ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Diajukan Oleh :
SRI INDRIANI
0913010160 / FE/ EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
SRI INDRIANI
0913010160 / FE/ EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
USULAN PENELITIAN
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1
Program Studi Akuntansi
Oleh :
SRI INDRIANI
0913010160 / FE/ EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
Sri Indriani
0913010160/FE/EA
Telah Diseminarkan Dan Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skripsi Oleh
Pembimbing Utama
Dra. Ec. Tituk Diah W., MAks
NIP. 19670123 199303 2001
Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . .
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak
NIP. 19611011 199203 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
Sri Indriani
0913010160/FE/EA
Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Lisan Oleh
Pembimbing Utama
Dra. Ec. Tituk Diah W., MAks
NIP. 19670123 199303 2001
Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . .
Mengetahui,
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Drs. Ec. Rahman Amarullah Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1003
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
Sri Indriani
0913010160 / FE / EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh
Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 3 Mei 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
Ketua
Dra. Ec. Tituk Diah W., MAks
Dra. Ec. Tituk Diah W., MAks
Sekretaris
Dra. Ec. Sari Andayani, MAks
Anggota
Dra. Er ry Andhaniwati, MAks. Ak
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur
Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat dan limpahan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ ANALISIS
MEMPREDIKSI
FINANCIAL
DISTRESS
PADA
PERUSAHAAN
PERBANKAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA ” yang disusun
sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi Sarjana (SI) Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi tidak mungkin dapat
terselesaikan dengan baik tanpa dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa dari
berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak, selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Ibu Dra. Ec. Tituk Diah W., MAks, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan penelitian
Skripsi.
5. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Kedua orangtua saya, Djupri dan Soeryati yang senantiasa memberikan cinta
dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung saya dalam
penyelesaian skripsi ini.
7. Moch Zulfikar Rizal yang telah memberi support, do’a dan perhatian dalam
penyelesaian skripsi ini.
8. Teman – teman seperjuangan Maya Lendo W. H, Vivin Ernawati, Rendy
Ardyansyah, Elis Hadi S., dan Anna Annisa Maghfiroh, dll, terimakasih atas
segala dukungan, pemacu semangat, dan motivasi yang diberikan untuk
menyelesaikan skripsi ini, serta kebersamaannya selama ini.
9. Seluruh teman – teman Akuntansi angkatan 2009 ,terimakasih atas
kebersamaan selama ini dan tetap berjuang teman.
Tiada dapat penulis sampaikan kecuali ucapan terimakasih semoga Allah
SWT senantiasa memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
kekurangan dan keterbatasan yang dimliki, oleh karena itu sumbang pikir dan koreksi
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akan sangat bermanfaat dalam melengkapi dan menyempurnakan langkah-langkah
lanjut demi hasil yang lebih baik.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak serta
menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya bidang Akuntansi.
Wassalamualaikum.wr.wb.
Surabaya, 22 April 2013
Penulis
Sri Indriani
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
xiii
ABSTRAK .........................................................................................................
xiv
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN .........................................................................
1
1.1. Latar Belakang .....................................................................
1
1.2. Perumusan Masalah .............................................................
9
1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................
10
1.4. Manfaat Penulisan ................................................................
11
1.5. Sistematika Penulisan ..........................................................
11
: KAJ IAN TEORI DAN PENGEMBANGAN MODEL ..........
13
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................
13
2.2. Kajian Teori ..........................................................................
17
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1. Bank ................................................................................
17
2.2.2.1. Pengertian Bank ...................................................
17
2.2.2.2. Laporan Keuangan Bank .....................................
17
2.2.2.3. Pengguna Laporan Keuangan Bank ...................
19
2.2.2.4. Rasio Keuangan Bank .........................................
21
2.2.2. Rasio-Rasio CAMEL .....................................................
22
2.2.2.1. CAR (Capital Adequaty Ratio) ..............................
24
2.2.2.2. NPL (Non Performing Loan) .................................
25
2.2.2.3. BOPO (Beban Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional) ...............................................
26
2.2.2.4. ROA (Return On Asset) .........................................
27
2.2.2.5. LDR (Loan to Deposite Ratio) ..............................
28
2.2.3. Financial Distress (Kesulitan Keuangan) ....................
29
2.2.3.1. Pengertian Financial Distress ..................................
29
2.2.3.2. Indikator Financial Distress ....................................
32
2.2.4. Teori Struktural Modal ...................................................
35
2.2.4.1. Modigliani-Miller (MM) Theory .............................
35
2.2.4.2. Trade-off Theory .......................................................
36
2.2.4.3. Pecking Order Theory ..............................................
37
2.2.4.4. Equity Market Timing ..............................................
37
2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis ...............................................
38
2.3.1 Pengaruh Capital Terhadap Financial Distress Pada
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perbankan ....................................................
38
2.3.2 Pengaruh Asset Quality Terhadap Financial Distress
Pada Perbankan ...........................................
39
2.3.3 Pengaruh Aspek Manajemen Terhadap Financial Distress
Pada Perbankan ...........................................
40
2.3.4 Pengaruh Aspek Rentabilitas Terhadap Financial Distress
Pada Perbankan ...........................................
40
2.3.5 Pengaruh Aspek Likuiditas Terhadap Financial Distress
BAB III
Pada Perbankan ...........................................
41
2.4. Perumusan Hipotesis ............................................................
42
: METODE PENELITIAN ...........................................................
44
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................
44
3.1.1. Variabel Independen / Bebas ........................................
44
3.1.2. Variabel Dependen / Terikat .........................................
47
3.2. Teknik Penentuan Sampel ...................................................
48
3.2.1. Populasi ............................................................................
48
3.2.2. Sampel .............................................................................
49
3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................
52
3.3.1. Jenis Data .......................................................................
52
3.3.1. Sumber Data ...................................................................
52
3.3.1. Metode Pengumpulan Data ............................................
52
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV
3.4. Teknik Analisis Data ...........................................................
53
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................
57
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................
57
4.1.1. Sejarah Singkat PT. Bank Bukopin, Tbk .....................
57
4.1.2. Sejarah Singkat PT. Bank Bumi Artha, Tbk ................
57
4.1.3. Sejarah Singkat PT. Bank Capital Indonesia, Tbk ......
58
4.1.4. Sejarah Singkat PT. Bank Central Asia, Tbk ...............
59
4.1.5. Sejarah Singkat PT. Bank CIMB Niaga, Tbk ..............
60
4.1.6. Sejarah Singkat PT. Bank Danamon, Tbk ....................
61
4.1.7. Sejarah Singkat PT. Bank Ekonomi Raharja, Tbk ......
61
4.1.8. Sejarah Singkat PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 62
4.1.9. Sejarah Singkat PT. Bank Kesawan, Tbk ....................
63
4.1.10. Sejarah Singkat PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk ......
63
4.1.11. Sejarah Singkat PT. Bank Mega, Tbk ..........................
64
4.1.12. Sejarah Singkat PT. Bank Mutiara, Tbk .......................
65
4.1.13. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia, Tbk ......
65
4.1.14. Sejarah Singkat PT. Bank OCBC NISP, Tbk ..............
66
4.1.15. Sejarah Singkat PT. Bank Pan Indonesia, Tbk ............
67
4.1.16. Sejarah Singkat PT. Bank Permata, Tbk ......................
67
4.1.17. Sejarah Singkat PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk .........
68
4.1.18. Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk .......
69
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.19. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional, Tbk ............................................
69
4.1.20. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Negara, Tbk ......
70
4.2. Deskripsi Variabel Penelitian ..............................................
70
4.2.1. CAR (Capital Adequaty Ratio) ......................................
70
4.2.2. NPL (Non Performing Loan) .........................................
72
4.2.3. BOPO (Beban Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional) ...............................................
74
4.2.4. ROA (Return On Asset) ..................................................
76
4.2.5. LDR (Loan to Deposite Ratio) ........................................
78
4.2.6. Financial Distress ...........................................................
80
4.3 Analisis Regresi Logistik .....................................................
81
4.3.1. Pengaruh CAR Terhadap Prediksi Kondisi Financial
Distress .........................................................
81
4.3.2. Pengaruh NPL Terhadap Prediksi Kondisi Financial
Distress .........................................................
84
4.3.3. Pengaruh BOPO Terhadap Prediksi Kondisi Financial
Distress .........................................................
86
4.3.4. Pengaruh ROA Terhadap Prediksi Kondisi Financial
Distress .........................................................
89
4.3.3. Pengaruh LDR Terhadap Prediksi Kondisi Financial
Distress .........................................................
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
91
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................
93
4.4.1. Implikasi Penelitian ........................................................
99
4.4.2. Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian
BAB V
Terdahulu ......................................................
101
4.4.3. Keterbatasan Penelitian ..................................................
102
: KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 104
5.1. Kesimpulan ............................................................................ 104
5.2. Saran ..................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Sistem Peringkat CAMEL ..............................................................
Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan
6
Sekarang ...........................................................................................
16
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio CAR .......................
25
Tabel 2.3
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio NPL ........................
26
Tabel 2.4
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio BOPO .....................
27
Tabel 2.5
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio ROA .......................
