Kesesuaian dosis antibiotika pasien pediatrik Rawat Inap Gastroenteritis Akut RS Panti Rapih Yogyakarta dengan metode body surface area dan pedoman terapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIKA PASIEN PEDIATRIK RAWAT
INAP GASTROENTERITIS AKUT RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA
DENGAN METODE BODY SURFACE AREA DAN PEDOMAN TERAPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Ervin
NIM: 138114130

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIKA PASIEN PEDIATRIK RAWAT
INAP GASTROENTERITIS AKUT RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA
DENGAN METODE BODY SURFACE AREA DAN PEDOMAN TERAPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Ervin
NIM: 138114130

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat,
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Kesesuaian
Dosis Antibiotika Pasien Pediatrik Rawat Inap Gastroenteritis Akut RS
Panti Rapih Yogyakarta Dengan Metode Body Surface Area Dan Pedoman
Terapi” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan penulis

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai
pihak, dan penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku pembimbing utama dan DPA
FSM C yang tidak kenal lelah dalam memberi bimbingan, motivasi, semangat
serta kritik saran dalam penyusunan proposal hingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini.
3. Ibu Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt. dan Ibu dr Fenty, M.Kes., Sp.PK.
selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan dalam
penyelesaian penelitian ini.
4. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian.
5. Kedua orang tua tercinta, Alm. Sugito Widjaja dan Ibu Laniwati, yang setia
mendukung dan mendoakan penulis dalam menjalani kehidupan serta dalam
penyelesaian penelitian skripsi.
6. Kakak Evan Widjaja dan Adik Ernest Widjaja yang telah memberikan
motivasi, semangat dan doa sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
7. Teman-teman seperjuangan skripsi, Xaviersakti Adrimartja, Regina Asri
Cahyaningtyas, dan Victoria Sara Desindy yang telah menemani dalam suka

maupun duka selama proses pembuatan proposal skripsi, penelitian hingga
skripsi ini terselesaikan.
8. Teman-teman angkatan 2013 atas motivasi dan bantuan dalam penyusunan
skripsi ini.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Teman-teman “Main Bersama Dota 2” yang sudah menemani dalam
melepas penat, berbagi kesenangan dan kekesalan, serta melatih kekompakan
dalam mencapai satu tujuan yang sama.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, maka
penulis terbuka terhadap kritik dan saran sehingga hasil penelitian dapat menjadi
lebih bermanfaat, terutama dalam bidang kefarmasian. Terimakasih.
Yogyakarta, 5 Juni 2017

Penulis

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PRAKATA .......................................................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
ABSTRAK .......................................................................................................... xii
ABSTRACT .......................................................................................................... xiii

PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
METODE PENELITIAN .................................................................................... 2
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Demografi Pasien .................................................................. 5
Persentase Peresepan Antibiotik ................................................................. 5
Proporsi Kesesuaian Dosis Antibiotika Berdasarkan BSA dan Pedoman
Terapi .......................................................................................................... 7
KESIMPULAN ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12
LAMPIRAN ........................................................................................................ 14
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 36

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


DAFTAR TABEL

Tabel I.

Interpretasi Nilai Cohen’s Kappa ................................................... 4

Tabel II.

Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin........... 5

Tabel III. Gambaran Peresepan Antibiotik, Frekuensi dan Durasi
Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pediatrik Penderita
Gastroenteritis Akut ........................................................................ 6
Tabel IV. Perbandingan Penilaian Kesesuaian Dosis Antibiotik
Berdasarkan Pedoman Terapi dan BSA .......................................... 7
Tabel V.

Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Formula BSA
dengan Pedoman Terapi .................................................................. 9


ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Sampel Penelitian Pasien Rawat Inap Periode Juni
2015 - Juli 2016............................................................................... 3
Gambar 2. Formula perhitungan BSA dan Formula perhitungan dosis
anak berdasarkan BSA .................................................................... 4

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical clearance penelitian........................................................ 14
Lampiran 2. Surat izin penelitian dari RS Panti Rapih Yogyakarta ................ 15

Lampiran 3. Keterangan Legalitas Statistika ................................................... 16
Lampiran 4. Lembar pengambilan data penelitian .......................................... 17
Lampiran 5. Definisi operasional penelitian .................................................... 18
Lampiran 6. Data hasil pengujian statistik ...................................................... 20
Lampiran 7. Uji Statistik Chi-Square .............................................................. 34
Lampiran 8. Uji Statistik Cohen’s Kappa ....................................................... 35

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Gastroenteritis merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita di
Indonesia. Diare adalah salah satu penyebab gejala dari gastroenteritis akut yang
sering terjadi pada anak. Penanganan kasus diare dapat dilakukan dengan
pemberian antibiotik empiris ataupun spesifik. Pengobatan dengan antibiotik
memerlukan perhatian khusus, jika tidak tepat dalam pemberian, dapat
menyebabkan resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
adanya hubungan keeratan serta persentase peresepan antibiotik yang memiliki
dosis tidak sesuai yang dihitung menggunakan formula Body Surface Area (BSA)

dan Guideline. Persentase kesesuaian antibiotik dapat dilihat dengan
membandingkan dosis yang dihitung menggunakan formula BSA dengan
Guideline. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan
cross-sectional yang bersifat retrospektif dengan menggunakan 315 data rekam
medik dengan 516 peresepan antibiotik. Terdapat 381 (73.84%) peresepan
antibiotik yang memiliki dosis belum tepat yang dihitung dengan formula BSA,
dan 373 (72.29%) peresepan antibiotik yang memiliki dosis belum tepat
berdasarkan Guideline. Hasil uji Chi-Square (p = 0,000) menyatakan terdapat
perbedaan bermakna mengenai kesesuaian dosis antibiotik yang dihitung dengan
formula BSA dan Guideline. Uji Cohen’s Kappa pada 516 peresepan antibiotik
didapatkan hasil (k = 0,42) yang menunjukkan kesesuaian dosis antara formula
BSA dengan Guideline bernilai cukup. Hasil ini menggambarkan formula BSA
dan Guideline berbeda dalam penentuan dosis obat.
Kata Kunci: Gastroenteritis, Diare, BSA, Pedoman Terapi, Kesesuaian
Dosis Antibiotik

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT

Gastroenteritis is the leading cause of death in pediatrics in Indonesia.
Diarrhea is one of the symptom from acute gastroenteritis that often occurs in
children. The treatment of diarrhea can be done by using empirical or specific
antibiotics. Treatment with antibiotics need special attention, if not appropriate in
the provision, it can cause antibiotic resistance. The aim of this study is to know
the existence of the close relations as well as the percentage of antibiotics
prescription that the doses isn’t appropriate which calculated using Body Surface
Area (BSA) formula and the Guideline. The percentage conformity of antibiotics
can be seen by comparing the doses which is calculated using BSA formula and
the Guideline. This research is an observational analytical with cross-sectional
and retrospective study design on 315 medical record data with 516 prescription
of antibiotics. There are 381 (73.84 %) antibiotic prescription that have
inappropriate doses calculated using BSA formula, and 373 (72.29 %) antibiotic
prescription that have inappropriate doses based on Guideline. The chi-square
test results (p = 0,000) said there is a difference about doses conformity of
antibiotics calculated using BSA formula and Guideline. The cohen's Kappa test
in 516 antibiotics prescription obtained the results of (k = 0,42) that indicate the
doses conformity between BSA formula with Guideline are worth enough. This
outcome describes BSA formula and the Guideline have difference in the deciding
of medicine doses.
Key Words: Gastroenteritis, Diarrhea, BSA, Guidelines, Conformity Dose of
Antibiotics

