Pengaruh Infusa Daun Murbei (Mori Folium) Terhadap Tekanan Darah Normal Pria Dewasa.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH INFUSA DAUN MURBEI (Mori folium) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PRIA DEWASA

Ivan Martin Limargo. 2006. Pembimbing I : Sugiarto P., dr., M.Kes. Pembimbing II: Pinandojo D., dr., Drs., A.I.F.

Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai di masyarakat. Pengobatan hipertensi memerlukan jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan persoalan dalam segi biaya. Tanaman obat banyak digunakan sebagai obat alternatif, salah satunya adalah daun murbei. Secara empiris daun murbei sering digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh infusa daun murbei terhadap tekanan darah.

Metode: Menggunakan prospektif eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif dengan desain penelitian pra tes dan pos tes. Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg, pada 15 orang pria dewasa sebelum dan setelah meminum infusa daun murbei. Pengukuran menggunakan metode gabungan dengan posisi naracoba duduk, kaki menyentuh lantai, tangan diletakkan diatas paha. Analisa data menggunakan uji “ t ” berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil: Rata-rata tekanan darah setelah minum infusa daun murbei sebesar 104.67 / 69.20 mmHg lebih rendah sebelum minum infusa daun murbei sebesar 112.13 / 73.60 mmHg (p < 0,05).

Kesimpulan: Infusa daun murbei menurunkan tekanan darah pada 15 naracoba pria dewasa dari 112.13 / 73.60 mmHg menjadi 104.67 / 69.20 mmHg.


(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Mori folium) ON MALE WITH NORMAL BLOOD PRESSURE

Ivan Martin Limargo. 2006. 1st Tutor : Sugiarto P., dr., M.Kes. 2nd Tutor : Pinandojo D., dr., Drs., A.I.F.

Background: Hypertension is one of most problem of health. Therapy of

hypertension need long time and so expensive. Many kind of herbal most use as alternatif therapy. One of these kind is mulberry leaf. Empirically, mulberry leaf has a lot of purpose, such as decreasing blood pressure.

Objectives: To know the effect of mulberry leaf infusion on decreasing blood pressure.

Methods: Measuring the systolic and diastolic blood pressure on 15 subjects before and after drinking mulberry leaf infusion. The measurement use palpation-auscultation method with subject in sit position, foot palm touch the floor. Data analyzing uses paired t test with α = 0.05.

Results: The average of blood pressure after subjects drink mulberry leaf infusion is 104.67 / 69.20 mmHg lower than before drinking mulberry leaf infusion is 112.13 / 73.60 mmHg (p < 0,05).

Conclusions: Mulberry leaf infusion decreases the level of both systolic and diastolic blood pressure on 15 men from 112.13 / 73.60 mmHg to 104.67 / 69.20 mmHg.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian... 2

1.6 Metodologi Penelitian ... 3

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ... 4

2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah... 5

2.1.1.1 Faktor Utama... 5

2.1.1.2 Faktor Tambahan ... 8

2.1.2 Sistem Renin Angiotensin... 12

2.1.3 Metode Pengukuran Tekanan Darah ... 14

2.1.3.1 Cara Langsung (Direct Method) ... 14

2.1.3.2 Cara Tidak Langsung (Indirect Method)... 15

2.1.4 Klasifikasi Tekanan Darah... 17


(4)

ix

2.2.1 Jenis Hipertensi ... 18

2.2.2 Kerusakan Organ akibat Hipertensi ... 19

2.2.3 Terapi Hipertensi... 20

2.3 Murbei ... 22

2.3.1 Taksonomi Murbei ... 22

2.3.2 Deskripsi Tumbuhan ... 22

2.3.3 Sifat dan Khasiat ... 23

2.3.4 Kandungan Kimia ... 24

2.3.5 Pengaruh Daun Murbei terhadap Tekanan Darah ... 25

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian... 27

3.2 Alat-Alat dan Bahan yang Digunakan ... 27

3.3 Cara Pembuatan Infusa ... 28

3.4 Metode Penelitian... 28

3.4.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon dalam Penelitian... 28

3.4.2 Prosedur Penelitian... 28

3.5 Kriteria Uji ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan... 31

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian... 34

4.2.1 Hal-Hal yang Mendukung... 35

4.2.2 Hal-Hal yang Tidak Mendukung ... 35

4.2.3 Kesimpulan ... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 36


(5)

x

DAFTAR PUSTAKA ... 37 LAMPIRAN... 39 RIWAYAT HIDUP... 51


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Sistem Renin Angiotensin ... 14 Gambar 2.2 Tumbuhan Murbei... 22 Gambar 2.3 Mekanisme Penghambat Sistem Renin Angiotensin oleh


