Branding Kue Bulan Tek Kie untuk Menuju Akulturasi Kuliner Baru di Bandung.

(1)

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR GAMBAR...x

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup...3

1.3 Tujuan Perancangan...4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...4

1.5 Skema Perancangan...6

BAB II. LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Proses Komunikasi...7

2.2 Pemasaran...8

2.2.1 Pengertian Pemasaran...8

2.2.2 Promosi...9


(2)

iii

2. Bauran Promosi...10

2.2.3 Komunikasi Pemasaran Secara Integrasi...11

1. Mengidentifikasi Peluang Pemasaran dengan STP...11

2. Melakukan Analisis SWOT...12

3. Menentukan Tujuan Komunikasi Pemasaran...13

4. Menyusun Strategi dan Taktik...13

5. Menentukan Bujet...14

6.Melakukan Evaluasi Efektivitas...14

2.3 Produk...15

2.3.1 Atribut Produk...15

1. Kualitas Produk...15

2. Fitur Produk...15

3. Gaya dan Rancangan Produk...15

2.3.2 Brand...16

1.Nama Brand...16

2. Logo...16

3. Slogan...17

2.3.3 Pengemasan...17

2.3.4 Pelayanan Penunjang Produk...17

2.4 Perilaku Konsumen...18

2.4.1 Faktor-faktor Utama yang Memengaruhi Perilaku Konsumen...18


(3)

iv

a. Budaya...18

b. Sub Budaya...18

c. Kelas Sosial...18

2. Faktor Sosial...19

a. Kelompok Acuan...19

b. Keluarga...19

c. Peran dan Status...19

3. Faktor Pribadi...20

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup...20

b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi...20

c. Gaya Hidup...20

d. Kepribadian dan Konsep Diri...20

4. Faktor Psikologis...21

a. Motivasi...21

b. Persepsi...21

c. Pembelajaran...21

d. Keyakinan dan Sikap...22

2.4.2 Fokus Perilaku Konsumen...22

1. Konsumen Sebagai Individu...22

a. Motivasi...22

b. Kepribadian...23


(4)

v

d. Pembelajaran Konsumen...24

e. Sikap...24

2. Konsumen Sebagai Bagian dari Masyarakat...25

a. Kelompok Acuan...25

b. Kelas Sosial...25

c. Budaya...25

d. Sub Budaya...25

BAB III. DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta...27

3.1.1 Perusahaan...27

3.1.2 Tinjauan Lain...29

3.1.3 Pengertian Kue Bulan...36

3.1.4 Mitos Kue Bulan...37

3.1.5 Tata Cara Pembuatan Kue Bulan...39

1. Classic Moon Cake...39

2. Adonan Dasar Kulit Kue Bulan...40

3. Kue Bulan Biji Teratai...41

3.1.6 Tinjauan Sejenis yang Lain...42

3.2 Analisis Berdasarkan Data dan Fakta...44

3.2.1 Mengidentifikasi Peluang Pemasaran dengan STP...44

1. Segmentasi...44


(5)

vi

3. Positioning...45

3.2.2 Menganalisa Lingkungan SWOT...46

1. Strength...46

2. Weakness...46

3. Opportunity...47

4. Threat...47

BAB IV. PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi...48

4.2 Konsep Kreatif...49

4.3 Konsep Media...52

4.3.1 Below The Line (Primer)...52

A.Corporate Media...52

a. Seragam untuk Pelayan...52

b. Interior dan Eksterior Toko...52

c. Sign Toko...54

d. Gimmick / merchandise : kalender, kipas, dan payung...54

e. Packaging Take Away...54

B. Media Promosi...55

a. Media Cetak...55

4.3.2 Above The Line (Sekunder) ...57

A. Media Cetak...57


(6)

vii

4.4 Strategi Promosi dan Biaya Media...58

4.5 Rancang Grafis Karya...60

4.5.1 Below The Line...60

A. Logo Alternatif...60

B. Stationery Set...66

a. Kartu Nama...66

b. Kop Surat...67

c. Amplop Kecil (Kabinet)...68

d. Amplop Besar...69

e. Folder...70

f. Stempel...71

C. Seragam Karyawan...72

D. Interior dan Eksterior Toko...73

E. Grafis pada Interior a. Interior Wall...76

b. Pembatas Antrian...77

c.Grafis pada Meja...77

F. Aplikasi Perlengkapan Makan...78

G. Menu Design...80

H. X-Banner...84

I. Packaging Take Away...85


(7)

viii

K. Flyers...89

L. Umbul-Umbul...91

M. Baliho...92

N. Gimmick/Merchandise...93

4.5.2 Above The Line...94

A. Website...94

B. Iklan Media Cetak (Majalah, Koran, Tabloid)...98

C. Iklan Website...99

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...101

5.2 Saran...101

5.2.1 Saran Untuk Civitas Akademisi Maranatha...101

5.2.2 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya...102 LAMPIRAN


(8)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sistematika Kerangka Berpikir...6 Tabel 1.2 Schedule Strategi Promosi...58


