Pola makan dan aktivitas fisik terkait faktor risiko diabetes melitus tipe 2 pada remaja di kecamatan Gedongtengen Yogyakarta

(1)

POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK TERKAIT FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA REMAJA DI KECAMATAN

GEDONGTENGEN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Maynardo Innocencio Aethelstone NIM : 138114049

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

ii

POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK TERKAIT FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA REMAJA DI KECAMATAN

GEDONGTENGEN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Maynardo Innocencio Aethelstone NIM : 138114049

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

v

KOLOSE

3 : 17

“DAN SEGALA SESUATU YANG KAMU

LAKUKAN DENGAN PERKATAAN DAN

PERBUATAN, LAKUKANLAH SEMUANYA ITU

DALAM NAMA TUHAN YESUS, SAMBIL

MENGUCAP SYUKUR OLEH DIA KEPADA

ALLAH, BAPA KITA.”

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

“Tuhan Yesus Kristus didalam setiap langkah

-

langkah kehidupanku”

“Ayahku dan Ibuku, pengukir jiwa ragaku yang selalu mendo’akan aku”

“Kakak

-

kakak dan adik perempuanku tersayang”

“Keluarga besarku yang tercinta

serta teman-temanku yang kukasihi

“My Sweet Heart yang kusayangi yang memberikan dukungan padaku”

“Pembimbing skripsi yang telah membimbingku h

ingga skripsi ini dapat

terselesaikan”

“Para pengajar dan staff

yang telah banyak memberikan ilmu,

pengalaman, dan waktu padaku”

“Almamater tercinta”


(6)

(7)

(8)

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……….viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

PENDAHULUAN ... 1

METODE PENELITIAN ... 2

Desain dan subjek penelitian ... 2

Tata cara penelitian……….3

Instrumen penelitian ... 3

Pengolahan data ... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 5

KESIMPULAN ... 10

SARAN ... 11

DAFTAR PUSTAKA ... 12

LAMPIRAN ... 14


(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik demografi responden………...6 Tabel II. Distribusi tingkat pengetahuan dan sikap responden terhadap pola

hidup sebagai faktor risiko diabetes melitus ...6 Tabel III.Jenis makanan, frekuensi makan responden dalam sehari atau


(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Distribusi jenis sumber protein hewani dan nabati yang dikonsumsi responden lebih dari 3 kali dalam seminggu ………...8


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

Kota Yogyakarta serta Kecamatan Gedongtengen…………... 14

Lampiran 2.Informed Consent………... 15

Lampiran 3.Kuesioner Penelitian ... 16

Lampiran 4. Hasil Uji Pemahaman Bahasa…………... 25

Lampiran 5.Perubahan pernyataan pada kuesionersebelum dan sesudah uji pemahaman bahasa………... 26

Lampiran 6. Tabel Skor Uji Reabilitas Kuesioner Pola Makan Aspek Pengetahuan …..……... 27

Lampiran 7. Tabel Skor Uji Reabilitas Kuesioner Pola Makan Aspek Sikap …... 28

Lampiran 8. Tabel Skor Uji Reabilitas Kuesioner Aktivitas Fisik Aspek Pengetahuan …..……... 29

Lampiran 9.Tabel Skor Uji Reabilitas Kuesioner Aktivitas Fisik Aspek Sikap…..……... 30

Lampiran 10.Tabel Skor Uji Reabilitas Kuesioner Tindakan Aktivitas Fisik …..……... 31

Lampiran 11.Hasil Uji Reabilitas pada Kuesioner Pola Makan Aspek Pengetahuan ……... 32

Lampiran 12.Hasil Uji Reabilitas pada Kuesioner Pola Makan Aspek Sikap……... .. 33

Lampiran 13.Hasil Uji Reabilitas pada Kuesioner Aktivitas Fisik Aspek Pengetahuan ... 34

Lampiran 14. Hasil Uji Reabilitas pada Kuesioner Aktivitas Fisik Aspek Sikap……... 35

Lampiran 15. Hasil Uji Reabilitas pada Kuesioner Aktivitas Fisik Aspek Tindakan ... 36


(13)

xiii

Lampiran 16. Sistem penilaian item berdasarkan pilihan jawaban pada kuesioner aktivitas fisik pada aspek tindakan ………... 37 Lampiran 17. Data pengetahuan, sikap dan tindakan responden ………... 38 Lampiran 18. Persentase hasil deskriptif aspek tindakan pada pola makan


(14)

xiv ABSTRAK

Penyakit degeneratif disebabkan oleh perubahan gaya hidup, khususnya pola makan dan aktivitas fisik. Salah satu penyakit degeneratif adalah Diabetes Melitus (DM). Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pola makan dan aktivitas fisik pada aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja di Kecamatan Gedongtengen terkait faktor risiko DM tipe 2.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain cross sectional. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner.Hasil penelitian pada pola makan menunjukkan, pengetahuan kategori baik sebesar 16 %, cukup sebesar 41 %, dan kurang sebesar 43 %, sedangkan sikap kategori baik sebesar 28 %, cukup sebesar 69 %, dan kurang sebesar 3 %. Tindakan pola makan remaja pada jadwal makan sebagian besar kurang baik dan tidak diimbangi dengan buah-buahan serta banyaknya konsumsi makanan dan minuman manis. Hasil penelitian pada aktivitas fisik menunjukkan, pengetahuan kategori baik sebesar 27 %, cukup sebesar 54 %, dan kurang sebesar 19 %, sedangkan sikap kategori baik sebesar 33 %, cukup sebesar 67 %, dan kurang sebesar 0 %. Tindakan aktivitas fisik remaja kategori berat sebesar 79 %, kategori sedang sebesar 16 %, dan kategori ringan sebesar 5 %.


(15)

xv ABSTRACT

Degenerative disease are caused by changes in lifestyle, especially dietary habit and physical activity. One of the degenerative disease is diabetes mellitus (DM). The purpose of this research is to describe dietary habit and physical activity of knowledge, attitude, and adolescent’s action in Gedongtengen sub -district related to the risk factor of DM type 2.This research is an observational descriptive research using cross sectional design. The instrument that used in on this research is questionnaire. The research result on dietary habit showed, good knowledge category in the amount of 16 %, moderate in the amount of 41 %, and less in the amount of 43 %, whereas good attitude category in the amount of 28 %, moderate in the amount of 69 %, and less in the amount of 3 %.Dietary habit of adolescent’s action for eating schedule mostly poorly and not offset with fruits along much to consume food and sugery drink. The research result on physical activity showed, good knowledge category in the amount of 27 %, moderate in the amount of 54 %, and less in the amount of 19 %, whereas good attitude category in the amount of 33 %, moderate in the amount of 67 %, and less in the amount of 0 %. Physical acitivity adolescent’s action on weight category in the amount of 79 %, moderate category in the amount of 16 %, and less category in the amount of 5 %.


(16)

1 PENDAHULUAN

Penyakit degeneratif sejak beberapa tahun silam menjadi permasalahan baik itu di negara maju maupun negara berkembang. Penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular disebabkan oleh perubahan gaya hidup, khususnya perubahan pola makan (Utari, et al, 2011). Salah satu penyakit degeneratif adalah Diabetes Melitus (DM). Diabetes melitus adalah penyakit metabolik dengan tingginya kadar glukosa darah akibat kelainan sekresi insulin. Diabetes melitus disebut juga the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan (Trisnawati & Setyorogo, 2013).

Klasifikasi DM menurut American Diabetes Association (ADA) berdasarkan etiologi dibagi menjadi DM tipe 1, DM tipe 2, DM Gestasional, dan DM tipe spesifik lainnya (American Diabetes Association, 2016). DM tipe 2 disebut juga diabetes melitus yang tidak tergantung insulin. Umumnya DM tipe 2 terjadi pada individu usia > 30 tahun, pada penelitian terhadap anak-anak di Amerika sekitar 20% mengalami obesitas yang berkaitan dengan risiko DM tipe 2 (Wells, et al, 2009). Dalam pencegahan DM tipe 2 dilakukan dengan edukasi (meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat), mencapai dan menjaga berat badan ideal (mengimbangi kalori dan aktivitas fisik), dan pemeriksaan (pemeriksaan kadar gula darah, tekanan darah, berat badan, dan gizi) (Riset Kesehatan Dasar, 2007 ; Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2011).

