PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM PEMBENTUKAN PERUNDANG-UNDANGAN 9404291202. 9404291202

(1)

PEDOMAN KHUSUS PEMBERIAN

TANGGAPAN ATAS

RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN PENGGUNAAN TOOLS (PISAU ANALISIS)

PARAMETER KESETARAAN GENDER (PKG)


(2)

FORMAT TANGGAPAN ATAS RANCANGAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

I.

Tanggapan Secara Umum.

Penilaian umum terhadap “Materi” Penyusunan

Peraturan Perundang-undangan.

Penilaian umum secara “Teknik” Penyusunan

Peraturan Perundang-undangan.

VI.

Tanggapan secara khusus (berbasis Gender).


(3)

I. TANGGAPAN SECARA UMUM

A.

Tanggapan secara Konseptual

Apakah secara konsepsi sudah memenuhi

persyaratan

bagaimana

menyusun

suatu

Peraturan Perundang-undangan yang baik sesuai

dengan Asas Pembentukan dan Asas Materi

Muatan Peraturan Perundang-undangan ?

Untuk apa Peraturan Perundang-undangan itu

dibentuk ?

 Pertanyakan dengan menggunakan konsep 4W + 1H (what, why, who, when, & how).


(4)

Apa makna dibentuknya Peraturan Daerah

tersebut dan biaya yang dipersiapkan ?

Mengapa

harus

dengan

jenis

UU/PP/

PERPRES/PERDA (misalnya) ?

Siapa yang berwenang/lembaga apa saja yang

terkait ?

Kapan Peraturan Perundang-undangan itu

diperlukan berdasarkan prioritasnya ?

Bagaimana

Peraturan

Perundang-undangan

tersebut bisa dilaksanakan atau efektivitasnya ?


(5)

A.

Tanggapan secara Filosofis

Apakah dalam :

Konsiderans Menimbang;

Dasar Hukum;

Batang Tubuh;

Penjelasan Umum maupun Pasal demi Pasal

sudah memuat alasan-alasan atau

norma-norma yang selaras dengan

nilai-nilai

dalam

Pancasila

,

Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

dan

Gender

?


(6)

A.

Tanggapan secara Yuridis Konstitusional

Apakah Rancangan Peraturan

Perundang-undangan tersebut sudah mencantumkan

pasal-pasal

atribusi

maupun

delegasi

yang

memerintahkannya ? (Yuridis Konstitusional);

Apakah Rancangan Peraturan

Perundang-undangan tersebut sudah mencantumkan

pasal-pasal atribusi yang berisi

pokok materi muatan

yang harus dimuat di dalamnya ? (material

konstitusional)


(7)

A.

Tanggapan Secara Ekonomis

Perlu dipertimbangkan dampak ekonomi yang akan

ditimbulkan, misalnya:

Beban keuangan

baik pada saat pembentukan

maupun penerapannya;

Menyangkut

sarana/prasarana

;

Penegakkan hukum

nya, seperti

SDM

-nya; ataupun

Beban yang akan ditanggung oleh masyarakat

yang terkena Peraturan Perundang-undangan

tersebut.

Contoh : mengenai perizinan, sanksi denda, biaya

ringan, dan lain-lain.


(8)

A.

Tanggapan dari Sudut Sosiologis

Perlu diperhitungkan beban yang akan dipikul

oleh masyarakat yang akan ditimbulkan oleh suatu

Peraturan Perundang-undangan, baik dampak

negatif

dan

positif

nya.

Contoh : - Tata cara perizinan yang berbelit-belit dan

membebani masyarakat.

- Peran atau kesempatan untuk

patkan akses dan partisipasi yang

tara terhadap setiap sumber daya.


(9)

A.

Tanggapan dari Sudut Substansi

(Materi Muatan)

Apakah

isi

suatu

Rancangan

Peraturan

Perundang-undangan sudah sesuai dengan teori

materi muatan peraturan perundang-undangan ?

(Asas materi muatan:

Undang-Undang;

Peraturan Pemerintah;

Peraturan Presiden;

Peraturan Daerah; atau


(10)

A.

Tanggapan dari Sudut Teknis dan Bahasa

Perundang-undangan

Apakah

Peraturan

Perundang-undangan

tersebut sudah tunduk dalam kaidah Bahasa

Indonesia/ Bahasa Perundang-undangan ?

Bagaimana

dengan

frase/frasa,

diksi,

peristilahan /terminologi, definisi ?

Bagaimana dengan susunan kalimat norma yang

harus berisi larangan, kebolehan, suruhan dan

atau pengecualian ?


(11)

I.

