Konsep Dan Aplikasi Desain Dalam Fronts Creative Factory.

(1)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Lingkup Permasalahan 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktik 4

1.5 Metode Perolehan dan Pengolahan Data 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil Fronts Creative Factory 5

2.2 Pembahasan Logo Fronts Creative Factory 6

2.3 Pendukung Usaha Desain 7

2.4 Bidang Usaha 8

2.5 Struktur Organisasi 9

2.6 Prosedur Kerja 11

BAB III HASIL KERJA PRAKTIK

3.1 Daftar Pengerjaan Proyek 14

3.2 Pembahasan Proyek 15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Manfaat Yang Diperoleh Dari Kerja Praktik 37

4.2 Saran Kepada Pihak DKV FSRD UK Maranatha 39

4.3 Saran Kepada Pihak Fronts Creative Factory 40


(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Desain Komunikasi Visual sedang berkembang pesat di Indonesia. Perkembangan Desain Komunikasi Visual ini tentunya telah membuka banyak peluang baik bagi para desainer. Jika dulunya masyarakat hanya memandang sebelah mata pada profesi desainer, kini para desainer mulai menunjukkan eksistensinya di berbagai bidang. Masyarakat mulai menyadari pentingnya penggunaan Desain Komunikasi Visual khususnya dalam membantu proses branding dan marketing.

Desain Komunikasi Visual pada dasarnya adalah usaha untuk mengkomunikasikan suatu informasi ke dalam bentuk visual seperti gambar, tulisan, dan warna sehingga dapat menjadi sarana komunikasi yang menarik dan efektif. Melalui Desain Komunikasi Visual, masyarakat dapat dengan mudah memperkenalkan produk atau menyampaikan pesan sosial tepat pada sasaran atau target yang dikehendaki. Desain Komunikasi Visual juga dapat menciptakan lifestyle baru, menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap suatu produk, dan menanamkan suatu paham baru dalam benak konsumen melalui kekuatan brand image.

Dunia Desain Komunikasi Visual juga menyumbangkan perkembangan-perkembangan pada berbagai bidang lain. Salah satunya yang juga mendukung perkembangan Desain Komunikasi Visual itu sendiri adalah dari bidang teknologi. Kemajuan Desain Komunikasi Visual mendorong teknologi yang mendukung Desain Komunikasi Visual berkembang pesat, dan perkembangan teknologi yang mendukung Desain Komunikasi Visual banyak berpengaruh pada perkembangan Desain Komunikasi Visual itu sendiri, sehingga seperti simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan. Kemajuan teknologi yang begitu pesat mulai dari software-software grafis baru hingga mesin-mesin cetak baru banyak membantu para desainer untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih mudah, cepat dan dengan berbagai pilihan media juga. Seperti misalnya munculnya mesin cetak yang dapat mencetak di atas kaca, kain, kayu, logam dan sebagainya memberikan banyak pilihan pada desainer mengenai bahan apa yang cocok digunakan agar dapat memperkuat brand image. Sehingga kini desainer sebenarnya


(3)

2

tidak hanya bermain pada media kertas saja seperti zaman dahulu, namun dapat juga menggunakan bahan-bahan lain yang lebih cocok untuk memperkuat brand image. Bahkan media elektronik pun juga telah menjadi media promosi yang sangat kuat dan banyak digunakan masyarakat.

Sebagai desainer grafis, kita berusaha menuangkan keinginan klien ke dalam bentuk visual baik dalam media cetak maupun elektronik. Kita berusaha memberikan gambaran secara konseptual terhadap keinginan klien untuk kemudian dikembangkan sesuai dengan konsep tersebut. Tentu hal utama yang dibutuhkan seorang desainer grafis adalah adanya komunikasi antara klien dan desainer. Dengan komunikasi, desainer akan dapat melakukan peninjauan karakteristik klien hingga target yang dituju olehnya. Kemudian melalui peninjauan ini diharapkan akan diperoleh berbagai ide yang kemudian dapat dituangkan dalam berbagai media sesuai dengan konsep yang diinginkan oleh klien itu sendiri.

