Evaluasi pelaksanaan tugas Account Representative (AR) dalam sistem modernisasi perpajakan Kantor Pajak Pratama : Study kasus di kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR)
DALAM SISTEM MODERNISASI PERPAJAKAN KANTOR PAJAK
PRATAMA
(Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo)
Rima Ayu Anggraini
NIM
: 112114130
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2016
Account Representative (AR) adalah petugas yang bertugas di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama yang sudah menerapkan sistem administrasi modern.
Tujuan penlitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan Account
Representative dalam sistem modernisasi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Pasar Rebo.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan
menggunakann kuesioner. Uji validitas dan uji reabilitas diterapkan untuk
menguji data dari kuesioner. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan
Rentang Kelas.
Hasil penelitian pelaksanaan Account Representative di KPP Pratama
Jakarta Pasar Rebo adalah sebesar 29,35 dari 30,00. Hal ini menunjukkan bahwa
Account Representativedalam sistem modernisasidi KPP Pratama Pasar Rebo
berada di rentang 25,2-30,0 yang dikategorikansangat baik.
Kata kunci: Pelaksanaan Account Representative, sistem modernisasi perpajakan
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
EVALUATION OF ACCOUNT REPRESENTATIVE IN THE
MODERNIZATION OF THE SYSTEM TAXATION OF TAX SYSTEM
OFFICER
(The Case Study at Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta)
Rima Ayu Anggraini
NIM :112114130
Sanata Dharma University of Yogyakarta
2016
Account Representative is the officer in charge at the Pratama Tax Office
Pasar Rebo Jakarta, which has already applied modern administrative system. The
purpose of this research is to evaluate the account representative in the Pratama
Tax Office Pasar rebo Jakarta.
The kind of this research is case study. The data was collected using a
questionnaire. Validity and reliability test were applied to the data from the
questionnaire. The analysis was done using a range of classes.
Research shows that the evaluation of Account Representative in the
Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta was scored 29,35 from 30,00. This shows
that the Account Representative in the modernization of the taxation system in
Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta in the range of 25,2-30,0 which is
categorized as very good.
Keywords : implementation account representative, tax modernization system
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS ACCOUNT
REPRESENTATIVE (AR) DALAM SISTEM
MODERNISASI PERPAJAKAN KANTOR PAJAK
PRATAMA
(Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Rima Ayu Anggraini
NIM : 112114130
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS ACCOUNT
REPRESENTATIVE (AR) DALAM SISTEM
MODERNISASI PERPAJAKAN KANTOR PAJAK
PRATAMA
(Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Rima Ayu Anggraini
NIM : 112114130
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Account Representative (AR) Dalam Sistem
Modernisasi Perpajakan Kantor Pajak Pratama (Studi Kasus di Kantor Pajak
Pratama Jakarta Pasar Rebo) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 22 Januari
2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya
aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau
keseluruhan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak dengan
ini saya menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini.
Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau
meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar
ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 29 Januari 2016
Yang membuat pernyataan,
(Rima Ayu Anggraini)
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama
: Rima Ayu Anggraini
NIM
: 112114130
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Evaluasi
Pelaksanaan Tugas Account Representative (AR) Dalam Sistem Modernisasi
Perpajakan Kantor Pajak Pratama (Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta
Pasar Rebo).
Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpusatakaan Universitas Sanata
Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secaraa terbatas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentngan akademis tanpa
perlu meminta izin maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan yang sebenarnya.
Yogyakarta, 29 Januari 2016
Yang membuat pernyataan,
(Rima Ayu Anggraini)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN
Bersabar, Berusaha, dan Bersyukur
Bersabar dalam berusaha
Berusaha dengan tekun dan pantang menyerah dan
Bersyukur atas apa yang telah diperoleh
Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan karena
itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain) dan
berharaplah kepada Tuhanmu.
(Q.S. Al- Insyirah: 6-8)
Kupersembahkan untuk :
ALLAH SWT
Bapak Joko Sutrisno dan Mamah Setyaningtyas
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunia
kepada
penulis
sehingga
dapat
menyelesaikan skripsi ini.penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu
syarat
untuk
memperoleh
gelar
sarjana
pada
program
Studi
Akuntansi,Fakultas Ekonomi Universitas Sanata dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan,bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak.Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., PhD., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
belajar
dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Drs. YP.Supardiyono, M.Si, akt, QIA selaku Kaprodi Akuntansi Universitas
Sanata Dharma.
3. Dra.YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A., selaku pembimbing
yang telah sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Mohammad Isnaeni selaku Kepala Kanwil DJP Jakarta Timur yang
telah membantu memberikan izin untuk penelitian di KPP Pratama Jakarta
Pasar Rebo.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. Bapak Erry S. Dipawinangun selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Pasar Rebo yang sudah mengijinkan untuk penelitian dan
banyak memberi informasi tentang KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo.
6. Orangtua ku Bapak Joko Sutrisno dan Mamah Setyaningtyas yang tidak
pernah lelah memberikan semangat, dukungan, trlebih lagi doa yang tidak
pernah putus hingga selesainya skripsi ini.
7. Keluarga besar Soepomo dan Keluarga besar Sudarmanto yang telah
memberikan doa serta dukungan.
8. Jessie Faizal yang memberikan doa, semangat, dan dukungan kepada
penulis.
9. Om bonie dan keluarga yang selalu memberikan doa serta semangat.
10. Teman-teman kos (Wulan, Cindy, Uma, dan Onik) yang selalu memberikan
semangat serta dukungan.
11. Sahabat serta keluarga baru yang telah memberikan semangat dan
dukungan (Meta, Friska, Anis, Dicky, Monic, Tresya).
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Yogyakarta, 29 Januari 2016
Penulis
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............. iv
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................. xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ........................................................ xii
ABSTRAK ............................................................................................. xiv
ABSTRACT .......................................................................................... xv
BAB I
PENDAHULUAN. .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 5
C. Batasan Masalah ................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian.............................................................. 5
F. Sistematika Penulisan......................................................... 6
BAB II
LANDASAN TEORI ................................................................ 8
A. Perpajakan .......................................................................... 8
B. Reformasi Perpajakan......................................................... 18
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Kebijakan Account Representative..................................... 22
D. Konsultan Pajak.................................................................. 32
E. Perbedaan Konsultan Pajak dan Account Representative. . 35
F. Persamaan Konsultan Pajak dan Account Representative.. 37
BAB III
METODE PENELITIAN.......................................................... 38
A. Jenis Penelitian ................................................................... 38
B. Subjek Penellitian............................................................... 38
C. Objek Penelitian ................................................................. 38
D. Operasional Variabel .......................................................... 39
E. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................... 47
F. Data Penelitian.................................................................... 47
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 47
H. Metode Analisis Data ......................................................... 48
I. Teknis Analisis Data........................................................... 50
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................. 53
A. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ........ 53
B. Visi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo................................ 54
C. Misi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ............................... 55
D. Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ....... 56
E. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo.......... 57
F. Kegiatan KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo........................ 64
G. Produk KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo........................... 65
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.............................. 69
A. Deskripsi Data .................................................................... 70
B. Uji Validitas dan Reabilitas................................................ 73
C. Analisis Data ...................................................................... 75
D. Pembahasan ........................................................................ 80
BAB VI
PENUTUP ................................................................................ 85
A. Kesimpulan......................................................................... 85
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 85
C. Saran ................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 87
LAMPIRAN ................................................................................................ 89
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Perbedaan Konsultan Pajak dan Account Representative........ 35
Tabel 3.1
Tingkat Pelaksanaan Account Representative (AR)................. 52
Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 70
Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................. 71
Tabel 5.3 Data Responden Berdasarlan Lama Bekerja di
KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ............................................. 72
Tabel 5.4
Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Menjadi AR .............................................................................. 72
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas .................................................................... 74
Tabel 5.6 Hasil Uji Reabilitas................................................................... 75
Tabel 5.7
Persentase Jawaban AR Per Butir Pernyataan Untuk
Komponen Tugas AR .............................................................. 77
Tabel 5.8 Persentase Jawaban AR Per Butir Pernyataan Untuk
Komponen Persyaratan Pengangkatan Pegawai...................... 80
Tabel 5.9 Jumlah Masing-Masing Responden Untuk Setiap Butir
Pernyataan Dengan Menggunakan Penilaian Skala Likert ...... 82
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ....... 56
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR)
DALAM SISTEM MODERNISASI PERPAJAKAN KANTOR PAJAK
PRATAMA
(Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo)
Rima Ayu Anggraini
NIM
: 112114130
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2016
Account Representative (AR) adalah petugas yang bertugas di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama yang sudah menerapkan sistem administrasi modern.
Tujuan penlitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan Account
Representative dalam sistem modernisasi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Pasar Rebo.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan
menggunakann kuesioner. Uji validitas dan uji reabilitas diterapkan untuk
menguji data dari kuesioner. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan
Rentang Kelas.
Hasil penelitian pelaksanaan Account Representative di KPP Pratama
Jakarta Pasar Rebo adalah sebesar 29,35 dari 30,00. Hal ini menunjukkan bahwa
Account Representativedalam sistem modernisasidi KPP Pratama Pasar Rebo
berada di rentang 25,2-30,0 yang dikategorikansangat baik.
Kata kunci: Pelaksanaan Account Representative, sistem modernisasi perpajakan
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
EVALUATION OF ACCOUNT REPRESENTATIVE IN THE
MODERNIZATION OF THE SYSTEM TAXATION OF TAX SYSTEM
OFFICER
(The Case Study at Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta)
Rima Ayu Anggraini
NIM :112114130
Sanata Dharma University of Yogyakarta
2016
Account Representative is the officer in charge at the Pratama Tax Office
Pasar Rebo Jakarta, which has already applied modern administrative system. The
purpose of this research is to evaluate the account representative in the Pratama
Tax Office Pasar rebo Jakarta.
The kind of this research is case study. The data was collected using a
questionnaire. Validity and reliability test were applied to the data from the
questionnaire. The analysis was done using a range of classes.
Research shows that the evaluation of Account Representative in the
Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta was scored 29,35 from 30,00. This shows
that the Account Representative in the modernization of the taxation system in
Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta in the range of 25,2-30,0 which is
categorized as very good.