(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Jenis Kue Bulan Produksi Tek Kie...28

Gambar 3.2 Kue tiong chiu pia yang hanya ada setahun sekali...30

Gambar 3.3 Kue Bulan Versi Semenanjung (kiri) dan Indonesia (kanan)...31

Gambar 3.4 Kue bulan produksi Haagen Dazs...33

Gambar 3.5 Kue bulan produksi Starbuck...33

Gambar 3.6 Mooncake Festival 2006-2008 di Ciwalk...35

Gambar 3.7 Buku Cerita Ilustrasi Anak Festival Kue Bulan...42

Gambar 3.8 Poster Promosi Buku Cerita Festival Kue Bulan...43

Gambar 3.9 Berbagai Jenis Kemasan Makanan Tradisional Dusun Kuweh...44

Gambar 4.1 Sketsa Logo Tek Kie...60

Gambar 4.2 Desain Logo Tek Kie...61

Gambar 4.3 Sistem Logo Tek Kie...65

Gambar 4.4 Desain Kartu Nama Tek Kie...66

Gambar 4.5 Desain Kop Surat Tek Kie...67

Gambar 4.6 Desain Amplop Kecil Tek Kie...68

Gambar 4.7 Desain Amplop Besar Tek Kie...69

Gambar 4.8 Desain Folder Tek Kie...70

Gambar 4.9 Desain Stempel Tek Kie...71


(10)

xi

Gambar 4.11 Denah Toko Tek Kie...72

Gambar 4.12 Eksterior Toko Tek Kie...73

Gambar 4.13 Interior Toko Tek Kie: Retail, Tempat Makan...74

Gambar 4.14 Interior Toko Tek Kie: Tempat Makan, Chinese Tea Bar...75

Gambar 4.15 Mitos Wall Chang’e dan Houyi...76

Gambar 4.16 Pembatas Antrian Tek Kie...77

Gambar 4.17 Sablon Pada Meja Tek Kie...77

Gambar 4.18 Chinese Tea Set Tek Kie...78

Gambar 4.19 Aplikasi Peralatan Makan...79

Gambar 4.20 Packaging Gelas Take Away...80

Gambar 4.21 Sepuluh Menu Interior...83

Gambar 4.22 Mini Menu Ukuran A4...83

Gambar 4.23 X- Banner...84

Gambar 4.24 Packaging One Piece...85

Gambar 4.25 Packaging Box...86

Gambar 4.26 Shopping Bag...87

Gambar 4.27 Moonfest Shopping Bag...88

Gambar 4.28 Flyers...90

Gambar 4.29 Umbul-Umbul dan Preview...91

Gambar 4.30 Baliho dan Preview...92

Gambar 4.31 Payung...93


(11)

xii

Gambar 4.33 Website Tek Kie – Home...94

Gambar 4.34 Website Tek Kie – Myth...95

Gambar 4.35 Website Tek Kie – Cake...96

Gambar 4.36 Website Tek Kie – Contact...97

Gambar 4.37 Iklan Media Cetak...98


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini perayaan-perayaan hari raya tradisi di masyarakat Tionghoa mulai diperkenalkan secara global. Mulai dari Imlek, Cap Go Meh, dan lain-lain. Salah satu perayaan yang cukup menarik, namun belum terlalu populer di kalangan masyarakat Indonesia ialah Festival Kue Bulan.

Berbeda dengan perayaan hari raya tradisi Imlek yang sudah dikenal secara luas, terutama sejak Imlek diumumkan sebagai hari libur nasional di Indonesia. Festival Kue Bulan diadakan setiap tanggal 15 bulan ke delapan pada penanggalan Cina. Saat itu bulan akan bulat penuh dan bersinar terang. Di waktu ini masyarakat keturunan Tionghoa yang masih memegang tradisi, mengadakan sembahyang Zhong Qiu Jie. Sesuai dengan namanya persembahan yang digunakan saat upacara sembahyangan itu adalah kue Tiong Ciu Phia atau Zhong Qiu Yue Bing. Biasanya dalam bahasa Indonesia disebut “kue bulan”.

