Laporan Internet working Packet Tracer

LAPORAN
INTERNETWORKING

Disusun Oleh :
Ali Akbar Sanjani Pane
Candra Aditama

: 2013.12294.11.0552
: 2014.02477.11.0703

TEKNIK INFORMATIKA
STIMIK JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME yang telah senantisa memberikan
kemudahan bagi kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen, teman–teman, dan semua pihak yang
telah memberi bantuan dan dukungan kepada kami dalam menyusun dan
menyelesaikan laporan ini.
Kami membuat laporn ini, bertujuan untuk menjelaskan tentang simulasi

jaringan komputer menggunakan Paket Tracer, dan merangkum meteri
pembelajaran Internetworking. Cisco Packet Tracer adalah simulator alat-alat
jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan,
dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer.
Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan pembuatan laporan selanjutnya. Kami berharap
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 25 April 2015
Penulis

ii

DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................1
A.

B.
C.
D.
C.

Latar Belakang.........................................................................................1
Rumusan Masalah.....................................................................................1
Batasan Masalah.......................................................................................2
Tujuan.......................................................................................................2
Metode Penulisam....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................1
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Q.

Landasan Teori.........................................................................................3
Simulasi Jaringan Pada Packet Tracer......................................................5
Internetwoking 1 : Interkoneksi Antar Komputer....................................8
Internetwoking 2 : Contoh Tugas Interkoneksi 2 Komputer..................11
Internetwoking 3 : Interkoneksi Menggunakan Switch..........................13
Internetwoking 4 : DHCP Server...........................................................14
Internetwoking 5 : Implementasi Subnetting..........................................17
Internetwoking 6 : Interkoneksi Menggunakan Router..........................17
Internetwoking 7 : Implementasi Router Dengan VLSM......................21
Internetwoking 8 : Static Route..............................................................22

Internetwoking 9 : Static Route dengan Serial.......................................25
Internetwoking 10 : Static Route VLSM................................................27
Internetwoking 11 : Wireless Access Point............................................28
Internetwoking 12 : Access Point Setting...............................................30
Internetwoking 13 : Access Point & DNS Server..................................32
Internetwoking 14 : Multi Session : 35..................................................35
Internetwoking 15 : Static Route dengan 3 Router.................................37

BAB II PENUTUP..............................................................39
A. Kesimpulan.............................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................40

iii

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

A.


Perkembangan jaringan komputer saat ini begitu pesat. Seiring dengan
perkembangan tersebut, kebutuhan user akan kualitas jaringan semakin meningkat
baik itu LAN ataupun WAN. Kualitas yang dimaksud adalah jaringan komputer
yang terbebas dari masalah seperti pengiriman data yang lambat, koneksi yang
tidak stabil, dan sebagainya sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi
produktivitas kerja. Koneksi jaringan komputer merupakan suatu hal yang
mendasar dalam suatu jaringan, karena bila koneksi itu bermasalah maka semua
jenis aplikasi yang dijalankan melalui jaringan komputer tidak dapat digunakan.
Mengingat kebutuhan akan informasi jaringan komputer begitu penting
terutama untuk mencari kerusakan jaringan secara cepat, mudah, dan murah, maka
untuk mengatasi masalah di atas seorang administrator jaringan memerlukan
aplikasi Network Monitoring System untuk simulasi yang dapat mencerminkan
arsitektur dari jaringan komputer pada sistem jaringan yang digunakan. Dengan
menggunakan aplikasi cisco packet tracer, simulasi data mengenai jaringan dapat
dimanfaatkan menjadi informasi tentang keadaan koneksi suatu komputer dalam
suatu jaringan, apabila terjadi masalah dalam interkoneksi jaringan.
Rumusan Masalah

B.


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah, sebagai berikut :
1.

Bagaimana melakukan praktik jaringan dengan efisien fleksibel serta
hemat ?, mengingat praktik membangun jaringan komputer secara real
membutuhkan perangkat komputer dan perangkat jaringan yang cukup
banyak dan mahal.

2.

Bagaimana Memahami dan mengunakan aplikasi Cisco Packet Tracer
sebagai alat simulasi jaringan dalam metode pembelajaran sehari – hari ?.

iv

Batasan Masalah

C.

Untuk memudahkan pembahasan dalam penulisan Tugas Akhir ini, maka

dibuat pembatasan masalah sebagai berikut:
1.

Membahas bagaimana merancang jaringan dengan Software Cisco Packet
Tracer.

2.

Hanya membahas dasar jaringan meliputi jaringan kabel dan wireless
sederhana serta beberapa implementasi server, seperti DHCP Server dan
DNS Server.
Tujuan

D.

Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dibuatnya penelitian
ini adalah untuk membantu memahami dan merancang sebuah jaringan dalam
bentuk simulasi. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan agar dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1.


Untuk memberikan pengetahuan dasar tentang jaringan dengan simulasi.

2.

Untuk memudahkan ketika berhadapan langsung dengan pembuatan
jaringan di lapangan.
Metode Penulisan

E.

Metode penulisan yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah:
1.

Studi literatur, yaitu berupa studi kepustakaan dan teori-teori tentang topik
makalah ini baik dari buku-buku referensi, jurnal maupun dari artikelartikel yang tersedia di internet, dan lain-lain.

2.

Simulasi,


yaitu

suatu

proses

yang

dilakukan

untuk

memperoleh data yang akan digunakan untuk menganalisa
makalah ini

v

BAB II
PEMBAHASAN


A.

LANDASAN TEORI

Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputerkomputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi, dan
dapat mengakses informasi. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat
mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan
memberikan layanan service. Pihak yang meminta/menerima layanan disebut
klien dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server) Desain ini
disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi
jaringan komputer.

Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan,
kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi
data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk
sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat jaringan
komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan
seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya


vi

Pengertian Cisco Packet Tracer
Cisco Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering
digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang
penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan
disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di
Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk
menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan
komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.

vii

B.

SIMULASI JARINGAN PADA PACKET TRACER

Antar Muka Cisco Packet Tracer
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk dapat melakukan simulasi
jaringan, install terlebih dahulu program Paket Tracer. Aplikasi ini bisa
didapatkan jika kita menjadi anggota kelompok studi Cisco. Jika aplikasi Paket
Tracer sudah diinstal, buka aplikasi tersebut, apakn muncul tampilan seperti
berikut :

Menu Bar
Main

Right
Toolbar
Work
Space

Bottom
Toolbar

Menu Bar
Bagian ini terdapat menu standart seperti menu File, Edit, Options, View,
Tools, Extensions, dan Help.
 Menu File berisi perintah dasar program, seperti New, Open, Open
Samples, Save, Save As, Save As Pkz, Print, dan Exit.
 Menu Edit berisi Copy, Paste, Undo dan Redo.
 Menu Options berisi Preference, User Profile, dan Algorithm Settings.

viii

 Menu View berisi pilihan Zoom dan daftar (list) dari toolbar yang dapat
dimunculkan atau disembunyikan.
 Menu Tools berisi Drawing Palette dan Custom Devices Dialog.
 Menu Extensions berisi Activity Wizard, Multiuser, IPC Setting, UpnP
Multiuser, dan PT Updater.
 Menu Help berisi Contents , Tutorials packet Tracer, About, dan Online
Resources.
Main Tools Bar
Bagian ini terdapat shortcut icons dari beberapa isi Menu Bar yang akan
serig digunakan seperti New, Open, Save, Print, Activity Wizard, Copy, Paste,
Undo, Redo, Zoom In, Zoom Reset, Zoom
Out, Drawing Palette, dan Custom Devices
Dialog Pada main tool bar, ada juga bagian
yang disebut Logical Toolbar.
Bagian ini berguna untuk melihat scenario secara logic (symbol).Terdapat Root,
new cluster, set tiled background, dan viewport.
Right /Common Tools Bar
Bagian ini berisi pilihan yang biasa/sering digunakan dalam workspace packet
tracer,seperti :
 Select Tool digunakan untuk melakukan drag (memindahkan), highlight
dan memilih objek, device dan kabel
 Move Layout Tool digunakan untuk memindahkan/menggeser workspace
ke kanan atau ke kiri.
 Place Note Tool digunakan untuk menambahkan catatan di workspace.
 Delete Tool digunakan untuk menghapus device, catatan, objek, dan kabel.
 Inspect Tool digunakan untuk melihat tabel operasi/kerja device.
 Resize Tool digunakan untuk mengatur ukuran icon device di workspace.

ix

 Add Simple PDU Tool digunakan untuk membuat paket ICMP antar
device.
 Add Complex PDU Tool digunakan untuk membuat pengubahan (custom)
paket antar device
Bottom Toolbar
Toolbar ini terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi beragam, meliputi :
Device-Type Selection Box

Bagian ini berisi kumpulan dari device dan link yang dapat digunakan di Cisco
Packet Tracer, seperti router, switch, hub, wireless device, connection, end device,
WAN emulation, custom made device, dan multiuser connection.
Device-Specific Selection Box

Bagian ini berisi tampilan komponen yang dapat digunakan saat memilih suatu
device.
Scenario Box

Bagian ini mengijinkan user untuk membuat atau menghapus scenario jaringan.
Biasa digunakan untuk simulasi pengiriman PDU dalam jaringan.

x

1.

