PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI DAN KULIT KERANG TERHADAP KARAKTERISTIK BETON.

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI DAN KULIT
KERANG TERHADAP KARAKTERISTIK BETON

Oleh:
Elsa F Sinaga
NIM 408221021
Program Studi Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012

iv

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
kasih dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sain di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun
judul skripsi ini adalah “Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi dan Kulit
Kerang terhadap Karakteristik Beton”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari
pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara
lain Ibu Dra. Eva M Ginting, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ibu Dr. Derlina, M.Si,
Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si, dan Bapak
Drs. Juniar Hutahaean, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
kritikan dan masukan demi penyempurnaan skripsi ini. Bapak Dr. Nurdin Bukit,
M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang memberikan bimbingan dan
nasehat selama masa perkuliahan dan telah membantu dalam penyelesaian skripsi
ini. Penghargaan juga diberikan kepada Bapak Drs. Darmuji, M.T. selaku Kepala

Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan dan Bapak Erwin B. Gultom
selaku teknisi Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di Laboratorium Teknik
Sipil, atas bimbingan dan saran-saran selama penelitian berlangsung. Ucapan
terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tua
Ayahanda S.Sinaga dan Ibunda A.Situmorang yang telah banyak memberikan
kasih sayang, doa, motivasi serta semangat baik berupa materil maupun moril.
Ucapan terima kasih

penulis sampaikan kepada adik-adik tercinta Lisnarty

Sinaga, Citra L. Sinaga, Hottua Sinaga, Anggiat M. Sinaga, Desi L. Sinaga, Nora
D. Sinaga, Bonggas A. Sinaga, dan Alfred F. Sinaga yang tiada henti memberikan

v

doa, motivasi dan dukungan besar kepada penulis. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada sahabat terkasih penulis Berliana Siringo-ringo, Junita
Sinaga, Jenika Sidabutar, Edi Ginting, Agustina Panggabean, Arny Girsang,
Jennyari, Henni Elika, Henny Ompusunggu, rekan-rekan seperjuangan penulis

Liani, Unita, Dedek, Maulidya, Rizky, Siti Maysaroh, Ryanto CS, Ferdinand A.K.
Zendrato, Indra JP, Wanry, Albarra, Berkat dan seluruh teman-teman Fisika
Nondik 08 yang selama empat tahun bersama melewati setiap tahap perkuliahan,
telah banyak membantu, memberikan semangat dan yang tak pernah hentinya
memberi dukungan kepada penulis. Tak lupa penulis juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh Penghuni “Rumah Marjan” Meli, Bopes, B’wil,
K’Dina, Ivan, dll buat doa dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam meyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat

membangun

dari

pembaca

demi


sempurnanya

skripsi

ini

(elsa.fsinaga@gmail.com). Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan,

September 2012

Elsa F Sinaga
NIM 408221021

iii

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI DAN KULIT KERANG
TERHADAP KARAKTERISTIK BETON

Elsa F Sinaga (408221021)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi abu sekam
padi dan kulit kerang terhadap karakteristik beton, Mengetahui hasil pengujian
mekanik pada beton dengan komposisi campuran abu sekam padi 5% ditambah
dengan kulit kerang 3%, abu sekam padi 7% ditambah kulit kerang 2%, dan abu
sekam padi 9% ditambah kulit kerang 1% .
Beton dibuat berbentuk kubus, pada penelitian ini perencanaan campuran
beton yang akan dibuat adalah semen, pasir, kerikil dan air yaitu 1 : 2 : 3 : 0,5.
Pada penelitian ini dibuat variasi komposisi abu sekam padi sebesar 5%, 7%, 9%
ditambah dengan variasi kulit kerang sebesar 3%, 2%, dan 1% dengan cara
mengurangi berat semen yang digunakan. Setelah beton berumur 28 hari maka
dilakukan pengujian porositas, penyerapan air, dan kuat tekan.
Dari hasil pengujian diperoleh,bahwa semakin besar penambahan abu sekam
padi ditambah jumlah kulit kerang pada beton maka porositas dan penyerapan airnya
semakin menurun sedangkan kuat tekan beton yang dihasilkan semakin besar. Nilai

porositas pada beton dengan komposisi campuran abu sekam padi 5% ditambah
dengan kulit kerang 3% adalah 6,89%, abu sekam padi 7% ditambah kulit kerang
2% adalah 6,33%, dan abu sekam padi 9% ditambah kulit kerang 1% adalah