Proses pembuatan kue bulan tergolong rumit seperti halnya pembuatan kue dodol. Para produsen tradisional bahkan sudah membuatnya sejak empat bulan sebelum perayaan dimulai. Hal itu dikarenakan mereka harus membuat biang sebagai pengganti ragi. Kue bulan hanya bisa didapat ketika mendekati perayaan sembahyang Zhong Qiu Jie dalam setahun sekali sehingga makanan ini dicari masyarakat Tionghoa sebagai suatu kerinduan karena kelezatannya pula dan kehadirannya yang sangat lama.


(13)

2 Di Indonesia, kue bulan sudah hadir sejak lama. Meski rasanya terlalu manis, kehadirannya termasuk ditunggu-tunggu. Kini untuk lidah orang modern, para produsen kue bulan telah membuat bermacam variasi rasa. Agar masyarakat mudah mengenal perayaan-perayaan hari raya tradisi Tionghoa dan membuatnya supaya tidak ada jarak antara keturunan Tionghoa dan masyarakat lainnya Indonesia, maka harus dipikirkan bagaimana cara menimbulkan kesan yang ramah dan mudah akrab di kalangan masyarakat luas.

Kue bulan memiliki bentuk yang unik dan khas. Selain itu rasa yang disajikan juga berbeda dari kue-kue pada umumnya. Produk kue bulan ini memiliki nilai budaya yang tinggi karena mengandung mitos serta sejarah dari tradisi Tionghoa. Kue bulan ini menandakan perayaan kerja keras petani pada pertengahan musim gugur sebagai ucapan terima kasih pada Dewa Bumi dan Tuhan yang dilambangkan dengan Bulan.

Karena hal itulah, perayaan kue bulan di luar wilayah Indonesia biasanya dimeriahkan dengan Mooncake Festival atau Mid-Autumn Festival. Berbagai kegiatan yang memeriahkan festival ini ialah Barongsai, Pesta Lampion, Tari-tarian, dan sebagainya. Biasanya keluarga akan berkumpul bersama sambil memakan kue bulan dan meminum teh sambil memandang bulan purnama. Perayaan ini sangat menarik karena diadakan setahun sekali bahkan memiliki buah tangan berupa kue bulan yang menandai festival ini.

Seiring dengan terjadinya akulturasi berbagai budaya dari negara-negara lain maka budaya Tionghoa seharusnya sudah lebih dikenal masyarakat, sehingga kue bulan dapat dinikmati secara luas di Indonesia. Saat ini hilangnya para produsen kue bulan karena kurangnya minat masyarakat luas untuk mengonsumsinya. Kendala


(14)

3 yang dihadapi cukup banyak, mulai dari kurangnya pengenalan kue bulan sebagai salah satu makanan yang bisa dikonsumsi secara global hingga terlalu kuatnya ornamen khas Tionghoa yang ada pada kemasan kue bulan, membuat konsumen tidak mengenalinya.

Salah satu produsen kue bulan di Bandung, Tek Kie, ingin memperluas area pemasaran mereka dan mempromosikan produk mereka kepada masyarakat luas di kota Bandung. Keberadaan mereka pun tidak diketahui masyarakat karena mereka hanya menjual kue-kue tradisional Tionghoa yang tidak dipromosikan secara besar-besaran. Tentu saja hal ini tidak membuat perkembangan yang begitu pesat.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka kajian dibatasi pada masalah sebagai berikut :

1. Memperkenalkan kue bulan Tek Kie kepada masyarakat di wilayah kota Bandung dengan melakukan program branding dan promosi.

2. Memperkenalkan nilai budaya tradisi Tionghoa yang terkandung di dalam tradisi kuliner kue bulan untuk memperluas area pemasaran dan mempromosikan kue bulan.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan dalam memperkenalkan kue bulan adalah:

1. Bagaimana membangun corporate identity untuk kue bulan Tek Kie?

2. Bagaimana memperkenalkan kue bulan ke masyarakat Bandung sehingga bisa banyak digemari?


(15)

4 3. Bagaimana memperkenalkan nilai budaya tradisi Tionghoa yang terkandung

dalam kue bulan?

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan yang hendak dicapai dari rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Memberikan identitas visual grafis untuk kue bulan Tek Kie sehingga dapat dikenal di kalangan masyarakat wilayah kota Bandung.