Internetwoking 1 : Interkoneksi Antar Komputer
Sekarang kita akan mencoba membuat simulasi paling sederhana yakni

menghubungkan 2 komputer pada Packet Tracer. Pada bagian Device-Type
Selection Box kita pilih End Devices. End Devices merupakan kumpulan
perangkat yang berinteraksi dengan End User, seperti laptop, komputer, PDA, dll.

Selanjutnya pilih device Generic dan drag & drop ke halaman workspace.
Lakukan sekali lagi untuk menambahkan komputer yang kedua. Natinya akan ada
2 komputer didalam workspace. Jika kita sudah menambahkan 2 komputer
kedalam workspace, hubungkan kedua komputer tadi dengan memilih Connection
pada Device-Type Selection Box.

Karena kita akan menghubungkan 2 komputer secara langsung, maka kita
akan menggunakan kabel tipe cross. Tipe kabel harus disesuaikan dengan
perangkat yang akan dikoneksikan. Jika tidak sesuai maka device tidak akan bisa
saling interkoneksi.

Setelah kita memilih kabel cross, klik komputer pada workspace. Akan
muncul opsi interface yang akan digunakan utnuk interkoneksi. Hubungkan antar

xi

komputer melalui FastEthernet0. Jika dapat terkoneksi dengan baik, akan terlihat
seperti pada gambar berikut :

Komputer telah terhubung dengan baik, selanjutnya kita akan coba testing
dengan menambahkan ip address pada masing – masing komputer, kemudian
akan kita coba saling ping. Cara menambahkan ip address adalah denganc ara
Double Klik komputer pada workspace. Kemudian pilih tab Desktop. Akan
muncul tampilan seperti berikut :

Untuk menambahkan ip address, klik pada IP Configuration. Tambahkan
IP Address di kedua komputer dengan IP Address yang satu segmen. IP Address
harus ditambahkan di kedua komputer. Pada contoh kali ini, kita akan gunakan IP
Address kelas C.

xii

Komputer
1
Komputer
Setting IP Address sudah selesai, selanjutnya kita bisa coba untuk lakukan
ping dari masing – masing komputer. Detail topologi beserta alokasi IP Address
akan menjadi seperti gamber berikut :

Untuk melakukan ping, kita masuk lagi ke Tab Desktop komputer pada
Packet Tracer sama seperti ketika menambahkan IP Address. Selanjtnya pilih
Command Promt. Jalankan ping dengan perintah : ping [IP Address komputer
lawan]

xiii

Komputer
1

Komputer
Jika hasil ping menunjukkan Reply, maka kedua komputer sudah bisa
saling interkoneksi. Dari hasil simulasi diatas, kita bisa implementasikan pada
jaringan real dengan cara dan konfigurasi yang hampir sama.
2.

Internetwoking 2 : Contoh Tugas Interkoneksi 2 Komputer

Internetworking - 2
Topologi terdiri dari 2 PC
-

Kabel Cross-Over

-

Assign IP Address yang sesuai dengan Nomor Urut Presensi Mahasiswa
(NUP)

-

Misalkan NUP (13)

xiv

-

Format IP Address  NUP.NUP.NUP.x

-

Prefix/30

-

Uji Konektivitas  Ping

Komputer
1

Kompute
r2

Komputer
1
Kompute
r2

xv

3.

Internetwoking 3 : Interkoneksi Menggunakan Switch
Hampir sama dengan interkoneksi antar komputer hanya saja sekarang kita

akan menambahkan

perangkat Switch untuk menjembatani koneksi antar

komputer. Untuk menambahkan switch, pada Device-Type Selection Box kita
pilih Switches.

Dari topologi internetworking pertama tadi, sekarang kita akan jembatani kedua
komputer dengan menggunakan swicth. Alokasi IP Address masih sama dengan
sebelumnya. Untuk membangun koneksi switch dengan komputer, kita akan
mengguanakn kabel Straight.

Contoh praktikum :

Kita tinggal setting IP address dimasing – masing komputer dengan IP
yang masih satu segmen seperti pada contoh implementasi Internetworking 1. Dan
terakhir, coba lakukan ping antar komputer.

xvi

Komputer
1
Kompute
r2

4.