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Gastroenteritis merupakan peradangan pada lambung dan usus yang
ditandai dengan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Chow et al. 2010).
Penyebab gastroenteritis terbesar adalah karena infeksi. Gastroenteritis infeksi
dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, protozoa, yang penularannya secara
fekal-oral (Marcdante and Kliegman 2014). Diare merupakan salah satu masalah
kesehatan yang masih terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, karena
morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi. Berdasarkan Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT), studi mortalitas dan riset kesehatan dasar dari tahun ke
tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian pada balita
di Indonesia (Riskesdas, 2007). Di Provinsi Yogyakarta, kasus diare yang
ditangani pada Kabupaten atau Kota Yogyakarta pada tahun 2012 berjumlah
133.114 kasus diare (Dinas Kesehatan DI Yogyakarta 2013).
Pemberian antibotik secara empiris jarang diindikasikan pada diare akut
infeksi, karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari 3 hari tanpa
pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik dapat secara empiris, tetapi terapi
antibiotik spesifik diberikan berdasarkan kultur dan resistensi kuman (Farthing et
al. 2012). Pemberian terapi antibiotik memerlukan perhatian, karena jika dosis

antibiotik tidak tepat maka dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Apabila
terjadi resistensi antibiotik, maka penyakit infeksi akan sulit untuk disembuhkan.
Semakin banyaknya peresepan antibiotik yang kurang tepat, maka akan
meningkatkan kasus resistensi antibiotik. Semakin tingginya akan kejadian
resistensi antibiotik, maka akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius,
seperti memperlama kesembuhan, meningkatkan biaya pengobatan karena harus
dirawat dan mendapatkan perawatan intensif (Varley et al. 2009).
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam terapi untuk pediatrik
adalah pemilihan dosis yang optimal. Regimen dosis tidak dapat disederhanakan
hanya berdasarkan berat badan atau luas permukaan tubuh pasien pediatrik yang
diperoleh dari ekstrapolasi data pasien dewasa (Schwinghammer et al. 2014)
Penelitian mengenai perbedaan proporsi kesesuaian dosis antibiotik
gastroenteritis akut pasien pediatrik rawat inap dilakukan di Rumah Sakit Panti

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rapih Yogyakarta, merupakan rumah sakit kelas B di Yogyakarta yang memiliki
345 tempat tidur, dengan nilai Bed Occupancy Ration (BOR) sebesar 78.65%.
Diharapkan melalui penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dapat
memberikan informasi terkait perbedaan kesesuaian dosis pasien pediatrik yang
dihitung berdasarkan Body Surface Area (BSA) dan pedoman terapi, sehingga
dapat menjadi acuan perhitungan dosis untuk pasien pediatrik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien pediatrik
rawat inap penderita gastroenteritis akut di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Tujuan selanjutnya yaitu mengetahui persentase peresepan antibiotik yang
memiliki dosis tidak sesuai yang dihitung menggunakan formula BSA dan
pedoman terapi serta mengetahui adanya hubungan keeratan kesesuaian dosis
antibiotik yang dihitung berdasarkan formula BSA dan pedoman terapi pada
pasien pediatrik rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juni
2015 - Juni 2016.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik karena pada penelitian
ini tidak dilakukan intervensi ataupun perlakuan terhadap subjek penelitian serta
pada penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel bebas
dengan variabel tergantung. Penelitian ini bersifat cross-sectional yaitu penelitian
yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel hanya satu
kali, pada satu saat. Pengambilan data dilakukan dengan cara retrospektif melalui
penelusuran data rekam medik pasien terdiagnosa gastroenteritis akut di Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada periode Juni 2015 - Juni 2016. Pada penelitian
ini dilihat antibiotik yang digunakan untuk pengobatan pasien pediatrik
gastroenteritis akut sudah sesuai dosis atau tidak dengan berdasarkan pedoman
terapi dan dengan perhitungan konversi dosis dewasa menggunakan Body Surface
Area (BSA).

