PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN PARTISIPATIF PADA SISWA KELAS VII C SMPN 2 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa Indonesia yang terobservasi pada materi berbicara
di kelas VII C SMPN 2 Sawit, menunjukkan hasil belajar siswa yang kurang
memuaskan, terutama pada materi bercerita. Hasil belajar tersebut didapatkan
dari nilai tugas siswa dalam menceritakan pengalaman mengesankan. Hasil
belajar siswa yang kurang memuaskan tersebut disebabkan oleh banyaknya
siswa yang kurang terampil berbicara dengan menggunakan bahasa indonesia.
Hal itu terjadi karena disadari atau tidak, siswa lebih banyak menggunakan
bahasa Jawa dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan guru. Kemampuan
siswa dalam bercerita cenderung lebih pasif dan kurang memenuhi standar
yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran. Siswa pada umumnya
mengalami kesulitan dalam menceritakan hal yang dialaminya karena merasa
tidak mampu dan malu untuk bercerita di depan kelas dan di hadapan temanteman yang lalin. Siswa akan lama dan lebih banyak diam apabila diminta
untuk bercerita di depan kelas, sehingga waktu atau kesempatan yang ada
untuk mulai bercerita jadi terbuang sia-sia. Dalam masalah ini seharusnya
siswa diarahkan untuk lebih membiasakan diri berbicara di depan orang lain
atau khalayak ramai serta dibimbing untuk mennghilangkan rasa malu dan
rendah dirinya.


1

2

Atas dasar permasalahan d iatas, maka perlu dilakukan suatu proses
pembelajaran yang dapat menimbulkan minat dan keinginan siswa dalam
pembelajaran bercerita. Untuk itu, metode pembelajaran yang ada perlu
dikembangkan sesuai dengan materi dan kemampuan siswa. Hal ini dilakukan
agar siswa merasa nyaman dan tidak jenuh dalam menerima materi
pembelajaran sebagaimana dikatakan subiyanto (1990:18) metode merupakan
salah satu faktor yang menentukan keberhasilan belajar dalam proses
pengajaran.
Dalam proses pembelajaran di kelas siswa lebih banyak belajar dari
teman sekelas dari pada guru, karena itu suasana kelas perlu dibangun dan
dirancang

dengan

lebih


baik

dan

menyenangkan,

sehingga

siswa

mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu,
guru perlu menciptakan suasana belajar yang sedemikian rupa, sehingga
siswa dapat bekerjasama secara aktif.
Hingga saat ini telah dikembangkan metode pembelajaran partisipatif,
yaitu suatu metode yang mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Keikutsertaan peserta didik dilakukan dalam perencanaan,
pelaksanaan, maupun evaluasi pembelajaran. Pada dasarnya metode
partisipatif ini digolongkan menjadi 3 kategori, yaitu metode pembelajaran
perorangan, metode pembelajaran kelompok dan metode pembelajaran

massal atau pembangunan masyarakat. Sementara itu dalam pembelajaran
partisipatif guru harus berperan sebagai fasilitator dengan memberikan
kemudahan belajar melalui pengembangan metode pembelajaran partisipatif

3

yang dalam hal ini lebih ditekankan pada penggunaan teknik pembinaan
keakraban dengan model penyusunan pecahan bujur sangkar.
Penggunaan

teknik

pembinaan

keakraban

bertujuan

untuk


mengkondisikan peserta didik agar mereka siap melakukan kegiatan belajar
secara partisipatif

(Sudjana,2005:66). Para peserta didik perlu saling

mengenal antara yang satu dengan yang lainnya, karena kegiatan saling
mengenal merupakan prasyarat untuk tumbuhnya keakraban antar peserta
didik dengan peserta didik, dan peserta didik dengan pendidik. Teknik
pembinaan keakraban ini terdiri dari beberapa model, antara lain: (1) Model
Diad; (2) Model Pembentukan Kelompok Kecil; (3) Model Pembinaan
Belajar Kelompok; dan (4) Model Penyusunan Pecahan Bujur Sangkar.
Dalam hal ini peneliti akan menerapkan model penyusunan pecahan bujur
sangkar, hal ini dilakukan karena teknik tersebut dirasa paling cocok untuk
digunakan

pada

materi

bercerita.


