Penggunaan Peta Kendali u untuk Meningkatkan Kualitas Produk pada CV. GET’S, Bandung.

(1)

ABSTRAK

Konsep kualitas menjadi sesuatu yang menentukan dalam melihat keberhasilan suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa maupun produksi. Selain itu, kualitas juga dapat mencerminkan suatu citra perusahaan. Untuk menjaga citra baik perusahaan, maka kualitas suatu produk maupun jasa harus diperhatikan dengan baik. Apabila citra perusahaan baik di mata konsumennya, maka akan memberikan keuntungan dalam jangka panjang demi kelangsungan hidup perusahaan. CV. GET’S adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri kaos kaki. Untuk mempertahankan citranya di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, maka CV. GET’S selalu berusaha menghasilkan produk yang berkualitas untuk dijual pada konsumen. Untuk menjaga konsistensi kualitas produk yang dihasilkan perusahaan, maka CV.GET’S melakukan pengendalian kualitas dan menetapkan standar prod uk cacat sebesar 3% dalam setiap produksinya. Tetapi pada kenyataannya, pengendalian kualitas yang dilakukan CV. GET’S masih belum terlaksana dengan baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Masih terdapat beberapa penyebab timbulnya produk cacat melebihi standar 3%. Permasalahan kualitas seperti ini harus segera ditanggulangi agar perusahaan tidak menderita kerugian yang besar. Pada penelitian ini akan diteliti penyebab-penyebab terjadinya penyimpangan yang dapat menimbulkan cacat produk yang melebihi standar kualitas yang telah ditetapkan yaitu sebesar 3% dengan menggunakan metode SQC (Statistical Quality Control) dan alat bantu analisis berupa peta kendali, diagram pareto, dan diagram sebab-akibat (fish-bone chart). Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka dapat diketahui berbagai faktor penyebab terjadinya produk cacat yang antara lain adalah faktor manusia, masih kurangnya pengetahuan tentang tanggung jawab pekerjaannya masing- masing. Dari faktor lingkungan, kurangnya ventilasi udara yang cukup sehingga membuat suhu ruangan menjadi panas. Faktor metode, yaitu kurangnya pengetahuan tentang menjalankan mesin dengan baik atau menempatkan benang dengan benar pada mesin rajut. Dari faktor mesin adalah kurangnya maintenance dan dari faktor material adalah pada saat penyimpanan material di gudang yang kurang hati- hati menyebabkan material terkena kotoran dan dapat mengganggu proses produksi.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1

1.2Identifikasi Masalah... 5

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 6

1.4Kegunaan Penelitian... 6

1.5Lokasi dan Lamanya Penelitian... 7

1.6Sistematika Penulisan... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi... 10

2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi... 10

2.1.2 Tanggung Jawab Manajemen Operasi... 11

2.2 Pengendalian Kualitas... 13

2.2.1 Pengertian Pengendalian... 13

2.2.2 Pengertian Kualitas... 14


(3)

2.3 Fungsi dan Tujuan Pengendalian Kualitas... 18

2.4 Dimensi Kualitas... 20

2.5 Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kualitas... 21

2.6 Prinsip Pengendalian Kualitas... 23

2.7 Langkah- langkah Pengendalian Kualitas... 24

2.8 Pelaksanaan Quality Control... 26

2.9 Jenis-jenis Peta Kendali... 28

2.10 Kerangka Pemikiran... 38

BAB III. OBJEK & METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan... 42

3.2 Lokasi Perusahaan... 43

3.3 Struktur Organisasi... 43

3.4 Jenis-jenis Produk yang Dijual... 45

3.5 Kegiatan Pengendalian Kualitas di Perusahaan... 46

3.5.1 Pengendalian Kualitas Terhadap Bahan Baku... 46

3.5.2 Pengendalian Kualitas Terhadap Proses Produksi... 47

3.5.3 Pengendalian Kualitas Terhadap Produk Akhir yang Dihasilkan.. 48

3.6 Proses Produksi... 50

3.7 Metode Penelitian... 54

BAB IV. ANALISIS PEMBAHASAN 4.1 Data Produksi dan Jenis Cacat Produk... 56

4.2 Uji Keseragaman Data... 57

4.3 Peta Kendali u... 59


(4)