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu metode perhitungan dosis
berdasarkan BSA dan pedoman terapi. Variabel tergantung yakni kesesuaian dosis
antibiotik. Variabel pengacau yang dapat dikendalikan pada penelitian yaitu umur

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pasien dengan umur 0 - 12 tahun. Variabel pengacau yang tidak dapat
dikendalikan pada penelitian yaitu keadaan patologi pasien serta interaksi obat
yang dapat terjadi.
645 Rekam medik pasien
pediatrik periode Juni 2015 Juni 2016 (376 rekam medik
terdiagnosa GEA)

315 Rekam medik
masuk kriteria inklusi.

36 Tidak menggunakan
terapi antibiotika
61 Rekam medik
dieksklusi.

315 Rekam medik
digunakan, dengan 516
peresepan antibiotik

6 Data tidak lengkap pada
rekam medik
19 Data hilang / tidak ada

Gambar 1. Bagan Sampel Penelitian Pasien Rawat Inap Periode Juni 2015 - Juli 2016

Penelitian dilakukan pada bulan Februari - Maret 2017 di Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta. Kriteria inklusi penelitian adalah pasien pediatrik usia 0 12 tahun baik laki-laki atau perempuan yang didiagnosis positif menderita
gastroenteritis akut yang dirawat dan menyelesaikan pengobatan di Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta, masuk dalam klasifikasi ICD-10 untuk gastroenteritis
akut infeksi (A09), memiliki kelengkapan data seperti usia, berat badan, serta
mendapatkan terapi antibiotik. Kriteria eksklusi pada penelitian ini seperti pasien
dengan catatan rekam medik yang tidak lengkap atau tidak bisa dikonfirmasi, dan
pasien pediatrik yang terdiagnosa gastroenteritis akut dengan beberapa penyakit
infeksi penyerta lain.
Pengumpulan data melalui pencatatan data usia, jenis kelamin, berat
badan, antibiotik yang digunakan, frekuensi pemberian antibiotik, durasi
pemberian antibiotik, dan jalur pemberian antibiotik. Data diolah secara deskriptif
dengan memberikan gambaran karakteristik pasien pediatrik gastroenteritis akut

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebagai subjek penelitian, profil penggunaan antibiotik pasien. Perhitungan dosis
dengan formula BSA yang digunakan pada penelitian ini yaitu formula BSA yang
hanya menggunakan variabel berat badan anak saja, karena pada data yang
diambil untuk penelitian ini, tidak semua data memiliki variabel tinggi badan.
BSA2 =

4 x (Berat badan anak dalam kilogram) + 7
(Berat badan anak dalam kilogram) + 90

Dosis Anak =

BSA2
x Dosis Dewasa
1,7

Gambar 2. Formula perhitungan BSA dan Formula perhitungan dosis anak berdasarkan
BSA
Pedoman terapi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu MIMS, World

Gastroenterology Organisation (WGO) Guideline, Antibiotic Guideline, dan
National Antibiotic Guideline (NAG). Pedoman terapi yang digunakan berfungsi

sebagai pembanding dengan peresepan obat antibiotik yang didapat oleh pasien.
Uji komparatif kategorik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Cohen’s
Kappa , uji berfungsi untuk mengetahui adanya hubungan keeratan kesesuaian

dosis antibiotik berdasarkan formula BSA dan pedoman terapi serta untuk
menghitung persen persetujuan atau kesesuaian antara dua variabel atau rater
yang dilihat berdasarkan hasil perhitungan dari nilai k. Rater pada penelitian ini
yaitu dosis anak berdasarkan BSA dan dosis anak berdasarkan pedoman terapi.
Tabel I. Interpretasi Nilai Cohen’s Kappa
Nilai Kappa
0 - 0,20
0,21 - 0,39
0,40 - 0,59
0,60 - 0,79
0,80 - 0,90
> 0,90

Level of Agreement

% of Data that are Reliable

Tidak Ada
Minimal
Cukup
Sedang
Kuat
Nyaris Sempurna

0-4%
4 - 15 %
15 - 35 %
35 - 63 %
63 - 81 %
82 - 100 %

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Demografi Pasien
Pada penelitian ini, jumlah sampel yang didapat berjumlah 315 rekam
medik pasien pediatrik rawat inap RS Panti Rapih yang terdiagnosa gastroenteritis
akut. Jumlah pasien laki - laki sebesar 175 (55,56%) rekam medik dan perempuan
sebesar 140 (44,44%) rekam medik.
Tabel II. Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Jumlah
Pasien
n = 315