6,09%. Nilai daya serap air pada beton dengan komposisi campuran abu sekam
padi 5% ditambah dengan kulit kerang 3% adalah 3,06%, abu sekam padi 7%
ditambah kulit kerang 2% adalah 2,77%, dan abu sekam padi 9% ditambah kulit
kerang 1% adalah 2,70%. Dan kuat tekan beton pada beton dengan komposisi
campuran abu sekam padi 5% ditambah dengan kulit kerang 3% adalah 16,68
MPa, abu sekam padi 7% ditambah kulit kerang 2% adalah 17,13 MPa, dan abu
sekam padi 9% ditambah kulit kerang 1% adalah 18,73 MPa.

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran


Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Batasan masalah
1.3
Rumusan Masalah
1.4
Tujuan

1.5
Manfaat

1
4
4
5
5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Beton
2.1.1 Adukan Beton

6
8

2.1.2

Klasifikasi Beton


8

2.1.3

Zat-zat yang dapat mengurangi kekuatan tekan beton

9

2.2
Sekam padi
2.3
Kulit kerang
2.4
Semen
2.5
Air
2.6
Agregat
2.6.1 Klasifikasi Agregat

2.7
Pasir

10
14
16
19
20
20
22

2.8
Karakterisasi Bahan
2.8.1 Porositas
2.8.2 Daya Serap Air (Water Absorbtion)
2.8.3 Kuat Tekan

23
23
24

25

vii

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Preparasi Sampel
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1. Persiapan Bahan
3.4.2 Pembentukan Sampel
3.4.3 Pencampuran
3.4.4 Pencetakan
3.4.5 Pengeringan
3.5 Perencanaan campuran beton
3.6 Pengujian Sampel
3.7 Diagram Alir Penelitian
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Porositas
4.1.2 Daya Serap Air
4.1.3 Kuat Tekan
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Porositas
4.2.2 Daya Serap Air
4.2.3 Kuat Tekan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

27
27
28
29
29
29
29
30
30
31
33
35
36
36
38
39
41
41
42
43
44
44
45
47

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Table 2.1 Komposisi Adukan Beton Rencana dengan Agregat

8

Tabel 2.2 Kelas dan Mutu Beton

9

Tabel 2.3 Zat-zat yang dapat Mengurangi Kekuatan Beton

10

Tabel 2.4 Komposisi kimia abu sekam padi

12

Tabel 2.5 Komposisi kimia kulit kerang

15

Tabel 3.1 Nama alat

27

Tabel 3.2 Bahan penelitian

28

Tabel 3.3 Komposisi Adukan Beton rencana dengan agregat

31

Tabel 3.4 Perbandingan Agregat pada setiap sampel

32

Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Porositas

37

Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian Penyerapan Air

38

Tabel 4.3 Pengujian Kuat tekan

39

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Gambar abu sekam padi

11

Gambar 2.2 Abu sekam padi

12

Gambar 2.3 Kulit kerang

14

Gambar 2.4 Prinsip penimbangan massa benda dalam air

24

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Porositas dengan komposisi abu sekam

41

padi dan kulit kerang
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Daya Serap Air Dengan Komposisi

42

abu sekam padi dan kulit kerang
Gambar 4.3 Grafik hubungan kuat tekan terhadap abu sekam padi
dan kulit kerang

43

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp. 1.
Lamp. 2.
Lamp. 3.
Lamp. 4.
Lamp. 5.
Lamp. 6.

