ANALISA STRATEGIK KONSEP SMART TOURISM P

ANALISA STRATEGIK KONSEP SMART TOURISM
PADA PARIWISATA INDONESIA
Imran Aulia – 1706992343
Program Studi Magister Manajemen Telekomunikasi,
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia - Jakarta, Indonesia
Tel : + 6285320084443, Email : [email protected]

Dosen : DR Ir Iwan Krisnadi MBA

ABSTRAK
Pariswisata adalah salah satu sektor ekonomi
terpenting.Industri pariwisata menjadi salah satu
penyumbang devisa terbesar dan juga mampu memberikan
lapangan kerja baru. Indonesia adalah negara dengan
potensi Pariwisata yang luar biasa. Kondisi alam dan
peninggalan budaya dan sejarah menjadi daya Tarik bagi
wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, akan tetapi
angka kunjungan pariwisata di Indonesia masih jauh
tertinggal di banding negara tetangga di Asia. Salah satu
strategi yang di terapkan meningkatkan kunjungan

wisatawan mancanegara adalah dengan memanfaatkan
penerapan inovasi Teknologi infomasi atau yang dikenal
juga dengan konsep Smart Tourism, Smart tourism dapat
mengubah perilaku wisatawan, jumlah kunjungan, begitu
juga fungsi dan struktur industri pariwisata seca ra
signifikan. Pada makalah ini akan dibahas bagaimana
analisa strategic konsep smart tourism dengan
menggunakan metode SWOT untuk mengetahui hubungan
antara peluang eksternal dengan kekuatan internal serta
antara kelemahan internal dengan ancaman eksterna l.
Dan juga menggunakan analisis PEST untuk mengetahui
kondisi lingkungan internal dan eksternal yang
mempengaruhi konsep smart tourism. Dari analisas
strategic tersebut akan di hasilkan formulasi yang akan di
terapkan dalam indsustri pariwisata di Indonesia.
Kata kunci : Smart Tourism, SWOT, PEST. Formulasi
strategic

I.


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor
penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan
devisa negara memelalui konsumsi yang di lakukan oleh
turis asing terhadap produk barang dan jasa nasional.
Berbagai organisasi internasional seperti PBB, Bank Dunia,
United Nation World Tourism Organization (UNWTO)
telah mengakui bahwa pariwisata merupakan sektor
ekonomi yang mampu bertahan dalam krisis ekonomi
global. Sektor pariwisata menunjukkan pertumbuhan positif
dan di sisi lain banyak sektor ekonomi lain nya

bertumbangan. Indonesia adalah negara dengan potensi
pariwisata yang sangat besar dan telah menjadi salah satu
destinasi pariwisata dunia. Indonesia memiliki tempattempat menarik untuk pariwisata, wilayah pedalaman yang
indah, reruntuhan budaya dan peninggalan sejarah yang
menarik, pantai-pantai yang menawan , dan banyak lagi.
Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang di huni

oleh ratusan suku bangsa yang memiliki berbagai macam
kebudayaan dan peninggalan sejarah. Pantai-pantai di Bali
yang sudah tersohor di seluruh dunia, tempat menyelam
di Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok, Candi Borobudur
dan puluhan taman nasional merupakan beberapa contoh
spot tujuan wisata di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu
didukung dengan warisan budaya yang kaya yang
mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia
yang dinamis. Pesona alam dan keberagaman budaya di
Indonesia telah menjadi daya Tarik bagi turis untuk datang
ke Indonesia. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor
ekonomi penting di Indonesia. Pariwisata menempati
urutan keempat dalam hal penerimaan devisa negara
setelah komoditi minyak dan gas bumi , batu bara,
serta minyak kelapa sawit. Sektor pariwisata juga menjadi
penyumbang 9,8 juta lapangan kerja. Berdasarkan data
tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara yang datang
ke Indonesia sebesar 11.525.963 juta lebih atau tumbuh
sebesar 10,79% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun
angka ini Jauh lebih rendah di bandingkan negara tetangga

seperti Thailand , Malaysia dan singapure, padahal potensi
wisata Indonesia tidak kalah cantik dan menarik. Thailand
telah mendatangkan 24,8 Juta wisatawan dan Malaysia
dengan 27,4 Juta wisatawan mancanegara. Begitu juga
dengan Penerimaan devisa pariwisata, Indonesia hanya
setengah dari Malaysia dan seperempat dari Thailand.
Untuk itu pemerintah berusaha menggenjot penerima
devisa dari sektor pariwisata dengan menjadikan pariwisata
menjadi sektor prioritas pembangunan. Salah satu upaya
untuk meningkatkan potensi industri pariwisata adalah
dengan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi Atau dikenal juga dengan istilah
smart tourism. Istilah smart tourism pertama kali sempat
disinggung sewaktu pertemuan United Nations World
Tourism Organization (UNWTO) pada tahun 2009. Selain
itu, konsep mengenai smart tourism juga dikemukakan oleh
The Organisation for Smart Tourism di Inggris pada tahun
2011. Baru-baru ini, negara-negara maju Asia seperti Korea
Selatan, Tiongkok, dan Taiwan sangat antusias untuk
menerapkan smart tourism guna meningkatkan nilai jual

industri pariwisatanya.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah ini akan membahas bagaimana analisa
strategik smart tourism berdasarkan analisa SWOT dan
PEST , formulasi strategi dan implementasi strategi dalam
pemasaran pariwisata Indonesia dengan menggunakan
konsep smart tourism. Metode penelitian yang dilakukan
adalah studi litelatur. Kami berpendapat bahwa, jika smart

