PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH UMKM D

“PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH(UMKM) DAN PARIWISATA
DALAM MENANGULAGI KEMISKINAN DI SIDOARJO DI TINJAU DARI
EKONOMI SYARIAH ”
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki wilayah
yang sangat luas dan terdiri dari pulau - pulau besar maupun pulau kecil yang tiap
pulaunya memiliki budaya, adat istiadat, dan bahasa yang berbeda - beda. Dimbangi
dengan banyaknya budaya dan adat istiadat, di dataran yang terdapat di negara ini
mengandung Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah dan berperan penting
dalam kehidupan manusia. Sumber daya alam dibagi menjadi dua yaitu sumber daya alam
hayati dan sumber daya alam nonhayati. Sumber daya hayati adalah sumber daya alam
yang berasal dari mahluk hidup seperti tumbuhan dan hewan,sedangkan sumber daya
nonhayati adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati seperti tanah, air, dan
pertambangan. Sumber daya alam yang melimpah menguntungkan bagi indonesia di
bidang ekonomi .
pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan
mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. terdapat
penyalahgunaan, khususnya sumber daya alam pertambangan yang meliputi minyak bumi,
gas, akan berakibat fatal dan merugikan banyak pihak. Contohnya yang terjadi pada
lumpur Lapindo, Jawa Timur. Kabupaten Sidoarjo sejak tanggal 29 Mei 2006 telah dikenal
oleh banyak orang sebagai kota lumpur. Karena, di Kabupaten Sidoarjo telah terjadi

bencana semburan lumpur panas Lapindo yang terjadi di Dusun Balongnongo Desa
Renokenongo Kecamatan Porong. Sehingga, tragedi tersebut menyebabkan kerusakan
lingkungan sekitarnya. Semburan lumpur panas Lapindo merupakan bencana sosial yang
saat ini menimpa warga Porong. Karena, banyak bukti yang menunjukan bahwa bencana
tersebut merupakan kesalahan manusia, bukan disebabkan oleh faktor alam. Dan
mengakibatkan tinggi nya kemiskianan di indonesia maka wilayah daerah sidoarjo angka
kemiskianan semakin tinggi akibat semburan itu,di samping ini kemiskinan itu tersendiri.

1

dalam arti Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia
adalah kemiskinan, kemiskinan dianggap sebagai salah satu permasalahan sosial yang
kompleks.
Bahkan dalam setiap pergantian pemimpin kemiskian senantisa menghiasi periode
kepemimpinan tersebut. Padahal setiap mereka yang memimpin Negara Indonesia selalu
membawa isu kemiskinan sebagai misi utama mereka disamping misi-misi yang lain.
B.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana umkm dan pariwisata dalam mengatasi kemiskinan korban lumpur

lapindo di sidoarjo ?

C.

TUJUAN PENELITIAN
1. Mengatahui peran umkm dan pariwisata dalam mengatasi kemiskinana di sidoarjo

D.

IDENTIFIKASI PENELITIAN DAN BATASAN MASALAH
Batasan masalah penelitian yang mana harus dilakukan agar tidak melampau jauh

dengan masalah yang terjadi di ndalam propasal ini. Menerangkan UMKM dan pariwisata
di sidoarjo sangat pentingnya bagi warga lumpur lapindo yang sudah kehilangan
perekonomian mereka. Umkm di sidoarjo sudah banyak berkembang dan banyak produkproduk barang maupun olahan makan dan minumadi buat dari masyarakat UMKm sidoarjo
.dan pariwisata dari bencana lumpur lapindo sendiri di manfaat oleh warga maupun
masyarakat setempat untuk mencari mata pencaarian perekonomian agar bisa setabil .
E. MANFAAT PENELITIAN
Untuk mengetahui agar umkm dan pariwisata yang ada di sidoarjo lebih berkembang
kembali semakin di kenal orang dan banyak peluang bagi korban lumpur panas lapindo

untuk bisa memotivasi, mau merebuah kehidupanya dan mengkuragi angka kemiskinan
yang mengakibatkan bencana lumpur panas yang karena kebocoran pabrik PT. Lapindo.
Manfaat penelitian agar masyarakat indonesia tau bahwa didalam musibah atau bencana
pasti ada dampak yang akan terjadi tapi cara mengatasi bencana itu yang kita atasi agar
kemiskinan tidak terjadi di wilayah tersebut. Maka dengan mengatasi bencana tersebut

2

dengan umkm dan pariwisata. Daya tarik masyarakat indonesia yang ingin berkunjung di
wilayah tersebut semakin banyak dan juga wilayah tersebut banyak yang mengenalnya .

