-
l kamil mohammad na- sarudin pi naka pa- nembahan carbon a- 15 thawa panembahan a-
(10)
geung gusti carbon panembahan tohpati ngaranku wanéh/ /
/ 3/ / /kathā mukha/ /
awighnamastu/ / yadyastu-
n ngwang pinaka çastrājna/ ma-
kādi mangené kathā
5 rājya cirakāla lawa-
n niti rājya// tathapi ru- muhun mangastungkara ri hyang tunggal mwang mami dharyya dharmma kuçala/ ma- 10 kādīslam māpan ma-
mi hana ta putro-
pādāna ning susuhuna- n jati pinaka dang accar-
yyāgaméslam i bhumi ja- 15 wa kulwan/ sabari-
n mangkana/ nityasa ngwang amursita ring kabéh
agama/ / padarthaning i- ti pustaka/ dharyya sa- 20 matā// kabéh katho-
kang kirnna-ki rnna pinu-
/ 4/ staka dumadi sawi ji/
ri huwus sinembawan mwang
sanmata çrāwita dé-
ning pirang siki sang mahā- 5 kawi/ si rékang çastrā-
jna sakéng prāja manda-
la i bhumi nusāntara//
iti pustaka hana ta 10 anyamtara ni ti ning ma-
hā prabhawa rājya-rājya // nihan ta/ anyamtara pre-
takkaryam lalāma bhu-
ta/ ri kathā sarwwa gu- 15 na/ / ya thartha/ iti pusta-
ka rājya-rājya maka
padārtha i niti pusta-
(11)
i bhumi nusāntara/ ma- 20 kādi jawadwipa mwang sa-
lwirnya wus sapinasu- k / ya thartha sako-
/ 5/ pāyanya/ i wekasa-
n alpiyasa kālé-
na/ iking kāryamsi-
ddha ta lawan paripūr-
5 na/ / hanapwa ngwang manura-
t iti pustaka/ kā-
rana dinawuhan déning ayayahku yata pa-
ngéran resmi lawan nama 10 çidam panembahan a-
diningrat kusuma/ atha- wa panembahan ghiri la- ya ngaranya wanéh/ ri kala sang rama tata- 15 n angemasi/ / mangkana
juga ngwang dinawuhan a- nyerat iti pustaka
déning sultan banten ya- ta pangéran abdul pa- 20 th abdulpatah lawa(n)
pramānaran abhiséka
sultan ageng tirtaya-
/ 6/ sa/ / kumwa juga susuhu-
nan mataram yata pangér an a- rya prabhu adhi matara- m ikang aranira/ abhi- 5 sékani ra susuhunan a- mangkurat mahyuna i
mangkana// kumwa jugā- kwéh manih sang pina- kadi i bhumi swarnadwi- 10 pa mwang jawadwipānung ma-
hyuna i mangkana/ / hé-
tunya çastra ni ng kathā
hana ta pinaka wi-
dya ning rat janapada/ ma- 15 kādi kenoh yan pi-
(12)
rājya i damelnya swastā mwang kajayān nagaranira/
mwang janapada subhika ri
20 séwaka ring ratu niré- kang dharmika/ / tekwa- n iti pustaka pinaka
/ 7/ panghuluning sakwéh ing wwang
ingkang mangadhyāya sarwa
krama ring kuna/ mwang a- hyun angawruhi purwa pra- 5 stāwa ning sawiji naga-
ra i bhumi nusāntara/ mwang
salwirnya wanéh/ / matang-
yan ngwang nityasā mrih a- mét krama ning katha sa- 10 yuktinya/ / hana pwa
pinaka pénggyan ing ma-
gosti mangāloci-
ta mangené panusun mwang
panyerat/ pustaka rā- 15 jya warnana i bhumi nusā-
ntara yata/ ing pasé-
ban karatwan kasepuhan car- bon / satuluynya
tucapa/ rasikékang 20 tekan tumūti mawiwé-
kéng malapakena panu- sun iti pustaka yata-
/ 8/ nyan ulih kagawayan i-
ka siddha lawan kenoh
mwang paripurna// māpan si-
ra kabéh kathā wida- 5 gdha/ satmaka ri subha-
nindita/ mwang yathésta ki ta kabéh/ yata-
nyan siddha sadhya lawa- n paripurna/ / pantara ning 10 sira yati ku/ sang dhar-
mmādhyaksa ring karasu-
lan sang dharmmādhyaksa
ring kawasnawan sang dhar-
(13)
15 wan sang dharmmādhyaksa ring khong pu cé atawa kwam im po co yata sang mahakawi wwang ci- na sakéng semawis/ 20 ateher pirang sang ma-
hākawi/ sang ghotra-
sawala sakéng pirang rā-
/ 9/ jya/ kumwa juga sang ā-
matya/ sang duta lawa- n pranaraja carbon i- kang sakwéhnya nina- 5 ya dé ning mami/ / sira
béh ti namuy lawa- n sarwa bhogo pabgo-
gādi dé ning raka ngwang yata sultan sepuh pangé- 10 ran samsudin mertawijaya
ngaran ira/ satuluynya su- sultan sepuh winéh pitu- tur ring sira kabéh sang panekékang kapwa heu- 15 mheum hanéng paséba-
n nihan ta pitutur i-
ra ngwang aminta samūhā- mbek panyatrewanan pa- pantaranira sowang-so- 20 wang/ yatanyan linūda-
ken/ samūhānung wu-
s wartamāna/ gantyakna
/ 10/ lawan ambek pamitré- kang yogya/ / lawan mang- kana kagawayan ira
siddha paripūrna// haywa
5 ta sira mijilaken wu- wus tan rahayu ring duta
rājya samanya// māpa- n sira kabéh wus tung- gal citta niréng guma- 10 way karyāgeung iki//
kumwa juga sira ka-
(14)
ryada ning prayéng la- gi/ matutapadan la- 15 mpah ing sang kawita-
n/ mwang akwéh manih welingnya wanéh saking raka sultan sepuh/ /
hana pwa sang mahā- 20 kawi/ sang āmatya /
dang accaryāgama/ sang
ghotrasawala pina-
/ 11/ ka duta sakéng sarwa
rājya/ mwang lén nagara/ atāwa déça manda- la i bhumi nusantara/ 5 pantaraning sowang-so-
wang sakéng/ banten jayakarta/ matara- m kudus lasem tuban surabayé- 10 ki / wirasaba/ pasuru-
an telegil pa- narukan ghresik semawis demak kediri/ mojwagung ba- 15 gelén balangba-
ngan mandura/ nusa ba- li/ bangka/ ghaluh/
jāmbi/ kertabhumi/
sumedang/ tanjungpura ha- 20 néng krawang/ cangkwang/ ukur
sukapura/ parakanmuncang/ kuningan ghalunggung/
/ 12/ imbanagara/ rancamaya/ japara/ parllak buru- néng/ paséh/ lamuri/ mengkasar/ banggawi/ 5 ghali yao/ kuta-
lingga/ çér an lwah ghajah/ ambwan ma- loku/ tampiwang/ ghurun bantaya- 10 n tanjungkuté/
(15)
tanjungnagara/ tanj ung-
puri/ manangkabwa/ kā- mpétarwe/ palé-
mbang syak barus a- 15 teher duta sakéng
tumasik tri ngga- no/ malaka/ i bhu-
mi sanghyang hujung/ ku- wa juga sakéng ta-
20 laga/ sindangkasih/ dermayu/ lwasari/ bare- bes/ satuluynya
/ 13/ sakéng carbon n pa- samudaya sakwéh i- ra wanéh tekan i- réka marumah/ / ha- 5 na juga pirang āmatyā-
nung tan teka/ māpan wi- ghna si ra / / makabé- hanira sang āmatya
ning rājya carbon wi- 10 néh swakārya / so-
wang-sowang pantaranya yatiku/ ngwang pangé- ran wangsakerta pina- ka panghuluning ka- 15 damel mwang panusun pu-
staka/ mwang nānaya-
ti sakwéh ing sang ā-
matya/ lawan nāna-
yati pulungrahī ri
20 kang kala/ jugāng gu-
nita kriyā/ kra-
ma salwir mārganing
/ 14/ kathokang sayūkti-
nya yatanyan pari-
pūrna mwang dumadinyā ya ikang aniwārya// sa- 5 tuluynya ki raksanagara
pinaka sang manurat pustaka lawan umiweu sakwéh ing
(16)
sang duta i sedeng mawiwé- ka/ / ateher ki angga-
10 diraksa pinaka panga-
wak sang manurat mwang pinaka sang bandaharaning sira
kabéh/ / ateher ki
purbanagara/ pinaka sang 15 amét mwang malapakena
sarwa serat sakéng pirang nagara/ ikang piliha- na dé ning sira kabéh/
ndi tikānung kenoh/ 20 ndi tikānung salah
atawa tan kenoh/ / apan sira makaguna
/ 15/ ning kathā ng atīta/ ngade-
g mwang sirna ning sawiji rājya
i bhumi nusantara/ / satu- luynya ki singhanaga- 5 ra/ pinaka huluning
pangraksa karatwan mwang kabéh duta sakéng
sarwa nagarānung tekéng
carbon/ rasika
10 n pasamudaya wadya ba- la nirékang akwéh-
nya pitung puluh wwang/ / ateher ki anggadi-
prana/ pinaka sang du- 15 ta kumali ling salwir
ing rājya/ nagara lawa- n déça mandala/ / kumwa juga rasika pinaka
sang jurubhasa pantara- 20 ning sang duta/ / ate-
her ki anggaraksa karmarasanira pina-
/ 16/ ka naya mahānasa
sekul mwang umiweu sa- rwa bhogopabgogadi ning sang duta/ / ateher ki
(17)
5 nayapati karmarasani- ra pinaka sang umiweu panggwanan turu/ atawa pa- kuwwan ning kabéh ikang sanggha duta mwang wahana- 10 nira/ juga pinaka hu-
luning bhayangkaranya/ / hana pwa sowang-sowang
sang āmatya rājya car- bon ikang winéhan swa- 15 kārya kabéh lawa-
n kaulanira sowang-so- wang/ / ri kala manusun iti pustaka/ mami nityasa tumenwaken duhka bhara- 20 maka sopana ning ké-
pwa / māpan hana panta-
raning pirang sang mahāka-
/ 17/ wi lawan sang āmatya
rājya duta bhéda/ ring ma-
nguccārānaken katha ma- ngené nagaranira so- 5 wang-sowang jayéng sula-
ksana / mangkana wuwu- snira/ / kumwa juga sang ma-
hākawi jawa lawan sang mahākawi sakéng su- 10 nda/ ateher sang mahā-
kawi sakéng banten la-
wan ang mahākawi sa-
kéng mataram mwang sang mahā- kawi carbon hana
15 bhédanirang manguccārana-
ken nagaranira sowang-so- wang silihpratibanda/ /
kumwa juga sang mahāka- wi sakéng paséh lawa- 20 n sang mahākawi sakéng
kudus kumwa juga sang
mahākawi sakéng sume-
/ 18/ dang lawan sang mahākawi
sakéng carbon ika
(18)
dumadi panyatrwanan lawa- 5 n aridu/ méh tan tume-
nwaken kathokang tatwa/ /
kumwa juga sang mahāka- wi sakéng mengkasar la-
wan sang āmatya sakéng
10 mataram lawan mandura juga/ /
ateher sang mahākawi
sakéng tanjungkuté la- wan sang duta sakéng palé-
mbang mwang sang mahākawi sa- 15 kéng ukur/ / tathapi ka-
bwat manih yatiku ha-