28
Tabel 2.6
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio LDR ........................
29
Tabel 2.7
Kategori Kesulitan Keuangan ........................................................
30
Tabel 3.1
Daftar Nama Bank ..........................................................................
51
Tabel 4.1
Data CAR ........................................................................................
71
Tabel 4.2
Data NPL .........................................................................................
73
Tabel 4.3
Data BOPO .....................................................................................
75
Tabel 4.4
Data ROA ........................................................................................
77
Tabel 4.5
Data LDR ........................................................................................
79
Tabel 4.6
Hasil Regresi Logistik pada Variabel CAR ..................................
82
Tabel 4.7
Classification Tabel ........................................................................
83
x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.8
Hasil Regresi Logistik pada Variabel NPL ...................................
84
Tabel 4.9
Classification Tabel ........................................................................
85
Tabel 4.10
Hasil Regresi Logistik pada Variabel BOPO ............................
86
Tabel 4.11
Classification Tabel .....................................................................
88
Tabel 4.12
Hasil Regresi Logistik pada Variabel ROA ..............................
89
Tabel 4.13
Classification Tabel .....................................................................
90
Tabel 4.14
Hasil Regresi Logistik pada Variabel LDR ...............................
91
Tabel 4.15
Classification Tabel .....................................................................
93
Tabel 4.4.2 Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu .
101
xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis .........................................................
xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rekapitulasi Variabel CAR
Lampiran 2 : Rekapitulasi Variabel NPL
Lampiran 3 : Rekapitulasi Variabel BOPO
Lampiran 4 : Rekapitulasi Variabel ROA
Lampiran 5 : Rekapitulasi Variabel LDR
Lampiran 6 : Pengaruh CAR Terhadap Financial Distress
Lampiran 7 : Pengaruh NPL Terhadap Financial Distress
Lampiran 8 : Pengaruh BOPO Terhadap Financial Distress
Lampiran 9 : Pengaruh ROA Terhadap Financial Distress
Lampiran 10 : Pengaruh LDR Terhadap Financial Distress
xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
Sr i Indriani
ABSTRAK
Financial distress dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu sumber
utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang
bersangkutan. Berdasarkan laporan itu dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang
lazim dijadikan dasar penilaian financial distress suatu bank. Untuk menilai kinerja
keuangan umumnya digunakan lima aspek penilaian yaitu : 1) Capital; 2) Assets; 3)
Management; 4) Earnings; 5) Liquidity. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh rasio CAMEL terhadap prediksi kondisi financial distress yang diproksikan
kedalam rasio keuangan diantaranya adalah Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR),
Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Return On Asset ( ROA), Loan to Deposite Ratio (LDR).
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data Laporan
Keuangan Publikasi Tahunan bank umum periode 2009 – 2011. Populasi dalam
penelitian ini adalah 32 bank umum. Setelah melewati tahap purposive sampling
terdapat 20 sampel bank. Sampel bank terbagi dalam 2 kelompok yaitu terdapat 18
bank tidak mengalami financial distress, dan 2 bank mengalami financial distress.
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah
regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL, BOPO, ROA, LDR
berpengaruh positif terhadap prediksi kondisi financial distress pada perusahaan
perbankan, CAR berpengaruh negatif terhadap prediksi kondisi financial distress
pada perusahaan perbankan.
Kata kunci : Kondisi financial distress, Rasio CAMEL, regresi logistik.
xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai
macam lembaga keuangan. Salah satu di antara lembaga-lembaga
keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam
perekonomian adalah lembaga keuangan bank, yang lazimnya disebut
bank. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi
perusahaan, badan - badan pemerintah dan swasta, maupun
perorangan menyimpan dana-dananya. Melalui kegiatan perkreditan
dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan
pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi
semua sektor perekonomian.
Perbankan memegang peranan penting dalam kehidupan
masyarakat.
Perbankan
merupakan
perusahaan
yang
dalam
kegiatannya berhubungan langsung dengan masyarakat. Kegiatan
perbankan begitu dipengaruhi oleh kepercayaan nasabah atau
masyarakat luas. Apabila dalam tubuh bank terjadi gejolak maka akan
muncul reaksi keras dari masyarakat.
Bank dianggap sebagai penggerak roda perekonomian suatu
negara. Fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangat vital, misalnya
dalam penciptaan dari peredaraan uang untuk menunjang kegiatan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
usaha, tempat menyimpan uang, melakukan pembayaran atau
penagihan dan masih banyak jasa keuangan lainnya.
Dalam Krisis ekonomi yang diawali dengan dilikuidasinya 16
bank pada bulan November 1997, telah menyebabkan bangsa
Indonesia terjerumus dalam tingkat kemiskinan yang meningkat
secara drastis yaitu mencapai 49,5 juta orang. Tahun 1999 walau
tingkat
kemiskinan
mengalami
penurunan
namun
tingkat
keparahannya lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Kemiskinan di
Indonesia
terlihat
dari
meningkatnya
jumlah
pengangguran,
meningkatnya anak usia sekolah yang putus sekolah dan turunnya
kualitas kesehatan masyarakat (Arthesa dan Handiman, 2006:57)
(dalam skripsi Kamal, 2012).
Besarnya dampak krisis menyebabkan banyak peneliti yang
mencoba mencari penyebabnya. Beberapa peneliti berbeda pendapat,
peneliti ekonomi makro berpendapat bahwa penyebab krisis adalah
faktor ekonomi makro yaitu menurunnya nilai tukar rupiah terhadap
dollar Amerika, sedangkan peneliti mikro berpendapat bahwa industri
perbankan memiliki peran besar terjadinya krisis. Sampai dengan
Oktober 2004, jumlah bank tercatat sebesar 139 bank dengan total
asset sebesar Rp 1.126,1 trilyun (Septiana : 2009)
Pada tahun 2008, peningkatan risiko sistematik kembali
muncul ke permukaan ketika Amerika mengalami krisis keuangan
akibat dari subprime mortgage. Krisis ini menyebabkan seluruh sistem
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
keuangan termasuk beberapa pasar dan institusinya di negara lainnya
secara simultan menderita kerugian. Di Indonesia sendiri imbas dari
krisis lembaga keuangan AS pertama-tama sangat terasa di pasar
modal sebagaimana ditunjukkan oleh kemrosotan tajam IHSG.
Kemrosotan IHSG ini diikuti pelemahan nilai rupiah yang sudah
menembus angka Rp. 10.650 seiring penguatan dollar AS karena
investor mencari perlindungan, terutama di T bills (surat berharga)
pemerintah AS. Pasar obligasi, baik pemerintah maupun korporasi
juga mengalami tekanan yang menimbulkan kerugian besar pada
perbankan
dan
institusi
pemegang
obligasi
lainnya
karena
penghitungan yang disesuaikan dengan nilai pasar saat itu (mark-tomarket).
Salah satu dampak krisis keuangan 2008 di industri perbankan
nasional adalah Bank Century (sekarang Bank Mutiara). Keputusan
pengambilalihan Bank Century oleh pemerintah dengan alasan
kemungkinan terjadinya dampak sistematik dinilai oleh sebagian
kalangan tidak wajar. Hal ini mengakibatkan kasus ini yang pada
awalnya merupakan kasus di wilayah perbankan mulai bergeser ke
arah politik dan memicu konflik kepentingan diantara kalangan
tertentu.
Perbankan nasional yang tidak dilikuidasi harus tetap bersaing
untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat di tengah krisis
multidimensi yang terjadi. Nasabah ataupun calon nasabah tentunya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
akan memilih bank yang sehat dan dapat dipercaya untuk melakukan
jasa perbankan. Sebuah tantangan berat yang harus dihadapi oleh
perbankan.
Saat ini perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan
pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau
alternatif pembiayaan. Adanya pasar modal dapat dijadikan sebagai
alat untuk merefleksikan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.
Pasar akan merespon positif melalui peningkatan harga saham
perusahaan jika kondisi keuangan dan kinerja perusahaan bagus. Para
investor dan kreditur sebelum menanamkan dananya pada suatu
perusahaan akan selalu melihat terlebih dahulu kondisi keuangan
perusahaan tersebut. Oleh karena itu, analisis dan prediksi atas kondisi
keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting. (Atmini, 2005)
(dalam skripsi Hadi dan Anggraeni, 2010).
Kondisi perekonomian di Indonesia yang masih belum
menentu mengakibatkan tingginya risiko suatu perusahaan untuk
mengalami kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan. Kesalahan
prediksi terhadap kelangsungan operasi suatu perusahaan di masa
yang akan datang dapat berakibat fatal yaitu kehilangan pendapatan
atau investasi yang telah ditanamkan pada suatu perusahaan. Oleh
karena itu, pentingnya suatu model prediksi kebangkrutan suatu
perusahaan menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak
seperti pemberi pinjaman, investor, pemerintah, akuntan, dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
manajemen. Sehingga bank sangat memerhatikan kinerjanya, dengan
kata lain yaitu bagaimana kinerja perusahaan bank tersebut. Banyak
para pemegang rekening giro, deposito ataupun tabungan ingin
mengetahui seberapa besar perusahaan ini dapat bertahan atau berapa
besar prediksi kebangkrutannya. Untuk mendapatkan info ini, dinilai
dari beberapa indikator. Salah satu indikator utama yang dijadikan
dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan.