F.

LANDASAN TEORI
A. Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Pembangunan perekonomian yang dilakukan oleh suatu negara adalah salah satu upaya

untuk meningkatkan taraf hidup penduduknya. Pada negara yang sedang berkembang
umumnya berusaha untuk mengembangkan diri dari masyarakat yang sifatnya tradisional
dimana dalam kondisi yang masih terbelakang menuju kearah yang lebihbaik dan maju.

Kalau ini dikaitkan dengan masalah ekonomi maka hal ini ditujukan kearah mendapatkan
tingkatkesejahteraan dan ekonomi yang lebih baik.
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan perekonomian suatu negara atau
pemerintah adalahberkurangnya jumlah penduduk miskin karena pada hakekatnya suatu
pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan
merata. Hal ini sesuai dengan UUD1945 pasal 27 bahwa fakir miskindan anak-anak
terlantar dipelihara oleh negara. Di Indonesia, strategi pembangunan diprioritaskan pada
pemerataanhasil-hasil pembangunan sejalan dengan amanat GBHN bahwa arah dan
tujuan pembangunan nasional harus dapat dimamfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan
rakyat dan hasil yang dicapai harus dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat. Tujuan
pembangunan

tersebut

erat

kaitannya

dengan


upaya

mengurangi

kemiskinan

dankesenjangan pendapatan.1
Untuk penanggulangan kemiskinan, data penduduk miskin di Indonesia dapat
dikelompokkan dalam (a) Usia lebih dari 55 tahun (aging poor), yaitu kelompok
masyarakat yang tidak lagi produktif (usia sudah lanjut, miskin dan tidak produktif).
Untuk kelompok tersebut program pemerintah yang dilaksanakan adalah pelayanan
sosial. (b) Usia di bawah 15 tahun (young poor), yaitu kelompok masyarakat yang belum

1 Jurnal Strategi Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro,Kecil dan
Menengah (UMKM) Oleh : Putriana

3

produktif (usia sekolah, belum bisa bekerja). Program pemerintah yang dilakukan yaitu
penyiapan sosial. (c) Usia antara 15-55 tahun (productive poor), yaitu usia sedang tidak

produktif (usia kerja tetapi tidak mendapat pekerjaan, menganggur), program yang
dilakukan adalah investasi ekonomi dan inilah sekaligus yang menjadi fokus
penanggulangan kemiskinan.
Dalam rangka percepatan pengurangan kemiskinan, peran UMKM dinilai sangat
strategis. Dalam hal ini dibutuhkan kerja sama yang baik dan keterlibatan seluruh
komponen bangsa, terutama lembaga-lembaga keuangan, karena tanpa dukungan tersebut,
sulit bagi UMKM untuk dapat berkembang dengan baik. Dalam hal ini, peranan lembaga
keuangan, baik yang perbankan maupun non-perbankan perlu dioptimalkan, baik dalam
memobilisasi dana masyarakat untuk pembiayaan kembali maupun dalam menjalankan
fungsi intermediasi dengan memprioritaskan pengembangan UMKM, termasuk sektor
pertanian di pedesaan. Untuk mencapai sasaran tersebut, pemerintah juga telah menetapkan
lima target pemberdayaan UMKM, yaitu Pertama, peningkatan produktivitas sebesar 6
persen per tahun.
Kedua, peningkatan tenaga kerja 3 persen per tahun. Ketiga, peningkatan nilai
ekspor sampai dengan 9,8 persen per tahun. Keempat, peningkatan proporsi UMKM, serta
Kelima, penumbuhan wirausaha baru. Dalam Program Aksi Pengentasan Kemiskinan
melalui pemberdayaan UMKM yang telah dicanangkan Presiden Yudhoyono pada tanggal
26 Pebruari 2005.
terdapat empat jenis kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu,
(1) penumbuhan iklim usaha yang kondusif,

(2) pengembangan sistem pendukung usaha,
(3) pengembangan wirausaha dan keunggulan kompetitif,
(4) pemberdayaan usaha skala mikro.
Program

aksi

pengembangan

sistem

pendukung

usaha

bertujuan

untuk

mempermudah, memperlancar, dan memperluas akses UMKM terhadap sumber daya

produktif agar mampu memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan mengoptimalkan
potensi sumber daya alam yang berwawasan lingkungan, serta meningkatkan skala
usahanya. Sasaran programnya adalah tersedianya lembaga pendukung/penyedia jasa
pengembangan usaha yang terjangkau dan bermutu untuk meningkatkan akses UMKM