Pola hidup merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dan dapat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Pola hidup seseorang tergambar melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari, dan aktivitas fisik yang dilakukan untuk mengimbangi asupan gizi yang diperoleh tubuh agar tidak menumpuk didalam tubuh. Pada penyandang DM maupun pada orang yang sehat pentingnya pengaturan makanan yang terdiri atas komposisi makanan, kebutuhan kalori, jenis dan pilihan makanan, serta jadwal makan. Aktivitas fisik disesuaikan dengan usia dan tingkat kesegaran jasmani, dalam mengelola DM tipe 2 dianjurkan melakukan aktivitas fisik secara teratur 3-4 kali dalam seminggu kurang dari 30 menit seperti berjalan kaki dan lari ringan (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2011). Menurut UNICEF, remaja adalah yang berusia 10-19 tahun. Terbagi menjadi remaja awal yang berusia 10-14 tahun dan remaja akhir yang berusia 15-19 tahun (UNICEF, 2011). Remaja di Indonesia biasa mengonsumsi makanan seperti ayam goreng dan sekitar 87% remaja suka makan diluar, seperti bakso, dan jajanan lainnya. Pola makan tinggi lemak, tinggi kalori, dan rendah serat yang dikenal dengan fast


(17)

2

food dapat sebagai pemicu timbulnya penyakit diabetes melitus atau penyakit degeneratif lainnya (Umar, et al, 2013).

Jumlah penyandang diabetes melitus dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini berkaitan dengan populasi yang meningkat. Di Indonesia pada tahun 2013 prevalensi diabetes mengalami peningkatan sebesar 2,1% (Departemen Kesehatan RI, 2014). Di Yogyakarta dari 1,1% pada tahun 2007 meningkat menjadi 2,6% pada tahun 2013 (Riset Kesehatan Dasar, 2013).

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik demografi, dan faktor risiko DM yang tergambar dari pola hidup (pola makan, dan aktivitas fisik) remaja dengan rentang usia 15-19 tahun. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat mencegah peningkatan diabetes melitus melalui remaja dan peran masyarakat, serta dapat memberikan gambaran menyeluruh kepada masyarakat yang berupa hasil penelitian yang diserahkan melalui Kecamatan.

METODE PENELITIAN Desain dansubjek penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifobservasionaldengan desain cross sectional.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gedontengen yang terbagi menjadidua Kelurahan, yaitu Sosromenduran dan Pringgokusuman. Penarikan sampel dilakukan menggunakan purposive sampling yang ditetapkan berdasarkan kriteria peneliti. Sampel dalam penelitian merupakan remaja yang memiliki rentang usia 15-19 tahun dan diperoleh sampel minimal 96 responden.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini, sebagai berikut : remaja laki-laki dan perempuan berusia15-19 tahun yang sehat, maupun memiliki riwayat diabetes melitus dari orang tua; remaja kependudukan Yogyakarta dan tinggal di Kecamatan Gedontengen; tidak tunak aksara; bersedia menjadi subjek penelitian; dan mengisi kuesioner dengan lengkap.

Jumlah penduduk Kecamatan Gedongtengen menurut kelompok usia per-5 tahun semester II 2016 dari sumber statistik penduduk D.I. Yogyakarta sebesar 20.583 jiwa. Perhitungan banyaknya sampel minimal menggunakan rumus sampling menurut Budijanto (2016) yaitu :

n = N − d + ZNZ −∝/ P − P


(18)

3

Keterangan: n = besar sampel minimum, N = besar populasi, Z −∝/ = nilai distribusi normal baku, ∝= , , � � = , , P = proporsi (0,5), d = nilai toleransi (0,1).

n = . x , x , − , . − , + , x , − , = , ≈ dibulatkan menjadi

Berdasarkan perhitungan dari rumus di atas, jumlah sampel minimum yang didapat sebanyak 96 orang. Dalam penelitian ini yang menjadi responden berjumlah 100 orang, dengan eksklusi sebanyak 20 orang dari 120 responden. Responden yang tereksklusi dikarenakan : tidak mengisi kuisioner dengan lengkap, usia diatas 19 tahun, dan tidak tinggal di Kecamatan Gedongtengen.

Tata carapenelitian

Observasi awal dilakukan untuk menentukan lokasi penelitian. Pemilihan lokasi berdasarkan ketersediaan responden, dan keaktifan karang taruna. Melakukan permohonan izin dan kerjasama dengan memasukkan surat pengantar dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang ditujukkan kepada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan, yang selanjutnya dimasukkan ke Kecamatan Gedontengen sebagai izin dalam melakukan penelitian di Kecamatan.

Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner yang memuat sejumlah pertanyaan tertulis mengenai demografi responden, pertanyaan mengenai pola makan, dan aktivitas fisik yang terdiri dari aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan. Kuesioner di uji validitasnya untuk memastikan seberapa baik instrumen yang digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya. Uji validitas dilakukan oleh professional judgement. Uji pemahaman bahasa dilakukan kepada 30 responden yang memiliki karaktreristik yang sama dengan karakteristik responden dalam penelitian, dan uji reliabilitas dihitung menggunakan sistem komputerisasi dengan metode Cronbach’s Alpha dengan kriteria reliabel bila nilai Cronbach’s Alpha> 0,6 dan dikatakan reliabel apabila skor yang didapatkan relatif sama meskipun dilakukan pengukuran berulang-ulang.


(19)

4

Hasil uji reabilitas pada kuesioner penelitian ini untuk tingkat pengetahuan pola makan didapat nilai Cronbach’s Alpha 0.727. Pada aktivitas fisik didapat nilai 0,291 sehingga dilakukan penghapusan beberapa item kuesioner pada nomor 7, 8, 11, dan 12 sampai didapat nilai Cronbach’s Alpha> 0,6.Pada aspek sikappola makan didapat nilai Cronbach’s Alpha0.767, sedangkan untuk aktivitas fisik didapat nilai Cronbach’s Alpha0.765 Hasil uji reabilitas pada kuesioner tindakan aktivitas fisik nilai Cronbach’s Alpha0,832.

Pengolahan data

Pengolahan data digunakan untuk menggambarkan demografi responden penelitian, yang terdiri dari : usia, jenis kelamin, keadaan ekonomi, pendidikan, dan lingkungan sosial. Analisis data dilakukan terhadap 3 aspek, yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan. Penilaian ketiga aspek tersebut dikategorikan menjadi tiga tingkatan, yaitu baik, cukup, dan kurang. Range skor untuk menentukan kategori tersebut dihitung berdasarkan nilai range dikalikan dengan total skor kuesioner pada aspek masing-masing. Kategori baik jika nilainya ≥ 75%, cukup jika nilainya antara 56-74%, dan kurang jika nilainya ≤ 55%.

Penilaian aspek pengetahuan dilakukan dengan memberi skor, pada jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0. Jumlah skor yang ada dalam aspek pengetahuan pola makan adalah 0–14. Penjumlahan skor yang diperoleh setiap responden dikategorikan menjadi 3, dikategorikan baik bila skor yang diperoleh ≥ 11, cukup bila skor yang diperoleh 8-10, dan kurang bila skor yang diperoleh < 8. Pada aspek pengetahuan aktivitas fisik jumlah skornya adalah 0-10. Skor ≥ 8 dikategorikan baik, skor 5-7 dikategorikan cukup, dan skor < 5 dikategorikan kurang.

Penilaian aspek sikap dilakukan dengan memberi skor, terdiri dari pernyataan positif (favourable) dan pernyataan negatif (unfavourable). Responden melakukan agreement dan disagreement. Pada pernyataan positif, sangat setuju bernilai 4, setuju bernilai 3, tidak setuju bernilai 2, dan sangat tidak setuju bernilai 1. Sedangkan pada pernyataan negatif, sangat setuju bernilai 1, setuju bernilai 2, tidak setuju bernilai 3, dan sangat tidak setuju bernilai 4. Jumlah skor yang ada dalam aspek sikap adalah 14-56. Penjumlahan skor yang diperoleh setiap responden dikategorikan menjadi 3, dikategorikan baik bila skor yang diperoleh ≥ 42, dikategorikan cukup bila skor yang diperoleh 31-41, dan dikategorikan kurang bila skor yang diperoleh < 31.


(20)

5

Penelitian aspek tindakan pada pola makan yang terdiri dari 13 pertanyaan bersifat pilihan ganda. Jawaban dari pertanyaan yang sama pada pilihan setiap responden dikelompokkan, Setelah dilakukan pengelompokkan pilihan jawaban yang sama, jawaban tersebut dipersentasekan dengan total 100%,kecuali pada poin pertanyaan nomor 3 dan 4 yang dapat dipilih lebih dari satu jawaban oleh responden. Kuesioner aspek tindakan aktivitas fisik terdiri dari 22 pertanyaan dari Baecke questionnaire. Terbagi menjadi 3 bagian yaitu aktivitas fisik pada waktu bekerja, berolahraga,dan waktu luang.

Rumus untuk mendapatkan indeks aktivitas fisik, sebagai berikut :

Work index = [p + 6−p + p + p +p +p +p +p ]

8

Sport index = [po+ p + p +p ]

4

Leisuring-time index = [ 6−p + p + p +p ]

4

Nilai indeks total = Work index+ Sport index+ Leisuring-time index

(Baecke et al, 1982) Berdasarkan nilai indeks total, tingkat aktivitas fisik dikategorikan menjadi aktivitas ringan dengan nilai indeks < 6,3, aktivitas sedang dengan nilai indeks 6,3 – 7,1, Aktivitas berat dengan nilai indeks ≥ 7,2 (Isral, 2014).