2. Merancang promosi kue bulan Tek Kie agar memberikan awareness kepada masyarakat wilayah kota Bandung.

3. Merancang informasi pesan untuk memperkenalkan nilai budaya tradisi yang terkandung dalam kue bulan.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber pengumpulan data didapat dari pemilik perusahaan kue bulan yang bernama Tek Kie, dari pemilik perusahaan kue Benny Ruslianto. Selain itu data mengenai kebudayaan Tionghoa diperoleh dari grup milis di Yahoo yang diketuai oleh Sugiri. Grup milis ini mengadakan beberapa kali seminar mengenai kebudayaan Tionghoa di FSRD Maranatha. Data mengenai mitos kue bulan diperoleh dari beberapa guru dan dosen Sastra Cina, baik dari Universitas Maranatha hingga guru-guru senior yang biasanya mengajar bahasa Mandarin secara privat. Data mengenai festival kue bulan diperoleh dari bagian promosi dan event di Cihampelas Walk, yaitu Ira Hijriyah.


(16)

5 Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Observasi langsung

Observasi langsung dalam penelitian ini adalah dengan datang dan melihat secara langsung pembuatan kue bulan pada beberapa produsen kue bulan di kota Bandung. Selain itu melihat ke beberapa toko atau swalayan yang menjual kue bulan di kota Bandung.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur dan sifatnya fleksibel kepada narasumber para produsen kue bulan di kota Bandung. Selain itu dilakukan wawancara kepada beberapa narasumber tokoh tradisi Tionghoa mengenai mitos di balik kue bulan serta tradisi kebudayaan Tionghoa yang mendukung topik.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi berbagai macam informasi mengenai kue bulan, legenda, perayaan kue bulan, penciptaan identitas, serta strategi program promosi yang didapat dari berbagai macam media, baik media cetak maupun elektronik yang dapat menunjang penelitian.


(17)

6 1.5 Skema Perancangan


(18)

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil studi lapangan dan literatur, pengumpulan data, dan finalisasi desain akhir diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

• Merancang sebuah identitas visual grafis untuk kue bulan Tek Kie sehingga dapat dikenal di kalangan masyarakat wilayah kota Bandung.

• Dalam membuat sebuah promosi yang efektif dan efisien dibutuhkan perencanaan yang matang mengenai masalah, tujuan, target audience, media promosi, informasi verbal, hingga desain yang akan diciptakan. Dengan promosi yang efektif dan efisien ini kue bulan Tek Kie akan lebih cepat dikenal di masyarakat wilayah kota Bandung.

• Dengan merancang informasi dan pesan melalui visual maupun verbal, nilai budaya tradisi yang terkandung dalam kue bulan akan lebih cepat dikenal masyarakat wilayah kota Bandung.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Untuk Civitas Akademi Maranatha

Kredibilitas suatu lembaga dilihat dari bagaimana lembaga itu dapat menciptakan dan memiliki manusia yang bernilai dan berkualitas bagi masyarakat luas. Ke depannya semoga bukan hanya saja dibekali oleh ilmu namun Civitas Akademi dapat menciptakan manusia yang lebih berkualitas dan


(19)

102 juga dapat membekali mahasiswanya dengan pengalaman yang lebih lagi dalam dunia nyata.

5.2.2 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

Semoga dapat meneliti setiap permasalahan yang didapat dengan mencerna terlebih dahulu permasalahan yang ada melalui metode analisis.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Gobe, Marc. 2001. Emotional Branding. Jakarta: Erlangga. http://www.bagansiapiapi.net/id/budayadetail.php?id=76 http://chinesefood.about.com/od/mooncake/a/moonfestival.htm http://en.wikipedia.org/wiki/Mid-Autumn_Festival

http://en.wikipedia.org/wiki/Mooncake

http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua http://www.moonfestival.org/overview.htm

Khasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2003. Principles of Marketing, 10th edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Kotler, Philip & Waldemar Pfoertsch. 2008. B2B Brand Management. Jakarta: BIP Gramedia.

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Standon, William. J. 1991. Fundamental of Marketing, Seventh Edition. Mc. Graw Hill, Inc.

Williams, C.A.S. 1974. Outlines of Chinese Symbolism and Art Motives. Tokyo: the Charles E. Tuttle Company, Inc.


(1)

4 3. Bagaimana memperkenalkan nilai budaya tradisi Tionghoa yang terkandung

dalam kue bulan?