Jika berbicara mengenai Desain Komunikasi Visual sepertinya tidak akan pernah ada habisnya. Dalam mempelajari Desain Komunikasi Visual, juga ada kesan manis dan pahit tersendiri dalam proses penciptaan desain yang dibutuhkan klien, dan juga untuk menempatkan target atau sasaran yang dituju dalam pengalaman yang lebih besar dan bukan hanya sebagai penyimak. Desainer grafis juga mempelajari simbol-simbol, tipografi, komposisi, layout dan sebagainya. Dengan pembelajaran yang baik, maka komunikasi yang diciptakan tentunya akan dapat diterima dengan baik juga, dan informasi yang ingin diberikan akan dapat tersampaikan dan dimengerti targetnya.

Sebagai mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual, sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana prosedur kerja dalam dunia nyata. Karena mempelajari desain tidaklah cukup hanya dari apa yang didengar dan diperoleh di kelas saja, pengalaman bekerjalah yang dapat memberi banyak pelajaran dalam menghadapi klien-klien dalam dunia nyata. Oleh karena itu sesuai dengan jurusan yang saya ambil, saya memilih Fronts Creative Factory sebagai tempat untuk melaksanakan kerja praktik selama kurang lebih 1,5 bulan, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan akademik kelulusan program studi S1 dan juga untuk mendapatkan pengalaman bagaimana terjun langsung dalam dunia kerja Desain Komunikasi Visual yang sebenarnya.


(4)

3 1.2 Lingkup Pekerjaan

Selama melaksanakan kerja praktik, cukup banyak pengalaman yang tidak dapat diperoleh di kelas. Mulai dari penjelasan baru mengenai layout dan branding misalnya, hingga cara memilih media cetak yang tepat dan cara menghadapi klien. Pekerjaan utama yang dilakukan adalah merancang desain dalam berbagai bentuk media yang harus disesuaikan dengan kebutuhan klien. Berbagai pekerjaan tersebut selalu dimulai dari pengolahan data baik itu data mentah dari klien maupun data yang dapat diperoleh dari berbagai sumber sampai pembuatan berbagai alternatif desain yang konseptual sesuai kebutuhan klien dan target market mereka.

Selama melaksanakan kerja praktik, ada berbagai macam proyek yang dikerjakan. Proyek pertama adalah pembuatan logo untuk Butter Creme Cupcakes, sebuah cupcakes store yang akan didirikan di Bandung, yang dilanjutkan dengan pembuatan stationary set dan packaging-nya dengan berbagai variasi ukuran. Proyek selanjutnya adalah pembuatan logo untuk Rue Olivia Fashionary, perusahaan penyetok pakaian dan asesoris remaja wanita dan wanita yang juga dilanjutkan dengan pembuatan stationary set dan hang tag-nya. Beralih dari branding, proyek selanjutnya adalah pembuatan invitation untuk acara Ground Breaking Ciumbuleuit Apartment 2. Kemudian pembuatan customer book cover untuk Anata Concept, ekspansi dari Anata Salon yang khusus menyediakan perawatan untuk para calon pengantin. Selanjutnya pembuatan sign system untuk Mitra Hotel dan yang terakhir adalah pembuatan menu board untuk Melrose Cafe. Melalui proyek-proyek yang bervariasi itulah, kita akan banyak mendapatkan pengetahuan baru.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, pada kerja praktik ini lebih difokuskan pada bagaimana memecahan masalah yang ada dari klien, untuk kemudian diolah dan dikembangkan. Misalnya untuk proyek pembuatan logo, setelah mendapatkan informasi, kita harus mulai membuat sketsa dengan dasar permintaan klien dan kembangan dari ide kita yang kemudian diajukan kepada klien, melalui revisi-revisi hingga disetujui pada akhirnya. Untuk pembuatan stationary, packaging, invitation, cover buku dan menu board kita cukup sampai pada tahap mendesain, membuat dummy dan final dummy, sedangkan final artwok akan dikerjakan oleh art director.


(5)

4 1.4Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktik

Beberapa tujuan yang ingin dan telah dicapai dalam pelaksanaa kerja praktik adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi persyaratan mata kuliah Kerja Praktik semester VII.

2. Memenuhi salah satu persyaratan akademik kelulusan program studi SI Desain Komunikasi Visual di Universitas Kristen Maranatha.

3. Menambah wawasan dan pengalaman dalam bidang Desain Komunikasi Visual sebelum memasuki tahap dunia kerja yang sesungguhnya.

4. Mempelajari hal-hal baru yang berkaitan dengan Desain Komunikasi Visual yang belum pernah didapat di kelas.

5. Mengenal lebih dalam mengenai bagaimana prosedur kerja yang sebenarnya dalam bidang Desain Komunikasi Visual.

6. Memahami dan mempelajari sistem kerja profesional dalam lingkup Desain Komunikasi Visual dan bagaimana cara menghadapi klien.

