Pengembangan modul pembelajaran sebagai media pengajaran membaca Bahasa Indonesia bagi pembelajar asing tingkat dasar (beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta tahun 2015.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Hanggu, Elisabet Oktaviani. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran sebagai
Media Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia Bagi Pembelajar Asing
Tingkat Dasar
(Beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: PBSI, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran
dengan memanfaatkan modul sebagai media pembelajaran dalam pengajaran
membaca bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) tingkat dasar di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Penelitian ini diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan
pembelajar. Instrumen yang digunakan untuk analisis kebutuhan adalah
instrumen wawancara dan kuesioner (need analysis). Kuesioner analisis
kebutuhan pembelajar ditujukan kepada lima orang pembelajar di Wisma Bahasa
Yogyakarta.

Dari hasil analisis kebutuhan di atas, peneliti telah mengembangkan materi
ajar yang akan digunakan oleh pembelajar tingkat dasar (beginner) di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Materi ajar tersebut, yaitu: (1) Nama Anda siapa?, (2) Anda
mau makan apa?, dan (3) Bisa tolong saya?. Pada masing-masing unit terdapat
indikator pembelajaran dan empat kegiatan pembelajar, yaitu: (1) percakapan
(membaca dialog), (2) struktur, (3) kosakata, (4) latihan. Pengembangan modul ini
dilakukan dengan menggunakan model Sadiman. Langkah-langkah
pengembangan tersebut adalah sebagai berikut: (a) mengidentifikasi kebutuhan
dan karakteristik pembelajar, (b) merumuskan tujuan instruksional dengan
operasional dan khas, (c) merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang
mendukung tercapainya tujuan, (d) mengembangkan alat pengukur keberhasilan,
(e) menulis naskah media, dan (f) mengadakan tes dan revisi.
Untuk mengetahui kualitas dan hasil dari pengembangan media ini,
peneliti mengadakan uji coba produk dan validasi dari para ahli. Uji coba
dilakukan dengan dua tahap, yaitu (1) penilaian dari pengajar Wisma Bahasa
Yogyakarta, pengajar ahli Wisma Bahasa Yogyakarta, dan dosen ahli Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. (2) uji coba lapangan kepda satu pembelajar tingkat
dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta. Hasil uji coba dan penilaian validasi tersebut
menyatakan bahwa, ketiga unit media yang dikembangkan ini sangat layak
digunakan sebagai media pembelajaran membaca bahasa Indonesia untuk penutur

tingkat dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta. Selain itu, modul juga dapat
digunakan di rumah untuk kegiatan pembelajaran tanpa adanya pengajar.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Hanggu, Elisabet Oktaviani. 2015. The Design of Learning Module as Teaching
Media to Teach Bahasa Indonesia for Beginner Foreign Learners In
Wisma Bahasa Yogyakarta. Yogyakarta: Sanata Dharma University.
This research focused on teaching materials designed by using module as
the media to teach beginner foreign learners of Wisma Bahasa Yogyakarta. This
research was started with the learners needs analysis. To analysis the learners

needs, the researcher used some instruments. Those instruments were interview
and questionnaires of learners needs analysis. Those questionnaires were referred
to five learners of Wisma Bahasa Yogyakarta.
Based on the result of the learners needs analysis, researcher designed
teaching materials which would be used by beginner foreign learners of Wisma
Bahasa Yogyakarta. The teaching materials were: (1) What is your name? (2)
What do you want to eat? (3) Could you please help me? Each unit had its
learning objectives and four activities, those were: (1) conversation (reading
dialogue), (2) structure, (3) vocabularies, and (4) exercises. This material designed
was done by using Sadirman’s model. The steps of material designed were: (a)
identifying learners needs and characteristics, (b) formulating instructional
purposes and specification, (c) designing appropriate materials, (d) developing
appropriate materials, (d) designing learning assessment, (e) designing module,
and (f) conducting test and revision.
In determining the quality and result of the material designed, the
researcher tried-out the product and validation from experts. There were two steps
on conducting this validation: (1) Assessments from teachers of Wisma Bahasa
Yogyakarta, the expert teacher of Wisma Bahasa, and the expert lecture of Sanata
Dharma University. (2) Trying out the materials designed to the beginner learners
of Wisma Bahasa Yogyakarta. The result of trial and validation showed that those

three materials designed were appropriate to be implemented as teaching materials
in Wisma Bahasa Yogyakarta. Besides, the learners could learn the materials by
themselves at home without any mentoring from teacher.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN MEMBACA BAHASA INDONESIA
BAGI PEMBELAJAR ASING TINGKAT DASAR (BEGINNER)
DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA TAHUN 2015

SKRIPSI


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:
Elisabeth Oktaviani Hanggu
101224070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN MEMBACA BAHASA INDONESIA
BAGI PEMBELAJAR ASING TINGKAT DASAR (BEGINNER)
DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:
Elisabeth Oktaviani Hanggu
101224070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

Everything will be okay in the end, if it’s not okay, it’s not
the end.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka
kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu. (Matius 7:7-12)

iv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, atas segala berkat dan rahmat melimpah
kepada saya selama ini. Rencana-Mu sungguh indah, Tuhan.
Orang tua tercinta Mikael Hanggu dan Kristina Jenjaya, atas segala kasih dan
cinta yang telah diberikan kepada saya. Terima kasih dan syukur karena kalian
selalu ada dan mendukung saya setiap saat.
Adik-adik tercinta Yulianus, Matias, dan Paskalisia, atas segala dukungan dan
motivasi yang kalian berikan sampai saat ini.

