Branding Rendang Mak Hitam Sebagai Potensi Kuliner Khas Indonesia.

(1)

vi

ABSTRAK

BRANDING RENDANG MAK HITAM SEBAGAI

POTENSI KULINER KHAS INDONESIA

Oleh

M. Irsyad NRP 0864236

Negara Indonesia adalah negara kepulauan dengan sumber daya alam, budaya, suku, bahasa dan agama yang beragam. Keanekaragaman budaya Indonesia tersebut salah satunya terwujud dalam bentuk masakan khas atau tradisional. Salah satu masakan khas Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu makanan terlezat di dunia adalah rendang yang berasal dari Sumatera Barat. Rendang hitam Mak Hitam merupakan salah satu varian rendang dengan keunikan berbentuk dadu, berwarna hitam, dan memiliki tekstur seperti batu.

Tujuan dari perancangan ini adalah diharapkan rendang hitam Mak Hitam dapat dikenal oleh masyarakat luas, sehingga dapat menaikkan citra Rendang Mak Hitam. Perancangan produk kemasan untuk mempromosikan dan memasarkan rendang hitam Mak Hitam dilakukan dengan pendekatan visual yang menarik dan disesuaikan dengan target user.

Metode yang digunakan dalam branding rendang hitam Mak Hitam adalah logo brand, packaging, stationery, website, iklan di media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, serta advetorial majalah. Melalui branding rendang hitam Mak Hitam diharapkan dapat mengkomunikasikan asal-usul atau identitas dari keberadaan rendang hitam Mak Hitam sebagai salah satu makanan khas Sumatera Barat yang memiliki potensi untuk mengangkat citra daerah asal produksinya.


(2)

vii

ABSTRACT

BRANDING MAK HITAM RENDANG

TO POTENTIALY BE ONE OF THE INDONESIAN UNIQUE CULINARY

Oleh

M. Irsyad NRP 0864236

Indonesia is an archipelago country with diverse natural resources, culture, ethnicity, language and religion. One of the cultural diversity is materialized in the form of a typical or traditional cuisine. One of Indonesian cuisine that has been recognized by UNESCO as one of the most delicious food in the world is rendang from West Sumatra. Mak Hitam rendang is one variant of rendang with unique dice shape, black, and has a texture like a stone.

The objective of this scheme is to raise the image of the Mak Hitam rendang so that it can be recognized by the public. The design of the packaging of Mak Hitam products is aimed to promote and market Mak Hitam rendang and it is done by applying an attractive visual approach and tailored to the target user.

The method used in branding Mak Hitam rendang is by using a brand logo, packaging, stationery, website, advertising in social media like Instagram, Facebook, Twitter, and advetorial magazine. Through this branding, Mak Hitam rendang is expected to communicate the origin or identity of the existence of black Mak Hitam rendang as one of the typical food from West Sumatera that has the potential to improve the image of the area of its origin.


(3)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ...iii

PERYATAAN PUBLIKASI LAPORAN...iv

KATA PENGANTAR ...v

ABSTRAK ...vi

ABSTRACT ...vii

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ...3

1.2.1 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan Perancangan ...3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...4


(4)

ix

1.4.2 Skema Perancangan ...5

BAB II LANDASAN TEORI ...6

2.1 Pengertian Kebudayaan ...6

2.2 Jenis Kebudayaan yang Ada di Indonesia ...9

2.2.1 Budaya Nasional ...9

2.2.2 Budaya Daerah ...10

2.3 Wujud Kebudayaan Indonesia ...10

2.3.1 Wujud kebudayaan Nasional ...10

2.3.2 Wujud Kebudayaan Daerah...10

2.4 Cara Makan di Indonesia ...11

2.5 Budaya Makan di Sumatera Barat ...12

2.6 Masakan Sumatera Barat ...13

2.6.1 Kuliner Rendang ...13

2.7 Brand ...15

2.7.1 Definisi Brand ...15

2.7.2 Branding dan Strategi ...16

2.7.2.1 Brand Positioning ...16

2.7.2.2 Brand Identity ...16

2.7.2.3 Brand Personality ...17


(5)