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik demografi responden

Jumlah responden sebanyak 100 remaja dengan rentang usia 15-19 tahun yang bertempat tinggal di Kecamatan Gedongtengen Yogyakarta.Latar belakang pendidikan pada penelitian ini dibagi menjadi 3 tingkatan yakni SD, SMP, dan SMA, dimana responden terbanyak dengan pendidikan terakhir yaitu SMA sebanyak 48 responden. Responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 41 orang dan perempuan sebanyak 59 orang. Tabel Karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel I.


(21)

6

Tabel I. Karakteristik demografi responden

Pengetahuan dan sikap pola makan dan aktivitas fisik

Pola makan dan aktivitas fisik pengetahuan dan sikap responden pada penelitian ini sebagai faktor risiko diabetes melitus tipe 2 sebagian besar cukup, ditunjukkan dengan hasil pola makan pengetahuan 41 % cukup, pola makan sikap 69 % cukup, aktivitas pengetahuan 54 % cukup, dan aktivitas fisik sikap 67 % cukup.

Tabel II. Distribusi tingkat pengetahuan dan sikap responden pada pola makan dan aktivitas fisik sebagai faktor risiko diabetes melitus

Interpretasi Pola makan (Pengetahuan) Pola makan (Sikap) Aktivitas Fisik (Pengetahuan) Aktivitas Fisik (Sikap)

n (%) n (%) n (%) n (%)

Baik 16

41 43 28 69 3 27 54 19 33 67 0 Cukup Kurang

* n= jumlah responden

Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor internal berupa pendidikan, pekerjaan, umur, dan faktor eksternal berupa lingkungan, dan sosial budaya. Sikap merupakan respon seseorang terhadap objek tertentu yang melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, gejala kejiwaan lainnya, dan pendapat (setuju-tidak setuju, baik-tidak baik) (Sulistyowati, 2012).

Menurut, Triastuti (2010) bahwa salah satu faktor yang menentukan perubahan sikap seseorang adalah pengetahuan. Hasil yang ditunjukkan bahwa pola makan

Karakteristik Demografi Responden Total Responden (n = 100)

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 41 59 Usia 19 Tahun 18 Tahun 17 Tahun 16 Tahun 15 Tahun 46 34 10 5 5 Pendidikan Terakhir

SD 9

SMP 43

SMA 48

Penghasilanperbulan

≥ Rp. 1.500.000 (pribadi) < Rp. 1.500.000 (pribadi) ≥ Rp. 1.500.000 (orang tua) < Rp. 1.500.000 (orang tua)

4 31 65 0


(22)

7

pengetahuan responden kategori kurang sebesar 43 % dan pola makan sikap kategori kurang sebesar 3 %. Responden memiliki pengetahuan yang kurang lebih besar jika dibandingkan dengan sikap yang dikategorikan kurang. Penyebab kurangnya pengetahuan yang lebih besar dibandingkan dengan sikap responden, dikarenakan pemahaman yang kurang mengenai objek tertentu. Responden memiliki sikap kurang lebih sedikit dibanding pengetahuan disebabkan memiliki pengalaman pribadi serta pengaruh orang lain maupun sosial budaya.

Tindakan pada pola makan responden

Kuesioner tindakan pada pola makan terdiri dari 13 pertanyaan yang mengandung 3 pokok bahasan yaitu jadwal makan, jenis makanan dan jumlah makanan yang dikonsumsi.

Pola makan merupakan perilaku yang dapat mempengaruhi keadaan gizi, disebabkan oleh kuantitas maupun kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan memberikan pengaruh kepada kesehatan. Bagi anak remaja harus dibiasakan makan 3 kali sehari secara teratur yakni pagi, siang, dan malam(Kemenkes RI, 2014).

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini sebanyak 45 % remaja tidak makan teratur setiap harinya. Sebanyak 47 % responden mengonsumsi makanan yang memiliki komposisi berupa nasi, lauk, dan sayur sebagai makanan yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi, sedangkan sebanyak 44 % responden hanya mengonsumsi nasi dan lauk, dan sebanyak 9 % mengonsumsi nasi, lauk, sayur, dan buah.

Menurut Kemenkes RI (2014), bahwa masyarakat Indonesia masih kekurangan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, sebanyak 63,3 % anak >10 tahun tidak mengonsumsi sayuran dan 62,1 % tidak mengonsumsi buah-buahan. Hasil yang didapat dalam penelitian bahwa sebanyak 49 % remaja mengonsumsi buah-buahan kurang dari satu kali sehari, dan mengonsumsi sayur lebih dari dua porsi sehari sebanyak 28 %, dua porsi sehari sebanyak 24 %, kurang dari dua porsi sehari sebanyak 24 %, dan kurang dari satu porsi sehari sebanyak 23 %. Hal ini menunjukkan bahwa, remaja di Kecamatan Gedongtengen jarang mengonsumsi buah-buahan, sedangkan remaja cenderung cukup untuk mengonsumsi sayur dalam memenuhi kebutuhan gizi. Penyebab jarangnya mengonsumsi buah-buahan maupun sayur, dikarenakan pemikiran yang menganggap bahwa buah dan sayur merupakan pelengkap meskipun mengetahui pola makan yang baik.

Berdasarkan jenis sumber protein hewani dan nabati yang sering dikonsumsi oleh responden lebih dari 3 kali dalam seminggu. Pada sumber protein hewani sebanyak 91


(23)

8 27% 28% 47% 21% 35% 22% 17% 2% 91% 45% 57% 30% 31% 22% 33% 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

%responden memilih telur,47 %ikan dan 35 % ayam tanpa kulit. Sedangkan pada sumber protein nabati, 57 % memilih tempe, dan 45 % tahu. Menurut PERKENI (2011), bahwa sumber protein yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Menurut Kemenkes RI (2014) telur merupakan sumber protein yang baik untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak usia remaja.

Gambar 1. Distribusi jenis sumber protein hewani dan nabati yang dikonsumsi responden lebih dari 3 kali dalam seminggu

Jenis pengolahan makanan juga memiliki pengaruh terhadap kesehatan, seperti disantan, kuah lemak/kaldu, digoreng, ditumis/dikukus/direbus. Olahan makanan yang cukup banyak dikonsumsi berdasarkan penelitian adalah dengan cara digoreng sebanyak 37 % dengan frekuensi kurang dari 3 kali seminggu sebanyak 58 % dan 3 kali atau lebih sebanyak 42 %. Mengonsumsi makanan yang telah diolah dengan cara digoreng secara berlebihan berpengaruh pada tingginya lemak yang masuk didalam tubuh, mengakibatkan penimbunan lemak (Suhema, 2013).

Makanan cepat saji dengan frekuensi makan kurang dari tiga kali dalam seminggu dengan persentase tertinggi sebesar 41 %, sedangkan 36 % mengonsumsi kurang dari satu kali seminggu, dan 23 % makan lebih dari tiga kali dalam seminggu. Tingginya persentase konsumsi makanan cepat saji dapat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya perkotaan yang


(24)

9

telah memiliki kemajuan dan gaya hidup modern dibanding area pedesaan sehingga cenderung memiliki banyak pilihan menu makanan (Krisnatuti,2008).

Makanan selingan seperti roti manis atau kue, kacang-kacangan, buah-buahan maupun frekuensi makanan manis/ringan dan minuman manis yang banyak dikonsumsi oleh responden adalah roti manis atau kue manis sebanyak 62 %, frekuensi makanan manis/ringan kurang dari tiga kali sebanyak 36%, dan frekuensi minuman manis tiga kali atau lebih sebanyak 27 %. Menurut PERKENI (2015), Makanan maupun minuman yang mengandung pemanis yang dikonsumsi tidak berlebihan (Accepted Daily Intake) dapat dikatakan relatif aman, dan jika berlebih dapat berisiko terkena penyakit DM tipe 2.

Tabel III. Jenis makanan, frekuensi makan responden dalam sehari atau seminggu

Jenis makanan Frekuensi makan Responden

n (%)

Sayur

lebih dari 2 porsi dalam sehari 28

25 24 23 2 porsi dalam sehari

1 porsi dalam sehari

kurang dari 1 porsi dalam sehari Buah-buahan

2 kali atau lebih dalam sehari 15

36 49 Kurang dari 2 kali dalam sehari

Kurang dari 1 kali dalam sehari Makanan cepat saji

(fast food)

Lebih dari 3 kali dalam seminggu 23

41 36 Kurang dari 3 kali dalam seminggu

Kurang dari 1 kali dalam seminggu Makanan yang

digoreng

3 kali atau lebih dari 3 kali dalam seminggu 58 42 Kurang dari 3 kali dalam seminggu

Makanan manis(kue/roti) atau

makanan ringan

3 kali atau lebih dalam seminggu 29

36 35 Kurang dari 3 kali dalam seminggu

kurang dari 1 kali dalam seminggu Minuman mengandung

pemanis

3 kali atau lebih dalam sehari 27

25 26 22 Kurang dari 3 kali dalam sehari

1 kali dalam sehari

kurang dari 1 kali dalam sehari

Tindakan pada aktivitas fisik responden

Aktivitas fisik merupakan rangkaian gerak tubuh yang menggunakan tenaga, seperti berjalan, berlari, berolahraga, mengangkat beban, dan memindahkan benda. Kegiatan fisik yang dilakukan menentukan banyaknya tenaga yang dikeluarkan menurut lamanya intensitas dan sifat kerja otot (Mahardikawati dan Roosita, 2008).