Salah
satu
pendekatan
yang
dapat
digunakan
untuk
mengetahui kinerja bank adalah rasio keuangan Capital, Assets
quality, Management, Earnings, Liquidity dan Sensitivity to Market
Risk (CAMELS). Dalam prakteknya di Indonesia CAMELS
digunakan sebagai indikator penilaian kesehatan bank umum
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 dan Surat Edaran
No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Tabel 1.1
Sistem Peringkat CAMEL
No Faktor yang dinilai
1 Permodalan
2 Kualitas Aktiva
Produktif
Komponen
Rasio modal terhadap aktiva
tertimbang menurut risiko.
Bobot (%)
25
a. Rasio dari aktiva produktif yang
diklasifikasikan terhadap aktiva
produktif.
25
b. Rasio penyisihan penghapusan
aktiva produktif yang dibentuk
terhadap penyisihan penghapusan
aktiva produktif yang wajib
dibentuk.
5
3 Manajemen
a. Manajemen umum.
b. Manajemen risiko.
10
15
4 Rentabilitas
a. Rasio laba terhadap rata-rata
volume usaha.
5
b. Rasio biaya terhadap pendapatan
operasional.
5
a. Rasio kewajiban bersih call money
terhadap aktiva lancar dalam
rupiah.
5
5 Likuiditas
b. Rasio kredit terhadap dana yang
diterima dalam rupiah dan valas.
Sumber : Bank Indonesia (2002).
5
Penilaian tingkat kesehatan diterapkan dalam empat golongan
predikat tingkat kesehatan bank sebagai berikut :
a. Nilai kredit 81 % - 100 % diberi predikat sehat.
b. Nilai kredit 66 % - 81 % diberi predikat cukup sehat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
c. Nilai kredit 51 % - 66 % diberi predikat kurang sehat.
d. Nilai kredit 0 % - 51 % diberi predikat tidak sehat.
Financial Distress terjadi sebelum kebangkrutan. Model
financial distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan
mengetahui kondisi financial
distress perusahaan sejak
dini
diharapkan dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mengantisipasi
kondisi yang mengarah pada kebangkrutan (Almilia dan Kristijadi,
2003).
Plat dan Plat (2002) mendefinisikan financial distress sebagai
tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya
kebangkrutan ataupun likuidasi. Hofer (1980) dan Whitaker (1999)
mengumpamakan kondisi financial distress sebagai suatu kondisi dari
perusahaan yang mengalami laba bersih (net profit) negatif selama
beberapa tahun.
Munculnya berbagai model prediksi kebangkrutan merupakan
antisipasi dan sistem peringatan dini terhadap financial distress karena
model
tersebut
dapat
digunakan
sebagai
sarana
untuk
mengidentifikasikan bahkan memperbaiki kondisi sebelum sampai
pada kondisi krisis atau kebangkrutan (Endri, 2009). Hal lain yang
mendorong perlunya peringatan dini adalah munculnya problematik
keuangan yang mengancam operasional perusahaan. Faktor modal dan
risiko
keuangan ditengarai mempunyai peran penting dalam
menjelaskan fenomena kepailitan atau tekanan keuangan perusahaan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
tersebut. Dengan terdeteksinya lebih awal kondisi perusahaan, sangat
memungkinkan bagi perusahaan, investor dan para kreditur (lembaga
keuangan) serta pemerintah melakukan langkah-langkah antisipatif
untuk mencegah agar krisis keuangan segera tertangani.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001
tanggal 26 Desember 2001 tentang Penetapan Status Bank dan
Penyerahan Bank kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional,
yang mulai berlaku tanggal 31 Desember 2001 bahwa Bank Indonesia
menilai kondisi suatu bank memiliki potensi kesulitan yang dapat
membahayakan kelangsungan usahanya adalah bank yang memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1. Memiliki predikat kurang sehat atau tidak sehat dalam penilaian
tingkat kesehatan bank.
2. Memiliki permasalahan aktual dan atau potensial di bidang
likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas berdasarkan penilaian
terhadap nilai keseluruhan risiko (composite risk).
3. Terdapat pelampauan dan atau pelanggaran Batas Maksimal
Pemberian
Kredit
dan
langkah-langkah
penyelesaian
yang
diusulkan bank menurut penilaian Bank Indonesia dinilai tidak
dapat diterima atau tidak mungkin dicapai.
4. Terdapat pelanggaran Posisi Devisa Netto dan menurut penilaian
Bank Indonesia langkah-langkah penyelesaian yang diusulkan bank
dinilai tidak dapat diterima atau tidak mungkin dicapai.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
5. Memiliki rasio Giro Wajib Minimum dalam rupiah lebih besar dari
5 % namun bank dinilai mengalami permasalahan likuiditas yang
mendasar.
6. Memiliki permasalahan Profitabilitas yang mendasar.
7. Memiliki kredit bermasalah (Non Performing Loan) secara netto
lebih dari 5% dari total kredit.
Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah
rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar prediksi kebangkrutan.
Hasil analisis laporan keuangan akan membantu mengintepretasikan
berbagai hubungan serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar
pertimbangan mengenai prediksi masa depan bank apakah dapat
bertahan atau tidak (Munawir, 2002: 292).
Sesuai uraian di atas, maka penulis mengambil judul: “Analisis
Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Perbankan Go
Public di Bursa Efek Indonesia.”
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah dan penelitian-penelitian
empiris, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :
1.
Apakah ada pengaruh variabel CAR terhadap kondisi financial
distress pada perbankan?
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
2.
Apakah ada pengaruh variabel NPL terhadap kondisi financial
distress pada perbankan?
3.
Apakah ada pengaruh variabel BOPO terhadap kondisi financial
distress pada perbankan?
4.
Apakah ada pengaruh variabel ROA terhadap kondisi financial
distress pada perbankan?
5.
Apakah ada pengaruh variabel LDR terhadap kondisi financial
distress pada perbankan?
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian adalah :
1. Menganalisis pengaruh variabel CAR terhadap kondisi financial
distress pada perbankan.
2. Menganalisis pengaruh variabel NPL terhadap kondisi financial
distress pada perbankan.
3. Menganalisis pengaruh variabel BOPO terhadap kondisi financial
distress pada perbankan.
4. Menganalisis pengaruh variabel ROA terhadap kondisi financial
distress pada perbankan.
5. Menganalisis pengaruh variabel LDR terhadap kondisi financial
distress pada perbankan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
1.4.
Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan. Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi internal bank
Membantu mengevaluasi hasil operasi perbankan dalam
menilai tingkat kinerja, sehingga dapat menjadi peringatan dini jika
bank mengalami tanda – tanda kesulitan keuangan dan tanda
kebangkrutan yang dapat segera diambil langkah perbaikan dan
pencegahan.
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini merupakan salah satu referensi yang
bermanfaat untuk riset perbankan selanjutnya untuk menambah
pengetahuan tentang prediksi kondisi financial distress yang terjadi
di perusahaan perbankan dan dapat mendukung penelitian
selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan
kondisi financial distress pada perbankan.
1.5.
Sistematika Penulisan
Dalam proposal ini penulis menyusun lima bab uraian, dimana
dalam tiap-tiap bab dilengkapi dengan sub-sub bab masing-masing
yaitu sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Dalam bab ini penulis menjelaskan teori yang digunakan dalam
menganalisis prediksi financial distress. Selain itu dalam bab ini
diuraikan pula mengenai kerangka pikir dan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang jenis penelitian, teknik
dan metode pengumpulan data juga teknik analisis.
BAB IV Analisa Data dan Pembahasan
Dalam bab ini penulis menguraikan proses perhitngan setiap variabel
dan hasil dari analisa.
BAB V Penutup
Penulis menguraikan kesimpulan, saran dan keterbatasan dalam
penelitian.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
BAB II
KAJ IAN TEORI DAN PENGEMBANGAN MODEL
2.1.
Hasil PenelitianTerdahulu
1. Peneliti
Judul
: Wicaksana (2011)
: Analisis Pengaruh Rasio CAMEL terhadap
Kondisi Bermasalah pada sektor perbankan di
Indonesia.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menggunakan regresi logistik
menunjukkan
bahwa
NPL
dan
BOPO
berpengaruh positif signifikan kemudian CAR,
ROA, NIM, LDR berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap kondisi bermasalah bank.
2. Peneliti
Judul
: Aryati dan Balafif (2007)
: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Kesehatan Bank dengan Regresi Logit.
Hasil Penelitian
: Hasil empiris penelitian ini mengindikasikan
bahwa rasio NPL mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap probabilitas
tingkat kesehatan bank. Artinya semakin
rendah rasio ini maka, kemungkinan suatu
bank dalam kondisi bermasalah semakin
kecil.
Sedangkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
rasio
CAR,
ROE
14
mempunyai pengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap tingkat kesehatan bank.
Dan ROA, LDR dan NIM mempunyai
pengaruh
positif
dan
tidak
signifikan
terhadap tingkat kesehatan bank.