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang disebutkan
dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 1 Okober 2015

Elisabet Oktaviani Hanggu

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama
: Elisabet Oktaviani Hanggu
Nomor Mahasiswa

: 101224070

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PENGEMBANGAN

MODUL

PEMBELAJARAN

SEBAGAI

MEDIA

PENGAJARAN MEMBACA BAHASA INDONESIA BAGI PEMBELAJAR
ASING TINGKAT

DASAR

(BEGINNER) DI WISMA BAHASA

YOGYAKARTA

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untu kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 1 Oktober 2015
Yang menyatakan

Elisabet Oktaviani Hanggu

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Hanggu, Elisabet Oktaviani. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran sebagai
Media Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia Bagi Pembelajar Asing
Tingkat Dasar
(Beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: PBSI, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran
dengan memanfaatkan modul sebagai media pembelajaran dalam pengajaran
membaca bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) tingkat dasar di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Penelitian ini diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan
pembelajar. Instrumen yang digunakan untuk analisis kebutuhan adalah
instrumen wawancara dan kuesioner (need analysis). Kuesioner analisis
kebutuhan pembelajar ditujukan kepada lima orang pembelajar di Wisma Bahasa
Yogyakarta.
Dari hasil analisis kebutuhan di atas, peneliti telah mengembangkan materi
ajar yang akan digunakan oleh pembelajar tingkat dasar (beginner) di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Materi ajar tersebut, yaitu: (1) Nama Anda siapa?, (2) Anda
mau makan apa?, dan (3) Bisa tolong saya?. Pada masing-masing unit terdapat
indikator pembelajaran dan empat kegiatan pembelajar, yaitu: (1) percakapan
(membaca dialog), (2) struktur, (3) kosakata, (4) latihan. Pengembangan modul ini
dilakukan dengan menggunakan model Sadiman. Langkah-langkah
pengembangan tersebut adalah sebagai berikut: (a) mengidentifikasi kebutuhan
dan karakteristik pembelajar, (b) merumuskan tujuan instruksional dengan
operasional dan khas, (c) merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang
mendukung tercapainya tujuan, (d) mengembangkan alat pengukur keberhasilan,
(e) menulis naskah media, dan (f) mengadakan tes dan revisi.
Untuk mengetahui kualitas dan hasil dari pengembangan media ini,
peneliti mengadakan uji coba produk dan validasi dari para ahli. Uji coba
dilakukan dengan dua tahap, yaitu (1) penilaian dari pengajar Wisma Bahasa
Yogyakarta, pengajar ahli Wisma Bahasa Yogyakarta, dan dosen ahli Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. (2) uji coba lapangan kepda satu pembelajar tingkat
dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta. Hasil uji coba dan penilaian validasi tersebut
menyatakan bahwa, ketiga unit media yang dikembangkan ini sangat layak
digunakan sebagai media pembelajaran membaca bahasa Indonesia untuk penutur
tingkat dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta. Selain itu, modul juga dapat
digunakan di rumah untuk kegiatan pembelajaran tanpa adanya pengajar.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Hanggu, Elisabet Oktaviani. 2015. The Design of Learning Module as Teaching
Media to Teach Bahasa Indonesia for Beginner Foreign Learners In
Wisma Bahasa Yogyakarta. Yogyakarta: Sanata Dharma University.
This research focused on teaching materials designed by using module as
the media to teach beginner foreign learners of Wisma Bahasa Yogyakarta. This
research was started with the learners needs analysis. To analysis the learners
needs, the researcher used some instruments. Those instruments were interview
and questionnaires of learners needs analysis. Those questionnaires were referred
to five learners of Wisma Bahasa Yogyakarta.
Based on the result of the learners needs analysis, researcher designed
teaching materials which would be used by beginner foreign learners of Wisma
Bahasa Yogyakarta. The teaching materials were: (1) What is your name? (2)
What do you want to eat? (3) Could you please help me? Each unit had its
learning objectives and four activities, those were: (1) conversation (reading
dialogue), (2) structure, (3) vocabularies, and (4) exercises. This material designed
was done by using Sadirman’s model. The steps of material designed were: (a)
identifying learners needs and characteristics, (b) formulating instructional
purposes and specification, (c) designing appropriate materials, (d) developing
appropriate materials, (d) designing learning assessment, (e) designing module,
and (f) conducting test and revision.
In determining the quality and result of the material designed, the
researcher tried-out the product and validation from experts. There were two steps
on conducting this validation: (1) Assessments from teachers of Wisma Bahasa
Yogyakarta, the expert teacher of Wisma Bahasa, and the expert lecture of Sanata
Dharma University. (2) Trying out the materials designed to the beginner learners
of Wisma Bahasa Yogyakarta. The result of trial and validation showed that those
three materials designed were appropriate to be implemented as teaching materials
in Wisma Bahasa Yogyakarta. Besides, the learners could learn the materials by
themselves at home without any mentoring from teacher.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan berkat, sehingga skripsi yang berjudul
Pengembangan Modul Sebagai Media Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia
Bagi Pembelajar Asing Tingkat Dasar (Beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta,
dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan
dukungan dari berbagai pihak skripsi ini tidak akan diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, sudah selayaknya peneliti menyampaikan serangkaian ucapan
terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih,

selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan banyak dukungan,
pendampingan, saran, dan nasihat kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan sebagai validator materi materi
ajar dalam penelitian yang telah membantu peneliti dan memberikan
bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., sebagai dosen pembimbing 1 yang dengan
sabar dan penuh ketelitian membimbing, mengarahkan dan memberikan
bebagai masukan yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Rishe Purnama Dewi, S.Pd, M.Hum., selaku dosenpembimbing 11 yang
telah memberikan banyak dukungan, pendampingan, saran, pengarahan,
dan nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Petrus Haryanto, M.Pd., selaku validator media penelitian yang telah
memberikan banyak masukan dan kritik sehingga produk menjadi lebih
baik.
7. Agus Soehardjono, selaku Direktur Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah
memberikan peneliti izin untuk melakukan penelitian di wisma bahasa
Yogyakarta.
8. Agung Siswanto, S.Pd., selaku pengajar ahli di Wisma Bahasa Yogyakarta
yang telah banyak membantu peneliti selama melakukan penelitian di
lembaga.
9. Dewi Anggoro, selaku pengajar di Wisma Bahasa Yogyakarta dan sebagai
validator yang telah banyak memberikan masukan sehingga membuat
media modul menjadi lebih layak untuk digunakan.
10. Seluruh dosen PBSI yang dengan karakteristik masing-masing telah
membekali peneliti dengan berbagai ilmu pengetahuan yang peneliti
butuhkan.
11. Robertus Marsidiq, selaku karyawan sekretariat prodi PBSI yang dengan
sabar memberikan pelayanan administratif kepada peneliti.
12. Seluruh siswa BIPA tingkat dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah
memberikan waktu dan penilaian terhadap produk modul pembelajaran.
13. Teman- teman seperjuangan Devita Lombogia, Lola Permatasari, Maya
Febriani, Giska Arindra, Eko Prasetyo, Agustinus Datu, Maria Ratna,
Frendiayu Ragil, Etik Safilah, Yuni Lundiarti, Indy Magong, Kristin
Anggreani, dan Juliana Purnama Sari yang telah membantu peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
14. Teman-teman Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia angkatan 2010
kelas B terima kasih atas persahabatan dan kekompakan kita selama ini.
15. Semua pihak yang belum disebutkan yang dengan caranya sendiri telah
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Valerius Door yang telah memberikan dukungan dan semangat bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Namun, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan memberikan inspirasi bagi penelitian selanjutnya.

Penulis

Elisabet Oktaviani Hanggu

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................

iii

HALAMAN MOTO .........................................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................

vi

KARYA LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........

vii

ABSTRAK ........................................................................................................

viii

ABSTRACT .......................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................

x

DAFTAR ISI .....................................................................................................

xiii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................

xvii

DAFTAR TABEL ............................................................................................

xviii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................

1

A. Latar Belakang ..........................................................................................

1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................

3

C. Tujuan Pengembangan ..............................................................................

4

D. Spesifikasi Produk.....................................................................................

4

E.

Pentingnya Pengembangan .......................................................................

5

F.

Definisi Istilah ...........................................................................................

6

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

G. Sistematika Penulisan ...............................................................................

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................

9

A. Penelitian Relevan .....................................................................................

9

B. Sejarah Singkat Wisma Bahasa Yogyakarta .............................................

11

C. Landasan Teori ..........................................................................................

14

1. Pengertian, Fungsi, Dan Tujuan Pengajaran BIPA .............................

14

2. Media Pembelajaran Bahasa ...............................................................

17

3. Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing .............................

22

4. Model Keterampilan Membaca ...........................................................

23

5. Pengembangan Modul Bahasa Indonesia............................................

25

D. Kerangka Berpikir .....................................................................................

29

BAB III METODE PENELITIAN................................................................

30

A. Model Pengembangan ...............................................................................

30

B. Prosedur Pengembangan ...........................................................................

31

1. Analisis Kebutuhan .............................................................................

31

2. Perumuan Tujuan ................................................................................

32

3. Perumusan Butir-Butir Materi ............................................................

32

4. Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan .............................................

32

5. Penulisan Naskah Media .....................................................................

32

6. Pembuatan Media Modul ....................................................................

32

7. Penilaian Media Pembelajaran ............................................................

33

8. Uji Coba ..............................................................................................

34

9. Revisi ..................................................................................................

34

10. Produk Akhir .......................................................................................

34

C. Uji Coba Produk........................................................................................

35

1. Desain Uji Coba ..................................................................................

36

2. Subjek Uji Coba ..................................................................................

37

3. Jenis Data ............................................................................................

37

4. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................

38

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Teknik Analisis Data ...........................................................................

41

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN ..........................................................

43

A.

Hasil Penelitian ........................................................................................

43

1. Hasil Wawancara Pengembangan Media Modul ................................

43

2. Hasil Kuesioner Kebutuhan Pengembangan Media Modul ...............

45

3. Hasil Kuesioner Data Pribadi dan Tujuan Pembelajaran ....................

48

4. Hasil Kuesioner Kebutuhan Cara Belajar ...........................................

49

Hasil Uji Coba Produk Pengembangan ...................................................