na ning limang sangghāmanya sang mahākawi/ sang go- trasawala si lihsa-
20 krodha wekasan ha- rohara méh manwandwa yuddha hanéng jero pa-
/ 19/ séban awit tambaya-
ning prathama manurat pusta-
ka rājya warnana i-
bhumi nusāntara lawan sa- 5 lwirnya wanéh / pantaranya
prathama sangghaduta sakéng surabayéki/ pasuruan
panarukan blangbangan nusa bali/ mandura/ mengka- 10 sar/ banggawi/ ghaliyao/
çér an lwah ghajah/ a- mbwan maloku/ tali- wang ghurun bantayan banten palémbang/ / ndi - 10 tiya sangghaduta sakéng
mataram lasem tu- ban wirasaba/ sema- wis kediri/ mojwa- gung/ lwasari/ barebes 15 telegil japara/ / tri
tiya sangghaduta sa-
(19)
k kudus carbon
paséh/ ghresik tanjung- pura/ hanéng krawang/ cang- 5 kwang/ kuningan barus
malaka/ tumasik
tringgano/ / caturtha sang- gghaduta sakéng sume- dang/ ukur/ sukapura/ pa-
10 rakanmuncang/ ghalunggung/ ra- ncamaya/ talaga/ si-
ndangkasih/ ghaluh/ kre-
tabhūmi/ imbanagara/ ra- jagaluh lawan luragung/ / 15 panca(ma) sangghaduta sakéng
jambi/ bangka/ parllak burunéng/ lamuri/ ku- talingga/ tanjungkuté/ tanjungnagara/ tanj ungpu- 20 ri/ manangkabwa/ kā-
mpéhar[ w] mwang syak i- ki humeneng kawalya
/ 21/ mangrengeu tan mājar// ing a-
bhawa rasaning kathokang sayuktinya/ tekwan pa- ntaraning sira hanékang 5 manguccāranaken ambe-
k ira lawan wakroti/ / hanékang kathokang
niskārana kawalya
cittānung maya mwang wi- 10 parita/ / inuddéçékang
mangkana tan i nalap mwang tan kadamel serat/ /
hanékang mijilake-
n wuwus awamāna mwang ma- 15 kaswabhawa tan yogya/ /
méh kahanān haro-
hara// kārana mami
wus akwéh mangajya sa-
rwa çastra katha ning rā-
20 jya rājya i bhumi nu-
sāntara mwang makadrewya sarwa pustaka rājyānung
(20)
/ 22/ angasoraken sira ka- béh/ mwang juga mami pi- naka panghulu sira ka- béh/ / matangyan dé 5 mami kālap lampah
tengah/ tathapi mami nityasa mapulung rahi mwang telas karuhun
inālocita ma-
10 nih lawan kabéhan ta- n henti-hentinya / / ma-
kādi lawan wwang atu-
ha/ sang mahākawi/ sang āmatya duta rā- 15 jya kang widya nipuna/ /
matangyan i mekasa- n sira kabéh a-
méhaken kathā sa- yuktinya tan lawa
20 n wakroti manih mwang / ikang wisti tan durga-
ma manih// māpan si-
/ 23/ ra kabéh wus tunggal ci-
ttanira/ yata padāng- geugeuh welingira su- ltan sepuh carbon 5 yatiku sang duta rājya
tunggal cittanira/ pada ka-
harep makolih paripūr-
nanya ri karyāgeung i- kang pinaka panghulu wi- 10 dyaning kathā/ makādyang-
gwa kabéh janapada kanista madhyamottama
mwang arddha pathyānggwa niti- çastra raja ng siniwi naga-
15 ra/ ata(wa) déça manda-
la// lawan kopā- yanya mami lawasira pirang dina i wekasa-
nnirāwarana serat ngwang hi - 20 najengan sarasanya/ / ma-
(21)
t pirang sargah pustaka
/ 24/ rājya warnana i bhumi nu-
sāntara// yadyapin mangka- na waraksamakena ya- n hanékang salah a- 5 tawa kaluputan ing pa-
nusun iti pustaka/ / sa-
tuluynya prethakkāryam i- ki / pinaka bhretkato- kang hasta kreta ma- 10 mi n pesamudaya duta-
duta rājya rat bhūmi nusāntarānung mahāprā- jna/ mwang pri ya sakha saking
rāja kula carbon
15 pantaranya pitremitra/
pita mahāngku// kumwa
juga kramena mami lumekas manurat ing pra- thama katha/ ikang rumu- 20 hun sakwéh ing mami
sang panusun mwang sang manurat i-
ti pustaka rājya warnana
/ 25/ i bhumi nusāntara pina-
ka sphatikaning sakwéh-
nya kathā çastra/ mami
mangastungkara ring hyang tung- 5 gal ikang amurba wi-
çésa/ yatanyan awi- ghnamastu / kumwa juga luputaken mami sakkéng
pāpa karmma mwang mahābha- 10 ya/ tan hanā bhicāra-
ka/ tan hanā bhayé- kang ksiaté ri piçu-
na ring swasthā rājya kita
kabéh lawan mako-
15 lih swasthā ni huri p ing ma-
mi samāgama sang manu- rat iti pustaka/ pina- ka widyaning kabéh ja-
(22)
20 māna/ makadi widya-
ning kathā raja-raja la-
wan rājyanya rat i bhumi
/ 26/ nusāntara// iti pusta-
ka yatanyanken pi- tuhun hutama sa- kéng kabéh ni ka- 5 thā/ lawan mami tama
tan angowahi sakéng
kathānung sayuktinya/
mwang atyanta makaguna pinaka panghuluning ka- 10 béh janapadānung ka-
nista madhya mottama/
witan wartta māna tkaning
dlaha mangkana ta pun/ /
//prathama kathā//
15 amituhu préksa-
ka padārthaning kati-
paya pūrwwa pustaka dre-
wya ning sang mahākawi
sakéng rat swarnabhumi
20 lawan sang mahākawi
jawadwipa/ mangkana/ / wi- tan sri ghandra madeg ra-
/ 27/ ja kediri/ ing sahasra sa- tus punjul telu/ ikang ça-
kakāla/ ageung ta ci-
ttanira ri kawaça ning rā-
5 ya kediri / / çri gandra la- wan nama çidam sri kro-
ncayyahanda bhuwa(na) palaka parakramanindi ta digja-
yottunggadéwa/ / ring sa- 10 mangkana wadyabala
kediri/ anglurug mwang nga-
lindihaken rāj ya-rājya
hanéng nusa-nusa ing bhumi
(23)
15 suk ikang hanéng jawa- dwipa mwang nusa-nusa sa- sawétaning ika/ / wadya
sarwwajalāgeung umangka- t hiri ng-hiring anduni 20 ngalor/ ngétan ngu-
lwan sira nityasa ma- kolih jayéng yuddhani-
/ 28/ ra// tathapi rājya-rājya i nusa bangkulwan kabéh
wus ri séwaka ring rājya
çriwi jaya/ / dé nika 5 wadyabala kediri / a-
teher anduni rājya çri - wijaya/ / matangyan wadya- bala sarwwajala kediri lawan sriwijaya maprang 10 i madhya samudra jawa
kulwan/ ikang yudha marurek karwanya pada
wīrya// tan hanā sing
kasoran/ sowang-so- 15 wang mulih ring nagara ni-
ra/ / cittaning sang prabhu ke- diri tatan phala/ / i
sedeng rājya çriwijaya tan wanten anduni ring ke- 20 diri/ / kéwala sira r a-
ja çri wij aya/ neher kumon dutanira lu-
/ 29/ ngha ring mahāraja cina/ wi-
néh wruh mwang maçarana sang
mahāraja cina/ kāra-
na rājya kediri/ kaha- 5 rep anduni rājya çriwi-
jaya// māpan wus lawas rā- jya çriwijaya mitrana-
n lawan rājya cina// ku-
mwa juga rājya kedi- 10 ri wus lawas mitranan la-
wan rājya cina// satu-
luynya mahāraja ci- na/ angutus dutanira
(24)
lawan amawa rwang sawa- 15 lan yatiku sa-
siki wi néha ring ra- ja çri wij aya/ sasi- ki manih winéha ring raja kediri/ / pina-
20 lakunira çri mahā-
raja cina/ marapwan rā-
jya kediri lawan rājya
/ 30/ çriwi jaya/ agya sumi- ddhakena panyatrwan pa-
ntaranira// mwang sapahalāgya
mawiwéka/ / i weka- 5 san raja kediri mago-
sti mangalocita mwang sumiddhakena panyatrwa- n lawan manghanake- 10 n pamitra/ / hana pwa
pinaka pénggwan ing sama- ya ning pamitra karwa na- garéka/ yatiku ha-
néng sundapura i bhumi ja- 15 wa kulwan/ lawan pi-
naka saksin pirang na- gara/ yatiku/ duta
rājya cina/ duta rājya yawana/ duta rājya
20 syangka/ duta rājya si-
nghala/ duta rājya cā-
mpā/ duta rājya gha-
/ 31/ udi/ mwang pirang duta rājya
sakéng bhumi bharata/ / la-
wan sakopayanyānung
niyata/ i wekasa
5 n siddhā lawan paripūr- na / mwang amahateguh pamitra mwang sili h a- tuntunan tangan pantara
ning rājya çriwij aya la- 10 wan rājya kediri ikang
krama/ ing sahasra sa- tus punjul pat ikang
(25)
çakakāla// karwanya mamituhu samaya ning 15 pamitra/ ateher rājya
çriwi jaya kéwala/ amagehi nusa-nusa i bhumi nusantara bang
kulwan mwang rājya sang-
20 hyanghujung// i sedeng rā- jya kediri kéwala/
amagehi nusa-nusa
/ 32/ i bhumi nusantara bang wé- tan/ pantara ning kaca-
krawartyan rājya çriwi-
jaya/ athawa rājya-rā- 5 jyékang ri séwaka ri
rājya çriwijaya yati- ku/ tringgano/ pahang/ langkasuka/ kalanta- n jelutung/ sémwang/ ta- 10 mralingga/ ghrahi/ palé-
mbang/ lamuri/ jambi/ dhar- mmaçr aya/ kandi s ka-
hwas batak/ mi nang- kabwa/ ri siyak ro-
15 kan1 kampar/ pané/
kāmpéharw atha- wa mandahiling/ tumi-
hang/ parllāk mwang i
barat lwas samu-
20 dra/ mwang i lamuri/ ba- tan lampung/ baru- s kumwa juga jawa
/ 33/ kulwan i bhumi sunda yati- ku mandala hanéng bang ku- lwan i cimanuk nadi/ a- thawa sawétan ing cita- 5 rum nadi mangulwan/ / hana
pwa bang wétannya rājya
mandala kediri tkaning jawa wétan mwang ma-
(26)
hasin lawan swarnabhumi 10 salwirnya/ / i sedeng sa-
pinasuk rājya mandala/
athawékang ri séwa-
ka ring rājya kediri pa- ntaraning yata/ tuma- 15 pél medang/ hujung
ghaluh/ jénggi/ jawa madyamandala/ ghuru- n mwang sakwéh ing nu- sa-nusa ghurun né- 20 riti/ nusa bali/ ba-
dahulu/ lwah ghajah/ sukun ri taliwang/ / mwang
/ 34/ domposapi/ sanghyang a- pi/ bhima/ séran hu- tan lombok mi- rah/ saksakani/ ba- 5 ntayan luwuk/
ateher saka nusa- nusa makasar/ butu- n banggawi/ kunir/ ghali yao/ sala- 10 ya/ sūmba solo-
t muar/ wandan ambwan maloko/ timur tanjungnagara/ ri kapuhas/ kanti-