x

2.7.2.5 Brand Equity ...17

2.7.3 Teori Tentang Logo ...19

2.8 Teori Tentang Fotografi ...20

2.8.1 Definisi Fotografi ...20

2.8.2 Jenis Fotografi ...21

2.7 Packaging ...23

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH...24

3.1 Data dan Fakta...24

3.1.1 Mandatori: Rendang Mak Hitam ...24

3.1.2 Data, Wawancara, dan Kuesioner ...26

3.1.3 Tinjauan Proyek Sejenis ...36

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan fakta ...37

3.2.1 Segmenting, Targeting, Positioning ...38

3.2.2 SWOT ...39

BAB IV PEMECAHAN MASALAH...42

4.1 Konsep Komunikasi ...42

4.2 Konsep Kreatif ...43

4.2.1 Konsep Visual ...44

4.2.2.1 Warna ...45


(6)

xi

4.2.2.3 Desain ...47

4.3 Konsep Media ...47

4.4 Hasil Karya ...48

4.4.1 Logo Rebranding Rendang Mak Hitam ...49

4.4.2 Packaging Rendang Mak Hitam ...50

4.4.2.1 Packaging Primer...50

4.4.2.2 Packaging Secondary ...51

4.4.3 Stationery Rendang Mak Hitam ...52

4.4.3.1 Kartu Nama ...52

4.4.3.2 Kop Surat ...52

4.4.3.3 Amplop Surat ...54

4.4.4 Website Rendang Mak Hitam ...55

4.4.5 Advertorial Majalah ...56

4.4.6 Sosial Media ...57

4.4.6.1 Facebook ...57

4.4.6.2 Instagram ...57

4.4.6.3 Aplikasi Media Poster...58

4.4.6.4 Aplikasi Media Banner ...59

4.4.6.5 Food Display...59


(7)

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...61

5.1 Kesimpulan ...61

5.2 Saran ...61

DAFTAR PUSTAKA ...62


(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ...5

Gambar 3.1 Logo Rendang Mak Hitam ...24

Gambar 3.2 Foto Wawancara Dengan Owner ...26

Gambar 3.1 Diagram responden pecinta kuliner ...30

Gambar 3.2 Diagram jenis makanan yang disukai ...31

Gambar 3.3 Jenis masakan Indonesia yang disukai ...31

Gambar 3.4 Diagram penikmat masakan padang ...32

Gambar 3.5 Diagram jenis masakan Padang yang disukai ...32

Gambar 3.6 Diagram pengetahuan tentang Rendang Hitam ...33

Gambar 3.7 Diagram ketertarikan responden untuk mencoba Rendang Hitam ...33

Gambar 3.8 Diagram pengetahuan responden pada merk Rendang Hitam Mak Hitam ...34

Gambar 3.9 Diagram kelayakan Rendang Hitam untuk dipromosikan ...35

Gambar 3.10 Diagram pendapat responden untuk Rendang Hitam Mak Hitam ...35

Gambar 4.1 Colour Value Rendang Mak Hitam ...46

Gambar 4.2 Logo Rendang Mak Hitam ...49

Gambar 4.3 Packaging kaleng sebagai packaging primer Rendang Mak Hitam ...50

Gambar 4.4 Packaging box sebagai packaging secondary Rendang Mak Hitam ....51

Gambar 4.5 Kartu Nama Rendang Mak Hitam ...52


(9)

xiv

Gambar 4.7 Amplop Rendang Mak Hitam ...54

Gambar 4.8 Website Rendang Mak Hitam ...55

Gambar 4.9 Advertorial Koran Rendang Mak Hitam ...56

Gambar 4.10 Facebook Rendang Mak Hitam ...57

Gambar 4.11 Instagram Rendang Mak Hitam ...58

Gambar 4.12 Aplikasi Media Poster Rendang Mak Hitam ...58

Gambar 4.13 Banner Rendang Mak Hitam ...59

Gambar 4.14 Food Display Rendang Mak Hitam ...59


(10)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tinjauan Produk Rendang ...36 Tabel 4.1 Rancangan Anggaran ...60