1|Page
Bambang Sugiarto / 1606844504

tourism dapat di terapkan denga baik maka akan dapat
meningkatkan potensi kepariwisataan di Indonesia secara
signifikan , sehingga menjadikan Indonesia sebagai
destinasi pariwisata utama di Asia yang mampunyai
keunggulan kompetitif yang tidak kalah dengan kawasan
pariwisata di negara negara lain nya.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai

faktor dalam perumusan strategi untuk konsep smart
tourism pada pariwisata di Indonesia. analisa berdasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths) yang dimiliki oleh konsep smart tourism. Dan
memanfaatkan peluang (opportunities) yang ada. Namun
bersamaan dengan itu juga menimalkan kelemahan
(weakness) dan ancaman (threat). Proses pengambilan
keputusan strategis juga menganalisa faktor lingkungan
eksternal bisnis yang meliputi bidang politik , ekonomi ,
social dan Teknologi. Dengan penelitian ini dapat membuat
perencanaan strategis konsep smart tourism di Indonesia
dengan menganalisa faktor strategis yang ada.
II.

TINJUAN TEORI

2.1 Kondisi Pariwisata dan ICT di Indonesia
Dunia pariwisata Indonesia terus menggeliat.
Badan‎ Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sepanjang

2016 mencapai 11,52 juta orang. Jumlah itu kurang 500
ribu dari target pemerintah yaitu 12 juta wisman. Angka
kunjungan wisatawan mancanegara terus tumbuh dari tahun
ke tahun. tumbuh sekitar 10% dari tahun 2015.
Jumlah wisatawan asing terbanyak masih di dominasi oleh
negara regional yang berasal dari Tiongkok, yakni 1,43
juta. Selanjut nya di ikuti oleh singapure , Malaysia dan
Australia. Sedangkan untuk negara lain seperti negara
eropa dan amerika masih di bawah itu akan tetapi
pertumbuhan nya masih positif.

Tabel 1. Kunjungan Wisatawan mancanegara tahun
2015-2016
Kondusif nya iklim sosial politik di Indonesia menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi angka kunjungan ke
Indonesia. seperti yang kita ketahui serangkaian peristiwa
terorisme yang terjadi beberapa tahun belakangan berimbas
pada turun nya kunjungan wisatawan mancanegara. Bali

masih menjadi destinasi favorit wisatawan mancanegara di

Indonesia. Sepanjang tahun 2016 ada 4,8 Juta wisatawan
masuk melalui bandara Ngurah rai. Pada tahun 2017 ini
pemerintah menargetkan 15 Juta kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia. dan pada tahun 2019
pemerintah menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia. untuk itu Pemerintah tengah
gencar melakukan promosi ke sejumlah media di berbagai
negara. Melalui‎tagline‎“Wonderfull‎Indonesia”‎pemerintah‎
menawarkan keindahan alam Indonesia ke dunia
internasional. Kampanye Wonderfull Indonesia di nilai
efektif dalam mendatangkan wisatawan mancanegara.
Sarana media online dan digital menjadi primadona untuk
memikat wisatawan.
Begitu juga dengan dunia ICT , pariwisata dan ICT menjadi
fokus pembangunan pemerintahan Jokowi. Berbagai
proyek ambisius di bidang ICT di lakukan untuk percepatan
pembangunan infrastrukur ICT dan telekomunikasi guna
mendukung pembangunan nasional..Pada tahun 2017
indonesia menjadi negara ke 5 dengan penguna internet
terbesar di dunia. Pergeseran trend ke dunia digital telah

menghasilkan pola pola baru dalam bisnis atau yang di
sebut juga dengan digital economy. Salah satu bentuk
digital ekonomi adalah hadir nya bisnis startup. Di
Indonesia Bisnis startup terus berkembang meskipun
banyak yang gagal. Hampir setiap saat muncul startupstartup baru, namun belum dioptimalkan secara maksimal.
Bisnis startup di Indonesia yang paling banyak diminati
adalah game dan aplikasi edukasi. Selain proses pembuatan
game dan aplikasi edukasi yang relatif mudah, startup jenis
ini memiliki pangsa pasar yang potensial dan terbuka di
Indonesia. Setelah itu diikuti startup e-commerce dan
informasi. Dengan berkembangnya social media dan
smartphone, pasar untuk mobile game dan social game ikut
berkembang dan semakin besar. Sementara itu untuk
aplikasi atau website yang bergerak di bidang e-commerce
dan informasi. Dunia pariwisata juga tak luput dari
perkembangan industri digital. Banyak aplikasi dan situs
booking hotel dan tiket atau pun aplikasi aplikasi yang
mendukung perkembang sektor pariwisata di Indonesia.
2.2 Smart Toursim
Smart Tourism didefinisikan sebagai platform

pariwisata
ICT
terintegrasi.
Platform
tersebut
mengintegrasikan peran teknologi informasi dalam
memberikan informasi dan layanan yang efisien untuk
wisatawan. Smart Tourism memuat beberapa tujuan,
pertama membuat data base terkait sumber daya pariwisata,
didukung dengan perkembangan Internet of Things dan
Cloud Computing yang berfokus pada peningkatan wisata
melalui identifikasi dan pemantauan yang ada. Kedua,
memajukan daerah destinasi wisata dengan inovasi industri
pariwisata untuk promosi pariwisata, peningkatan
pelayanan wisata dan manajemen pariwisata. Ketiga,
memperluas skala industri pariwisata dengan platform

2|Page
Bambang Sugiarto / 1606844504


informasi real time, mengintegrasikan penyedia jasa
pariwisata dan peran masyarakat local.