52

1. Draft Produk Materi Ajar dan Modul Pembelajaran ...........................

52

a. Draft Pengembangan Materi Ajar ........................................

53

b. Modul Pembelajaran ............................................................

58

C. Hasil Uji Coba Lapangan..........................................................................

63

D. Produk Akhir ............................................................................................

64

E. Pembahasan ..............................................................................................

64

BAB V PENUTUP .........................................................................................

68

A. Kesimpulan .................................................................................................

68

B. Implementasi ..............................................................................................

70

C. Keterbatasan Penelitian ..............................................................................

71

D. Saran-Saran .................................................................................................

71

1. Saran Pemanfaatan Produk ...................................................................

71

2. Saran Untuk Keperluan Pengembangan Lebih Lanjut .........................

72

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

74

LAMPIRAN ....................................................................................................

76

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................

144

B.

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Pengembangan Model Sadiman ........................................................

31

Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Modul .......................................................

35

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Rancangan Awal Materi Ajar...........................................................

54

Gambar 2. Hasil Revisi Rancangan Materi Ajar ................................................

61

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Penilaian Modul ...............................................

33

Tabel 3.2 Kisi- Kisi Kuesioener Penilaian Produk Materi .................................

36

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Penilaian Produk Media .................................

37

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara Media Modul ..................................................

38

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioneranalisis Kebutuhan Pembelajar Tingkat Dasar ..

39

Tabel 3.6 Kebutuhan Kontak Bahasa .................................................................

40

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Kebutuhan Cara Belajar .....................................................

40

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Dengan Skala Sikap ..............................................

42

Tabel 3.10 Kebutuhan Cara Belajar ...................................................................

42

Tabel 3.9 Kebutuhan Kontak Bahasa .................................................................

42

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Kebutuhan Kontak Bahasa ......................................

46

Tabel 4.2 Topik –Topik Pilihan Pembelajar ......................................................

47

Tabel 4.3 Kebutuhan Cara Belajar Pembelajar ..................................................

49

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Materi Ajar................................................................

57

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Modul........................................................................

59

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi
para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan
adalah mengantarkan para siswa menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik
intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan itu siswa berinteraksi
dengan lingkungan belajar

yang diatur guru melalui proses pengajaran.

Lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan pengajaran, bahan
pengajaran, metodelogi pengajaran dan penilaian pengajaran. Unsur-unsur
tersebut biasa dikenal dengan komponen pengajaran. Dalam metodelogi
pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan
media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan kedudukan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar ada dalam
komponen metodelogi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh
guru (Sujana dan Rivai, 1990:1).
Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) memiliki
karakteristik yang berbeda dengan pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asli.
Pembelajar BIPA adalah pembelajar yang telah memiliki bahasa pertama dan
memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Pembelajar bahasa Indonesia
sebagai bahasa asing pada umumnya orang dewasa, yang telah menguasai bahasa
pertama, serta memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengan bangsa

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Indonesia. Peneliti memilih pembelajar asing tingkat dasar (beginner) sebagai
subjek penelitian. Peneliti mengamati bahwa pembelajar asing yang sedang di
Indonesia, tidak dapat dengan mudah memahami materi jika dituturkan secara
lisan. Dalam pembelajaran tersebut sangat dibutuhkan media yang dapat
membantu proses pemahaman pembelajar, sehingga dengan adanya penelitian ini
dapat berguna bagi peneliti sendiri, juga bagi rekan-rekan mahasiswa yang lain
sebagai calon pengajar BIPA.
Menurut Pranowo, agar pembelajar dapat belajar secara efektif, media
pembelajaran tidak cukup hanya menggunakan papan tulis yang dipakai guru
untuk menulis. Media pembelajaran juga dikatakan tidak cukup jika hanya dengan
menggunakan buku teks. Guru harus kreatif mengembangkan berbagai macam
media yang dapat mempermudah siswa belajar. Materi pembelajaran yang
dipersiapkan oleh guru adalah pesan yang akan disampaikan kepada siswa. Jika
materi tersebut hanya disampaikan secara lisan melalui ceramah atau secara
tertulis dengan buku teks, siswa sering sulit menangkap isinya. Oleh karena itu,
materi tersebut dapat dibantu dengan menggunakan media yang memungkinkan
siswa dapat menyerap dengan mudah (Pranowo, 2002:5).
Dalam penelitian media pembelajaran ini, peneliti akan memusatkan perhatian
pada media modul. Media ini diharapkan dapat digunakan untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa, menciptakan pembelajaran yang lebih kondusif, dapat
mempertajam daya serap pembelajar dalam memahami materi, dapat memberikan
variasi lain dalam proses belajar mengajar, dan mengaktifkan pembelajar asing
pada tingkat dasar (beginner) dalam belajar bahasa Indonesia. Media modul