Faktor Bentuk Benda Uji
Komposisi Adukan Beton Rencana dengan Agregat
Perhitungan Porositas
Perhitungan Daya Serap Air
Perhitungan Kuat Tekan
Dokumentasi

Halaman
47
48
50
53
56
59

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Peningkatan kebutuhan pembangunan perumahan, perhubungan dan

industri berdampak pada peningkatan kebutuhan bahan-bahan pendukungnya.
Beton merupakan salah satu bahan kontruksi yang banyak dipergunakan dalam
struktur bangunan modern. Beton sangat banyak digunakan untuk kontruksi di
samping kayu dan baja. Hampir 60% material yang digunakan dalam konstruksi
adalah beton (concrete) yang dipadukan dengan baja (composite) atau jenis
lainnya. Beton pada umumnya dicampur dengan semen Portland. Semen Portland
konvensional diproduksi dengan menghaluskan kalsium silika yang bersifat
hidrolisis dan dicampur dengan bahan gipsum. Proses pembakaran pada tungku
(kiln) dapat mencapai lebih dari 1250 °C dan menghasilkan karbon dioksida (

)

sebagai hasil sampingan pembakaran. Sesuai dengan perkembangan teknologi
untuk memperbaiki sifat-sifat beton dan kinerja beton dengan biaya yang murah
tanpa mengurangi mutunya maka beton diberi bahan tambahan seperti
pemanfaatan limbah buangan serat ijuk, sabut kelapa, serat nilon, abu sekam padi,
ampas tebu, sisa kayu, limbah gergajian, abu cangkang sawit, abu terbang (fly
ash), mikrosilika (silica fume), cangkang kemiri dan lain-lain. (Mulyono, 2004).
Beton umumnya digunakan untuk konstruksi rumah, gedung, jembatan,
jalan dan lain-lain. Karakteristik beton yang beredar di pasar, memiliki densitas
sebesar: 2,0 – 2,5 g/cm3, dan kuat tekan: 3 – 50 MPa. Beton ini tergolong cukup
berat, untuk satu panel berukuran 240 x 60 x 6 cm, dengan bobot sekitar 100 - 125
kg. Oleh karena itu untuk mengangkat ataupun instalasinya memerlukan tenaga
lebih dari satu orang atau alat berat sebagai media pembantu. Untuk itu diperlukan
beton yang lebih ringan namun dapat digunakan sama halnya dengan beton
umumnya. Pembangunan suatu konstruksi diperlukan beton dengan kemampuan
menahan beban yang cukup tinggi dan ketahanan terhadap waktu yang memadai.
Kekuatan beton pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya :

1

2

Mutu agregat halus dan kasar (yang meliputi modulus kehalusan, porositas, berat
jenis, dan asalnya), jenis semen, rasio w/c, dan lainnya.
Teori faktor air semen (faktor w/c) menyatakan bahwa untuk sebuah
kombinasi bahan yang sudah memenuhi konsistensi yang telah dikerjakan,
kekuatan beton pada umur tertentu tergantung pada perbandingan berat air dan
berat beton. Sifat yang paling penting dari beton adalah sifat mekaniknya yaitu
sifat kekuatan tekan, kekuatan lentur, dan kekuatan tarik. Sifat beton berubah
karena sifat dari bahan-bahan pembentuk beton yaitu pasir, semen, batu, air
maupun perbandingan campurannya.
Banyaknya jumlah penggunaan beton dalam konstruksi mengakibatkan
peningkatan kebutuhan material beton, sehingga memicu penambangan batuan
sebagai salah satu bahan pembentuk beton secara besar-besaran. Hal ini
menyebabkan turunnya jumlah sumber alam yang tersedia untuk keperluan
pembetonan dan perusak lingkungan. Alternatif yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan limbah-limbah industri dan
konstruksi yang dibiarkan begitu saja. Limbah industri untuk bahan campuran
beton ternyata mampu meningkatkan daya kuat tekan (Simanjuntak,2000). Bahan
tersebut dapat berupa abu sekam padi, pozzolan, dan kulit kerang yang dapat
mengubah sifat-sifat dari beton agar menjadi cocok untuk pekerjaan tertentu dan
menghemat biaya.
Limbah pertanian dapat berbentuk bahan buangan tidak terpakai dan bahan sisa
dari hasil pengolahan. Proses penghancuran limbah secara alami berlangsung
lambat, sehingga tumpukan limbah dapat mengganggu lingkungan sekitarnya dan
berdampak terhadap kesehatan manusia. Padahal, melalui pendekatan teknologi,
limbah pertanian dapat diolah lebih lanjut menjadi hasil samping yang berguna
disamping produk utamanya. Salah satu bentuk limbah pertanian adalah sekam
yang merupakan buangan pengolahan padi. Limbah sekam padi banyak sekali
terdapat didaerah pedesaan, dengan potensi yang melimpah. Indonesia sebagai
negara agraris mempunyai sekitar 60.000 mesin penggiling padi yang tersebar di
seluruh daerah dengan kisaran produksi sekam padi 15 juta ton per tahun. Untuk
kapasitas besar, beberapa mesin penggiling padi mampu memproduksi 10-20 ton