7. Membuka wawasan baru mengenai proses pembuatan desain hingga produksi akhir untuk dipublikasikan dengan penggunaan berbagai media.

8. Belajar untuk menjalin hubungan atau bekerjasama dengan para desainer lain sebagai sebuat tim untuk mencari pemecahan masalah hingga pembagian kerja dengan desainer lain sesuai dengan porsinya masing-masing.

9. Belajar untuk beradaptasi dengan suasana dan lingkungan kerja yang nyata dalam bidang Desain Komunikasi Visual.

1.5Metode Perolehan dan Pengolahan Data

Dalam proses penyusunan laporan kerja praktik ini, metode perolehan dan pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Metode empiris yaitu metode yang dilakukan dengan pengamatan langsung selama menjalani proses kerja praktik, baik cara menghadapi klien maupun nasihat dan masukan-masukan yang diberikan.

2. Data tertulis yaitu pengolahan data yang diperoleh selama menangani beberapa project di Fronts Creative Factory dan juga data pembelajaran lainnya seperti pembelajaran mengenai sistem dan prosedur kerja yang digunakan dalam Fronts Creative Factory.


(6)

37

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Manfaat Yang Diperoleh Dari Kerja Praktik

Selama duduk di bangku perkuliahan, mahasiswa dibimbing dan diajarkan untuk mengerjakan proyek-proyek desain melalui berbagai macam tahap yang terstruktur. Dimulai dari brain storming, pembuatan sketsa, pemilihan desain, penyempurnaan desain, pemilihan warna sampai pada tahap akhir pembuatan suatu desain yaitu tahap produksi. Secara keseluruhan, proses-proses tersebut dilaksanakan secara terstruktur dan diperiksa secara mendetail untuk menghasilkan desain yang baik dengan bimbingan dari dosen pengajar.

Berbeda dengan kenyataan dalam dunia kerja sebenarnya, desainer tidak akan memiliki dosen pembimbing lagi seperti masa kuliah. Proses-proses mendesain pun belum tentu terlaksana dengan terstruktur sebagaimana mestinya. Dalam dunia kerja tidak menutup kemungkinan kita akan melewati proses-proses tersebut dengan tidak runtut dan bahkan berulang-ulang, dikarenakan deadline, penyesuaian desain dengan keinginan klien, hingga kendala pada proses produksi.

Dalam pelaksanaan di dunia kerja yang sebenarnya, sebagai desainer kita tidak bisa terlalu idealis seperti pada masa kuliah. Desainer harus selalu bersikap terbuka dalam menerima kehendak dan keinginan klien. Kita tidak dapat menentukan konsep desain sesuai yang kita inginkan begitu saja, namun konsep desain pun harus dimatangkan melalui persetujuan dan penyesuaian dengan keinginan klien. Ketika klien belum menyetujui desain maupun konsep desain kita, tentu saja kita harus melakukan revisi-revisi hingga klien akan merasa puas dengan hasil desain kita. Selain itu sebagai desainer grafis kita juga harus mampu mempresentasikan hasil desain kita dengan sebaik-baiknya agar dapat meyakinkan klien bahwa hasil desain kita memiliki konsep yang kuat dan matang. Presentasi yang baik juga dapat membantu kita mempertahankan konsep ataupun desain yang kita miliki sehingga klien tidak akan terlalu mengatur kita, karena seharusnya kita sebagai desainer lebih tahu mana konsep desain yang lebih tepat digunakan untuk suatu proyek, dari pada klien yang tidak memiliki latar belakang pendidikan Desain Komunikasi Visual sama sekali.


(7)

38

Selain itu di dalam dunia kerja yang nyata, kita tidak dapat hanya bekerja secara individual. Namun akan dibutuhkan kerjasama dengan para desainer lain atau bias disebut juga akan dibutuhkan kerja tim sehingga kita dapat menghasilkan suatu desain yang kreatif, inovatif dan maksimal tentunya. Ide-ide yang dihasilkan dari beberapa orang di dalam tim tentunya akan sangat berarti dibandingkan ide dari satu orang saja. Ide-ide kreatif yang muncul dalam tim kemudian digabungkan atau diolah ulang sehingga dapat menghasilkan ide yang brilian. Ide inilah yang kemudian dikembangkan dan diterapkan dalam desain yang kemudian dipresentasikan kepada klien hingga akhirnya klien akan menyetujui desain yang kita buat.