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

dipilih penulis karena media ini merupakan media yang mudah ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari dan lebih mudah dipahami oleh pembelajar. Modul
memusatkan perhatian pada hal-hal yang terjadi disekitar kita. Seorang guru dapat
menggunakan modul yang tepat untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan
kemapuan membaca. Peran utama modul dalam pengajaran bahasa adalah untuk
memotivasi keinginan pembelajar mempelajari bahasa asing. Penggunaan media
modul ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para pembelajar yang
mungkin menginginkan suatu variasi media dalam kegiatan pembelajaran bahasa
asing. Gambar dalam modul diharapkan dapat menjadi pemicu dalam pengajaran
kosa kata, pengolahan kalimat dan sehingga dengan sendirinya pembelajar dapat
membuat suatu dialog, karena pada dasarnya gambar adalah media pembelajaran
yang paling mudah dalam mempelajari bahasa Indonesia khususnya dalam
keterampilan membaca. Dialog-dialog dalam modul dapat membantu pengajar
untuk menghadirkan situasi yang terjadi diluar kelas kepada para pembelajar.
Dengan demikian, pembelajar bisa membayangkan seperti apakah kejadiankejadian yang terjadi disekitar mereka.
B.

Rumusan masalah
Dalam

penelitian

ini

rumusan

masalah

yang

diangkat

yaitu

“Bagaimanakah pengembangan modul pembelajaran sebagai media dalam
pengajaran membaca Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing tingkat dasar
(beginner)?”

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C.

4

Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti mengemukakan tujuan

pengembangan

yakni

menghasilkan

media

pembelajaran

berupa

modul

pembelajaran dalam pengajaran membaca Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing
tingkat dasar (beginner).
D.

Spesifikasi produk
Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dalam pengembangan media ini

adalah media modul pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran
bahasa Indonesia untuk orang asing khususnya bagi penutur dasar (beginner).
Media modul akan disediakan sesuai dengan jumlah unit pelajaran bagi penutur
dasar (beginner). Peneliti akan membuat modul sesuai dengan materi yang akan
diajarkan pada setiap unit. Modul tersebut juga akan menyajikan gambar dan
warna yang akan menarik minat pembelajar. Kata-kata yang digunakan dalam
modul adalah kata-kata yang biasa digunakan oleh penutur asli dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, penutur BIPA akan terbantu dalam proses
pemahaman bahasa Indonesia.
Kekhususan modul pembelajaran ini adalah modul terdiri dari gambar dan
serangkaian kata-kata yang melengkapinya, serta terdapat percakapan pada setiap
unit pembelajaran. Gambar adalah media yang paling baik digunakan dalam
mempelajari bahasa. Gambar yang bagus dan menarik dapat memacu minat
seseorang untuk mempelajarinya. Dalam konteks pembelajaran BIPA, modul akan
sangat membantu pembelajar untuk menambah kosa kata dan memahami kalimatkalimat yang akan sering mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

pembelajar dapat berdialog dengan percaya diri.

5

Spesifikasi produk yang

dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah buku ajar dalam bentuk
modul. Buku ajar disesuaikan dengan kebutuhan dasar pembelajar. Pada modul ini
terdapat (1) silabus, (2) materi, (3) latihan, dan (4) glosarium. Berdasarkan
kemampuan peneliti dan keterbatasan waktu penelitian, tidak semua pelajaran di
buku akan disajikan dalam media modul. Pelajaran yang disajikan dalam modul
adalah pelajaran atau struktur yang dianggap sangat perlu disajikan dengan modul.
Peneliti akan menentukan pelajaran atau struktur yang akan dibuat berdasarkan
kuesioneryang akan dibagikan kepada pengajar dan pembelajar.
E.

Pentingnya Pengembangan
Pentingnya pengembangan produk media modul bagi penutur BIPA

tingkat dasar (beginner), yaitu:
1) Produk pengembangan ini digunakan sebagai salah satu contoh
pengembangan media pembelajaran bagi penutur BIPA tingkat beginner
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar dan mengarah kepada
tujuan utama pembelajar dalam mengikuti pembelajaran.
2) Produk pengembangan media pembelajaran diharapkan dapat menciptakan
situasi belajar yang lebih aktif, menyenangkan, menarik bagi pembelajar
BIPA.
3) Produk ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan wawasan bagi
pengajar BIPA untuk mengembangkan media yang lebih sederhana dan
tepat sasaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F.

Defenisi Istilah

1.

Modul

6

Modul adalah keseluruhan bahan yang akan diajarkan kepada siswa
sebagai dasar untuk mengembangkan kompetensi dasarnya (Widharyanto,
2003:51).

Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi,

metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis
dan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya (Depdiknas, 2003:4). Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa modul adalah alat atau saran yang berisi materi, batasan, dan cara
mengevaluasi kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi dasar
siswa.
2.

Media
Kata media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari

“medium”, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau
kutub) atau suatu alat. Anitah (2009: 22) mengatakan “media atau medium adalah
segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja
yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau dua hal”.
3.

Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai

untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku dan sebagainya. Media
pembelajaran tidak hanya berupa alat atau bahan saja melainkan hal-hal lain
yang memungkinkan pembelajar dapat memperoleh pengetahuan (Sanjaya,
2010:204).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.

7

Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok
kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam pandangan sekilas, dan
agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak
terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau
dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Tarigan,
1979:10). Membaca merupakan salah satu aspek kebahasaan yang diajarkan
dalam kegiatan pembelajaran BIPA. Pembelajar diarahkan untuk dapat membaca
dialog-dialog atau bacaan-bacaan dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

G.