Internetwoking 4 : DHCP Server
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan service yang

memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan/assign IP Address secara
otomatis pada host dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya, DHCP Server akan
memberikan response terhadap request yang dikirimkan oleh DHCP Client.
Selain IP Address, DHCP juga mampu mendistribusikan informasi netmask,
Default gateway, Konfigurasi DNS dan NTP Server serta masih banyak lagi
custom option (tergantung apakah DHCP client bisa support).
Maka pada internetworking 4 ini kita akan coba simulasikan DHCP Server
sedernaha pada Packet Tracer. Untuk manambahkan Server, pada Device-Type
Selection Box kita pilih End Devices.

xvii

Jika topologi seperti diatas sudah terbangun, selanjutnya kita mulai
konfigurasi DHCP Server agar bisa memberikan IP Address secara otomatis ke
komputer client. Pertama, tambahkan terlebih dahulu IP Address pada perangkat
DHCP

Server.

Misal

dengan

IP

Address

13.13.13.1

Subnet

Mask

255.255.255.240.

Kemudian, aktifkan service DHCP Server dengan cara double klik Server,
Klik Tab Services, klik tombol DHCP.

xviii

Pada opsi service, pilih ON. Kemudian isi parameter Default Gateway.
Parameter DNS Server bersifat optional. Isi Start IP address dengan IP Address
yang akan dibagikan ke komputer client, misal isi dengan ip 13.13.13.2. Tentukan
nilai Subnet Mask sesuai dengan kebutuhan subnetting. Pada contoh kali ini
menggunakan prefik /28 maka Subnet Mask bisa diisi dengan nilai
255.255.255.240. Terakhir, klik tombol Save.
Disisi komputer client, kita ubah konfigurasi ip menjadi DHCP Client.
Caranya masuk ke IP Configuration, kemudian pilih DHCP. Tunggu beberapa
saat, jika proses request DHCP berhasil, maka komputer client akan mendapatkan
IP Address secara otomatis

5.

Internetwoking 5 : Implementasi Subnetting

xix

Pada simulasi kali ini akan ada beberapa syarat dalammembangun topologi
jaringan komputer. Dalam hal ini akan ada implementasi subnetting. Misalkan
syarat tersebut adalah :
1. Gunakan NUP (Nomor Urut Presensi) : NUP.NUP.NUP.X/29
2. Misal NUP = 13
3. Oktet ke - 4 Network Address tidak boleh bernilai 0 (contoh Network
Address 13.13.13.0 tidak diijinkan)
Syarat ketiga artinya kita harus mencari Network Address selain 13.13.13.0
dengan prefix /29. Jika kita hitung dengan metode VLSM, Network Address
13.13.13.0 memiliki Broadcast Address 13.13.13.7. Maka untuk memenuhi syarat
nomor 3, kita bisa menggunakan Next Network Address dari 13.13.13.0, yaitu
13.13.13.8. Contoh topologi dan alokasi IP address :

6.

Internetwoking 6 : Interkoneksi Menggunakan Router
Router adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan suatu LAN

ke suatu internetworking/WAN dan mengelola penyaluran lalu-lintas data di
dalamnya. Router akan menentukan jalur terbaik untuk komunikasi data.
Router bekerja pada layer network dari model OSI untuk memindahkan paketpaket antar jaringan menggunakan alamat logikanya. Router memliki tabel
routing

yang melakukan pencatatan

terhadap semua alamat jaringan yang

xx

diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui serta waktu tempuhnya. Router
bekerja hanya jika protokol jaringan yang dikonfigurasi adalah protokol yang
routable seperti TCP/IP atau IPX/SPX.
Pada simulasi kali ini kita akan coba menghubungkan 2 network yang
berbeda segmen dengan emnggunakan Router.
Topologi menggunakan :
 2 Komputer
 2 Switch
 1 Router
 Straight Cable
Identifikasi jaringan  Ada 2 buah jaringan,
Jaringan sebelah kiri router dan jaringan sebelah kanan router. Kita sebut sebagai
Jaringan KIRI dan Jaringan KANAN.
Karena ada dua jaringan, kita perlu mempersiapkan 2 buah network address (NA)
 Network Address Kiri : 192.168.0.0/16
 Network Address Kanan : 172.16.0.0/24
Untuk menambahkan router, pada Device-Type Selection Box kita pilih Routers.