Gambar 1. Komponen Smart Tourism
Dalam pewujudan smart tourism, terdapat tiga komponen
dan layer utama. Pertama adalah Smart Experience yang
memberikan pengalaman lebih bagi pengunjungnya,
misalnya update informasi terbaru, dan sebagainya. Kedua
adalah Smart Business Ecosystem—tentu saja industri
pariwisata tidak lepas dari urusan bisnis, sehingga
pelaksanaannya harus ramah investor. Ketiga adalah Smart
Destination—selain meningkatkan pengalaman pengguna,
destinasi wisata pun harus mampu menawarkan nilai lebih
yang membedakannya dengan tempat yang lain. Ketiga
elemen di atas sama-sama menghasilkan dan menggunakan
data yang berpola: pengumpulan, pertukaran, dan
pemrosesan.
Piranti ICT serta aplikasi yang bisa diakses secara luas juga
memungkinkan industri pariwisata untuk menjadi semakin
pintar. Artinya, pihak-pihak terkait mesti ikut
meningkatkan performa serta tingkat persaingan satu
destinasi wisata dengan destinasi wisata yang lain. Terdapat
perputaran informasi yang begitu deras di sisi bisnisnya.
Hal itu akan berdampak pada strategi marketing,
manajemen usaha, maupun standar pelayanan terhadap
wisatawan.
2.3 Pengertian Strategik
Seiring dengan perkembangan konsep manajemen
strategik (strategic management) strategi tidak hanya
didefinisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan karena
dalam konsep manajemen strategi adalah suatu kebutuhan
bagi perusahaan demi mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Haris (2013) bahwa strategi adalah suatu rencana
yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan yakni
memberikan
kepuasan
pada
pelanggan
dalam
pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba. Selain itu
strategi mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam
jangka panjang, khususnya untuk lima tahun , dan
berorientasi ke masa depan. Strategi memiliki konsekuensi
yang multifungsi dan multidimensi serta perlu
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal
yang dihadapi perusahaan (David, 2006).

2.4 Metode Analisis Strategik SWOT
Menurut Blocher et al., (2007) analisis SWOT
merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penentu kesuksesan yang dimiliki oleh
organisasi yakni kekuatan dan kelemahan internal, serta
peluang dan ancaman eksternal. Sedangkan menurut Wanti
et.al., (2014) analisis SWOT adalah suatu alat perencanaan
stratejik yang penting untuk membantu perencanaan untuk
membandingkan kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan dengan peluang dan ancaman dari eksternal.
Analisis SWOT didasarkan pada kesesuaian antara sumber
daya internal perusahaan dengan situasi eksternalny.
Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan
peluang perusahaan serta meminimalisir kelemahan dan
ancaman.
Strengths
(kekuatan)
dan
weaknesses
(kelemahan) adalah faktor manajemen yang sepenuhnya
dalam kendali manajemen, dimana kekuatan adalah faktorfaktor yang selama ini berhasil dikendalikan sehingga
memberikan dampak positif bagi organisasi. Sedangkan
kelemahan adalah faktor yang tidak berhasil dikelola
sehingga memberikan dampak yang negatif bagi
perusahaan. Opportunities (peluang) adalah faktor yang ada
diluar kendali manajemen, tetapi kemunculannya akan
memberikan suatu peluang sukses bagi perusahaan. Jika
perusahaan mempunyai kkeuatan yang cukup untuk
beradaptasi. Threats (ancaman) adalah faktor-faktor yang
berada diluar manajemen, tetapi bila muncul akan
mengancam hidup organisasi. Ancaman merupakan
penghalang utama bagi organisasi dalam mencapai posisi
saat ini atau posisi yang diinginkan. Setelah kelemahan,
kekuatan, serta peluang dan ancaman dapat diidentifikasi,
maka selanjutnya akan diproses dengan formulasi strategi
dengan menggunakan analisis SWOT menggunakan tabel
EFAS (External Factor Analysis Summary) dan IFAS
(Internal Factor Analysis Summary).
2.5 Metode Analisis Strategik PEST
Menurut Ward and Peppard (2002) Analisis PEST
adalah analisa terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis
yang meliputi bidang politik , ekonomi , social dan
Teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu
unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisis PEST adalah
kerangka untuk menilai sebuah situasi dan menilai strategi,
arah perusahaan , rencana pemasaran atau ide. Dimana
analisis ini cukup mempengaruhi kebijakan dari suatu
perusahaan. Karena dengan analisis ini dapat di ambil suatu
peluang atau ancaman baru bagi konsep atau bisnis
perusahaan.
Faktor faktor dari lingkungan biasanya di dianggap
bersama-sama dalam tahap awal pemikiran strategis, selain
hanya menggunakan PEST, pendekatan analisis seperti
faktor legal (hukum) biasanya disertakan dengan faktorfaktor politik dan ecological / environmental dengan
faktor-faktor
sosial
dalam
analisis
PEST
standar. Monitoring yang cermat pada faktor-faktor ini

3|Page
Bambang Sugiarto / 1606844504

dapat menyebabkan peluang bisnis yang signifikan dan
dapat mengidentifikasi potensi ancaman tepat pada
waktunya sehingga dapat mengambil tindakan untuk
mengurangi dampak tersebut. Beberapa aspek dalam
analisa strategic PEST
1. Politik
Faktor politik seperti hukum , regulasi , kebijakan
pemerintah atau aturan formal ataupun informal di
lingkungan perusahaan.
2. Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang
mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan.
Contoh standar nilai tukar suku bunga dan
pertumbuhan ekonomi nasilonal.
3. Sosial
Faktor social Meliputi semua faktor yang dapat
mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan
mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar
yang ada. Contoh nya tingkat pendidikan
masyarakat , tingkat pertumbuhan penduduk,
kondisi lingkungan social dan lingkungan kerja.
4. Teknologi
Faktor Teknologi meliputi semua hal yang dapat
membantu dalam menghadapi tantangan bisnis
dan mendukung efiesiensi proses bisnis
perusahaan .