4.5 Diagram Pareto... 70

4.6 Faktor Penyebab Potensial Cacat... 73

4.6.1 Jenis Cacat Berlubang... 74

4.6.2 Jenis Cacat Kotor... 78

4.6.3 Jenis Cacat Berkerut... 81

4.7 Perbaikan Kualitas... 85

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 90

5.2 Saran... 91

DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP


(5)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekonomi adalah aspek vital yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia saat ini. Hal tersebut dapat terlihat dengan berbagai macam usaha manusia di bidang ekonomi dan bagaimana perkembangan usaha tersebut memanfaatkan berbagai sumber yang ada, baik sumber alam maupun non alam, atau buatan manusia sendiri. Keadaan tersebut tidak lepas dari hakekat ekonomi sendiri yang berusaha mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari modal yang sekecil-kecilnya.

Program AFTA yaitu perdagangan bebas di tingkat Negara-negara Asia Tenggara telah dicanangkan, dan sudah dimulai pada tahun 2003 dan perdagangan bebas yang sebenarnya yaitu globalisasi ekonomi akan dimulai pada tahun 2010, tetapi sudah dapat dirasakan di masa sekarang ini. Tantangan ini cukup berat, terutama bagi Indonesia, tidak hanya karena sempitnya waktu persiapan bagi Indonesia sendiri namun juga karena persaingan yang akan berlangsung cukup berat yang akan dihadapi Indonesia khususnya pelaku ekonomi domestik yang harus bersaing dengan pelaku ekonomi dari negara asing.

Pergerakan ekonomi global tidak mungkin tertahankan lagi. Dengan adanya gerakan ekonomi global ini membuat Indonesia untuk dituntut dapat beradaptasi. Secara tidak langsung Indonesia sudah menghadapi suatu persaingan


(6)

internasional yang sangat berat. Dalam persaingan yang sangat kompetitif ini, maka perusahaan dituntut agar mampu mempertahankan eksistensinya dalam pengembangan usahanya.

Salah satu kunci utama dalam mencapai suatu kesuksesan, untuk mempertahankan eksistensi dalam menghadapi kompetensi yang sangat ketat ini adalah penerapan kualitas yang baik. Hampir semua perusahaan, baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil akan selalu menerapkan prinsip-prinsip kualitas yang bertujuan untuk membuat dan menjual barang dengan tujuan Customer Satisfaction. Kualitas merupakan segala sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik itu produsen, konsumen, dan yang lain yang berhubungan dengan produk atau jasa tersebut. Kualitas itu sangat penting karena kualitas dapat menetukan reputasi suatu perusahaan, dapat menurunkan biaya, meningkatkan pangsa pasar yang dimana hasil akhirnya adalah meningkatkan laba.

Pengendalian kualitas dalam suatu perusahaan merupakan salah satu unsur yang mempunyai peranan penting dalam menunjang pencapaian hasil yang optimal, yang memenuhi standar kualitas produk tersebut. Perusahaan harus memperhatikan masalah kualitas, jika perusahaan tidak mampu mengendalikan kualitas produk yang dihasilkan tersebut, maka perusahaan tersebut akan menghadapi risiko ‘tidak dapat memenuhi keinginan konsumen untuk

mendapatkan produk yang memiliki kualitas baik’, apalagi ditambah dewasa ini


(7)

dihadapkan kepada masalah menumpuknya cacat produk dari produk yang dihasilkan yang berdampak merugikan perusahaan.

Tujuan pengendalian kualitas bagi suatu perusahaan adalah memperoleh mutu terbaik, meningkatkan produktivitas, untuk mengetahui sebab-sebab kegagalan suatu produk dimana kegagalan tersebut dapat dicegah maupun diperbaiki supaya keinginan konsumen dapat tercapai. Selain itu, pengendalian kualitas juga dapat mengurangi pemborosan pemakaian sumber-sumber daya atau input pada waktu proses produksi. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan suatu perencanaan yang matang serta cara pengendaliannya.

CV. GET’S merupakan sebuah usaha kecil menengah yang berdiri pada tahun 2004 ini bergerak dalam bidang memproduksi kaos kaki. Perusahaan ini seringkali dihadapkan pada permasalahan mengenai kualitas sehingga produk akhir yang dihasilkan perusahaan seringkali tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya. Diduga penyebabnya bermacam-macam, dari faktor human error sampai pada masalah mesin, peralatan dan bahan baku dalam proses produksi menjadi penyebab ketidaksesuaian dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.