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi pada Orang Dewasa Diatas 18 Tahun ... 17 Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Infusa

Daun Murbei ... 31 Tabel 4.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Infusa

Daun Murbei ... 33 Tabel L1.1 Tekanan Darah Sistol Naracoba Sebelum dan Setelah Minum

Infusa Daun Murbei ... 39 Tabel L1.2 Tekanan Darah Diastol Naracoba Sebelum dan Setelah

Minum Infusa Daun Murbei... 40 Tabel L2.1 Data Statistik Tekanan Darah Sistol ... 41 Tabel L2.2 Data Statistik Tekanan Darah Diastol ... 43


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN I DATA HASIL PERCOBAAN... 39

LAMPIRAN II ANALISIS STATISTIK ... 41

LAMPIRAN III BESAR SAMPEL... 45


(9)

LAMPIRAN I

DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel L1.1 Tekanan Darah Sistol Naracoba Sebelum dan Setelah Minum Infusa Daun Murbei

Sebelum minum Setelah minum infusa daun murbei infusa daun murbei

NARACOBA__________________________________________________________________________________ TD NORMAL Rata-Rata 2’ 4’ 6’ 8’ 10’ 12’ 14’ 16’

1 108 108 106 107 106 100 100 98 96 104 104 106 2 110 110 110 110 110 110 108 108 108 110 110 110 3 110 110 100 107 106 104 104 100 96 94 98 98 4 116 116 116 116 116 116 110 106 114 112 112 114 5 120 120 120 119 118 118 118 116 116 118 120 120 6 106 102 106 105 106 106 106 100 100 106 106 106 7 110 110 108 109 110 110 102 102 98 98 102 102 8 124 120 120 121 120 112 110 110 116 120 120 120 9 128 128 124 127 124 118 116 114 118 122 122 124 10 110 106 106 107 106 106 104 104 108 110 110 110 11 98 98 98 98 98 98 96 90 92 96 96 98 12 110 100 110 107 110 110 112 115 104 110 100 110 13 118 120 120 119 120 120 118 116 120 120 120 120 14 110 110 110 110 110 108 108 104 104 108 108 108 15 120 120 120 120 120 120 116 116 110 110 118 120


(10)

39

Tabel L1.2 Tekanan Darah Diastol Naracoba Sebelum dan Setelah Minum Infusa Daun Murbei

Sebelum minum Setelah minum infusa daun murbei infusa daun murbei

NARACOBA__________________________________________________________________________________ TD NORMAL Rata-Rata 2’ 4’ 6’ 8’ 10’ 12’ 14’ 16’

1 70 70 70 70 70 68 68 68 68 70 70 70 2 66 70 66 67 68 68 76 76 76 76 78 78 3 74 74 70 73 72 72 74 70 70 70 74 74 4 70 70 70 70 70 70 70 68 68 68 68 70 5 82 80 80 81 74 74 74 68 74 78 82 82 6 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 7 60 64 64 63 66 66 66 66 62 62 66 62 8 84 84 84 84 80 78 78 80 84 84 84 84 9 86 84 84 85 84 80 78 74 78 82 82 84 10 70 70 70 70 68 68 70 70 70 70 70 70 11 70 70 70 70 70 70 68 68 70 70 70 70 12 80 80 80 80 80 80 78 80 78 80 78 80 13 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 14 70 70 76 72 70 70 70 68 70 70 70 70 15 78 80 78 79 80 78 66 60 66 70 76 78


(11)

LAMPIRAN II ANALISIS STATISTIK

Tabel L2.1 Data Statistik Tekanan Darah Sistol

No. Nama X1 X2 d d2 (Sebelum) (Setelah) (X1-X2)

1. A. W. 107 96 11 121

2. I. S. 110 108 2 4

3. A. D. S. 107 94 13 169

4. S. K. 116 106 10 100

5. B. A. R. 119 116 3 9

6. D. S. 105 100 5 25

7. M. J. 109 98 11 121

8. A. S. 121 110 11 121

9. Y. S. 127 114 13 169

10. A. N. P. 107 104 3 9

11. Y. K. 98 90 8 64

12. S. Y. 107 104 3 9

13. A. B. 119 116 3 9

14. B. Y. R. 110 104 6 36

15. Y. I. 120 110 10 100

∑d = 112 ∑d2 = 1066

(∑d)2 = 12544

d¯ = ∑d / n = 112 / 15 = 7.47


(12)