III.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Matrix SWOT
Analisa SWOT merupakan kajian sistematis
terhadap faktor-faktor kekuatan (strenghts) dan kelemahan
(weakness)
internal
organisasi
dengan
peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) lingkungan yang
dihadapi perusahaan. Analisa SWOT juga merupakan
sarana
bantu
bagi
perencana
strategi
guna
memformulasikan dan mengimplementasi strategi-strategi
untuk mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dalam penggunaan analisa SWOT adalah dengan
melakukan analisis dan diagnosis lingkungan baik
lingkungan internal maupun eksternal organisasi. Analisis
lingkungan merupakan suatu proses monitoring yang
dilakukan oleh penyusun strategi terkait sektor-sektor
lingkungan untuk menentukan kesempatan-kegiatan
(peluang) dan ancaman-ancaman bagi perusahaan,
sedangkan diagnosa lingkungan berisi tentang keputusan
manajerial yang dibutuhkan dengan cara menilai signifikan
data kesempatan dan ancaman dari analisa lingkungan.
A. Analisa Strengths
1. Smart tourism memungkinkan wisatawan
untuk berkomunikasi dan berinteraksi
dengan lebih baik, serta mengacu pada
ekonomi pariwisata cerdas.

2.
3.

4.

5.
6.

Smart tourism mendukung pertumbuhan
perekonomian negara,
Menjamin keberlanjutan pengembangan
pariwisata yang mudah di akses semua
orang.
Menciptakan wisata yang inovatif dan
dibangun diatas infrastruktur teknologi
mutakhir.
Meningkatkan kualitas pengalaman /
wisata tempat tujuan
Trend penggunaan media social yang
dapat menjadi media promosi efektif
untuk pariwsata

B. Analisa Weakness
1. Smart tourism masih bergantung pada
instruksi pengembangan dan dana dari
pemerintah.
2. Adanya kesenjangan pemanfaatan ICT
(information
and
communication
technologies) di berbagai daerah.
3. Publikasi informasi pariwisata masih
terbatas dan tidak up to date.
4. Kesiapan infrastruktur ICT belum matang
5. Pemerintah daerah belum memahami
potensi wilayahnya.
6. Budaya lokal sebagai salah satu unsur
pengembangan Smart tourism masih
kurang dioptimalkan.
7. Data potensi pariwisata yang dimiliki
oleh pemerintah masih sangat minim.
C. Analisa Opportunities
1. Pariwisata penyumbang PDB, Devisa, dan
Lapangan kerja yang paling mudah dan
paling murah.
Berdasarkan WTTC (2016) dan World
Bank (2015), pertumbuhan PDB pariwisata
diatas rata-rata industri, menyumbangkan
10% PDB nasional dan tertinggi di
ASEAN. Selain itu, menduduki peringkat
ke 4 sebagai penyumbang devisa nasional
sebesar 9,3%, serta lapangan kerja
mengalami pertumbuhan sebesar 30%
dalam waktu 5 tahun pada sektor
pariwisata. Dengan adanya smart tourism
diharapkan mampu meningkatkan PDB,
devisa, serta lapangan kerja di Indonesia.
2. Pariwisata adalah kunci pembangunan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan. Hal ini
dapat dicapai salah satunya melalui konsep
smart tourism.
3. Pariwisata menjadi salah satu sektor
ekonomi yang terbesar dan tercepat
pertumbuhannya di dunia serta telah

4|Page
Bambang Sugiarto / 1606844504

4.

5.

mengalami ekspansi dan diversifikasi
berkelanjutan.
Jumlah total pencarian online dari
wisatawan
mancanegara
mengalami
peningkatan.
Kedatangan
pariwisata
mancanegara
mengalami kenaikan 7,20% pada tahun
2014

MATRIX SWOT
1. Pengemban
gan
berbagai
macam
objek
wisata
potensial
Indonesia
melalui
aplikasi
yang
ditawarkan
smart
tourism
2. Meningkatk
an
perekonomi
an negara
melalui
pariwisata
berbasis
ICT
3. Meningkatk
an
kunjungan
wisatawan
lokal
maupun
mancanegar
a
dengan
mempermu
dah akses
pencarian
informasi
online
mengenai
objek
wisata.
(S-O)

Tabel 2. Jumlah kedatangan wisatawan di
negara negara asia
Dari tabel diatas terlihat Indonesia berada di
peringkat ke 7 jumlah kedatangan wisatawan
mancanegara pada tahun 2014 dan mengalami
peningkatan kunjungan wisatawan dari tahun
2013.
6. Pariwisata termasuk salah satu sektor prioritas
pembangunan tahun 2017.
7. Indonesia sangat potensial menjadi lumbung
smart tourism. Indonesia mempunyai begitu
banyak objek wisata yang bisa dieksplorasi dan
dikembangkan.
D. Analisa Thearts
1. Dukungan, komitmen, serta peran aktif
pemerintah ataupun institusi terkait dan
masyarakat awam yang masih rendah dalam
pengembangan smart tourism mempengaruhi
keberlangsungan pariwisata berbasis ICT.
2. Pendanaan yang tidak cukup, tidak berkelanjutan,
dan tidak terkontrol (adanya kemungkinan
korupsi) dapat menghambat proses smart tourism.
3. Strategi branding yang belum tepat sasaran, tidak
komprehensif, dan belum terpadu.

1.

2.

3.

Menerapkan
konsep
smart
marketing untuk
meningkatkan
pangsa
pasar
melalui sosial
media, BigData,
dll.
Bekerja
sama
dengan google,
discovery,
youtube,
dan
berbagai
pemilik media.
Meningkatkan

1.

2.