Keywords : implementation account representative, tax modernization system
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kemajuan
perekonomian
Indonesia
adalah
kegiatan
yang
berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan serta bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk dapat merealisasikan tujuan
tersebut perlu banyak memperhatikan pembiayaan kemajuan perekonomian
Indonesia.
Selama lima tahun terakhir penerimaan perpajakan memberikan
kontribusi lebih dari 70% dari total penerimaan dalam negeri. Bahkan pada
tahun 2013, penerimaan pajak hampir mencapai 80% dari total penerimaan
negara (APBN Kementerian Keuangan RI). Menurut Undang-undang
Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
yang dimaksud dengan pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Pajak mempunyai peranan yang cukup penting bagi pembangunan
negara, maka dari itu pemerintah melakukan berbagai upaya untuk terus
meningkatkan penerimaan pajak.Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak adalah
dengan melakukan tax reform (Widodo, 2010:2). Tax reform adalah
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
reformasi
perpajakan
yang
dilakukan
terhadap
2
peraturan-peraturan
perpajakan dan sistem administrasi perpajakan Indonesia. Indonesia
melakukan reformasi perpajakan untuk pertama kalinya pada tahun 1983
dan menghasilkan tiga Undang-Undang perpajakan yaitu UU ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), UU Pajak Penghasilan (PPh) dan
UU Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN
dan PPnBM), dan selanjutnnya dilakukan perubahan melalui amandemen.
Langkah lain yang dilakukan Direktorat Jendral Pajak (DJP) adalah
melakukan perubahan dalam sistem pelayanan, peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM), dan penyempurnaan organisasi dengan membuat KPP
modern. Sebelum modernisasi pajak dilakukan terdapat beberapa kantor
Pelayanan Pajak (KPP) yang dibentuk berdasarkan jenis pajaknya, yaitu
Kantor Pelayanan Pajak yang menangani Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP
PBB) yang khusus menangani permasalahan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Kantor
Karikpa (Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak) yang bertugas
menangani masalah pemeriksaan, serta ada Kantor Penyuluhan dan
Pengamatan Potensi Perpajakan (KP-4) yang bertugas sebagai fungsi
penyuluhan. Keadaan struktur organisasi seperti ini bersifat ganda dan
dualisme fungsi karena fungsi pelayanan dan pemeriksaan sama-sama
dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP), bahkan jika ada permohonan
keberatan juga dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Pelayanan pada saat KPP sebelum modern tidak menerapkan
pelayanan satu atap (one stop service) karena KPP dibagi berdasarkan jenis
pajak. Hal tersebut tidak memberikan kemudahan kepada wajib pajak dalam
melaksanakan pemenuhan kewajiban perpajakannya. Keadaan seperti ini
mendorong DJP untuk melakukan modernisasi dengan membuat KPP
modern. Kantor Pelayanan Pajak Modern diawali dengan dibentuknya
Kantor LTO (Large Taxpayer Office) pada tahun 2002, biasa disebut dengan
KPP WP besar menangani 300 wajib pajak badan terbesar di seluruh
Indonesia.
Kedua,
pada
tahun
2003
dibentuklah
Kantor
MTO
(MediumTaxpayer Office) yang kemudian lebih sering disebut dengan nama
KPP Madya menangani 200-500 WP Badan terbesar di Lingkungan
kanwilnya. Langkah ketiga adalah pembentukan Kantor STO (Small
Taxpayer Office) yang biasa dikenal dengan sebutan KPP Pratama.
Terciptanya KPP modern membuat DJP senantiasa memberikan pelayanan
prima, DJP memberikan pelayanan ekstra yaitu dengan membentuk Account
Representative di setiap KPP Modern.
Account Representative adalah petugas yang bertugas di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama yang sudah menerapkan sistem administrasi
modern. Peranan Account Representative (AR) di dalam memberikan
pelayanan yang baik kepada wajib pajak sangat diperlukan. Dengan
berlakunya sistem Account Representative (AR) sebagai salah satu wujud
pelayanan prima kepada wajib pajak, diharapkan dapat membantu
peningkatan penerimaan pajak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Sehingga dengan mengetahui kualitas pelayanan dan pengawasan
dari perangkat pajak melalui opini dari wajib pajak selaku customer dari
perpajakan, kita dapat mengevaluasi apakah Account Representative yang
telah diterapkan pada KPP Pratama Pasar Rebo tersebut sudah sesuai
dengan peraturan yang ada. Sehingga kita dapat mengevaluasi kekurangan
dan kelebihan dari perangkat pajak serta dapat menyempurnakan kinerja
dari perangkat pajak di kemudian hari.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul penelitian ini
adalah “Evaluasi Pelaksanaan Tugas Account Representative (AR) Dalam
Sistem Modernisasi Perpajakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama: Studi
Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo”.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B.
5
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang dipaparkan, maka penulis
membuat suatu rumusan masalah yaitu, bagaimana pelaksanaan tugas
Account Representative dalam sistem modernisasi perpajakan?
C.
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan maka batasan
masalah yang diajukan penulis berfokus pada tugas Account Representative
yang terdapat dalam keputusan menteri keuangan RI No. 98/KMK.01/2006.
D.
Tujuan Penelitian
Mengevaluasi bagaimana sistem modernisasi perpajakan dalam
pelaksanaan tugas Account Representative di kantor pelayanan pajak
Pratama Pasar Rebo.
E.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan masukan
bagi para akademisi mengenai pelaksanaan kebijakan Account
Represntative. Dari penelitian ini dapat diketahui seberapa besar
sebuah kebijakan dapat mempengaruhi kinerja dan peningkatan
pelayanan perpajakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
6
Manfaat Praktis
a.
Bagi Direktorat Jenderal Pajak
Analisis dan saran-saran yang dihasilkan dalam penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
Direktorat Jenderal Pajak untuk mengetahui keberhasilan dari
kpelaksanaan kebijakan tersebut.
b.
Bagi Mahasiswa
Penilitian ini akan sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana
sebuah instansi pemerintah dapat mengimplementasikan sebuah
kebijakan dengan tepat dan sesuai tujuan sehingga tercipta
peningkatan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan dan
kemudahan bagi Wajib Pajak dan juga untuk meningkatkan
kinerja
dari
pihak-pihak
yang
terkait
dengan
Account
Representative.
F.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan secara umum dibagi kedalam enam bab yang
materinya dijabarkan sebagai berikut:
Bab I:
Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, batasan penelitian,
rumusan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
Bab II: Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori pendukung yang meliputi teori perpajakan,
reformasi perpajakan, kebijakan Account Representative, dan
kerangka pikir penelitian.
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan jenis penelitian,subjek penelitian,objek
penelitian, operasional variabel, populasi dan sampel penelitian,
data penelitian, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data.
Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum KPP Pratama
Jakarta Pasar Rebo.
Bab V: Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini dijelaskan mengenai deskripsi responden dan teknik
analisis data serat pembahasan yang didasarkan pada teori yang
terdapat pada bab sebelumnya.
Bab VI: Penutup
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil
analisis dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan
penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Perpajakan
1.
Kebijakan Perpajakan
Definisi ataupun pernyataan menurut para ahli mengenai pajak,
menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH yang dikutip menurut
Mardiasmo (2011) mendefinisikan pajak sebagai sebuah iuran rakyat
yang diperuntukan sebagai sumber keuangan negara, hal ini di
tetapkan berdasarkan undang-undang sehingga dapat memberikan
efek memaksa kepada masyarakat umum.Iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) ini tidak
memberikan jasa timbal (kontraprestasi) secara langsung yang ditujukan
kepada masyarakat. Dilihat dari sisi perundang-undangan berdasarkan
Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan yang telah diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 16 tahun 2009 yang menjelaskan pengertian Pajak
yaitu “kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UndangUndang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat".
8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
Dari berbagai macam definisi pajak yang telah dijelaskan
berserta unsur-unsur utama terkait dengan perpajakan, maka dapat
disimpulkan ciri-ciri dan unsur penting atas pengertian perpajakan
(Rahayu 2010), pertama, pajak dipungut berdasarkan undangundang.Pembentukan pemungutan pajak yang didasarkan oleh
undang-undang berfungsi untuk mengatur seluruh masyarakat yang
ada di dalam negara dalam pemenuhan kewajiban atas pembayaran
pajak tersebut.Kedua, pajak dapat dipaksakan.Dengan pembentukan
undang-udang tersebut, maka terdapat faktor hukum yang memaksa
dan menindak Wajib Pajak yang tidakmematuhi kewajibannya
dalam melakukan kewajiban perpajakan.
2.
Pengelompokan Pajak
Jenis-jenis penggolongan pajak tersebut menurut Waluyo
(2008:12) akan djelaskan sebagai berikut:
a.
Menurut Golongan, dibagi menjadi dua yaitu:
1) Pajak langsung, pajak yang pembebanannya tidak dapat
dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung
wajib pajak yang bersangkutan. Contoh: Pajak Penghasilan.
2) Pajak tidak langsung, pajak yang pembebanannya dapat
dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: Pajak Petambahan
nilai.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
10
Menurut Sifat
Pembagian pajak menurut sifat dimaksudkan perbedaan dan
pembagiannya berdasarkan ciri-ciri prinsip yang dibagi menjadi
dua yaitu:
1) Pajak Subjektif, pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam
arti memperhatikan keadaan dari wajib pajak. Contoh: Pajak
Penghasilan.
2) Pajak Objektif, pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
objeknya, tanpa memperhatikan keadaan dari wajib pajak.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah.
c.
Menurut Pemungut dan Pengelolaanya, dibagi menjadi dua yaitu:
1) Pajak Pusat, pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara. Contoh:
Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan
Bea Materai.
2) Pajak Daerah, pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh:
Pajak Reklame, Pajak Hiburan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3.
11
Tata Cara Pemungutan Pajak
Terdapat beberapa stelsel pemungutan pajak yang pernah
diterapkan dalam sistem pemungutan pajak, diantaranya yaitu Suandy
(2005) :
a.