Melalui mata kuliah Kerja Praktik ini mahasiswa mendapatkan kesempatan yang sangat berharga untuk menambah pengalaman di dunia kerja. Kesempatan untuk melakukan praktik kerja di suatu perusahaan adalah suatu pelajaran yang sangat berharga bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu serta pengetahuan yang telah didapat di kelas ke dalam dunia kerja nyata di bidang Desain Komunikasi Visual. Mahasiswa dapat merasakan manfaat yang sangat besar dalam perkembangan pengetahuan mengenai bagaimana menyikapi dunia kerja desain grafis dalam lingkungan nyata. Manfaat-manfaat yang dapat dirasa adalah perkembangan wawasan mengenai cara menyikapi klien, pengetahuan mengenai desain-desain masa kini melalui buku-buku sampai perkembangan praktikan dalam menggunakan software dan program baru sebagai media bantu untuk membuat sebuah desain. Tidak hanya mendalami proses pembuatan desain saja, praktikan juga mempelajari proses produksi yang sebenarnya ke percetakan-percetakan. Sehingga setelah melakukan keseluruhan proses kerja praktik, mahasiswa dapat memahami secara lebih mendalam dan nyata proses-proses desain mulai dari proses brain storming, proses pembuatan desain hingga sampai ke tahap akhir yaitu tahap produksi. Semua yang kita dapat itulah yang akan mempengaruhi pandangan dunia kerja dan pembelajaran kita ke depan.

Dari keseluruhan pengalaman itu, hal penting yang sangat bermanfaat yang didapat dari kerja praktik di Fronts Creative Factory adalah mengenai konsep. Bahwa untuk menciptakan desain yang maksimal harus selalu didukung dengan konsep yang tepat dan matang. Maka dari itu, konsep menjadi hal yang sangat berperan penting dalam desain dan harus dimatangkan sejak awal untuk digunakan sebagai patokan dalam proses mendesain selanjutnya.


(8)

39

4.2 Saran Kepada Pihak DKV FSRD UK Maranatha

Dengan adanya mata kuliah Kerja Praktik yang dijadikan prasyarat kelulusan, FSRD UK Maranatha telah memberikan bekal yang sangat banyak untuk para mahasiswanya. Mahasiswa banyak memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru mengenai dunia kerja nyata di bidang Desain Komunikasi Visual yang mungkin belum pernah didapat sebelumnya oleh kebanyakan mahasiswa. Mahasiswa dipersiapkan dan dilatih secara langsung untuk menjadi sumber daya manusia yang kompeten di bidang Desain Komunikasi Visual, memiliki daya juang tinggi serta pengalaman kerja yang cukup baik. Wawasan dan pandangan mahasiswa pun diperluas dalam menghadapi dunia kerja yang nyata nantinya.

Diharapkan dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia desain, FSRD UK Maranatha juga dapat lebih memperhatikan kemajuan pendidikan dengan memperlengkap fasilitas pendukung proses pembelajaran agar mahasiswa juga dapat selalu update mengenai perkembangan-perkembangan yang muncul di dunia desain. Jika dapat terwujud demikian, maka kemajuan teknologi dan pembelajaran desain dapat saling mendukung satu sama lain demi kemajuan desain itu sendiri.

Diharapkan juga agar FSRD UK Maranatha dapat membuka lebih banyak peluang kerja bagi para mahasiswanya. Salah satunya adalah dengan memperbanyak pengenalan-pengenalan karya mahasiswa kepada masyarakat luas melalui pameran-pameran karya mahasiswa. Melalui pameran-pameran-pameran-pameran karya mahasiswa ini, diharapkan selain membuka peluang kerja untuk para mahasiswanya, juga dapat mempromosikan dan mengangkat nama baik FSRD UK Maranatha sendiri. Kreativitas para mahasiswa perlu dikenalkan secara lebih intens kepada masyarakat luas untuk menunjukkan bahwa karya-karya mahasiswa FSRD UK Maranatha mampu bersaing dengan mahasiswa dari universitas-universitas lain dan tidak dapat diremehkan.