(11)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar Kuesioner...63

Draft Logo Thumbnails...76

Sketsa Logo...76

Sketsa Packaging Primer...77

Sketsa Packaging Secondary...78


(12)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 17.504 pada tahun 2004 menurut data dari Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. Dengan banyaknya pulau yang ada menjadikan Indonesia kaya akan sumber daya alam, budaya, suku, bahasa, dan agama. Bisa dikatakan Indonesia adalah negara dengan tingkat keanekaragaman budaya yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh jumlah penduduk Indonesia yang tinggi dan tinggal tersebar di pulau-pulau di Indonesia dengan kondisi geografis yang bervariasi.

Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat yang ada di Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda terwujud dalam berbagai jenis seperti: rumah adat, upacara adat, pakaian adat, kesenian maupun makanan. Masakan Indonesia dengan keanekaragaman masakan daerah kaya akan rempah-rempah yang menjadi ciri khas dari masakan Indonesia. Rempah-rempah tersebut antara lain: kemiri, cabai, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren. Selain itu teknik yang digunakan dalam proses memasak tradisional dipengaruhi oleh negara India, Tiongkok, Timur Tengah dan Eropa sehingga membuat masakan Indonesia semakin beragam. Bentuk penyajian umum sebagian besar makanan Indonesia terdiri atas makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur. Masakan Sumatera, sebagai contoh, seringkali menampilkan pengaruh Timur Tengah dan India seperti penggunaan bumbu kari pada hidangan daging dan sayurannya, sementara masakan Jawa berkembang dari teknik memasak asli nusantara.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 2 Salah satu kuliner tradisional Indonesia yang terkenal adalah masakan Padang yang berasal dari Sumatera Barat, khususnya Minangkabau. Beberapa makanan ringan khasnya yaitu sagu bakar, keripik balado, kamang tapai, kue bika, karak kaliang, dan es tebak. Makanan utama dari Sumatera Barat pun tidak kalah banyak dan terkenal seperti halnya dengan makanan ringannya. Beberapa makanan utama khas Sumatera Barat adalah dendeng balado, sate padang, ssam padeh, dan rendang. Rendang dari Sumatera Barat merupakan salah satu masakan Indonesia yang telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai makanan khas Indonesia dengan nomor registrasi 776 yang menyatakan bahwa rendang menjadi salah satu makanan terlezat di dunia.

Rendang memiliki beberapa variasi baik dari bumbu maupun bahan utamanya. Rendang menurut variasi bumbunya terdiri dari bumbu berwarna merah kecoklatan dan bumbu berwarana hitam. Rendang menurut variasi isinya terdiri dari rendang daging, rendang ayam, rendang jengkol, rendang telur, dan rendang paru. Rendang yang banyak ditemukan adalah rendang daging dengan bumbu berwarna merah kecoklatan. Namun, banyak yang tidak mengetahui keberadaan rendang daging dengan bumbu berwarna hitam. Rendang daging dengan bumbu berwarna hitam memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri yakni memiliki tekstur luar daging keras seperti batu berbentuk kotak, tetapi bertekstur lembut di bagian dalamnya, memiliki tingkat keawetan yang lebih lama mampu bertahan hingga tiga bulan tanpa pengawet.