CV. GET’S, bergerak dalam kaos kaki melalui beberapa tahap produksi yaitu proses rajut, pemotongan (cutting), obras, penjahitan (sewing), pembuatan bentuk (styling) yang dilakukan bersamaan dengan pemanasan (steaming), dan tahap yang terakhir yaitu pengepakan (packing). Bahan baku yang digunakan adalah: cotton, polyester, benang karet dan spandex. Jumlah tenaga kerja yang berkaitan dengan produksi secara langsung berjumlah 14 orang. Mesin yang


(8)

digunakan untuk proses produksi ini berjumlah 20 mesin, dengan fungsi yang sama, yaitu mesin yang digunakan pada proses rajut. Tidak semua proses produksi diproses menggunakan mesin. Dalam proses cutting, obras, dan penjahitan dilakukan menggunakan tenaga manusia atau menggunakan tangan.

Berikut ini adalah data produksi pada awal tahun 2009:

Tabel 1.1 Data Produksi

Tahun 2009

Sumber: CV. GET’S

Standar cacat yang ditentukan oleh perusahaan adalah sebesar 3% pada proses produksinya. Berdasarkan data produksi pada awal tahun 2009 tampak bahwa sering terjadi kecacatan melebihi standar yang di tentukan oleh perusahaan. Cacat yang melebihi standar terjadi pada bulan Januari, Juni, dan Juli. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan penerapan pengendalian kualitas yang baik agar perusahaan dapat menghasilkan produk sesuai dengan kualitas yang diinginkan serta memberikan petunjuk dalam mengendalikan proses produksi untuk memperoleh produk yang memiliki kualitas baik secara konsisten. Dengan


(9)

proses produksi yang lancar dan efisien serta memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, diharapkan perusahaan memperoleh profit yang lebih baik. Di samping itu sebuah perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumennya, produksi yang lancar dan efisien serta memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, diharapkan perusahaan mendapatkan profit menjadi lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengetengahkan judul: "PENGGUNAAN PETA KENDALI u UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PADA CV. GET’S, BANDUNG.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengendalian kualitas yang dilakukan oleh CV. GET’S? 2. Jenis kegagalan apakah yang sering terjadi?

3. Faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya masalah kegagalan produk yang tidak sesuai dengan standar kualitas?

Ruang lingkup permasalahan perlu dibatasi agar masalah tidak terlalu luas, sehingga penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Dalam waktu yang sama, penulis memiliki sejumlah keterbatasan, terutama waktu, biaya, tenaga dan kemampuan akademik.

Menyadari kondisi tersebut dan terutama sesuai dengan kaidah keilmuan, maka penulis memfokuskan kepada pembahasan pada masalah proses produksi.


(10)

Proses produksi pada CV. GET’S terdiri atas beberapa proses, tetapi penulis membatasi penelitian hanya pada bagian perajutan, obras dan penjahitan sebab pada proses tersebut banyak menimbulkan produk cacat. Data yang dipakai untuk penelitian ini hanya menggunakan data dari bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2009.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pengendalian kualitas yang dilakukan pada CV.

GET’S.

2. Untuk mengetahui jenis kegagalan apa yang sering terjadi.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kegagalan produk yang tidak sesuai dengan standar kualitas.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap supaya penelitian ini berguna bagi:

1. Penulis

Untuk menambah wawasan tentang manajemen operasi khususnya di bidang pengendalian kualitas.


(11)

2. Perusahaan

Dengan adanya penelitian ini, perusahaan dapat melakukan evaluasi dan mampu memperbaiki kualitas secara konsisten untuk mendapatkan hasil yang baik.

3. Pihak lain atau peneliti lanjutan

Semoga penelitian yang dilakukan oleh penulis ini dapat menjadi bahan pembanding dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berikutnya.

1.5 Lokasi dan Lamanya Penelitian

Penulis melakukan penelitian di CV. GET’S yang berlokasi di Jl. Bumi Asri, Perumahan Dirgantara No.3b, Bandung. Penelitian ini kurang lebih selama 6 bulan dari bulan Juli sampai Desember 2009.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Pada bagian ini membahas tentang pandangan perusahaan secara umum mengenai pentingnya kualitas untuk mempertahankan citra perusahaan yang baik, kemudian mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi CV. GET’S. Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah untuk mempermudah dilakukannya penelitian. Selain itu dalam bagian ini juga dijelaskan mengenai tujuan penelitian ini


(12)

dilakukan. Pada bagian ini juga dijelaskan mengenai lokasi dan lamanya penelitian.