Dikatakan

cocok

karena

dalam

pelaksanaannya siswa diajak untuk bermain sambil belajar, sehingga siswa
tidak merasa bosan dalam pembelajaran.
Metode

pembelajaran

partisipatif

dengan

menggunakan


model

penyusunan pecahan bujur sangkar yang sesuai dengan langkah-langkah dan
aturan

dalam

pelaksanaannya,

seperti

penggunaan

gambar,

puzzle,

pembentukan kelompok, dan penyediaan model untuk bercerita diharapkan
dapat membantu memperbaiki tujuan pembelajaran yang ada. Tujuan

pembelajaran yang dirancang dengan baik akan menghasilkan lulusan yang
baik pula, dan lulusan yang baik tersebut akan menghasilkan tenaga kerja

4

yang berkualitas. Teknik ini mengarahkan siswa untuk memulai pelajaran
dengan teman sekelasnya. Kelebihan teknikk ini adalah terbinanya suasana
yang akrab, yang memungkinkan siswa untuk memulai proses saling belajar.
Oleh karena itu, penelitian ini mengambil judul “ Peningkatan Kemampuan
Bercerita dengan Menerapkan Metode Partisipatif pada Siswa Kelas VII C
SMPN 2 Sawit”.
1.2. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas akan dibatasi agar tidak
menyimpang dari maksud penelitian. Adapun hal-hal yang membatasi dalam
penelitian ini:
1. Metode pengajaran yang dipakai untuk meningkatkan kemampuan
bercerita adalah metode partisipatif.
2. Penggunaan media pembelajaran berupa puzzle untuk meningkatkan
kemampuan bercerita siswa.
1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Penerapan metode partisipatif yang bagaimanakah dapat meningkatkan
kemempuan bercerita siswa kelas VII C SMPN 2 Sawit?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah diterapkan metode partisipatif
pada materi bercerita di kelas VII C SMPN 2 Sawit?

5

1.4. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan bercerita siswa kelas VII C SMPN 2
Sawit.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menerapkan
metode partisipatif teknikpembinaan keakraban dalam bercerita siswa
kelas VII C SMPN 2 Sawit Boyolali.
b. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran

bercerita setelah diterapkan metode partisipatif dengan teknik
pembinaan keakraban ini dapat meningkatkan kemampuan bercerita
siswa kelas VII C SMPN 2 Sawit Boyolali.
1.5. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, diharapkan memberikan manfaat
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoretis
a. Kemampuan bercerita kelas VII C SMPN 2 Swit Boyolali Tahun
Ajaran 2010/2011 meningkat melalui model Partisipatif.
b. Mengembangkan

teori

pembelajaran

bahasa

sehingga

dapat


memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran yang dicapai siswa kelas VII C SMPN 2 Sawit Boyolali.

6

2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru dan Sastra Indonesia, dapat lebih kreatif dalam menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa.
b. Bagi siswa, dapat meningkatkan partisipasi dalam pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia.
c. Bagi peneliti selanjutnya,dapat melakukan penelitian yang serupa,
misalnya dengan objek penelitian kemampuan menulis siswa dengan
diterapkannya metode pembelajaran partisipatif menggunakan teknik
pembelajaran dalam tahap pembinaan keakraban.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING SISWA KELAS III DI SDN TEGALGONDO

0 9 23

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VIII-D SEMESTER GANJIL SMPN 23 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 10 73

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR LATAR DALAM CERPEN MELALUI TEKNIK MASYARAKAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2010/2011

3 42 54

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PELATIHAN PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 2 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 93

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PELATIHAN PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 2 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 18 60

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 56 201

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMPN 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 11 74

PEMBELAJARAN MERESENSI TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 83

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 2 BUMIRATU NUBAN TAHUN PELAJARAN 20142015 Nur Basuki SMPN 2 Bumiratu Nuban E-mail: nurbasuki67gmail.com

0 0 14

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI LOGARITMA MELALUI PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X TKJ1 SMK NEGERI 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 10