41

Sd2 = ( ∑d2 – ((∑d)2 / n) ) / n – 1 = ( 1066 – (12544 / 15) ) / 15 – 1 = ( 1066 – 836.266 ) / 14

= 229.734 / 14 = 16.409 Sd = 4.051

thitung = d¯ / ( Sd / √n ) = 7.47 / ( 4.051 / √15 ) = 7.47 / 1.046


(13)

42

Tabel L2.2 Data Statistik Tekanan Darah Diastol

No. Nama X1 X2 d d2 (Sebelum) (Setelah) (X1-X2)

1. A. W. 70 68 2 4

2. I. S. 67 68 -1 1

3. A. D. S. 73 70 3 9

4. S. K. 70 68 2 4

5. B. A. R. 81 68 13 169

6. D. S. 60 60 0 0

7. M. J. 63 62 1 1

8. A. S. 84 78 6 36

9. Y. S. 85 74 11 121

10. A. N. P. 70 68 2 4

11. Y. K. 70 68 2 4

12. S. Y. 80 78 2 4

13. A. B. 80 80 0 0

14. B. Y. R. 72 68 4 16

15. Y. I. 79 60 19 361

∑d = 66 ∑d2 = 734

(∑d)2 = 4356

d¯ = ∑d / n = 66 / 15 = 4.4


(14)

43

Sd2 = ( ∑d2 – ((∑d)2 / n) ) / n – 1 = ( 734 – (4356/ 15) ) / 15 – 1 = ( 734 – 290.400 ) / 14 = 443.600 / 14

= 31.685 Sd = 5.629

thitung = d¯ / ( Sd / √n ) = 4.4 / ( 5.629 / √15 ) = 4.4 / 1.453


(15)

LAMPIRAN III BESAR SAMPEL

Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95% dan power test

(kekuatan uji) 80%. Menggunakan rumus besar sampel untuk menguji perbedaan rata-rata data berpasangan.

Z1-α dan Z1-β diperoleh dari tabel distribusi normal standar, untuk taraf keprcayaan 95%, Z1-α = 1.96; dan untuk power test 80%, Z1-β = 0.84.

X1-X2 = Besarnya perbedaan rata-rata antara sebelum perlakuan dan setelah perlakuan.

σ = Standar deviasi.

Dengan menetapkan besarnya perbedaan rata-rata tekanan darah pengaruh infusa daun murbei sebesar 11 mmHg dan besarnya standar deviasi tekanan darah 15 mmHg. Dari rumus besar sampel di bawah ini didapat:

n = (σ2 (Z1-α + Z1-β)2) / (X1-X2) = (152 (1.96 + 0.84)2) / 112 = 225 (7.84) / 121

= 225 (0.065) = 14.58


(16)

45 Nama : A. W.

Umur : 22 thn Tinggi Badan : 170 cm Berat Badan : 67 kg Mula-mula

1 : 108 / 70 mmHg 2 : 108 / 70 mmHg 3 : 106 / 70 mmHg Rata-rata :107/70 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 106 / 70 mmHg 4’ : 100 / 68 mmHg 6’ : 100 / 68 mmHg 8’ : 98 / 68 mmHg 10’ : 96 / 68 mmHg 12’ : 104 / 70 mmHg 14’ : 104 / 70 mmHg 16’ : 106 / 70 mmHg 18’ : 108 / 70 mmHg 20’ : 108 / 70 mmHg 22’ : 108 / 70 mmHg

LAMPIRAN IV DATA PENELITIAN

Nama : I. S. Umur : 22 thn Tinggi Badan : 180 cm Berat Badan : 66 kg Mula-mula

1 : 110 / 66 mmHg 2 : 110 / 70 mmHg 3 : 110 / 66 mmHg Rata-rata:110/67 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 110 / 68 mmHg 4’ : 110 / 68 mmHg 6’ : 108 / 76 mmHg 8’ : 108 / 76 mmHg 10’ : 108 / 76 mmHg 12’ : 110 / 76 mmHg 14’ : 110 / 78 mmHg 16’ : 110 / 78 mmHg

Nama : A. D. S. Umur : 22 thn Tinggi Badan : 174 cm Berat Badan : 53 kg Mula-mula

