Mahalnya Biaya di PTN Menyebabkan Naiknya Pendaftar ke PTS.

--

----

1
17

OJan

.

234
18

-

---

---

--


.- -

_.-

Pikiran Rakyat
-'-"-""~-'

Senln

0

~

.......-

Selasa

5
19


OPeb

.-., ..~_...

o Kamis
8
23

20

o Mar

9

OJun

--

.


0
10

24

---~----

Jumat
11

25

o Sabtu 0 Minggu
12

26

13
27


0 Jut 0 Ags .Sep

14
28

.' ..

.'

OOkt

15
29
ONov

16
30

ODescr1o'


_..

~

Mahalnya Biaya di PTN
Menyehahkan Nailmya
Pendaftar ke PTS
BANDUNG, (PR).Tingginya uang masuk di
program studi (prodi) prospektif perguruan tinggi negeri
(PTN), dinilai turut menyebabkan meningkatnyajumlah pendaftar di perguruan tinggi
swasta (PTS) tahun ini. Namun, peningkatanjumlah pendaftar hanya terjadi di PTS
yang mapan.
"Masyarakat semakin rasional dalam memilih tempat kuliah. Mereka mempertimbangkan biaya tetapi tetap memikirkan kualitas," ujar Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta
Indonesia (Aptisi) Jawa Barat
dan Banten Didi Turmudzi di
Bandung, Minggu (6/9). Naiknya uang masuk prodi strategis
di sejumlah PTN, menurut dia,
membuat masyarakat memilih
PTS dengan kualitas yang

ylatif
sarna dengan
PTNada
tadi.la"Sekarang
sudah tidak
gj.~pnLdan PTS. Yang membe-

dakan hanyalah akreditasinya,"
ujarnya. PTS dengan akreditasi
A. kata dia, bisa dipastikan menerima pendaftar yang tidak bisa inendaftar ke PTN karena
tingginya uang masuk. "Calon
mahasiswa justru diuntungkan
karena dari sisi fasilitas dan kurikulum, PTS tadi sudah bagus.
Di sisi lain, dia tidak. harus
membayar semahal di PTN,"
ujar Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Bandung itu.
Lebih tingginya uang masuk
di prodi prospektifPTN daripada PTS, contohnya terjadi di
ekonomi manajemen dan kedokteran. Mahasiswa jurusan
ekonomi manajemen melalui

jalur khusus salah satu PTN di
KotaBandung, harus membayar Rp 25 juta sebagai uang
masuk. Sementara di Unpas,
Rp 20 juta sudah mencakup
biaya kuliah hingga meraih gelar S-1. Begitu juga yang terjadi di fakultas kedokteran.

Kliping

Humos

Unpod

Namun, Didi mencatat kenaikan jumlah pendaftar hanya
terjadi di PTS dengan akreditasi minimal B. Dari 474 anggota
Aptisi, PTS yang termasuk kategori mapan adalah dua puluh
persennya atau sekitar 95 PTS.
Ketua Asosiasi Badan PenyelenggaraPerguruan
Tinggi
Swasta Indonesia Jawa Barat
Sali Iskandar menuturkan, untuk PTS dengan akreditasi C

atau D, jumlah pendaftarnya
pun menyesuaikan kualitas
PTS tersebut. Namun, jumlah
pendaftar PTS pun, menurut
dia, juga dipengaruhi oleh daya
dukung industri prodi:
"Untuk prodi teknik mesin
misalnya, karena sektor industri sedang lesu, maka cenderung mengikuti. Makanya kalau akreditasinya kurang bagus
dan memiliki prodi yang sedang lesu, jumlah pendaftarnya
semakin menurun," katanya.
A~167)*_~* .

2009-------

31