3

sekam padi per hari. Tidak seperti sumber bahan bakar fosil, ketersedian energi
sekam padi tidak hanya jumlahnya berlimpah tetapi juga merupakan energi
terbaharukan. Pada penggunaan sekam padi, biaya-biaya relatif lebih kecil karena
lokasinya sudah terkonsentrasi pada pabrik-pabrik penggilingan padi.
Sebelumnya telah dilakukan penelitian dalam pembuatan beton yang
mengunakan abu sekam padi sebagai bahan campuran beton dengan komposisi 5
%, 10 %, 15 %, 20 % dan 25 %, kekuatan tekannya berturut-turut 7,83 MPa,
10,06 MPa, 11,53 MPa, 6,90 MPa, 6,17 MPa dan 3,98 MPa. Sedangkan
penyerapan air berturut- turut 10,06 %, 8,46 %, 7,64 %, 10,38 %, 14,26 % dan
11,36 % dan besar porositasnya berturut-turut sebesar 22,99 %, 19,42 %, 26,41 %,
36,01 % dan 26,91 % . Pembuatan beton tanpa bahan campuran yang mempunyai
kekuatan tekan sebesar 7,83 MPa, penyerapan airnya 10,06 % dan porositasnya
sebesar 25,64 %. (Lakum, 2008).
Perbandingan antara gabah dan jerami biasanya adalah 1: 1,25 atau 1 :
1.Gabah sendiri biasanya mengandung ± 35% sekam dan 65% beras.disamping
beras, pertanian padi juga menghasilkan jerami, merang, dan sekam. Sekam
biasanya merupakan bahan buangan yang pembuangannya sering menjadi
masalah. Cara yang biasa yang dilakukan untuk membuang sekam adalah dengan
cara membakar ditempat terbuka. Melalui pembakaran secara terkontrol sekam
diubah menjadi abu yang dapat merupakan sumber silika dalam bentuk
amorphous untuk keperluan berbagai industri. Panas yang dihasilkan dalam
pembakaran (± 3000 kcal/kg) dapat ditampung dan disalurkan kedalam berbagai
keperluan.
Pencampuran abu sekam dengan (20% – 30%) kapur dapat menghasilkan
semen hidrolik untuk pembuatan bata tahan asam. Semen portland hitam dapat
dibentuk dengan mencampurkan 10 % abu sekam padi pada semen portland.
Pembakaran sekam padi memiliki unsur yang bermanfaat untuk
peningkatan kekuatan beton, mempunyai sifat pozzolan dan mengandung silika
yang sangat menonjol, bila unsur ini dicampur dengan semen akan menghasilkan
kekuatan yang lebih tinggi.