Persentase
(%)

0-2
2-6
6 - 12

138
132
45

43,81
41,90
14,29

Laki - Laki
Perempuan

175
140

55,56
44,44

Karakteristik
Umur (Tahun)

Jenis Kelamin

Berdasarkan penelitian Cöl et al. (2013) menyatakan bahwa angka
kejadian gastroenteritis akut pada anak dibawah 5 tahun lebih tinggi dibandingkan
dengan anak yang berusia diatas 5 tahun, hal ini dikarenakan kondisi fisiologis
organ pada anak dibawah 5 tahun masih belum terbentuk sempurna dan kondisi
sistem imun belum bekerja dengan baik. Hal ini diperjelas oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia (2011), bahwa angka kejadian tertinggi di
Indonesia terdapat pada anak usia 0 - 5 tahun, untuk jenis kelamin angka kejadian
hampir sama. Pada penelitian ini, angka kejadian tertinggi terjadi pada pasien
yang berumur 0 - 2 dengan 138 (43.81%) pasien dan pada pasien yang berumur 2
- 6 dengan 132 (41.90%) pasien. Angka kejadian bila dilihat dari jenis kelamin,
tidak jauh berbeda.

Persentase Peresepan Antibiotik
Pada penelitian ini terdapat 516 peresepan antibiotika dari 315 rekam
medik yang diteliti. Pada Tabel II, terdapat empat penggunaan tertinggi obat

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

antibiotik pada pasien pediatrik rawat inap gastroenteritis akut, yaitu
Metronidazole (26.94%), Cefotaxime (24.42%), Cefixime (11.24%) dan
Paromomycin (11.24%). Berdasarkan World Gastroenterology Organisation
Guideline, antibiotik yang banyak dijadikan sebagai lini pertama berdasarkan

penyebab

diare

yaitu

Azithromycin,

Ciprofloxacin,

dan

Metronidazole.

Penggunaan obat untuk lini pertama berbeda dengan hasil penelitian yang sudah
dilakukan, oleh Sari dan Rahmawati (2016) bahwa antibiotik yang paling banyak
digunakan untuk menangani kasus gastroenteritis akut yaitu Cefotaxime dan
Metronidazole.
Tabel III. Gambaran Peresepan Antibiotik, Frekuensi dan Durasi
Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pediatrik Penderita Gastroenteritis Akut
Frekuensi
Durasi
Jumlah
n (%)
n (%)
Antibiotik
n = 516
Tidak
Tidak
(%)
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Amikasin
21 (4,07)
15 (2,91)
6 (1,16)
14 (2,71)
7 (1,36)
Amoxicillin
14 (2,71)
10 (1,94)
4 (0,78)
10 (1,94)
4 (0,78)
Ampicillin
1 (0,19)
1 (0,19)
0 (0)
0 (0)
1 (0,19)
Azitromisin
3 (0,58)
2 (0,39)
1 (0,19)
1 (0,19)
2 (0,39)
Cefadroxile
15 (2,91)
10 (1,94)
5 (0,97)
2 (0,39)
13 (2,52)
Cefixime
58 (11,24) 53 (10,27)
5 (0,97)
15 (2,91)
43 (8,33)
Cefotaxime 126 (24,42) 126 (24,42)
0 (0)
21 (4,07) 105 (20,35)
Ceftriaxone
7 (1,36)
1 (0,19)
6 (1,16)
2 (0,39)
5 (0,97)
Ciprofloxacin
4 (0,78)
4 (0,78)
0 (0)
2 (0,39)
2 (0,39)
Cotrimoxazole 16 (3,10)
15 (2,91)
1 (0,19)
9 (1,74)
7 (1,36)
Eritromisin
29 (5,62)
29 (5,62)
0 (0)
13 (2,52)
16 (3,10)
Gentamisin
16 (3,10)
13 (2,52)
3 (0,58)
12 (2,33)
4 (0,78)
Imipenem
3 (0,58)
1 (0,19)
2 (0,39)
1 (0,19)
2 (0,39)
Imipenem
1 (0,19)
0 (0)
1 (0,19)
1 (0,19)
0 (0)
Cilastatin
Levofloxacin
3 (0,58)
3 (0,58)
0 (0)
1 (0,19)
2 (0,39)
Meropenem
2 (0,39)
1 (0,19)
1 (0,19)
1 (0,19)
1 (0,19)
Metronidazole 139 (26,94) 100 (19,38) 39 (7,56)
32 (6,20) 107 (20,74)
Paromomycin 58 (11,24) 57 (11,05)
1 (0,19)
13 (2,52)
45 (8,72)
Total
516 (100) 441 (85,47) 75 (14,53) 150 (29,07) 366 (70,93)

