EVALUASI PENDISTRIBUSIAN KARTU PESERTA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DI KECAMATAN SOREANG KABUPATEN BANDUNG.

ABSTRAK

Sejak tahun 2008, pemerintah telah mencanangkan program Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk memenuhi hak kesehatan warganya,
terutama bagi masyarakat kurang mampu. Sampai saat ini, masih terjadi banyak
masalah dalam hal pendistribusian kartunya kepada yang berhak menerima.
Penelitian ini bermaksud untuk mengevaluasi pendistribusian kartu Jamkesmas di
Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung
Penelitian ini menggunakan medote semi kualitatif. Metode kualitatif
digunakan dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada pihak-pihak
yang berwenang dalam Jamkesmas. Metode kuantitatif menggunakan kuesioner
ditujukan terhadap 96 responden penerima kartu Jamkesmas.
Tidak seperti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah, Kabupaten
Bandung menggunakan data dari Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan (BKBPP) sebagai sumber data masyarakat miskin yang akan
dibuatkan kartunya. BKBPP ini juga berperan sebagai tenaga pengentri bersama
PT.Askes dan sebagai distributor kartu Jamkesmas. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan sebagian besar (67%) seluruh anggota keluarganya memiliki kartu
Jamkesmas, sebagian lagi (14%) kartu Jamkesmas hanya dimiliki oleh sebagian
anggota keluarganya, dan masih ada (19%) keluarga yang tidak satu pun anggota
keluarganya memiliki kartu Jamkesmas. Dilihat dari segi kelayakan, terdapat

perbedaan ketepatan distribusi kartu Jamkesmas berdasarkan kriteria BPS (65,6%)
dan kriteria BKKBN (94,8%).
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusi
kartu peserta Jamkesmas di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung belum dirasa
optimal karena masih ada responden yang tidak menerima kartu Jamkesmas.

Kata kunci: evaluasi distribusi, Jamkesmas, kartu peserta Jamkesmas

v

ABSTRACT

The government has been established a program called Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) since 2008 to fullfill the rights to health care
for its people, especially for the poor. Until now, there are still many problems
occur in terms of the distribution of the participant cards. This research was
aimed to evaluate the distribution of participant card of Jamkesmas in Kecamatan
Soreang Kabupaten Bandung.
The method used in this research was semi qualitative method.
Qualitative method carried out by depth interviewing the authorized parties in

Jamkesmas. Meanwhile, the quantitative method using a questionnaire aimed for
96 the receiver card of Jamkesmas.
The result of this research showed that instead of using BPS as a source
of data of the poor like the government rules, Kabupaten Bandung used data from
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) as a data
of the poor for whom the Jamkesmas card will be printed. BKBPP also serves as
entry officer together with PT.Askes and as the card distributor. This research
also showed that most of them (67%) have the Jamkesmas card for all family
members, 14% families only own Jamkesmas for some family members. While the
rest 19% admitted that none of their family members own the card. Viewed in
terms of feasibility, there were difference in the accuracy of distribution between
BPS criteria (65,6%) and BKKBN criteria (94,8%).
Based on the result above, it can be concluded tha t the distribution of
Jamkesmas card in Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung was not considered
as optimal since there were respondent who did not receive Jamkesmas card.

Key words: evaluation of distribution, Jamkesmas, Jamkesmas card

vi