4

Melihat sifat dari sekam padi diatas, maka timbullah rencana penelitian
mengenai pembuatan beton dengan penambahan silika dari sekam padi.
Diharapkan dengan penambahan silika amorf dari sekam padi, tidak hanya dapat
sebagai bahan campuran semen, tetapi juga berguna untuk meningkatkan
kekuatan beton. Dalam penelitian Lakum,batas penggunaan sekam padi adalah
1% - 10%.
Kulit kerang berbentuk seperti hati, bersimetri dan mempunyai tetulang di
luar. Kekerasan kulit kerang tidak bergantung dari usia kerang tersebut, artinya
kerang yang masih muda maupun yang sudah tua mempunyai kekerasan yang
sama. Serbuk kulit kerang mengandung senyawa kimia yang bersifat pozzolan,
yaitu mengandung zat kapur (CaO), alumina dan senyawa silika sehingga
berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku beton alternatif. Dengan
pemanfaatan kulit kerang dalam pembuatan beton, maka proses pengeringan akan
menjadi lebih cepat.
Dengan pemanfaatan abu sisa pembakaran sekam padi dan kulit kerang
sebagai bahan substitusi dari semen dalam membuat beton diharapkan mampu
menghasilkan suatu beton dengan kekuatan yang baik, ramah lingkungan, dan
dapat dilihat penggunaannya pada bangunan yang tepat dari jenis beton. Oleh
karena itu peneliti mengambil judul “Pengaruh Penambahan Abu sekam padi
dan Kulit Kerang Terhadap Karakteristik Beton ” sebagai penelitian.

1.2.

Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi :
1. Variasi Abu sekam padi sebesar 5%, 7%, 9%.
2. Variasi kulit kerang yang dipergunakan adalah sebesar 3%,2%,1%.
3. Pengujian karakterisasi yang dilakukan setelah pengamatan 28 hari
meliputi pengujian porositas, daya serap air (water absorbtion), dan uji
tekan.

5

1.3.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh penambahan abu sekam padi dan kulit kerang
terhadap karakteristik beton?
2. Bagaimana hasil pengujian mekanik pada beton dengan komposisi
campuran abu sekam padi 5% ditambah kulit kerang 3%, abu sekam padi
7% ditambah kulit kerang 2%, dan abu sekam padi 9% ditambah kulit
kerang 1%

1.4.

Tujuan

1. Mengetahui pengaruh komposisi abu sekam padi dan kulit kerang terhadap
karakteristik beton.
2. Mengetahui hasil pengujian mekanik pada beton dengan penambahan
komposisi campuran abu sekam padi 5% ditambah dengan kulit kerang
3%, abu sekam padi 7% ditambah kulit kerang 2%, dan abu sekam padi
9% ditambah kulit kerang 1% .

1.5.

Manfaat

1. Memberikan informasi tentang abu sekam padi dan kulit kerang dapat
dijadikan sebagai alternatif pengganti semen dalam pembuatan beton.
2. Hasil penelitian ini akan menjadi sumber informasi tentang karakteristik
beton dengan memanfaatkan abu sekam padi limbah pertanian dan kulit
kerang yang dianggap kurang bermanfaat.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Semakin besar penambahan abu sekam padi ditambah jumlah kulit kerang
pada beton maka porositas dan penyerapan airnya semakin menurun
sedangkan kuat tekan beton yang dihasilkan semakin besar. Batas
penggunaan abu sekam padi adalah 10% dari berat semen. Kuat tekan
beton tertinggi pada pengujian 28 hari yaitu pada variasi 9% abu sekam
padi dan 1% kulit kerang yaitu 18,73 MPa

2. Hasil pengujian mekanik pada beton dengan variasi campuran abu sekam
padi 5% ditambah kulit kerang 3%, abu sekam padi 7% ditambah kulit
kerang 2%, dan abu sekam padi 9% ditambah kulit kerang 1%. Masingmasing porositasnya adalah 6,89%, 6,33%,dan 6,09%. Daya Serap airnya
adalah: 3,06%, 2,77%, dan 2,70%. Sedangkan Kuat tekannya adalah:
16,68 Mpa, 17,13 Mpa, dan 18,73 Mpa.