Stelsel Nyata
Stelsel nyata mengenakan pajak yang didasarkan pada objek atau
penghasil yang benar-benar diperoleh dalam setiap tahun pajak
atau periode pajak. Besarnya pajak baru dapat diperhitungkan pada
akhir tahun atau periode pajak, karena penghasilan riil akan dapat
diketahui setelah tahun pajak atau periode pajak berakhir. Namun
stelsel ini memiliki kelemahan dalam pemungutannya karena
pemungutan baru dapat dilakukan pada akhir periode
pajaksedangkan pemerintah membutuhkan penerimaan pajak
tersebut untuk membiayai pengeluaran sepanjang tahun.Stelsel
ini memiliki kelebihan dalam sistem pemungutannya dilihat dari
jumlah pajak yang dipungut sesuai dengan besarnya pajak yang
sesungguhnya terutang karena pajak diperhitungkan setelah
tutup buku, dan penghasilan sebenarnya telah diketahui.
b. Stelsel fiktif
Stelsel fiktif disebut juga stelsel anggapan, karena pengenaan
pajak didasarkan pada suatu anggapan (tidak nyata), dan anggapan
yang dimaksud yaitu pengenaan pajak yang bergantung pada
peraturan perpajakan yang berlaku. Anggapan dapat berupa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
anggaran pendapatan tahun berjalan ataupun asumsi penghasilan
tahun pajak berjalan yang sama dengan tahun sebelumnya.
Stelsel fiktif ini tidak akurat karena besarnya pajak yang
dipungut belum tentu sesuai dengan besarnya pajak yang
sesungguhnya terutang, karena pemungutan didasarkan suatu
anggapan saja. Stelsel ini memiliki keuntungan dari sisi
pemerintah karena pemungutan dapat dilakukan pada awal
tahun atau awal periode pajak akibat dari suatu anggapan
dalam pemungutan pajak yang dilaksanakan.
c.
Stelsel campuran
Stelsel ini merupakan kombinasi stelsel riil dengan fiktif.Dalam
prosesnya, awal tahun pajak penghitungannya menggunakan
metode stelsel fiktif, dan pada akhir tahun diperhitungkan
menggunakan stelsel riil.Kelemahan dalam stelseliniadalah
adanya
tambahan
penghitungan
dilakukan
pekerjaan
dua
kali,
administrasi
pada
awal
karena
danakhir
tahun.Kelebihan dari stelsel ini yaitu pemungutan dapat
dilakukan pada awal tahun, dan pemungutan nya sesuai
dengan besarnya pajak sesungguhnya karena dilakukan
penghitungan ulang pada akhir tahun pajak.
4.
Sistem Pemungutan Pajak
Pada umumnya terdapat beberapa sistem pemungutan pajak,
diantaranya adalah self Assessment System, Official assessment system,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
dan Withholding Tax System, menurut Rahayu (2010).Negara
Indonesia pernah menggunakan beberapa sistem pemungutan pajak,
yaitu :
a.
Official Assesment System
Sistem Official Assessment System ini memberikan wewenang
pemungutan pajak pada fiskus, dan di- laksanakan hingga
tahun 1967.Sistem ini memberikan kewajiban kepada fiskus
untuk aktif dimulai dari mencari Wajib Pajak untuk pemberian
NPWP hinga pada penetapan jumlah pajak yang terutang
melalui penerbitan SKP (Rahayu: 2010).Pelaksanaan sistem ini
mengakibatkan masyarakat atau Wajib Pajak tidak mendapatkan
bimbingan
dan
pembinaan
atas
kewajiban
perpajakannya,dengan kurangnya pengetahuan Wajib Pajak
atas kewajiban perpajakannya maka terdapat kemungkinan
penyelewengan kekuasaan fiskus dalam penarikan pajak atas
Wajib Pajak tersebut untuk kepentingan pribadi. Menurut
(Mardismo : 2011) terdapat beberapa ciri utama dari Official
Assessment System dalam penerapannya yaitu:
1) Adanya pemberian wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang pada Wajib Pajak oleh fiskus.
2) Wajib Pajak bersifat pasif atau tidak paham mengenai
sistemasi perpajakan yang ada.
3) Hutang pajak timbul setelah dikeluarkannya Surat Ketetapan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
Pajak (SKP) oleh fiskus yang telah menentukan besarnya
pajak yang terutang.
b.
Self Assesment System
Sistem perpajakan berbasis Self Assesment System mulai
dilaksanakan secara efektif pada tahun 1984 dengan atas dasar
perombakan
perundang-undangan
perpajakan
pada
tahun
1983.Self Assesment System adalah menghitung atau menilai
sendiri, sehingga Wajib Pajak sendiri yang melakukan
penghitungan dan melakukan penilaian atas pemenuhan
kewajiban perpajakannya, yang mengakibatkan pemberikan
kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk memenuhi dan
melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakannya.Dengan
pemberian kepercayaan kepada Wajib Pajakatas pemenuhan dan
pelaksanaan kewajiban tersebut, maka fiskus tidak dapat campur
tangan dalam penentuan besarnya pajak yang terutang selama
Wajib Pajak tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Beberapa
kegiatan yang dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak antara lain:
1) Mendaftarkan diri di Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
2) Menghitung dan memperhitungkan sendiri jumlah pajak
yang terhutang.
3) Melaporkan penyetoran tersebut kepada Direktur Jenderal
Pajak.
4) Menetapkan sendiri jumlah pajak yang terutang melalui
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) dengan baik dan benar.
Menurut (Rahayu: 2010) Self Assessment System ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kepastian hukum.
2) Sederhana dalam penghitungan.
3) Mudah dalam pelaksanaannya.
4) Adil dan merata.
5) Penghitungan pajak dilakukan oleh Wajib Pajak.
c.
With holding System
Pada sistem perpajakan Withholding System terdapat pihak ketiga
yang dapat dipilih oleh pihak Wajib Pajak Orang Pribadi
maupun Wajib Pajak Badan Dalam Negeri.Pihak ketiga diberi
kepercayaan
oleh
peraturan
perundangudangan
untuk
melaksanakan kewajiban memotong atau memungut pajak
penghasilan
yang
dibayarkan
kepada
pemerintah
(Rahayu: 2010).Pelaksanaan sistem perpajakan ini mulai
dilaksanakan
secara
efektif
pada
tahun
1984.Menurut
Mardiasmo (2011), ciri-ciri utama dari Withholding System
yaitu, wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang
ada pada pihak ketiga, pihakselain fiskus dan Wajib Pajak. Di
dalam sistem ini, pihak ketiga memiliki peran aktif di dalam
sistem, dan fiskus hanya berperan sebagai pemeriksa pajak,
penagihan ataupun tindakan penyitaan jika terdapatnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
indikasi
pelanggaran
perpajakan,
seperti
pada
16
sistem
perpajakan Self Assesment System.Menurut (Rahayu:
2010) sistem perpajakan Withholding ini memiliki beberapa
manfaat yaitu:
1) Berfungsi untuk meningkatkan kepatuhan secara sukarela,
karena pembayar pajak secara tidak langsung telah
melakukan kewajiban membayar pajak.
2) Sebagai pengumpul pajak otomatis bagi pemerintah,
tanpa perlu keluarnya biaya tambahan.
3) Merupakan penerapan prinsip Convinience of tax system.
4) Sistem ini dapat meningkatkan penerimaan pajak (Optimalisasi
perluasan objek pajak).
5.
Fungsi Pajak
Pajak memiliki fungsi sebagai alat yang menentukan politik
perekonomian suatu negara, pajak memiliki kegunaan dan manfaat
pokok untuk meningkatkan kesejahteraan umum masyarakat, beberapa
fungsi dari pajak yaitu :
a.
Fungsi budgetair
Dalam hal ini pajak berfungsi sebagai dana untuk menutup
biaya yang harus dikeluarkan
oleh
pemerintah
dalam
menjalankan fungsinya.Fungsi ini berguna sebagai alat
pengumpul dana secara optimal ke kas negara dengan cara sistem
pemungutan berdasarkan undang-undang perpajakan yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
berlaku di negara tersebut. Pajak ini memasukan uang dari sektor
swasta (masyarakat) kedalam kas negara atau anggaran negara
yang didasarkan undang-undang (Rahayu: 2010). Faktor-faktor
penting
dalam
mempengaruhi
dan
mengoptimalkan
pemasukan dana melalui pemungutan pajak dari warga negara
yaitu:
1) Terdapat
kejelasan,
kepastian,
serta
kesederhanaan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
2) Terdapat
kebijakan
pemerintah
dalam
peng-
implementasian undang-undang perpajakan tersebut.
3)
Adanya sistem administrasi perpajakan yang tepat dan
sederhana.
4) Terdapat
pelayanan
yang
memadai
dalam
proses
pemungutan pajak.
5) Adanya kesadaran dan pemahaman warga negara atas
kewajibannya dalam melakukan pembayaran pajak.
6) Cukupnya kualitas petugas pajak dalam melaksanakan
kewajibannya (intelektual, keterampilan, integritas, dan
moral yang tinggi).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
18
Fungsi regulerend
Fungsi ini mengatur dalam penerapan pajak sebagai
alat
kebijakan
pemerintah
untuk
mencapai
tujuan
utamanya.Fungsi ini bersifat tambahan dari sisi fungsi
budgetair (Rahayu: 2010). Menurut (Prastowo: 2010) Pajak
yang
merupakan
alat
kebijakan
ekonomi-politik
dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atautingkat konsumsi
masyarakat.Sehingga pajak menjadi cara yang efektif untukmenjaga
stabilitas dan sebagai alat redistribusi pendapatan yang baik.
Dengan adanya sistem pemungutan yang baik, aturan perpajakan
yang adil dan jelas, serta dukungan aparatur yang profesional
merupakan pilar utama agar pajak menjadi alat redistribusi
pendapatan yang baik.
B. Reformasi Perpajakan
1.
Reformasi Perpajakan di Indonesia
Reformasi
administrasi
perpajakan
bertujuan
untuk
perbaikan sistem administrasi perpajakan yang terdahulu menjadi
lebih efisien dan efektif, guna mencapai sasaran penerimaan pajak
yang optimal (Rahayu: 2010).Modernisasi pajak yang dilakukan
memiliki
konsep
pelayanan
prima
dan
pengawasan
yangintensif dengan pelaksanaan good governance.Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pajak serta
kepercayaan masyarakat terhadap administrasi perpajakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
yang
baru,
dengan
produktivitas
pegawai
pajak
19
yang
tinggi.Perubahan yang mendasar yaitu pada paradigma perpajakan,
yang awalnya berbasis jenis pajak, menjadi berbasis fungsi yang
mengutamakan aspek pelayanan kepada masyarakat.Aspek ini
didukung oleh fungsi pengawasan, pemeriksaan, maupun
penagihan pajak.(Modernisasi Pajak dan Kepuasan Wajib Pajak,
Harian Kontan2007). Negara melakukan reformasi dalam
perpajakan dengan alasan sebagai berikut (Rahayu: 2010):
a.