(25)

10

Hasil menunjukkan bahwa aktivitas fisik remaja di Kecamatan Gedongtengen dikategorikan berat, ditunjukkan dengan nilai persentase responden yang memiliki aktivitas fisik kategoriberat sebanyak 79 %, aktivitas fisik kategori sedang sebanyak 16%, dan aktivitas fisik kategori ringan sebanyak 5 %. Berlebihnya energi didalam tubuh karena rendahnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko kegemukan dan obesitas. Oleh karena itu, kebutuhan energi setiap individu disesuaikan dengan aktivitas fisik (Mahardikawati dan Roosita, 2008).Aktivitas fisik yang sedang hingga berat dapat menghindarkan remaja terkena risiko kegemukan dan obesitas.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian ini pada remaja di Kecamatan Gedongtengen dengan rentang usia 15-19 tahun disimpulkan sebagai berikut :

1. Karakteristik demografi responden berdasarkan jenis kelamin sebanyak 41 laki-laki dan 59 perempuan. Berdasarkan usia, sebagian besar berusia 19 tahun sebanyak 46 orang. Berdasarkan pendidikan terakhir, sebagian besar dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 48 orang. Berdasarkan penghasilan perbulan, sebagian besar berasal dari orang tua dengan penghasilan ≥ Rp. 1.500.000,- sebanyak 65 orang. 2. Dilihat dari persentase bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan dan

sikap tentang pola makan yang cukup sebesar 41% dan 69%. Tindakan pada pola makan responden dikategorikan cukup, sumber protein hewani dan nabati yang terpenuhi, mengonsumsi sayur. Sebagian besar responden sebanyak 58 % mengonsumsi makanan yang digoreng dan sebanyak 49 % mengonsumsi buah-buahan kurang dari 1 kali sehari.

Sebagian besar responden memiliki pengetahuan dan sikap tentang aktivitas fisik yang cukup sebesar 54% dan 67%. Tindakan padaaktivitas fisikresponden dikategorikan baik, sebanyak 79% memiliki aktivitas fisik berat, 16%memiliki aktivitas fisik sedang, dan 5% memiliki aktivitas fisik ringan.


(26)

11 SARAN

Dalam penelitian ini hanya melihat gambaran pola makan dan aktivitas fisik responden pada aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan. Olehkarena itu, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut. Hasil yang ditunjukkan dalam penelitian ini bahwa tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan responden sebagian besar sudah cukup. Diharapkan remaja untuk teratur makan, mengonsumsi buah-buahan, serta mengurangi makan-makanan yang mengandung minyak dan dengan adanya penelitian lebih lanjut dengan diberikan seminar ataupun edukasi, pola hidup remaja Kecamatan Gedongtengen menjadi lebih baik.


(27)

12

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, F. R., 2012. Ilmu Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Cakrawala Ilmu, Yogyakarta.

American Diabetes Association, 2016. American Diabetes Association (ADA) Diabetes Guidelines Summary Recommendations from NDEI. Ashfield Healthcare Communications. Lyndhurst, NJ, 1-46.

Baecke, J. A. H., Jan B., & Jan E. R. F., 1982, A Short Questionnaire for The Measurement of Habitual Physical Activity in Epidemiological Studies, The American Journal of Clinical Nutrition, (36),936-942.

Budijanto, D., 2016, Populasi, Sampling dan Besar Sampel, Pusdatin, Kemkes RI.

Budiman dan Riyanto, A., 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta, hal. 4-6, 8, 10, 15-18, 22.

Dewi dan Paramita, 2012. Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. Jurnal Psikologi, 1 (2),110

Isral, G. N., Afriwardi, & Delmi S., 2014. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kadar Nitric Oxide (NO) Plasma pada masyarakat di Kota Padang.Jurnal Kesehatan Andalas, 3(2), 175

Kementerian Kesehatan RI, 2014.Pedoman Gizi Seimbang, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, 10-19, 32-36, 88-89.

Krisnatuti & Yenrina, 2008.Diet Sehat Untuk Penderita Diabetes Melitus, Penebar Swadaya, Jakarta.

Mahardikawati, V. A., Roosita, K., 2008. Aktivitas Fisik, Asupan Energi dan Status Gizi Wanita Pemetik Teh di PTPN VII Bandung, Jawa Barat. Jurnal Gizi dan Pangan, 3 (2), 79-80.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2011.Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe- 2 di Indonesia, PB PERKENI, Jakarta, 15-21.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2015.Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe- 2 di Indonesia, PB PERKENI, Jakarta, 20-23.

Riskesdas, 2007. Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta, 114, 207.

Riskesdas, 2013. Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta, 17.


(28)

13

Suhema, Ni ketut S. & Tira S., 2015. Gambaran Riwayat Pola Makan dan Status Gizi Pasien Diabetes mellitus Tipe 2 Rawat jalan Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta.Jurnal Kesehatan Prima, (9), 1453.

Sujarwo, M., 2013, Pendidikan di Indonesia, 1-3.

Sulistyowati, D., 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Usia Pertengahan Tentang Bahaya Minuman Keras dengan Perilaku Minum-minuman Keras di Desa Klumprit Sukoharjo. Naskah Publikasi, 3-5.

Triastuti, N. J., 2010. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Diabetes Mellitus terhadap Perubahan Perilaku Penduduk Desa Bulan, Wonosari, Klaten.Biomedika, 2(1), 38-41.

Trisnawati, S. K., Setyorogo, S., 2013. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012.Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5 (1), 6-9.

Umar, F. A., Bodhi, W., Kepel, B. J., 2013, Gambaran Gula Darah Darah pada Remaja Obes di Minahasa, Jurnal e-Biomedik, Manado, 1 : 266.

UNICEF, 2011, Adolescence an Age of Opportunity, United Nations Children’s Fund, New York, 1.

Utari, D. M., Rimbawan, Riyadi. H., Muhilal, dan Purwantyastuti, 2011. Potensi Asam Amino pada Tempe untuk Memperbaiki Profil Lipid dan Diabetes Mellitus.Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Jakarta, (5), 166.

Wells, et al, 2009, Pharmacotherapy Handbook, Edisi ke-7, McGraw-Hill Companies, Inc, United States, 210-212.

Wilda, W., Rifki, M. S., 2013. Gizi untuk Aktifitas Fisik dan Kebugaran, Sukabina Press, Padang, 7.


(29)

14

Lampiran 1. Surat izin penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta serta Kecamatan Gedongtengen


(30)

15

Lampiran 2. Informed Consent Informed Consent

POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK TERKAIT FAKTOR RESIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA REMAJA DI KECAMATAN

GEDONGTENGEN YOGYAKARTA

Saya, Maynardo Innocencio Aethelstone, NIM 138114049, merupakan

mahasiswa dari Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma (USD) yang

sedang melakukan penelitian sebagaimana yang telah dicantumkan dalam

program studi saya. Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk

mengidentifikasi tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan remaja di

kecamatan Gedongtengen terhadap pola makan dan aktivitas fisik terkait

faktor risiko diabetes melitus tipe 2.

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, saya akan mendistribusikan

kuesioner untuk mendapatkan data

data yang dikehendaki untuk seterusnya

dianalisa. Oleh karena itu, saya berharap agar setiap partisipan bersedia untuk

menjawab kuesioner dengan serius dan jujur.

Data

data yang diperoleh dari keusioner ini hanya akan digunakan

untuk tujuan penelitian dan tidak akan disebarkan kepada pihak lain untuk

tujuan apa pun.

Jawablah pertanyaan yang tercantum pada kuesioner ini dengan baik,

benar, dan jujur. Anda bebas menjawab semua pertanyaan dengan memilih

jawaban yang paling benar dan sesuai menurut anda.

Atas kerjasama dan perhatian yang anda berikan saya ucapkan terima

kasih.

Responden,

Peneliti,


(31)

16

Lampiran 3. Kuesioner penelitian pola makan dan aktivitas fisik I. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

Nama

:

Umur

:...tahun

Jenis Kelamin

:

a. Laki-laki

b. Perempuan

*

Pilihlah dengan cara melingkari pada jawaban yang tepat

Alamat

:

Kecamatan

:

Kelurahan/Desa

:

Pendidikan Terakhir

/ sedang ditempuh.