Router Cisco 1841 memiliki 2 port ethernet dimana nantinya interface ethernet
pertama Fa0/0 akan terkoneksi ke jaringan kiri dan interface ethernet kedua Fa0/1
akan terkoneksi ke jaringan kanan. Detail topologi beserta alokasi IP Address bisa
dilihat digambar.

xxi

Disisi router kita tambahkan IP Address 192.168.255.254 dan Subnet
Mask 255.255.0.0 pada interface Fa0/0. Pada interface Fa0/1 kita tambahkan IP
Address 172.16.0.254 dan Subnet Mask 255.255.255.0. Untuk menambahkan IP
address, kita bisa double klik Router, kemudian klik Tab Config. Klik tombol
FastEthernet0/0 untuk menambahkan IP address pada interface yang terkoneksi ke
jaringan KIRI. Dan klik tombol FastEthernet0/1 untuk menambahkan IP address
pada interface yang terkoneksi ke jaringan KANAN.

xxii

Disisi router kita cukup setting ip address, kemudian disisi komputer jaringan
KIRI, kita akan setting IP Address sekaligus gateway.
JARINGAN KIRI
Subnet Mask
Gateway
Network Address
Broadcast Address
First Host
Last Host

:
:
:
:
:
:

255.255.0.0
192.168.255.254
192.168.0.0
192.168.255.255
192.168.0.1
192.168.255.254

Contoh :
PC – 1 Jaringan KIRI
IP Address
Subnet Mask
Gateway

: 192.168.0.1
: 255.255.0.0
: 192.168.255.254

PC – 2 Jaringan KIRI
IP Address
Subnet Mask
Gateway
:

: 192.168.0.2
: 255.255.0.0
192.168.255.254

Di komputer jaringan KANAN, kita lakukan hal serupa dengan menyesuaikan
alokasi IP Address dan gateway.

JARINGAN KANAN
Subnet Mask
Gateway
Network Address
Broadcast Address
First Host
Last Host

:
:
:
:
:
:

255.255.255.0
172.16.0.254
172.16.0.0
172.16.0.255
172.16.0.1
172.16.0.254

Contoh :
PC – 1 Jaringan KANAN
IP Address
Subnet Mask
Gateway

: 172.16.0.1
: 255.255.255.0
: 172.16.0.254

PC – 2 Jaringan KANAN

xxiii

IP Address
Subnet Mask
Gateway

: 172.16.0.2
: 255.255.255.0
: 172.16.0.254

Untuk melakukan testing, coba ping antar network. Misal dari PC - 1 jaringan
KIRI melakukan ping ke komputer PC – 1 Jaringan KANAN. Jika ping reply,
maka interkoneksi kedua jaringan sudah berhasil.

PC – 1 Jaringan
KIRI

PC – 1 Jaringan
KANAN
7.

Internetwoking 7 : Implementasi Router Dengan VLSM

Sama dengan Internetworking bagian 5, ada beberapa syarat dalam membangun
topologi jaringan komputer dengan router. Dalam hal ini akan ada implementasi
subnetting juga. Misalkan Syarat Tersebut Adalah :
 Network Address = NUP.NUP.NUP.X
 Dimana X Tidak Boleh 0
 NUP = 13
 Gunakan Prefix 28.
Dengan syarat seperti diatas, kita akan menggunakan jaringan dengan network
address 13.13.13.16 untuk jaringan KIRI, dan 13.13.13.32 Untuk jaringan
KANAN.

xxiv

8.

Internetwoking 8 : Static Route
Jika pada topologi sebelumnya kita hanya menggunakan satu router, pada

simulasi kali ini kita akan menggunakan dua router yang menjembatani dua
network dengan segmen jaringan yang berbeda.Akan ada 3 jaringan. Pertama,
jaringan KIRI, kedua jaringan KANAN, dan yang ketiga adalah jaringan yang
menghubungkan antara kedua router, yang akan kita sebut sebagai Jaringan
TENGAH. Contoh topologi & alokasi ip address bisa kita lihat digambar berikut :

Untuk interkoneksi antar router, gunakan interface FastEthernet0/1 (Fa0/1)
pada masing – masing router. Untuk menghubungkan antar router, kita gunakan

xxv

kabel Cross. Selanjutnya, pasang terlebih dahulu semua IP Address yang
diperlukan pada masing – masing perangkat di interface yang sesuai (perhatikan
pada gambar topologi) .
Jika semua IP Address sudah terpasang, coba lakukan ping dari komputer
jaringan KIRI menuju komputer di jaringan KANAN, apakah berhasil reply ?
Jawabannya masih belum bisa saling ping. Agar ping bisa berjalan dengan baik,
kita perlu emnambahkan Static Router pada kedua router.
Cara menambahkan static route di Router, double klik router, kemudian
masuk ke Tab Config. Klik Tombol Static. Ada 3 parameter yang harus diisi,
meliputi :

 Network : Diisi dengan network address jaringan yang tidak terhubung
dengan router secara langsung.