Keputusan kampus untuk menetapkan adanya mata kuliah Kerja Praktik sebagai mata kuliah wajib yang harus diambil mahasiswa sebagai prasyarat kelulusan adalah suatu keputusan yang sangat baik. Saran untuk ke depannya, mahasiswa dapat memperoleh rujukan-rujukan tempat untuk melaksanakan kerja praktik yang dapat membangun dan memperluas wawasan kerja mereka dari pihak FSRD UK Maranatha. Sehingga dalam pemilihan tempat kerja praktik, mahasiswa akan mendapat pandangan yang lebih luas


(9)

40

dan tidak perlu bingung mencari-cari sendiri tempat kerja praktiknya. Mungkin dapat dibuat juga buku panduan kerja praktik yang berisi mengenai tempat-tempat kerja praktik yang baik, dilengkapi dengan bahasan singkat mengenai perusahaan, profesi apa saja yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut, hingga pekerjaan-pekerjaan desain apa saja yang dilakukan perusahaan tersebut. Sehingga mahasiswa dapat memilih tempat kerja praktik sesuai dengan bidang yang diinginkannya agar ke depannya mahasiswa dapat lebih fokus menekuni bidang tersebut dengan modal pengalaman kerja yang cukup.

4.3 Saran Kepada Pihak Fronts Creative Factory

Fronts Creative Factory bisa dibilang masih muda usianya dalam meniti karir di dunia Desain Komunikasi Visual. Namun dengan modal kreativitas dan profesionalitas yang dimiliki, Fronts Creative Factory sejauh ini dapat memuaskan klien-kliennya. Didukung dengan kegigihan dan ketelatenan mereka dalam membidik pasar, membawa mereka untuk dapat eksis dalam dunia Desain Komunikasi Visual. Pembagian kerja dalam Fronts Creative Factory telah tertata dengan baik dan terlihat jelas dalam kinerja mereka yang terstruktur dan terorganisir dengan baik. Fasilitas yang dimiliki juga telah memenuhi kriteria untuk menunjang kerja mereka sebagai salah satu perusahaan Desain Komunikasi Visual. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang kuat juga menunjang proses kerja sehingga suasana kerja menjadi lebih nyaman.

Namun melihat persaingan dunia desain yang semakin ketat, diharapkan Fronts Creative Factory semakin terpacu untuk terus berkembang agar dapat bersaing di dunia desain yang semakin ramai. Fronts Creative Factory diharapkan dapat berkembang dengan lebih baik dan merambah ke luar kota bahkan ke luar negeri untuk ke depannya. Selain itu, kepercayaan dari para klien yang telah dicapai kini diharapkan dapat terus dipertahankan dengan kualitas yang semakin ditingkatkan juga. Serta yang terakhir untuk memperluas pasar, Fronts Creative Factory diharapkan dapat lebih memperhatikan kegiatan marketing atau promosi mereka untuk memperkenalkan eksistensi mereka kepada masyarakat luas.


(1)

3 1.2 Lingkup Pekerjaan

Selama melaksanakan kerja praktik, cukup banyak pengalaman yang tidak dapat diperoleh di kelas. Mulai dari penjelasan baru mengenai layout dan branding misalnya, hingga cara memilih media cetak yang tepat dan cara menghadapi klien. Pekerjaan utama yang dilakukan adalah merancang desain dalam berbagai bentuk media yang harus disesuaikan dengan kebutuhan klien. Berbagai pekerjaan tersebut selalu dimulai dari pengolahan data baik itu data mentah dari klien maupun data yang dapat diperoleh dari berbagai sumber sampai pembuatan berbagai alternatif desain yang konseptual sesuai kebutuhan klien dan target market mereka.