Tanggapan secara khusus

(berbasis Gender)

 Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menggunakan PKG sebagai Tools (Pisau/alat Analisis) sebagai berikut :

• Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang akan dikritisi, kita cermati terlebih dahulu secara substantif (Materi Muatan) yang akan mengatur masalah apa dan keterkaitannya dengan Hak Konstitusional yang mana ...? (berdasarkan 40 Hak Konstitusional dalam 14 Rumpun Hak).

Misal : RUU tentang Pendidikan Tinggi atau Raperda tentang Penyelenggaraan Pendidikan Dasar Bebas Biaya.

Maka keterkaitan antara draft tersebut dengan Hak Konstitusional yaitu : Hak atas Pendidikan, maka dalam matriks terdapat didalam Rumpun Hak No.3 “Hak untuk Mengembangkan Diri” atau 40 Hak Konstitusional No.5 “Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya” atau Pasal 28 C Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


(12)

• Setelah menentukan keterkaitan dengan salah satu hak, langkah berikutnya adalah mengkritisi pasal demi pasal atau ayat demi ayat) dengan Indikator Akses dan Partisipasi saja dari Hak tersebut sebagaimana terurai dalam kolom matriks “PKG dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan”. Misal : RUU tentang Pendidikan Tinggi, apakah indikator Akses sebagaimana terurai dalam matriks PKG yang menentukan rambu antara lain “adanya standardisasi kurikulum, ujian dan pengajar yang sama bagi perempuan dan laki-laki” sudah terakomodir/terimplementasi dalam suatu rumusan pasal dan/atau ayat-nya...? Begitu pula dalam

Raperda tentang Pendidikan Dasar Bebas Biaya, apakah indikator Akses yang menentukan rambu antara lain “hak setiap anak perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan diri” sudah terakomodir/terimplementasi dalam suatu rumusan pasal dan/atau ayat-nya...?


(13)

Selanjutnya, masih dalam RUU tentang Pendidikan Tinggi, apakah indikator Partisipasi sebagaimana terurai dalam matriks PKG yang menentukan rambu antara lain “memiliki dan meraih kesempatan untuk mengikuti program-program pendidikan baik formal maupun non formal” sudah terakomodir/terimplementasi dalam suatu rumusan pasal dan/atau ayat-nya...?

Begitu pula dalam Raperda tentang Pendidikan Dasar Bebas Biaya, apakah indikator Akses yang menentukan rambu antara lain “setiap anak perempuan dan laki-laki berhak dan berdaya, untuk turut menentukan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tingkat kecerdasannyadan sesuai dengan minat dan bakatnya” sudah terakomodir/terimplementasi dalam suatu rumusan pasal dan/atau ayat-nya...?


(14)

a) Bila dalam suatu rumusan pasal dan/atau ayat berdasarkan hasil deteksi/analisis melalui indikator PKG Akses dan Partisipasi diketemukan rumusan yang tidak sesuai atau malah bertentangan, maka perlu dijelaskan ketidaksesuaian atau ketidakjelasan tersebut dengan rambu indikator, contoh :

Pasal 12

Terhadap permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 bagi anak perempuan yang belum memenuhi syarat berusia 7 (tujuh) tahun, Kepala sekolah berhak menolak yang bersangkutan untuk menjadi calon siswa baru.

Rumusan Pasal 12 :

Disarankan frasa “bagi anak perempuan” diubah menjadi “bagi setiap anak”. Dengan demikian baik anak laki-laki maupun anak perempuan yang belum berusia 7 tahun tidak dimungkinkan untuk menjadi calon siswa baru.


(15)

Bila memungkinkan dapat pula rumusan Pasal 12 tersebut langsung diperbaiki atau sempurnakan, misalnya :

Disarankan frasa “bagi anak perempuan” diubah menjadi

“bagi setiap anak”. Dengan demikian baik anak laki-laki maupun anak perempuan yang belum berusia 7 tahun tidak dimungkinkan untuk menjadi calon siswa baru, sehingga rumusannya menjadi:

Terhadap permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 bagi setiap anak yang belum memenuhi syarat berusia 7 (tujuh) tahun, Kepala sekolah berhak menolak yang bersangkutan untuk menjadi calon siswa baru.

e)Selanjutnya, format atau bentuk dari sistematika Tanggapan terhadap Peraturan Perundang-undangan sebagai berikut :


(16)

TANGGAPAN ATAS

RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANG TENTANG

...

Setelah mencermati dan menganalisis Rancangan Peraturan Perundang-undangan tentang ... baik secara substansi maupun teknik penyusunan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Parameter Kesetaraan Gender sebagai pisau/alat analisisnya, kami sampaikan Tanggapan sebagai berikut :

• UMUM. • KHUSUS.

Demikian Tanggapan yang dapat kami sampaikan, harap menjadi periksa...!

Tim Tanggapan Rancangan

Peraturan Peraturan Perundang-undangan, Ketua, Sekretaris,


(17)

• Selanjutnya, untuk Indikator Kontrol dan Manfaat digunakan untuk mendeteksi atau menganalisis pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan yang telah disahkan dan/atau ditetapkan serta diundangkan.

• Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan dapat dianalisis dengan rambu yang ada didalam Indikator Kontrol dan Manfaat, apakah Peraturan Perundang-undangan telah sesuai didalam dengan rambu.


(1)

• Setelah menentukan keterkaitan dengan salah satu hak, langkah berikutnya adalah mengkritisi pasal demi pasal atau ayat demi ayat) dengan Indikator Akses dan Partisipasi saja dari Hak tersebut sebagaimana terurai dalam kolom matriks “PKG dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan”. Misal : RUU tentang Pendidikan Tinggi, apakah indikator

Akses sebagaimana terurai dalam matriks PKG yang menentukan rambu antara lain “adanya standardisasi kurikulum, ujian dan pengajar yang sama bagi perempuan dan laki-laki” sudah terakomodir/terimplementasi dalam suatu rumusan pasal dan/atau ayat-nya...? Begitu pula dalam

Raperda tentang Pendidikan Dasar Bebas Biaya, apakah indikator Akses yang menentukan rambu antara lain “hak setiap anak perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan diri” sudah terakomodir/terimplementasi dalam suatu rumusan pasal dan/atau ayat-nya...?


(2)

Selanjutnya, masih dalam RUU tentang Pendidikan Tinggi, apakah indikator Partisipasi sebagaimana terurai dalam matriks PKG yang menentukan rambu antara lain

“memiliki dan meraih kesempatan untuk mengikuti program-program pendidikan baik formal maupun non formal” sudah terakomodir/terimplementasi dalam suatu rumusan pasal dan/atau ayat-nya...?

Begitu pula dalam Raperda tentang Pendidikan Dasar Bebas Biaya, apakah indikator Akses yang menentukan rambu antara lain “setiap anak perempuan dan laki-laki berhak dan berdaya, untuk turut menentukan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tingkat kecerdasannyadan sesuai dengan minat dan bakatnya” sudah terakomodir/terimplementasi dalam suatu rumusan pasal dan/atau ayat-nya...?


(3)

a) Bila dalam suatu rumusan pasal dan/atau ayat berdasarkan hasil deteksi/analisis melalui indikator PKG Akses dan Partisipasi diketemukan rumusan yang tidak sesuai atau malah bertentangan, maka perlu dijelaskan ketidaksesuaian atau ketidakjelasan tersebut dengan rambu indikator, contoh :

Pasal 12

Terhadap permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 bagi anak perempuan yang belum memenuhi syarat berusia 7 (tujuh) tahun, Kepala sekolah berhak menolak yang bersangkutan untuk menjadi calon siswa baru.

Rumusan Pasal 12 :

Disarankan frasa “bagi anak perempuan” diubah menjadi “bagi setiap anak”. Dengan demikian baik anak laki-laki maupun anak perempuan yang belum berusia 7 tahun tidak dimungkinkan untuk menjadi calon siswa baru.


(4)

Bila memungkinkan dapat pula rumusan Pasal 12 tersebut langsung diperbaiki atau sempurnakan, misalnya :

Disarankan frasa “bagi anak perempuan” diubah menjadi

“bagi setiap anak”. Dengan demikian baik anak laki-laki maupun anak perempuan yang belum berusia 7 tahun tidak dimungkinkan untuk menjadi calon siswa baru, sehingga rumusannya menjadi:

Terhadap permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 bagi setiap anak yang belum memenuhi syarat berusia 7 (tujuh) tahun, Kepala sekolah berhak menolak yang bersangkutan untuk menjadi calon siswa baru.

e)Selanjutnya, format atau bentuk dari sistematika Tanggapan terhadap Peraturan Perundang-undangan sebagai berikut :


(5)

TANGGAPAN ATAS

RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANG TENTANG

...

Setelah mencermati dan menganalisis Rancangan Peraturan Perundang-undangan tentang ... baik secara substansi maupun teknik penyusunan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Parameter Kesetaraan Gender sebagai pisau/alat analisisnya, kami sampaikan Tanggapan sebagai berikut :

• UMUM.

• KHUSUS.

Demikian Tanggapan yang dapat kami sampaikan, harap menjadi periksa...!

Tim Tanggapan Rancangan

Peraturan Peraturan Perundang-undangan, Ketua, Sekretaris,


(6)

• Selanjutnya, untuk Indikator Kontrol dan Manfaat digunakan untuk mendeteksi atau menganalisis pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan yang telah disahkan dan/atau ditetapkan serta diundangkan.

• Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan dapat dianalisis dengan rambu yang ada didalam Indikator Kontrol dan Manfaat, apakah Peraturan Perundang-undangan telah sesuai didalam dengan rambu.