3. Peneliti
Judul
: Almilia (2006)
: Prediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan
Go-Public Dengan Menggunakan Analisis
Multinomial Logit.
Hasil penelitian : 1. Pada model pertama yaitu bahwa rasio TLTA
dapat digunakan untuk memprediksi kondisi
financial
distress
perusahaan.
Daya
klasifikasi total model ini adalah sebesar
79.0%.
2. Pada model kedua yaitu bahwa rasio
CFFOTA dan CFFOCL dapat digunakan
untuk memprediksi kondisi financial distress
perusahaan. Daya klasifikasi total model ini
adalah sebesar 58.0%.
3. Pada model ketiga yaitu bahwa rasio CATA,
TLTA, NFATA, CFFOCL, CFFOTS dan
CFFOTL
memprediksi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dapat
kondisi
digunakan
untuk
financial
distress
15
perusahaan. Daya klasifikasi total model ini
adalah sebesar 79,6%.
4. Peneliti
Judul
: Prasetyo (2011)
: Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kondisi
Financial Distress Perusahaan Perbankan (2006
-2008).
Hasil penelitian
: bahwa CAR, NPL, BOPO berpengaruh positif
signifikan, sedangkan pemenuhan PPAP dan
ROE berpengaruh negatif tidak signifikan, dan
LDR dan NIM berpengaruh negatif signifikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
TABEL 2.1
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dan Sekarang.
No
1
Peneliti
J udul
Wicaksana Analisis Pengaruh
Rasio CAMEL terhadap
(2011)
Kondisi Bermasalah
pada sektor perbankan
di Indonesia
Variabel
-Variabel Dependen : Prediksi
kondisi bermasalah bank
-Variabel Independen : NPL,
BOPO, CAR, ROA, NIM, LDR
2
Aryati dan
Balafif
(2007)
Analisis Faktor yang - Variabel Dependen : Kondisi
Mempengaruhi Tingkat Financial Distress Perusahaan
Kesehatan Bank dengan
Regresi Logit
- Variabel Independen : profit
margin, likuiditas, efisiensi,
profitabilitas, financial leverage,
posisi kas dan pertumbuhan.
3
Almilia
(2006)
Prediksi
Kondisi
Financial
Distress
Perusahaan Go-Public
Dengan Menggunakan
Analisis
Multinomial
Logit
- Variabel Dependen: Kepailitan
Bank.
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi Kondisi
Financial
Distress
Perusahaan Perbankan
(2006-2008)
- Variabel Dependen : financial
distress dan non financial distress
Analisis Memprediksi
Financial Distress pada
Perusahaan Perbankan
Go Public di Bursa
Efek Indonesia
-Variabel Dependen : Prediksi
Perusahaan Perbankan yang
Mengalami Kondisi Financial
Distress dan Perusahaan Perbankan
yang Tidak Mengalami Kondisi
Financial Distress
4
5
Prasetyo
(2011)
Sri
Indriani
(2013)
- Variabel Independen : Faktor
rasio-rasio modal, risiko keuangan
dan variabel dummy variasi waktu.
- Variabel Independen : CAR,
NPL, BOPO, ROA, dan LDR.
- Variabel Independen : CAR,
NPL, BOPO, ROA, dan LDR
Sumber : Jurnal Penelitian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2.2.
Kajian Teori
2.2.1.
Bank
2.2.1.1.
Pengertian Bank
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998
tentang ”Perbankan” ( Arthesa dan Handiman, 2006:6) (dalam skripsi
Kamal, 2012) menyebutkan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas
bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang
keuangan. (Kasmir, 2008 : 25-26)
2.2.1.2.
Laporan Keuangan Bank
Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan merupakan bagian
dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai
laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2007)
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007) dalam PSAK No.31
tentang Akuntansi Perbankan, laporan keuangan bank terdiri atas:
a) Neraca
Bank menyajikan aset dan kewajiban dalam neraca
berdasarkan karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan
likuiditasnya.
b) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi bank menyajikan secara terperinci unsur
pendapatan dan beban, serta membedakan antara unsur-unsur
pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan
non operasional.
c) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan.
d) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan
penurunan aset bersih atau kekayaan bank selama periode
bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut
dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
e) Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara
sistematis.
2.2.1.3.
Pengguna Laporan Keuangan dan Kebutuhan Informasi
Laporan
keuangan
beserta
pengungkapannya
dibuat
perusahaan dengan tujuan memberikan informasi yang berguna
untuk
pengambilan
keputusan
–
keputusan
investasi dan
pendanaan, seperti yang dinyatakan dalam SFAC No. 1 (dalam
skripsi Purwanti 2005) bahwa laporan keuangan harus memberikan
informasi :
1. untuk keputusan investasi dan kredit
2. mengenai jumlah dan timing arus kas
3. mengenai aktiva dan kewajiban
4. mengenai kinerja perusahaan
5. mengenai sumber dan penggunaan kas
6. penjelas dan interpretif
7. untuk menilai stewardship.
Ketujuh tujuan ini terangkum dengan disajikannya laporan
laba rugi, neraca, laporan arus kas dan pengungkapan laporan
keuangan.
Menurut PSAK No. 1 (Harahap, 2009: 134) (dalam skripsi
Kamal, 2012) Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan
arus kas, perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan – keputusan
ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship)
manajemen atas penggunaan sumber – sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai
perusahaan yang meliputi: 1) aktiva, 2) kewajiban, 3) ekuitas, 4)
pendapatan, beban termasuk keuntungan dan kerugian, 5) arus kas.
Menurut (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007:2-3) (dalam
skripsi Purwanti, 2005), pengguna laporan keuangan meliputi:
a) Investor, membutuhkan informasi untuk membantu menentukan
apakah harus membeli, menanam, atau menjual investasi tersebut.
Pemegang
saham
juga
tertarik
pada
informasi
yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan
membayar deviden.
b) Karyawan, menggunakan laporan keuangan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan
pasca kerja, dan kesempatan kerja.
c) Pemberi pinjaman, menggunakan informasi keuangan untuk
memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada
saat jatuh tempo.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
d) Pemasok dan kreditur usaha lainnya, mereka tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan
apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
e)
Pelanggan,
berkepentingan
dengan
informasi
mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terikat
dengan perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada
perusahaan.
f) Pemerintah, membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk
menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g) Masyarakat, laporan keuangan dapat membantu masyarakat
dengan menyediakan informasi kecenderungan (tren) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktivitasnya.
2.2.1.4.
Rasio Keuangan Bank
Menurut Muljono (1999) (dalam skripsi Endri 2005), rasio
keuangan bank terdiri dari:
a) Rasio likuiditas bank
Rasio
likuiditas
bank
digunakan
untuk
mengetahui
kemampuan bank memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
b) Rasio rentabilitas bank
Rasio rentabilitas bank untuk mengetahui kemampuan bank
di dalam menghasilkan laba dari operasi usaha.
c) Rasio risiko usaha bank
Rasio risiko usaha bank digunakan untuk mengukur
besarnya risiko-risiko dalam menjalankan usahanya.
d) Rasio permodalan
Analisa rasio permodalan sering disebut sebagai analisa
solvabilitas atau capital adequancy analysis. Analisa rasio ini
untuk mengetahui apakah permodalan bank yang ada telah
mencukupi untuk mendukung kegiatan bank yang akan
dilakukan secara efisien dan mapu untuk menyerap kerugiankerugian yang tidak dapat dihindarkan.
e) Rasio efisiensi usaha
Rasio
efisiensi
usaha
digunakan
untuk
mengukur
performance manajemen suatu bank apakah telah menggunakan
semua faktor-faktor produksinya dengan tepat guna dan berhasil
guna serta tingkat efisiensi manajemen bank.
2.2.2.
Rasio – Rasio CAMEL
Dalam melakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan bank,
bank sentral biasanya menggunakan kriteria CAMEL yaitu : Capital
adequety, Manajemen, Asset quality, Earning, Liquidity.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
a) Capital adequacy
Adalah kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan
bank
dalam
mempertahankan
modal
yang
mencukupi
dan
kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur,
mengawasi, dan mengontrol resiko – resiko yang timbul yang dapat
berpengaruh terhadap besarnya modal bank.
b) Asset quality
Menunjukkan kualitas asset sehubungan dengan resiko kredit
yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan investasi bank pada
portofolio yang berbeda.
c) Manajemen quality
Menunjukkan
kemampuan
manajemen
bank
untuk
mengidentifikasi, mengawasi dan mengontrol resiko yang timbul
melalui kebijakan – kebijakan dan strategi bisnisnya untuk mencapai
target.
d) Earning
Keberhasilan bank didasarkan pada penilaian kuantitatif
terhadap rentabilitas bank yang diukur dengan dua rasio yang
berbobot sama. Rasio tersebut terdiri dari :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Return on Asset
e) Liqudity
2.2.2.1.
CAR (Capital Adequaty Ratio)
Capital adequacy ratio
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio CAR
Rasio
≥
≤
≤
≤
2.2.2.2.
NPL ( Non Performing Loan)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Peringkat
Tabel 2.3
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan rasio NPL
≤
2.2.2.3.