1 : 110 / 74 mmHg 2 : 110 / 74 mmHg 3 : 100 / 70 mmHg Rata-rata:107/73 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 106 / 72 mmHg 4’ : 104 / 72 mmHg 6’ : 104 / 74 mmHg 8’ : 100 / 70 mmHg 10’ : 96 / 70 mmHg 12’ : 94 / 70 mmHg 14’ : 98 / 74 mmHg 16’ : 98 / 74 mmHg 18’ : 100 / 74 mmHg 20’ : 104 / 74 mmHg 22’ : 104 / 74 mmHg 24’ : 104 / 74 mmHg


(17)

46

Nama : S. K. Umur : 21 thn Tinggi Badan : 167 cm Berat Badan : 64 kg Mula-mula

1 : 116 / 70 mmHg 2 : 116 / 70 mmHg 3 : 116 / 70 mmHg Rata-rata:116/70 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 116 / 70 mmHg 4’ : 116 / 70 mmHg 6’ : 110 / 70 mmHg 8’ : 106 / 68 mmHg 10’ : 114 / 68 mmHg 12’ : 112 / 68 mmHg 14’ : 112 / 68 mmHg 16’ : 114 / 70 mmHg 18’ : 114 / 70 mmHg 20’ : 114 / 70 mmHg

Nama : B. A. R. Umur : 22 thn Tinggi Badan : 178 cm Berat Badan : 71 kg Mula-mula

1 : 120 / 82 mmHg 2 : 120 / 80 mmHg 3 : 118 / 80 mmHg Rata-rata:119/81 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 118 / 74 mmHg 4’ : 118 / 74 mmHg 6’ : 118 / 74 mmHg 8’ : 116 / 68 mmHg 10’ : 116 / 74 mmHg 12’ : 118 / 78 mmHg 14’ : 120 / 82 mmHg 16’ : 120 / 82 mmHg 18’ : 120 / 82 mmHg

Nama : D. S. Umur : 20 thn Tinggi Badan : 178 cm Berat Badan : 78 kg Mula-mula

1 : 106 / 60 mmHg 2 : 102 / 60 mmHg 3 : 106 / 60 mmHg Rata-rata:105/60 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 106 / 60 mmHg 4’ : 106 / 60 mmHg 6’ : 106 / 60 mmHg 8’ : 100 / 60 mmHg 10’ : 100 / 60 mmHg 12’ : 106 / 60 mmHg 14’ : 106 / 60 mmHg 16’ : 106 / 60 mmHg


(18)

47

Nama : M. J. Umur : 23 thn Tinggi Badan : 178 cm Berat Badan : 80 kg Mula-mula

1 : 110 / 60 mmHg 2 : 110 / 64 mmHg 3 : 108 / 64 mmHg Rata-rata:109/63 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 110 / 66 mmHg 4’ : 110 / 66 mmHg 6’ : 102 / 66 mmHg 8’ : 102 / 66 mmHg 10’ : 98 / 62 mmHg 12’ : 98 / 62 mmHg 14’ : 102 / 66 mmHg 16’ : 102 / 62 mmHg 18’ : 108 / 66 mmHg 20’ : 108 / 66 mmHg

Nama : A. S. Umur : 20 thn Tinggi Badan : 165 cm Berat Badan : 42 kg Mula-mula

1 : 124 / 84 mmHg 2 : 120 / 84 mmHg 3 : 120 / 84 mmHg Rata-rata:121/84 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 120 / 80 mmHg 4’ : 112 / 78 mmHg 6’ : 110 / 78 mmHg 8’ : 110 / 80 mmHg 10’ : 116 / 84 mmHg 12’ : 120 / 84 mmHg 14’ : 120 / 84 mmHg 16’ : 120 / 84 mmHg

Nama : Y. S. Umur : 23 thn Tinggi Badan : 175 cm Berat Badan : 80 kg Mula-mula

1 : 128 / 86 mmHg 2 : 128 / 84 mmHg 3 : 124 / 84 mmHg Rata-rata:127/85 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 124 / 84 mmHg 4’ : 118 / 80 mmHg 6’ : 116 / 78 mmHg 8’ : 114 / 74 mmHg 10’ : 118 / 78 mmHg 12’ : 122 / 82 mmHg 14’ : 122 / 82 mmHg 16’ : 124 / 84 mmHg 18’ : 124 / 84 mmHg


(19)

48

Nama : A. N. P. Umur : 23 thn Tinggi Badan : 172 cm Berat Badan : 65 kg Mula-mula