5.2 Saran
1. Untuk melengkapi penelitian beton, perlu ditambahkan kajian lebih lanjut
meliputi : pengujian tahan api dan pengujian daya serap suara.
2. Pada pengujian porositas dan penyerapan air sebaiknya ditambahkan
sampel beton normal sebagai pembandingnya.
3. Pada penelitian berikutnya diharapkan adanya variasi hari.

43

DAFTAR PUSTAKA

Bakri,(2008), Komponen Kimia dan Fisik Abu Sekam Padi Sebagai SCM untuk
Pembuatan Komposit Semen, Jurnal Perennial, 5(1):9-14.
Daryanto,(1994), Pengetahuan tehnik Bangunan, Rineka Cipta, Jakarta.
Harsono, Heru. Pembuatan Silika Amorf dari Limbah Sekam Padi.
http://www.unej.ac.id/fakultas/mipa/vol3,no2/harsono.pdf. Diakses tanggal
1 September 2012.
Herlina F., Silvia. Kajian Pemanfaatan Abu Sekam Padi untuk Stabilisasi Tanah
dalam
Sistem
Pondasi
di
Tanah
Ekspansi.
http://www.pu.go.id/Publik/IND/Produk/Seminar/Kolokium2005/Kolokiu
m2 005_06.pdf. Diakses tanggal 14 Maret 2012.
Kartika, T.S,(2009), Pengaruh Penambahan Silika Amorf dari Sekam Padi
Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Fisis Mortar, Skripsi FMIPA USU,
Medan.
Kusuma,G, (1993), Pedoman pengerjaan beton berdasar SK-SNI T-15-1991-03,
Erlangga, Jakarta.
Lakum, K.C,(2009), Pemanfaatan Abu Sekam Padi Sebagai Campuran Untuk
Peningkatan Kekuatan Beton.Skripsi FMIPA USU, Medan.
Margaret, G., (2002) , Konstruksi Beton I, Delta Teknik Group, Jakarta.
Mulyono, T,(2004), Teknologi Beton, Andi, Yogyakarta.
Murdock,L.J,dan Brook,K.M.,(1986),Bahan dan Praktek Beton.
keempat. Terjemahan Stephanus Hindarko, Erlangga, Jakarta.

Edisi

Nababan, Daniel K.,(2012), Pemanfaatan Cangkang Kemiri dalam Pembuatan
Beton dan Karakteristiknya,Skripsi FMIPA Unimed, Medan.
Nugraha,P , dan Antoni, (2007), Teknologi Beton dari Material Pembuatan ke
Beton Kinerja Tinggi,Andi,Yogyakarta.
Nuryono, dan Narsito, Sintesis Sluka Gel Terenkapsulasi Enzim dari Abu Sekam
Padi
dan
Aplikasinya
untuk
Biosensor.
http://lib.ugm.ac.id/digitasiindex.php?module=cari_hasil_full idbuku=616.
Diakses tanggal 14 Maret 2012.

43

45

Simanjuntak,P.,(1995),Pengaruh Aditif Mineral Pada
Perembesan Beton Mutu Tinggi, Tesis UI, Jakarta.

Kuat

Tekan

dan

Sumarno,(2010), Pemanfaatan Limbah Abu Terbang (Fly Ash) Batubara dan
Kulit Kerang sebagai Bahan Substitusi Semen Serta Limbah Beton
sebagai Pengganti Pasir dalam Pembuatan Bata Beton, Tesis USU,
Medan.
Syaram, Z., (2010), Pembuatan dan Karekterisasi Beton Ringan dengan
Memanfaatkan Batu Apung, Skripsi FMIPA USU, Medan
Vlack, V., & Lawrence, H., (1985), Ilmu dan Teknologi Bahan Edisi V, Erlangga,
Jakarta.
Wang, C.K., Charles, G.S., (1993), Disain Beton Bertulang Edisi IV, Erlangga,
Jakarta.