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dapat dideskripsikan atas lima hal, yaitu: (1)

pendahuluan, (2) kajian pustaka, (3) metode pengembangan, (4) hasil
pengembangan, (5) penutup. Bab pendahuluan, bab ini mengemukakan tentang
uraian pendahuluan yang terdiri dari bagian awal tentang latar belakang masalah.
Dari fakta yang ada penulis menemukan bahwa kurangnya penggunaan media
dalam pembelajaran BIPA, oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengembangkan
media modul agar dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran BIPA.
Selanjutnya penulis menjelaskan sedikit tentang produk yang akan digunakan
dalam kegiatan pembelajaran BIPA, yaitu modul. Penulis juga mengemukakan
beberapa alasan pentingnya pengembangan modul sebagai media pembelajaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

BIPA. Bab Kajian Pustaka, bab ini peneliti menjelaskan teori-teori yang berkaitan
dengan penelitian ini. Bagian awal, peneliti memaparkan tentang teori-teori
terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti. Pada
bab ini dijabarkan teori antara lain: (1) pengertian media, (2) pengertian media
pembelajaran BIPA, (3) jenis-jenis media BIPA, (4) model pembelajaran
kompetensi membaca, (5) modul sebagai media pembelajaran dan (6) kerangka
berpikir. Bab Metode Pengembangan, bab ini bagian awal peneliti menjelaskan
model pengembangan dalam bentuk skema, prosedur pengembangan dan terakhir
mengenai uji coba produk. Bab Hasil Pengembangan, bab ini menjelaskan tentang
analisa data dari hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti terhadap pembelajar.
Hasil uji coba yang dilakukan berasal dari validasi dan nilai akhir yang ada di
dalam media pembelajaran berupa script nilai. Terakhir adalah memaparkan data
dari penilaian dosen ahli atau expertjusment yang berasal dari Universitas Sanata
Dharma. Bab Penutup, bab ini peneliti memaparkan tentang kajian produk
pengembangan berdasarkan paparan hasil penelitian selanjutnya peneliti
memaparkan implikasi produk pengembangan dengan bidang lain. Saran- saran
yang bermanfaat bagi pihak lain yang terkait dengan penelitian ini dan juga
memaparkan kesimpulan hasil penelitian.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab

ini,

penulis akan menguraikan tentang penelitian yang

relevan dengan media pembelajaran. Pengembangan tersebut didasarkan atas teori
yang dijabarkan pada bab ini, antara lain: (1) pengertian media, (2) pengertian
media pembelajaran BIPA, (3) jenis-jenis media BIPA, (4) model pembelajaran
keterampilan membaca, (5) media modul dan (6) kerangka berpikir.
A.

Penelitian Relevan
Ada dua penelitian yang dianggap relevan oleh peneliti dengan penelitian

ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hermawati (2004) dan Ekaresta (2010).
Skripsi yang berjudul Pengembangan Media Gambar Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat Dasar (Begginer) Di Puri Bahasa
Yogyakarta yang disusun oleh Hernawati (2004) bertujuan untuk menghasilkan
media gambar untuk pembelajaran bahasa Indonesia bahasa Indonesia bagi
penutur asing tingkat dasar (beginner) di puri bahasa Yogyakarta. Penelitian ini
adalah jenis penelitian pengembangan. Penelitian di atas menghasilkan produk
berupa media gambar berdasarkan materi modul 1b yang digunakan khusus di
Puri Bahasa Yogyakarta dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini
hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, akan tetapi media
yang digunakan peneliti berbeda dengan media yang digunakan oleh peneliti di
atas. Peneliti akan menggunakan media modul sedangkan media yang digunakan
peneliti di atas yaitu media gambar.

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Selanjutnya skripsi yang berjudul Pengembangan Media PowerPoint
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat
Dasar Di Lembaga All Plus Alam Bahasa yang disusun oleh Ekaresta Prihardjati
Saputro (2010) mengembangkan media powerpoint sebagai media pembelajaran
di All Plus Alam Bahasa dan bertujuan untuk menghasilkan produk yang
digunakan lembaga tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Ekaresta menganggap
penelitian tersebut penelitian tersebut penting karena (1) pengembangan
powerpoint merupakan salah satu cara untuk menyajikan media pembelajaran
baru dalam bentuk multimedia yang mampu menjelaskan target secara konkret
dan menghadirkan situasi atau konsep yang tidak mungkin dijangkau pembelajar
secara langsung, (2) produk tersebut mampu menstimulus pembelajar untuk
menguasai empat keterampilan berbahasa seperti berbicara, menyimak, menulis,
dan membaca, (3) produk pengembangan tersebut diharapkan oleh peneliti
mampu meningkatkan daya serap pembelajar dalam memahami materi di buku
satu, (4) produk pengembangan ini bisa dimiliki oleh pembelajar untuk belajar
kembali, mengulang kembali proses belajar yang sudah didapatkan di dalam kelas
sebelumnya, (5) dengan adanya produk ini diharapkan pembelajar bahasa
Indonesia di All Plus Alam Bahasa akan lebih kondusif dan menarik.
Dari dua penelitian terdahulu, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan
terkait dengan skripsi ini. Dari penelitian Hernawati, peneliti mendapatkan contoh
bentuk media yang sesuai dengan metode langsung. Media tersebut berupa media
gambar yang sekarang dipakai oleh para pengajar di All Plus Alam Bahasa.
Penelitian pertama yang dilakukan Hernawati relevan dengan penelitian yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

akan dilaksanakan oleh peneliti. kesesuaian topik yang diteliti walaupun berbeda
media yang digunakan. Selain itu, tempat penelitian yang digunakan peneliti pun
berbeda dengan tempat penelitian yang digunakan peneliti di atas.