1 : 110 / 70 mmHg 2 : 106 / 70 mmHg 3 : 106 / 70 mmHg Rata-rata:107/70 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 106 / 68 mmHg 4’ : 106 / 68 mmHg 6’ : 104 / 70 mmHg 8’ : 104 / 70 mmHg 10’ : 108 / 70 mmHg 12’ : 110 / 70 mmHg 14’ : 110 / 70 mmHg 16’ : 110 / 70 mmHg

Nama : Y. K. Umur : 20 thn Tinggi Badan : 163 cm Berat Badan : 51 kg Mula-mula

1 : 98 / 70 mmHg 2 : 98 / 70 mmHg 3 : 98 / 70 mmHg Rata-rata:98/70 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 98 / 70 mmHg 4’ : 98 / 70 mmHg 6’ : 96 / 68 mmHg 8’ : 90 / 68 mmHg 10’ : 92 / 70 mmHg 12’ : 96 / 70 mmHg 14’ : 96 / 70 mmHg 16’ : 98 / 70 mmHg 18’ : 98 / 70 mmHg 20’ : 98 / 70 mmHg

Nama : S. Y. Umur : 24 thn Tinggi Badan : 172 cm Berat Badan : 99 kg Mula-mula

1 : 110 / 80 mmHg 2 : 100 / 80 mmHg 3 : 110 / 80 mmHg Rata-rata:107/80 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 110 / 80 mmHg 4’ : 110 / 80 mmHg 6’ : 112 / 78 mmHg 8’ : 115 / 80 mmHg 10’ : 104 / 78 mmHg 12’ : 110 / 80 mmHg 14’ : 100 / 78 mmHg 16’ : 110 / 80 mmHg 18’ : 110 / 80 mmHg 20’ : 110 / 80 mmHg


(20)

49

Nama : A. B. Umur : 22 thn Tinggi Badan : 173 cm Berat Badan : 95 kg Mula-mula

1 : 118 / 80 mmHg 2 : 120 / 80 mmHg 3 : 120 / 80 mmHg Rata-rata:119/80 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 120 / 80 mmHg 4’ : 120 / 80 mmHg 6’ : 118 / 80 mmHg 8’ : 116 / 80 mmHg 10’ : 120 / 80 mmHg 12’ : 120 / 80 mmHg 14’ : 120 / 80 mmHg 16’ : 120 / 80 mmHg

Nama : B. Y. R. Umur : 21 thn Tinggi Badan : 168 cm Berat Badan : 70 kg Mula-mula

1 : 110 / 70 mmHg 2 : 110 / 70 mmHg 3 : 110 / 76 mmHg Rata-rata:110/72 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 110 / 70 mmHg 4’ : 108 / 70 mmHg 6’ : 108 / 70 mmHg 8’ : 104 / 68 mmHg 10’ : 104 / 70 mmHg 12’ : 108 / 70 mmHg 14’ : 108 / 70 mmHg 16’ : 108 / 70 mmHg 18’ : 108 / 70 mmHg

Nama : Y. I. Umur : 21 thn Tinggi Badan : 174 cm Berat Badan : 70 kg Mula-mula

1 : 120 / 78 mmHg 2 : 120 / 80 mmHg 3 : 120 / 78 mmHg Rata-rata:120/79 mmHg Setelah diberi perlakuan 2’ : 120 / 80 mmHg 4’ : 120 / 78 mmHg 6’ : 116 / 66 mmHg 8’ : 116 / 60 mmHg 10’ : 110 / 66 mmHg 12’ : 110 / 70 mmHg 14’ : 118 / 76 mmHg 16’ : 120 / 78 mmHg 18’ : 120 / 78 mmHg 20’ : 120 / 78 mmHg 22’ : 120 / 78 mmHg


(21)

RIWAYAT HIDUP

Nama : IVAN MARTIN LIMARGO

Nomor Pokok Mahasiswa : 0210130

Tempat / Tanggal Lahir : Cirebon / 10 Mei 1984

Alamat : Kopo Permai II 2 CD / 14

Bandung 40227 Riwayat Pendidikan :

Taman Kanak-Kanak Tadika Puri, Cirebon, lulus tahun 1990 SD Kristen 1 BPK Penabur, Cirebon, lulus tahun 1996 SLTP Santa Maria, Bandung, lulus tahun 1999

SMU Kristen Yahya, Bandung, lulus tahun 2002


(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai pada masyarakat modern saat ini yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi berarti bahwa tekanan arteri rata-ratanya lebih tinggi daripada nilai batas atas yang dianggap normal. Dengan kata lain, terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik dan / atau diastolik yang tidak normal (Carleton, Boldt, 1994; Guyton, Hall, 1997). Prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 orang per 1000 anggota rumah tangga. Umumnya wanita lebih banyak dibanding pria (Made Astawan, 2002).