15 ngan sampit mwang kutalingga/ kuta- waringin samas laway kandanga- n i landa/ mwang su- 20 medang/ tirem sé-
du / burunéng/ kalka saludung/ solot pa-
/ 35/ sir/ baritwa i sawaku/
tabalung/ tanjungpura/ mwang
pirang puluh manih rājya-
rājya halit i nusa-nu- 5 sa salwirnya i bhumi nu-
sāntara// mangkana kacakrawatyan ing rā-
(27)
jya kediri hanéng bang wétan i bhumi nusanta- 10 ra/ / lawan mangkana ka-
rwa rājya kediri mwang çriwi jaya nityasa kenoh ing pamitra-
nira// i samangkana rā-
15 jyékang wus ngadeg ing swarna- bhumi banglwar/ yatiku
kasultanan par[ l] lak/ ka- walya rājya halit
rikang madeg sultan par- 20 lak yata/ sayi d abdu-
l ajis lawan nama çida- m sultan alaiddin syah/ /
/ 36/ rasika nyakrawarti rā-
jya/ ing sahasra wwalung puluh telu/ tkaning sahasra
satus punjul wwalu/ i kang
5 çakakāla// māpan ing swar-
nabhumi banglwar akwéh
ta paneka sakéng nga- rab nagari / ghujarat i bhumi bharata/ parsi/ sopa- 10 la nagari/ kibti naga-
ri/ yaman i bhumi hadra- maut bagdad mwang lé- nyawanéh/ / sira sang paneka pamekulnira 15 yata/ agama r asu-
l yatāgaméslam
sang sultan pamekul ni- ra yata i slam syi-
ah/ / hana pwa rénani- 20 ra yatiku putri ra-
ja parlak/ ri huwu- snya sayid abdul a-
/ 37/ jis angemasi/ ateher ginantyani déning putra- nira yata sultan a-
lauddin abdurakimsyah 5 nama çidamnira/ sayid a-
(28)
bdurakman madeg sulta- n ing sahasra satus pu- njul wwalu/ i kang ça-
kakāla/ tkaning sa- 10 hasra satus telung puluh
telu/ ikang çaka-
kāla// i sedeng pa- séh nagari i bhumi
swarnadwipa banglwar ju- 15 ga/ wus lawas madeg rā-
jyā halit witan ing
sahasra limang pu-
luh/ ikang çakakā-
la/ / hana pwa sulta- 20 n paséh nagari pra-
thama yatiku sulta- n abud alkamil nga-
/ 38/ ranira/ / matangyan lawasnya satus limang puluh pitu warça/ athawa tka ning sahasra rwangatus pu- 5 njul pi tu/ ikang çaka- kāla, wus pirang siki
raja paséh nagari/ / ha- na pwéka abud alma- lik purwa prastawani- 10 ra sang laksamana
sarwwajala rājya me- sir sakéng phatimi yah wamsa/ / sira kino- n kawaça pi naka su- 15 ltan hanéng paséh
i bhumi swarnawipa bang- lwar/ / ri huwus dumadi sultan paséh kang ra- ja-raja satuluynya si- 20 nebut almalik wamsa-
nira// kārana hanéng
mesir ganti wamça su-
/ 39/ ltan kawaçanya/ / sakéng pha- timiyah wamça ring ma- maluk wamça/ juga si- nebut ayyub wamça/ /
(29)
5 ateher sultan mesir angutus dutanira sang laksamana sarwwaja- la yata sék(h) isma- il assi ddik ngaranira/ 10 tekan ing swarnabhumi
banglwar/ / riku sang laksa- mana neher angratwake- n panghulu mandala pa- séh marah silu/ mapan- 15 n sira lawan kawula ba-
lanira wus mekul aga- ma rasul/ marah silu rinatwaken ta sira du- madi sultan paséh 20 lawan namaçidam su-
ltan malikus saléh/ madeg raja paséh ing
/ 40/ sahasra rwangatus punju- l pitu/ ikang ça-
kakāla/ tkaning sa- hasra rwangatus sanga 5 welas ikang çaka-
kāla// sultan mali- kus saléh tumu- li mastri lawan pu- tri perlak r atu ghang- 10 gansari ngarannira putri -
ning sultan parlak ma- khdum alaiddin muhamma- d ami nsyah ibnu ma-
lik abdulkadir rayi- 15 ning putri ghanggansari
yatiku ratu ratna komalasari pinaka stri dé ning raja tuma- sik yata raja i ska-
20 ndar syah/ / hana pwa su- ltan makhdum alaiddin mu- hammad ami nsyah/ ma-
/ 41/ deg sultan parlak ing sa- hasra satus nemang puluh
(30)
la/ tka ning sahasra sa- 5 tus wwalung puluh sanga/
ikang çakakāla//
namanira yata sulta-
n makhdum alaiddin abdulka- dir syah/ madeg sulta-
10 n parlak kawalya patang warça/ yaténg sahasra satus nemang puluh siji/
ikang çakakāla tka
ning sahasra satus nemang 15 puluh lima/ ikang ça-
kakāla// kawaça- nira dumadi sultan u- lih arebut sa-
ki ng sultan alauddi- 20 n mughayat syah/ sakéng
abdulajis wamça/ /
sultan makhdum alauddi-
/ 42/ n abdulkadir syah ika ngaran sayuktinya ya- tiku wwang agung méu- rah abdulkadir/ / hana 5 pwa sultan alauddin mu-
ghayat syah athawa sultan ikang karebu- t kawaçanira madeg raja kawalya te- 10 lung warça yatiku
ing sahasra satus limang puluh wwalu/ ikang ça-
kakāla tka ning sa- hasra satus nemang pu- 15 luh siji/ ikang çaka-
kāla// rasika putra- ning sultan alauddi n sa- yid abas syah ibnu sayid abduraki m syah/ / 20 sultan sayid abas syah
madeg raja / ing sahasra satus telung puluh rwa/
(31)
tka ni ng sahasra satu- s limang puluh wwalu/ i-
kang çakakāla// sa-
5 tuluynya ri kathānya manih/ / rakaning putri ghanggansari yatiku sultan kahdu abdulma- liksyah ngaranira gu- 10 mantyanira ramanira ya-
ta sultan makhdum alau- ddin muhammad aminsyah/ / sultan makhdum abdulmali- ksyah madeg sultan ing 15 sahasra satus wwalung
puluh sanga/ ikang ça-
kakāla tka ning sa- hasra satus sangang pu- luh pitu ikang ça- 20 kakāla// kadīkang
wus ri kathākenan si-
ra kabéh rājya-rājya
/ 44/ i bhumi swarnadwipa prana- tan mwang ri séwaka ring ma-
hāraja çri wij aya/ / mang- kana juga sultan-sulta-
5 n hanéng swarnabhumi bang-
lwar witan mangadeg rājya- nira/ / tathapi çansaya lawan ikang sultan akwéh tan sukha ri séwaka ring 10 sang mahāraja çri wij aya/ /
māpan sang sultan hanéng swarnabhumi banglwar ika
pamekulirāgamésla-
m/ i sedeng sang mahāra- 15 ja çri wij aya pamekuli-
ra budhayana// mākadi sira sultan paréla(k) ya- tiku sultan makhdum a- bdulmalik syah ibnu
20 muhammad amin syah/ ta- n angga ri séwaka mwang ta- n angga matura-tura ring sang
(32)
/ 45/ mahāraja çriwijaya/ / su- ltan abdulmalik wus mo-
jar ta sira/ an rājangku
ngké kaharep an wujug mahar- 5 dhika tan manih ri séwa-
ka ring sang mahāraja çri -
wijaya// lawan sira rā-
jya mesir2 mwang parsi/ juga
rājya ghujarat pinaka
10 manggalaning rājya-rājya
i bhumi swarnadwipa/ mwang wi- néh çarana ring sultan-sulta- n ikang angluputaken naga- ranira sakéng kawaça- 15 ning rājya çriwij aya/ / ri
huwusnya sang mahāraja
karengeu ta ya/ ate- her kroda ta ya weka- san/ matangyan ing 20 sahasra satus sangang
puluh pitu/ ikang ça-
kakāla / wadyabala
/ 46/ çriwi jaya ateher andu- ni sultan parlak / ma-
rurek ikang yuddha/ / wadya
bala rājya parlak kaso-
5 ran mwang kaperep ing samara/ / i sedeng sultan parlak a-
ngemasi ri yuddhakāla// māpan aksohini çri- wijaya samangkana geung 10 pasamudayanya tan wilang
akwéhira/ / towi
rājya çriwijaya mako- lih çarana sakéng ma-
hāraja (cina) pantaranya 15 yata/ sanjata/ ko-
çani ng yuddha/ mwang sarwwa
wastwan/ lawan abhiprā- ya rumaksa mwang amagu- ta çatrwikang anduni 20 bhumi çriwijaya/ / tathapi
2 masir
(33)
neher çriwijaya kaso-
ran yuddhanira lawan wadya-
/ 47/ bala singhasarīkang ni-
naya dé ning sénapati kebo anabrang ing war- çéka j uga/ / satulu-
5 ynya gumantyaken ri katha- nya sawatara/ anangka-
na ta// hana pwa rājya
tumapél ikang tu-
muluy sinebut rājya si- 10 nghasari / ri kala sang pra-
bhu jaya wiçnuwardhana ma- karaja/ akwéh ta
sira pamitra lawan pi-
rang nagara/ / pirang siki pa- 15 ntaranya yatiku/ rājya
sunda i bhumi jawa ku-
lwan rājya malayu/
dharmmasraya i bhumi swarna-
dwipa/ rājya-rājya i bhu- 20 mi sanghyang hujung/ rājya-
rājya i tanjungpura/ rā- jya-rājya i bhumi bharata
/ 48/ rājya singhala/ rājya i
bhumi ghaudi/ pirang rā- jya-rājya i bhumi so-
pala/ rājya-rājya syang- 5 ka/ campa/ yawana/
tumasik singhana-
gari/ rājya cina/ mwang
akwéh lénya ma-
nih/ / raj a melayu dhar- 10 mmaçr aya yati ku çri
trailokyaraja mau- libhuçana warmmadéwa nama çidamira/ mastri lawan putri raj a syang- 15 ka/ / i ng pasanggamaniré-
ka manak ta pi rang si- ki / / telung siki pa-
ntaraning sowang-sowang
(34)
20 dlaha gumantyaken a- yayahnira pinaka raja lawan nama çida-
/ 49/ m tribhuwanaraja mauli- warmmadéwa/ / dwitiya stri darakencana ngara- nira/ mwang tritiya da- 5 rapuspa ngaranira/ / la-
wan hana pirang siki manih anak ing raja me- layu/ / ri kala prabhu kertanagara dumadi 10 yuwaraj a singhasari ma-
stri lawan darakencana / / i sedeng darapuspa pi- naka stri dé ning yuwa- raja sunda yati ku ra-
15 kryan saunggalah sang pra- bhu ragasuci ngaranira/ / i pasanggamanira prabhu kertanegara lawan da- rakencana/ manak ta pi - 20 rang siki/ rwang siki pa-
ntaranya yatiku da-
raji ngga ngaranira mwang dara-
/ 50/ petak ngaranira/ / pasangga- manira darapuspa lawa- n rakryan saunggalah ma- nak ta pi rang siki/ sa- 5 lah tunggal pantaranya