Selama melaksanakan kerja praktik, ada berbagai macam proyek yang dikerjakan. Proyek pertama adalah pembuatan logo untuk Butter Creme Cupcakes, sebuah cupcakes store yang akan didirikan di Bandung, yang dilanjutkan dengan pembuatan stationary set dan packaging-nya dengan berbagai variasi ukuran. Proyek selanjutnya adalah pembuatan logo untuk Rue Olivia Fashionary, perusahaan penyetok pakaian dan asesoris remaja wanita dan wanita yang juga dilanjutkan dengan pembuatan stationary set dan hang tag-nya. Beralih dari branding, proyek selanjutnya adalah pembuatan invitation untuk acara Ground Breaking Ciumbuleuit Apartment 2. Kemudian pembuatan customer book cover untuk Anata Concept, ekspansi dari Anata Salon yang khusus menyediakan perawatan untuk para calon pengantin. Selanjutnya pembuatan sign system untuk Mitra Hotel dan yang terakhir adalah pembuatan menu board untuk Melrose Cafe. Melalui proyek-proyek yang bervariasi itulah, kita akan banyak mendapatkan pengetahuan baru.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, pada kerja praktik ini lebih difokuskan pada bagaimana memecahan masalah yang ada dari klien, untuk kemudian diolah dan dikembangkan. Misalnya untuk proyek pembuatan logo, setelah mendapatkan informasi, kita harus mulai membuat sketsa dengan dasar permintaan klien dan kembangan dari ide kita yang kemudian diajukan kepada klien, melalui revisi-revisi hingga disetujui pada akhirnya. Untuk pembuatan stationary, packaging, invitation, cover buku dan menu board kita cukup sampai pada tahap mendesain, membuat dummy dan final dummy, sedangkan final artwok akan dikerjakan oleh art director.


(2)

1.4Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktik

Beberapa tujuan yang ingin dan telah dicapai dalam pelaksanaa kerja praktik adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi persyaratan mata kuliah Kerja Praktik semester VII.

2. Memenuhi salah satu persyaratan akademik kelulusan program studi SI Desain Komunikasi Visual di Universitas Kristen Maranatha.

3. Menambah wawasan dan pengalaman dalam bidang Desain Komunikasi Visual sebelum memasuki tahap dunia kerja yang sesungguhnya.

4. Mempelajari hal-hal baru yang berkaitan dengan Desain Komunikasi Visual yang belum pernah didapat di kelas.

5. Mengenal lebih dalam mengenai bagaimana prosedur kerja yang sebenarnya dalam bidang Desain Komunikasi Visual.

6. Memahami dan mempelajari sistem kerja profesional dalam lingkup Desain Komunikasi Visual dan bagaimana cara menghadapi klien.

7. Membuka wawasan baru mengenai proses pembuatan desain hingga produksi akhir untuk dipublikasikan dengan penggunaan berbagai media.

8. Belajar untuk menjalin hubungan atau bekerjasama dengan para desainer lain sebagai sebuat tim untuk mencari pemecahan masalah hingga pembagian kerja dengan desainer lain sesuai dengan porsinya masing-masing.

9. Belajar untuk beradaptasi dengan suasana dan lingkungan kerja yang nyata dalam bidang Desain Komunikasi Visual.

1.5Metode Perolehan dan Pengolahan Data

Dalam proses penyusunan laporan kerja praktik ini, metode perolehan dan pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Metode empiris yaitu metode yang dilakukan dengan pengamatan langsung selama menjalani proses kerja praktik, baik cara menghadapi klien maupun nasihat dan masukan-masukan yang diberikan.

2. Data tertulis yaitu pengolahan data yang diperoleh selama menangani beberapa project di Fronts Creative Factory dan juga data pembelajaran lainnya seperti pembelajaran mengenai sistem dan prosedur kerja yang digunakan dalam Fronts Creative Factory.


(3)

37

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Manfaat Yang Diperoleh Dari Kerja Praktik

Selama duduk di bangku perkuliahan, mahasiswa dibimbing dan diajarkan untuk mengerjakan proyek-proyek desain melalui berbagai macam tahap yang terstruktur. Dimulai dari brain storming, pembuatan sketsa, pemilihan desain, penyempurnaan desain, pemilihan warna sampai pada tahap akhir pembuatan suatu desain yaitu tahap produksi. Secara keseluruhan, proses-proses tersebut dilaksanakan secara terstruktur dan diperiksa secara mendetail untuk menghasilkan desain yang baik dengan bimbingan dari dosen pengajar.

Berbeda dengan kenyataan dalam dunia kerja sebenarnya, desainer tidak akan memiliki dosen pembimbing lagi seperti masa kuliah. Proses-proses mendesain pun belum tentu terlaksana dengan terstruktur sebagaimana mestinya. Dalam dunia kerja tidak menutup kemungkinan kita akan melewati proses-proses tersebut dengan tidak runtut dan bahkan berulang-ulang, dikarenakan deadline, penyesuaian desain dengan keinginan klien, hingga kendala pada proses produksi.