3.

4.

Mendukung
pemerintah
dengan
memberikan
data
yang
dibutuhkan
oleh
wisatawan.
Mempersem
pit
kesenjangan
pemanfaatan
ICT
antar
daerah
dengan
menyediakan
tourist
information
center (TIC)
di setiap kota
yang
mengakomod
asi seluruh
infomasi
yang
berkaitan
dengan
pariwisata &
kebudayaan
kota tersebut.
Menciptakan
aplikasi
pariwisata
terpadu.
Optimasi
website
resmi
pariwisata
Indonesia

(W-O)
1. Penyediaan
infrastruktur ICT yang
standar
dan
terintegrasi
2. Integrasi
data
pariwisata
dan
kebudayaan
3. Pemerintah
melakukan publikasi
data secara transparan
4. Survey potensi dan
kebudayaan
di
masing-masing daerah
5. Koordinasi
dan
kolaborasi
antar

5|Page
Bambang Sugiarto / 1606844504

fasilitas
di
sekitar
objek
wisata
untuk
meningkatkan
kemudahan dan
kenyamanan
wisatawan.

pelaku bisnis dalam
rangka meningkatkan
kualitas
layanan
pariwisata.
(W-T)

4.

5.

(S-T)
6.

7.

3.2 Analisa PEST
Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-72)
analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan
eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi,
sosial, dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar
dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisis
PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan
menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana
pemasaran, atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil
suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.

Salah satu kebijakan pemerintah yang terbaru
adalah kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK)
yang sudah menjadi 169 negara sebelumnya hanya
90 negara. Hal ini akan meningkatkan jumlah
kunjungan penduduk mancanegara ke Indonesia.
Pemerintah melalui kementerian pariwisata
menaikkan
anggaran
pariwisata
untuk
infrastruktur dan promosi pariwisata sebanyak Rp.
5,6 triliun. (travel.kompas.com)
Kementerian pariwisata gencar melakukan
promosi di negara-negara ASEAN dan negara
besar ASIA seperti Jepang, Korea, dan China.
Arahan Presiden pada sidang kabinet awal tahun,
4 Januari 2016 yaitu:
1.‎ “pastikan‎ kemajuan di lapangan pada sepuluh
destinasi‎wisata‎nasional”
2.‎ “harus‎ ada‎ sistem‎ yang‎ terintegrasi‎ dalam‎
promosi perdagangan,‎pariwisata,‎dan‎investasi”

B. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi
daya pembelian dari pelanggan dan mempengaruhi iklim
dari bisnis suatu perusahaan.

A. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalahmasalah hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan
informal dari lingkungan.
1.

2.

3.

kondisi politik Indonesia saat ini tengah
menghadapi berbagai persoalan antara lain adanya
persaingan tidak sehat antara partai politik, banyak
politisi terlibat kasus korupsi, hilangnya nilai
pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan
dunia perpolitikan, serta berbagai permasalahan
lain yang jika dikaitkan dengan industri pariwisata
sedikit banyak akan memberikan dampak positif
ataupun negatif. Dengan adanya perebutan
kekuasaan dan persaingan tidak sehat akan
menimbulkan korupsi, kolusi, dan nepotisme di
industri pariwisata Indonesia.
Tidak ada jaminan situasi politik di Indonesia
akan stabil. Industri pariwisata harus siap siaga
untuk menghadapi perubahan situasi dan kondisi
politik yang mungkin akan terjadi.
Pariwisata saat ini termasuk dalam salah satu
sektor prioritas pembangunan tahun 2017 selain
sektor pangan, energi, maritim, dan kawasan
industri.

Gambar 2. Kondisi Pariwisata Indonesia
1.

2.

3.

Berdasarkan laporan resmi world economic forum,
Indonesia berhasil melejit delapan peringkat
hingga ke peringkat 42 pada April 2017.
Sebelumnya di peringkat ke 70 dari 141 negara
pada tahun 2013.
pariwisata penghasil devisa terbesar
pada
tahun
2019,
industri
pariwisata
diproyeksikan menjadi penghasil devisa terbesar
di Indonesia yaitu US$ 24 Miliar.
rata- rata penerimaan per kedatangan wisatawan
adalah US$1.034 dan pendapatan sektor wisata
US$ 10.761 milion (travel and tourism
competitiveness index 2017).

6|Page
Bambang Sugiarto / 1606844504

4.

melihat pertumbuhan industri pariwisata hingga
saat ini sektor pariwisata diyakini mampu
mnciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
yang lebih tersebar dan diharapkan mampu
memutus rantai kemiskinan, pengangguran, serta
kesenjangan.

C. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang
mempengaruhi kebutuhan dan ukuran pangsa
pasar.
1. budaya lokal sebagai salah satu aspek yang
harus dikembangkan pada industri pariwisata
masih belum dapat dikelola secara optimal.
2. kesiapan masyarakat di sekitar destinasi
pariwisata untuk pengembangan destinasi
masih kurang.
3. peran dari pemerintah lokal, tokoh
masyarakat,
dan
masyarakat
dalam
memberikan
pemahaman-pemahaman
terhadap pengaruh budaya asing yang masuk
untuk mencegah kerusakan sendi-sendi
kehidupan sosial masyarakat setempat belum
maksimal.
D. Faktor Teknologi
faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat
membantu dalam menghadapi tantangan dan
mendukung efisiensi proses bisnis.
1. Smart tourism adalah suatu cara untuk
memperoleh informasi pariwisata dengan
memanfaatkan ICT. Smart tourism dapat
dimanfaatkan dengan baik untuk menuju
pasar wisata terpadu, tempat-tempat wisata,
departemen pemerintah dan informasi layanan
yang relevan dari perusahaan untuk
mempromosikan pengembangan pariwisata.
2. Pemanfaatan teknologi informasi dalam
pengembangan pariwisata dilakukan dengan
menginput data-data tentang objek-objek
wisata, hotel, dan penginapan di sekitar
destinasi wisata, event-event yang sering
diselenggarakan, keunikan budaya, tradisi
lokal, serta rute petunjuk perjalanan.
3. Kesiapan infrastruktur ICT belum matang.
Untuk
membangun
sarana
dalam
mempresentasikan,
menyimpan,
dan
memelihara data pariwisata membutuhkan
biaya yang cukup besar.
4. E-tourism sebagai bentuk pemanfaatan
teknologi informasi untuk pengembangan
sektor pariwisata yang menekankan pada
online booking sebagai landasan dan langkah

