LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MEMPELAJARI JA

Laporan Praktikum
Biologi Dasar
“Mempelajari Jaringan Pada Hewan dan Tumbuhan”

Oleh:
Putri Dwi Suryanti
130210101036
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2013

1. JUDUL

:

Mempelajari Jaringan Pada Hewan dan Tumbuhan

2. TUJUAN :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun

pada hewan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun
pada tumbuhan
3. DASAR TEORI:
Sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama
disebut jaringan. Pada garis besarnya, jaringan hewan dibagi menjadi empat
kelompok :
1. Jaringan epitel : susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel .
Berdasarkan bentuk dan sususnannya, jaringan epitel terdiri atas :
a) epitel pipih selapis,
b) epitel kubus selapis,
c) epitel kolumner (memanjang)
2. Jaringan ikat : letak selnya berjauhan
Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi :
a) Jaringan ikat longgar
b) Jaringan ikat padat
c) Jaringan lemak
d) Jaringan rawan
e) Tulang
f) Darah

3. Jaringan otot : selnya memanjang berbentuk serabut
Macam – macam jaringan otot :
a) Otot polos
b) Otot bergaris melintang
c) Otot jantung
4. Jaringan saraf : terdiri atas neuron dan neuroglia (tim dosen
pembina,2013)

1. Jaringan epitel
Jaringan Epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan
pipih. Jaringan ini menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi-fungsi
ini mencerminkan kenyataan bahwa epitel selalu terdapat di perbatasan antara
massa sel dan rongga atau ruang. Misalnya epitel kulit melindungi jaringan di
bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi sinar ultraviolet
dan beragam bakteri. Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan epitel
berperan sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini dapat
ditemukan pada permukaan tubuh yang membatasi organ tubuh dengan
lingkungan luarnya. Jaringan epitel yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan
luar tubuh dinamakan epitelium. Sedangkan jaringan epitel yang membatasi
rongga tubuh dinamakan mesotelium, misalnya perikardium yang melapisi organ

jantung, pleura yang melapisi organ paru-paru, dan peritonium. Kemudian,
jaringan yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium. Di dalam struktur
tubuh, jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya dari
kerusakan,

pengangkut

zat-zat

antarjaringan,

dan

tempat

keluarnya

enzim(Kimball,1992:110).
Sifat-sifat umum jaringan epitel :
1. Sel-selnya mempunyai bentuk yang tegak teratur dan tidak banyak

mempunyai proses proses protoplasma yang luas
2. Antara sel-selnya terdapat sedikit kerangka stuktural (bahan ekstraselular
atau matriks)
3. Tidak mempunyai persediaan dari pembuluh darah, dan harus di beri
persediaan makanan melalui difusi dari lapisan-lapisan kapiler yang ada di
bawahnya
4. Terikat erat pada jaringan konektif yang terletak di bawahnya oleh selaput
tipis yang disebut lamina basal
5. Dapat diamati banyak sekali gambaran mitosis (Ramaley,1988: 33)
2. Jaringan ikat
Jaringan ikat - Jaringan ikat berkembang dari mesenkim, yang berasal dari
mesoderm (lapisan tengah embrio). Selain menjadi jaringan ikat (darah, tulang
rawan, tulang, dan lemak), mesenkim juga menjadi jaringan lain berupa otot,
pembuluh darah, beberapa kelenjar, dan epitelium. Letak sel-sel jaringan ikat
tidak berhimpitan rapat (berpencar-pencar), jika berhubungan hanya pada ujungujung protoplasmanya. (Waluyo,2006:43).

3. Jaringan otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan
organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu
berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein

yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Sel otot dapat
berkontraksi karena mengandung protein kontraktif yang di sebut miofibril.
Miofibril terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin. Serabut otot tersusun
menjadi berkas paralel yang kemudian membentuk otot. Pada vertebrata, ada tiga
jenis jaringan otot yaitu Otot polos, Otot lurik dan Otot jantung (Parjatmo,
1987:17)
4. Jaringan saraf
Sistem saraf terbesar secara luas didalam tubuh dan dengan beberapa
perkecualian, semua organ dari tubuh mengandung unsur saraf. Pada dasarnya
sistem saraf menghimpun rangsangan dari lingkungan, mengubah rangsanganrangsangan demikian menjadi impuls saraf dan meneruskan impuls ini ke suatu
daerah penerimaan dan korelasi yang terorganisasi baik, dan disini impuls-impuls
ditafsirkan disusul diteruskan keorgan efektor untuk memberikan jawaban.
Fungsi-fungsi ini dilaksanakan oleh sel-sel yang sangat terspesialisasi yang
disebut neuron, yang bersama sel-sel penyokongnya yaitu neurolgia dan bahan
ekstrasel, membentuk jala-jala komunikasi terintregasi (Jan Tambajong. 1995 :
56).
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolongkan-golongkan
berdasarkan umur, komposisi, dan fungsi dari jaringan tersebut. Berdasarkan
umurnya, jaringan digolongkan menjadi jaringan muda yang masih bersifat bisa
membelah diri dan bisa berkembang menjadi bermacam-macam jaringan. Karena