:

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Strata-1

*

Pilihlah dengan cara melingkari pada jawaban yang tepat

Penghasilan per

bulan

(orang tua/pribadi)

:

a. < Rp.1.500.000

b. ≥ Rp.1.500.000

*


(32)

17

II. POLA MAKAN

A.

Pengetahuan

Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan dengan memberi tanda centang (√)

No Pernyataan S TS

1. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit dimana terjadi peningkatan kadar gula darah diluar batas-batas normal

2. Kemungkinan timbulnya penyakit diabetes melitus tipe 2 hanya dipengaruhi oleh riwayat keluarga/keturunan

3. Riwayat keluarga, kegemukan, pola makan yang salah dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor pencetus timbulnya DM

4. Diabetes melitus dapat terjadi jika saya tidak bisa mengatur pola makan.

5. Pola makan yang tidak sehat di usia muda,bukan merupakan penyebab timbulnya penyakit DM.

6. Pola makan yang baik dapat dijadikan salah satu tindakan pencegahan terhadap timbulnya penyakit DM

7. Pengaturan jumlah makanan, jenis makanan dan jadwal makan (3J) yang baik dapat mengurangi resiko timbulnya penyakit DM

8. Setiap hari mengonsumsi minuman bersoda, sirup dan minuman berpemanis secara berlebihan, tidak meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh.

9. Mengkonsumsi makanan cepat saji secara terus menerus dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit DM

10. Asupan makanan yang dikonsumsi tidak harus disesuaikan dengan kebutuhan energi yang diperlukan oleh tubuh kita

11. Tanpa harus memperhatikan waktu makan, makan makanan yang bergizi tetaplah merupakan pola makan yang sehat

12. Waktu makan yang baik dalam sehari adalah 3 kali yakni sarapan, makan siang, dan makan malam

13. Mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi secara berlebihan tidak berpengaruh terhadap timbulnya penyakit DM tipe 2

14. Seorang pasien yang telah menderita diabetes melitus tidak harus menjaga pola makan yang baik karena sudah diberi obat antidiabetes

Keterangan : DM = Diabetes Melitus

Antidiabetes = Obat untuk penderita diabetes melitus Makan besar = Makan utama yang dilakukan setiap hari


(33)

18

B.

Sikap

Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan dengan memberi tanda centang (√)

SS : Sangat setuju (bila saya sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan) S : Setuju (bila saya cenderung setuju dengan pernyataan yang diajukan) TS : Tidak setuju (bila saya cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang

diajukan)

STS : Sangat tidak setuju (bila saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan)

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya lebih memilih untuk melampiaskan kekesalan lewat makan atau ngemil daripada melakukan olahraga

2. Saya merasa mengatur pola makan sehat tidak penting untuk dilakukan, karena saya masih remaja.

3. Saya merasa tidak perlu menjaga pola makan saya karena saya belum menderita DM

4. Saya lebih suka mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayuran daripada mengonsumsi berbagai jenis makanan siap saji 5. Saya cenderung makan saat saya lapar tanpa harus melakukan

pengaturan jadwal makan secara teratur

6. saya merasa tetap perlu menjaga pola makan sehat walaupun saya tidak mengalami obesitas

7. Saya lebih suka mengonsumsi air putih dibandingkan mengonsumsi minuman bersoda dan minuman dengan pemanis buatan

8. Saya tidak merasa khawatir untuk mengonsumsi makanan yang manis-manis setiap hari

9. Saya merasa jika langsung tidur setelah makan besar, dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan.

10. Saya lebih suka makan besar hanya dengan nasi dan lauk tanpa menggunakan sayur.

11. Saya merasa perlu memberikan selang waktu antara makan besar minimal tiap 3 jam

12. Saya lebih suka makan di rumah menggunakan nasi, lauk pauk dan sayuran yang dimasak sendiri dibandingkan makan di tempat makan cepat saji (junk food).

13. Saya lebih cenderung menghabiskankan uang saku denganmembeli makanan seperti gorengan atau makanan siap saji.

14. Saya merasa makan besar 3 kali sehari sudah cukup

Keterangan : DM = Diabetes Melitus

Antidiabetes = Obat untuk penderita diabetes melitus Makan besar = Makan utama yang dilakukan setiap hari


(34)

19

III. AKTIVITAS FISIK

A.

Pengetahuan

Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan dengan memberi tanda centang (√)

No Pernyataan S TS

1. Kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit DM

2. Pasien yang telah menderita DM tidak perlu melakukan aktivitas fisik secara rutin karena telah diberikan obat antidiabetes

3. Aktivitas fisik hanya perlu dilakukan oleh orang yang telah terkena penyakit DM saja

4. Aktivitas fisik yang kurang di usia muda tidak berpengaruh terhadap risiko timbulnya penyakit DM

5. Rutin melakukan aktivitas fisik adalah salah satu cara mencegah penyakit diabetes melitus tipe 2.

6. Aktivitas fisik tidak harus dilakukan selama berjam-jam, cukup selama 15-30 menit tetapi rutin dilakukan

7. Berolahraga secara rutin artinya harus dilakukan setiap hari dan hanya satu jenis aktivitas fisik yang dilakukan

8. Berolahraga berat lebih dari 1 jamtetapi tidak dilakukan secara rutin, sudah cukup untuk menjaga kesehatan saya.

9. Melakukan kegiatan ringan dalam keseharian seperti rekreasi, berjalan-jalan di taman, berkebun dan membersihkan pekarangan rumah dapat dikatakan sebagai aktivitas fisik

10. Menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game ataupun menonton tv tidak berpengaruh terhadap kesehatan.

11. Berolahraga ringan selama 15-30 menit tetapi rutin dilakukan dapat menghindarkan kita dari risiko diabetes.

12. Salah satu dampak dari tidak seimbangnya antara energi yang dikonsumsi dengan energi yang dipakai adalah obesitas.

13. Orang non-obesitas tidak perlu melakukan olahraga secara rutin. 14. Berolahraga tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi cukup 3-5 kali

dalam satu minggu.

Keterangan : DM = Diabetes Melitus

Antidiabetes = Obat untuk penderita diabetes melitus Makan besar = Makan utama yang dilakukan setiap hari


(35)

20

B.

Sikap

Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan dengan memberi tanda centang (√)

SS : Sangat setuju (bila saya sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan) S : Setuju (bila saya cenderung setuju dengan pernyataan yang diajukan) TS : Tidak setuju (bila saya cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang

diajukan)

STS : Sangat tidak setuju (bila saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan)

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa tidak perlu berolahraga secara rutin karena saya masih remaja

2. Saya lebih memilih bermain game/gadget didalam rumah daripada beraktivitas diluar rumah

3. Saya lebih memilih melampiaskan kekesalan saya lewat berolahraga daripada lewat makanan

4. Saya merasa tidak perlu untuk berolahraga secara rutin karena saya belum terkena DM

5. Saya menyukai jenis olahraga aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang

6. Saya lebih memilih hobi seperti menonton dan membaca buku daripada berolahraga.

7. Saya rutin melakukan olahraga ringan (jogging, jalan sehat, bersepedea) 3 kali dalam seminggu selama 30 menit

8. Saya menyukai aktivitas fisik rutin seperti berkebun ataupun membersihkan pekarangan rumah

9. Saya lebih memilih gaya hidup sehat seperti sering berjalan kaki, menggunakan tangga (tidak menggunakan lift)

10. Saya memilih untuk tetap melakukan aktivitas fisik secara rutin walaupun sedang dalam masa liburan

11. Saya lebih menyukai ikut kegiatan ekstrakulikuler dibanding dengan langsung pulang ke rumah.

12. Saya berolahraga kurang dari 15 menit tiap 1 kali berolahraga. 13. Lebih baik olahraga berat tapi tidak teratur daripada olahraga ringan

tapi secara teratur.

14. Saya merasa aktivitas fisik hanya dapat dilakukan oleh mereka yang menyukai olahraga saja.

Keterangan : DM = Diabetes Melitus

Antidiabetes = Obat untuk penderita diabetes melitus Makan besar = Makan utama yang dilakukan setiap hari


(36)

21

IV. TINDAKAN

KUESIONER PERILAKU KONSUMSI MAKANAN

Dibawah ini adalah pertanyaan tentang makanan yang sering dikonsumsi. Berikan tanda lingkaran pada jawaban yang anda anggap paling tepat.