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari data pengobatan antibiotik yang diberikan kepada pasien, terdapat
ketepatan pemberian frekuensi obat antibiotik sebanyak 441 (85,47%) antibiotik,
untuk ketidaktepatan frekuensi obat antibiotik sebanyak 75 (14,53%). Untuk tepat
durasi pengobatan antibiotik sebanyak 150 (29,07%) sedangkan ketidaktepatan
durasi pengobatan antibiotik sebanyak 366 (70,93%). Tingginya angka
ketidaktepatan frekuensi dan durasi pengobatan antibiotik akan berpengaruh pada
tingkat perkembangan bakteri yang resistensi, bakteri tersebut tidak akan mati
dengan pemberian antibiotik yang sama. Pencegahan untuk mengurangi angka
resistensi antibiotik yaitu dengan penggunaan antibiotik yang tepat, meliputi tepat
dosis, tepat durasi dan tepat frekuensi (Varley et al. 2009).

Proporsi Kesesuaian Dosis Antibiotika Berdasarkan BSA dan Pedoman
Terapi
Peneliti melakukan pengelompokan kesesuaian dosis berdasarkan
perbandingan yang digunakan, yaitu BSA dan Pedoman Terapi. Untuk melihat
kesesuaian dosis dengan BSA, digunakan rumus perhitungan BSA lalu
dibandingkan dengan dosis pada resep. Untuk melihat kesesuaian dosis dengan
pedoman terapi digunakan MIMS, World Gastroenterology Organisation (WGO)
Guideline, Antibiotic Guideline, dan National Antibiotic Guideline (NAG) sebagai

pedoman lalu dibandingkan dengan dosis pada resep.
Tabel IV. Perbandingan Penilaian Kesesuaian Dosis Antibiotik
Berdasarkan Pedoman Terapi dan BSA
Dosis Resep vs
Dosis Resep vs
Pedoman Terapi
BSA
Antibiotik
n (%)
n (%)
Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai
Tidak Sesuai
Amikasin
0 (0)
21 (4,07)
0 (0)
21 (4,07)
Amoxicillin
4 (0,78)
10 (1,94)
7 (1,36)
7 (1,36)
Ampicillin
0 (0)
1 (0,19)
0 (0)
1 (0,19)
Azitromisin
2 (0,39)
1 (0,19)
0 (0)
3 (0,58)
Cefadroxile
7 (1,36)
8 (1,55)
2 (0,39)
13 (2,52)
Cefixime
12 (2,33)
46 (8,91)
3 (0,58)
55 (10,66)
Cefotaxime
67 (12,98)
59 (11,43)
85(16,47)
41 (7,95)

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan Tabel IV.
Ceftriaxone
Ciprofloxacin
Cotrimoxazole
Eritromisin
Gentamisin
Imipenem
Imipenem Cilastatin
Levofloxacin
Meropenem
Metronidazole
Paromomycin
Total

6 (1,16)
3 (0,58)
1 (0,19)
25 (4,84)
0 (0)
0 (0)
1 (0,19)
0 (0)
0 (0)
15 (2,91)
0 (0)
143 (27,71)

1 (0,19)
1 (0,19)
15 (2,91)
4 (0,78)
16 (3,10)
3 (0,58)
0 (0)
3 (0,58)
2 (0,39)
124 (24,03)
58 (11,24)
373 (72,29)