Salah satu faktor yang memicu terjadinya hipertensi adalah berubahnya pola hidup sehat seseorang, contoh mengkonsumsi makanan siap saji, merokok, peminum alkohol, waktu istirahat yang kurang, stress, lingkungan yang tidak sehat. Selain itu, tentunya masih ada faktor-faktor lain yang mendukung tingginya angka kejadian penyakit hipertensi.

Hipertensi sering diabaikan bagi kebanyakan orang, namun jika dilihat dari patofisiologi penyakit, maka dapat dimengerti bahwa hipertensi dapat pula membahayakan keselamatan jiwa seseorang. Bila dibiarkan, kesehatan penderita hipertensi semakin lama akan semakin memburuk, bahkan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berakhir pada kematian.

Saat ini banyak diproduksi berbagai jenis obat untuk menanggulangi hipertensi. Penderita hipertensi memerlukan obat dengan jangka waktu yang lama, sehingga memerlukan biaya pengobatan yang berlebih. Salah satu alternatifnya, masyarakat menggunakan tanaman obat sebagai obat anti hipertensi, diantaranya murbei, pegagan, mengkudu, belimbing, bawang putih, mentimun, dan lain-lain.


(23)

2

Liliek Isdiantoro pada tahun 2003 telah meneliti pengaruh buah murbei sebagai anti hipertensi. Daun murbei belum pernah diteliti sebagai anti hipertensi. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti pengaruh daun murbei (Mori folium) sebagai anti hipertensi.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah infusa daun murbei menurunkan tekanan darah.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud:

Untuk mendapatkan obat anti hipertensi alternatif yang dapat digunakan bagi masyarakat.

Tujuan:

Untuk mengetahui pengaruh infusa daun murbei terhadap tekanan darah.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Menambah pengetahuan farmakologi tentang tanaman obat berkhasiat, khususnya daun murbei yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk pengobatan anti hipertensi.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Kerangka Pemikiran

Dua faktor utama yang menentukan tekanan darah yaitu curah jantung dan

tahanan perifer. Curah jantung merupakan hasil kali antara denyut jantung dan isi sekuncup. Sedangkan tekanan darah merupakan hasil kali antara curah jantung


(24)

3

dan total tahanan perifer. Penurunan denyut jantung menyebabkan curah jantung menurun, sehingga berakibat tekanan darah akan menurun (Guyton, Hall, 1997). Daun murbei antara lain mengandung rutin, isoquersetin, phytoestrogens yang merupakan suatu flavonoid. Flavonoid bekerja sebagai Angiotensin Converting Enzyme / ACE inhibitor yang menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi, total peripheral resistance menurun dan penurunan sekresi aldosteron yang menyebabkan terjadinya ekskresi natrium dan air, serta retensi kalium, akibatnya terjadi penurunan tekanan darah (Robinson, 1995; Mills, Bone, 2000).

Hipotesis Penelitian

Infusa daun murbei menurunkan tekanan darah.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah prospektif eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif dengan desain penelitian pra tes dan pos tes. Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg. Analisa data menggunakan uji “ t ” berpasangan dengan α = 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Pada bulan Maret 2006 sampai Juni 2006.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Infusa daun murbei menurunkan tekanan darah pada 15 naracoba pria dewasa dari 112.13 / 73.60 mmHg menjadi 104.67 / 69.20 mmHg.

5.2Saran

• Penderita hipertensi disarankan untuk meminum infusa daun murbei. • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kegunaan daun murbei

sebagai salah satu terapi alami untuk hipertensi dengan jumlah naracoba yang lebih banyak dan menggunakan bentuk sediaan lain.


(26)

36

DAFTAR PUSTAKA

A.P. Bangun. 2002. Terapi Jus & Ramuan Tradisional Untuk Hipertensi. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Hal, Iii, 11-12.

Carleton P.F., Boldt M.A. 1994. Penyakit Arterosklerotik Koroner. Edisi 4. Jakarta: EGC. Hal. 533.

Chobanian et al. 2003. The JNC 7 Report. Volume 289. No. 19. 2560-2570.

Colton T. 1984. Statistika Kedokteran. Gadjah Mada University Press. Hal. 219.

Crescent Bloom. http://www.crescentbloom.com/plants/Regnum/Plantae.htm . 2 Jun 2006.