 Mask : Diisi dengan Subnet Mask jaringan yang tidak terhubung dengan
router secara langsung.

 Next Hop : IP Address dari router lawan yang terhubung dengan jaringan
yang hendak dikoneksikan.
Contoh setting static route untuk router KIRI :
Network

: 13.13.13.40

Mask

: 255.255.255.248

Next Hop

: 13.13.13.38

Contoh setting static route untuk router KANAN :

xxvi

Network

: 13.13.13.24

Mask

: 255.255.255.248

Next Hop

: 13.13.13.33

Baru kemudian coba lakukan ping komputer salah satu network menuju ke
komputer di netwrok lainnya. Contoh ping dari komputer Jaringan KIRI dengan
IP Address 13.13.13.25 melakukan ping ke komputer di Jaringan KANAN dengan
IP address 13.13.13.41. begitu juga sebaliknya.

PC – 1 Jaringan
KIRI

PC – 1 Jaringan
KANAN

9.

Internetwoking 9 : Static Route dengan Serial

xxvii

Sama dengan sebelumnya, hanya saja untuk kali ini media yang digunakan
untuk menghubungkan antar router kita akan menggunakan kabel Serial. Contoh
tugas :
1. Bangun topologi jaringan dua network dengan dua router.
2. Interkoneksi Antar router menggunakan serial.
3. Rancang IP address sebagai berikut :
 Gunakan NUP Anda --> NUP.NUP.NUP.X
 Gunakan Profix /30
4. Uji konektivitas jaringan

By default router Cisco 1841 tidak memiliki port serial, maka yang harus
kita lakukan adalah menambahkan interfae serial pada router. Pertama, Double
Klik router, kemudian klik tab Physical. Matikan Router dengan menekan tombol
OFF.

Selanjutnya klik Menu WIC-1T kemudian Drag & Drop port Serial ke Slot
router yang masih kosong.

xxviii

Jika interface serial sudah terpasang dengan baik di slot router, selanjutnya
nyalakan kembali router tersebut. Lakukan langkah ini di kedua router. Jika
sebelumnya kita menggunakan kabel cross untuk menghubungkan antar router,
sekarang kita akan menggunakan kabel serial.

Jika kabel serial sudah terkoneksi, cara setting IP address sama seperti setting Fast
ethernet. Masuk ke menu Config, kemudian klik menu Serial0/1/0.

Router
KIRI
Router
KANAN
Jika kita perhatikan, hanya router KIRI yang disetting Clock Rate.
Memang demikina, jadi hanya interface DCE saja yang cukup disetting Clock
Rate interface lawan berupa DTE akan menyesuaikan clock rate dari DCE.
Interface yang menjadi DCE memiliki indikator berupa jam kecil. Selanjutnya
kita bisa setting static route seperti yang sudah dibahas sebelumya.

xxix

Router
KIRI

10.

Router
KANAN

Internetwoking 10 : Static Route VLSM

Pengembangan dari static route sebelumnya, kita akan kombinasikan static route
dengan VLSM.
Diketahui :
 Sebuah Jaringan Menggunakan Block Address : 192.168.10.0/24
 Jaringan Kiri : 100 Host
 Jaringan Kanan : 60 Host
 Gunakan Addressing  VLSM
Pertama, kita buat rancangan IP address terlebih dahulu.
JARINGAN (HOST)
LAN KIRI
100128
2n = 128, n=7
LAN KANAN
6064
2n = 64, n=6
LAN TENGAH
24
2n = 4, n=2

SUBNET

HOST ADDRESS

BROADCAST

ADDRESS

RANGE

ADDRESS

192.168.10.1 –
192.168.10.126

192.168.10.12
7

192.168.10.0
192.168.10.12
8
192.168.10.19
2

192.168.10.129

192.168.10.190
192.168.10.193

192.168.10.194

192.168.10.19
1
192.168.10.19
5

NETWORK /PREFIX
192.168.10.0 /25
/=32-n = 32-7
192.168.10.128
/26
/=32-n = 32-6
192.168.10.192
/30
/=32-n = 32-2

Selanjutnya, kita coba buat detail tabel IP Addressing & Static Route.
Device
LAN
KIRI
LAN
KANA
N

Static Routes
Pref
Next Hop
x

Interfac
e

IP Address

Subnet Mask

Default
Gateway

NIC

192.168.10.1

255.255.255.1
28

192.168.10.12
6

N/A

N/A

N/A

NIC

192.168.10.12
9

255.255.255.1
92

192.168.10.19
0

N/A

N/A

N/A

xxx

Network
Address

Router
KIRI
Router
KANA
N

Fa0/0
Se0/0/0
Fa0/0
Se0/0/0

11.

192.168.10.12
6
192.168.10.19
3
192.168.10.19
0
192.168.10.19
4

255.255.255.1
28
255.255.255.2
52
255.255.255.1
92
255.255.255.2
52

N/A

192.168.10.12
8

/26

192.168.10.19
4

192.168.10.0

/25

192.168.10.19
3

N/A
N/A
N/A

Internetwoking 11 : Wireless Access Point
Selain untuk simulasi jaringan kabel, ternyata bisa juga digunakan untuk

simulasi jaringan wireless. Pada panel Device-Type Selection Box, kita bisa
memilih Wireless Devices.

Kita akan coba simulasi DHCP Server oleh Wireless Router. Akan tetapi
by default komputer tidak memiliki interface wireless. Maka disisi komputer kita
perlu menambahkan modul Interface wireless

Linksys-WMP300N. Untuk

menambahkan modeul tersebut, double klik komputer pada workspace. Masuk ke

xxxi

tab Physical. Sebelum menambahkan modul, matikan komputer pada Pada paket
Tracer terlebih dahulu dengan menekan tombol OFF.

Kemudiak klik menu Linksys-WMP300N, klik pada gambar modul,
kemudian drag& drop ke slot Komputer. Setelah modul terpasang dengan baik,
nyalakan kembali komputer.

Tunggu beberapa saat, maka koneksi wireless antar komputer dengan
access point akan terbentuk. Komputer client juga otomatis akan mendapatkan ip
address karena Access point by-default juga menjalankan DHCP Server. Untuk
saat ini hanya sekedar interkoneksi wireless saja. Belu ada setting yang lebih
detail. Jika ingin memastikan interkoneksi wireless dari sisi komputer client,
Double klik Komputer kemudian masuk ke tab Desktop. Klik PC Wireless.
Kemudian masuk ke Tab Connect. Disini bisa kita lihat ke Access Point mana
komputer terkoneksi.

xxxii

12.

Internetwoking 12 : Access Point Setting
Secara default Access Point pada Packet Tracer sudah memiliki setting

umum seperti SSID dan DHCP Server. Untuk setting lebih lanjut, kita bisa ubah
pada properties Access Point.
a. Setting SSID
Untuk melakukan setting SSID, pertama double klik Access Point. Masuk
ke Tab Config. Kemudian klik Tombol Wireless.

Bisa kita lihat sudah ada setting SSID “default”. Kita bisa ubah SSID ini
sesuai dengan kebutuhan jaringan.
b. Setting DHCP
By Defaul Access point sudah menajalankan DHCP Server dengan
segmen network 192.168.0.0/24. Untuk mengubahnya, double klik Access
Point. Masuk ke Tab Config. Kemudian klik menu LAN.

c. Setting Wireless Security
Sering kita jumpai wireless yang menggunakan mode authentikasi. Ketika
kita akan konek, kita akan diminta untuk memasukkan password terlebih
dahulu. Disini kita juga bisa lakukan simulasi wireless security. Untuk
melakukan setting, double klik Access Point. Masuk ke Tab Config.
Kemudian klik Tombol Wireless.

xxxiii

Kemudian agar client bisa terkoneksi, cliet juga harus disetting wireless
Security. Double klik Komputer client, masuk ke tab Desktop kemudian
klik PC Wireless. Ketika mencoba konek ke access point, akan diminta
password.

d. Password Wireless Router
Agar access point tidak dapat diremote oleh sembarang client, kita bisa
berikan authentikasi berupa username dan password. Untuk melakukan
setting ini, double klik wireless router. Klik Tab GUI. Selanjutnya klik link
Administration.

13.

Internetwoking 13 : Access Point & DNS Server
Dari lab yang sebelumnya, akan kita kembangkan dengan menambahkan

DNS Server. Contoh kebutuhan jaringan sebagai berikut :

xxxiv

a. Bangun Topologi Jaringan Wireless Infrastrukture

b. IP Address Access Point : NUP.NUP.NUP.1/29. Dalam lab kali ini NUP
(Nomor Urut Presensi) yang digunakan bernilai 13.

c. Nama SSID AP "wifilab" password "12345abcde".

d. Pasword Router AP "wifilab"

xxxv

e. IP Address client otomatis via DHCP. Pastikan komputer sudah terkoneksi
kembali ke AP.