sifatnya ini, jaringan muda disebut jaringan meristem. Selain jaringan meristem,
pada tubuh tumbuhan terdapat jaringan dewasa. Jaringan ini mempunyai bentuk
yang bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya (Tim Dosen Pembina. 2013 :
7)

Jaringan pada tumbuhan diantaranya adalah :
1. Jaringan Meristem (jaringan muda)
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan
jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai
kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan
yang lain berupa jaringan dewasa (A.Fahn, 1982:82).
2. Jaringan epidermis (jaringan dewasa)
Jaringan epidermis merupakan jaringan yang letaknya paling luar,
tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa
ruang antar sel. Tidak mengandung klorofil kecuali pada epidermis tumbuhan
Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata.
Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok dan mengalami modifikasi
membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya. Pada tumbuhan
yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah
tidak lagi memiliki jaringan epidermis (Yatim, 1982:154).

Adapula yang berperan aktif dalam proses transportasi zat – zat
makanan pada tumbuhan diantaranya adalah :
 Xilem (pembuluh kayu). Sel-selnya mati dan berlapiskan zat lignin.
Dapat dibedakan menjadi dua, yaitu trakeid dan trakea. Trakeid berciri
sekat antarselnya berpori, dan trakea apabila sekatnya tidak jelas.
Fungsinya untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dalam
tanah dari akar ke daun.
 Floem (pembuluh kulit kayu = pembuluh tapis ). Di sebelah luarnya
pembuluh floem terdapat sel-sel yang masih hidup yang disebut sel-sel
pengiring (companion cell). Floem berfungsi untuk mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh. Persatuan antara xilem
dan

floem

akan

membentuk

(http://biologimediacentre.com)


ikatan

pembuluh

(fasis)

Sedangkan organ – organ tumbuhan diantaranya adalah
a. Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan
sebagai alat pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap
air. Akar memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak
dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat
dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari
bagian ujung embrio dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif
berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau keluar
dari organ lain seperti dari daun dan batang.
b. Batang
Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu
lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur

di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di
bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat kambium
yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil.
c.

Daun
Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda.
Oleh karena itu, struktur morfologi daun dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari:
bentuk tulang daun (menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar); bangun
daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai,
jantung, dan bulat telur); tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri,
dan rata); bentuk ujung daun (runcing,meruncing, tumpul, membulat,
rompang/ terbelah, dan berduri); bentuk pangkal daun (runcing,
meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk); dan prmukaan (licin,
kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik).

d. Bunga
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini
bukanlah organ pokok dan rnerupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari

organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya
telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada

tumbuhan. |ika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga,
bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan
mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan
warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan
sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang
berperan dalam proses reproduksi. (http://www.bisosial.com)
4. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
mikroskop
b. Bahan
Preparat awetan jaringan ikat dan otot (jaringan hewan)
Preparat awetan penampang melintang akar, batang dan daun
5.CARA KERJA
1. Pengamatan Jaringan Hewan
Menggambar dan memberi keterangan bagian – bagian yang
dilihat