BOPO
(Beban
Operasional
Operasional)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Diajukan Oleh :
SRI INDRIANI
0913010160 / FE/ EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
SRI INDRIANI
0913010160 / FE/ EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
USULAN PENELITIAN
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1
Program Studi Akuntansi
Oleh :
SRI INDRIANI
0913010160 / FE/ EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
Sri Indriani
0913010160/FE/EA
Telah Diseminarkan Dan Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skripsi Oleh
Pembimbing Utama
Dra. Ec. Tituk Diah W., MAks
NIP. 19670123 199303 2001
Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . .
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak
NIP. 19611011 199203 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
Sri Indriani
0913010160/FE/EA
Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Lisan Oleh
Pembimbing Utama
Dra. Ec. Tituk Diah W., MAks
NIP. 19670123 199303 2001
Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . .
Mengetahui,
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Drs. Ec. Rahman Amarullah Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1003
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
Sri Indriani
0913010160 / FE / EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh
Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 3 Mei 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
Ketua
Dra. Ec. Tituk Diah W., MAks
Dra. Ec. Tituk Diah W., MAks
Sekretaris
Dra. Ec. Sari Andayani, MAks
Anggota
Dra. Er ry Andhaniwati, MAks. Ak
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur
Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat dan limpahan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ ANALISIS
MEMPREDIKSI
FINANCIAL
DISTRESS
PADA
PERUSAHAAN
PERBANKAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA ” yang disusun
sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi Sarjana (SI) Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi tidak mungkin dapat
terselesaikan dengan baik tanpa dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa dari
berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak, selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Ibu Dra. Ec. Tituk Diah W., MAks, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan penelitian
Skripsi.
5. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Kedua orangtua saya, Djupri dan Soeryati yang senantiasa memberikan cinta
dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung saya dalam
penyelesaian skripsi ini.
7. Moch Zulfikar Rizal yang telah memberi support, do’a dan perhatian dalam
penyelesaian skripsi ini.
8. Teman – teman seperjuangan Maya Lendo W. H, Vivin Ernawati, Rendy
Ardyansyah, Elis Hadi S., dan Anna Annisa Maghfiroh, dll, terimakasih atas
segala dukungan, pemacu semangat, dan motivasi yang diberikan untuk
menyelesaikan skripsi ini, serta kebersamaannya selama ini.
9. Seluruh teman – teman Akuntansi angkatan 2009 ,terimakasih atas
kebersamaan selama ini dan tetap berjuang teman.
Tiada dapat penulis sampaikan kecuali ucapan terimakasih semoga Allah
SWT senantiasa memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
kekurangan dan keterbatasan yang dimliki, oleh karena itu sumbang pikir dan koreksi
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akan sangat bermanfaat dalam melengkapi dan menyempurnakan langkah-langkah
lanjut demi hasil yang lebih baik.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak serta
menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya bidang Akuntansi.
Wassalamualaikum.wr.wb.
Surabaya, 22 April 2013
Penulis
Sri Indriani
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
xiii
ABSTRAK .........................................................................................................
xiv
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN .........................................................................
1
1.1. Latar Belakang .....................................................................
1
1.2. Perumusan Masalah .............................................................
9
1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................
10
1.4. Manfaat Penulisan ................................................................
11
1.5. Sistematika Penulisan ..........................................................
11
: KAJ IAN TEORI DAN PENGEMBANGAN MODEL ..........
13
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................
13
2.2. Kajian Teori ..........................................................................
17
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1. Bank ................................................................................
17
2.2.2.1. Pengertian Bank ...................................................
17
2.2.2.2. Laporan Keuangan Bank .....................................
17
2.2.2.3. Pengguna Laporan Keuangan Bank ...................
19
2.2.2.4. Rasio Keuangan Bank .........................................
21
2.2.2. Rasio-Rasio CAMEL .....................................................
22
2.2.2.1. CAR (Capital Adequaty Ratio) ..............................
24
2.2.2.2. NPL (Non Performing Loan) .................................
25
2.2.2.3. BOPO (Beban Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional) ...............................................
26
2.2.2.4. ROA (Return On Asset) .........................................
27
2.2.2.5. LDR (Loan to Deposite Ratio) ..............................
28
2.2.3. Financial Distress (Kesulitan Keuangan) ....................
29
2.2.3.1. Pengertian Financial Distress ..................................
29
2.2.3.2. Indikator Financial Distress ....................................
32
2.2.4. Teori Struktural Modal ...................................................
35
2.2.4.1. Modigliani-Miller (MM) Theory .............................
35
2.2.4.2. Trade-off Theory .......................................................
36
2.2.4.3. Pecking Order Theory ..............................................
37
2.2.4.4. Equity Market Timing ..............................................
37
2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis ...............................................
38
2.3.1 Pengaruh Capital Terhadap Financial Distress Pada
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perbankan ....................................................
38
2.3.2 Pengaruh Asset Quality Terhadap Financial Distress
Pada Perbankan ...........................................
39
2.3.3 Pengaruh Aspek Manajemen Terhadap Financial Distress
Pada Perbankan ...........................................
40
2.3.4 Pengaruh Aspek Rentabilitas Terhadap Financial Distress
Pada Perbankan ...........................................
40
2.3.5 Pengaruh Aspek Likuiditas Terhadap Financial Distress
BAB III
Pada Perbankan ...........................................
41
2.4. Perumusan Hipotesis ............................................................
42
: METODE PENELITIAN ...........................................................
44
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................
44
3.1.1. Variabel Independen / Bebas ........................................
44
3.1.2. Variabel Dependen / Terikat .........................................
47
3.2. Teknik Penentuan Sampel ...................................................
48
3.2.1. Populasi ............................................................................
48
3.2.2. Sampel .............................................................................
49
3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................
52
3.3.1. Jenis Data .......................................................................
52
3.3.1. Sumber Data ...................................................................
52
3.3.1. Metode Pengumpulan Data ............................................
52
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV
3.4. Teknik Analisis Data ...........................................................
53
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................
57
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................
57
4.1.1. Sejarah Singkat PT. Bank Bukopin, Tbk .....................
57
4.1.2. Sejarah Singkat PT. Bank Bumi Artha, Tbk ................
57
4.1.3. Sejarah Singkat PT. Bank Capital Indonesia, Tbk ......
58
4.1.4. Sejarah Singkat PT. Bank Central Asia, Tbk ...............
59
4.1.5. Sejarah Singkat PT. Bank CIMB Niaga, Tbk ..............
60
4.1.6. Sejarah Singkat PT. Bank Danamon, Tbk ....................
61
4.1.7. Sejarah Singkat PT. Bank Ekonomi Raharja, Tbk ......
61
4.1.8. Sejarah Singkat PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 62
4.1.9. Sejarah Singkat PT. Bank Kesawan, Tbk ....................
63
4.1.10. Sejarah Singkat PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk ......
63
4.1.11. Sejarah Singkat PT. Bank Mega, Tbk ..........................
64
4.1.12. Sejarah Singkat PT. Bank Mutiara, Tbk .......................
65
4.1.13. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia, Tbk ......
65
4.1.14. Sejarah Singkat PT. Bank OCBC NISP, Tbk ..............
66
4.1.15. Sejarah Singkat PT. Bank Pan Indonesia, Tbk ............
67
4.1.16. Sejarah Singkat PT. Bank Permata, Tbk ......................
67
4.1.17. Sejarah Singkat PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk .........
68
4.1.18. Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk .......
69
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.19. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional, Tbk ............................................
69
4.1.20. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Negara, Tbk ......
70
4.2. Deskripsi Variabel Penelitian ..............................................
70
4.2.1. CAR (Capital Adequaty Ratio) ......................................
70
4.2.2. NPL (Non Performing Loan) .........................................
72
4.2.3. BOPO (Beban Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional) ...............................................
74
4.2.4. ROA (Return On Asset) ..................................................
76
4.2.5. LDR (Loan to Deposite Ratio) ........................................
78
4.2.6. Financial Distress ...........................................................
80
4.3 Analisis Regresi Logistik .....................................................
81
4.3.1. Pengaruh CAR Terhadap Prediksi Kondisi Financial
Distress .........................................................
81
4.3.2. Pengaruh NPL Terhadap Prediksi Kondisi Financial
Distress .........................................................
84
4.3.3. Pengaruh BOPO Terhadap Prediksi Kondisi Financial
Distress .........................................................
86
4.3.4. Pengaruh ROA Terhadap Prediksi Kondisi Financial
Distress .........................................................
89
4.3.3. Pengaruh LDR Terhadap Prediksi Kondisi Financial
Distress .........................................................
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
91
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................
93
4.4.1. Implikasi Penelitian ........................................................
99
4.4.2. Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian
BAB V
Terdahulu ......................................................
101
4.4.3. Keterbatasan Penelitian ..................................................
102
: KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 104
5.1. Kesimpulan ............................................................................ 104
5.2. Saran ..................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Sistem Peringkat CAMEL ..............................................................
Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan
6
Sekarang ...........................................................................................
16
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio CAR .......................
25
Tabel 2.3
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio NPL ........................
26
Tabel 2.4
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio BOPO .....................
27
Tabel 2.5
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio ROA .......................
28
Tabel 2.6
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio LDR ........................