Agar dapat menstabilkan perekonomian akibat pengaruh dari
perekonomian internasional maupun nasional.
b.
Usaha pengalihan sektor penerimaan APBN dari migas yang
sebelumnya menjadi sumber dana bagi pemerintah, karena migas
tidak berkelanjutan seperti hal nya pajak yang terus membutuhkan
penerimaan berkelanjutan.
c.
Mengikuti ketentuan dunia dalam hal pendanaan (berupa pinjaman
luar negeri) yang mensyaratkan struktur pajak harus disesuaikan
dengan kondisi negara seharusnya.
d.
Berfungsi menigkatkan penerimaan negara dari sektor pajak.
Selain dari alasan yang pemerintah dalam melakukan reformasi, terdapat
tujuan reformasi perpajakan (Rahayu: 2010) yaitu :
a.
Guna meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan kepada Wajib
Pajak (Tax payers quality services) yang merupakan sumber aliran
dana pendapatan kas negara.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
20
Agar dapat menekankan tindakan penyelundupan pajak (Tax
Evasion) oleh Wajib Pajak.
c.
Meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan
kewajiban perpajakannya.
d.
Penerapan konsep Good Governance, dengan adanya transparansi,
Responsibility, keadilan serta akuntabilitas dalam peningkatan
kinerja instansi pajak, sekaligus keterbukaan dalam pos penggunaan
pengeluaran dana pajak yang digunakan oleh pemerintah.
e.
Meningkatkan penegakan hukum pajak di negara, dengan
pengawasan
yang
tinggi
dalam
pelaksanaan
administrasi
perpajakan yang baik kepada fiskus ataupun kepada Wajib Pajak.
2.
Modernisasi Administrasi Perpajakan
Menurut Pandiangan (2008: 9) dalam buku Modernisasi dan
Reformasi Pelayanan Pajak Berdasarkan UU terbaru dari konsep
dan tujuan modernisasi perpajakan, telah terjadi perubahan
paradigma
dalam
berbagai
aspek
yang
berkaitan
dengan
perpajakan, yaitu:
a.
Organisasi berubah dari berdasarkan “jenis pajak” menjadi
berdasarkan “fungsi”. Hal ini dalam rangka “client oriented”
b.
Sistem dan proses kerja, berubah dari “manual: menjadi
berdasarkan “sistem” (Sistem Informasi Direktorat Jenderal
Pajak, SIDJP) dengan “case management”. Hal ini terkait
dengan pemanfaatan teknologi informatika ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c.
21
Lebih mengedepankan aspek pelayanan kepada Wajib Pajak
(customer orianted) dengan adanya help desk maupun Account
Representative.
d.
Adanya unit khusus yang menangani keluhan (complaint
center), sebelumnya tidak ada. Sehingga menjadi masukkan
berharga dalam merawat dan memperbaiki pelayanan secara
berkelanjutan.
e.
Tuntutan profesional sumber daya manusia dalam bekerja.
f.
Adanya “kode etik pegawai” yang sebelumnya tidak ada,
seirama dengan pelaksanaan “good governance” dan “equal
treatment” dapat berjalan dengan baik.
3. Keunggulan Pelayanan dalam Sistem Administrasi Perpajakan
Modern adalah:
a.
Permasalahan perpajakan wajib pajak dapat segera ditangani
melalui satu pintu.
b.
Kualitas pelayanan dapat dijaga melalui beberapa perangkat
antara lain complaint center, case management, workflow
system, dan kode etik pegawai.
c.
Penyeragaman
pemahaman
terhadap
setiap
ketentuan
perpajakan yang baru sebelum disampaikan kepada Wajib
Pajak melalui Account Representative.
d.
Pelatihan secara langsung kepada Wajib Pajak untuk
implementasi e-SPT.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
e.
22
Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) ditangani oleh satu seksi
secara khusus dan disediakan help desk untuk menjawab
pertanyaan yang bersifat umum dan formal dari Wajib Pajak.
f.
Kewajiban-kewajiban perpajakan diinformasikan lebih dini
kepada Wajib Pajak.
C. Kebijakan Account Representative
1.
Pengertian Account Representative
Menurut Pandiangan (2008: 27) mendefinisikan Account
Representative sebagai petugas pajak yang melakukan tugas
pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib
Pajak, melayani pemenuhan hak-hak Wajib Pajak, melayani Wajib
Pajak dalam rangka konsultasi jika Wajib Pajak dalam rangka
konsultasi jika Wajib Pajak memerlukan informasi atau hal lain
terkait hak dan kewajiban pemenuhan perpajakannya. Account
Representative adalah penghubung atau liason officer antara Wajib
Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak. Account Representative
bertanggung jawab memberikan informasi terkait perpajakan atau
peraturan terbaru kepada Wajib Pajak. Dituntut untuk selalu
memberikan respon yang efektif dan professional serta cepat dalam
menanggapi setiap permasalahan perpajakan yang dialami oleh
Wajib Pajak yang menjadi tanggung jawab AR tersebut. Account
Representative juga merupakan sarana pemenuhan hak-hak Wajib
Pajak. AR akan selalu mendampingi, memberikan bimbingan, dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
himbauan kepada Wajib Pajak terkait masalah perpajakan. Account
Representative juga diharuskan untuk mengawasi setiap kegiatan
Wajib Pajak terutama untuk pemenuhan kewajiban perpajakan
beserta hak wajib pajak. Berdasarkan ulasan dan pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa fungsi Account Representative yang
berhubungan langsung dengan wajib pajak secara garis besar
mencakup edukasi, pendampingan, dan pengawasan.
2.
Fungsi Account Representative
Secara garis besar fungsi Account Representative adalah:
a.
Edukasi
Pendidikan juga merupakan sebuah proses pengubahan sikap
dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik (Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional 2002: 263). Edukasi pajak
menurut Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE94/PJ/2010 adalah upaya aktif yang dilakukan Direktorat
Jenderal
Pajak
melalui
pelatihan
mengenai
peraturan
perundang-undangan dan pengisian SPT. Bentuk lain dari
proses adukasi adalah penyuluhan. Menurut Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-98/PJ/2011 kegiatan
penyuluhan sebagai sebuah proses edukasi perpajakan yang
harus dilakukan secara terus – menerus. Penyuluhan dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
dilakukan
melalui
kegiatan-kegiatan
penyuluhan
24
secara
langsung maupun tidak langsung.
b.
Pendampingan
Pendampingan mengacu pada hubungan di antara dua subjek
yaitu, orang yang mendampingi dan orang yang di dampingi
(Wiryasaputra
2006:
19).
Proses
pendampingan
yang
dilakukan oleh AR adalah melalui konsultasi teknis. Konsultasi
teknis adalah konsultasi mengenai hal-hal yang bersifat teknis
di bidang perpajakan. Seperti tata cara penghitungan pajak
terutang dan pengisian SPT. Konsultasi teknis sebenarnya
hampir sama dengan kegiatan penyuluhan, hanya saja
konsultasi teknis dilakukan secara pribadi dari wajib pajak ke
AR yang bertanggung jawab terhadap wajib pajak tersebut.
Konsultasi teknis dapat dilakukan melalui konsultasi langsung
dan konsultasi melalui telepon.
Menurut Iip Latifah (2008:34) yang dikutip dari Kantor
Pelayanan Pajak tugas Account Representative sebagai seorang
konsultasi meliputi:
1) Account Representative memberikan konsultasi mengenai
ketentuan pajak yang berlaku guna memudahkan wajib
pajak dalam memahami kewajiban pajaknya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
2) Account Representative memberikan sosialisasi mengenai
pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan yang dikenakan
terhadap wajib pajak.
3) Account Representative memberian informasi/konsultasi
yang dibutuhkan oleh wajib pajak secara baik, jujur dan
transparan.
Dari
uraian
di
atas
seorang
Account
Representative
memberikan konsultasi atas permasalahan yang dihadapi oleh
wajib pajak sehingga wajib pajak dapat menemukan solusi
serta Account Representative memberikan penjelasan tentang
undang-undang pajak yang berlaku.
c.
Pengawasan
Menurut Harahap (2004: 12) mendefinisikan pengawasan
sebagai segala usaha dan kegiatan untuk mengetahui dan
menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan
tugas atau kegiatan apakah sesuai dengan yang semestinya
apakah tidak. Account Representative juga memiliki unsur
pengawasan, karena petugas Account Representative juga
mengetahui tentang kondisi wajib pajak yang ditanganinya,
sehingga jika wajib pajak mengalami masalah dalam
penghitungan pajaknya maka seorang Account Representative
dapat memberikan solusi untuk masalah wajib pajak tersebut,
karena dalam hal ini Account Representative juga berperan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
sebagai konsultan pajak, pengawasan administrasi terhadap
pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak dilakukan oleh
Account Representative dengan menggunakan fasilitas berbasis
teknologi informasi, Account Representative melakukan
monitoring kepatuhan wajib pajak melalui akses langsung ke
seluruh data wajib pajak seperti data dalam taxpayer dan data
dalam profil wajib pajak (www.Pajak.go.id/berita: 2006).
Dengan akses tersebut maka seorang Account Representative
akan lebih mudah melakukan pengawasan dengan cara:
1) Membandingkan SPT wajib pajak.
2) Membandingkan antara SPTnya dengan data wajib pajak
dan data dari pihak ketiga/alat keterangan atau data
lainnya.
3) Membandingkan
data
seluruh
wajib
pajak
yang
disingkronkan secara terus menerus.
Account
Representative
juga
memiliki
fungsi
sebagai
pengawas atas kewajiban pajak wajib pajak, pengawasan yang
diberikan agar dapat mengawasi dan mengingatkan wajib
pajak atas pajak yang dikenakan terhadapnya, diantara tugas
seorang Account Representative dalam fungsinya sebagai
pengawas adalah:
1) Account Representative membuat perhitungan surat tagih
kepada wajib pajak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
2) Account Representative membuat surat pemberitahuan
perubahan besarnya nilai pajak wajib pajak.