yatiku sang prabhu citra- gandha bhuwanaraja nama çidamirékang dlaha
gumantyaken gamātuha- 10 nira yatiku prabhu ghu-
ru dharmmasiksa dumadi raja sunda/ / ri kala sang tribhuwanarajamauli- warmmadéwa nyakrawar- 15 ti rājya melayu dhar-
mmaçr aya/ mahāraja ci-
na ta tar kahyun nga-
(35)
t nusa-nusa i bhumi nu- 20 sāntara// mākadi rā-
jya melayu mwang rājya rājya lénnya hanéng
/ 51/ swarna bhumi// i sedeng rā-
jya çriwijaya pinaka
waçatkāra swarnabhumi bang-
lwar pinaka sang pamitra 5 ning mahāraja cina/ i-
kang pituhun ing citta
sumorakena mwang mangda-
lam i bhumi nusāntara/ mākadi samanta nrpa//
10 matangyan mahāraja cina
nityakalān pamari-
trāna rājya çriwija- ya/ kumwa juga pawéh çar ana sarwa koçaning 15 yuddha mwang sarwa koça-
ning rājya// dé nika ri
kala sultan parla- k angluputaken nagara- nira sakéng kacakra- 20 wartyan ing çriwijaya /
sang sultan apakéna- k mwang amalaku çarana
/ 52/ ring rājya singhasari// ing sa-
hasra satus sangang puluh
pitu/ ikang çakakāla
raja singhasari çri mahāra-
5 ja kartanagara sumangke- paken aksohininya
mangkat ring melayu naga- ri ni naya dé ning sang ke- bo anabrang pinaka 10 sénapati sarwwajala
mwang sénapati yuddha- laga/ / wadyabala si-
nghasari mangkat lawan sa- rwa yuddha sangkep lawan sa- 15 rwwa koçanya/ / ikang wa-
dyabala singhasari ring
(36)
rātyan tākwéh/ pantara- nya ya ta/ kaharep a- 20 n pamaritrāna rājya
melayu/ rājya parla-
k lawan rājya-rājya ha-
/ 53/ néng nusa-nusa i bhumi nu-
sāntara // kumwa juga mang- mangkatira sang kebo a-
nabrang ring swarnabhumi lawa- 5 n amawa mulih sang biniha-
ji yatiku darakenca-
na/ strini ng çri mahāraja
kertanagara// māpan sang
bi nihaji kaharep ta- 10 molah hanéng melayu
nagari/ yata nagarani -
ra// mākadi wadyabala
singhasari pinaka mangga-
laning rājya-rājyānung ri
15 séwaka ring rājya singhasa-
ri kumwa nagarānung wu- s pamitra mwang ama(la)ku
malar an pamaritrāna
ring çri mahāraja kerta- 20 nagara/ / makadi mitréka
wadya sarwwajala si- nghasari nityasa/ angli-
/ 54/ lingi nagara-nagara sabrang yatiku/ sanghyang hujung/ ta- njungpura sapinasuk bakulapu- ra/ makasar sapinasuk ri 5 nusa-nusanya/ ghurun
séran mwang salwiring nu- sa-nusanya/ sunda i bhumi jawa kulwan ambu-
n maloko mwang sa- 10 lwiring nusa-nusanya la-
wan akwéh manih lé- nya/ / dé nika ri kala sultan parlak manduni dé- ning wadyabala çriwija- 15 ya/ wadyabala singha-
(37)
putaken ikang rājya par- lak hanéng swarnabhu- mi banglwar/ / i weka- 20 san wadyabala çriwi -
jaya lumayu kaso-
ran/ mahāraja cina
/ 55/ kroda ta sira tumingha- l wadyabala singhasari jayéng yuddha/ / tathapi wadyabala cina ta- 5 n anduni/ māpan hanéng
jero nagaranirākwéh
ta haro-hara/ kumwa juga wadyabala cina sedengira ngalindiha-
10 ken pirang nagarādoh// lawan wadyabala si ngha- sari tan nyatrwani wadya-
bala cina// māpan rā-
jya singhasari lawan rājya
15 cina pamitra/ / ateher ri kala putri ning çri ma-
hāraja kertanaga- ra sakéng stri darake- ncana yatiku putri 20 darajingga pinaka stri
dé ning sang yuwaraja me- layu çri wiswarupaku-
/ 56/ mara putrani ng raja mela- yu dharmmaçr aya tribhuwana- raja mauli warmmadéwa/ ing sahasra rwangatus pu- 5 njul wwalu/ i kang saka-
kāla/ çri ker tanaga- ra wi néh daksina
pratiçta amoghapā-
ça mwang sawalan ring raja me- 10 layu/ lawan pasamu-
daya pirang āmatya ra- ja/ pranaraja lawan wadya- bala singhasari/ / atya- nta twas ing janapada me-
(38)
15 layu nagari/ mākadi sira raja melayu tribhu- wanaraja mauli warmma- déwa/ / hana pwa tribhu- wanaraja lawan darake- 20 ncana raka-rayi/ / dadyé-
ka çri wiswarupakuma- ra lawan strinya ya ta
/ 57/ darajingga ya ta sadulur tunggal ra putu/ / satulu-
ynya sang mahākawi sakéng sundagiri lawan sang mahā- 5 kawi ri kathāken manih
mangkana/ mangené padu- luran sakéng kulawa- nda raja sunda/ raja me- layu/ mwang raja jawa/ / 10 hana pwa raja sunda pra-
bhū ghuru darmasiksa
lawan nama çidam prabhu sang- hyang wiçnu/ juga sinebu-
t sang paramārtha mahāpu- 15 rusa ngaranira wanéh ma-
stri lawan putri swarnabhu-
mi/ putropādana ning ma-
hāraja sanggramawijayo-
ttunggawarman ikang wus turu- 20 n-tumurun/ sakéng paku-
renanira lawan putri swar- nabhumi/ raja sunda mapu- / 58/ tra pirang siki / rwang siki
pantaranya sowang-sowang ya ta prathama rakryan j a- yagiri yata rakryan ja- 5 yadarma ngarani ra wanéh/
dwitiya rakryan saungga- lah athawa sang prabhu ra- gasuci ngaranira wanéh/ ateher sinebut sang mo- 10 kteng taman/ dé ning
prabhu jayawiçnuwardhana/
rakryan jayadarma pīnā-
nigrahana lawan kula-
(39)
15 wi singhamurti ngarani- ra yata/ putrining mahisa campaka/ mi tuhu sang
mahākawi jawa/ ikang
déwi singhamurti ngara- 20 nira dyah lembu tal/
sakéng pakurenira dé- wi singhamurti lawan ra- / 59/ kryan jayadarma manak ta si-
ra/ sang nararya sanggr amawi- jaya / amituhu sang ma-
hākawi sakéng jawa/
5 sang nararya sanggramawija- ya dumadi raja wilwati- kta prathama lawan nama çi- dam kretarajasa jayawar- dana/ athawa rahadyan wi- 10 jaya ngaranira wanéh/ /
i sedeng rayining rakryan ja- yadarma yata rakryan raga- suci mastri lawan putri -
ning mahāraja trailo- 15 kyaraja maulibhuçana-
warmmadéwa/ raja mela- yu dharmaçraya yati- ku darapuspa ngarani-
ra/ / mwang rakaning darapuspa 20 yata darakencana pi -
naka stri dé ning prabhu kretanagara/ / mwang r aka-
/ 60/ ning darakencana yatiku tribhuwanaraja mauliwar- mmadéwa pinaka yuwara- ja ring samangkana/ ate- 5 her pinaka raj a guma-
ntyani ramanira/ / hana pwa rakryan sunu jayagi- ri, sang jayadarmma tan ka- wenangan dumadi raja sunda 10 i bhumi jawa kulwan
kārana rasika pejah
ri kala ramanira ta-
(40)
n sira déwi singhamurti 15 lawan putranira yati-
ku radén wij aya kala
raray wangsuli ng bhumya nagarani- ra hurip lawan rama tuha-
nira mahisa campaka/ /
20 ri huwusnya sang nararya yuswa taruna/ rasika yuddhé-
nipuna/ prajnéng sawidya/
/ 61/ prajnéng wédāstra mwang pra-
jnéng nitirājya lawan sa- lwirnya manih/ / hétu- nya sang nararya hurip ing 5 pura singhasari lawa-
n ki sanakira yata pra- bhu kretanagara mwang sira nityasa maguru ring pirang
amātya sénapati/ sang
10 prabhu lawan wwang-wwang i kang pra- jnéng widya/ / matangyan dé
ning prabhu kretanagara sang nararya yata radén wija- ya dinadyaken séna- 15 pati wadyabala singha-
sari/ / hana pwa pakure- nira sang prabhu ragasuci lawan putri melayu da- rapuspa manak pirang siki/ 20 satunggal pantaraning sang pra-
bhu citraghanda bhuwana- raja/ ikang gumantyani
/ 62/ ramani ra sang prabhu ghuru dhar- masiksa dumadi raja su-
nda/ / prathama tambayaning ra- dén wijaya dumadi raja
5 wilwatikta/ ramātu- hanira sang prabhu ghuru dharmasiksa wus mawuwu- s ring putunira/ / haywa ta sira kédeu/ atha-
10 wā merep ngalindih bhumi
sunda māpan wus kinalili- ran ring ki sanakira dla-
(41)
ha yan ngku wus angema- si/ / hétunya nagara- 15 mu wus ageung/ j aya sa-
ntosa/ / wruh ngwang kotta-
man ra puyut kāti-
sayan mwang jaya çatrumu/
ngké pinaka mahāpra- 20 bhu/ ikang hana ta
daksina sakéng hyang tunggal wwang dumadi se-
/ 63/ ratnya/ / ikang sayogya- nya rājya jawa lawan rā- jya sunda parasparopa- sarpana/ atuntunan ta- 5 ngan si lihasih pa-
ntaraning padulur/ ya – tanyan tan pratiba-
ndhéng nyakrawarti rājya
sowang-sowang/ yata- 10 nyan siddha hi ta sukha/ /
yan rājya sunda duhkānta- ra/ wilwatikta sako- payanya winéh çarana/
mangkana juga rājya su- 15 nda ring wilwatikta/ / a-
teher welingira sang pra- bhu ghuru darmasiksa ni- tyasa pituhun dé ning radén wi jaya mwang mami- 20 tuhunya/ lawan gumé-
s samayanira/ / matang-
yan witan mangadegira rā-
/ 64/ jya wilwatikta tka
ning nemang puluh pat war-
ça/ rājya sunda lawa-
n rājya wilwatikta
5 nityasa hatut madu- lur/ tan hana panyatrwa- nan tan hana pra-
tibandha pantara sunda lawan jawa/ / dlaha 10 lawan parikramékang
(42)
tan kenoh ulah ing
sang patih amangkubhumi ghajah mada ta/ ikang angrencem paduluran pa-
15 ntaraning wwang sunda lawan wwang jawa/ / ri kala tamba-
yaning radén wijaya ma-
deg raja/ hanéng rājya sunda pinaka rājya ya- 20 ta sang prabhu guru darma-
siksa/ ikang madeg ra- jéng sahasra sangang puluh / 65/ pitu tka ning sahasra rwa nga-
tus sanga welas ikang ça-
kakāla// ateher gu-
mantyani dé ning putrani- 5 ra yata prabhu ragasu-