29
Tabel 2.7
Kategori Kesulitan Keuangan ........................................................
30
Tabel 3.1
Daftar Nama Bank ..........................................................................
51
Tabel 4.1
Data CAR ........................................................................................
71
Tabel 4.2
Data NPL .........................................................................................
73
Tabel 4.3
Data BOPO .....................................................................................
75
Tabel 4.4
Data ROA ........................................................................................
77
Tabel 4.5
Data LDR ........................................................................................
79
Tabel 4.6
Hasil Regresi Logistik pada Variabel CAR ..................................
82
Tabel 4.7
Classification Tabel ........................................................................
83
x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.8
Hasil Regresi Logistik pada Variabel NPL ...................................
84
Tabel 4.9
Classification Tabel ........................................................................
85
Tabel 4.10
Hasil Regresi Logistik pada Variabel BOPO ............................
86
Tabel 4.11
Classification Tabel .....................................................................
88
Tabel 4.12
Hasil Regresi Logistik pada Variabel ROA ..............................
89
Tabel 4.13
Classification Tabel .....................................................................
90
Tabel 4.14
Hasil Regresi Logistik pada Variabel LDR ...............................
91
Tabel 4.15
Classification Tabel .....................................................................
93
Tabel 4.4.2 Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu .
101
xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis .........................................................
xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rekapitulasi Variabel CAR
Lampiran 2 : Rekapitulasi Variabel NPL
Lampiran 3 : Rekapitulasi Variabel BOPO
Lampiran 4 : Rekapitulasi Variabel ROA
Lampiran 5 : Rekapitulasi Variabel LDR
Lampiran 6 : Pengaruh CAR Terhadap Financial Distress
Lampiran 7 : Pengaruh NPL Terhadap Financial Distress
Lampiran 8 : Pengaruh BOPO Terhadap Financial Distress
Lampiran 9 : Pengaruh ROA Terhadap Financial Distress
Lampiran 10 : Pengaruh LDR Terhadap Financial Distress
xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
Sr i Indriani
ABSTRAK
Financial distress dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu sumber
utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang
bersangkutan. Berdasarkan laporan itu dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang
lazim dijadikan dasar penilaian financial distress suatu bank. Untuk menilai kinerja
keuangan umumnya digunakan lima aspek penilaian yaitu : 1) Capital; 2) Assets; 3)
Management; 4) Earnings; 5) Liquidity. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh rasio CAMEL terhadap prediksi kondisi financial distress yang diproksikan
kedalam rasio keuangan diantaranya adalah Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR),
Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Return On Asset ( ROA), Loan to Deposite Ratio (LDR).
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data Laporan
Keuangan Publikasi Tahunan bank umum periode 2009 – 2011. Populasi dalam
penelitian ini adalah 32 bank umum. Setelah melewati tahap purposive sampling
terdapat 20 sampel bank. Sampel bank terbagi dalam 2 kelompok yaitu terdapat 18
bank tidak mengalami financial distress, dan 2 bank mengalami financial distress.
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah
regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL, BOPO, ROA, LDR
berpengaruh positif terhadap prediksi kondisi financial distress pada perusahaan
perbankan, CAR berpengaruh negatif terhadap prediksi kondisi financial distress
pada perusahaan perbankan.
Kata kunci : Kondisi financial distress, Rasio CAMEL, regresi logistik.
xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai
macam lembaga keuangan. Salah satu di antara lembaga-lembaga
keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam
perekonomian adalah lembaga keuangan bank, yang lazimnya disebut
bank. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi
perusahaan, badan - badan pemerintah dan swasta, maupun
perorangan menyimpan dana-dananya. Melalui kegiatan perkreditan
dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan
pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi
semua sektor perekonomian.
Perbankan memegang peranan penting dalam kehidupan
masyarakat.
Perbankan
merupakan
perusahaan
yang
dalam
kegiatannya berhubungan langsung dengan masyarakat. Kegiatan
perbankan begitu dipengaruhi oleh kepercayaan nasabah atau
masyarakat luas. Apabila dalam tubuh bank terjadi gejolak maka akan
muncul reaksi keras dari masyarakat.
Bank dianggap sebagai penggerak roda perekonomian suatu
negara. Fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangat vital, misalnya
dalam penciptaan dari peredaraan uang untuk menunjang kegiatan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
usaha, tempat menyimpan uang, melakukan pembayaran atau
penagihan dan masih banyak jasa keuangan lainnya.
Dalam Krisis ekonomi yang diawali dengan dilikuidasinya 16
bank pada bulan November 1997, telah menyebabkan bangsa
Indonesia terjerumus dalam tingkat kemiskinan yang meningkat
secara drastis yaitu mencapai 49,5 juta orang. Tahun 1999 walau
tingkat
kemiskinan
mengalami
penurunan
namun
tingkat
keparahannya lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Kemiskinan di
Indonesia
terlihat
dari
meningkatnya
jumlah
pengangguran,
meningkatnya anak usia sekolah yang putus sekolah dan turunnya
kualitas kesehatan masyarakat (Arthesa dan Handiman, 2006:57)
(dalam skripsi Kamal, 2012).
Besarnya dampak krisis menyebabkan banyak peneliti yang
mencoba mencari penyebabnya. Beberapa peneliti berbeda pendapat,
peneliti ekonomi makro berpendapat bahwa penyebab krisis adalah
faktor ekonomi makro yaitu menurunnya nilai tukar rupiah terhadap
dollar Amerika, sedangkan peneliti mikro berpendapat bahwa industri
perbankan memiliki peran besar terjadinya krisis. Sampai dengan
Oktober 2004, jumlah bank tercatat sebesar 139 bank dengan total
asset sebesar Rp 1.126,1 trilyun (Septiana : 2009)
Pada tahun 2008, peningkatan risiko sistematik kembali
muncul ke permukaan ketika Amerika mengalami krisis keuangan
akibat dari subprime mortgage. Krisis ini menyebabkan seluruh sistem
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
keuangan termasuk beberapa pasar dan institusinya di negara lainnya
secara simultan menderita kerugian. Di Indonesia sendiri imbas dari
krisis lembaga keuangan AS pertama-tama sangat terasa di pasar
modal sebagaimana ditunjukkan oleh kemrosotan tajam IHSG.
Kemrosotan IHSG ini diikuti pelemahan nilai rupiah yang sudah
menembus angka Rp. 10.650 seiring penguatan dollar AS karena
investor mencari perlindungan, terutama di T bills (surat berharga)
pemerintah AS. Pasar obligasi, baik pemerintah maupun korporasi
juga mengalami tekanan yang menimbulkan kerugian besar pada
perbankan
dan
institusi
pemegang
obligasi
lainnya
karena
penghitungan yang disesuaikan dengan nilai pasar saat itu (mark-tomarket).
Salah satu dampak krisis keuangan 2008 di industri perbankan
nasional adalah Bank Century (sekarang Bank Mutiara). Keputusan
pengambilalihan Bank Century oleh pemerintah dengan alasan
kemungkinan terjadinya dampak sistematik dinilai oleh sebagian
kalangan tidak wajar. Hal ini mengakibatkan kasus ini yang pada
awalnya merupakan kasus di wilayah perbankan mulai bergeser ke
arah politik dan memicu konflik kepentingan diantara kalangan
tertentu.
Perbankan nasional yang tidak dilikuidasi harus tetap bersaing
untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat di tengah krisis
multidimensi yang terjadi. Nasabah ataupun calon nasabah tentunya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
akan memilih bank yang sehat dan dapat dipercaya untuk melakukan
jasa perbankan. Sebuah tantangan berat yang harus dihadapi oleh
perbankan.
Saat ini perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan
pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau
alternatif pembiayaan. Adanya pasar modal dapat dijadikan sebagai
alat untuk merefleksikan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.
Pasar akan merespon positif melalui peningkatan harga saham
perusahaan jika kondisi keuangan dan kinerja perusahaan bagus. Para
investor dan kreditur sebelum menanamkan dananya pada suatu
perusahaan akan selalu melihat terlebih dahulu kondisi keuangan
perusahaan tersebut. Oleh karena itu, analisis dan prediksi atas kondisi
keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting. (Atmini, 2005)
(dalam skripsi Hadi dan Anggraeni, 2010).
Kondisi perekonomian di Indonesia yang masih belum
menentu mengakibatkan tingginya risiko suatu perusahaan untuk
mengalami kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan. Kesalahan
prediksi terhadap kelangsungan operasi suatu perusahaan di masa
yang akan datang dapat berakibat fatal yaitu kehilangan pendapatan
atau investasi yang telah ditanamkan pada suatu perusahaan. Oleh
karena itu, pentingnya suatu model prediksi kebangkrutan suatu
perusahaan menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak
seperti pemberi pinjaman, investor, pemerintah, akuntan, dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
manajemen. Sehingga bank sangat memerhatikan kinerjanya, dengan
kata lain yaitu bagaimana kinerja perusahaan bank tersebut. Banyak
para pemegang rekening giro, deposito ataupun tabungan ingin
mengetahui seberapa besar perusahaan ini dapat bertahan atau berapa
besar prediksi kebangkrutannya. Untuk mendapatkan info ini, dinilai
dari beberapa indikator. Salah satu indikator utama yang dijadikan
dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan.