1. Berapa kali frekuensi makan utama anda dalam sehari? a. Teratur, lebih dari 3 kali

b. Teratur, 3 kali sehari c. Teratur, 2 kali sehari d. Tidak teratur tiap harinya

2. Untuk memenuhi kebutuhan gizi, apa sajakah yang anda makan setiap kali anda makan?

a. Nasi + lauk+ sayur + buah b. Nasi + lauk + sayur c. Nasi + lauk

3. Dari sumber protein hewani berikut mana yang sering anda konsumsi (lebih dari 3 kali dalam seminggu)? (Pilih 4 jawaban)

a. Daging sapi dengan lemak b. Daging ayam dengan kulit c. Daging ikan

d. Daging sapi tanpa lemak e. Daging ayam tanpa kulit f. Udang

g. Cumi-cumi h. Kepiting i. Telur

4. Dari sumber protein nabati berikut mana yang sering anda konsumsi (lebih dari 3 kali dalam seminggu)? (Pilih 4 jawaban)

a. Tempe b. Tahu

c. Kacang kedelai d. Kacang tanah e. Kacang mete f. Kacang hijau

5. Berapa porsi anda mengonsumsi sayur dalam sehari ? a. Lebih dari 2 porsi sehari

b. 2 porsi sehari c. 1 porsi dalam sehari

d. Kurang dari 1 porsi dalam sehari

6. Berikut merupakan makanan selingan (snack) yang sering anda konsumsi? a. Buah-buahan

b. Kacang-kacangan c. Kue/roti manis


(37)

22

7. Berapa kali anda mengonsumsi buah-buahan dalam sehari? a. 2 kali atau lebih dalam sehari

b. Kurang dari 2 kali dalam sehari c. Kurang dari sekali dalam sehari

8. Dalam seminggu, berapa kali anda mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food) ? a. Lebih dari 3 kali

b. Kurang dari 3 kali c. Kurang dari 1 kali

9. Dalam seminggu berapa kali biasanya anda melewatkan sarapan pagi? a. 3 kali atau lebih

b. Kurang dari 3 kali

c. Tidak pernah sama sekali

10. Dari jenis masakan berikut mana yang sering anda konsumsi? a. Masakan dengan santan

b. Masakan dengan kuah lemak/kaldu c. Masakan yang digoreng

d. Makanan yang ditumis/dikukus/direbus

11. Berapa kali anda mengonsumsi makanan dengan cara digoreng ? a. Lebih dari 1 kali dalam sehari

b. 1 kali dalam sehari

c. 3 kali atau lebih dari 3 kali dalam seminggu d. Kurang dari 3 kali dalam seminggu

12. Berapa kali anda mengonsumsi makanan manis (kue/roti) atau makanan ringan (chiki, chitato) dalam seminggu?

a. 3 kali atau lebih b. Kurang dari 3 kali c. Kurang dari 1 kali

13. Berapa kali anda mengonsumsi minuman seperti teh manis, sirup, atau minuman yang mengandung gula dalam sehari ?

a. 3 kali atau lebih b. Kurang dari 3 kali c. 1 kali


(38)

23

KUESIONER TINDAKAN AKTIVITAS FISIK

Untuk mengisi kuesioner nomor 1 sampai dengan nomor 4 berilah lingkaran pada pilihan sesuai dengan jawaban anda.

1. Bagimana aktivitas/pekerjaan anda?

a. Aktivitas ringan : bekerja dibengkel, keterampilan reparasi elektronik, membersihkan rumah, aktivitas menulis/belajar.

b. Aktivitas sedang: mencangkul, membawa beban, bersepeda

c. Aktivitas berat: berjalan menanjak dengan beban, mendaki gunung, bermain basket

2. Apakah anda berolahraga? Jika tidak, tidak perlu menjawab pertanyaan nomor 3, 4, 16,

17, 18, dan nomor 19.

a. Ya b. Tidak

3. Jika anda berolahraga : olahraga pertama yang paling sering, termasuk olahraga apakah yang anda lakukan?

a. Tingkat rendah : Billiard, bowling, golf, dll

b. Tingkat sedang : Badminton, bersepeda, menari, berenang, tenis c. Tingkat berat : Bela diri, bola basket, sepakbola, mendayung

4. Jika anda berolahraga: olahraga kedua yang paling sering, termasuk olahraga apakah yang anda lakukan?

a. Tingkat rendah : Billiard, bowling, golf, dll

b. Tingkat sedang : Badminton, bersepeda, menari, berenang, tenis c. Tingkat berat : Bela diri, bola basket, sepakbola, mendayung

Untuk mengisi kuesioner nomor 5 sampai dengan nomor 22 berilah tanda contreng (√) di

kolom yang sesuai dengan jawaban anda

No Pertanyaan Tidak

pernah Jarang

Kadang-kadang Sering Selalu

5. Seberapa sering anda duduk di sekolah/tempat kerja?

6. Seberapa sering anda berdiri di sekolah/tempat kerja?

7. Seberapa sering anda berjalan di sekolah/tempat kerja?

8. Selama di sekolah/tempat kerja, seberapa sering anda mengangkat beban berat?

9. Apakah anda sering merasa lelah secara fisik setelah sekolah/kerja? 10. Seberapa sering anda berkeringat di

sekolah/tempat kerja?

11. Selama waktu senggang apakah anda berolahraga?

12. Seberapa sering anda menonton televisi, selama waktu senggang? 13. Selama waktu senggang apakah


(39)

24

No Pertanyaan Tidak

pernah Jarang

Kadang-kadang Sering Selalu

14. Selama waktu senggang apakah anda bermain sepeda?

15. Seberapa sering anda berkeringat selama waktu senggang saat melakukan aktivitas?

No Pertanyaan < 1 jam 1-2 jam 2-3 jam 3-4 jam > 4

jam

16. Jika anda berolahraga: olahraga pertama yang paling sering anda lakukan. Berapa jam anda berolahraga dalam seminggu?

17. Jika anda berolahraga: olahraga kedua yang paling sering anda lakukan. Berapa jam anda berolahraga dalam seminggu?

No Pertanyaan < 1

bulan 1-3 bulan 4-6 bulan 7-9 bulan > 9 bulan

18. Jika anda berolahraga: olahraga pertama yang paling sering anda lakukan. Berapa bulan anda berolahraga dalam setahun?

19. Jika anda berolahraga: olahraga kedua yang paling sering anda lakukan. Berapa bulan anda berolahraga dalam setahun?

No Pertanyaan < 5

menit 5-15 menit 15-30 menit 30-45 menit > 45 mrnit

20. Berapa lamawaktu yang anda gunakan untuk berjalan atau bersepeda ketika waktu luang (dalam sehari)?

No Pertanyaan Sangat

berat Berat Sama Ringan

Sangat ringan

21. Bila dibandingkan dengan orang yang sebaya dengan anda, aktivitas anda tergolong?

22. Bila dibandingkan dengan orang yang sebaya dengan anda, aktivitas anda di waktu senggang tergolong?


(40)

25

Lampiran 4. Hasil uji Pemahaman bahasa

ITEM No Pengetahuan Sikap Tindakan

(pola Makan)

Tindakan (Aktivitas Fisik) Pola Makan Aktivitas fisik Pola Makan Aktivitas Fisik

1 1 2 1 4 2 6

2 3 10 6 2 1 -

3 2 5 4 5 - 4

4 2 3 1 3 - 2

5 6 - 1 1 3 -

6 - 2 3 2 - 1

7 3 5 3 3 2 -

8 9 7 3 1 3 -

9 4 - 6 1 - 1

10 5 4 4 1 - 1

11 3 - 3 5 2 1

12 1 1 2 4 2 1

13 7 5 6 5 2 1

14 7 - 4 2 -

15 1

16 -

17 -

18 1

19 2

20 2

21 1


(41)

26

Lampiran 5.Perubahan pernyataan pada kuesioner pola makan dan aktivitas fisiksebelum dan sesudah uji pemahaman bahasa

A. Pengetahuan

Variabel Item Sebelum Sesudah

Pola makan

5

Pola makan yang salah di usia muda tidak berpengaruh terhadap timbulnya

penyakit DM

Pola makan yang tidak sehat di usia muda, bukan merupakan penyebab

timbulnya penyakit DM.

8

Minum minuman bersoda, sirup, dan berpemanis secara berlebihan dan dikonsumsi secara terus-menerus tidak

dapat meningkatkan kadar gula darah

Setiap hari mengonsumsi minuman bersoda, sirup dan minuman berpemanis

secara berlebihan, tidak meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh. Aktivitas

fisik 8

Berolahraga berat berjam-jam tetapi tidak dilakukan secara rutin sudah cukup untuk menjaga kesehatan saya.

Berolahraga berat lebih dari 1 jam tetapi tidak dilakukan secara rutin, sudah cukup untuk menjaga kesehatan saya.

B. Sikap

C. Tindakan

Variabel Item Sebelum Sesudah

Pola makan

2 Saya merasa tidak perlu menjaga pola makan saya karena saya masih muda makan saya karena saya masih remaja Saya merasa tidak perlu menjaga pola

9

Saya merasa langsung tidur setelah makan besar berpengaruh buruk

terhadap kesehatan

Saya merasa jika langsung tidur setelah makan besar, dapat berpengaruh buruk

terhadap kesehatan.