ci/ ikang madeg raj a
nem warça/ / raj a sunda pra- bhu ragasuci hana ta
ki sanak i ng radén wija- 10 ya/ / maka nimitta raj a
wilwatikta prathama
yata kulī(nawamça), hétunya sakéng ra- manira/ sira raputuning 15 prabhu ghuru darmasiksa ya-
tiku raja sunda i bhumi jawa kulwan/ sakéng rénanira/ sira rapu- tuning ratu angabhaya 20 rājya i bhumi jawa wé-
tan/ i sedeng ki sa- nakira yata çri ma-
/ 66/ hāraja kretanagara pi-
naka rajyāgeung i bhumi
nusantara/ / ateher ra- dén wijaya kretasa- 5 maya yata padulur
samaya lawan sakwéh ing ratu-ratu mandala i bhumi jawa kulwa-
n māpan sira ka- 10 béh sagotra// ngū-
(43)
sang prabhu dharmasiksa
yata ramātuhani- ra/ radén wijaya ni- 15 tyasāngarccana anga-
turaken daksina wa-
stwan ring wwang atuhani- ra/ / ateher sang prabhu ghuru mangaçirwada ring 20 raputunira/ / ni han ta
diwasa sang kakya sang- gramawijaya madeg pra- / 67/ bhu wilwatikta/ pantara-
ing rājya-rājya i bhumi nu- santara sili hamitra
rumaket sāksāt 5 hatut madulur/ ni-
stanya rājya wilwatikta pinaka rājya pa-
rārdhya i bhumi nusanta-
ra/ / nangken nagara ku- 10 mon dutani ra/ tamo-
lah ing nagarāmitra- nira/ / dlaha dé ni ng patih amangkubhumi ghajah mada kabéh 15 amitraning rājya wi-
lwatikta pinaka ri séwaka ring wi lwati- kta/ / i kang nagara tapwan panut a- 20 teher kaparaj aya/ /
tathapi tan kabéh na-
gara i bhumi nusānta-
/ 68/ ri séwaka ring rājya
wilwatikta/ / witan i-
kang rājya melayu ri sé-
waka ring rājya çriwij a- 5 ya lawas pantaranya/ /
tathapi ri huwus rājya
singhasari neher anju- jug anduni swarnabhumi/
sira rājya çriwi jaya 10 tan wenang amaguta lu-
rugan ning wadyabala
(44)
kretanagara wus duma- di mantuning raja me-
15 layu/ / matangyan rājya
singhasari pinaka mang-
galaning rājya mela- yu/ / i sedeng wadyaba- la çri wij aya wipla- 20 twang ngalwar / / ateher
ri huwusnya çri kerta- nagara apejah/ ing
/ 69/ swarnabhumi padaāngadeg rā-
jya-rājya halit
sira sowang-sowang nya- krawarti pi naka
5 rājya mahardhika//
mākodi hanéng
swarnabhumi banglwar pi -
rang siki rājyéslam nga-
deg/ ikang kathā
10 raja hanéng tiraning sagara/ / salahtung-
gal pantaranya rā-
jyéslam ikang pramā-
nāran rājya paséh i
15 mandala swarnabhumi banglwar/ / sang raja sine-
but sultan mā- pan agamanirésla- m/ sultan paséh 20 yatiku/ al mali
k assaléh nama çi- damira/ / rasika made- / 70/ g raja pasai lawasira
rwa welas warça/ yati - ku/ ing sahasra rwa nga- tus punjul pitu/ i -
5 kang çakakāla tka
ning sahasra rwangatus sa- nga welas ikang çaka-
kāla// ri huwusnya rasikā ngemasi/ a- 10 teher ginantyake-
n dé ning putranira ya- tiku sultan muhamma- d al malik al jahir
(45)
ngaranira/ / rasika ma- 15 deg sultan lawasnya wwa-
lu likur warça yata/ ing sahasra rwa ngatu- s sanga welas ikang
çakakāla tka
20 ning sahasra rwa ngatu- s patang puluh pitu/
ikang çakakāla//
/ 71/ satuluynya gi nantya- ken dé ning putranira su- ltan ahmad lawan nama çi- dam sultan ali jai-
5 nal abiddin al jahir/ / sultan ahmad nyakrawar-
ti rājya/ i sahasra
rwangatus patang puluh pitu/ tka ning sahasra
10 rwangatus sangang puluh pi- tu/ ikang çakakā-
la/ / rasika pinaka sultan paséh kawa- lya limang puluh war- 15 ça/ / hétunya sira
dumadi dangaccarya gaméslam/ i sedeng
singhasana rājya winé- haken dé ning putra- 20 nirékang méh padāra-
n yatiku sultan jaé- nal abidi n ngaranira
/ 72/ i sedeng sultan ahmad a- ngemasi/ ing sahasra telungatus pitu li-
kur ikang çakakā-
5 la/ / sultan jainal a- bi din mastri/ ri kala sira pinaka yuwara- ja yatiku/ ing saha-
sra rwangatus nemang puluh
10 wwalu/ i kang çakakā-
la/ / matangyan sulta- n jainal abidin lawasi-
(46)
ra madeg sultan paséh yatiku/ telung puluh 15 siji warça/ yata ing
sahasra rwangatus sangang puluh pitu/ ikang ça-
kakāla/ tkaning sa- hasra telungatus wwa- 20 lu likur ikang ça-
kakāla// sultan jaina- l abidin manak pirang / 73/ siki/ pirang siki pa-
ntaranya yatiku/ sang panuha wanodya ratu bhuhayya ngarani- 5 ra/ / satuluynya ri ka-
thānya wanéh// ikang ra- tu bhuhayya sinebu- t juga sang ratu anisah
halli/ māpan ngaranira
10 ri kala raray/ hana pwa ratu bhuhayya pina- ka stri dé ning abdullah salahhuddin ibnu hasyi- m/ ri huwusnya sulta- 15 n jainal abidin angema-
si/ / abdullah salahhu- ddin gumantyaken sulta- n paséh/ tathapi sira lawasnya kawalya rwang
20 warça/ / māpan sultan a-
bdullah salahhuddin pe- jah hanéng yuddha lawa-
/ 74/ raja nakur/ ing sahasra te- lungatus telung puluh ikang
çakakāla/ tathapi rā-
jya paséh tatan kali -
5 ndih/ māpan wadyabala rā- jya tatan pinaribhawa/
mākadi wadya sarwwaja- la/ / téna kaléna
sang binihaji yata 10 ratu bhuhayya duhkā-
n ta ratwasira/ / kahyu- nira malespati ring ra-
(47)
ja nakur/ / ngké raja bhā-
ryā pinaka raja paséh
15 sawatara/ gumantyani swa- mi nirékang pejah/ mo-
jar ta sira raja bhāryā
ring kabéh/ sangapékang wenang matyani raja na- 20 kur/ sira rinatwaken i
rājya paséh mwang sira pi- naka swamining raja bhāryā//
/ 75/ sawarça tumuli/ wadya- bala raja nakur andu- ni paséh nagari/ / ring sa- mangkana yudha marure- 5 k tathapi wadyaba-
la raja nakur kaso- ran lumayu mulih ring nagaranira/ / i sedeng ra- ja nakur pinatyan dé- 10 ning wadyasarwwajala pa-
séh// tan hanāsing wruh/ ikang wangkay raja na- kur ginawa ri ng sang raja
bhāryā// sukha ta twas ing
15 sang ratu/ / mwang wadyaba- la paséh jayéng yu-
ddhanira/ / ateher i-
kang wadyékang wenang ma- tyani raja nakur rina-
20 twaken ta ya dumadi su- ltan paséh lawan nama çidam sultan hassan sa-
/ 76/ lahuddin mwang pinaka swa- mi dé ning sang ratu bhuha- yya/ / lawasira telung war- ça tumuli / rayining
5 ratu buhayya yatiku said ngaranira/ tan su- hka tuminghal ulah- ing sang sultan tan kenoh ring wadyabala mwang ja 10 napada/ / kabéh sang pi-
(48)
gaméslam sang prana-
rājya/ samanta nrepā ha- lit mwang kulawandha 15 kadatwan lawan kabéh
janapada/ tan suhka
ring sultan hanyar// mā
pan prawrettinira ta- n kenoh mwang parikrama 20 duménda ring janapada/
pranarājya mwang wadyékang
luput prawretti su-
/ 77/ ltan atyanta krurakara/ / wus akwéh ta janapa- da tini ban pati ni- mi tta kaluputan tan sa-
5 pira/ / matangyan r ayining ra- tu bhuhayya yata sa-
id ateher siddha mamejahi sultan ing sahasra telungatu- 10 s telung puluh pat i -
kang çakakāla// sa-
tuluynya rasika du- madi sultan paséh la- wan namaçidam sulta- 15 n said j ainal abiddi-
n/ rasika madeg su- ltan lawasira pitung war- ça/ yatiku/ ing saha-
sra telung ngatus telung pu-
20 luh pat ikang çakakā-
la tkaning sahasra te- lungatus patang puluh
/ 78/ siji/ / ikang çakakā- la/ / satuluynya gina- ntyaken dé ning putrani- ra / yata sultan abdulma- 5 lik haidar ibnu
said jainal abiddin na- maçidamira/ lawasnya madeg raja kawalya patang warça/ yatiku 10 ing sahasra telunga-
(49)
tus patang puluh siji/
ikang çakakāla/ tka-
ning sahasra telungatu- s patang puluh lima/ i-
15 kang çakakāla/ i-
ki ng sultan manak pirang siki/ / sasiki panta-
raning sang panuha wano- dya/ yatiku ratu na- 20 hrisah ngaranira/ / a-
teher ratu nahrisah dumadi raj a paséh ing
/ 79/ sahasra telungatus pa- tang puluh lima ikang
çakakāla/ tkaning sa-
hasra telungatus sangang
5 puluh ikang çakakā-
la// hana pwa rājya paséh wi tan sulta- n ahmad athawa sulta- n ikang namaçidam a- 10 li jainal abiddi-
n kawaça dumadi su- ltan akara/ ing saha- sra rwangatus pitung pu- luh siji/ ikang ça-
15 kakāla/ rājya pa- séh ri séwaka ri ng
rājya wilwatikta//
henengngakna ng kathānya
sakareng/ satuluynya 20 mulih manih mangené
sang paneka sakéng pi-
rang nagara ri ng nusa-nusa / 80/ i bhumi nusantara/ / ha-
na pwa tambayékang dumadi prayojana- nira yatiku pantara- 5 ning upakriya wi-
kriya salwir ing wa- stwan hanggon-anggo- n lengkara/ sarwwa wa- stwan ing kuren bho- 10 janādi/ sarwwa lengkara
(50)
kanaka/ rajata/ ma- nih ikang sulaksa-
na pagawayanira/ mwang sarwwa koçaning raja-
15 yogya/ rajabhāryā mwang
salwirnya wanéh/ / ta- thapi hana jugékang tekan rīking lawa- n sumaraken agama- 20 nira/ / hana pwa sakwéh-
ing paneka sakéng
nagara-nagara ngarab bang-
/ 81/ ki dul parsi lawan ma-
hawan prahwāgeung/ sya- m kibti nagari si ra
pamekul agami rasu- 5 l/ pantaraning sira/
sasiki rwang siki/ ha- nékang ateher ta-
