Perlindungan Hukum Terhadap Guru Yang Dikenakan Pemutusan Hubungan Kerja Secara Sepihak Oleh Sekolah Swasta Ditinjau Dari UU Ketenagakerjaan Jo. UU Guru dan Dosen.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP GURU YANG DIKENAKAN
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA SECARA SEPIHAK OLEH PIHAK
SEKOLAH SWASTA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13
TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN JUNCTO UNDANGUNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN

ABSTRAK

Pembangunan bidang ketenagakerjaan merupakan salah satu
tujuan negara dan tujuan pembangunan nasional . Dalam
pelaksanaannya, masih terdapat permasalahan dalam kerangka
pembangunan sistem ketenagakerjaan di Indonesia, antara lain adalah
permasalahan pemutusan hubungan kerja secara sepihak oleh
perusahaan.
Pihak sekolah swasta pernah melakukan pemutusan
hubungan kerja (PHK) terhadap guru yang aktif/ikut serta dalam serikat
pekerja di sekolah tersebut. Perlindungan hukum terhadap guru yang diPHK tersebut
juga menjadi permasalahan karena pihak sekolah
menganggap perjanjian kerja guru dengan pihak sekolah bukan
merupakan ruang lingkup Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan) melainkan UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (UU Guru dan
Dosen). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menentukan

bentuk perjanjian guru dengan pihak sekolah dan perlindungan terhadap
guru yang di-PHK tersebut ditinjau dari UU Ketenagakerjaan dan UU Guru
dan Dosen.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yaitu
sebagai penelitian hukum kepustakaan dengan meneliti data sekunder
yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan
hukum tersier. Teknik pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap yaitu
studi dokumen dan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perjanjian yang dilakukan
oleh guru dengan pihak sekolah sudah memenuhi unsur perjanjian kerja
dan hubungan kerja. Akan tetapi dalam pelaksanaannya masih terdapat
ketidaksesuaian antara pengaturan dalam UU Ketenagakerjaan dengan
perjanjian kerja guru di sekolah tersebut. Guru yang di-PHK secara
sepihak oleh pihak sekolah karena keikutsertaan dalam serikat
guru/serikat pekerja tidak mendapat perlindungan hukum sebagaimana
terdapat dalam UU Ketenagakerjaan, UU Guru dan Dosen, dan UU
Serikat Pekerja. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
keengganan para guru untuk menempuh proses hukum yang cenderung
memerlukan waktu lama dan kurangnya pengetahuan hukum
ketenagakerjaan di Indonesia di kalangan guru swasta .

iv

LEGAL PROTECTION FOR THE TEACHER WHO HAD BEEN
TERMINATED BY THE PRIVATE SCHOOL BASED ON LABOUR ACT
NUMBER 13 YEAR 2003 JUNCTO TEACHER AND LECTURER ACT
NUMBER 14 YEAR 2005

ABSTRACT

National development labours is one of the national purpose.
However, the implementation still has many problems in developing our
labour system, such as the termination by the company. The private
school had terminated several teachers that joined in labour organization.
The other problem is how law protect that teacher. Because the school
party assume that the agreement between the teacher and school party is
not covered by Labour Act Number 13 Year 2003, but covered by Teacher
and Lecturer Act Number 14 Year 2005. This research purposes to
knowing the form of the agreement and the law protection for the teacher
who had been terminated by the private school.
The methods of this research based on normative judicial methods,

as the legal research with researching secondary data which consists of
the primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal
materials. The technique of data collection was carried out in two stages,
namely the study of documents and interviews.
The result of the research indicates that the agreement between the
teacher and private school has completed the unsure of work agreement .
In the implementation, there are so many clause in that agreement
between the teacher and school party opposing The Labour Act. The
teacher who had been terminated by the school did not get law protection
as in Labour Act, Teacher and Lecturer Act, and Labour Organization Act.
That situation based on several factor, such as the teacher does not want
to spend much time to follow the law process and the teacher does not
have enough knowledge about labour law.

v