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan yang hendak dicapai dari rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Memberikan identitas visual grafis untuk kue bulan Tek Kie sehingga dapat dikenal di kalangan masyarakat wilayah kota Bandung.

2. Merancang promosi kue bulan Tek Kie agar memberikan awareness kepada masyarakat wilayah kota Bandung.

3. Merancang informasi pesan untuk memperkenalkan nilai budaya tradisi yang terkandung dalam kue bulan.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber pengumpulan data didapat dari pemilik perusahaan kue bulan yang bernama Tek Kie, dari pemilik perusahaan kue Benny Ruslianto. Selain itu data mengenai kebudayaan Tionghoa diperoleh dari grup milis di Yahoo yang diketuai oleh Sugiri. Grup milis ini mengadakan beberapa kali seminar mengenai kebudayaan Tionghoa di FSRD Maranatha. Data mengenai mitos kue bulan diperoleh dari beberapa guru dan dosen Sastra Cina, baik dari Universitas Maranatha hingga guru-guru senior yang biasanya mengajar bahasa Mandarin secara privat. Data mengenai festival kue bulan diperoleh dari bagian promosi dan event di Cihampelas Walk, yaitu Ira Hijriyah.


(2)

5 Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Observasi langsung

Observasi langsung dalam penelitian ini adalah dengan datang dan melihat secara langsung pembuatan kue bulan pada beberapa produsen kue bulan di kota Bandung. Selain itu melihat ke beberapa toko atau swalayan yang menjual kue bulan di kota Bandung.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur dan sifatnya fleksibel kepada narasumber para produsen kue bulan di kota Bandung. Selain itu dilakukan wawancara kepada beberapa narasumber tokoh tradisi Tionghoa mengenai mitos di balik kue bulan serta tradisi kebudayaan Tionghoa yang mendukung topik.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi berbagai macam informasi mengenai kue bulan, legenda, perayaan kue bulan, penciptaan identitas, serta strategi program promosi yang didapat dari berbagai macam media, baik media cetak maupun elektronik yang dapat menunjang penelitian.


(3)

6 1.5 Skema Perancangan


(4)

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil studi lapangan dan literatur, pengumpulan data, dan finalisasi desain akhir diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

• Merancang sebuah identitas visual grafis untuk kue bulan Tek Kie sehingga dapat dikenal di kalangan masyarakat wilayah kota Bandung.

• Dalam membuat sebuah promosi yang efektif dan efisien dibutuhkan perencanaan yang matang mengenai masalah, tujuan, target audience, media promosi, informasi verbal, hingga desain yang akan diciptakan. Dengan promosi yang efektif dan efisien ini kue bulan Tek Kie akan lebih cepat dikenal di masyarakat wilayah kota Bandung.

• Dengan merancang informasi dan pesan melalui visual maupun verbal, nilai budaya tradisi yang terkandung dalam kue bulan akan lebih cepat dikenal masyarakat wilayah kota Bandung.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Untuk Civitas Akademi Maranatha

Kredibilitas suatu lembaga dilihat dari bagaimana lembaga itu dapat menciptakan dan memiliki manusia yang bernilai dan berkualitas bagi masyarakat luas. Ke depannya semoga bukan hanya saja dibekali oleh ilmu namun Civitas Akademi dapat menciptakan manusia yang lebih berkualitas dan


(5)

102 juga dapat membekali mahasiswanya dengan pengalaman yang lebih lagi dalam dunia nyata.

5.2.2 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

Semoga dapat meneliti setiap permasalahan yang didapat dengan mencerna terlebih dahulu permasalahan yang ada melalui metode analisis.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Gobe, Marc. 2001. Emotional Branding. Jakarta: Erlangga. http://www.bagansiapiapi.net/id/budayadetail.php?id=76 http://chinesefood.about.com/od/mooncake/a/moonfestival.htm http://en.wikipedia.org/wiki/Mid-Autumn_Festival

http://en.wikipedia.org/wiki/Mooncake

http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua http://www.moonfestival.org/overview.htm

Khasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi, Targeting, dan

Positioning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2003. Principles of Marketing, 10th edition. New

Jersey: Prentice Hall Inc.

Kotler, Philip & Waldemar Pfoertsch. 2008. B2B Brand Management. Jakarta: BIP Gramedia.

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Standon, William. J. 1991. Fundamental of Marketing, Seventh Edition. Mc. Graw Hill, Inc.

Williams, C.A.S. 1974. Outlines of Chinese Symbolism and Art Motives. Tokyo: the Charles E. Tuttle Company, Inc.