Gonick H.C. 1991. Current Nephrology Volume 14. St. Louis: Mosby-Year Book, Inc. p. 24-25.

Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal. 137-140, 144-148, 205-212, 221-222, 224-225, 259, 261-268, 282-294, 299-306, 320, 965-966.

Houssay. 1955. Human Physiology. New York, Toronto, London: McGraw-Hill Book Company, Inc. p. 182, 184-185, 497, 1113-1114.

Hson & Pui, Paul. 1987. Pharmacology and Applications of Chinese Materia Medica Volume 2. Singapore: World Scientific Publishing CO. Pte. Ltd. p. 994-995.

Ibnu Masud. 1989. Dasar-Dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: EGC. Hal. 6-8, 13-15, 16-8, 112-113, 116, 128-135.

Made Astawan. 2002. Cegah Hipertensi Dengan Pola Makan. www.kompas.com/health/news/0203/11/004950.htm . 10 Mei 2006.

Mills S., Bone K. 2000. Principles and Practice of Phytotherapy: Modern Herbal Medicine. London: Churchill Livingstone. p. 31-33, 54-56, 67-68.


(27)

37

Mohrman, David E. & Heller, Lois Jane. 2003. Cardiovascular Physiology. 5th Edition. New York: Lange Medical Books / Mc Graw-Hill. p. 8, 11, 48-50, 54-59, 64-66, 110-114, 165-167, 185-197, 213-214.

Semple, Peter. 1996. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: ARCAN. Hal. 51-65.

Setiawan Dalimartha. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Jakarta: Puspa Swara. Hal. 125-132.

Tang W. & Eisenbrand G. 1992. Chinese Drugs of Plant Origin. Berlin: Springer-Verlag. p. 669-670, 691.

WHO. 1996. Pengendalian Hipertensi Laporan Komisi Pakar WHO. Bandung: ITB. Hal. 40-45.

Williams, Gordon H. & Dluhy, Robert G. 2001. Disorders of The Adrenal Cortex. In: Braunwald et al., Editors: Harrison’s Principles of Internal Medicine. 15th Edition. Volume 2. New York: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. 2087-2088.


(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai pada masyarakat modern saat ini yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi berarti bahwa tekanan arteri rata-ratanya lebih tinggi daripada nilai batas atas yang dianggap normal. Dengan kata lain, terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik dan / atau diastolik yang tidak normal (Carleton, Boldt, 1994; Guyton, Hall, 1997). Prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 orang per 1000 anggota rumah tangga. Umumnya wanita lebih banyak dibanding pria (Made Astawan, 2002).

Salah satu faktor yang memicu terjadinya hipertensi adalah berubahnya pola hidup sehat seseorang, contoh mengkonsumsi makanan siap saji, merokok, peminum alkohol, waktu istirahat yang kurang, stress, lingkungan yang tidak sehat. Selain itu, tentunya masih ada faktor-faktor lain yang mendukung tingginya angka kejadian penyakit hipertensi.

Hipertensi sering diabaikan bagi kebanyakan orang, namun jika dilihat dari patofisiologi penyakit, maka dapat dimengerti bahwa hipertensi dapat pula membahayakan keselamatan jiwa seseorang. Bila dibiarkan, kesehatan penderita hipertensi semakin lama akan semakin memburuk, bahkan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berakhir pada kematian.

Saat ini banyak diproduksi berbagai jenis obat untuk menanggulangi hipertensi. Penderita hipertensi memerlukan obat dengan jangka waktu yang lama, sehingga memerlukan biaya pengobatan yang berlebih. Salah satu alternatifnya, masyarakat menggunakan tanaman obat sebagai obat anti hipertensi, diantaranya murbei, pegagan, mengkudu, belimbing, bawang putih, mentimun, dan lain-lain.


(2)

2

Liliek Isdiantoro pada tahun 2003 telah meneliti pengaruh buah murbei sebagai anti hipertensi. Daun murbei belum pernah diteliti sebagai anti hipertensi. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti pengaruh daun murbei (Mori folium) sebagai anti hipertensi.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah infusa daun murbei menurunkan tekanan darah.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud:

Untuk mendapatkan obat anti hipertensi alternatif yang dapat digunakan bagi masyarakat.