molah ing swarnabhumi banglwar mwang kitha waru- 10 ghasik ing jawadwipa/ /
kumwa juga hanékang mawarah-warahaken aga- méslam/ tathapi sa- kwéhing janapada pri- 15 bhumi jawadwipa meku-
l mwang bhātara çangkhara pu-
ja/ budhayana puja/ bhā-
tara wiçnu puja lawa- n pitrepuja/ / i sedeng ja- 20 napada swarnabhumi me-
kul agama budhaya- na/ / matangyan aga-
/ 82/ ma rasul ikang winara- haken ring janapada ta- npa phala sumar ring déça- déça/ kawalya sa-
5 siki rwang siki janapa- da/ / i sedeng dangaca-
ryāgaméslam nityasa
calambeknya/ hétu- nya sakwéhing janapa-
(51)
10 da/ wadyabala/ ā-
matya rājya lawan sang mahāprabhū tatan a- hyun gumantyaken aga- manira/ / tathapi hanéng 15 swarnabhumi banglwar wu-
s akwéh wwang ngarab wwang parsi/ syam kibti mwang lénya wanéh i- kang tamolah rika- 20 nang/ / matangyan sira
séh hibatullah sa- kéng parsi nagari te-
/ 83/ kéng swarnabhumi/ ateher
ring jawadwipāteher uma- reng swarnabhumi manih/ / a- nak putu sira ha-
5 nékang tamolah
ing jawadwipa/ swarnabhu-
mi / sang(hyang) hujung/ bharata na- gari/ cina nagari/ ca-
mpa mwang lénya manih/ / 10 putunira wanodyānung
tamolah i ng jawa wé- tan angemasing sahasra punjul pat ikang ça-
kakāla// swami putu-
15 nira wwang rajabrana sakéng swarnabhumi/ manak ta pirang siki tamolah ha-
néng jawadwipa/ hané- kang tamolah i swarna-
20 bhumi/ mwang pirang nagara/ / hana pwa sékh sayid hi -
batallah ibnu muha-
/ 84/ mmad lawan rwang siki wwang sa- sanakira neher umareng
swarnabhumi/ tamolah rikung pirang warça/ / satu- 5 luynya wangsul ing nagara-
nira/ / mwang sékh sayid i- ka hana ta putropa-
(52)
li ibnu abithali-
10 b mantuning rasul muha- mmad/ satuluynya ri
kathānya manih/ séh
sayid hibatallah
manak pirang siki/ rwang si- 15 ki pantaraning yata/
séh sayid maimun mwang séh muhammad saléh/ / ha- na pwa séh sayi d maimu- n manak pirang siki/ sa- 20 lah tunggal pantaranya
phatimah atemu ta- ngan lawan sayid abu-
/ 85/ hasan wwang rajabrana mwang tamolah i ng jawa
wétan/ ing pasangga- maniréka manak pi- 5 rang siki/ pantaranya séh
sayid abdurahman tamo- lah ing kitha tarim ngara- b nagari bangki dul/ ikang putra lénya wa- 10 néh hanékang tamo-
lah ing jawadwipa/ ghuja- rat mwang swarnabhumi/ séh sayid abdurahman ma-
nak pirang siki/ salah 15 tunggal pantaranya stri
yata sarah/ pinaka stri dé ning séh sayi-
d abdulmalik mwang mana- k pirang siki rikanang 20 lawan hana jugā-
nung tamolah ing jawa- dwipa/ / i sedeng rayining
/ 86/ séh sayid maimun yati- ku séh muhammad sa- léh lungha sakéng par- si nagari/ ateher ta- 5 molah hanéng paséh
i bhumi swarnadwipa bang- lwar/ / séh muhammad sa-
(53)
léh mastri lawan pu- tri sultan paséh ro- 10 gayah putrining séh sa-
yid burhannudin ibrahi- m lawan namaçidam sulta- n malik ibrahim makdu- m/ hana pwékang séh 15 sayid burhannudin ibra-
him pūrwa prastawanira
sakéng ghujarat i bhu-
mi bhārata nagari/ pu- traning séh sayid mahdu- 20 m si dik/ rénani -
ra putri sakéng nabdha- bar wamsa ri bhārata
/ 87/ nagari/ / sadurung ika séh sayid makdum ng ati- tanira/ tamolah ing par- si nagari mwang mastri lawa- 5 n wanodya parsi tumu-
luy manak pirang siki/ salah tunggal pantara- nya séh sayid hiba- tallah/ / tumuluy sa- 10 kwéhing anak putu-
ning séh sayid makdum si-
dik dumadi dangacaryā- gaméslam hanéng pirang- pirang nagara/ kumwa ju- 15 ga dumadi raja hanéng
pirang nagari// māpan si- ra hana ta putro-
pādananing rasul muha-
mmad/ hana pwa rājya 20 paséh ika sangksépa-
nya mangkana/ witan i ng sahasra limang puluh
/ 88/ ikang çakakāla tkaning
sahasra rwangatus punju- l pitu/ ikang çakakā-
la/ madeg rājya paséh
5 lawan sinebut al ka-
mil wamsanya// ikang rā- jyéslam paséh inade-
(54)
gaken dé ning laksama- na sarwwajala abud a- 10 l kamir sakéng masir i-
ka samangkana/ phati mi- yah wamsanya mwang rajanya yatiku sultan munta-
sir ngaranira// kārana
15 hanéng masir nagari ga- nti wamsékang kawaça/ / matangyan ing paséh naga- ri juga ganti wamsani - ra yatiku almali-
20 k wamsa/ tambayaning sultan prathama yata/ almalik assaléh
/ 89/ ngaranira/ / sira rinatwa- ken dé ning laksama- na sarwwajala ismai- l assiddikh sakéng ma- 5 sir ikang samangkana wa-
msanya yatiku/ a-
yyub wamsāthawa sine- but juga mameluk wa- msa/ / satuluynya sang ma- 10 hākawi sakéng swarna-
bhumi banglwar mangkana kathanya akaréng sa- ngang atus sanga ikang ça-
kakāla/ tekan ta i
15 swarnabhumi banglwar yati- ku hanéng paséh manda- la séh burhanuddin i- brahim ibnu mahdum lawan pirang puluh ka- 20 wula balanira sakéng
ghujarat i bhumi bharata nagari/ / sira wwang nabdhabar
/ 90/ ikang mekul agamésla- m/ rikung sira pi naka panghuluning janapada dé-
ça/ mākadi wwang paneka
5 sakéng sarwa nagara/ / ate- her sira pinaka sang panga-
(55)
waça mwang mangadeg ta rājya halit lawan namaçida-
m sultan ibrahim mahdu- 10 m/ rasika madeg su-
ltan paséh lawasnya lima welas warça/ ing sa- ngangatus sawelas ikang
çakakāla/ tkaning sa-
15 ngangatus telung puluh ne-
m ikang çakakāla// ri
huwusnya sirāngemasi/
neher gumantyani dé ning lén wwang sang paneka ha- 20 nyar sakéng parsi naga-
ri/ / katekan sira la- wan kawula balani ré-
/ 91/ kang akwéh ikang sulta- n hanyar lawan namaçi- dam sultan muhammad so- léh/ / lawasira made- 5 g ratu paséh yatiku
nem likur warça/ ing sa- ngangatus telung puluh nem i-
kang çakakāla/ tka-
ning sangangatus nemang puluh
10 rwa/ ikang çakakāla//
hana pwa rājya paséh
ika kitha geungnya/ a- thawa kitha rajanya sine- but kitha darusalam/ 15 satuluynya/ ujaring sang
mahākawīka mangka- na/ / ateher salawa-
sing rājya madeg ga- nti-maganti sultan so- 20 wang-sowang yatiku/ /
sultan mahmuddin syah nga- ranira/ lawasnya made-
/ 92/ g sultan pitu welas war- ça/ ing sangangatus nemang puluh telu/ ikang ça-
kakāla/ tkaning sa-
(56)
jeg ikang çakakāla// ateher sultan mansur syah ngaranira/ lawasnya madeg sultan sanga wela- 10 s warça/ yatiku/ ing sa-
ngangatus wwalung puluh i-
kang çakakāla tkaning
sangangatus sangang puluh
sanga/ ikang çakakā-
15 la/ / satuluynya guma- ntyani dé ning sultan a- hmad bakoy ngaranira/ lawasira dumadi sulta- n yata telung puluh 20 warça/ yatiku/ ing sanga-
ngatus sangang puluh sanga/
ikang çakakāla
/ 93/ tkaning sahasra sanga li-
kur ikang çakakāla//
ri huwus sultan iki pe- jah/ ateher gumantya- 5 ni dé ning sultan abdu-
llah jainuddin ngarani ra/ / lawasira madeg su-
ltan yata lima likur warça/ yatiku/ ing sa- 10 hasra sanga likur i-
kang çakakāla (tkaning sahasra limang
puluh pat/ ikang çakakāla) / / ikang sultan ateher gumantya-
ni dé ning sultan ali ghiyasuddi nsyah ngara- 15 nira/ / lawasira made-
g sultan yata rwa likur warça yatiku/ ing sa- hasra limang puluh pa-
t ikang çakakāla
20 tkaning sahasra pitung puluh nem ikang çaka-
kāla// satuluynya
/ 94/ gumantyani dé ning sulta- n mahmud syah ngaranira/ madeg sultan lawasi-
(57)
ra wwalu likur war- 5 ça yatiku/ ing sa-
hasra pitung puluh ne-
m ikang çakakāla
tkaning sahasra satu- s punjul pat ikang ça- 10 kakāla// ri huwu-
snya sultan mahmud syah angemasi/ ateher
gumantyaken dé ning su- ltan usman syah ngara- 15 nira/ / rasika madeg su- ltan kawalya nem wela- s warça/ / yatiku/ ing sahasra satus pat i
kang çakakāla/ tka-
20 ning sahasra satus rwang
puluh ikang çakakā-
la/ / ateher made-
/ 95/ g sultan paséh yata
sultan muhammad syah nga- ranira/ / rasika dumadi sultan lawasnya sanga li- 5 kur warça yata/ ing sa-
hasra satus rwang puluh
ikang çakakāla/
tkaning sahasra satu- s patang puluh sanga/
10 ikang çakakāla//
sampu(n)nya sultan muha- mmad syah ateher su- ltan ibrahim syah nga- ranira/ / rasi ka made- 15 g sultan lawasnya te-
lung puluh warça ya- tiku/ ing sahasra satus patang puluh sa-
nga ikang çakakāla
20 tkaning sahasra satu- s pitung puluh sanga/
ikang çakakāla// ri
/ 96/ huwusnya sultan ibrahi- m syah/ ateher made-
(58)
g sultan paséh ya- ta sultan abdul ja- 5 lil syah ngaranira/ /
lawasnya madeg sulta- n yata telu likur
warça yatiku ing sa- hasra satus pitung pu- 10 luh sanga/ ikang çaka-
kāla tkaning saha-
sra rwangatus rwa/ ikang çakakāla// ate-
her madeg sultan ya- 15 ta sultan ahmad syah ngaranira/ / lawasnya madeg sultan yata rwa likur warça/ [ ikang çakakāla] yati-
20 ku witan ing sahasra
rwangatus rwa/ i kang çaka-
