Pelanggaran Terhadap `Inviolability` Kantong Diplomatik (Diplomatic Bag) Oleh Negara Penerima Dan Penyalahgunaannya Oleh Pejabat Diplomatik.

ABSTRAK
PELANGGARAN TERHADAP ‘INVIOLABILITY’ KANTONG DIPLOMATIK
(DIPLOMATIC BAG) OLEH NEGARA PENERIMA DAN
PENYALAHGUNAANNYA OLEH PEJABAT DIPLOMATIK
Willy Eben Haezer
110110100103

Salah satu aspek penting dalam melakukan hubungan diplomatik adalah
kebebasan berkomunikasi. Kebebasan dan kerahasiaan dalam berkomunikasi antara
misi diplomatik dengan negara pengirimnya merupakan keistimewaan dan kekebalan
yang paling penting dalam hubungan diplomatik. Kantong diplomatik (diplomatic
bag), adalah satu dari sekian banyak fasilitas komunikasi yang dijamin kekebalannya
oleh Pasal 27 Konvensi Wina 1961 Tentang Hubungan Diplomatik. Kekebalan
tersebut berupa pelarangan pembukaan dan penahanan dari sebuah kantong
diplomatik. Adanya kekebalan tersebut, tidak jarang justru menimbulkan
permasalahan, baik permasalahan yang timbul akibat tindakan negara penerima
dan/atau negara ketiga maupun negara pengirim. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kemungkinan adanya pembatasan pemberian ‘inviolability’ berdasarkan
asal dan tujuan sebuah kantong diplomatik serta pertanggungjawaban negara terhadap
penyalahgunaan kantong diplomatik yang dilakukan oleh diplomatnya.
Metode penelitian yang digunakan Penulis untuk menjawab pertanyaan dalam

tugas akhir ini adalah metode penelitian yuridis normative dengan melakukan
penelitian kepustakaan dan data sekunder yang berkaitan dengan regulasi mengenai
kebebasan berkomunikasi khususnya kekebalan yang dimiliki oleh kantong
diplomatik yang dijamin oleh Hukum Diplomatik dan Konsuler.
Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini menunjukkan bahwa ‘inviolability’
yang dimiliki oleh sebuah kantong diplomatik tidak dapat dibatasi oleh asal dan
tujuan pengiriman kantong tersebut, hal tersebut tidak dapat menghilangkan status
dan karakter sebuah paket sebagai kantong dipomatik mengingat penghormatan
terhadap kantong diplomatik harus dilakukan secara universal. Kemudian, negara
dapat dimintakan pertanggungjawaban terhadap tindakan pejabat diplomatiknya yang
menyalahgunakan fungsi kantong diplomatik hal ini dikarenakan tindakan seorang
pejabat diplomatik dapat diatribusikan sebagai tindakan negara dalam hukum
internasional.

ABSTRACT

VIOLATION OF THE DIPLOMATIC BAG INVIOLABILITY BY THE
RECEIVING STATES AND ITS MISUSED BY THE DIPLOMATIC OFFICIAL

Willy Eben Haezer

110110100103

The freedom of communication is one of the most important aspect in
conducting diplomatic relations, these freedom, including the confidentiality of
communication between the sending States and its missions which are the most
essential immunity and privilege in diplomatic relations. Diplomatic bag is one of
many kind of communication facilities which immunities and privileges are
guaranteed by Article 27 of the 1961 Vienna Convention on Diplomatic Relations.
Those immunities including prohibition of opening and detaining of a diplomatic bag.
Immunities which are given to the diplomatic bag frequently causing problems, not
only problems arising from the action of receiving State but also sending State’s. This
research aims to analyze whether or not the inviolability of the diplomatic bag could
be limited based on the origin and destination of the diplomatic bag and the
possibility to attribute diplomat’s action as a State conduct regarding to abuse of
diplomatic bag which the state should be responsible for it.
The methods uses in this research is a juridical normative by researching on
literal data and the secondary data which are related to the regulation regarding the
freedom of communication, particularly the inviolability of the diplomatic bag which
is guaranteed by the Diplomatic and Consular Law in the 1961 Vienna Convention
on Diplomatic Relations.

The result of this research is that the origin and destination of the diplomatic
bag could not eliminate the status and character of a package as a diplomatic bag,
since the respectfulness of the diplomatic bag should be conducted universally.
Furthermore, State could claimed for the State responsibility caused by its diplomat’s
conduct who abuse the inviolability of the diplomatic bag, recalling that every single
action which performed by the diplomat who is a State organ could be considered as
an act of its State under international law.