Kendati

demikian kesamaan yang muncul terletak pada jenis penelitian yaitu penelitian
pengembangan (Research and Development/ R&D). Dari penelitian Ekaresta,
peneliti mendapatkan contoh bentuk media berupa power point yang sekarang
digunakan di All Plus Alam Bahasa.
B.

Sejarah singkat Wisma Bahasa Yogyakarta
Wisma Bahasa merupakan lembaga kursus bahasa Indonesia pertama di

Yogyakarta. Wisma Bahasa didirikan pada tahun 1982. Wisma Bahasa pada
awalnya disebut Yogyakarta Indonesia Language Centre (YILC). Diprakarsai
oleh Mr. Daniel Pearlmen dari USA. Wisma Bahasa sekarang dimiliki oleh Suara
Bhakti Foundation. Wisma Bahasa telah menjalankan program pelatihan Bahasa
Indonesia bagi pelajar multi-etnis yang membutuhkan layanan bahasa Indonesia
untuk tujuan umum dan khusus. Lebih dari 30 tahun pengalaman Wisma Bahasa
telah memberikan pelayanan bahasa yang sangat konsisten dan berkualitas tinggi
melalui komitmen perbaikan. Dari satu jenis layanan bahasa pada tahun-tahun
awal, sekarang organisasi telah meningkatkan dan memperluas produknya dengan
menyediakan Bahasa Inggris, Jawa, dan Tetun (Timor Leste ) pelatihan bahasa.
Para pelajar di seluruh dunia telah menemukan dan menunjukan minat
mereka Di Wisma Bahasa karena visi dan misi dari Wisma Bahasa dipegang
teguh oleh pengajarnya. Pelajar berasal dari berbagai displin ilmu dan latar
belakang, dan sebagian besar terkait dengan lembaga terkemuka dan organisasi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Para pengajar di Wisma Bahasa tidak memposisikan diri sebagai seorang
guru untuk peserta didik, tapi sebagai teman. Wisma bahasa tidak hanya
mengajarkan bahasa, tetapi menciptakan situasi di mana pelajar menikmati
berkomunikasi dalam bahasa target. “Restoran” adalah prinsip Wisma Bahasa.
Inilah sebabnya mengapa lembaga Wisma Bahasa tidak menamai lembaganya
dengan sebutan sebuah perguruan tinggi atau sekolah, tapi sebuah rumah bahasa,
Wisma Bahasa. Organisasi Wisma Bahasa Yogyakarta adalah lembaga bahasa
yang berada di bawah sebuah yayasan yang bernama Yayasan Suara Bakti.
Wisma Bahasa dipimpin oleh seorang direktur. Di bawah organisasi ini terdapat
divisi-divisi. Divisi ini dipimpin oleh seorang manager. Divisi tersebut adalah (1)
Divisi Pengajaran, (2) Divisi Marketing, (3) Divisi Keuangan, (4) Divisi Umum,
dan (5) Divisi Research and Development. Adapun kelas yang di buka di Wisma
Bahasa adalah sebagai berikut: (1) Tingkat 1A, (2) Tingkat 1B, (3) Tingkat 2A,
(4) Tingkat 2B, (5) Tingkat 3A, (6) Tingkat 3B, dan (7) Tingkat 4. Lingkungan
fisik dan fasilitas lembaga kursus sangat memadai. Observasi lingkungan fisik dan
fasilitas lembaga kursus dilakukan di Wisma Bahasa 1 (satu), Wisma Bahasa 2
(dua) dan Wisma Bahasa 3 (3). Dalam ruangan kelas baik di Wisma Bahasa 1
(satu), Wisma Bahasa 2 (dua) dan Wisma Bahasa 3 (tiga) terdapat 1 (satu) meja
luas dengan taplak Batik, 3 (tiga) kursi, AC, 1 (satu) jam dinding, beberapa foto
budaya Indonesia, 1 (satu) peta pulau di Indonesia, 1 (satu) hasil karya seperti
anyaman. Fentilasi di kelas cukup banyak, tetapi paling banyak jendela di Wisma
Bahasa 1 (satu).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Perpustakaan berada di Wisma Bahasa 1 (satu) dengan buku-buku yang
cukup lengkap dan menunjang pembelajaran BIPA seperti, novel, cerita rakyat,
buku tata bahasa, dan masih banyak lainnya. Media penunjang pembelajaran juga
tersedia sehingga pembelajar dapat menggunakannya sewaktu-waktu. Terdapat
juga fasilitas untuk internet sehingga pengajar dapat melakukan skype dengan
pembelajar di luar Wisma Bahasa. Kegiatan tersebut merupakan salah satu
aktivitas e-Learning yang dilakukan di Wisma Bahasa. Untuk perlengkapan
penunjang media seperti: (1) laptop, (2) komputer, dan