Memperhatikan struktur/bentuk selnya

Meminta petunjuk dari pembimbing bila mengalami kesulitan

2. Pengamatan Jaringan Hewan
Meletakkan preparat penampang melintang bahan (daun, batang,
dan akar) dibawah mikroskop

Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat

Menggambar bagian yang terlihat serta memberi keterangan secara
lengkap
5. HASIL PENGAMATAN
 Jaringan hewan
a. Jaringan ikat

b. Jaringan otot

c. Jaringan epitel

 Jaringan tumbuhan
a. Penampang melintang daun

b. Penampang melintang batang

c. Penampang melintang akar

6. PEMBAHASAN
Dalam melaksanakan praktikum kali ini, kami mengamati
mengenai jaringan-jaringan penyusun pada hewan dan tumbuhan yaitu
jaringan epitel,jaringan ikat dan jaringan otot pada hewan, serta jaringan
yang ada pada akar, batang dan daun pada tumbuhan.
Pertama kita akan membahas jaringan pada hewan, jaringan pada
hewan diantara adalah
A. JARINGAN HEWAN
 Jaringan ikat
Jaringan ikat yang kata amati terdiri dari jaringan ikat kendur dan
jaringan ikat padat. Bagian – bagian dari jaringan ikat antara lain
a. Serabut kolagen
Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat
tinggi, berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam.
Serabut kolagen terdapat pada tendon (penghubung otot dengan tulang)

dan jaringan ikat longgar. Dalamn penampang jaringan, serabut ini
tampak berwarna putih
b. Serabut elastin
Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis
dari serabut kolagen, dan bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang
dan tebal. Serabut elastin tersusun oleh protein dan mukopolisakarida.
Serabut elastin antara lain terdapat pada pembuluh darah dan ligamen.
Elastisitas serabut elastin akan semakin menurun dengan semakin
bertambahnya usia seseorang.
Jaringan ikat padat teratur menghubungkan antara otot dan tulang
(tendon).
c. Fibroblas
Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.
Antara jaringan ikat padat dan jaringan ikat kendur memiliki
beberapa perbedaan, perbedaan itu diantaranya adalah pada jaringan ikat
padat serabut kolagen lebih banyak daripada serabut elastin,hal ini
ditandai dengan lebih banyak warna biru (kolagen) yang terlihat lebih
dominan daripada warna ungu (elastin) saat diamati dibawah mikroskop.
Serta fibroblas pada tendo yang terpotong memanjang terdapat berderet
di antara serat-serat kolagen.
Sementara pada jaringan ikat kendur serabut kolagen lebih sedikit
daripada serabut elastin karena fungsi utamanya yaitu mengikat bagianbagian tubuh agar bersatu dan sekaligus memungkinkan gerakan diantara
mereka. Hal itu dapat ditandai dengan lebih banyak warna ungu (elastin)
daripada warna biru (kolagen) saat diamati dibawah mikroskop. Serta
fibroblas terdapat di dalam serabut kolagen
 Jaringan epitel
Jaringan epitel mempunyai susunan sel rapat sehingga tidak ada
ruang antar sel. Susunan selnya rapat karena sesuai dengan fungsi
universal jaringan epitel yaitu melindungi organ yang ada dibawahnya.
Sehingga susunan sel-selnya sangat rapat dengan tujuan tersebut.

a. Epitel kubus berlapis banyak
terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni folikel ovarium, buah
zakar, testis, kelenjar minyak, kelenjar keringat pada kulit, dan
kelenjar ludah. Jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil
mukus. Selain itu, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung dari
gesekan. Bagian – bagian dari epitel kubus berlapis banyak
diantaranya adalah :
1.

Intisel
Merupakan pusat informasi, dibatasi oleh sepasang membran.
Nukleus mengandung pori-pori yang hal ini boleh jadi
memungkinkan bahan-bahan berlalu lalang dari nukleus, umumnya
merupakan organel yang paling menonjol karena terkait fungsinya
yaitu untuk mengatur segala aktivitas yang ada dalam sel. Terdapat
inti nukleus yaitu nukleolus yang di dalamnya sejenis RNA
ribosom disintesis berdasarkan intruksi di dalam DNA.

2. Sel epitelkubusberlapisbanyak
3. Lumen ( Ronggasel)
Suatucelahatauronggapadasel yang
berfungsisebagaipembatasantaraselsatudengan yang lain.
Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh,
yakni folikel ovarium, buah zakar, testis, kelenjar minyak, kelenjar
keringat pada kulit, dan kelenjar ludah. Jaringan ini adalah sebagai
pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan ini juga
berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.
b. Jaringan epitel selapis kubus
Terdiri atas kartilago, epitel selapis kubus, dan basemen membran.
Bentuk dan susunan selnya berupa kubus selapis (kuboidal), inti di
tengah. Jaringan yang terdapat pada aslinya sama seperti yang dilihat
pada mikroskop. Susunan jaringan ini rapat karena memiliki fungsi
yang dominan di dalam permukaan tubuh. Terletak pada permukaan
ovari, lensa mata, kelenjar tiroid, saluran nefron ginjal, retina mata.