4

terhadap pasar dan sumber daya produktif seperti sumber daya manusia, permodalan,
pasar, manajemen, teknologi, dan informasi, insentif usaha serta meningkatnya fungsi
intermediasi lembaga-lembaga keuangan bagi UMKM dan meningkatnya
jangkauan lembaga keuangan.
Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan
1) Kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah baik ditingkat pusat sampai
desa, banyak yang belum dilakukan secara menyeluruh.
2) Dari segi masyarakat, masih banyak yang belum mempunyai kesadaran akan potensi
sumberdaya wilayah yang mereka punyai.
3) Dalam sektor pendidikan, sarana prasarana yang berhubungan dengan proses belajar
mengajar jauh dari standar pendidikan. Tenaga pendidik masih ada yang belum sesuai
kompetensi yang ditentukan.
4) Untuk bidang kesehatan, jumlah tenaga kesehatan yang harus melayani sampai ke

pelosok pesisir masih kurang. Dalam ranah pelayanan publik, pemerintah kecamatan
sampai desa di beberapa tempat terutama yang jangkauannya jauh dari kecamatan,
pelayanan yang diberikan masih belum optimal.
B. Srategi Penanggulangan Kemiskinan melalui Pemberdayaan UMKM
a. UMKM
UMKM ini merupakan usah mikro kecil damn menegah

tidak

mengherankan mengigat banyak pihak pula yang berkepentingan terhadap UMKM
sehingga masing-masing dari mereka meemberikan definisi sesuai dengan kriteria yang
diciptakannya sendiri. Meskipun perbedaan ini bisa dipahami dari segi tujuan masingmasing

institusi,kalangan

yang

terlibat

dengan


kelompok

UMKM

seperti

kebijakan,konsultan,maupun para pengambil keputusan akan menghadapi kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya,misalnya kesulitan dalam memeperoleh adat yang akurat dan
konsisten ,mengukur perkembangan UMKM dalam skala yang lebih makro, maupun
ketika merancang kebijakan yang ditunjukan semua UMKM.2
Maka dari itu umkm sangat berperan penting dalam negara dan masyarakat, Siti
Ch. Fadjriah menyatakan
2 M.Umer chapra,ISLAM DAN TANTANGAN EKONOMI,(Jakarta ; Gema Insani,2000)hlm

5

bahwa;
“Pembiayaan dengan menggunakan sistem syariah lebih cocok diterapkan
dalam membiayai sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) karena

lebih memberikan kepastian dan tidak terbebani akibat kenaikan suku
bunga”3
staregi penanggulangan kemiskinan adalah upaya yang dilakukanpemerintah
daerah terhadap pemberdayaan UMKM dalam meningkatkan peranannya dalam
perekonomiansehingga dapat nengurangi angka pengangguran dan menekan angka
kemiskinan.Menurut UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM prinsip dan tujuan
pemberdayaan UMKM adalah :
1. Prinsip pemberdayaan UMKM :4
a. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan usaha mikro, kecil
dan menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri
b. Perwujudan kebijaksanaan publik yang transparan, akuntabel dan berkeadilan
c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai
dengan kompetensi usaha mikro, kecil dan menengah
d. Peningkatan daya saing usaha mikro, kecil dan menengah
e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian secara terpadu.
2. Tujuan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah adalah :
a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang dan
berkeadilan
b. Menumbuhkan dan mengembangakan kemampuan usaha mikro, kecil dan
menengah menjadi usahayang tangguh dan mandiri

3 Afnan Bastian, Optimalisasi Pembiayaan Bagi Hasil: Sebagai Upaya Memberdayakan
UMKM Yang Berkeadilan, http://images.oegloer.multiply.multiplycontent.com/ (tanggal 25 mei/jam 20.30)

