Gambaran Evaluasi Pelaksanaan Strategi DOTS menurut Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kopo Kota Bandung.

ABSTRAK
Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) merupakan
suatu cara untuk menjamin keberhasilan program pengobatan penderita
Tuberkulosis Paru dengan ketaatan dan keteraturan penderita selama masa
pengobatan, yaitu dengan melakukan pengawasan dan pengendalian pengobatan
penderita. Pada strategi DOTS terdapat 5 (lima) komponen, yaitu : komitmen
politik, pemeriksaan laboratorium, ketersediaan obat, pencatatan pelaporan dan
pengawasan minum obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran evaluasi pelaksanaan
strategi DOTS menurut pasien Tuberkulosis Paru di wilayah kerja Puskesmas
Kopo Kota Bandung. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, penarikan
sampel dengan menggunakan teknik Purposive sampling, jumlah responden
sebanyak 40 pasien. Instrument yang digunakan instrument inventory atau yang
pernah digunakan sebelumnya yang telah dimodifikasi.
Hasil penelitian pelaksanaan strategi DOTS termasuk dalam kategori baik
(57,5%), Komitmen politik termasuk dalam kategori tidak baik (20%),
Pemeriksaan laboratorium kategori baik (100%), ketersediaan obat termasuk
dalam kategori baik (95%), Pencatatan dan Pelaporan termasuk dalam kategori
baik (100%), sedangkan Pengawas Minum Obat masih dalam kategori baik
(57,5%).
Untuk selanjutnya diharapkan ada penelitian mengenai pelaksanaan

strategi DOTS menurut petugas kesehatan.
Kata kunci : Pasien Tuberkulosis Paru, Puskemas, Strategi DOTS

ABSTRACT

DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) strategy is a way to guarantee
the success of pulmonary tuberculosis treatment program with compliance and a
continuity of patient while still in treatment, that is doing observation and patient control,
in DOTS strategy there are 5 (five) component, they are : political commitment,
laboratories examination, drug availability, reportation record and drink the medicine
observation.
This study to explain evaluation of DOTS strategy according to pulmonary
tuberculosis patient in the work area of Public Health center Kopo Bandung.This study is
descriptive kuantitatif, sampling using total sampling technique, with number of
respondents for 40peoples. Instrument used in the inventory instrument that has been used,
suddenly stand up for 43 statement. The result of DOTS strategy implemantation
categorized as good (57,5%), political commitment categorized as not good (20%),
laboratories examination categorized as good (100%), drug availability categorized as
good (95%), reportation record categorized as good (100%), drink the medicine
categorized as good (57,5%).

To expect any further research the implementation of DOTS strategies according
officer.
Keyword : DOTS strategy, Public Health center, Pulmonary Tuberculosis