Berfungsi untuk melindungi bagian tubuh di bawahnya, sekresi dan
absorpsi.
 Jaringan otot
a. Otot lurik (otot rangka)
Otot lurik memiliki inti banyak yang berada di tepi,
banyaknya inti pada otot rangka ini dikarenakan otot rangka
merupakan otot sadar yang kerjanya kita sadari, otot ini
mudah lelah sehingga diperlukan banyak inti untuk respirasi
sel-selnya agar bertenaga kembali. Aktivitas berat yang terus
menerus mengakibatkan semakin tebalnya otot.Miofibril otot
kerangka mempunyai pita-pita melintang gelap berseling
terang yang disebut lurik.Lurik ini mempunyai peran
fundamental dalam kontraksi.Selama kontraksi pita gelap
tetap tetapi pita yang terang memendek.Kontraksi otot
kerangka biasanya terkendali.Otot lurik dapat berkontraksi
dengan cepat tetapi tidak dapat tetap dalam keadaan
kontraksi.Otot lurik harus beristirahat dahulu sebelum dapat
berkontraksi lagi.
b. Otot polos
Struktur otot polos memanjang. Terletak pada saluran
pencernaan, saluran pernapasan, pembuluh darah, dan
pembuluh limfe. Karakteristik otot polos adalah bentuk sel
memanjang dengan ujung meruncing, berinti satu di tengah,
merupakan otot tak sadar, dipengaruhi saraf otonom, reaksi
terhadap rangsang lambat, dan tidak mudah lelah sehingga
dapat berfungsi untuk melangsungkan gerakan di luar
kehendak, contohnya gerakan zat/makanan pada saluran
pencernaan dan mengontrol diameter pembuluh darah serta
biji mata.

B. JARINGAN TUMBUHAN
 Daun
 Penampang melintang daun beringin
Daun beringi merupakan daun dikotil yang terdiri dari epidermis
atas, stoma, jaringan palisade, korteks, jaringan spons, jaringan
pengangkut dan epidermis bawah. Tumbuhan dikotil memiliki urat
daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabangcabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan
seperti jaring atau jala.
a. Epidermis atas yang merupakan jaringan yang letaknya paling
luar, tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang
berderet rapat tanpa ruang antar sel. Bentuk jaringan epidermis
seperti balok dan berfungsi sebagai pelindung jaringan di
dalamnya.
b. Jaringan palisade yang terdiri atas sel-sel silindris, tegak dan
tersusun rapat dan mengandug banyak kloroplas. Pada
parenkim palisade ini berlangsung proses fotosintesis.
c. Jaringan spons (jaringan bunga karang).
Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang tidak teratur, memiliki
banyak ruang antar sel dan sedikit mengandung kloroplas.
Parenkim

spons

ini

berfungsi

untuk

menampung

karbondioksida untuk proses fotosintesis.
d. Jaringan epidermis bawah yang berfungsi untuk melindungi
jaringan-jaringan yang ada di posisi bagian bawah daun karena
jaringan epidermis itu sendiri sebenarnya adalah jaringan
pelindung.
 Penampang daun jagung
Daun jagung (Zea mays) merupakan daun monokotil yang terdiri
dari epidermis atas, stoma, jaringan palisade, jaringan spons, dan
epidermis bawah. Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi
tubuh tumbuhan dan gangguan hewan atau manusia. Sel-selnya
berbentuk balok, tersusun sangat rapat, tidak terdapat rongga antar