Tujuan:

Untuk mengetahui pengaruh infusa daun murbei terhadap tekanan darah.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Menambah pengetahuan farmakologi tentang tanaman obat berkhasiat, khususnya daun murbei yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk pengobatan anti hipertensi.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Kerangka Pemikiran

Dua faktor utama yang menentukan tekanan darah yaitu curah jantung dan tahanan perifer. Curah jantung merupakan hasil kali antara denyut jantung dan isi sekuncup. Sedangkan tekanan darah merupakan hasil kali antara curah jantung


(3)

3

dan total tahanan perifer. Penurunan denyut jantung menyebabkan curah jantung menurun, sehingga berakibat tekanan darah akan menurun (Guyton, Hall, 1997). Daun murbei antara lain mengandung rutin, isoquersetin, phytoestrogens yang merupakan suatu flavonoid. Flavonoid bekerja sebagai Angiotensin Converting Enzyme / ACE inhibitor yang menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi, total peripheral resistance menurun dan penurunan sekresi aldosteron yang menyebabkan terjadinya ekskresi natrium dan air, serta retensi kalium, akibatnya terjadi penurunan tekanan darah (Robinson, 1995; Mills, Bone, 2000).

Hipotesis Penelitian

Infusa daun murbei menurunkan tekanan darah.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah prospektif eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif dengan desain penelitian pra tes dan pos tes. Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg. Analisa data menggunakan uji “ t ” berpasangan dengan α = 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Pada bulan Maret 2006 sampai Juni 2006.


(4)

35 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Infusa daun murbei menurunkan tekanan darah pada 15 naracoba pria dewasa dari 112.13 / 73.60 mmHg menjadi 104.67 / 69.20 mmHg.

5.2 Saran

• Penderita hipertensi disarankan untuk meminum infusa daun murbei. • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kegunaan daun murbei

sebagai salah satu terapi alami untuk hipertensi dengan jumlah naracoba yang lebih banyak dan menggunakan bentuk sediaan lain.


(5)

36

DAFTAR PUSTAKA

A.P. Bangun. 2002. Terapi Jus & Ramuan Tradisional Untuk Hipertensi. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Hal, Iii, 11-12.

Carleton P.F., Boldt M.A. 1994. Penyakit Arterosklerotik Koroner. Edisi 4. Jakarta: EGC. Hal. 533.

Chobanian et al. 2003. The JNC 7 Report. Volume 289. No. 19. 2560-2570.

Colton T. 1984. Statistika Kedokteran. Gadjah Mada University Press. Hal. 219.

Crescent Bloom. http://www.crescentbloom.com/plants/Regnum/Plantae.htm . 2 Jun 2006.

Gonick H.C. 1991. Current Nephrology Volume 14. St. Louis: Mosby-Year Book, Inc. p. 24-25.

Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal. 137-140, 144-148, 205-212, 221-222, 224-225, 259, 261-268, 282-294, 299-306, 320, 965-966.

Houssay. 1955. Human Physiology. New York, Toronto, London: McGraw-Hill Book Company, Inc. p. 182, 184-185, 497, 1113-1114.

Hson & Pui, Paul. 1987. Pharmacology and Applications of Chinese Materia Medica Volume 2. Singapore: World Scientific Publishing CO. Pte. Ltd. p. 994-995.

Ibnu Masud. 1989. Dasar-Dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: EGC. Hal. 6-8, 13-15, 16-8, 112-113, 116, 128-135.

Made Astawan. 2002. Cegah Hipertensi Dengan Pola Makan. www.kompas.com/health/news/0203/11/004950.htm . 10 Mei 2006.

Mills S., Bone K. 2000. Principles and Practice of Phytotherapy: Modern Herbal Medicine. London: Churchill Livingstone. p. 31-33, 54-56, 67-68.


(6)

37

Mohrman, David E. & Heller, Lois Jane. 2003. Cardiovascular Physiology. 5th Edition. New York: Lange Medical Books / Mc Graw-Hill. p. 8, 11, 48-50, 54-59, 64-66, 110-114, 165-167, 185-197, 213-214.

Semple, Peter. 1996. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: ARCAN. Hal. 51-65.

Setiawan Dalimartha. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Jakarta: Puspa Swara. Hal. 125-132.

Tang W. & Eisenbrand G. 1992. Chinese Drugs of Plant Origin. Berlin: Springer-Verlag. p. 669-670, 691.

WHO. 1996. Pengendalian Hipertensi Laporan Komisi Pakar WHO. Bandung: ITB. Hal. 40-45.

Williams, Gordon H. & Dluhy, Robert G. 2001. Disorders of The Adrenal Cortex. In: Braunwald et al., Editors: Harrison’s Principles of Internal Medicine. 15th Edition. Volume 2. New York: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. 2087-2088.