4 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

6

c. Meningkatkan peran usaha mikro, kecil dan menengah dalam pembangunan

daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan
ekonomi dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
Maka seharusnya pemerintah mengutamakan perekonomian masyarkat
indonesia memantau untuk kesejateraaan rakyata dalam memnuhi perekonominanya,
untuk itu setiap daerah memilik sektor UMKM dan pariwisata yang mana di butuhkan
masyarkat khususnya masyarakat sidoarjo yang terjadi korban lumpur lapindo. Didalam
umkm potensi yang sangat besar dalam perkembagannya .
Sektor UMKM memiliki potensi besar untuk dikembangkan beberapa potensi sektor
UMKM adalah :
1. Tidak banyak memiliki ketergantungan pada eksternal nsemisal gejolak
perekonom,ian dunia, seperti utang dalam valuta asing dan bahan baku impor
dalam melakukan kegiatanya .
2. Selang waktu produksi(time long ) UMKM relatif singkat.
3. Keperluan modal UMKM, khususnya relatif kecil
4. Sebagian besar usaha UMKM, merupakan kegiatan padat karya dan mamapu
namun daya gunakan skill dan semi skill workes.
5. Penciptaan lapangan pekerjaasn pada tingkat biaya modal yang rendah
6. Kemamapuan dalam forward dan backward linkage antara berbagi sektor
7. Memiliki peluang besar di dalamnya bagi pengembangan dan adaptasi berbagai
teknologi
8. Mengisi berbagai ceruk pasar yang tidak efisien bagin perusahaan besar
9. Sebagai penopang eksistensi perusahaan skala besar
Meskipun memiliki potensi yang cukup besar .UMKM belum mmampua sepenuhnya
mengantisipasui tantangan usaha yang bergerak sangat dinamis. Kondisi tersebut
memebuat UMKM belum biosa bergerak secara optimal sebagi tulang punggung
perekonomian

indonesia.

Masalah

utama

yang

dihadapi

oleh

UMKM

iaiah

permodalan,pemasaran ,bahan baku,teknologi ,organisasi dan maanjmen. Di luar hal
tersebut, masih terdapat tantangan yang lebih bersifat eksternal ,antara lain belum cukup
memadainya iklim kondusif untuk mememrankan peran signifikan dalam ekspor nasional.
Usaha skala besar masih memeaikan peranana penting dalam ekspor.
Namun sayangnya pemerintah terkesan kurang serius untuk mewujudkan umkm.
Keberhasilan pengembangan UMKM di beberapa negara seperti cina,jepang dan kore

7

selatan cukup ditentukan oleh dukungan tekonologi dalam pengembangan UMKM. Selain
meningkatkan efisiensi dan kuantitas produk yang dihasilkan ,penggunaan tekonologi juga
penting kaitanya dalam meningkatkan nilai tambah produk-produk yang dihasilkan .
selama inin produk UMKM di indonesia cenderung diekspor dalam bentuk bahan
mentah dengan nilai jual yang juga cenderung rendah, pdahal dengan penambhaan proses
finishing yang menarik akan dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut. Beragam jenis
daya tarik wisata memberikan peluang kunungan yang blebih banyak dan dibutuhkan
kelimpahan keanekaragamnan telah melahirkan potensi daya tarik wisata dan memerlukan
perhatian puihak pebngelola baik dalam menggali potensi atau untuk melestarikan
sehingga tercipta pariwisata berkelanjutan.
Akan tetepi untuk unsur keuangan kebanyak maslah terbesarnya permodalanya yang
dihadapinya maka dari itu kehadiran BMT (baitul maal wa tamwil).atau di kenal sebagai
koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) sebagai lembaga yangrelatif baru dalam
pemberdayaan masyarakat dapat disebut alternatif Yang lebih inovatif dalam jas lembaga
sosial sejenis BAZI (badan amiul zakat,infaq dana shadaqah)? Sedangkan baitul tamil
berarti lembaga bisnia oleh karenanya ,BMT secara terminologi telah mencrminkan dua
ciri lembaga layanan pembiyaan yang ideal,baik sebagai lemabaga sosila maupun bisnis.5
Sementara bagi pengambilan kebijakan berbagai langkah strategis yang perlu
dilakukan menyangkut dukungan keuangan bagi para pelaku UMKM ini antara lain:
1. Perlu dialakukan pendekatan baru dalam penagnggualangan kemiskianan melalui
penamabahan dan pemberdayaan microfinancing yang brerfokus keunagan Mikro
(LKM) dan LKM syariah yang mempunyai akses langsung terhadap usaha mikro
2. Guna menigkatkan kapsitasnya pelayanan LKM dan LKM keberadaan LKM dan
LKM syariah sehingga aktivitasnya dapat lebih optimal dalam mendukung
pemberdayaan usaha mikro sekaligus pemgenbangan jaringanya problem klasik
akses permodalan adlah kendala jaringan bank yang masih terbatas di pusat-pusat
kota/kabupaten. Karena LKM pemasar yang berhungan dengan UMKM
5 Rachamawan budiarti.dkk,PENGEMBAGAN UMKM:ANTARA KONSEPTUAL DAN PENAGLAMAN PRAKTIS,
(yogyakarta;Gadjah mada university press anggota IKPI;2015)hlm 112

