KTI LIMBAH KULIT PISANG MAS KIRANA SEBAG (1)

HIMALOGISTA GREAT EVENT 9
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TEMA
Aplikasi Teknologi Tepat Guna melalui Eksplorasi Komoditas Hasil
Pertanian sebagai Upaya Meningkatkan Potensi Pertanian Lokal menuju
Indonesia Mandiri dan Berkedaulatan Pangan

SUB TEMA:
Diversifikasi dan ketahanan pangan Nasional
JUDUL :
Limbah Kulit Pisang Mas Kirana Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kue
PIPIS (Pie Pisang)

Diusulkan Oleh :
Anindita Rauda Kirana
Istiqlal Abadiyah Sukma Putri
SMA NEGERI 2 LUMAJANG
Lumajang
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas bimbingan dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“Limbah Kulit Pisang Mas Kirana Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kue Pipis (Pie
Pisang)”.
Penyusunan karya tulis ini dimaksudkan untuk pengolahan Pisang Mas
Kirana yang dikombinasikan dengan daun kelor di Lumajang menjadi suatu
inovasi produk pangan sebagai hasil komoditas pertanian Kabupaten Lumajang
yang patut dibanggakan.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, kepada :
1. Drs. Suroso selaku kepala sekolah di SMA Negeri 2 Lumajang
2. Sari Lestari, S.Si, S.Pd, Mawarti Endah P, S.Pd, dan Indriati Suhiroh, S.Pd
yang telah membimbing dan mengarahkan penyusun dalam penyusunan
karya tulis ini.
3. Rekan-rekan di sekolah yang sudah turut membantu dalam penyelesaian
Karya Tulis Ilmiah ini
Kami sadar masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran kami harapakan, sehingga karya tulis ini bermanfaat.

Lumajang, 23 Oktober 2014


Tim Penyusun

i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
RINGKASAN…………………………………………………………………………..iii

BAB I.......................................................................................................................1
1.1

Latar Belakang.......................................................................................1

1.3

Tujuan dan Manfaat...............................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
2.1

Pisang Mas Kirana.................................................................................3

2.1.1 Karakteristik..........................................................................................3
2.1.2 Kandungan Gizi Pisang Mas Kirana.....................................................5
2.1.3 Potensi Pisang Mas Kirana…………………………………………....6
2.2

Limbah...................................................................................................6

2.3 Pie Susu.....................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................6
GAGASAN..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

ii

RINGKASAN

Kabupaten Lumajang adalah salah satu wilayah yang memiliki daerah
subur karena diapit oleh tiga gunung berapi yaitu Gunung Semeru, Gunung
Bromo, dan Gunung Lamongan. Lumajang dikenal dengan sebutan Kota Pisang
karena memiliki varietas buah pisang yang sangat beragam. Salah satu varietas
pisang unggulan Lumajang yang kini telah merambah hingga mancanegara adalah
Pisang Mas Kirana. Pisang yang telah disertifikasi oleh Pemkab Lumajang ini
memiliki keunggulan tersendiri, yaitu bentuknya yang unik serta rasanya yang
manis legit, menjadikan buah ini banyak diburu oleh konsumen, bahkan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono juga menjadikan buah ini sebagai hidangan di Istana
Negara.
Namun sayangnya, kebanyakan berbagai macam pengolahan pisang dari
jenis ini hanya mengacu pada daging buhnya saja. Pemanfaatan pengolahan
berbagai produk dari pisang jenis ini justru meninggalkan limbah kulit pisang.
Jumlah kulit pisang yang banyak, seringkali bisa mendapatkan keuntungan
apabila kita mengolah kulit pisang tersebut menjadi suatu bahan baku dalam
makanan. Selain itu, ternyata kulit pisang Mas Kirana juga memiliki kandungan
yang tidak kalah pentingnya dengan kandungan yang ada pada daging buah.
Berdasarkan uraian di atas, kami bermaksud membuat inovasi produk
pangan olahan yang berbasis komoditas pertanian, dengan memanfaatkan limbah
kulit Pisang Mas Kirana menjadi “Kue Pipis (Pie Pisang)” sebagai produk

unggulan khas Kabupaten Lumajang. Produk jajanan ini diharapkan dapat
digemari oleh masyarakat setempat bahkan hingga masyarakat luas, sehingga
diversifikasi tanaman Pisang Mas Kirana ini tetap menjadi ketahanan dan sektor
unggulan produk pangan Kabupaten Lumajang.