3) Account Representative memberikan himbauan mengenai
penyetoran pajak SPT masa dan tahunan.
4) Account Rep
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR)
DALAM SISTEM MODERNISASI PERPAJAKAN KANTOR PAJAK
PRATAMA
(Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo)
Rima Ayu Anggraini
NIM
: 112114130
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2016
Account Representative (AR) adalah petugas yang bertugas di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama yang sudah menerapkan sistem administrasi modern.
Tujuan penlitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan Account
Representative dalam sistem modernisasi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Pasar Rebo.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan
menggunakann kuesioner. Uji validitas dan uji reabilitas diterapkan untuk
menguji data dari kuesioner. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan
Rentang Kelas.
Hasil penelitian pelaksanaan Account Representative di KPP Pratama
Jakarta Pasar Rebo adalah sebesar 29,35 dari 30,00. Hal ini menunjukkan bahwa
Account Representativedalam sistem modernisasidi KPP Pratama Pasar Rebo
berada di rentang 25,2-30,0 yang dikategorikansangat baik.
Kata kunci: Pelaksanaan Account Representative, sistem modernisasi perpajakan
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
EVALUATION OF ACCOUNT REPRESENTATIVE IN THE
MODERNIZATION OF THE SYSTEM TAXATION OF TAX SYSTEM
OFFICER
(The Case Study at Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta)
Rima Ayu Anggraini
NIM :112114130
Sanata Dharma University of Yogyakarta
2016
Account Representative is the officer in charge at the Pratama Tax Office
Pasar Rebo Jakarta, which has already applied modern administrative system. The
purpose of this research is to evaluate the account representative in the Pratama
Tax Office Pasar rebo Jakarta.
The kind of this research is case study. The data was collected using a
questionnaire. Validity and reliability test were applied to the data from the
questionnaire. The analysis was done using a range of classes.
Research shows that the evaluation of Account Representative in the
Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta was scored 29,35 from 30,00. This shows
that the Account Representative in the modernization of the taxation system in
Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta in the range of 25,2-30,0 which is
categorized as very good.
Keywords : implementation account representative, tax modernization system
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS ACCOUNT
REPRESENTATIVE (AR) DALAM SISTEM
MODERNISASI PERPAJAKAN KANTOR PAJAK
PRATAMA
(Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Rima Ayu Anggraini
NIM : 112114130
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS ACCOUNT
REPRESENTATIVE (AR) DALAM SISTEM
MODERNISASI PERPAJAKAN KANTOR PAJAK
PRATAMA
(Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Rima Ayu Anggraini
NIM : 112114130
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Account Representative (AR) Dalam Sistem
Modernisasi Perpajakan Kantor Pajak Pratama (Studi Kasus di Kantor Pajak
Pratama Jakarta Pasar Rebo) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 22 Januari
2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya
aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau
keseluruhan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak dengan
ini saya menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini.
Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau
meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar
ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 29 Januari 2016
Yang membuat pernyataan,
(Rima Ayu Anggraini)
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama
: Rima Ayu Anggraini
NIM
: 112114130
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Evaluasi
Pelaksanaan Tugas Account Representative (AR) Dalam Sistem Modernisasi
Perpajakan Kantor Pajak Pratama (Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta
Pasar Rebo).
Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpusatakaan Universitas Sanata
Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secaraa terbatas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentngan akademis tanpa
perlu meminta izin maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan yang sebenarnya.
Yogyakarta, 29 Januari 2016
Yang membuat pernyataan,
(Rima Ayu Anggraini)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN
Bersabar, Berusaha, dan Bersyukur
Bersabar dalam berusaha
Berusaha dengan tekun dan pantang menyerah dan
Bersyukur atas apa yang telah diperoleh
Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan karena
itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain) dan
berharaplah kepada Tuhanmu.
(Q.S. Al- Insyirah: 6-8)
Kupersembahkan untuk :
ALLAH SWT
Bapak Joko Sutrisno dan Mamah Setyaningtyas
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunia
kepada
penulis
sehingga
dapat
menyelesaikan skripsi ini.penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu
syarat
untuk
memperoleh
gelar
sarjana
pada
program
Studi
Akuntansi,Fakultas Ekonomi Universitas Sanata dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan,bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak.Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., PhD., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
belajar
dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Drs. YP.Supardiyono, M.Si, akt, QIA selaku Kaprodi Akuntansi Universitas
Sanata Dharma.
3. Dra.YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A., selaku pembimbing
yang telah sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Mohammad Isnaeni selaku Kepala Kanwil DJP Jakarta Timur yang
telah membantu memberikan izin untuk penelitian di KPP Pratama Jakarta
Pasar Rebo.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. Bapak Erry S. Dipawinangun selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Pasar Rebo yang sudah mengijinkan untuk penelitian dan
banyak memberi informasi tentang KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo.
6. Orangtua ku Bapak Joko Sutrisno dan Mamah Setyaningtyas yang tidak
pernah lelah memberikan semangat, dukungan, trlebih lagi doa yang tidak
pernah putus hingga selesainya skripsi ini.
7. Keluarga besar Soepomo dan Keluarga besar Sudarmanto yang telah
memberikan doa serta dukungan.
8. Jessie Faizal yang memberikan doa, semangat, dan dukungan kepada
penulis.
9. Om bonie dan keluarga yang selalu memberikan doa serta semangat.
10. Teman-teman kos (Wulan, Cindy, Uma, dan Onik) yang selalu memberikan
semangat serta dukungan.
11. Sahabat serta keluarga baru yang telah memberikan semangat dan
dukungan (Meta, Friska, Anis, Dicky, Monic, Tresya).
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Yogyakarta, 29 Januari 2016
Penulis
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............. iv
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................. xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ........................................................ xii
ABSTRAK ............................................................................................. xiv
ABSTRACT .......................................................................................... xv
BAB I
PENDAHULUAN. .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 5
C. Batasan Masalah ................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian.............................................................. 5
F. Sistematika Penulisan......................................................... 6
BAB II
LANDASAN TEORI ................................................................ 8
A. Perpajakan .......................................................................... 8
B. Reformasi Perpajakan......................................................... 18
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Kebijakan Account Representative..................................... 22
D. Konsultan Pajak.................................................................. 32
E. Perbedaan Konsultan Pajak dan Account Representative. . 35
F. Persamaan Konsultan Pajak dan Account Representative.. 37
BAB III
METODE PENELITIAN.......................................................... 38
A. Jenis Penelitian ................................................................... 38
B. Subjek Penellitian............................................................... 38
C. Objek Penelitian ................................................................. 38
D. Operasional Variabel .......................................................... 39
E. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................... 47
F. Data Penelitian.................................................................... 47
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 47
H. Metode Analisis Data ......................................................... 48
I. Teknis Analisis Data........................................................... 50
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................. 53
A. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ........ 53
B. Visi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo................................ 54
C. Misi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ............................... 55
D. Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ....... 56
E. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo.......... 57
F. Kegiatan KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo........................ 64
G. Produk KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo........................... 65
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.............................. 69
A. Deskripsi Data .................................................................... 70
B. Uji Validitas dan Reabilitas................................................ 73
C. Analisis Data ...................................................................... 75
D. Pembahasan ........................................................................ 80
BAB VI
PENUTUP ................................................................................ 85
A. Kesimpulan......................................................................... 85
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 85
C. Saran ................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 87
LAMPIRAN ................................................................................................ 89
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Perbedaan Konsultan Pajak dan Account Representative........ 35
Tabel 3.1
Tingkat Pelaksanaan Account Representative (AR)................. 52
Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 70
Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................. 71
Tabel 5.3 Data Responden Berdasarlan Lama Bekerja di
KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ............................................. 72
Tabel 5.4
Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Menjadi AR .............................................................................. 72
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas .................................................................... 74
Tabel 5.6 Hasil Uji Reabilitas................................................................... 75
Tabel 5.7
Persentase Jawaban AR Per Butir Pernyataan Untuk
Komponen Tugas AR .............................................................. 77
Tabel 5.8 Persentase Jawaban AR Per Butir Pernyataan Untuk
Komponen Persyaratan Pengangkatan Pegawai...................... 80
Tabel 5.9 Jumlah Masing-Masing Responden Untuk Setiap Butir
Pernyataan Dengan Menggunakan Penilaian Skala Likert ...... 82
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ....... 56
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR)
DALAM SISTEM MODERNISASI PERPAJAKAN KANTOR PAJAK
PRATAMA
(Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo)
Rima Ayu Anggraini
NIM
: 112114130
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2016
Account Representative (AR) adalah petugas yang bertugas di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama yang sudah menerapkan sistem administrasi modern.
Tujuan penlitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan Account
Representative dalam sistem modernisasi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Pasar Rebo.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan
menggunakann kuesioner. Uji validitas dan uji reabilitas diterapkan untuk
menguji data dari kuesioner. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan
Rentang Kelas.
Hasil penelitian pelaksanaan Account Representative di KPP Pratama
Jakarta Pasar Rebo adalah sebesar 29,35 dari 30,00. Hal ini menunjukkan bahwa
Account Representativedalam sistem modernisasidi KPP Pratama Pasar Rebo
berada di rentang 25,2-30,0 yang dikategorikansangat baik.
Kata kunci: Pelaksanaan Account Representative, sistem modernisasi perpajakan
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
EVALUATION OF ACCOUNT REPRESENTATIVE IN THE
MODERNIZATION OF THE SYSTEM TAXATION OF TAX SYSTEM
OFFICER
(The Case Study at Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta)
Rima Ayu Anggraini
NIM :112114130
Sanata Dharma University of Yogyakarta
2016
Account Representative is the officer in charge at the Pratama Tax Office
Pasar Rebo Jakarta, which has already applied modern administrative system. The
purpose of this research is to evaluate the account representative in the Pratama
Tax Office Pasar rebo Jakarta.
The kind of this research is case study. The data was collected using a
questionnaire. Validity and reliability test were applied to the data from the
questionnaire. The analysis was done using a range of classes.
Research shows that the evaluation of Account Representative in the
Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta was scored 29,35 from 30,00. This shows
that the Account Representative in the modernization of the taxation system in
Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta in the range of 25,2-30,0 which is
categorized as very good.
Keywords : implementation account representative, tax modernization system
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kemajuan
perekonomian
Indonesia
adalah
kegiatan
yang
berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan serta bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk dapat merealisasikan tujuan
tersebut perlu banyak memperhatikan pembiayaan kemajuan perekonomian
Indonesia.