8

Pemerintah harus ingat bahwa upaya untuk mengembangkan UMKM tidak cukup
hanya dengan memberikan modal. Permasalahan UMKM, terutama usaha mikro bukan
semata-mata modal. Sehingga penyediaan kredit mikro yang
bersubsidi tidak langsung akan membuat UMKM menjadi maju. Masih banyak masalahmasalah lain di luar pendanaan yang menjadi kendala berkembangnya UMKM. Perlu
upaya yang lebih komprehensif untuk mengembangkan UMKM. Sebagian besar return
dari usaha kecil tidak besar sehingga sulit sekali untuk memperbesar skala usaha kecil itu.
Hal inilah yang menyebabkan kontribusi usaha kecil terhadap GDP masih kecil. Program
kemitraan yang ada selama ini tidak berhasil menaikkan margin usaha kecil ini karena
selama ini usaha besar melakukan program kemitraan hanya sekedar mengikuti anjuran
pemerintah, padahal yang terpenting dari program kemitraan itu adalah membuat integrasi
antara usaha kecil dan besar sehingga proses penambahan nilai (value added) terjadi dan
terjadi saling mendukung antara sektor UMKM dan perusahaan besar yang nantinya akan
memacu pertumbuhan ekonomi. 6
Permasalahan kultural terjadi akibat perbedaan pandangan mengenai suatu usaha
antara budaya industri dan tradisional. Kebanyakan pengusaha pada
sektor UMKM masih berpandangan tradisional sehingga hanya memandang usaha secara
sempit. Pengusaha kecil melihat usaha dalam jangka pendek dan statis, tanpa mau tahu apa
yang nantinya akan dilakukan berkaitan dengan usahanya. Sedangkan sektor industri
melihat sebuah usaha sebagai suatu yang dinamis sehingga terus dituntut sebuah perubahan
agar sebuah usaha dapat terus bertahan dan berkembang. Faktor kultural inilah yang
kadang kala menghambat usaha pengembangan sektor UMKM karena pengusaha UMKM
sendiri kurang memiliki niat untuk mengembangkan usahanya. Di sinilah diperlukan
pendekatan budaya untuk mengubah pandangan pengusaha UMKM agar lebih inovatif dan
berambisi meningkatkan usahanya. Untuk menyelesaikan masalah-masalah di atas
diperlukan niat serius pemerintah dalam mengembangkan UMKM. Tidak mudah untuk
mengembangkan sektor UMKM sehingga perlu banyak usaha dari pemerintah. Jangan
sampai pengembangan UMKM ini bersifat sporadis dan tidak sustainable.
6 Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 3 Nomor 1, April 2006 (alsesa tanggal 25/05/18
jam 21.30)

9

b. STRATEGI DENGAN PARIWISATA
A. DAMPAK PERIWISATA TERHADAP EKONOMI
pariwisata disambut sebagai industri yang memebawa aliran devisa,lapagan
pekerjaan dan car hidup modern.industri pariwisata memeberikan keunikan tersendiri
dibandingkan dengan sektor ekonomi lain keempat faktor berikut ini.
Pertama,pariwisata adalah industri ekspor fana (insvisible export industry).segala transaksi
terjadi di industri pariwisata berupa pengalaman yang dapat dibawah pulang sebagai
cinderamata.
Kedua,setiap kali wisatawan mengunjungi destinasi ,ia selalu meembutuhkan barang dan
jasa tamabhan,seperti transportasi dan kebutuhan air bersesih.barang dan jasa tambahan
harus diciptakan dan dikembangkan untuk meemnuhui kebutuhan wisatawan.
Ketiga pariwisata sebagain p[roduk terpisah-pisah (fragmented) tetapi terintegrasi dan
langsung mempengaruhi sektor ekonomi lain. UU Nomer 10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan secar jelas menyatakan ,pariwisataberkaitan dengan sektor atu multisektor.
Koiordinansi startegis lintas sektor terkait sektor terkaitan dengan pariwisatwan di
nantaranya dengan bidang keamanan dan keterlibatan;bidang prasarana umum yang
mencakup jalan,air,laut dan udara dan bidang promosi pariwisata dan kerja sma luar
negri.kerjsama antarasektor harus diatur dengan tata klerja mekanisme dan hubungan yang
baiuk untuk menanfaat bersama.
Keempat, pariwisata merupakan ekspor yang sangat tidak stabil.sifat kepariwisatan yang
dinamis dan musiman membuat industri ini mengambil fluktuasi yang sangat
tinggi.industri pariwisata rentan terhadap banyak hal ,seperti politik,sosial budaya dan
pertahanan keamanan.
Dampak pariwisata terhadap perekonomian bisa bersifat positif dan bisa bersifat
negatif .secar umum dampak tersebut dapat di kelompokkan (cohern,1964) sebgai berikut:
1. Dampak terhadap penerimaan devisa