Di daerah Lampung terdapat produsen rendang hitam yang jarang dikenal yaitu Rendang Mak Hitam yang dirintis pada tahun 1983 dengan harapan dapat mengembangkan dan mengenalkan warisan Mak Hitam yaitu rendang hitam. Akan tetapi, rendang hitam belum banyak dikenal oleh masyarakat padahal rendang tersebut dapat menjadi potensi wisata kuliner khas Indonesia.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup Masalah

Rendang hitam yang diproduksi oleh Rendang Mak Hitam masih belum dikenal oleh masyarakat luas sejak dirintis tahun 1983 belum memiliki brand image yang cukup baik. Padahal produk Rendang Mak Hitam memiliki potensi untuk menjadi salah satu kuliner khas Indonesia yang dapat mengangkat daerah asalnya yakni Sumatera Barat.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana upaya yang dilakukan untuk membuat branding Rendang Mak Hitam agar dapat dikenal oleh masyarakat luas?

2) Bagaimana merancang strategi packaging yang tepat dan sesuai untuk mempromosikan dan memasarkan Rendang Mak Hitam secara lebih luas di Indonesia?

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis memperoleh tujuan perancangan sebagai berikut:

1) Upaya yang dilakukan untuk membuat branding Rendang Mak Hitam agar dapat dikenal oleh masyarakat luas adalah melalui citra Rendang Mak Hitam yang menarik sehingga masyarakat menyadari potensi dari rendang tersebut.

2) Strategi perancangan packaging untuk mempromosikan dan memasarkan Rendang Mak Hitam secara lebih luas di Indonesia adalah dengan mendesain kemasan yang dapat menjaga kualitas makanan Rendang Mak Hitam serta visual yang menarik agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam perancangan ini antara lain:

1. Observasi

Penulis akan melakukan observasi langsung dengan mendatangi pemilik dan pengelola Rendang Mak Hitam.

2. Wawancara

Penulis akan melakukan wawancara kepada pemilik usaha Rendang Mak Hitam.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka akan dilakukan untuk memperoleh data, informasi, dan berita yang lebih akurat baik dari buku/ literatur, media cetak, dan media digital/ internet.

4. Kuesioner

Kuesioner akan disebarkan kepada masyarakat yang memenuhi target responden di dua kota yakni Lampung dan Bandung.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan

(Sumber: Data penulis, 2015)

Permasalahan

 Rendang Mak Hitam memiliki ciri khas dari komposisi bahan dan segi pengolahannya sehingga lebih tahan lama.

 Rendang hitam belum diketahui orang secara luas.

Target Market

 Semua umur.

 Pecinta kuliner Indonesia.

 Pria dan wanita dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, berpikiran terbuka, berwawasan luas, menyukai wisata kuliner.

Tujuan Perancangan

Membuat citra Rendang Mak Hitam menjadi positif melalui desain kemasan yang menarik untuk menjaga kualitas makanan serta memberikan visual yang menarik agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi

Latar Belakang

 Kebudayaan Indonesia tercermin dan terwujud dalam beberapa artifak sejarah di antaranya: rumah adat, upacara adat, pakaian adat, keseniaan, dan juga makanan.

 Makanan tradisional yang ada di Indonesia memiliki citra khas yang baik dan patut dilestarikan, salah satunya adalah rendang.

Pemecahan

Rendang Mak Hitam sebagai potensi kuliner Indonesia khas Sumatera Barat

Strategi Promosi Konsep Kreatif

 Komunikasi: gaya penyampaian persuasif, informatif, dan atraktif.

 Visual: Fotografi, ilustrasi vektor, warna

Konsep Media  Cetak: label produk, poster

Digital: website

Packaging

GSM


(17)

Universitas Kristen Maranatha 61

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis dan proses keseluruhan yang dilakukan di lapangan dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui perancangan identitas dan promosi ini dapat membantu memperkenalkan Rendang Hitam Mak Hitam sebagai salah satu produk potensi kuliner dari Kota Lampung, juga dapat membantu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Rendang Hitam Mak Hitam dan produknya, serta membantu pertumbuhan perekonomian daerah.