maju dalam pengembangan pariwisata harus
segera diterapkan dalam pengelolaan sektor.
3.3 Formulasi dan Implentasi Strategi
3.3.1
Formulasi Stategi
Sebelum memformulasikan strategi, terlebih dahulu
dilakukan analisis yang dimulai dengan analisis situasi.
Analisis ini merupakan sebuah proses untuk
menghubungkan antara peluang eksternal dengan kekuatan
internal. Disaat yang sama, kelemahan internal dan
ancaman eksternal harus dipertimbangkan. Sebelumnya
telah dilakukan analisis SWOT, matrix SWOT dan analisis
PEST untuk mengetahui berbagai kondisi lingkungan
internal dan eksternal yang mempengaruhi konsep smart
tourism.
Formulasi strategi adalah penentuan aktivitas-aktivitas
yang berhubungan dengan pencapain tujuan. Aktivitasaktivitas tersebut bisa dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok, yaitu:
1.
2.
3.

Analisis strategi
Perencanaan strategi
Pemilihan strategi

Untuk dapat melakukan formulasi strategi dengan
baik, maka ada ketergantungan yang erat dengan analisis
lingkungan dimana formulasi strategi membutuhkan data
atau informasi dari analisis lingkungan. Sebelum penerapan
atau implementasi strategi pada smart tourism dilakukan
beberapa formulasi strategi, antara lain:
A. Formulasi Strategi Tingkat
(Business Unit Level Strategy)

Unit

Usaha

Gambar 3. Formulasi Strategi Smart tourism
Formulasi strategi dilakukan dengan melibatkan para
pengambil keputusan pada tingkat unit bisnis. Salah satu
pendekatan yang digunakan adalah menggunakan analisis

7|Page
Bambang Sugiarto / 1606844504

comparative strategy, competitive strategy, dan cooperative
strategy.
1.

Dalam diagram tergambar portofolio
pasar yang akan menjadi fokus
pengembangan
pasar
pariwisata
indonesia, baik yang terkait dengan
pengembangan
pasar
wisatawan
nusantara (meliputi segmen personal dan
bisnis),
serta
pasar
pariwisata
mancanegara.

Comparative strategy
Comparative strategy dalam penerapan konsep

smart tourism dikembangkan dengan persaingan
antar industri pariwisata untuk mendapatkan posisi
terbaik di bisnis pariwisata. Setiap perusahaan
yang bergerak dibidang pariwisata harus mampu
memanfaatkan sumberdaya yang berbeda dari
perusahaan lainnya agar mampu bersaing baik di
domestik maupun tingkat internasional agar
mencapai value terbaik. Untuk mendapatkan
keuntungan komparatif dapat ditinjau analisis
peluang dari faktor eksternal dan analisis kekuatan
faktor internal. Strategi komparatif yang bisa
dikembangkan dengan pemanfaatan teknologi
digital, teknologi komunikasi dan teknologi
informasi (Information and Communication
Technologies / ICT) dalam pengembangan
berbagai macam objek wisata potensial melalui
sebuah aplikasi yang memiliki ciri khas tersendiri
pada tiap-tiap perusahaan yang bergerak di
industri pariwisata dan terintegrasi dengan data
yang dibutuhkan terkait objek wisata tersebut.
2.

Competitive strategy
Competitive
strategy

atau
analisis
kompetitive/keunggulan pada smart tourism
mempertimbangkan tiga strategi yaitu:
a. Fokus
strategi fokus meliputi pemilihan kelompok
segmen dalam industri, dan berupaya untuk
memenuhi kebutuhan dari segmen tersebut
secara lebih baik dibandingkan dengan
pesaing. fokus dalam mengelola portofolio
pariwisata yang memiliki pertumbuhan laba
dan value tertinggi.

3.

b.

Speed dalam memberikan layanan prima
kepada wisatawan.
Konsep smart tourism harus menjamin
kecepatan dalam memberikan layanan
terbaik kepada setiap wisatawan yang
mengakses aplikasi berbasis ICT dalam
pemberian informasi mengenai objek
wisata serta data lengkap yang
dibutuhkan agar wisatawan dapat
berkomunikasi dan berinteraksi dengan
lebih baik.

c.

Differentiation atau diferensiasi.
Kunci dari strategi diferensasi yang berhasil
adalah untuk menjadi unik dalam pandangan
atau menurut nilai atau value yang ditetakan
oleh pelanggan yang dalam hal ini adalah para
wisatawan. Yang menjadi pusat dari strategi
ini adalah kemampuan

Cooperative Strategy (strategi kerjasama)

Mencipatakan hubungan kerjasama antara pelaku
industri pariwisata nasional dan internasional
dengan mencapai tujuan bersama untuk
menjadikan indonesia sebagai tujuan wisata dunia.
Salah satu cara yang bisa dipakai adalah
bergabung dengan sesama perushaan startup serta
bergabung dengan perusahaan lintas industri.