Bab. II Landasan Teori

Pada bagian ini menyajikan dasar-dasar teori sebagai pendukung penelitian dalam melakukan analisis pada permasalahan yang dihadapi dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan teori yang ada.

Bab III. Objek & Metode Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan secara singkat perusahaan yang akan diteliti mulai dari sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi sampai kepada kegiatan produksi dan kegiatan pengendalian kualitas yang dilakukan oleh perusahaan yang akan diteliti. Selain itu pada bagian ini juga dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam melakukan penelitian.

Bab IV. Pembahasan

Pada bagian ini dijelaskan mengenai analisis pembahasan masalah dalam pengendalian kualitas, penyebab terjadinya cacat produk sampai kepada upaya-upaya yang dilakukan dalam menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya.


(13)

Bab V. Simpulan dan Saran

Bab yang terakhir ini mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran bagi perusahaan agar dapat menekan produk cacat agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:

1. CV.GET’S telah melakukan pengendalian kualitas dengan menetapkan

standar kualitas sebesar 3% untuk setiap terjadinya cacat produk.

2. Jenis cacat yang terjadi pada produk kaos kaki adalah jenis cacat lubang, kotor, dan berkerut. Jenis cacat yang paling banyak ditemukan adalah jenis cacat lubang.

3. Faktor penyebab produk cacat adalah faktor manusia, mesin, material, metode dan lingkungan tempat produksi tersebut dilakukan. Dari faktor manusia, adalah karena kurangnya pengawasan terhadap tenaga kerja dan kurangnya pelatihan. Dari faktor mesin adalah maintenance mesin yang kurang diperhatikan. Dari faktor material adalah kurangnya pengawasan terhadap kualitas material yang dipesan dari supplier. Dari faktor metode adalah kurangnya informasi mengenai metode yang harus dilakukan. Dari faktor lingkungan, adanya lingkungan kerja yang kurang mendukung.


(15)

5.2

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka penulis dapat memberikan saran yang sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan agar perusahaan dapat mengoptimalkan kinerjanya dalam mempertahankan kualitas produknya. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Perusahaan harus memberikan pengawasan yang lebih terhadap kinerja karyawannya, memberikan pelatihan yang rutin untuk meningkatkan kemampuan karyawan mengenai pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing, serta perusahaan memberikan pengertian tentang pentingnya kualitas. Selain itu, perusahaan dapat memberikan penghargaan bagi karyawan yang memiliki kinerja yang baik. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, sebab karyawan akan memacu kinerjanya untuk berusaha mencapai penghargaan yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk bekerja lebih baik.

2. Maintenance mesin juga harus diperhatikan supaya tidak terjadi kerusakan mesin atau keausan pada mesin yang dapat menghambat jalannya produksi. Selain dapat menghambat jalannya produksi, kerusakan mesin dapat menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan. Oleh sebab itu maintenance mesin sangat penting untuk diperhatikan.

3. Pengaturan tata letak (layout) harus dilakukan dengan baik, agar dapat memberikan ruangan kerja yang lebih nyaman dan rapi. Kebersihan tempat kerja juga diperhatikan supaya produk tidak terkena kotoran yang


(16)

dapat menimbulkan produk cacat. Pengaturan sirkulasi udara dengan memberikan ventilasi udara yang cukup, agar suhu di dalam ruangan tidak terlalu panas, karena dapat menyebabkan penurunan kinerja karyawan dan mesin lebih cepat panas.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi, ed. Revisi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.

Dale, B.G., Managing Quality, 4th ed., Willey-Blackwell, 2003.

Gitosudarmo, Indriyo, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2003.

Handoko, T. Hani, Dasar-dasar Manajemen Operasi, Ed. 2, BPFE-Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 2003.

Hanna, Mark D., W. Rocky Newman, Integrated operations

management, Thomson Learning, Inc, Australia, 2002.

Harris, Neville Dale, Service Operation Management, Cassell, London, 2003.

Heizer, Jay and Barry Render, Operation Management, 7th

ed., Salemba Empat, Jakarta, 2004.

Heizer, Jay and Barry Render, Operation Management, 8th ed., Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2005.

Herjanto, Eddy, Manajemen Operasi, ed. 3, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2006.

Krajewski, Lee J., Larry P. Ritzman and Manoj K. Malhorta, Operation

Management, 8th ed, Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2007.