Dalam pelaksanaan di dunia kerja yang sebenarnya, sebagai desainer kita tidak bisa terlalu idealis seperti pada masa kuliah. Desainer harus selalu bersikap terbuka dalam menerima kehendak dan keinginan klien. Kita tidak dapat menentukan konsep desain sesuai yang kita inginkan begitu saja, namun konsep desain pun harus dimatangkan melalui persetujuan dan penyesuaian dengan keinginan klien. Ketika klien belum menyetujui desain maupun konsep desain kita, tentu saja kita harus melakukan revisi-revisi hingga klien akan merasa puas dengan hasil desain kita. Selain itu sebagai desainer grafis kita juga harus mampu mempresentasikan hasil desain kita dengan sebaik-baiknya agar dapat meyakinkan klien bahwa hasil desain kita memiliki konsep yang kuat dan matang. Presentasi yang baik juga dapat membantu kita mempertahankan konsep ataupun desain yang kita miliki sehingga klien tidak akan terlalu mengatur kita, karena seharusnya kita sebagai desainer lebih tahu mana konsep desain yang lebih tepat digunakan untuk suatu proyek, dari pada klien yang tidak memiliki latar belakang pendidikan Desain Komunikasi Visual sama sekali.


(4)

Selain itu di dalam dunia kerja yang nyata, kita tidak dapat hanya bekerja secara individual. Namun akan dibutuhkan kerjasama dengan para desainer lain atau bias disebut juga akan dibutuhkan kerja tim sehingga kita dapat menghasilkan suatu desain yang kreatif, inovatif dan maksimal tentunya. Ide-ide yang dihasilkan dari beberapa orang di dalam tim tentunya akan sangat berarti dibandingkan ide dari satu orang saja. Ide-ide kreatif yang muncul dalam tim kemudian digabungkan atau diolah ulang sehingga dapat menghasilkan ide yang brilian. Ide inilah yang kemudian dikembangkan dan diterapkan dalam desain yang kemudian dipresentasikan kepada klien hingga akhirnya klien akan menyetujui desain yang kita buat.

Melalui mata kuliah Kerja Praktik ini mahasiswa mendapatkan kesempatan yang sangat berharga untuk menambah pengalaman di dunia kerja. Kesempatan untuk melakukan praktik kerja di suatu perusahaan adalah suatu pelajaran yang sangat berharga bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu serta pengetahuan yang telah didapat di kelas ke dalam dunia kerja nyata di bidang Desain Komunikasi Visual. Mahasiswa dapat merasakan manfaat yang sangat besar dalam perkembangan pengetahuan mengenai bagaimana menyikapi dunia kerja desain grafis dalam lingkungan nyata. Manfaat-manfaat yang dapat dirasa adalah perkembangan wawasan mengenai cara menyikapi klien, pengetahuan mengenai desain-desain masa kini melalui buku-buku sampai perkembangan praktikan dalam menggunakan software dan program baru sebagai media bantu untuk membuat sebuah desain. Tidak hanya mendalami proses pembuatan desain saja, praktikan juga mempelajari proses produksi yang sebenarnya ke percetakan-percetakan. Sehingga setelah melakukan keseluruhan proses kerja praktik, mahasiswa dapat memahami secara lebih mendalam dan nyata proses-proses desain mulai dari proses brain storming, proses pembuatan desain hingga sampai ke tahap akhir yaitu tahap produksi. Semua yang kita dapat itulah yang akan mempengaruhi pandangan dunia kerja dan pembelajaran kita ke depan.

Dari keseluruhan pengalaman itu, hal penting yang sangat bermanfaat yang didapat dari kerja praktik di Fronts Creative Factory adalah mengenai konsep. Bahwa untuk menciptakan desain yang maksimal harus selalu didukung dengan konsep yang tepat dan matang. Maka dari itu, konsep menjadi hal yang sangat berperan penting dalam desain dan harus dimatangkan sejak awal untuk digunakan sebagai patokan dalam proses mendesain selanjutnya.


(5)

39

4.2 Saran Kepada Pihak DKV FSRD UK Maranatha

Dengan adanya mata kuliah Kerja Praktik yang dijadikan prasyarat kelulusan, FSRD UK Maranatha telah memberikan bekal yang sangat banyak untuk para mahasiswanya. Mahasiswa banyak memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru mengenai dunia kerja nyata di bidang Desain Komunikasi Visual yang mungkin belum pernah didapat sebelumnya oleh kebanyakan mahasiswa. Mahasiswa dipersiapkan dan dilatih secara langsung untuk menjadi sumber daya manusia yang kompeten di bidang Desain Komunikasi Visual, memiliki daya juang tinggi serta pengalaman kerja yang cukup baik. Wawasan dan pandangan mahasiswa pun diperluas dalam menghadapi dunia kerja yang nyata nantinya.