Selama lima tahun terakhir penerimaan perpajakan memberikan
kontribusi lebih dari 70% dari total penerimaan dalam negeri. Bahkan pada
tahun 2013, penerimaan pajak hampir mencapai 80% dari total penerimaan
negara (APBN Kementerian Keuangan RI). Menurut Undang-undang
Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
yang dimaksud dengan pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Pajak mempunyai peranan yang cukup penting bagi pembangunan
negara, maka dari itu pemerintah melakukan berbagai upaya untuk terus
meningkatkan penerimaan pajak.Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak adalah
dengan melakukan tax reform (Widodo, 2010:2). Tax reform adalah
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
reformasi
perpajakan
yang
dilakukan
terhadap
2
peraturan-peraturan
perpajakan dan sistem administrasi perpajakan Indonesia. Indonesia
melakukan reformasi perpajakan untuk pertama kalinya pada tahun 1983
dan menghasilkan tiga Undang-Undang perpajakan yaitu UU ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), UU Pajak Penghasilan (PPh) dan
UU Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN
dan PPnBM), dan selanjutnnya dilakukan perubahan melalui amandemen.
Langkah lain yang dilakukan Direktorat Jendral Pajak (DJP) adalah
melakukan perubahan dalam sistem pelayanan, peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM), dan penyempurnaan organisasi dengan membuat KPP
modern. Sebelum modernisasi pajak dilakukan terdapat beberapa kantor
Pelayanan Pajak (KPP) yang dibentuk berdasarkan jenis pajaknya, yaitu
Kantor Pelayanan Pajak yang menangani Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP
PBB) yang khusus menangani permasalahan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Kantor
Karikpa (Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak) yang bertugas
menangani masalah pemeriksaan, serta ada Kantor Penyuluhan dan
Pengamatan Potensi Perpajakan (KP-4) yang bertugas sebagai fungsi
penyuluhan. Keadaan struktur organisasi seperti ini bersifat ganda dan
dualisme fungsi karena fungsi pelayanan dan pemeriksaan sama-sama
dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP), bahkan jika ada permohonan
keberatan juga dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Pelayanan pada saat KPP sebelum modern tidak menerapkan
pelayanan satu atap (one stop service) karena KPP dibagi berdasarkan jenis
pajak. Hal tersebut tidak memberikan kemudahan kepada wajib pajak dalam
melaksanakan pemenuhan kewajiban perpajakannya. Keadaan seperti ini
mendorong DJP untuk melakukan modernisasi dengan membuat KPP
modern. Kantor Pelayanan Pajak Modern diawali dengan dibentuknya
Kantor LTO (Large Taxpayer Office) pada tahun 2002, biasa disebut dengan
KPP WP besar menangani 300 wajib pajak badan terbesar di seluruh
Indonesia.
Kedua,
pada
tahun
2003
dibentuklah
Kantor
MTO
(MediumTaxpayer Office) yang kemudian lebih sering disebut dengan nama
KPP Madya menangani 200-500 WP Badan terbesar di Lingkungan
kanwilnya. Langkah ketiga adalah pembentukan Kantor STO (Small
Taxpayer Office) yang biasa dikenal dengan sebutan KPP Pratama.
Terciptanya KPP modern membuat DJP senantiasa memberikan pelayanan
prima, DJP memberikan pelayanan ekstra yaitu dengan membentuk Account
Representative di setiap KPP Modern.
Account Representative adalah petugas yang bertugas di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama yang sudah menerapkan sistem administrasi
modern. Peranan Account Representative (AR) di dalam memberikan
pelayanan yang baik kepada wajib pajak sangat diperlukan. Dengan
berlakunya sistem Account Representative (AR) sebagai salah satu wujud
pelayanan prima kepada wajib pajak, diharapkan dapat membantu
peningkatan penerimaan pajak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Sehingga dengan mengetahui kualitas pelayanan dan pengawasan
dari perangkat pajak melalui opini dari wajib pajak selaku customer dari
perpajakan, kita dapat mengevaluasi apakah Account Representative yang
telah diterapkan pada KPP Pratama Pasar Rebo tersebut sudah sesuai
dengan peraturan yang ada. Sehingga kita dapat mengevaluasi kekurangan
dan kelebihan dari perangkat pajak serta dapat menyempurnakan kinerja
dari perangkat pajak di kemudian hari.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul penelitian ini
adalah “Evaluasi Pelaksanaan Tugas Account Representative (AR) Dalam
Sistem Modernisasi Perpajakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama: Studi
Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo”.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B.
5
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang dipaparkan, maka penulis
membuat suatu rumusan masalah yaitu, bagaimana pelaksanaan tugas
Account Representative dalam sistem modernisasi perpajakan?
C.
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan maka batasan
masalah yang diajukan penulis berfokus pada tugas Account Representative
yang terdapat dalam keputusan menteri keuangan RI No. 98/KMK.01/2006.
D.
Tujuan Penelitian
Mengevaluasi bagaimana sistem modernisasi perpajakan dalam
pelaksanaan tugas Account Representative di kantor pelayanan pajak
Pratama Pasar Rebo.
E.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan masukan
bagi para akademisi mengenai pelaksanaan kebijakan Account
Represntative. Dari penelitian ini dapat diketahui seberapa besar
sebuah kebijakan dapat mempengaruhi kinerja dan peningkatan
pelayanan perpajakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
6
Manfaat Praktis
a.
Bagi Direktorat Jenderal Pajak
Analisis dan saran-saran yang dihasilkan dalam penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
Direktorat Jenderal Pajak untuk mengetahui keberhasilan dari
kpelaksanaan kebijakan tersebut.
b.
Bagi Mahasiswa
Penilitian ini akan sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana
sebuah instansi pemerintah dapat mengimplementasikan sebuah
kebijakan dengan tepat dan sesuai tujuan sehingga tercipta
peningkatan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan dan
kemudahan bagi Wajib Pajak dan juga untuk meningkatkan
kinerja
dari
pihak-pihak
yang
terkait
dengan
Account
Representative.
F.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan secara umum dibagi kedalam enam bab yang
materinya dijabarkan sebagai berikut:
Bab I:
Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, batasan penelitian,
rumusan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
Bab II: Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori pendukung yang meliputi teori perpajakan,
reformasi perpajakan, kebijakan Account Representative, dan
kerangka pikir penelitian.
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan jenis penelitian,subjek penelitian,objek
penelitian, operasional variabel, populasi dan sampel penelitian,
data penelitian, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data.
Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum KPP Pratama
Jakarta Pasar Rebo.
Bab V: Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini dijelaskan mengenai deskripsi responden dan teknik
analisis data serat pembahasan yang didasarkan pada teori yang
terdapat pada bab sebelumnya.
Bab VI: Penutup
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil
analisis dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan
penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Perpajakan
1.
Kebijakan Perpajakan
Definisi ataupun pernyataan menurut para ahli mengenai pajak,
menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH yang dikutip menurut
Mardiasmo (2011) mendefinisikan pajak sebagai sebuah iuran rakyat
yang diperuntukan sebagai sumber keuangan negara, hal ini di
tetapkan berdasarkan undang-undang sehingga dapat memberikan
efek memaksa kepada masyarakat umum.Iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) ini tidak
memberikan jasa timbal (kontraprestasi) secara langsung yang ditujukan
kepada masyarakat. Dilihat dari sisi perundang-undangan berdasarkan
Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan yang telah diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 16 tahun 2009 yang menjelaskan pengertian Pajak
yaitu “kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UndangUndang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat".
8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
Dari berbagai macam definisi pajak yang telah dijelaskan
berserta unsur-unsur utama terkait dengan perpajakan, maka dapat
disimpulkan ciri-ciri dan unsur penting atas pengertian perpajakan
(Rahayu 2010), pertama, pajak dipungut berdasarkan undangundang.Pembentukan pemungutan pajak yang didasarkan oleh
undang-undang berfungsi untuk mengatur seluruh masyarakat yang
ada di dalam negara dalam pemenuhan kewajiban atas pembayaran
pajak tersebut.Kedua, pajak dapat dipaksakan.Dengan pembentukan
undang-udang tersebut, maka terdapat faktor hukum yang memaksa
dan menindak Wajib Pajak yang tidakmematuhi kewajibannya
dalam melakukan kewajiban perpajakan.
2.
Pengelompokan Pajak
Jenis-jenis penggolongan pajak tersebut menurut Waluyo
(2008:12) akan djelaskan sebagai berikut:
a.
Menurut Golongan, dibagi menjadi dua yaitu:
1) Pajak langsung, pajak yang pembebanannya tidak dapat
dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung
wajib pajak yang bersangkutan. Contoh: Pajak Penghasilan.
2) Pajak tidak langsung, pajak yang pembebanannya dapat
dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: Pajak Petambahan
nilai.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
10
Menurut Sifat
Pembagian pajak menurut sifat dimaksudkan perbedaan dan
pembagiannya berdasarkan ciri-ciri prinsip yang dibagi menjadi
dua yaitu:
1) Pajak Subjektif, pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam
arti memperhatikan keadaan dari wajib pajak. Contoh: Pajak
Penghasilan.
2) Pajak Objektif, pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
objeknya, tanpa memperhatikan keadaan dari wajib pajak.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah.
c.
Menurut Pemungut dan Pengelolaanya, dibagi menjadi dua yaitu:
1) Pajak Pusat, pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara. Contoh:
Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan
Bea Materai.
2) Pajak Daerah, pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh:
Pajak Reklame, Pajak Hiburan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3.
11
Tata Cara Pemungutan Pajak
Terdapat beberapa stelsel pemungutan pajak yang pernah
diterapkan dalam sistem pemungutan pajak, diantaranya yaitu Suandy
(2005) :
a.