kāla/ tkaning sahasra
/ 97/ rwangatus pat likur i-
kang çakakāla// sa-
tuluynya madeg sulta- n paséh yata sulta- 5 n abdulajij syah nga-
ranira/ / lawasnya made- g sultan kawalya rwa we- las warça/ yatiku ing sahasra rwangatus pat li-
10 kur ikang çakakā-
la tkaning sahasra rwa- ngatus telung puluh li-
ma/ ikang çakakā-
la/ / satuluynya ri ka- 15 thānya manih yatiku
mangené sultan-sulta- n sakéng al kamil wa- msa/ / ri huwusnya sulta- n abdulajij syah ange- 20 masi/ ateh er ginantya-
ken dé ning sultan ibra- him syah ngaranira/ / rasi-
(59)
snya telung puluh warça yatiku ing sahasra
rwangatus telung puluh li-
5 ma/ ikang çakakā-
la tkaning sahasra rwa- ngatus nemang puluh li-
ma/ ikang çakakā-
la/ / satuluynya guma- 10 ntyani dé ning sultan su-
laiman syah ngaranira/ / rasika madeg sulta-
n lawasnya patang puluh si- ji warça/ yatiku ing
15 sahasra rwangatus nemang pu- luh lima/ ikang ça-
kakāla tkaning sa- hasra telungatus ne-
m ikang çakakāla//
20 ateher sultan mukmi- nsyah ngaranira madeg su- ltan lawasnya kawalya
/ 99/ pat welas warça/ yati- ku ing sahasra telu- ngatus nem ikang çaka-
kāla tkaning saha- 5 sra telungatus rwang pu-
luh ikang çakakā-
la/ / ri huwusnya sulta- n mukmin syah ateher gumantyani dé ning su- 10 ltan sabar syah ngara-
nira/ / rasika made- g sultan lawasnya rwa li - kur warça yatiku/ ing sahasra telungatus rwang
15 puluh ikang çakakā-
la/ tkaning sahasra te- lungatus patang puluh
rwa/ ikang çakakāla//
satuluynya gumantya- 20 ken dé ning sultan a-
bas syah ngaranira ma- deg sultan lawasnya pi-
(60)
/ 100/ tung warça yatiku/ ing sahasra telunga- tus patang puluh rwa/
ikang çakakāla
5 tkaning sahasra te- lungatus patang pu- luh sanga/ ikang ça-
kakāla// hana pwa
sultan-sultan sakéng 10 al kamil wamsa putro-
pādananing sultan mu- hammad soléh sa- kéng parsi/ witan su- ltan al malik assa- 15 léh madeg sultan sa-
mudra paséh/ sulta- n sakéng al kamil wa- msa ri séwaka dé ning sultan samudra paséh 20 malik assaléh i -
kang ageung kacakra- wartyanya/ / i sedeng su-
/ 101/ ltan sakéng al kami - l wamsa yatiku su- ltan kasoran kawalya sadéça kawaçanya 5 tan sapi ra ta/ / ha-
na pwa putropādana- ning sultan mali k a- ssoléh yata pu- traning sultan paséh 10 pinaka stri dé ning su-
ltan malaka yati-
ku sultan muhammad syah/ / pakurenika/ ing saha-
sra telungatus patang 15 puluh nem ikang çaka-
kāla// sayuktinya
wwang-wwang ngarab athawa wwang- wwang sakéng nagaré-
kang mitra lawan na-
20 gara ngarab athawa wwang- wwang sakéng nagarékang ri séwaka ring nagara
(61)
/ 102/ ngarab mākadi siré- kang mekul agamé- slam wus saranékang te- kan ring swarnabhumi bang- 5 lwar i bhumi nusāntara/
witan ing pitungatu- s nemang puluh wwalu/ i-
kang çakakāla// si-
ra waluy-waluy lawan a- 10 bhiprāyanira yati-
ku/ upakriya wi- kriya/ / tathapi sira
tan angadegaken rājya// māpan rājya çriwijaya 15 kawaça hanéng swar-
nabhumi yatiku dla- ha witan mangadeg i-
kang rājya i palé-
mbang mandala/ rajanira 20 yata dapunta hyang çri
jayanasa ngaranira/ / he- nengakna ng kathanya sa-
/ 103/ kareng/ ateher gu-
mantyakna ri kathā-
nya wanéh/ mākadi
mangené çéléndra 5 wamsa lawan sanja-
ya wamsa/ mwang swarna- bhumi kumwa juga ja- wa kulwan mangkana
kathānya// amitu-
10 hu ujaring pirang sang ma-
hākawi/ witan ing
nemang ngatus limang puluh
pat ikang çakakā-
la/ ing bhumi jawa ku- 15 lwan sapinasuk jawa
pamotan yatiku pa- ntara mandala/ bhumi jawa kulwan ing wé- tan lawan mandala i bhu- 20 mi jawa madya bang-
kulwan/ ring samangkana hana telung raja ka-
(62)
/ 104/ waça yatiku/ raja sundāthawa neher sine- but pakwan pajaja- ran raja guru saungga- 5 lah mwang ghaluh pakwa-
n mwang sapinasuk jawa pa- wwatan/ hana pwa si-
nebut mangkana yati-
ku kārana ikang
10 mandala pinaka wwa- t pantara jawa manda- la lawan sunda ma- ndala/ / ring usāna sa- pinasuk mandala ka- 15 waçaning raja indrapra-
hasta/ / tathapi i wekasan dumadi sawi- ji/ hétunya yata/ akwéh pantaranira 20 putri saunggalah pi-
naka stri dé ning sang jalu sakéng sunda/
/ 105/ athawa sang jalu sakéng ghaluh/ putri ghaluh pina- ka stri dé ning sang jalu sa- kéng saunggalah/ athawa 5 sang jalu sakéng sunda/
putri sunda pinaka stri dé ning sang j alu sa- kéng ghaluh athawa saunggalah/ / matangya- 10 n ikang kitharaja ni-
tyasa ngalih ngéta- n athawa ngulwan ma- kéring kaulaba(la)- nira/ sakwéh ing ko-
15 ça/ rājayogya/ bhusa-
nanya mani/ kula-
wandhā/ sakatumbi- sajalwistri/ mwang sakwéh aksohininya sang-
20 kep lawan sarwwayuddha/ / satuluynya/ mami pra-
(63)
siddha makolih ké-
/ 106/ pwa lawan duhkabhara/ ing panusun raja-raja sunda/ saunggalah mwang ghaluh mangené kacakrawar- 5 tyanira/ / tathapi sako-
payanya i wekasan kā- lap amituhu widya- ning kathokang wisa- ma mwang tatwānung sa- 10 phalānggwa janapada
kabéh/ / sangka ya- n ika/ sinusun mangka- nékang/ / ri sampunya kaléng nemangatus li- 15 mang puluh punjul telu/
ikang çakakāla/
rakyang sanjaya sang ca- krawarti nagara gha- luh/ / ikang mandala- 20 nya pantaranya jawa ku-
lwan jawa madhya mwang j a- wa wétan/ ka-
/ 107/ béhanira sang pinaka- di raja-raja mandala/ ra- ja-rajarsi/ ratu samanta déçāntara i bhumi ja- 5 wadwi pa/ adipatya-
dipati/ sénapati/
pranaraja/ r atu samanta/ kyageung-kyageung sang ma- hapurusa i déça-
10 déça āmatyāma-
tya rājyāhalit
pirang dangacaryyāga- ma yatiku sang maha- brahmana rsi/ sang dharma- 15 dhyaksa ring kawasnawa-
n sang dharmadhyaksa ring kaçéwan dharmadhya- ksa kasogatan
pirang si ki sang duta sa- 20 kéng mitra nagara/ sang
(64)
juru/ dipati wadana/ mwang akwéh manih sang
/ 108/ pinakadi lénya/ / si- ra kabéh tineka-
kna dé ning rahyang sanja- ya/ / hana juga lawa- 5 n maka pantaranira sang prabhu bratasénnawa/
hanékang maka panta- ranira sang raja guru dé- munawan nekakna mari- 10 ka/ / ring samangkana gha-
luh kadatwan pinaka pénggyan ning samaya/ / te- las makabéhanni ra
gosting riku/ mangālo- 15 cita salwirnya/ / tu-
muluy dé ning sanjaya/ jawadwipa di nadyake-
n pirang-pirang kuren manda-
la rājya/ pantaranya
20 sowang-sowang yatiku/
rājya mandala sunda mwang
sapinasuk sakwéhing
/ 109/ ratu-ratu mandalanya/ /
rajāgama mandala saung- galah lawan sapinasu- k sakwéhing ratu-ra- 5 tu mandalanya/ ng siniwi
dé ning sang raja ghuru dé-
munawan mwang putropāda- nanya/ i sedeng ghaluh sa- pinasuk ratu-ratu manda- 10 la ghaluh/ jawa pa-
motan yata jawa ma- dhya bangwétan sawa- tara/ ng siniwi dé ning putra rahyang sanjaya ya- 15 tiku rahyang tampéra-
n/ ateher jawa ma-
dhyang ring dangu-dangū manga-
ran purwaghaluh yata ghaluh keli/ a-
(65)
mi tengah ginawé rwang
rājya mandala yati-
/ 110/ ku rājya medang i bhu-
mi mataram ikang
amituhū sang maha- kawi satuluynya/ la- 5 wan sapinasuk ratu-ra-
tu mandalanya hana ta kacakrawar tyan ning sang prabhu bratasénna- wa mwang rahyang sanjaya/ / 10 ring samangkana sang prabhu
sénna pinaka wredharā- ja/ dadi kawaçanira winéhaken dé ning pu- tranira yata rahyang 15 sanj aya nyakrawarti
rājya medang i bhumi ma- taram i sedeng rama- nira dumadi sang pata- pa i dalem asrama/ 20 tkaning pejahnya/ / sa-
tuluynya sanjaya ma- deg ratu medang i bhu-
/ 111/ mi mataram lawan kithā-
geungnya mamratipura/ tambayaning madeg ra- tu rikung/ ing nemang nga- 5 tus limang puluh pat i-
kang çakakāla// i
sedeng jawa wétan sa-
pinasuk bumi sambāra
mwang ratu-ratu mandala 10 hanéng jawa madhya bang-
wétan hana ta ka-
cakrawartyannira sang ra- kriyan narayana lawa- n namaçidam sang i çwara 15 kéçawalingga jaga-
tnata bhuwa(na)tala ya- tiku keling wamsa/
mwang satuluynya ng sini-
(66)
20 ra/ ikang rājya dlaha dé ning putrani ra nga- lih ngétan/ satu-
/ 112/ luynya ri kathānya manih/
iti raja parwawarnanā-
thawa raja-rajānung nya-
krawarti hanéng rājya
5 jawa madhya/ mwang jawa wé- tan i bhumi jawadwipa
sapinasuk nusa bali/
nihan ta kathānya// ri
kala sanjaya made-
10 g raja medang/ rasika wu- s winangun praçasti mwang ling-
gomarādhana hyang bhata- ra jagatnata athawa bha- tara çiwa/ / ikang sera- 15 t ing watu maka padartha
niti rājya téna kāléna// iti sa-
sakakala ring wanocala i kunyarakunya dé- 20 ça i bhumi j awadwi pa/ /
hana pwa rakai sanjaya
madeg raja mataram i bhu-
/ 113/ mi jawa madhya/ ing tri daça çuklapaksa/