Russel, R.S. and Bernard W. Taylor, Operation Management, Academic Internet Publishers, 2006.

Schroeder, Roger G., Operation Management: Contemporary Concepts

and Cases, 2th ed., McGraw-Hill Companies, Inc, 2004.

Stevenson, William J., Operation Management, 8th ed., McGraw-Hill/Irwin, 2005.

Sugian, Syahu, Kamus Manajemen (Mutu), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006.


(18)

Wideman, R. Max, A Management Framework for Project, Program and

Portfolio Integration, Trafford Publishing, 2004.

Yamit, Zulian, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Ekonisia, Jakarta, 2004.


(1)

Bab V. Simpulan dan Saran

Bab yang terakhir ini mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran bagi perusahaan agar dapat menekan produk cacat agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.


(2)

89

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:

1. CV.GET’S telah melakukan pengendalian kualitas dengan menetapkan standar kualitas sebesar 3% untuk setiap terjadinya cacat produk.

2. Jenis cacat yang terjadi pada produk kaos kaki adalah jenis cacat lubang, kotor, dan berkerut. Jenis cacat yang paling banyak ditemukan adalah jenis cacat lubang.

3. Faktor penyebab produk cacat adalah faktor manusia, mesin, material, metode dan lingkungan tempat produksi tersebut dilakukan. Dari faktor manusia, adalah karena kurangnya pengawasan terhadap tenaga kerja dan kurangnya pelatihan. Dari faktor mesin adalah maintenance mesin yang kurang diperhatikan. Dari faktor material adalah kurangnya pengawasan terhadap kualitas material yang dipesan dari supplier. Dari faktor metode adalah kurangnya informasi mengenai metode yang harus dilakukan. Dari faktor lingkungan, adanya lingkungan kerja yang kurang mendukung.


(3)

5.2

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka penulis dapat memberikan saran yang sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan agar perusahaan dapat mengoptimalkan kinerjanya dalam mempertahankan kualitas produknya. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Perusahaan harus memberikan pengawasan yang lebih terhadap kinerja karyawannya, memberikan pelatihan yang rutin untuk meningkatkan kemampuan karyawan mengenai pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing, serta perusahaan memberikan pengertian tentang pentingnya kualitas. Selain itu, perusahaan dapat memberikan penghargaan bagi karyawan yang memiliki kinerja yang baik. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, sebab karyawan akan memacu kinerjanya untuk berusaha mencapai penghargaan yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk bekerja lebih baik.

2. Maintenance mesin juga harus diperhatikan supaya tidak terjadi kerusakan

mesin atau keausan pada mesin yang dapat menghambat jalannya produksi. Selain dapat menghambat jalannya produksi, kerusakan mesin dapat menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan. Oleh sebab itu

maintenance mesin sangat penting untuk diperhatikan.


(4)

91 dapat menimbulkan produk cacat. Pengaturan sirkulasi udara dengan memberikan ventilasi udara yang cukup, agar suhu di dalam ruangan tidak terlalu panas, karena dapat menyebabkan penurunan kinerja karyawan dan mesin lebih cepat panas.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi, ed. Revisi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.

Dale, B.G., Managing Quality, 4th ed., Willey-Blackwell, 2003.

Gitosudarmo, Indriyo, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2003.

Handoko, T. Hani, Dasar-dasar Manajemen Operasi, Ed. 2, BPFE-Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 2003.

Hanna, Mark D., W. Rocky Newman, Integrated operations

management, Thomson Learning, Inc, Australia, 2002.

Harris, Neville Dale, Service Operation Management, Cassell, London, 2003.

Heizer, Jay and Barry Render, Operation Management, 7th

ed., Salemba Empat, Jakarta, 2004.

Heizer, Jay and Barry Render, Operation Management, 8th ed., Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2005.

Herjanto, Eddy, Manajemen Operasi, ed. 3, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2006.

Krajewski, Lee J., Larry P. Ritzman and Manoj K. Malhorta, Operation

Management, 8th ed, Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2007.

Russel, R.S. and Bernard W. Taylor, Operation Management, Academic Internet Publishers, 2006.

Schroeder, Roger G., Operation Management: Contemporary Concepts

and Cases, 2th ed., McGraw-Hill Companies, Inc, 2004.


(6)

McGraw-Wideman, R. Max, A Management Framework for Project, Program and

Portfolio Integration, Trafford Publishing, 2004.

Yamit, Zulian, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Ekonisia, Jakarta, 2004.