sel, serta mempunyai struktur sel yang sangat bervariasi dengan
dinding sel tipis dan bersifat hidup. Tumbuhan monokotil memiliki
urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara
sejajar.
a. Epidermis atas, yang terdiri atas satu lapisan sel pipih dengan
dinding tebal yang berlapiskan kutikula atau lilin. Lapisan
kutikula itu sendiri berfungsi untuk mencegah penguapan air
yang berlebihan. Epidermis daun juga termodifikasi menjadi
trikom yang berupa rambut-rambut atau duri.
b. Jaringan palisade, yang mengandung banyak kloroplas
sehingga berfungsi untuk proses fotosintesis.
c. Jaringan spons
Jaringan yang juga disebut sebagai jaringan bunga karang ini
mempunyai struktur yang mempunyai benyak rongga antar sel.
Rongga tersebut berfungsi untuk memisahkan sel satu dengan
sel yang lainnya.
d. Jaringan epidermis bawah. Pada jaringan epidermis bawah ini
juga mempunyai stomata yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Perbedaan daun monokotil dan dikotil terletak pada tipe berkas
pengangkutnya. Pada tumbuhan monokotil berkas pengangkutnya
bertipe kolateral tertutup (xilem dan floem tidak dipisahkan oleh
kambium) sedangkan pada daun dikotil bertipe kolateral terbuka
(xilem dan floem dipisahkan oleh kambium). Korteks pada
tumbuhan dikotil terletak di antara berkas pengangkut dan
epidermis sedangkan pada daun monokotil batas tersebut tidak
jelas.
 Batang
 Penampang melintang batang jagung
Batang jagung merupakan batang monokotil terdiri dari epidermis,
korteks, jaringan pengangkut, dan jaringan penguat.

a. Epidermis
Merupakan jaringan yang tersusun atas satu lapis sel yang
terletak pada lapisan paling luar dan menutupi seluruh
permukaan tubuh. Bentuk sel seperti balok dan tersusun rapat
dan berfungsi sebagai jaringan pelindung.
b. Korteks
Pada beberapa tumbuhan, korteks mengalami penebalan
membentuk kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi untuk
memperkuat batang. Fungsinya sebagai tenpat cadangan
makanan.
c. Jaringan pengangkut
Terdiri atas xilem dan floem. Gabungan antar keduanya
membentuk jaringan pengangkut. Xilem berfungsi untuk
mengangkut air dan mineral dari akar ke daun dan floem
berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan.
d. Jaringan penguat
Merupakan

jaringan

penunjang

yang

berfungsi

untuk

menyokong tumbuhan agar dapat berdiri kokoh di atas tanah.
Jaringan penguat terdiri dari parenkim dan kolenkim.
 Penampang batang Ficus elastica
Batang Ficus elastica merupakan batang dikotil,yang memiliki
jaringan – jaringan diantaranya adalah :
a.

Epidermis.
Epidermis batang merupakan jaringan berbentuk sel pipih,
tersusun rapat dan tidak meiliki rongga antar sel sehingga
sesuai dengan fungsinya yaitu untuk melindungi jaringan di
dalamya.

b. Korteks
Korteks batang tersusun dari sel-sel parenkim yang berdinding
tipis, memiliki vakuola besar dan memiliki banyak ruang antar
sel. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan.

c. Jaringan penguat
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menopang tumbuhan
agar dapat berdiri kokoh dan kuat. Jaringan penguat ini terdiri
atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
d. Floem
Terdiri atas sel-sel hidup, berdinding selulosa dan dinding
melintangnya berpori. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
e. Xilem
Disebut juga pembuluh kayu. Sel-sel penyusun xilem adalah
trakeid dan trakea, elemen pembuluh dan parenkim xilem.
Xilem berfungsi untuk mengangkut air dari akar ke daun.
 Akar
 Penampang melintang akar dikotil
akar dikotil terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, jaringan
pengangkut (xilem dan floem) serta jaringan penguat. Struktur
jaringan

penyusun

akar

dikotil

dan

monokotil

berbeda.

Perbedaannya terletak pada jumlah lapisan perisekel, letak xilem,
floem, kambium, seta ada tidaknya empulur. Akar dikotil tidak
mempunyai empulur. Kambium dan lapisan perisikelya satu lapis.
Letak xilem dan floem berselang-seling, dipisahkan oleh kambium
yang membentuk bangunan sperti bintang. Perisikel berfungsi
untuk membentuk cabang akar. Akar monokotil mempunyai
empulur, kambium, dan xilem ada di tengah dikeliligi oleh floem
serta perisikelnya dua selapis.
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding
selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi
dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garamgaram mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.