Variabel Item Sebelum Sesudah

Aktivitas fisik 1

Aktivitas ringan : bekerja dibengkel, keterampilan listrik, membersihkan

rumah, aktivitas menulis/belajar.

Aktivitas ringan : bekerja dibengkel, keterampilan reparasi elektronik,

membersihkan rumah, aktivitas menulis/belajar.


(42)

27

Lampiran 6. Tabel skor uji reabilitas kuesioner pola makan aspek pengetahuan

Responden Pernyataan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12

2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

3 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10

4 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

6 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 11

7 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12

8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

9 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 10

10 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 9

11 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 11

12 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 10

13 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 10

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 12

15 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 11

16 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

19 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 11

20 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 8

21 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11

22 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12

23 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 8

24 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14


(43)

28

Lampiran 7. Tabel skor uji reabilitas kuesioner pola makan aspek sikap

Responden Pernyataan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 3 41

2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 50

3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 44

4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 44

5 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 35

6 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 41

7 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 49

8 3 3 3 3 1 4 4 2 2 2 3 3 3 3 39

9 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2 4 38

10 3 4 4 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 41

11 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 39

12 2 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 43

13 3 1 4 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 37

14 3 4 4 3 3 1 3 4 3 3 4 2 3 4 44

15 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 39

16 2 4 4 2 4 2 3 4 3 3 3 2 2 3 41

17 1 3 4 3 2 2 4 4 4 3 2 4 3 2 41

18 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 3 4 2 3 38

19 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 44

20 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 35

21 3 3 4 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 39

22 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 44

23 2 3 2 1 3 1 4 3 4 2 3 3 3 3 37

24 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 38

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 53

26 2 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 45

27 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 37

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 53

29 2 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 45


(44)

29

Lampiran 8. Tabel skor uji reabilitas kuesioner aktivitas fisik aspek pengetahuan

Responden Pernyataan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13

2 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 9

3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 4 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12 5 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 10 6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12 7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 10 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12 11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 15 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 16 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 20 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 9 21 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10 22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 12 23 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 8 24 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 11 25 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11 26 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 9 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 28 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 29 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 9 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13


(1)

38

Lampiran 17. Data pengetahuan, sikap dan tindakan responden

No. Jenis

Kelamin Usia

Pendidikan Terakhir

Tingkat Ekonomi

Pola Makan Aktivitas Fisik

Pengetahuan Sikap Pengetahuan Sikap Tindakan Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori Indeks Kategori 1 Laki-laki 19 SMP < UMR 3 Kurang 36 Cukup 5 Cukup 36 Cukup 8.875 Berat 2 Laki-laki 19 SMA < UMR 12 Baik 39 Cukup 9 Baik 35 Cukup 6.625 Sedang 3 Perempuan 18 SMP < UMR 7 Kurang 34 Cukup 5 Cukup 35 Cukup 8.375 Berat 4 Perempuan 18 SMA ≥ UMR 10 Cukup 34 Cukup 5 Cukup 31 Cukup 8.125 Berat 5 Perempuan 19 SMP ≥ UMR 5 Kurang 38 Cukup 2 Kurang 32 Cukup 8 Berat 6 Perempuan 19 SMP < UMR 5 Kurang 34 Cukup 6 Cukup 35 Cukup 9.625 Berat 7 Perempuan 19 SD ≥ UMR 6 Kurang 34 Cukup 3 Kurang 37 Cukup 10 Berat 8 Perempuan 18 SMP ≥ UMR 6 Kurang 33 Cukup 6 Cukup 35 Cukup 7 Sedang 9 Perempuan 19 SMP ≥ UMR 8 Cukup 34 Cukup 2 Kurang 35 Cukup 9 Berat 10 Laki-laki 19 SD < UMR 8 Cukup 33 Cukup 4 Kurang 35 Cukup 8.125 Berat 11 Laki-laki 17 SD < UMR 7 Kurang 37 Cukup 4 Kurang 37 Cukup 8.875 Berat 12 Perempuan 18 SMP ≥ UMR 8 Cukup 36 Cukup 7 Cukup 38 Cukup 6.75 Sedang 13 Laki-laki 19 SMA < UMR 4 Kurang 31 Cukup 8 Baik 32 Cukup 8.125 Berat 14 Perempuan 19 SMP ≥ UMR 10 Cukup 38 Cukup 9 Baik 34 Cukup 8.125 Berat 15 Perempuan 19 SMP < UMR 10 Cukup 29 Kurang 7 Cukup 37 Cukup 8.75 Berat 16 Perempuan 19 SD < UMR 9 Cukup 35 Cukup 7 Cukup 47 Baik 6.25 Sedang 17 Laki-laki 19 SD < UMR 5 Kurang 30 Kurang 4 Kurang 43 Baik 5.75 Ringan 18 Laki-laki 18 SMP ≥ UMR 6 Kurang 35 Cukup 4 Kurang 31 Cukup 7.125 Sedang 19 Laki-laki 19 SMP < UMR 3 Kurang 35 Cukup 3 Kurang 34 Cukup 8.5 Berat 20 Laki-laki 19 SMA ≥ UMR 7 Kurang 35 Cukup 5 Cukup 46 Baik 8 Berat 21 Laki-laki 19 SMP ≥ UMR 9 Cukup 47 Baik 7 Cukup 33 Cukup 7.375 Berat 22 Perempuan 18 SD ≥ UMR 8 Cukup 35 Cukup 5 Cukup 31 Cukup 8.25 Berat


(2)

39

23 Laki-laki 19 SMA < UMR 7 Kurang 34 Cukup 3 Kurang 39 Cukup 9 Berat 24 Laki-laki 17 SMP ≥ UMR 7 Kurang 37 Cukup 3 Kurang 36 Cukup 6.375 Sedang 25 Laki-laki 15 SMP ≥ UMR 4 Kurang 49 Baik 4 Kurang 46 Baik 8.125 Berat 26 Laki-laki 19 SMA < UMR 7 Kurang 38 Cukup 6 Cukup 37 Cukup 8.625 Berat 27 Laki-laki 19 SMA < UMR 8 Cukup 50 Baik 6 Cukup 37 Cukup 7.875 Berat 28 Perempuan 18 SMA ≥ UMR 7 Kurang 35 Cukup 6 Cukup 39 Cukup 9.75 Berat 29 Perempuan 17 SMA ≥ UMR 12 Baik 46 Baik 9 Baik 35 Cukup 8.875 Berat 30 Laki-laki 19 SMA ≥ UMR 8 Cukup 36 Cukup 10 Baik 46 Baik 7 Sedang 31 Perempuan 19 SMA ≥ UMR 13 Baik 37 Cukup 10 Baik 47 Baik 7.875 Berat 32 Laki-laki 17 SMA ≥ UMR 6 Kurang 38 Cukup 5 Cukup 46 Baik 9.75 Berat 33 Laki-laki 18 SMA ≥ UMR 8 Cukup 46 Baik 8 Baik 39 Cukup 9.5 Berat 34 Laki-laki 17 SMA ≥UMR 3 Kurang 47 Baik 3 Kurang 32 Cukup 7.375 Berat 35 Perempuan 18 SMA ≥ UMR 7 Kurang 47 Baik 7 Cukup 35 Cukup 8 Berat 36 Laki-laki 18 SMA < UMR 8 Cukup 46 Baik 8 Baik 46 Baik 8.875 Berat 37 Laki-laki 18 SMA ≥ UMR 7 Kurang 47 Baik 7 Cukup 32 Cukup 9.25 Berat 38 Perempuan 19 SMA ≥ UMR 8 Cukup 46 Baik 3 Kurang 32 Cukup 5.875 Ringan 39 Perempuan 18 SMP < UMR 9 Cukup 34 Cukup 6 Cukup 46 Baik 7.5 Berat 40 Perempuan 16 SMP ≥ UMR 9 Cukup 38 Cukup 5 Cukup 38 Cukup 8.125 Berat 41 Laki-laki 15 SD ≥ UMR 9 Cukup 34 Cukup 4 Kurang 41 Cukup 9.75 Berat 42 Laki-laki 15 SD < UMR 9 Cukup 46 Baik 5 Cukup 41 Cukup 8.25 Berat 43 Laki-laki 16 SMP ≥ UMR 8 Cukup 31 Cukup 5 Cukup 37 Cukup 8.125 Berat 44 Perempuan 18 SMP < UMR 6 Kurang 29 Kurang 5 Cukup 32 Cukup 6.375 Sedang 45 Laki-laki 15 SD ≥ UMR 7 Kurang 35 Cukup 7 Cukup 36 Cukup 7.375 Berat 46 Perempuan 15 SMP ≥ UMR 8 Cukup 36 Cukup 5 Cukup 46 Baik 8.25 Berat


(3)