5.2 Saran

Berdasarkan saran dari pihak penguji pada proyek tugas akhir ini disarankan untuk mengkaji kembali target yang akan dituju tanpa merubah konsep dari perancangan proyek tugas akhir ini.

Secara umum penulis berharap bagi pihak pihak yang tekait dalam bidang keilmuan DKV diharapkan dapat lebih memperhatikan hal-hal yang berkontribusi untuk perkembangan daerah, melalui perancangan komunikasi visual yang mempromosikan daerahnya, meningkatkan pendapatan daerah, meningkatkan sektor industri, dan sebagainya.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 63 DAFTAR PUSTAKA

Literatur

A.B. Susanto dan Himawan Wijanarko. 2004. Power Branding, Jakarta : Quantum Bisnis dan Manajemen.

Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi, Jakarta: UI Press

Gelder, Sicco van. (2005). Global Brand Strategy : Unlocking Branding Potential Across Countries, Cultures & Markets. Kogan Page Limited, London.

Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), hal 9. 61 Ibid, hal 5.

Koentjaraningrat. 2003. Pengantar Antropologi –Jilid 1, cetakan kedua, Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. 2003. Pengantar Antropologi I. Jakarta : Rineka Cipta.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2. Jakarta: PT Indeks.

Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI.

Prof. Drs. Yongky Safanayong. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wawancara Narasumber

Fauzil (Owner Rendang Mak Hitam) pada tanggal 23 Februari 2015, pukul 19:11 WIB, di Lampung.

Nadia Indriani (Mahasiswa dan pecinta kuliner) pada tanggal 24 Februari 2015, pukul 15:23 WIB, di Lampung.

Mafazi Indrasani Rais (Wirausaha dan penikmat kuliner) pada tanggal 27 Februari 2015, pukul 11:30 WIB, di Bandung.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 64 Artikel Online

http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2014/12/15/budaya-rijsttafel-dari-indonesia-untuk-indonesia (diunduh 19 Februari 2015, pada pukul 21:07 WIB).

http://minang-jaya.com asal-mula-masakan-padang


(1)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup Masalah

Rendang hitam yang diproduksi oleh Rendang Mak Hitam masih belum dikenal oleh masyarakat luas sejak dirintis tahun 1983 belum memiliki brand image yang cukup baik. Padahal produk Rendang Mak Hitam memiliki potensi untuk menjadi salah satu kuliner khas Indonesia yang dapat mengangkat daerah asalnya yakni Sumatera Barat.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana upaya yang dilakukan untuk membuat branding Rendang Mak Hitam agar dapat dikenal oleh masyarakat luas?

2) Bagaimana merancang strategi packaging yang tepat dan sesuai untuk mempromosikan dan memasarkan Rendang Mak Hitam secara lebih luas di Indonesia?

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis memperoleh tujuan perancangan sebagai berikut:

1) Upaya yang dilakukan untuk membuat branding Rendang Mak Hitam agar dapat dikenal oleh masyarakat luas adalah melalui citra Rendang Mak Hitam yang menarik sehingga masyarakat menyadari potensi dari rendang tersebut.

2) Strategi perancangan packaging untuk mempromosikan dan memasarkan Rendang Mak Hitam secara lebih luas di Indonesia adalah dengan mendesain kemasan yang dapat menjaga kualitas makanan Rendang Mak Hitam serta visual yang menarik agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam perancangan ini antara lain:

1. Observasi

Penulis akan melakukan observasi langsung dengan mendatangi pemilik dan pengelola Rendang Mak Hitam.

2. Wawancara

Penulis akan melakukan wawancara kepada pemilik usaha Rendang Mak Hitam.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka akan dilakukan untuk memperoleh data, informasi, dan berita yang lebih akurat baik dari buku/ literatur, media cetak, dan media digital/ internet.