B. Formulasi Strategi Fungsional
Formulasi strategi fungsional dilakukan untuk
tiap-tiap bidang fungsional dan bisnis. Strategi
tersebut akan menghasilkan tugas-tugas khusus
yang dibentuk sebagai realisasi strategi bisnis.
Yang diperlukan adalah koordiasi dari seluruh
kegiatan untuk memastikan bahwa seluruh
strategi tetap konsisten.
Marketing strategy (Strategi pemasaran)

Gambar 4.Portofolio Strategi
Pariwisata
8|Page
Bambang Sugiarto / 1606844504

2.

Gambar 5. Strategy Formulation
Titik berat pada strategi pemasaran adalah pada segmentasi
pasar, target pasar, dan positioning. Hal lain yang
dilakukan adalah perencanaan dan pengembangan secara
tepat dan cermat dengan menggunakan bauran pasar
(marketing mix) yang berupa product, price, promotion,
place (4p) serta mempertimbangkan komponen-komponen
lain.
A. Konsep S-T-P
1. Segmentation
Membagi industri pariwisata untuk tiap-tiap
kelompok wisatawan yang mempunyai
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
berbeda dalam pemilihan produk wisata.
a. Segmentasi Geografis ( wilayah atau
daerah yang di tempati oleh wisatawan)
b. Segmentasi Demografi (usia, jenis
kelamin , pendapatan dan pendidikan
wisatawan)
c. Segmentasi psikografis (sikap , motivasi
dan presepsi wisatawan )
d. Segmentasi kebiasaan prilaku (memilih
dan mengunjungi objek wisata)
2. Tarteging
Proses mengevaluasi daya tarik masing
masing segmen industri pariwisata dan
memilih satu atau lebih jumlah segmen yang
dimasuki
3. Positioning
Cara yang di gunakan oleh industri pariwisata
agar produk yang di tawarkan di anggap
sebagai produk yang unggul dan berbeda dari
produk lain nya.
B. Marketing MIX
1. Product
Dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan
potensi sumber daya wisata, maka
kementerian pariwisata mengidentifikasi dan
menetapkan fokus pengembangan produk
wisata indonesia dalam tiga kategori
portofolio produ, yaitu produk wisata alam,
wisata budaya, dan wisata buatan. Konsep

3.

smart tourism bisa diterapkan dalam produk
wisata yang akan dikembangkan antara lain
wisata bahari, wisata ekologi, wisata
petualangan, wisata warisan budaya dan
sejarah, wisata belanja dan kuliner, wisata
kota dan desa, wisata MICE, wisata olahraga,
serta kawasan wisata terintegrasi.
Price
Strategi harga yang bisa diterapkan dalam
industri pariwisata ini adalah strategi harga
yang terjangkau bagi setiap wisatawan dengan
memberikan paket-paket
wisata
yang
terjangkau untuk semua kalangan sesuai
dengan produk yang ditawarkan.
Promotion
Promosi yang dipakai adalah strategi promosi
“low‎ budget,‎ high‎ impact”‎ dengan‎
menggunakan sosial media untuk menggenjot
branding pariwisata Indonesia di pasar
mancanegara. Antara lain dilakukan dengan
kampanye‎ national‎ branding‎ “‎ wonderful‎
indonesia”‎ melalui‎ media‎ online.‎ Selain‎ itu‎
digunakan
juga
promosi
pemasaran
konvensional seperti pelaksanaan even daerah
yang bersifat nasional maupun internasional,
pelaksanaan kegiatan wisata pertemuan,
perjalanan insentif, konvensi, dan pameran.

3.3.2

Implementasi Strategi

Suatu strategi yang telah diformulasikan dengan baik,
belum menjamin bahwa dalam implementasinya juga
akan sukses atau memberikan hasil sesuai dengan
yang diharapkan. Kesuksesan strategi harus melihat
formulasi strategi sebagai suatu kesatuan dengan
melihat kemungkinan-kemungkinan hasil yang
terjadi. Agar strategi dapat diimplementasikan dengan
baik maka harus dibuat model proses implementasi
strategi seperti berikut ini

Gambar 6. Implementasi Strategi

9|Page
Bambang Sugiarto / 1606844504

1.

Implementasi strategi pemasaran menurut
pendekatan DOT (Destination , Origin , Time)
a. Destination
Melihat destinasi wisata mana saja yang
diminati oleh masing-masing wisatawan,
dengan cara melihat demografi dari masingmasing wisatawan.
b.

Origin
Merupakan strategi untuk melihat asal
negara dari masing-masing wisatawan.
Kemudian
dijabarkan
menjadi
data
demografi mengenai ciri-ciri, kegemaran,
tipe, waktu libur, hari raya, dan sebagainya
3.

c.

Time
Waktu merupakan strategi penting untuk
mensikronkan waktu libur atau hari libur
dari masing-masing negara asal wisatawan
dengan even yang diselenggarakan di
Indonesia.

b.

Adverstasing
Adalah salah satu strategi pemasaran
pariwisata mancanegara melalui pemasangan
iklan di media cetak (koran dan majalah), di
event-event mancanegara, blocking sale di
televisi, pembuatan bahan-bahan promosi,
dan kerjasama promosi dengan pelaku
industri pariwisata.

c.

Selling
Memfasilitasi penjualan paket wisata yang
dibuat oleh industri melalui Tradshows dan
Sales Mission

Implementasi Strategi placement berdasarkan
konsep POSE (Paid media , owned media , Sosial
media , Endorse)
Untuk memasarkan produk pariwisata Indonesia
dapat dilakukan dengan metode POSE (Paid
media, Owned media, Social media, Endorse)
yang dapat diaplikasikan pada berbagai jenis
media pengiklanan seperti media online, media
cetak, media ruang, media elektronik.
Tabel Publikasi Produk Pariwisata Indonesia

N
o
1

Jenis
Publikasi

2

Publikasi
media
elektronik di
berbagai
chanel
TV
internasional
di berbagai
negara

Keterangan

Publikasi
iklan media
ruang
di
beberapa
titik
di
berbagai
negara

Gambar 7. Implementasi strategi
Pemasaran menurut pendektan DOT
2.