Pastikan client komputer mendapatkan IP Address secara otomatis.

f. Assign-kan IP Adress di Server, gunakan 172.16.0.1/24

xxxvi

g. Setting DNS server www.namaanda.com. Setting dilakukan disisi Server.
Double klik Server, kemudian masuk ke Tab Services. Klik tombol DNS.

h. Test melalui browser komputer client. Double klik komputer, kemudian
masuk ke Dekstop.

14.

Internetwoking 14 : Multi Session
Ada fitur yang cukup membatu di dalam paket tracert, ketika topologi

jaringan tidak dalam satu file. Terdiri dari beberapa file namun topologi didalam
file tersebut masih bisa saling inter koneksi. Fitur ini disebut multi session, kadang
disebut juga multi user. Hal ini sangat membantu ketika administrasi jaringan
terdiri dari beberapa team. Dalam simulasi kali ini, kita akan coba hubungkan 2
file, KIRI.pkt dan KANAN.pkt.

xxxvii

Multiuser ditambahkan di kedua file, misal untuk file KIRI akan menjadi
Incoming.

Selanjutnya masuk ke menu Extension  Listen. Disini kita cukup tentukan
password untuk dapat interkoneksi dengan multi user.

Setting di file KIRI sebagai Incoming sudah selesai. Selanjutnya settting disisi file
KANAN sebagai Outgoing.

xxxviii

Disini ada beberapa parameter yang wajib ditentukan meliputi:
 Peer Address : Diisi dengan alamat komputer yang membuka file bertype
Incoming.
 Peer Port Address : Poer yang akan digunakan untuk interkoneksi
miltiuser. Harus sesuai dengan setting Listen Port pada file incoming
 Peer Network Name : Harus sama dengan nama Network Multiuser,
dalam contoh ini network diberi nama “KIRI”.
 Password : Disamakan dengan password pada file bertype Incoming.
Jika semua parameter sudah disesuaikan, klik tompol Connect, Jika berhasil icon
Multiuser akan menjadi berwarna Biru. Terakhir coba lakukan ping antar
perangkat di file yang berbeda.
15.

Internetwoking 15 : Static Route dengan 3 Router
Jika sebelumnya hanya menggunakan 2 router, sekarang kita coba

membangun jaringan dengan 3 router.

xxxix

Diketahui :
 Block Address NUP.NUP.NUP.0/24
 Nilai NUP = 13.
 Ada 3 LAN dengan masing - masing LAN memiliki 60 user.
 Masing -masing LAN dihubungkan dengan 3 router.

Setelah IP Address dan gateway dipasang diperangkat yang sesuai, selanjutnya
kita bisa membuat rule static route di masing – masing router.
Perangkat

Router 0
Router 1

Static Routes
Network Address
13.13.13.64
13.13.13.128

Prefx
/27
/27

13.13.13.196

/30

13.13.13.0
13.13.13.64
13.13.13.192

/27
/27
/30

xl

Next Hop
13.13.13.194
13.13.13.202
13.13.13.194
13.13.13.202
13.13.13.202
13.13.13.198
13.13.13.202

Router 2

13.13.13.0
13.13.13.128

/27
/27

13.13.13.200

/30

xli

13.13.13.198
13.13.13.193
13.13.13.197
13.13.13.193
13.13.13.197

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Penggunaan

piranti

lunak Packet

kemudahan dan cara pembelajaran yang

lebih

Tracer terbukti
baik

pada

memberikan
mata pelajaran

teknologi informasi dan komunikasi. Karena keterbatasan fungsional, hal ini
dimaksudkan oleh Cisco untuk digunakan hanya sebagai alat bantu belajar, bukan
pengganti untuk router Cisco dan switch.
Dengan adanya software simulasi Cisco Packet Tracer, maka sangat
memberi kemudahan untuk mempraktekkan teori-teori yang telah didapat dan
software ini biasa juga digunakan untuk para ahli jaringan sebelum mendeploy
sebuah jaringan di perusahaan atau instansi -instansi terkait.

xlii

DAFTAR PUSTAKA

·

Arifin, Zaenal. Langkah Mudah Membangun Jaringan Komputer,
Yogyakarta: Andi. 2005

·

Dodi, Heriadi . Solusi Cerdas Menguasai Internetworking
Packet Tracer, Yogyakarta: Andi. 2012

·

Syafrizal, Melwin. Pengantar Jaringan Komputer, Yogyakarta:
Andi. 2005

·

Irawan, Budhi. Jaringan Komputer, Yogyakarta: Graha Ilmu.
2005

·

http://aqwam.staf..ak-stik.ac.id/?en_1.-.aringan-komputer,24.
(Online). diakses, 24 April 2015).

xliii