Diharapkan dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia desain, FSRD UK Maranatha juga dapat lebih memperhatikan kemajuan pendidikan dengan memperlengkap fasilitas pendukung proses pembelajaran agar mahasiswa juga dapat selalu update mengenai perkembangan-perkembangan yang muncul di dunia desain. Jika dapat terwujud demikian, maka kemajuan teknologi dan pembelajaran desain dapat saling mendukung satu sama lain demi kemajuan desain itu sendiri.

Diharapkan juga agar FSRD UK Maranatha dapat membuka lebih banyak peluang kerja bagi para mahasiswanya. Salah satunya adalah dengan memperbanyak pengenalan-pengenalan karya mahasiswa kepada masyarakat luas melalui pameran-pameran karya mahasiswa. Melalui pameran-pameran-pameran-pameran karya mahasiswa ini, diharapkan selain membuka peluang kerja untuk para mahasiswanya, juga dapat mempromosikan dan mengangkat nama baik FSRD UK Maranatha sendiri. Kreativitas para mahasiswa perlu dikenalkan secara lebih intens kepada masyarakat luas untuk menunjukkan bahwa karya-karya mahasiswa FSRD UK Maranatha mampu bersaing dengan mahasiswa dari universitas-universitas lain dan tidak dapat diremehkan.

Keputusan kampus untuk menetapkan adanya mata kuliah Kerja Praktik sebagai mata kuliah wajib yang harus diambil mahasiswa sebagai prasyarat kelulusan adalah suatu keputusan yang sangat baik. Saran untuk ke depannya, mahasiswa dapat memperoleh rujukan-rujukan tempat untuk melaksanakan kerja praktik yang dapat membangun dan memperluas wawasan kerja mereka dari pihak FSRD UK Maranatha. Sehingga dalam pemilihan tempat kerja praktik, mahasiswa akan mendapat pandangan yang lebih luas


(6)

dan tidak perlu bingung mencari-cari sendiri tempat kerja praktiknya. Mungkin dapat dibuat juga buku panduan kerja praktik yang berisi mengenai tempat-tempat kerja praktik yang baik, dilengkapi dengan bahasan singkat mengenai perusahaan, profesi apa saja yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut, hingga pekerjaan-pekerjaan desain apa saja yang dilakukan perusahaan tersebut. Sehingga mahasiswa dapat memilih tempat kerja praktik sesuai dengan bidang yang diinginkannya agar ke depannya mahasiswa dapat lebih fokus menekuni bidang tersebut dengan modal pengalaman kerja yang cukup.

4.3 Saran Kepada Pihak Fronts Creative Factory

Fronts Creative Factory bisa dibilang masih muda usianya dalam meniti karir di dunia Desain Komunikasi Visual. Namun dengan modal kreativitas dan profesionalitas yang dimiliki, Fronts Creative Factory sejauh ini dapat memuaskan klien-kliennya. Didukung dengan kegigihan dan ketelatenan mereka dalam membidik pasar, membawa mereka untuk dapat eksis dalam dunia Desain Komunikasi Visual. Pembagian kerja dalam Fronts Creative Factory telah tertata dengan baik dan terlihat jelas dalam kinerja mereka yang terstruktur dan terorganisir dengan baik. Fasilitas yang dimiliki juga telah memenuhi kriteria untuk menunjang kerja mereka sebagai salah satu perusahaan Desain Komunikasi Visual. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang kuat juga menunjang proses kerja sehingga suasana kerja menjadi lebih nyaman.

Namun melihat persaingan dunia desain yang semakin ketat, diharapkan Fronts Creative Factory semakin terpacu untuk terus berkembang agar dapat bersaing di dunia desain yang semakin ramai. Fronts Creative Factory diharapkan dapat berkembang dengan lebih baik dan merambah ke luar kota bahkan ke luar negeri untuk ke depannya. Selain itu, kepercayaan dari para klien yang telah dicapai kini diharapkan dapat terus dipertahankan dengan kualitas yang semakin ditingkatkan juga. Serta yang terakhir untuk memperluas pasar, Fronts Creative Factory diharapkan dapat lebih memperhatikan kegiatan marketing atau promosi mereka untuk memperkenalkan eksistensi mereka kepada masyarakat luas.