10

2.

Dampak terhadap pendapatan masyarakat

3. Dampak terhadap peluang kerja
4. Dampak terhadap harga dan tarif
5. Dampak terhadap distribusi manfaat dan keuntungan
6. Dampak terhadap kepemilikan dan pengendalian
7. Dampak terhadap pembangunan
8. Dampak terhadap pendapatan pemerintah
keunikan industri pariwisata terhadap perekonomian berupa ganda (multi effect)dari
pariwisata terhdapa ekonomi. Pariwisata memeberikan pengaruh tidak hanya terhdapa
sektor ekonomi yang langsung terkaitan dengan industri pariwisat ,tetapi juga industri yang
tidak langsung terkaitan dengan industri pariwisata.
Banyak manfaat yang terdapt dalam pariwisata yang terutama.
1. EKONOMI
a. Penmyebaran pengunjung keseluruh wilayah dan pemanfaatanb pendapatnya
melalui manajemn pengujung ,daerah yang kurang dikenal oleh pengujung dpat
di angkat dan diperkenalkan senhingga penyebaran arus kunjungan merata dan
berkaitan pada pendapatan wisata yang merata.
b. Meningkatkan lama tinggal
Waktu kunjung ke suatu obyek wisat dapat ditingkatkan melalui manajemen
pengujung misalnya dengan mengemas paket kunjungan ke tempat lain pada
keesokan hari.
c. Memacu kunjungan pada musin sepi
Pariwisata mengenal musim ramai dan musin sepi
d. Meningkatkan pengalaman wisata
e. Meningkatkan kualitas linfgkungan mnemalui reputasi obyek wisata
2. SOSIAL BUDAYA
a. Apresiasi dan pemahaman terhadap aset wisata setempat dapat ditingkatkan
sehingga pengalaman wisata memebaik dan pengujung mendapatkan banyak
manfaat dari pelaksanaan manjemen pengujung.

11

b. Maanjemen pengujung dapat mendorong rasa kebanggaan dan rasa memiliki
terhadap suatu objek wisat misalnya melalui interprestasi saat pengujung diajak
untukj memahami secar total obyek wisata yang dikunjungi.
c. Kesadaran terhadap konservasi dan masalah–masalah lingkungan dapat
ditingkatkan
d. Manajemen pengujung menawarkan bergam pilihan kegiatan yang mungkin
tidak dpat berkembang tanpa adanay pariwisata.
3. LINGKUNGAN
a. Manajemen pengunjung dpat meminimalisasi kemacetan menguragi polusi.
b. Kemungkinana parusak pada obyek wisat yang sensitif dapat dikurangi.
c. Manajemn pengujung dapat dijalankan salah satunya dengan penetapan harga.
d. Kualitas lingkungan dapt ditingkatkan untuk kepuasan pengujung dan
pengelola.7
G. PENELITIAN TERDAHULU
penelitian terdahulunya itu Oleh: Supriyanto (Staf Pengajar FISE Universitas Negeri
Yogyakarta) Penanggulangan kemiskinan dengan cara mengembangkan UMKM memiliki
potensi yang cukup baik, karena ternyata sektor UMKM memiliki kontribusi yang besar
dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu menyerap lebih dari 99,45% tenaga kerja dan
sumbangan terhadap PDB sekitar 30%. Upaya untuk memajukan dan mengembangkan
sektor UMKM akan dapat menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja yang ada dan tentu saja
akan dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja yang terlibat di dalamnya sehingga
dapat mengurangi angka pengangguran. Dan pada akhirnya akan dapat digunakan untuk
pengentasan kemiskinan. Program Aksi Pengentasan Kemiskinan melalui pemberdayaan
UMKM yang telah dicanangkan Presiden Yudhoyono pada tanggal 26 Pebruari 2005,
terdapat empat jenis kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu, (1) penumbuhan iklim
usaha yang kondusif, (2) pengembangan sistem pendukung usaha, (3) pengembangan
wirausaha dan keunggulan kompetitif, serta (4) pemberdayaan usaha skala mikro.8
7 Jatna supriatma dan riszki ramadhan,PARIWISAT PRIMATA INDONESIA,(jakarta;yayasan pustaka obor
indonesia angghota IKAPI DKI jakarta;2016)hlm212