Stelsel Nyata
Stelsel nyata mengenakan pajak yang didasarkan pada objek atau
penghasil yang benar-benar diperoleh dalam setiap tahun pajak
atau periode pajak. Besarnya pajak baru dapat diperhitungkan pada
akhir tahun atau periode pajak, karena penghasilan riil akan dapat
diketahui setelah tahun pajak atau periode pajak berakhir. Namun
stelsel ini memiliki kelemahan dalam pemungutannya karena
pemungutan baru dapat dilakukan pada akhir periode
pajaksedangkan pemerintah membutuhkan penerimaan pajak
tersebut untuk membiayai pengeluaran sepanjang tahun.Stelsel
ini memiliki kelebihan dalam sistem pemungutannya dilihat dari
jumlah pajak yang dipungut sesuai dengan besarnya pajak yang
sesungguhnya terutang karena pajak diperhitungkan setelah
tutup buku, dan penghasilan sebenarnya telah diketahui.
b. Stelsel fiktif
Stelsel fiktif disebut juga stelsel anggapan, karena pengenaan
pajak didasarkan pada suatu anggapan (tidak nyata), dan anggapan
yang dimaksud yaitu pengenaan pajak yang bergantung pada
peraturan perpajakan yang berlaku. Anggapan dapat berupa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
anggaran pendapatan tahun berjalan ataupun asumsi penghasilan
tahun pajak berjalan yang sama dengan tahun sebelumnya.
Stelsel fiktif ini tidak akurat karena besarnya pajak yang
dipungut belum tentu sesuai dengan besarnya pajak yang
sesungguhnya terutang, karena pemungutan didasarkan suatu
anggapan saja. Stelsel ini memiliki keuntungan dari sisi
pemerintah karena pemungutan dapat dilakukan pada awal
tahun atau awal periode pajak akibat dari suatu anggapan
dalam pemungutan pajak yang dilaksanakan.
c.
Stelsel campuran
Stelsel ini merupakan kombinasi stelsel riil dengan fiktif.Dalam
prosesnya, awal tahun pajak penghitungannya menggunakan
metode stelsel fiktif, dan pada akhir tahun diperhitungkan
menggunakan stelsel riil.Kelemahan dalam stelseliniadalah
adanya
tambahan
penghitungan
dilakukan
pekerjaan
dua
kali,
administrasi
pada
awal
karena
danakhir
tahun.Kelebihan dari stelsel ini yaitu pemungutan dapat
dilakukan pada awal tahun, dan pemungutan nya sesuai
dengan besarnya pajak sesungguhnya karena dilakukan
penghitungan ulang pada akhir tahun pajak.
4.
Sistem Pemungutan Pajak
Pada umumnya terdapat beberapa sistem pemungutan pajak,
diantaranya adalah self Assessment System, Official assessment system,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
dan Withholding Tax System, menurut Rahayu (2010).Negara
Indonesia pernah menggunakan beberapa sistem pemungutan pajak,
yaitu :
a.
Official Assesment System
Sistem Official Assessment System ini memberikan wewenang
pemungutan pajak pada fiskus, dan di- laksanakan hingga
tahun 1967.Sistem ini memberikan kewajiban kepada fiskus
untuk aktif dimulai dari mencari Wajib Pajak untuk pemberian
NPWP hinga pada penetapan jumlah pajak yang terutang
melalui penerbitan SKP (Rahayu: 2010).Pelaksanaan sistem ini
mengakibatkan masyarakat atau Wajib Pajak tidak mendapatkan
bimbingan
dan
pembinaan
atas
kewajiban
perpajakannya,dengan kurangnya pengetahuan Wajib Pajak
atas kewajiban perpajakannya maka terdapat kemungkinan
penyelewengan kekuasaan fiskus dalam penarikan pajak atas
Wajib Pajak tersebut untuk kepentingan pribadi. Menurut
(Mardismo : 2011) terdapat beberapa ciri utama dari Official
Assessment System dalam penerapannya yaitu:
1) Adanya pemberian wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang pada Wajib Pajak oleh fiskus.
2) Wajib Pajak bersifat pasif atau tidak paham mengenai
sistemasi perpajakan yang ada.
3) Hutang pajak timbul setelah dikeluarkannya Surat Ketetapan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
Pajak (SKP) oleh fiskus yang telah menentukan besarnya
pajak yang terutang.
b.
Self Assesment System
Sistem perpajakan berbasis Self Assesment System mulai
dilaksanakan secara efektif pada tahun 1984 dengan atas dasar
perombakan
perundang-undangan
perpajakan
pada
tahun
1983.Self Assesment System adalah menghitung atau menilai
sendiri, sehingga Wajib Pajak sendiri yang melakukan
penghitungan dan melakukan penilaian atas pemenuhan
kewajiban perpajakannya, yang mengakibatkan pemberikan
kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk memenuhi dan
melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakannya.Dengan
pemberian kepercayaan kepada Wajib Pajakatas pemenuhan dan
pelaksanaan kewajiban tersebut, maka fiskus tidak dapat campur
tangan dalam penentuan besarnya pajak yang terutang selama
Wajib Pajak tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Beberapa
kegiatan yang dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak antara lain:
1) Mendaftarkan diri di Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
2) Menghitung dan memperhitungkan sendiri jumlah pajak
yang terhutang.
3) Melaporkan penyetoran tersebut kepada Direktur Jenderal
Pajak.
4) Menetapkan sendiri jumlah pajak yang terutang melalui
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) dengan baik dan benar.
Menurut (Rahayu: 2010) Self Assessment System ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kepastian hukum.
2) Sederhana dalam penghitungan.
3) Mudah dalam pelaksanaannya.
4) Adil dan merata.
5) Penghitungan pajak dilakukan oleh Wajib Pajak.
c.
With holding System
Pada sistem perpajakan Withholding System terdapat pihak ketiga
yang dapat dipilih oleh pihak Wajib Pajak Orang Pribadi
maupun Wajib Pajak Badan Dalam Negeri.Pihak ketiga diberi
kepercayaan
oleh
peraturan
perundangudangan
untuk
melaksanakan kewajiban memotong atau memungut pajak
penghasilan
yang
dibayarkan
kepada
pemerintah
(Rahayu: 2010).Pelaksanaan sistem perpajakan ini mulai
dilaksanakan
secara
efektif
pada
tahun
1984.Menurut
Mardiasmo (2011), ciri-ciri utama dari Withholding System
yaitu, wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang
ada pada pihak ketiga, pihakselain fiskus dan Wajib Pajak. Di
dalam sistem ini, pihak ketiga memiliki peran aktif di dalam
sistem, dan fiskus hanya berperan sebagai pemeriksa pajak,
penagihan ataupun tindakan penyitaan jika terdapatnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
indikasi
pelanggaran
perpajakan,
seperti
pada
16
sistem
perpajakan Self Assesment System.Menurut (Rahayu:
2010) sistem perpajakan Withholding ini memiliki beberapa
manfaat yaitu:
1) Berfungsi untuk meningkatkan kepatuhan secara sukarela,
karena pembayar pajak secara tidak langsung telah
melakukan kewajiban membayar pajak.
2) Sebagai pengumpul pajak otomatis bagi pemerintah,
tanpa perlu keluarnya biaya tambahan.
3) Merupakan penerapan prinsip Convinience of tax system.
4) Sistem ini dapat meningkatkan penerimaan pajak (Optimalisasi
perluasan objek pajak).
5.
Fungsi Pajak
Pajak memiliki fungsi sebagai alat yang menentukan politik
perekonomian suatu negara, pajak memiliki kegunaan dan manfaat
pokok untuk meningkatkan kesejahteraan umum masyarakat, beberapa
fungsi dari pajak yaitu :
a.
Fungsi budgetair
Dalam hal ini pajak berfungsi sebagai dana untuk menutup
biaya yang harus dikeluarkan
oleh
pemerintah
dalam
menjalankan fungsinya.Fungsi ini berguna sebagai alat
pengumpul dana secara optimal ke kas negara dengan cara sistem
pemungutan berdasarkan undang-undang perpajakan yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
berlaku di negara tersebut. Pajak ini memasukan uang dari sektor
swasta (masyarakat) kedalam kas negara atau anggaran negara
yang didasarkan undang-undang (Rahayu: 2010). Faktor-faktor
penting
dalam
mempengaruhi
dan
mengoptimalkan
pemasukan dana melalui pemungutan pajak dari warga negara
yaitu:
1) Terdapat
kejelasan,
kepastian,
serta
kesederhanaan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
2) Terdapat
kebijakan
pemerintah
dalam
peng-
implementasian undang-undang perpajakan tersebut.
3)
Adanya sistem administrasi perpajakan yang tepat dan
sederhana.
4) Terdapat
pelayanan
yang
memadai
dalam
proses
pemungutan pajak.
5) Adanya kesadaran dan pemahaman warga negara atas
kewajibannya dalam melakukan pembayaran pajak.
6) Cukupnya kualitas petugas pajak dalam melaksanakan
kewajibannya (intelektual, keterampilan, integritas, dan
moral yang tinggi).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
18
Fungsi regulerend
Fungsi ini mengatur dalam penerapan pajak sebagai
alat
kebijakan
pemerintah
untuk
mencapai
tujuan
utamanya.Fungsi ini bersifat tambahan dari sisi fungsi
budgetair (Rahayu: 2010). Menurut (Prastowo: 2010) Pajak
yang
merupakan
alat
kebijakan
ekonomi-politik
dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atautingkat konsumsi
masyarakat.Sehingga pajak menjadi cara yang efektif untukmenjaga
stabilitas dan sebagai alat redistribusi pendapatan yang baik.
Dengan adanya sistem pemungutan yang baik, aturan perpajakan
yang adil dan jelas, serta dukungan aparatur yang profesional
merupakan pilar utama agar pajak menjadi alat redistribusi
pendapatan yang baik.
B. Reformasi Perpajakan
1.
Reformasi Perpajakan di Indonesia
Reformasi
administrasi
perpajakan
bertujuan
untuk
perbaikan sistem administrasi perpajakan yang terdahulu menjadi
lebih efisien dan efektif, guna mencapai sasaran penerimaan pajak
yang optimal (Rahayu: 2010).Modernisasi pajak yang dilakukan
memiliki
konsep
pelayanan
prima
dan
pengawasan
yangintensif dengan pelaksanaan good governance.Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pajak serta
kepercayaan masyarakat terhadap administrasi perpajakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
yang
baru,
dengan
produktivitas
pegawai
pajak
19
yang
tinggi.Perubahan yang mendasar yaitu pada paradigma perpajakan,
yang awalnya berbasis jenis pajak, menjadi berbasis fungsi yang
mengutamakan aspek pelayanan kepada masyarakat.Aspek ini
didukung oleh fungsi pengawasan, pemeriksaan, maupun
penagihan pajak.(Modernisasi Pajak dan Kepuasan Wajib Pajak,
Harian Kontan2007). Negara melakukan reformasi dalam
perpajakan dengan alasan sebagai berikut (Rahayu: 2010):
a.