4. Kuesioner

Kuesioner akan disebarkan kepada masyarakat yang memenuhi target responden di dua kota yakni Lampung dan Bandung.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Data penulis, 2015)

Permasalahan

 Rendang Mak Hitam memiliki ciri khas dari komposisi bahan dan segi pengolahannya sehingga lebih tahan lama.

 Rendang hitam belum diketahui orang secara luas.

Target Market  Semua umur.

 Pecinta kuliner Indonesia.

 Pria dan wanita dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, berpikiran terbuka, berwawasan luas, menyukai wisata kuliner.

Tujuan Perancangan

Membuat citra Rendang Mak Hitam menjadi positif melalui desain kemasan yang menarik untuk menjaga kualitas makanan serta memberikan visual yang menarik agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi

Latar Belakang

 Kebudayaan Indonesia tercermin dan terwujud dalam beberapa artifak sejarah di antaranya: rumah adat, upacara adat, pakaian adat, keseniaan, dan juga makanan.

 Makanan tradisional yang ada di Indonesia memiliki citra khas yang baik dan patut dilestarikan, salah satunya adalah rendang.

Pemecahan

Rendang Mak Hitam sebagai potensi kuliner Indonesia khas Sumatera Barat

Strategi Promosi

Konsep Kreatif

 Komunikasi: gaya penyampaian persuasif, informatif, dan atraktif.

 Visual: Fotografi, ilustrasi vektor, warna

Konsep Media

 Cetak: label produk, poster  Digital: website

Packaging

GSM


(4)

Universitas Kristen Maranatha 61

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis dan proses keseluruhan yang dilakukan di lapangan dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui perancangan identitas dan promosi ini dapat membantu memperkenalkan Rendang Hitam Mak Hitam sebagai salah satu produk potensi kuliner dari Kota Lampung, juga dapat membantu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Rendang Hitam Mak Hitam dan produknya, serta membantu pertumbuhan perekonomian daerah.

5.2 Saran

Berdasarkan saran dari pihak penguji pada proyek tugas akhir ini disarankan untuk mengkaji kembali target yang akan dituju tanpa merubah konsep dari perancangan proyek tugas akhir ini.

Secara umum penulis berharap bagi pihak pihak yang tekait dalam bidang keilmuan DKV diharapkan dapat lebih memperhatikan hal-hal yang berkontribusi untuk perkembangan daerah, melalui perancangan komunikasi visual yang mempromosikan daerahnya, meningkatkan pendapatan daerah, meningkatkan sektor industri, dan sebagainya.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 63 DAFTAR PUSTAKA

Literatur

A.B. Susanto dan Himawan Wijanarko. 2004. Power Branding, Jakarta : Quantum Bisnis dan Manajemen.

Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi, Jakarta: UI Press

Gelder, Sicco van. (2005). Global Brand Strategy : Unlocking Branding Potential Across Countries, Cultures & Markets. Kogan Page Limited, London.

Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), hal 9. 61 Ibid, hal 5.

Koentjaraningrat. 2003. Pengantar Antropologi –Jilid 1, cetakan kedua, Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. 2003. Pengantar Antropologi I. Jakarta : Rineka Cipta.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2. Jakarta: PT Indeks.

Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI.

Prof. Drs. Yongky Safanayong. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wawancara Narasumber

Fauzil (Owner Rendang Mak Hitam) pada tanggal 23 Februari 2015, pukul 19:11 WIB, di Lampung.

Nadia Indriani (Mahasiswa dan pecinta kuliner) pada tanggal 24 Februari 2015, pukul 15:23 WIB, di Lampung.

Mafazi Indrasani Rais (Wirausaha dan penikmat kuliner) pada tanggal 27 Februari 2015, pukul 11:30 WIB, di Bandung.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 64 Artikel Online

http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2014/12/15/budaya-rijsttafel-dari-indonesia-untuk-indonesia (diunduh 19 Februari 2015, pada pukul 21:07 WIB).

http://minang-jaya.com asal-mula-masakan-padang (diunduh 9 Februari 2015 pukul 01.09 WIB).