3 (0,58)
0 (0)
0 (0)
26 (5,04)
0 (0)
2 (0,39)
0 (0)
0 (0)
0 (0)
7 (1,36)
0 (0)
135 (26,16)

4 (0,78)
4 (0,78)
16 (3,10)
3 (0,58)
16 (3,10)
1 (0,19)
1 (0,19)
3 (0,58)
2 (0,39)
132 (25,58)
58 (11,24)
381 (73,84)

Dari 516 peresepan antibiotik pada pediatrik dengan gastroenteritis akut,
didapatkan ketidaksesuaian dosis yang dihitung dengan pedoman terapi sebanyak
373 (72,29%), sedangkan untuk ketidaksesuaian dosis yang dihitung dengan BSA
sebanyak 381 (73,84%). Untuk peresepan yang sesuai dengan pedoman terapi
sebanyak 143 (27,71%) dan yang sesuai berdasarkan perhitungan BSA sebanyak
135 (26,16%). Metronidazole merupakan antibiotik yang memiliki tingkat
ketidaksesuaian dosis tertinggi jika dibandingkan dengan antibiotik yang lain,
berdasarkan formula BSA memiliki angka ketidaksesuaian sebanyak 124 (24,03%)
dan berdasarkan pedoman terapi sebesar 132 (25,58%).
Pada penelitian ini, BSA dijadikan acuan atau gold standard dikarenakan
menurut Redlarski et al. (2016) BSA dapat dengan jelas menggambarkan volume
cairan ekstraselular dan total volume air tubuh dibandingkan dengan
menggunakan berat badan. Disposisi obat sangat bergantung pada karakteristik
fisika dan kimia obat dan juga dengan beberapa faktor fisiologis pasien. Pada
pasien anak, faktor fisiologis dapat berubah cepat seiring dengan pertumbuhan,
yang menyebabkan komposisi tubuh berubah. Dengan demikian parameter
farmakokinetika juga dapat berubah seiring dengan pertumbuhan, yang akan
menyebabkan efek pemberian obat dapat berubah. Penggunaan BSA akan lebih
dapat menggambarkan bagaimana kondisi tubuh dan komposisi tubuh pasien.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel V. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Formula BSA dengan
Pedoman Terapi
Kesesuaian Dosis
Formula
Dosis Resep vs
Pedoman Terapi

Sesuai
n (%)

Tidak Sesuai
n (%)

143 (27,71)

373 (72,29)

Dosis Resep vs BSA 135 (26,16)

p value

Kappa

0,000

0,42

381 (73,84)

*p

Dokumen yang terkait

Kesesuaian dosis antibiotika pasien pediatrik Rawat Inap Gastroenteritis Akut RS Panti Rapih Yogyakarta dengan metode body surface area dan pedoman terapi.

0 0 52

Kesesuaian dosis antibiotika pasien pediatrik rawat inap infeksi saluran pernapasan atas RS Panti Rapih Yogyakarta dengan metode body surface area dan pedoman terapi.

0 3 40

Kesesuaian dosis antibiotika pasien pediatrik demam Tifoid RS Panti Rapih Yogyakarta dengan metode Body Surface Area dan pedoman terapi (studi di instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Juni 2015-Juni 2016).

0 1 47

Kesesuaian dosis antibiotik pasien pediatrik Rawat Inap Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Rs Panti Rapih Yogyakarta dengan metode Body Surface Area dan pedoman terapi.

0 0 56

Kesesuaian dosis antibiotika pasien pediatrik rawat inap infeksi saluran pernapasan atas RS Panti Rapih Yogyakarta dengan metode body surface area dan pedoman terapi

0 12 38

Kesesuaian dosis antibiotik pasien pediatrik Rawat Inap Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Rs Panti Rapih Yogyakarta dengan metode Body Surface Area dan pedoman terapi

0 0 54

Kesesuaian dosis antibiotika pasien pediatrik demam Tifoid RS Panti Rapih Yogyakarta dengan metode Body Surface Area dan pedoman terapi

0 2 45

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien demam tifoid kelompok pediatrik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2010 - USD Repository

0 3 153