40

47 Perempuan 16 SMP ≥ UMR 9 Cukup 47 Baik 7 Cukup 35 Cukup 7.5 Berat 48 Perempuan 17 SMP ≥ UMR 10 Cukup 37 Cukup 5 Cukup 37 Cukup 9 Berat 49 Perempuan 17 SMP ≥ UMR 7 Kurang 36 Cukup 6 Cukup 36 Cukup 7.375 Berat 50 Laki-laki 17 SMP ≥ UMR 7 Kurang 46 Baik 5 Cukup 47 Baik 8.875 Berat 51 Laki-laki 19 SMP ≥ UMR 5 Kurang 35 Cukup 6 Cukup 46 Baik 8.875 Berat 52 Laki-laki 19 SMA < UMR 12 Baik 46 Baik 9 Baik 46 Baik 6.75 Sedang 53 Perempuan 18 SMP < UMR 8 Cukup 34 Cukup 5 Cukup 46 Baik 8.375 Berat 54 Perempuan 19 SMA ≥ UMR 12 Baik 31 Cukup 7 Cukup 46 Baik 8.125 Berat 55 Perempuan 19 SMP ≥ UMR 10 Cukup 38 Cukup 5 Cukup 46 Baik 8 Berat 56 Perempuan 19 SMP < UMR 9 Cukup 34 Cukup 8 Baik 38 Cukup 9.625 Berat 57 Perempuan 19 SMA ≥ UMR 10 Cukup 34 Cukup 3 Kurang 40 Cukup 10 Berat 58 Perempuan 18 SMP ≥ UMR 8 Cukup 33 Cukup 6 Cukup 35 Cukup 7 Sedang 59 Perempuan 18 SMP ≥ UMR 9 Cukup 34 Cukup 5 Cukup 38 Cukup 9 Berat 60 Laki-laki 19 SMP < UMR 11 Baik 33 Cukup 4 Kurang 35 Cukup 8.125 Berat 61 Perempuan 18 SMP < UMR 9 Cukup 37 Cukup 4 Kurang 43 Baik 9 Berat 62 Perempuan 18 SMP ≥ UMR 9 Cukup 48 Baik 7 Cukup 46 Baik 6.75 Sedang 63 Laki-laki 19 SMA ≥ UMR 9 Cukup 40 Cukup 8 Baik 32 Cukup 8.125 Berat 64 Perempuan 19 SMA ≥ UMR 11 Baik 39 Cukup 9 Baik 36 Cukup 8.125 Berat 65 Perempuan 19 SMA < UMR 9 Cukup 37 Cukup 6 Cukup 46 Baik 8.875 Berat 66 Perempuan 19 SMA < UMR 9 Cukup 46 Baik 7 Cukup 46 Baik 9 Berat 67 Perempuan 18 SMA ≥ UMR 11 Baik 39 Cukup 6 Cukup 46 Baik 9.125 Berat 68 Laki-laki 19 SMA ≥ UMR 9 Cukup 39 Cukup 7 Cukup 41 Cukup 8.75 Berat 69 Laki-laki 19 SMA ≥ UMR 9 Cukup 37 Cukup 6 Cukup 40 Cukup 8.875 Berat 70 Perempuan 19 SMA < UMR 9 Cukup 47 Baik 7 Cukup 46 Baik 9.125 Berat 71 Laki-laki 18 SMA ≥ UMR 6 Kurang 36 Cukup 6 Cukup 49 Baik 7.625 Berat 72 Perempuan 16 SMP ≥ UMR 8 Cukup 46 Baik 9 Baik 35 Cukup 7.125 Sedang 73 Laki-laki 17 SMA ≥ UMR 7 Kurang 35 Cukup 9 Baik 42 Baik 7.5 Berat 74 Laki-laki 16 SMP ≥ UMR 7 Kurang 47 Baik 8 Baik 46 Baik 8.125 Berat


(4)

41

75 Perempuan 19 SMA ≥ UMR 11 Baik 47 Baik 8 Baik 46 Baik 5.5 Ringan 76 Perempuan 19 SMA ≥ UMR 12 Baik 36 Cukup 8 Baik 41 Cukup 9.75 Berat 77 Perempuan 18 SMA ≥ UMR 10 Cukup 46 Baik 8 Baik 46 Baik 9 Berat 78 Perempuan 18 SMP < UMR 10 Cukup 38 Cukup 7 Cukup 40 Cukup 5.875 Ringan 79 Perempuan 18 SMA ≥ UMR 12 Baik 41 Baik 9 Baik 41 Cukup 8.5 Berat 80 Laki-laki 19 SMP < UMR 10 Cukup 34 Cukup 6 Cukup 35 Cukup 6.5 Sedang 81 Perempuan 18 SMP < UMR 10 Cukup 37 Cukup 6 Cukup 48 Baik 8.25 Berat 82 Perempuan 18 SMA ≥ UMR 9 Cukup 46 Baik 8 Baik 49 Baik 7 Sedang 83 Laki-laki 19 SMA ≥ UMR 10 Cukup 41 Cukup 9 Baik 32 Cukup 8.75 Berat 84 Perempuan 19 SMA ≥ UMR 10 Cukup 38 Cukup 8 Baik 39 Cukup 8.5 Berat 85 Perempuan 19 SMA < UMR 11 Baik 38 Cukup 7 Cukup 40 Cukup 9.625 Berat 86 Perempuan 19 SMA < UMR 10 Cukup 47 Baik 8 Baik 48 Baik 8.5 Berat 87 Perempuan 18 SMA ≥ UMR 12 Baik 40 Cukup 9 Baik 35 Cukup 9.375 Berat 88 Laki-laki 19 SMA ≥ UMR 10 Cukup 36 Cukup 10 Baik 38 Cukup 7.5 Berat 89 Laki-laki 18 SMA ≥ UMR 6 Kurang 38 Cukup 4 Kurang 31 Cukup 8.125 Berat 90 Laki-laki 19 SMA ≥ UMR 12 Baik 46 Baik 9 Baik 47 Baik 9.625 Berat 91 Laki-laki 19 SMA ≥ UMR 8 Cukup 32 Cukup 5 Cukup 39 Cukup 7.75 Berat 92 Laki-laki 17 SMP ≥ UMR 9 Cukup 39 Cukup 7 Cukup 46 Baik 9.75 Berat 93 Perempuan 18 SMA ≥ UMR 9 Cukup 48 Baik 7 Cukup 35 Cukup 8.625 Berat 94 Perempuan 19 SMA ≥ UMR 9 Cukup 46 Baik 7 Cukup 33 Cukup 6.5 Sedang 95 Perempuan 18 SMA ≥ UMR 9 Cukup 39 Cukup 7 Cukup 31 Cukup 7.5 Berat 96 Perempuan 18 SMA ≥ UMR 9 Cukup 39 Cukup 8 Baik 38 Cukup 6.875 Sedang 97 Perempuan 19 SMA ≥ UMR 12 Baik 35 Cukup 7 Cukup 31 Cukup 8.125 Berat 98 Perempuan 18 SMP ≥ UMR 13 Baik 46 Baik 7 Cukup 39 Cukup 5.5 Ringan 99 Perempuan 18 SMP < UMR 9 Cukup 37 Cukup 4 Kurang 47 Baik 9 Berat 100 Perempuan 18 SMP ≥ UMR 12 Baik 47 Baik 7 Cukup 41 Cukup 6.75 Sedang


(5)

42

Lampiran 18.Persentase hasil analisis deskriptif aspek tindakan terkait pola makan

NOMOR PERNYATAAN

PILIHAN JAWABAN PERNYATAAN (%) a. b. c. d. e. f. g. h. i. 1 22 19 14 45 --- --- --- --- --- 2 9 47 44 --- --- --- --- --- ---

3 27 28 47 21 35 22 17 2 91

4 45 57 30 31 22 33 --- --- ---

5 28 25 24 23 --- --- --- --- --- 6 15 23 62 --- --- --- --- --- --- 7 15 36 49 --- --- --- --- --- --- 8 23 41 36 --- --- --- --- --- --- 9 27 30 43 --- --- --- --- --- --- 10 15 25 37 23 --- --- --- --- --- 11 26 17 32 25 --- --- --- --- --- 12 29 36 35 --- --- --- --- --- --- 13 27 25 26 22 --- --- --- --- ---


(6)

42

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Maynardo Innocencio Aethelstone Bitin

Berek, lahir di Pontianak pada tanggal 22 September 1995 sebagai

anak ketiga dari 4 bersaudara, dari pasangan Adrianus Moinam dan

Paulina lina. Penulis telah menempuh pendidikan di TK Gembala

Baik Pontianak (2000-2001), SD Gembala Baik Pontianak

(2001-2007), SMP Gembala Baik Pontianak (2007-2010), SMA Gembala

baik (2010-2011), dan SMA Santo Fransiskus Asisi Pontianak

(2011-2013). Saat ini penulis sedang melanjutkan pendidikan

sarjana S-1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama

menempuh jenjang perguruan tinggi, penulis merupakan anggota seksi Jaringan

Mahasiswa Kesehatan Indonesia tahun 2014-2015.