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kabupaten Lumajang adalah salah satu wilayah yang memiliki daerah

subur karena diapit oleh tiga gunung berapi yaitu Gunung Semeru, Gunung
Bromo, dan Gunung Lamongan. Lumajang dikenal dengan sebutan Kota Pisang
karena mampu memberikan kontribusi hasil pisang yang cukup besar dengan
banyaknya varietas buah pisang yang sangat beragam. Belakangan ini, sering
muncul topik menarik terkait salah satu jenis pisang Lumajang yang sekarang
menjadi primadona, terlebih setelah kunjungan Presiden Susilo Bambang

Yudyono pada 31 Juli 2013 lalu, yang dinamakan Pisang Mas Kirana. Memang
tampak sekilas pisang ini mirip dengan jenis pisang yang lain, akan tetapi pisang
ini memiliki keunggulan yang tidak terdapat pada jenis lain, seperti bentuk buah
yang unik dan rasa yang manis legit, menjadikan buah ini begitu diminati oleh
banyak konsumen baik sebagai buah siap makan ataupun dalam bentuk olahan.
Namun sayangnya, kebanyakan berbagai macam pengolahan pisang dari
jenis ini hanya mengacu pada daging buhnya saja. Pemanfaatan pengolahan
berbagai produk dari pisang jenis ini justru meninggalkan limbah kulit pisang.
Jumlah kulit pisang yang banyak, seringkali bisa mendapatkan keuntungan
apabila kita mengolah kulit pisang tersebut menjadi suatu bahan baku dalam
makanan. Selain itu, ternyata kulit pisang Mas Kirana juga memiliki kandungan
yang tidak kalah pentingnya dengan kandungan yang ada pada daging buah.
Kulit pisang ini mengandung nutrisi seperti karbohidrat, kalsium,
magnesium, fosfor, kalium, dan vitamin yang sangat berguna sebagai sumber
energi dan antibodi tubuh (Mildjani, 2008).
Banyak masyarakat yang mengabaikan kulit pisang dan tidak mengetahui
manfaatnya. Hal ini mengakibatkan minimnya ragam pengolahan produk pangan
dari kulit pisang. Oleh sebab itu, kami sebagai penulis berinisiatif untuk membuat
produk baru olahan dari kulit pisang yang kami namakan “Kue Pipis (Pie
Pisang)”.

Selama ini kue pie hanya diketahui sebagai jajanan oleh-oleh khas Bali.
Sehingga besar kemungkinan masyarakat mendapatkan kue pie ini apabila mereka
1

pergi ke Pulau tersebut. Dengan adanya produk baru ini diharapkan dapat
digemari oleh masyarakat setempat bahkan masyarakat luas, sehingga masyarakat
Lumajang tidak harus membeli pie ke Pulau Bali, tetapi kini Lumajang memiliki
kue pie dengan bahan baku yang berasal dari limbah kulit buah unggulan lokal
yang memiliki banyak kandungan berkhasiat. Selain itu, dengan adanya produk
jajanan ini, diharapkan diversifikasi tanaman Pisang Mas Kirana tetap menjadi
ketahanan dan sektor unggulan produk pangan Kabupaten Lumajang.
1.2

Tujuan dan Manfaat
a. Menciptakan diversivikasi produk pangan lokal yang berbasis komoditas
pertanian khususnya Pisang Mas Kirana
b. Menjaga ketahanan pangan lokal dengan pola pengembangan budidaya
olahan Pisang Mas Kirana.
c. Mengenalkan produk pangan baru kepada masyarakat dengan kandungan
nutrisinya yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh

d. Meningkatkan nilai guna limbah kulit pisang Mas Kirana
e. Mengurangi limbah di lingkungan
f. Memberi peluang usaha baru kepada masyarakat

2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pisang Mas Kirana
Pisang Mas Kirana Pisang Mas Kirana adalah salah satu jenis pisang khas

Lumajang. Pisang Mas Kirana termasuk Musa acuminata dengan genom AA yang
merupakan buah segar. Pisang jenis ini hanya dapat tumbuh dan berproduksi
dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian 500 – 700 meter dpl, atau lebih
tepatnya di bawah kaki Gunung Semeru, yaitu daerah Senduro, Pasrujambe dan
Gucialit. Hampir di setiap pekarangan, lahan tegalan, dan perbukitan di daerah
tersebut ditanami oleh pohon Pisang Mas Kirana.
Varietas Mas Kirana mempunyai beberapa keunggulan, antara lain ukuran

buah yang sesuai untuk dikonsumsi setelah makan, tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil. Hal ini menyebabkan buah pisang Mas Kirana menjadi pilihan utama
bagi para pengelola catering maupun restoran, warna buah menarik, rasa daging
buah manis dan segar, teksturnya renyah (Prahardini et al., 2004).
2.1.1

Karakteristik

Taksonomi Pisang Mas Kirana
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Sub Divisi

: Angiospermae


Kelas

: Monocotiledonae

Ordo

: Zingiberales

Famili

: Musaceae

Genus

: Musa

Species

: Musa acuminata


Morfologi Pisang Mas Kirana
Karakteristik varietas Pisang Mas Kirana terlihat dari warna batang (merah
kecoklatan), jumlah anakan 2-3 anakan/rumpun, ukuran buah kecil yang disenangi
konsumen, dan berwarna kuning bersih. Keunggulan varietas Pisang Mas Kirana
adalah rasa daging buah manis, segar, dan teksturnya renyah, dapat dijadikan
bahan baku industri olahan berupa tepung pisang dan sale, umur relatif dengan

3

produktivitas 11-13 kg/tandan. Varietas tersebut tahan penyakit bercak daun
dibandingkan dengan kultivar pisang lainnya (Prahardini, 2010)
Tabel 1. Karakter tanaman pisang Mas Kirana (Prahardini, 2010)
Karakter
Kedudukan batang

Pisang Mas Kirana
Tegak

Bentuk batang

Silindris

Tinggi tanaman

5–6m

Warna batang

Coklat kehitaman

Warna pangkal

Coklat kehitaman

Lingkar batang

60-70 cm

Lebar tajuk

3-4 m

Tekstur kulit batang

Halus

Tabel 2. Karakter daun pisang Mas Kirana (Prahardini, 2010)
Karakter
Jumlah daun

Pisang Mas Kirana
7-10 helai

Panjang daun

1,5-2,5 m

Lebar daun

60-70 cm

Tangkai daun

30-40 cm

Bentuk daun

Panjang pipih

Warna daun bagian atas

Hijau tua mengkilap

Warna daun bagian bawah

hijau agak muda permukaan daun
berlilin, ibu tulang daun berwarna hijau

Ujung daun

Tumpul

Dasar daun

Simetris, bentuk membulat

Tepi daun

Rata, tidak berduri dan bergelombang,
tepi daun berwarna coklat kehitaman

Susunan daun

Berselang seling

Belahan daun

Simetris

Tabel 3. Karakter bunga pisang Mas Kirana (Prahardini, 2010)

4

Karakter
Bentuk bunga

Pisang Mas Kirana
Lonjong seperti tombak

Warna mahkota bunga (jantung

Bagian luar: merah tua kecoklatan

pisang)

Bagian dalam: merah muda

Kedudukan bunga

Ujung batang

2.1.2

Kandungan gizi

Kandungan buah Pisang Mas Kirana
Kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah 99
kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vit amin B 0,08 mg,
vitamin C sebanyak 3 mg dan air 72 gram
Kalsium yang terkandung dalam buah Pisang Mas Kirana sebanyak 8 mg
sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mineral dalam tubuh. Kalsium
dibutuhkan untuk pembentukan serta pemeliharaan kekuatan tulang dan gigi.
Selain itu, kalsium juga berfungsi untuk memperlancar pelepasan neurotransmiter
dan kontraksi otot.
Kandungan Kulit Pisang Mas Kirana
Di dalam kulit pisang memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium,

5

protein, dan juga lemak yang cukup. Hasil analisis kimia
menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air
yaitu 68,90 % dan karbohidrat. Kulit pisang juga bisa digunakan
untuk memutihkan gigi dan kalsium yang dikandungnya dapat
menjaga kesehatan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium ini juga
berperan dalam proses penyembuhan luka.
2.1.3

Potensi Pisang Mas Kirana

Setiap daerah di Nusantara memiliki sentra produksi buah lokal yang
kualitasnya tidak kalah bersaing dengan buah-buahan import yang banyak
beredar di pasaran Indonesia. Salah satunya adalah potensi pisang di
Kabupaten Lumajang yang kualitasnya tidak hanya diakui konsumen dalam
negeri, namun juga berhasil menembus pasar ekspor hingga tersebar di
mancanegara. Mutu Pisang Mas Kirana di Kabupaten Lumajang sangat
tergantung kepada kualitas tanah dan pengembangan bibit yang dilakukan
selama proses pemilihan dan sterilisasi bibit. Aroma buah yang khas menjadi
salah satu indikator kualitas dari pisang Mas Kirana. Jenis pisang ini memiliki
keunggulan dibandingkan pisang lain yakni produktivitas tinggi, bentuk buah
bulat berisi gilig), lingir buah hampir tidak tampak, kulit buah berwarna
kuning bersih, dan daging buah berwarna kuning cerah dengan rasa manis legit.
Bentuk buah cukup menarik dan manis memberikan daya tarik tersendiri bagi
para konsumen, bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menjadikan
buah ini sebagai buah santapan di Istana Negara.
2.2

Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik

industri maupun domestik (rumah tangga). Bila ditinjau secara kimiawi, limbah
ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan
konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan
penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh
limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
2.3

Pie Susu
Pie yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama Pastei atau pie

merupakan makanan berupa kue kering berbentuk piringan kecil, memiliki
diameter sekitar 7 cm, bagian tengahnya terasa lembut dengan rasa susu dan
beragam isi. Isi pastei atau pie dapat berupa buah-buahan segar, daging, ikan,
sayur-sayuran, cokelat, aneka kacang-kacangan hingga keju.

BAB III
6

GAGASAN
Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang terkenal akan sentra
komoditas pertanian dengan buah pisang sebagai unggulannya. Wajar jika kota ini
mendapat julukan Kota Pisang karena memberikan kontribusi hasil pisang cukup
besar dengan beragam jenis pisang yang dihasilkan. Akhir-akhir ini, Lumajang
mendapat sorot perhatian yang cukup menarik dari publik karena keberadaan
salah satu varietas pisang baru yang kini menjadi primadona, terlebih semenjak
hal tersebut diakui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Varietas baru ini
dinamakan Pisang Mas Kirana, yang sekilas memang nampak seperti jenis pisang
lainnya. Tetapi tentu saja jenis pisang ini memiliki keunggulan tersendiri dengan
bentuk buah yang unik sekaligus cita rasa yang khas. Tak heran apabila Pisang
Mas Kirana banyak diminati oleh konsumen, bahkan diekspor hingga
menghasilkan pendapatan yang lumayan besar bagi para petani pisang.
Kebanyakan berbagai macam pengolahan pisang dari jenis ini hanya
mengacu pada daging buhnya saja. Pemanfaatan pengolahan berbagai produk dari
pisang jenis ini justru meninggalkan limbah kulit pisang. Jumlah kulit pisang yang
banyak, seringkali bisa mendapatkan keuntungan apabila kita mengolah kulit
pisang tersebut menjadi suatu bahan baku dalam makanan. Selain itu, ternyata
kulit pisang Mas Kirana juga memiliki kandungan yang tidak kalah pentingnya
dengan kandungan yang ada pada daging buah.
Kulit pisang ini mengandung nutrisi seperti karbohidrat, kalsium,
magnesium, fosfor, kalium, dan vitamin yang sangat berguna sebagai sumber
energi dan antibodi tubuh (Mildjani, 2008).
Dengan minimnya ragam olahan produk pangan yang berasal dari Pisang
Mas Kirana, maka kami menciptakan suatu inovasi produk yang kami namakan
“Kue Pipis (Pie Pisang)”
“Kue Pipis (Pie Pisang)” yang akan kami buat nantinya terdiri dari kulit
pie dan isi pie (fla). Dalam pembuatan kulit pie, kami mencampurkan tepung
terigu, kulit pisang, dan mentega dengan perbandingan sebesar 1 : 2 : 1.
Sedangkan untuk isi pie atau fla dibuat dari daging buah pisang yang sudah
diblender atau dihaluskan sebelumnya dan mencampurkan sedikit susu kental
7

manis. Dengan begitu kue pipis (Pie Pisang) akan memiliki cita rasa buah Pisang
Mas Kirana.
Kue pie ini nantinya akan dipasarkan terutama di lingkungan sekolah.
Apabila hasilnya cukup memuaskan, kami akan mencoba memasarkan di luar
lingkungan sekolah. Dengan begitu masyarakat setidaknya tahu bahwa kini telah
tercipta produk pangan baru yang merupakan hasil olahan pisang Mas Kirana
berupa kue pie. Masyarakat Lumajang tidak harus pergi ke Bali terlebih dahulu
untuk menikmati kue pie, tetapi kini sudah ada kue pie khas Lumajang yang
pembuatannya memanfaatkan kulit pisang sehingga dapat meningkatkan nilai
guna limbah kulit Pisang Mas Kirana.
Dengan munculnya inovasi baru berupa Kue Pie Pisang Mas Kirana,
diharapkan produk ini dapat digemari oleh masyarakat setempat bahkan
masyarakat luas sekaligus, sehingga tanaman Pisang Mas Kirana tetap menjadi
ketahanan dan sektor unggulan produk pangan khas Kabupaten Lumajang

8

DAFTAR PUSTAKA
1.

Jurnal Penelitian

P.E.R. Prahardini, Yuniarti, dan Amik Krismawati. 2010. Karakterisasi Varietas
Unggul Pisang Mas Kirana dan Agung Semeru diKabupaten
Lumajang. Vol.16, 126..
Unit Akses Keuangan dan UMKM Bank Indonesia Malang. 2013. Pola
Pembiayaan UsahaBudidaya Pisang Mas Kirana. 5-6, 11-12.
2.

Web

Adi Wijaya. 2013. Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Pisang Bagi
Kesehatan. Diakses 18 Oktober 2014.

Imam Fahrudin. 2014. Kandungan nutrisi buah pisang. Diakses 18 Oktober
2014.
Anonim. 2012. Pisang Kirana. Diakses 18 Oktober 2014.

Nurul Arifin. 2013. Pisang Mas Kirana dari Lumajang Rambah
Mancanegara. Diakses 18 Oktober 2014.

Zumrotun Solicha. 2011. Pisang Mas Kirana Khas Lumajang "Go"
Internasional. Diakses 18 \oktober 2014.

Hendro Dwijo Laksono. 2014. Pisang Mas Kirana Rambah Mancanegara.
Diakses 18 Oktober 2014.
Eska Ramadhani. 2014. Berburu Pie Susu Khas Bali disekitar Oasis Sanur.
Diakses 19 Oktober 2014.

Lampiran 1
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN

9

NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005
TENTANG
PELEPASAN PISANG MAS KIRANA
SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERTANIAN
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi pisang, varietas unggul

mempunyai peranan penting;
b. bahwa pisang mas Kirana memiliki keunggulan poduktivitas
tinggi, bentuk buah panjang bulat, linger buah hampir tidak tampak,
kulit buah berwarna
kuning bersih, daging buah berwarna kuning cerah dengan rasa
manis, ukuran buah sesuai untuk pencuci mulut, beradaptasi dengan
baik di dataran
sedang;
c. bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, dipandang perlu untuk
melepas pisang mas Kirana sebagai varietas unggul;
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya
Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3478);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan
Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3616)
3. Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1971 tentang Badan Benih
Nasional;
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu;

5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata kerja Kementrian Negara Republik
Indonesia;
6. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan
Tugas Eselon I Kementrian Negara Republik Indonesia;
7. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 461/Kpts/ Org/11/1971
tentang Kelengkapan Susunan Organisasi, Perincian Tugas dan Tata Kerja
Badan Benih Nasional;
8. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 902/Kpts/ TP.240/12/1996 jo
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 737/Kpts/TP.240/9/1998 tentang
Pengujian,Penilaian dan Pelepasan varietas;
9. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/OT.210/2/2001 jis
Keputusan Menteri PertanianNomor 354.1/Kpts/OT.210/ 6/2001,
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 354/Kpts/OT.210/6/2003 dan
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 257/Kpts/ OT.140/4/2004 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;
10. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/Kpts/ OT.210/2/2001 jis
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 392/Kpts/OT.210/ 7/2001, Keputusan
Menteri Pertanian Nomor 355/Kpts/OT.210/6/2003 dan Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 258/Kpts/ OT.140/4/2004 tentang Kelengkapan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;
11. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 388/Kpts/ OT.160/6/2004 tentang
Tim Penilai dan Pelepas Varietas;
12. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 363/Kpts/Kp.430/6/2001 jo
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 393/Kpts/Kp.150/6/2002 tentang
Susunan Pimpinan dan Keanggotaan Badan Benih Nasional;
Memperhatikan : Surat Badan Benih Nasional Nomor 058/BBN/X/2005 tanggal 24
Oktober 2004;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU :

Melepas pisang mas Kirana sebagai varietas unggul.

KEDUA :

Deskripsi pisang mas varietas Kirana seperti tercantum
pada Lampiran Keputusan ini.

KETIGA :

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Desember 2005
MENTERI PERTANIAN,

ttd.
ANTON APRIYANTONO

Lampiran 2
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
FERMENTATION “HIMALOGISTA GREAT EVENT 9”
HIMPUNAN MAHASISWA TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Istiqlal Abadiyah Sukma Putri

NIS

: 0129073

Kelas/Jurusan

: XII/IPA

Asal Sekolah

: SMA Negeri 2 Lumajang

Menyatakan bahwa karya yang saya ikut sertakan dalam Lomba
Fermentation “Himalogista Great Event 9” yang diselenggarakan oleh
Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Brawijaya dengan judul :
Limbah Kulit Pisang Mas Kirana Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kue
PIPIS (Pie Pisang).
Merupakan hasil karya orsinil dan belum pernah diajukan dalam bentuk
kompetisi apapun. Jika kemudian hari ditemukan bahwa karya tersebut tidak
orsinil, maka saya bersedia untuk didiskualifikasi dari perlombaan ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Lumajang, 23 Oktober 2014

(Istqilal Abadiyah Sukma Putri)
NIS. 0129073