(3) sound sudah

menunjang untuk digunakan sebagai media dalam pembelajaran interaktif. Ruang
staf pengajar berada di Wisma Bahasa 1 (satu). Terdapat 4 ruang: ruang pengajar,
ruang pengajaran, dan ruang untuk divisi keuangan serta ruang direktur. Dalam
setiap ruang terdapat AC dan ruangan cukup luas. Dalam ruang pengajar terdapat
beberapa komputer yang terhubung dengan internet sehingga ketika terjadi jeda
pembelajaran, pengajar dapat mencari informasi tambahan untuk mengajar.
Di Wisma Bahasa 1 (satu), terdapat 7 (tujuh) kelas: Melayu, Maluku,
Bugis, Sunda, Asmat, Jawa dan Bali. Terdapat juga ruang santai untuk minum dan
makann snack atau sekedar bercakap-cakap, gazebo, 2 (dua) toilet, dapur dan
kantin yang menjual makanan Indonesia, taman, ruang tengah terdapat 1 (satu)
televisi dengan beberapa computer untuk pembelajar dan beberapa kursi.
Biasanya presentasi pembelajar dilakukan di ruang tengah. Terdapat juga ruang
tamu dan kantor depan. Tempat parkir Wisma Bahasa cukup luas dengan sedikit
taman dan terdapat pos jaga.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

Di Wisma Bahasa 2 (dua), tempatnya tidak begitu besar namun tetap
nyaman untuk belajar. Terdapat 5 (lima) kelas di Wisma Bahasa 2 (dua) yaitu:
Ternate, Sumba, Mentawai Tengger, dan Nias. Terdapat 1 (satu) toilet, 1 (satu)
ruang tamu, taman, dapur, dan halaman depan yang tidak begitu luas. Ruang kelas
di Wisma Bahasa 2 (dua) sama dengan Wisma Bahasa 1 (satu), tetapi di Wisma
Bahasa 1 (satu) lebih banyak jendela. Wisma Bahasa 3 (tiga), lebih luas dari
Wisma Bahasa 2 (dua) tetapi tidak seluas Wisma Bahasa 1 (satu). Terdapat 10
kelas di Wisma Bahasa 1 (satu): Lombok, Madura, Badui, Batak, Aceh, Dayak,
Flores, Minang, Toraja, dan Betawi. Ruang kelas di Wisma Bahasa 3 (tiga) juga
sama dengan Wisma Bahasa 1 (satu) dan 2 (dua). Terdapat taman, ruang santai, 2
(dua) toilet, dan halaman depan. Tempat parkir di Wisma Bahasa 3 (tiga) cukup
luas. Terdapat telepon sama seperti di Wisma Bahasa 1 (satu).
C.

Landasan Teori

1.

Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Pengajaran BIPA
Para ahli bahasa telah merumuskan

pengertian, fungsi dan tujuan

pengajaran BIPA dalam GBPP. Hal ini menjadi patokan bagi setiap pengajar
BIPA untuk melakukan pengajaran BIPA. Berikut perumusan pengertian, fungsi
dan tujuan pengajaran BIPA yang ada dalam GBPP.
a.

Pengertian BIPA
BIPA adalah bentuk singkat dari Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing.

Sejalan dengan itu, pengajaran BIPA berarti pengajaran bahasaa Indonesia yang
dilakukan terhadap para penutur asing (GBPP, 2004). Penutur asing merupakan
orang-orang yang bukan warga Negara Indonesia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b.

15

Fungsi BIPA
Bahasa Indonesia merupakan materi utama yang diajarkan dalam kursus-

kursus BIPA ataupun di sekolah-sekolah yang pembelajarnya terdiri atas orangorang asing. Dalam kaitan itu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana
komunikasi dan sebagai alat untuk memahami berbagai aspek kehidupan dalam
masyarakat Indonesia, b

Dokumen yang terkait

Pengembangan Komik dengan Topik Transportasi di Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar di Lembaga Alam Bahasa Yogyakarta

0 3 8

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT DASAR: Metode Penelitian Research and Development.

0 19 49

Pengajaran Bahasa Indonesia Untuk Pembelajar Asing Melalui Akfitifitas Makan di Depot.

0 0 1

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) menggunakan adobe flash CS5 tingkat advanced di Wisma Bahasa Yogyakarta.

0 0 2

Pengembangan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash untuk pembelajar BIPA level intermediate di Lembaga Wisma Bahasa Yogyakarta.

2 11 244

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash CS5 dalam pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar BIPA tingkat beginner di Alam Bahasa Yogyakarta.

0 0 2

Pemanfaatan media Adobe Captivate 5.5 sebagai media pembelajaran dalam pengajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) tingkat dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta.

1 5 313

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash CS5 dalam pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar BIPA tingkat beginner di Alam Bahasa Yogyakarta

1 9 377

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING TINGKAT DASAR (METODE PENELITIAN RESEARCH AND DEVELOPMENT) ipi143068

0 0 9

PENGEMBANGAN MEDIA WORD SQUARE BERGAMBAR UNTUK MEMPERKAYA KOSAKATA BAHASA INDONESIA BAGI PEMBELAJAR BIPA TINGKAT BEGINNER DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendid

0 2 204