Agar dapat menstabilkan perekonomian akibat pengaruh dari
perekonomian internasional maupun nasional.
b.
Usaha pengalihan sektor penerimaan APBN dari migas yang
sebelumnya menjadi sumber dana bagi pemerintah, karena migas
tidak berkelanjutan seperti hal nya pajak yang terus membutuhkan
penerimaan berkelanjutan.
c.
Mengikuti ketentuan dunia dalam hal pendanaan (berupa pinjaman
luar negeri) yang mensyaratkan struktur pajak harus disesuaikan
dengan kondisi negara seharusnya.
d.
Berfungsi menigkatkan penerimaan negara dari sektor pajak.
Selain dari alasan yang pemerintah dalam melakukan reformasi, terdapat
tujuan reformasi perpajakan (Rahayu: 2010) yaitu :
a.
Guna meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan kepada Wajib
Pajak (Tax payers quality services) yang merupakan sumber aliran
dana pendapatan kas negara.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
20
Agar dapat menekankan tindakan penyelundupan pajak (Tax
Evasion) oleh Wajib Pajak.
c.
Meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan
kewajiban perpajakannya.
d.
Penerapan konsep Good Governance, dengan adanya transparansi,
Responsibility, keadilan serta akuntabilitas dalam peningkatan
kinerja instansi pajak, sekaligus keterbukaan dalam pos penggunaan
pengeluaran dana pajak yang digunakan oleh pemerintah.
e.
Meningkatkan penegakan hukum pajak di negara, dengan
pengawasan
yang
tinggi
dalam
pelaksanaan
administrasi
perpajakan yang baik kepada fiskus ataupun kepada Wajib Pajak.
2.
Modernisasi Administrasi Perpajakan
Menurut Pandiangan (2008: 9) dalam buku Modernisasi dan
Reformasi Pelayanan Pajak Berdasarkan UU terbaru dari konsep
dan tujuan modernisasi perpajakan, telah terjadi perubahan
paradigma
dalam
berbagai
aspek
yang
berkaitan
dengan
perpajakan, yaitu:
a.
Organisasi berubah dari berdasarkan “jenis pajak” menjadi
berdasarkan “fungsi”. Hal ini dalam rangka “client oriented”
b.
Sistem dan proses kerja, berubah dari “manual: menjadi
berdasarkan “sistem” (Sistem Informasi Direktorat Jenderal
Pajak, SIDJP) dengan “case management”. Hal ini terkait
dengan pemanfaatan teknologi informatika ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c.
21
Lebih mengedepankan aspek pelayanan kepada Wajib Pajak
(customer orianted) dengan adanya help desk maupun Account
Representative.
d.
Adanya unit khusus yang menangani keluhan (complaint
center), sebelumnya tidak ada. Sehingga menjadi masukkan
berharga dalam merawat dan memperbaiki pelayanan secara
berkelanjutan.
e.
Tuntutan profesional sumber daya manusia dalam bekerja.
f.
Adanya “kode etik pegawai” yang sebelumnya tidak ada,
seirama dengan pelaksanaan “good governance” dan “equal
treatment” dapat berjalan dengan baik.
3. Keunggulan Pelayanan dalam Sistem Administrasi Perpajakan
Modern adalah:
a.
Permasalahan perpajakan wajib pajak dapat segera ditangani
melalui satu pintu.
b.
Kualitas pelayanan dapat dijaga melalui beberapa perangkat
antara lain complaint center, case management, workflow
system, dan kode etik pegawai.
c.
Penyeragaman
pemahaman
terhadap
setiap
ketentuan
perpajakan yang baru sebelum disampaikan kepada Wajib
Pajak melalui Account Representative.
d.
Pelatihan secara langsung kepada Wajib Pajak untuk
implementasi e-SPT.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
e.
22
Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) ditangani oleh satu seksi
secara khusus dan disediakan help desk untuk menjawab
pertanyaan yang bersifat umum dan formal dari Wajib Pajak.
f.
Kewajiban-kewajiban perpajakan diinformasikan lebih dini
kepada Wajib Pajak.
C. Kebijakan Account Representative
1.
Pengertian Account Representative
Menurut Pandiangan (2008: 27) mendefinisikan Account
Representative sebagai petugas pajak yang melakukan tugas
pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib
Pajak, melayani pemenuhan hak-hak Wajib Pajak, melayani Wajib
Pajak dalam rangka konsultasi jika Wajib Pajak dalam rangka
konsultasi jika Wajib Pajak memerlukan informasi atau hal lain
terkait hak dan kewajiban pemenuhan perpajakannya. Account
Representative adalah penghubung atau liason officer antara Wajib
Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak. Account Representative
bertanggung jawab memberikan informasi terkait perpajakan atau
peraturan terbaru kepada Wajib Pajak. Dituntut untuk selalu
memberikan respon yang efektif dan professional serta cepat dalam
menanggapi setiap permasalahan perpajakan yang dialami oleh
Wajib Pajak yang menjadi tanggung jawab AR tersebut. Account
Representative juga merupakan sarana pemenuhan hak-hak Wajib
Pajak. AR akan selalu mendampingi, memberikan bimbingan, dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
himbauan kepada Wajib Pajak terkait masalah perpajakan. Account
Representative juga diharuskan untuk mengawasi setiap kegiatan
Wajib Pajak terutama untuk pemenuhan kewajiban perpajakan
beserta hak wajib pajak. Berdasarkan ulasan dan pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa fungsi Account Representative yang
berhubungan langsung dengan wajib pajak secara garis besar
mencakup edukasi, pendampingan, dan pengawasan.
2.
Fungsi Account Representative
Secara garis besar fungsi Account Representative adalah:
a.
Edukasi
Pendidikan juga merupakan sebuah proses pengubahan sikap
dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik (Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional 2002: 263). Edukasi pajak
menurut Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE94/PJ/2010 adalah upaya aktif yang dilakukan Direktorat
Jenderal
Pajak
melalui
pelatihan
mengenai
peraturan
perundang-undangan dan pengisian SPT. Bentuk lain dari
proses adukasi adalah penyuluhan. Menurut Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-98/PJ/2011 kegiatan
penyuluhan sebagai sebuah proses edukasi perpajakan yang
harus dilakukan secara terus – menerus. Penyuluhan dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
dilakukan
melalui
kegiatan-kegiatan
penyuluhan
24
secara
langsung maupun tidak langsung.
b.
Pendampingan
Pendampingan mengacu pada hubungan di antara dua subjek
yaitu, orang yang mendampingi dan orang yang di dampingi
(Wiryasaputra
2006:
19).
Proses
pendampingan
yang
dilakukan oleh AR adalah melalui konsultasi teknis. Konsultasi
teknis adalah konsultasi mengenai hal-hal yang bersifat teknis
di bidang perpajakan. Seperti tata cara penghitungan pajak
terutang dan pengisian SPT. Konsultasi teknis sebenarnya
hampir sama dengan kegiatan penyuluhan, hanya saja
konsultasi teknis dilakukan secara pribadi dari wajib pajak ke
AR yang bertanggung jawab terhadap wajib pajak tersebut.
Konsultasi teknis dapat dilakukan melalui konsultasi langsung
dan konsultasi melalui telepon.
Menurut Iip Latifah (2008:34) yang dikutip dari Kantor
Pelayanan Pajak tugas Account Representative sebagai seorang
konsultasi meliputi:
1) Account Representative memberikan konsultasi mengenai
ketentuan pajak yang berlaku guna memudahkan wajib
pajak dalam memahami kewajiban pajaknya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
2) Account Representative memberikan sosialisasi mengenai
pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan yang dikenakan
terhadap wajib pajak.
3) Account Representative memberian informasi/konsultasi
yang dibutuhkan oleh wajib pajak secara baik, jujur dan
transparan.
Dari
uraian
di
atas
seorang
Account
Representative
memberikan konsultasi atas permasalahan yang dihadapi oleh
wajib pajak sehingga wajib pajak dapat menemukan solusi
serta Account Representative memberikan penjelasan tentang
undang-undang pajak yang berlaku.
c.
Pengawasan
Menurut Harahap (2004: 12) mendefinisikan pengawasan
sebagai segala usaha dan kegiatan untuk mengetahui dan
menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan
tugas atau kegiatan apakah sesuai dengan yang semestinya
apakah tidak. Account Representative juga memiliki unsur
pengawasan, karena petugas Account Representative juga
mengetahui tentang kondisi wajib pajak yang ditanganinya,
sehingga jika wajib pajak mengalami masalah dalam
penghitungan pajaknya maka seorang Account Representative
dapat memberikan solusi untuk masalah wajib pajak tersebut,
karena dalam hal ini Account Representative juga berperan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
sebagai konsultan pajak, pengawasan administrasi terhadap
pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak dilakukan oleh
Account Representative dengan menggunakan fasilitas berbasis
teknologi informasi, Account Representative melakukan
monitoring kepatuhan wajib pajak melalui akses langsung ke
seluruh data wajib pajak seperti data dalam taxpayer dan data
dalam profil wajib pajak (www.Pajak.go.id/berita: 2006).
Dengan akses tersebut maka seorang Account Representative
akan lebih mudah melakukan pengawasan dengan cara:
1) Membandingkan SPT wajib pajak.
2) Membandingkan antara SPTnya dengan data wajib pajak
dan data dari pihak ketiga/alat keterangan atau data
lainnya.
3) Membandingkan
data
seluruh
wajib
pajak
yang
disingkronkan secara terus menerus.
Account
Representative
juga
memiliki
fungsi
sebagai
pengawas atas kewajiban pajak wajib pajak, pengawasan yang
diberikan agar dapat mengawasi dan mengingatkan wajib
pajak atas pajak yang dikenakan terhadapnya, diantara tugas
seorang Account Representative dalam fungsinya sebagai
pengawas adalah:
1) Account Representative membuat perhitungan surat tagih
kepada wajib pajak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
2) Account Representative membuat surat pemberitahuan
perubahan besarnya nilai pajak wajib pajak.
3) Account Representative memberikan himbauan mengenai
penyetoran pajak SPT masa dan tahunan.
4) Account Rep