Salah
satu
pendekatan
yang
dapat
digunakan
untuk
mengetahui kinerja bank adalah rasio keuangan Capital, Assets
quality, Management, Earnings, Liquidity dan Sensitivity to Market
Risk (CAMELS). Dalam prakteknya di Indonesia CAMELS
digunakan sebagai indikator penilaian kesehatan bank umum
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 dan Surat Edaran
No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Tabel 1.1
Sistem Peringkat CAMEL
No Faktor yang dinilai
1 Permodalan
2 Kualitas Aktiva
Produktif
Komponen
Rasio modal terhadap aktiva
tertimbang menurut risiko.
Bobot (%)
25
a. Rasio dari aktiva produktif yang
diklasifikasikan terhadap aktiva
produktif.
25
b. Rasio penyisihan penghapusan
aktiva produktif yang dibentuk
terhadap penyisihan penghapusan
aktiva produktif yang wajib
dibentuk.
5
3 Manajemen
a. Manajemen umum.
b. Manajemen risiko.
10
15
4 Rentabilitas
a. Rasio laba terhadap rata-rata
volume usaha.
5
b. Rasio biaya terhadap pendapatan
operasional.
5
a. Rasio kewajiban bersih call money
terhadap aktiva lancar dalam
rupiah.
5
5 Likuiditas
b. Rasio kredit terhadap dana yang
diterima dalam rupiah dan valas.
Sumber : Bank Indonesia (2002).
5
Penilaian tingkat kesehatan diterapkan dalam empat golongan
predikat tingkat kesehatan bank sebagai berikut :
a. Nilai kredit 81 % - 100 % diberi predikat sehat.
b. Nilai kredit 66 % - 81 % diberi predikat cukup sehat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
c. Nilai kredit 51 % - 66 % diberi predikat kurang sehat.
d. Nilai kredit 0 % - 51 % diberi predikat tidak sehat.
Financial Distress terjadi sebelum kebangkrutan. Model
financial distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan
mengetahui kondisi financial
distress perusahaan sejak
dini
diharapkan dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mengantisipasi
kondisi yang mengarah pada kebangkrutan (Almilia dan Kristijadi,
2003).
Plat dan Plat (2002) mendefinisikan financial distress sebagai
tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya
kebangkrutan ataupun likuidasi. Hofer (1980) dan Whitaker (1999)
mengumpamakan kondisi financial distress sebagai suatu kondisi dari
perusahaan yang mengalami laba bersih (net profit) negatif selama
beberapa tahun.
Munculnya berbagai model prediksi kebangkrutan merupakan
antisipasi dan sistem peringatan dini terhadap financial distress karena
model
tersebut
dapat
digunakan
sebagai
sarana
untuk
mengidentifikasikan bahkan memperbaiki kondisi sebelum sampai
pada kondisi krisis atau kebangkrutan (Endri, 2009). Hal lain yang
mendorong perlunya peringatan dini adalah munculnya problematik
keuangan yang mengancam operasional perusahaan. Faktor modal dan
risiko
keuangan ditengarai mempunyai peran penting dalam
menjelaskan fenomena kepailitan atau tekanan keuangan perusahaan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
tersebut. Dengan terdeteksinya lebih awal kondisi perusahaan, sangat
memungkinkan bagi perusahaan, investor dan para kreditur (lembaga
keuangan) serta pemerintah melakukan langkah-langkah antisipatif
untuk mencegah agar krisis keuangan segera tertangani.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001
tanggal 26 Desember 2001 tentang Penetapan Status Bank dan
Penyerahan Bank kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional,
yang mulai berlaku tanggal 31 Desember 2001 bahwa Bank Indonesia
menilai kondisi suatu bank memiliki potensi kesulitan yang dapat
membahayakan kelangsungan usahanya adalah bank yang memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1. Memiliki predikat kurang sehat atau tidak sehat dalam penilaian
tingkat kesehatan bank.
2. Memiliki permasalahan aktual dan atau potensial di bidang
likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas berdasarkan penilaian
terhadap nilai keseluruhan risiko (composite risk).
3. Terdapat pelampauan dan atau pelanggaran Batas Maksimal
Pemberian
Kredit
dan
langkah-langkah
penyelesaian
yang
diusulkan bank menurut penilaian Bank Indonesia dinilai tidak
dapat diterima atau tidak mungkin dicapai.
4. Terdapat pelanggaran Posisi Devisa Netto dan menurut penilaian
Bank Indonesia langkah-langkah penyelesaian yang diusulkan bank
dinilai tidak dapat diterima atau tidak mungkin dicapai.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
5. Memiliki rasio Giro Wajib Minimum dalam rupiah lebih besar dari
5 % namun bank dinilai mengalami permasalahan likuiditas yang
mendasar.
6. Memiliki permasalahan Profitabilitas yang mendasar.
7. Memiliki kredit bermasalah (Non Performing Loan) secara netto
lebih dari 5% dari total kredit.
Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah
rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar prediksi kebangkrutan.
Hasil analisis laporan keuangan akan membantu mengintepretasikan
berbagai hubungan serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar
pertimbangan mengenai prediksi masa depan bank apakah dapat
bertahan atau tidak (Munawir, 2002: 292).
Sesuai uraian di atas, maka penulis mengambil judul: “Analisis
Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Perbankan Go
Public di Bursa Efek Indonesia.”
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah dan penelitian-penelitian
empiris, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :
1.
Apakah ada pengaruh variabel CAR terhadap kondisi financial
distress pada perbankan?
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
2.
Apakah ada pengaruh variabel NPL terhadap kondisi financial
distress pada perbankan?
3.
Apakah ada pengaruh variabel BOPO terhadap kondisi financial
distress pada perbankan?
4.
Apakah ada pengaruh variabel ROA terhadap kondisi financial
distress pada perbankan?
5.
Apakah ada pengaruh variabel LDR terhadap kondisi financial
distress pada perbankan?
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian adalah :
1. Menganalisis pengaruh variabel CAR terhadap kondisi financial
distress pada perbankan.
2. Menganalisis pengaruh variabel NPL terhadap kondisi financial
distress pada perbankan.
3. Menganalisis pengaruh variabel BOPO terhadap kondisi financial
distress pada perbankan.
4. Menganalisis pengaruh variabel ROA terhadap kondisi financial
distress pada perbankan.
5. Menganalisis pengaruh variabel LDR terhadap kondisi financial
distress pada perbankan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
1.4.
Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan. Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi internal bank
Membantu mengevaluasi hasil operasi perbankan dalam
menilai tingkat kinerja, sehingga dapat menjadi peringatan dini jika
bank mengalami tanda – tanda kesulitan keuangan dan tanda
kebangkrutan yang dapat segera diambil langkah perbaikan dan
pencegahan.
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini merupakan salah satu referensi yang
bermanfaat untuk riset perbankan selanjutnya untuk menambah
pengetahuan tentang prediksi kondisi financial distress yang terjadi
di perusahaan perbankan dan dapat mendukung penelitian
selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan
kondisi financial distress pada perbankan.
1.5.
Sistematika Penulisan
Dalam proposal ini penulis menyusun lima bab uraian, dimana
dalam tiap-tiap bab dilengkapi dengan sub-sub bab masing-masing
yaitu sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Dalam bab ini penulis menjelaskan teori yang digunakan dalam
menganalisis prediksi financial distress. Selain itu dalam bab ini
diuraikan pula mengenai kerangka pikir dan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang jenis penelitian, teknik
dan metode pengumpulan data juga teknik analisis.
BAB IV Analisa Data dan Pembahasan
Dalam bab ini penulis menguraikan proses perhitngan setiap variabel
dan hasil dari analisa.
BAB V Penutup
Penulis menguraikan kesimpulan, saran dan keterbatasan dalam
penelitian.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
BAB II
KAJ IAN TEORI DAN PENGEMBANGAN MODEL
2.1.
Hasil PenelitianTerdahulu
1. Peneliti
Judul
: Wicaksana (2011)
: Analisis Pengaruh Rasio CAMEL terhadap
Kondisi Bermasalah pada sektor perbankan di
Indonesia.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menggunakan regresi logistik
menunjukkan
bahwa
NPL
dan
BOPO
berpengaruh positif signifikan kemudian CAR,
ROA, NIM, LDR berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap kondisi bermasalah bank.
2. Peneliti
Judul
: Aryati dan Balafif (2007)
: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Kesehatan Bank dengan Regresi Logit.
Hasil Penelitian
: Hasil empiris penelitian ini mengindikasikan
bahwa rasio NPL mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap probabilitas
tingkat kesehatan bank. Artinya semakin
rendah rasio ini maka, kemungkinan suatu
bank dalam kondisi bermasalah semakin
kecil.
Sedangkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
rasio
CAR,
ROE
14
mempunyai pengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap tingkat kesehatan bank.
Dan ROA, LDR dan NIM mempunyai
pengaruh
positif
dan
tidak
signifikan
terhadap tingkat kesehatan bank.