8Supriyanto ,Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
12

H. METODE PENELITIAN
1.

JENIS PENELITIAN
Dengan demikinan pendekatan yang saya ambil adalah pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan untuk meneliti pada
objek yang alamiah ,dimana pneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan
data yang dilakukan secara trigulasi ,analisis data induktif dan hasil penelitian makna dari
pemanfaat lumpur lapindo.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
2.

TEMPAT PENELITIAN
Mengetahui sesuatu yang sedang terjadi atau yang sedang dilakukan merasa perlu

untuk melihat sendiri. suasana menjadi korban lumpur saat ikut berbincang –bincang di
warung kopi di tanggul dan pangkalan objek wisata lumpur lapindo. Mendegarkan sendiri
atau merasakan sendiri hal ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data
observasi terlibat. Bagaimana caranya agar suasana alamiah sosial tidak ternganggu ketika
peneliti melakukan observasi.
Penelitian ikut dalam Objek penelitian adalah pariwisata lumpur lapindo di kecamatan
porong dan toko umkm sidoarjo yang sudah berdiri di kecamatan Gedangan kabupaten
sidoarjo.
I. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
1.

Observasi
Mengetahui sesuatu yang sedang terjadi atau yang sedang dilakukan merasa perlu

untuk melihat sendiri. Penelitian ikut dalam suasana menjadi korban lumpur saat ikut
berbincang –bincang di warung kopi di tanggul dan pangkalan ojek wisata lumpur lapindo.
Sebagai Salah Satu Upaya Penanggulangan Kemiskinan ; Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume

3 Nomor 1, April 2006 (diakses tanggal 29/o5/18 :pukul n04.44)

13

Mendegarkan sendiri atau merasakan sendiri hal ini dilakukan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data observasi terlibat. Bagaimana caranya agar suasana alamiah sosial tidak
terganggu ketika peneliti melakukan observasi. Hal ini dapat dicapai dengan cara peneliti
menejadi bagian dlam kegiatan dan kehidupan masyarakat yang sedang diteliti. Caranya
adalah peneliti harus hidup di tengah-tengah mereka Memang benar seorang peneliti harus
hidup dengan apa yang menjadi fokus analisisnya hingga menemukan data akurat.
Peneliti melakukan observasi selam kurang lebih tiap 3 hari bahkan lebih dan juga
melihat kondisi suasana pengujung di daerah lumpur panas sidoarjo,melihat banyaknya
toko-toko yang berjualan disana wawancara kepada pengujung setempataa bangaimana
pendapat mereka terhadap apa yang mereka lihat di dalam pariwisata tersebut, dan juga
umkm di sidoarjo menjadikanya oleh-oleh khas sidoarjo . Berkunjung ke Sidoarjo kurang
lengkap rasanya jika tak mampir ke Tanggulangin. Lokasinya berada di sebelah selatan
ibukota Sidoarjo, hanya berjarak sekitar 9 kilometer dari pusat kota Sidoarjo. Kawasan ini
merupakan sentra kerajinan kulit. Jika memasuki kawasan industri Tanggulangin, kita akan
melihat deretan toko di sisi kanan maupun kiri. Toko-toko tersebut menjual kebutuhan
fashion seperti tas, koper, trolley, dompet, sabuk, sepatu, sandal, jaket, dan lain-lain.
2.
Pengumpulan Dekomentasi
Mengumpulkan bahan tertulis seperti berita di media,notulen-notulen rapat, surat
menyurat dan laporan-laporan untuk mencari informasi yang diperlukan. Pengumpulan
dokumen ini mungkin dilakukan untuk mengecek kebenaran atau ketepatan informasi yag
diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam. Tanggal dan angka-angka tertentu
lebih akurat dalam surat atau dokumen ketimbang haasil wawancara mendalam. Bukti –
bukti tertulis tertentu,seperti janji-janji peraturan-peraturan .realisasi ssuatu atau respon
pemerintah atau perusahaan terhadap sesuatu .
1.
Wawancara
Seseorang peneliti tidak melakukan wawancara bwwerdasarkan sejumlah
pertanyaan telah disusun dengan detail dengan alternatif jawaban yang telah dibuat
sebelum melakukan wawancara.melainkan berdasarkan pertayaan yang umum yang
kemudian didetailkan dan di kembangkan ketika melakukan wawancara atau setelah
melakukan wawancara untuk melakukan wawancara berikutnya.seperti yang peneliti
terapkan jadi saat wawancara harus menggunakan metode yang benar agar mendapatkan
hasil yang akurat.Informasi tidak disuguhkan dengan beberapa pertanyaan tapi
menggunakan pertanyaan secara umum.
14