kartikamasa nemanga- tus limang puluh pat i-
5 kang çakakāla// tka-
ning nemang ngatus pitung pu-
luh nem ikang çakakā-
la/ dadi lawasira rwa li- kur warça ateher gina- 10 ntyaken dé ning putrani-
ra yatiku/ rakai pa-
nangkaran ngaranira/ miji- l ing nemang ngatus telung pu- luh sanga/ ikang çaka-
15 kāla// rasika made-
g raja matarām ing ne- mangatus pitung puluh
nem i kang çakakāla/
tkaning pi tungatus pu- 20 njul pat ikang çaka-
(67)
kāla/ lawan ngaran a- bhisékanira yata-
/ 114/ mahārāja téjahpūr-
napana panangkaran/ setrini ra rwang siki ya-
ta sang rajabhāryā dé- 5 wi tara pramathana ngara-
nira putrining çri ma-
hārāja sakéng sé- léndra wamsa mana- k déwi yasodhara nga- 10 ranira pinaka stri sang
dharanidra/ çri wirawa(i)ri mathana ngaranira wanéh/ sakéng séléndra wa-
msa/ yata sangkani- 15 ra raja ghandara sakéng
hujungmendini / stri kang dwitya déwi satya-
dharmika ngaranira ma- nak rakai panunggala- 20 n ngaranira/ / raj a keli ng
prabhu déwasingha ta- n suhka twasira/ hé-
/ 115/ tunya rakai pangkara- n mastri lawan putri
çéléndra wamsa mwang wu- s ngali h pamuj anira ya- 5 tiku hyang budhapuja/
mwang rakai panangkaran ni- tyasa pratibandha lawa- n raja keling/ / matangya- n raja keling prabhu dé- 10 wasingha ta ngalih rājya-
nira ring jawa wéta- n i mandala weruhga- sik/ rikung tumu- luy madeg kadatwan ha- 15 nyar/ ring samangkana/ ing
nemangatus pitung puluh
nem i kang çakakāla//
satuluynya wekas ing
(68)
20 sapinasuk ratu-ratu mandalanya hanéng sor ing kawaçanira çri ma-
/ 116/ hārāja panangkaran
ateher winéhake-
n dé ning mantunira sang dharanidra/ yata çri 5 wirawairi mathana/ / ha-
na pwa çri wirawairi ma- thana/ ing nemangatus pi- tung puluh pitu tkaning pitungatus pat ikang
10 çakakāla dumadi
raja mandala ki du- l ateher i ng pi-
tungatus pat tekaning pitungatus sangawela-
15 s ikang çakakāla/
inabhi séka dumadi
çri mahārāja i bhumi
jawa madhya/ / satulu-
ynya kathānya manih/ ing 20 pitungatus ikang ça-
kakāla çri mahā-
rāja téjahpurnapana
/ 117/ panangkaran mangdaksina –
ken kawāça déçānggwa
sang upāsaka mwang u-
pāsikā// mwang magawa- 5 y wiharānggwa sang bhi-
ksu lawan bi ksu- ni/ kumwa juga maga- way pratiwimbaning
dhyānibodhisattwa
10 sinebut tārā// ri huwu-
snya çri mahārāja té-
jahpūrnapana panangka- ran pejah putranira
sakéng strīkang dwi- 15 tya yatiku rakai
panunggalan madeg raja
matarām lawasnya wwalu
(1)
hanya karena kesalahan yang tak 5 seberapa. Oleh karena itu, adi k
Ratu Bhuhayya yaitu Said kemudian berhasil membunuh sultan pada seribu tiga ratus
10 tiga puluh empat (1334) Tahun Saka. Kemudian beliau menjadi
Sultan Paseh dengan nama nobatnya Sultan
15 Said Jai nal Abiddin. Beliau menjadi
sultan lamanya tujuh tahun, yaitu pada seribu
tiga ratus tiga puluh 20 empat (1334) Tahun Saka
sampai dengan seribu tiga ratus empat puluh
/ 78/ satu (1341) Tahun Saka. Selanjutnya digantikan oleh puteranya
yaitu Sultan Abdulmalik 5 H aidar ibnu Said
Jainal Abiddin
gelarannya. Lamanya menjadi raja sendiri empat tahun, yaitu 10 pada seribu tiga ratus
empat puluh satu (1341) Tahun Saka sampai dengan seribu tiga ratus
empat puluh lima (1345) 15 Tahun Saka. Sultan ini
menurunkan beberapa orang anak, salah satu di antaranya yang tertua perempuan yaitu Ratu Nahrisah 20 namanya. Kemudian
Ratu Nahrisah
menjadi Raja Paseh pada
/ 79/ seribu tiga ratus empat puluh lima (1345) Tahun
(2)
Saka sampai dengan seribu tiga ratus sembilan 5 puluh (1390) Tahun Saka.
Adapun Kerajaan Paseh pada masa Sultan Ahmad atau Sultan yang bergelar Ali 10 Jainal Abiddin
berkuasa sebagai
sultan penyelang, pada seribu dua ratus tujuh puluh
satu (1271) Tahun Saka, 15 Kerajaan Paseh
berada di bawah kekuasaan Kerajaan Wi lwatikta.
Tunda dahulu kisah itu sementara, marilah
20 kembali melanjutkan kisah tentang para pendatang dari
beberapa negeri di pulau-pulau / 80/ di Bumi Nusantara.
Adapun yang mula-mula
menjadi tujuan kedatangan mereka yaitu di antaranya
5 berbuat kebajikan dalam perniagaan berbagai macam barang-barang, pakaian, perhiasan, berbagai kebutuhan rumah tangga, bahan
10 makanan, bermacam-macam perhiasan dari emas, perak, yang sangat elok
buatannya, juga
berbagai macam perhiasan 15 raja-raja, permaisuri , dan
banyak-banyak lagi. Tetapi ada juga yang datang di situ sambil menyebarkan agamanya. 20 Adapun kebanyakan
para pendatang dari negeri-negeri Arab bagian
/ 81/ selatan Parsi dengan menggunakan perahu-perahu besar, Syam,
(3)
Kibti, di negerinya mereka memeluk agama Rasul, 5 di antara mereka
satu atau dua orang ada yang kemudian tinggal di Pulau Sumatera
bagi an utara, serta di kota Waru- 10 ghasik di Pulau Jawa.
Selain itu juga ada yang mengajarkan agama
I slam, tetapi pada umumnya penduduk pribumi
15 di Pulau Jawa masih memeluk agama Hindu Siwa,
agama Budha, agama H indu Waisnawa, dan kepercayaan
kepada roh nenek moyang. Sedangkan 20 penduduk di Pulau Sumatera
memeluk agama Budha. Oleh karena agama
/ 82/ Rasul yang diajarkan kepada penduduk tidak berhasil menyebar ke desa- desa, kecuali satu atau 5 dua orang penduduk saja,
maka para gurubesar agama I slam selalu merasa khawatir karena pada umumnya penduduk, 10 balatentara, para menteri
kerajaan, dan sang mahaprabu pun tidak berniat untuk mengganti agamanya. Tetapi di
15 Pulau Sumatera bagian utara sudah banyak orang Arab dan Parsi , Syam, Kibti, dan sebagainya yang sudah lama tinggal 20 di si tu. Oleh karenanya,
Syekh H ibatullah dari negeri Parsi datang
(4)
datang ke Pulau Jawa lalu kembali lagi ke Pulau Sumatera.
Anak-cucunya ada 5 yang kemudian tinggal
di Pulau Jawa, Sumatera,
dan Semenanjung (M alaya), I ndia, negeri Cina, negeri
Campa, dan sebagainya. 10 Cucunya yang perempuan
tinggal di Jawa Timur, dan meninggal pada seribu empat (1004) Tahun Saka. Suaminya adalah 15 saudagar kaya raya dari
Sumatera. I a menurunkan beberapa orang anak yang tinggal
di Pulau Jawa, ada juga
yang tinggal di Pulau Sumatera, 20 dan tinggal di negeri-negeri lainnya.
Adapun Sekh Sayid
H ibatallah ibnu Muhammad
/ 84/ bersama dua orang saudaranya kemudian pergi ke
Sumatera, tinggal di
situ selama beberapa tahun. 5 Kemudi an kembali lagi ke
negerinya. Selain itu, Sekh Sayid ini adalah keturunan
dari Sayidina Ali ibnu Abithalib
10 menantu Bagi nda Rasul Muhammad. Kemudi an, menurut
kabarnya pula, Sekh
Sayi d H ibatallah menurunkan anak beberapa orang, dua orang 15 di antaranya yaitu
Sekh Sayid Maimun dan Sekh Muhammad Saleh. Adapun Sekh Sayid Maimun
menurunkan beberapa orang anak, 20 salah satu di antaranya
Phatimah, yang menikah dengan Sayid Abuhasan
(5)
/ 85/ saudagar kayaraya dan tinggal di Jawa Timur. Dari perkawinannya dikaruniai beberapa orang 5 anak, di antaranya Sekh
Sayi d Abdurahman yang tinggal di kota Tarim negeri Arab bagi an selatan. Sedangkan putra-putra yang lainnya 10 ada yang tingal di
Pulau Jawa, Ghujarat, dan Sumatera. Sekh
Sayi d Abdurahman dikaruaniai anak beberapa orang. Salah 15 satu di antaranya perempuan
yaitu Sarah dijadikan isteri oleh Sayi d
Abdulmalik serta berputera
beberapa orang yang tinggal di situ, 20 dan ada juga yang
tinggal di Pulau Jawa. Sedangkan adik
/ 86/ Sekh Sayid Maimun yaitu Sekh Muhammad Saleh pergi dari negeri Parsi. Kemudi an tinggallah ia 5 di Paseh di
Pulau Sumatera bagian
utara. Sekh M uhammad Saleh menikah dengan
putri Sultan Paseh yaitu Rogayah, 10 ia adalah putri Sekh Sayid
Burhannudin I brahim, yang bergelar Sultan
Malik I brahi m Makdum. Adapun Sekh
15 Sayi d Burhannudin I brahim ini asal mulanya adalah dari Ghujarat di negeri Bharata (I ndia), ia adalah- putra Sekh Sayid Mahdum 20 Si dik. I bunya adalah
putri dari Di nasti Nabdhabar di negeri Bharata.
(6)
/ 87/ Sebelum itu, Sekh
Sayi d Makdum pada awalnya tinggal di negeri Parsi
dan beristrikan kepada
5 seorang wani ta Parsi yang kemudian menurunkan beberapa orang anak. Salah seorang di antaranya
ilah Sekh Sayi d H ibatallah. Selanjutnya seluruh
10 anak-cucu Sekh Sayi d Makdum Sidik menjadi gurubesar
agama I slam yang berada di berbagai negeri. Selain itu juga
15 menjadi raja di beberapa negara. Tiada lain karena mereka adalah keturunan Baginda Rasul Muhammad. Adapun Kerajaan
20 Paseh itu pendek kata demikian, sejak
seribu lima puluh (1050)