b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak
tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel.
Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim. Berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder
pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus
pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan
titik kaspari. Fungsi dari jaringan ini adalah mengatur jalannya
air dan zat hara yang akan masuk ke silinder pusat.
d. Floem
Terdiri atas elemen buluh tapis, sel pengiring dan serabut
floem. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke selurus bagian tubuh tumbuhan,
e. Xilem
Penyusun xilem pada akar adalah trakeid dan trakea, elemen
pembuluh dan parenkim xilem. Xilem berfungsi untuk
mengangkut air dari akar ke daun.
 Penampang melintang akar monokotil
akar monokotil terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, xilem
dan floem. Endodermis adalah jaringan yang terdapat di bawah
eksodermis korteks yang merupakan bagian terdalam dari korteks.
a. Epidermis
Epidermis akar terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat,
berbentuk pipih, berdinding tipis serta mudah dilalui air dan
zat-zat hara (bersifat permeabel). Pada daerah dekat ujung akar,
sel-sel epidermis termodifikasi menjadi rambut-rambut akar
yang berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan
zat hara.

b. Korteks
Terdiri atas beberapa lapis sel yang berdinding tipis dan
memiliki banyak ruang udara yang berperan dalam pertukaran
gas.
c. Endodermis
Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Sebagian
besar sel-sel endodermis memiliki bagian seperti pita yang
mengandung gabus (zat suberin) atau zat lignin yang disebut
pita kaspari. Endodermis berperan mengatur jalannya air dan
zat hara yang diserap akar dari tanah masuk ke silinder pusat.
d. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada akar sering disebut jaringan vaskular.
Jaringan ini disebut jaringan vaskular karena sarana transportasi
atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh yaitu
pembuluh xilem dan floem.
e. Jaringan penguat
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi
2 jaringan yaitu jaringan kolenkim yang banyak terdapat pada
jaringan muda dan jaringan sklerenkim yang berfungsi
menguatkan bagian tubuh tumbuhan yang sudah dewasa.
7. PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
Jaringan Penyusun pada Hewan
1. Jaringan Epitel : Jaringan epitel mempunyai susunan sel rapat
sehingga tidak ada ruang antar sel. Fungsi yaitu melindungi
organ

yang

ada

dibawahnya.

Berdasarkan

bentuk

susunannya, jaringan epitel terdiri atas :
 Epitel pipih selapis (epitel squamosa biasa)
 Epitel kubus selapis
 Epitel kolumner

dan

2. Jaringan Ikat : letak selnya berjauhan yang terdiri dari selaut
elastis, selaput kolagen dan fibroblas. Berdasarkan strukturnya,
jaringan ikat dibedakan menjadi :
 Jaringan ikat longgar
 Jaringan ikat padat
 Jaringan lemak
 Jaringan rawan
 Tulang
 Darah
3. Jaringan Otot : selnya memanjang berbentuk serabut. Ada tiga
macam jaringan otot, antara lain :
 Otot Polos
 Otot lurik
 Otot Jantung
 Jaringan Penyusun pada Tumbuhan :
Pada tumbuhan terdapat berbagai jenis jaringan, seperti
jaringan epidermis, jaringan penguat, jaringan pengangkut dll.
Tumbuhan menurut jumlah kotiledonnya terbagi atas tumbuhan
dikotil dan monokotil.
Pada penampang melintang akar, batang dan daun yang
diamati, terdapat berbagai perbedaan walaupun sesama daun
tapi dalam tumbuhan yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh
struktur tumbuhan itu sendiri yaitu tumbuhan monokotil dan
tumbuhan dikotil.
7.2 SARAN
Sebaiknya para praktikan perlu memahami terlebih dahulu mengenai
bahan yang akan diamati, agar saat praktikum tidak mengalami
kesulitan. Selain itu, praktikan juga harus sabar dan tekun untuk
mengamati jaringan yang ada pada mikroskop.

DAFTAR PUSTAKA
Admin,http://biologimediacentre.com/jaringan-pada-tumbuhan-2-jaringandewasa/ diakses tanggal 24 Maret 2014
Admin,2013.http://www.bisosial.com/2013/03/organ-pada-tumbuhan.html.
diakses tanggal 27 Maret 2014.
Fahn,A.1982. Anatomi Tumbuhan jilid 3. Jogjakarta: Universitas Gajah Mada
Kimball.John W.1992.Biologo Jilid 1.Jakarta:Erlangga.
Parjatmo,Widjojo.1987.Biologi Umum1.Bandung: Angkasa.
Ramaley, Judith, A.1988.Dasar-dasar Histologi.Jakarta: Erlangga
Tambajong, Jan. 1995. Sinopsis histologi. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Waluyo, Joko.2006. Biologi Umum. Jember: Universitas Jember.
Yatim, Wildan. 1982. Biologi. Bandung: Tarsito Bandung.