Mungkin ada sejumlah pertanyaan yang telah dipersiapkansebelum melakukan
wawancara (sering disebut pedoman wawancara) tetapi pertanyaan-pertanyaaan tersebut
tidak terperinci dan berbentuk pertanyaan-pertanyaan terbuka ( tidak ada alternatif
jawaban) hal ini bararti wawancara dalam penelitian kualitatif dilakukan dua orang yang
sedang bercakap-cakap tentang sesuatu.Peneliti saat wawancara tidak fokus dengan satu
informasi melainkan harus dengan beberapa informasi sampai menemukan saja melainkan
harus dengan beberapa informan sampai menemukan apa yang disebut informan kunci.
Langsung orsevasi ke tujuan wawancara dan langsung ke toko umkm dan juga langsung ke
tempat pariwisata dan juga berkunjung ke umkm sidoarjo tersebut.

2. Teknik analisis data
Program aksi pengembangan sistem pendukung usaha bertujuan untuk mempermudah,
memperlancar, dan memperluas akses UMKM terhadap sumberdaya produktif agar mampu
memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan mengoptimalkan potensi sumber daya alam
yang berwawasan lingkungan, serta meningkatkan skala usahanya. Sasaran programnya
adalah tersedianya lembaga pendukung/penyedia jasa pengembangan usaha yang
terjangkau dan bermutu untuk meningkatkan akses UMKM terhadap pasar dan sumber
daya produktif seperti sumber daya manusia, permodalan, pasar, manajemen, teknologi,
dan informasi, insentif usaha serta meningkatnya fungsi intermediasi lembaga-lembaga
keuangan bagi UMKM dan meningkatnya jangkauan lembaga keuangan.

15

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Strategi Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro,Kecil
dan Menengah (UMKM) Oleh : Putriana
chapra M.Umer,,ISLAM DAN TANTANGAN EKONOMI,(Jakarta ; Gema
Insani,2000)hlm
Bastian Afnan, Optimalisasi Pembiayaan Bagi Hasil: Sebagai Upaya Memberdayakan
UMKM Yang Berkeadilan, http://images.oegloer.multiply.multiplycontent.com/ (tanggal 25
mei/jam 20.30)
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
Supriyanto ,Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Sebagai Salah Satu Upaya Penanggulangan Kemiskinan ; Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume
3 Nomor 1, April 2006 (diakses tanggal 29/o5/18 :pukul n04.44)

, Volume 3 Nomor 1, April 2006 (alsesa tanggal 25/05/18 jam 21.30)
budiarti Rachamawan.dkk,PENGEMBAGAN UMKM:ANTARA KONSEPTUAL DAN
PENGALAMAN PRAKTIS,(yogyakarta;Gadjah mada university press anggota
IKPI;2015)hlm 112
supriatma Jatna dan ramadhan riszki,PARIWISAT PRIMATA INDONESIA,
(jakarta;yayasan pustaka obor indonesia angghota IKAPI DKI jakarta;2016)hlm212
Supriyanto ,Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Sebagai Salah Satu Upaya Penanggulangan Kemiskinan ; Jurnal Ekonomi & Pendidikan,
Volume 3 Nomor 1, April 2006 (diakses tanggal 29/o5/18 :pukul n04.44)

16