3. Peneliti
Judul
: Almilia (2006)
: Prediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan
Go-Public Dengan Menggunakan Analisis
Multinomial Logit.
Hasil penelitian : 1. Pada model pertama yaitu bahwa rasio TLTA
dapat digunakan untuk memprediksi kondisi
financial
distress
perusahaan.
Daya
klasifikasi total model ini adalah sebesar
79.0%.
2. Pada model kedua yaitu bahwa rasio
CFFOTA dan CFFOCL dapat digunakan
untuk memprediksi kondisi financial distress
perusahaan. Daya klasifikasi total model ini
adalah sebesar 58.0%.
3. Pada model ketiga yaitu bahwa rasio CATA,
TLTA, NFATA, CFFOCL, CFFOTS dan
CFFOTL
memprediksi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dapat
kondisi
digunakan
untuk
financial
distress
15
perusahaan. Daya klasifikasi total model ini
adalah sebesar 79,6%.
4. Peneliti
Judul
: Prasetyo (2011)
: Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kondisi
Financial Distress Perusahaan Perbankan (2006
-2008).
Hasil penelitian
: bahwa CAR, NPL, BOPO berpengaruh positif
signifikan, sedangkan pemenuhan PPAP dan
ROE berpengaruh negatif tidak signifikan, dan
LDR dan NIM berpengaruh negatif signifikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
TABEL 2.1
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dan Sekarang.
No
1
Peneliti
J udul
Wicaksana Analisis Pengaruh
Rasio CAMEL terhadap
(2011)
Kondisi Bermasalah
pada sektor perbankan
di Indonesia
Variabel
-Variabel Dependen : Prediksi
kondisi bermasalah bank
-Variabel Independen : NPL,
BOPO, CAR, ROA, NIM, LDR
2
Aryati dan
Balafif
(2007)
Analisis Faktor yang - Variabel Dependen : Kondisi
Mempengaruhi Tingkat Financial Distress Perusahaan
Kesehatan Bank dengan
Regresi Logit
- Variabel Independen : profit
margin, likuiditas, efisiensi,
profitabilitas, financial leverage,
posisi kas dan pertumbuhan.
3
Almilia
(2006)
Prediksi
Kondisi
Financial
Distress
Perusahaan Go-Public
Dengan Menggunakan
Analisis
Multinomial
Logit
- Variabel Dependen: Kepailitan
Bank.
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi Kondisi
Financial
Distress
Perusahaan Perbankan
(2006-2008)
- Variabel Dependen : financial
distress dan non financial distress
Analisis Memprediksi
Financial Distress pada
Perusahaan Perbankan
Go Public di Bursa
Efek Indonesia
-Variabel Dependen : Prediksi
Perusahaan Perbankan yang
Mengalami Kondisi Financial
Distress dan Perusahaan Perbankan
yang Tidak Mengalami Kondisi
Financial Distress
4
5
Prasetyo
(2011)
Sri
Indriani
(2013)
- Variabel Independen : Faktor
rasio-rasio modal, risiko keuangan
dan variabel dummy variasi waktu.
- Variabel Independen : CAR,
NPL, BOPO, ROA, dan LDR.
- Variabel Independen : CAR,
NPL, BOPO, ROA, dan LDR
Sumber : Jurnal Penelitian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2.2.
Kajian Teori
2.2.1.
Bank
2.2.1.1.
Pengertian Bank
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998
tentang ”Perbankan” ( Arthesa dan Handiman, 2006:6) (dalam skripsi
Kamal, 2012) menyebutkan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas
bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang
keuangan. (Kasmir, 2008 : 25-26)
2.2.1.2.
Laporan Keuangan Bank
Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan merupakan bagian
dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai
laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2007)
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007) dalam PSAK No.31
tentang Akuntansi Perbankan, laporan keuangan bank terdiri atas:
a) Neraca
Bank menyajikan aset dan kewajiban dalam neraca
berdasarkan karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan
likuiditasnya.
b) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi bank menyajikan secara terperinci unsur
pendapatan dan beban, serta membedakan antara unsur-unsur
pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan
non operasional.
c) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan.
d) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan
penurunan aset bersih atau kekayaan bank selama periode
bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut
dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
e) Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara
sistematis.
2.2.1.3.
Pengguna Laporan Keuangan dan Kebutuhan Informasi
Laporan
keuangan
beserta
pengungkapannya
dibuat
perusahaan dengan tujuan memberikan informasi yang berguna
untuk
pengambilan
keputusan
–
keputusan
investasi dan
pendanaan, seperti yang dinyatakan dalam SFAC No. 1 (dalam
skripsi Purwanti 2005) bahwa laporan keuangan harus memberikan
informasi :
1. untuk keputusan investasi dan kredit
2. mengenai jumlah dan timing arus kas
3. mengenai aktiva dan kewajiban
4. mengenai kinerja perusahaan
5. mengenai sumber dan penggunaan kas
6. penjelas dan interpretif
7. untuk menilai stewardship.
Ketujuh tujuan ini terangkum dengan disajikannya laporan
laba rugi, neraca, laporan arus kas dan pengungkapan laporan
keuangan.
Menurut PSAK No. 1 (Harahap, 2009: 134) (dalam skripsi
Kamal, 2012) Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan
arus kas, perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan – keputusan
ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship)
manajemen atas penggunaan sumber – sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai
perusahaan yang meliputi: 1) aktiva, 2) kewajiban, 3) ekuitas, 4)
pendapatan, beban termasuk keuntungan dan kerugian, 5) arus kas.
Menurut (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007:2-3) (dalam
skripsi Purwanti, 2005), pengguna laporan keuangan meliputi:
a) Investor, membutuhkan informasi untuk membantu menentukan
apakah harus membeli, menanam, atau menjual investasi tersebut.
Pemegang
saham
juga
tertarik
pada
informasi
yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan
membayar deviden.
b) Karyawan, menggunakan laporan keuangan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan
pasca kerja, dan kesempatan kerja.
c) Pemberi pinjaman, menggunakan informasi keuangan untuk
memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada
saat jatuh tempo.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
d) Pemasok dan kreditur usaha lainnya, mereka tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan
apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
e)
Pelanggan,
berkepentingan
dengan
informasi
mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terikat
dengan perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada
perusahaan.
f) Pemerintah, membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk
menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g) Masyarakat, laporan keuangan dapat membantu masyarakat
dengan menyediakan informasi kecenderungan (tren) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktivitasnya.
2.2.1.4.
Rasio Keuangan Bank
Menurut Muljono (1999) (dalam skripsi Endri 2005), rasio
keuangan bank terdiri dari:
a) Rasio likuiditas bank
Rasio
likuiditas
bank
digunakan
untuk
mengetahui
kemampuan bank memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
b) Rasio rentabilitas bank
Rasio rentabilitas bank untuk mengetahui kemampuan bank
di dalam menghasilkan laba dari operasi usaha.
c) Rasio risiko usaha bank
Rasio risiko usaha bank digunakan untuk mengukur
besarnya risiko-risiko dalam menjalankan usahanya.
d) Rasio permodalan
Analisa rasio permodalan sering disebut sebagai analisa
solvabilitas atau capital adequancy analysis. Analisa rasio ini
untuk mengetahui apakah permodalan bank yang ada telah
mencukupi untuk mendukung kegiatan bank yang akan
dilakukan secara efisien dan mapu untuk menyerap kerugiankerugian yang tidak dapat dihindarkan.
e) Rasio efisiensi usaha
Rasio
efisiensi
usaha
digunakan
untuk
mengukur
performance manajemen suatu bank apakah telah menggunakan
semua faktor-faktor produksinya dengan tepat guna dan berhasil
guna serta tingkat efisiensi manajemen bank.
2.2.2.
Rasio – Rasio CAMEL
Dalam melakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan bank,
bank sentral biasanya menggunakan kriteria CAMEL yaitu : Capital
adequety, Manajemen, Asset quality, Earning, Liquidity.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
a) Capital adequacy
Adalah kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan
bank
dalam
mempertahankan
modal
yang
mencukupi
dan
kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur,
mengawasi, dan mengontrol resiko – resiko yang timbul yang dapat
berpengaruh terhadap besarnya modal bank.
b) Asset quality
Menunjukkan kualitas asset sehubungan dengan resiko kredit
yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan investasi bank pada
portofolio yang berbeda.
c) Manajemen quality
Menunjukkan
kemampuan
manajemen
bank
untuk
mengidentifikasi, mengawasi dan mengontrol resiko yang timbul
melalui kebijakan – kebijakan dan strategi bisnisnya untuk mencapai
target.
d) Earning
Keberhasilan bank didasarkan pada penilaian kuantitatif
terhadap rentabilitas bank yang diukur dengan dua rasio yang
berbobot sama. Rasio tersebut terdiri dari :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Return on Asset
e) Liqudity
2.2.2.1.
CAR (Capital Adequaty Ratio)
Capital adequacy ratio
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Rasio CAR
Rasio
≥
≤
≤
≤
2.2.2.2.
NPL ( Non Performing Loan)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Peringkat
Tabel 2.3
Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan rasio NPL
≤
2.2.2.3.
BOPO
(Beban
Operasional
Operasional)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian