Bahaya Merokok Bagi Remaja KARYA TULIS I

Bahaya Merokok Bagi Remaja

KARYA TULIS ILMIAH POPULER MK.BAHASA INDONESIA

Di usulkan oleh :
Muchammad Syauqi El Muhibbi 3031510014

UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN INDONESIA
2016

1. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari
satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola
perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya,
remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau
kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM, 2002). Masa
remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun
peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal
keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian
remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi

pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin
saja sudah (atau sedang) mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bias dikatakan
sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap menghadapi
dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan anak-anak lagi.

Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja
hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam perkembangannya seringkali
mereka menjadi bingung karena kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di
lain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa. Memang banyak perubahan
pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya
merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan
keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja
semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri
mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada

dimensi dimensi tersebut.

II. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :

Untuk menggambarkan bahaya merokok, penyimpangan sek pada remaja, dan
bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.

III. TUJUAN

Supaya pembaca lebih mengerti tentang bahaya merokok, penyimpangan sek
pada remaja, dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.
Supaya pembaca menyadari bahwa merokok, penyimpangan sek pada remaja,
dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba dapat merusak tubuh manusia.

2. PEMBAHASAN
2.1 REMAJA DAN ROKOK

Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak
asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun
dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang –
orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan
dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi
seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk
menghilangkan kekecewaan ( reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut


tidak melanggar norma ( permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan
dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan
orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada
kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.

Penyebab Remaja Merokok antara lain:

2.1.1. Pengaruh orangtua

Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda
yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah
untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah
tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).

2.1.2. Pengaruh teman.

Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka
semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian

sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi
terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi
oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja
perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau lebih sahabat yang
perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri,1991)

2.1.3. Faktor Kepribadian.

Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan
diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat
Kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah
konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial
lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang
rendah (Atkinson, 1999).

2.1.4. Pengaruh Iklan.

Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu
untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin

RSKO, tahun IX,1991).
Merokok pada umumnya sangat berbahaya pada diri kita maupun diri orang lain
disekitar kita. Dalam rokok banyak mengandung Nikotin yang dapat merusak organ tubuh
manusia, daintaranya yaitu Kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan
dan janin.

3. PENUTUP
3.I. Kesimpulan

Pencegahan harus lebih diutamakan dari pada pengobatan. Jangan sekali kali
mencoba untuk merokok karena hamper dari semua yang terjerumus berawal
dari coba coba. Pikirkan bentuk pergaulan. Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan

3.II. Saran

Menekan pada pencegahan maka perlu dipikirkan upaya upaya yang lebih sungguh
sungguh dan terpadu : di sekolah, di rumah dan melibatkan pihak pihak lain.

DAFTAR PUSTAKA
Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001). Buku Pedoman Umum Tim
Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh
Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.
Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.
Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.
Fourth Edition. California : Addison-Wesley Publishing Company.
Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Stuart & Sundeen (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed.
Philadelphia: The C V Mosby.
Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar Offset