Implementasi Strategi berdasarkan konsep BAS (
Branding , Advertising , Selling )
a. Branding
Merupakan upaya untuk memperomosikan
pariwisata melalui penempatan iklan di
website, media TV, dan media cetak.
Mengadakan festival di mancanegara, dan
mengadakan famtrip dengan mendatangkan
sekelompok media asing sesuai dengan paket
wisata yang ditawarkan.Usulan destinasi
yang akan dibuat destination branding dan
integrated marketing communication plan
adalah: Great Jakarta, Great Bali, Great
Kepri, Jogjakarta-Solo-Semarang, BunakenWakatobi-Raja Ampat, Medan, Lombok,
Makassar, Bandung, Banyuwangi.

Program yang menjadi media partner
“Wonderfull‎Indonesia”antara‎lain‎

a. Fox channel
b. CNBC
c. CNN
d. BBC World
e.MTV Asia

10 | P a g e
Bambang Sugiarto / 1606844504

3

Publikasi
media online
dengan
melakukan
kerjasama
dengan
beberapa
search engine
dan
media
sosial besar di
berbagai
negara

f.dll
Media untuk publikasi antara lain:
5

a.

b.

c.
4

h.
i.

Google, Baidu
Terdapat kenaikan rata-rata
daily traffic sebesar 359%
ke website Indonesia Travel
setelah campaign di google
berjalan. (sumbe: google
analytics-periode 1 Jan-14
Mar 2016)
Trip advisor, Ctrip
Hasil evaluasi tripadvisor
terhadap pembelian paket
ke
Indonesia
setelah
melakukan
survey
mengenai Indonesia di
masing-masing
negara
menunjukkan
hasil
penjualan yang baik, contoh
Belanda 83,6%, Perancis
80,7%, dan lainnya
Youtube

dll
publikasi di Beberapa contoh publikasi media
media cetak cetak:
dengan
memasangka
n‎ “wonderful‎
Indonesia”‎ di‎
berrbagai
media cetak
di beberapa
negara

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

new stratits times
lianhe Zaobao
ZbBs
SME Magazine
Tiger Tales
Sinar Harian
The Edge

Santai Traveler
Dll

Endorse
dengan
menggunaka
n
brand
ambassador
dan
testimoni
artis
di
social media
IV.

KESIMPULAN

Meskipun kunjungan wisatawan mancanegara terus
meningkat, namun posisi Indonesia masih tertinggal
dibandingkan
dengan
kompetitornya.Jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia
masih berada dibawah Singapura, Malaysia dan
Thailand. Ada beberapa hal yang menyebabkan
rendahnya kunjungan wisatawan mancanegara ke
Indonesia dibandingkan dengan negara-negara
kompetitornya Untuk itu diperlukan strategi yang
lebih baik lagi dalam upaya meningkatkan kunjungan
wisatawan mancanegara ke Indonesia salah satunya
melalui konsep Smart Tourism yang sebelumnya
harus dilakukan analisis strategi terlebih dahulu.
Analisis strategi yang digunakan adalah analisis
matrix SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities,
and Threats). Analisis lain yang digunakan adalah
analisa PEST (Politic, Economic, Social, and
Technology). Kedua analisa tersebut digunakan untuk
menciptakan formulasi strategi sebagai proses untuk
menghubungkan antara peluang eksternal dengan
kekuatan internal demi tercapainya tujuan yang
diinginkan dan sesuai dengan konsep Smart Tourism.
Formulasi yang digunakan adalah formulasi tingkat
unit usaha (strategy bussines level) yang meliputi
comparative strategigy, competitive strategy, dan
cooperative strategy, selain itu juga digunakan
formulasi strategi fungsional yang difokuskan pada
marketing
strategy.
Strategi
yang
telah
diformulasikan akan diimplementasikan agar dapat
dievaluasi.Formulasi dari konsep smart tourism ini
dapat di implementasikan oleh setiap pelaku bisnis
yang terlibat di dunia pariwisata. Dari implementasi
formulasi strategik tersebut di harapkan dapat
meningkatkan potensi pariwisata di Indonesia dan
menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata
utama.

11 | P a g e
Bambang Sugiarto / 1606844504

V.



















REFERENSI

Dr.Ir. Arief Yahya, M.sc (2016),
Seminar Telemotion ITB 2016.
Yunpeng Li, Clark Hu, Chao Huang ,
Liqiong Duan (2016) The concept of
smart tourism in the context of tourism
information service, Capital University of
Economics and Business, Beijing
C. Derrick Huang , Jahyun Goo , Kichan
Nam , Chul Woo Yoo (2017) Smart
Tourism Technologies in travel planning
: The Role of explration and exploitation,
Florida Atlantic University.
Fernando Zacarias , Rosalba Cuapa ,
Guillermo De Ita , Daniel Torres (2016),
Smart Tourism in 1-click , San Claudia ,
Mexico
Ulrike Gretzel , Marianna Sigala , Zheng
Xiang , Chul;mo Koo(2015) Smart
Tourism : foundations and development ,
University of St. Gallen
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran
Pariwisata Nusantara(2016) , Inovasi
Strategi Digital pemasaran Pariwisata
Indonesia , Kementrian Pariwisata
Indonesia
Andree E. Widjaja , Riswan E.Tarigan
,(2016) Meningkatan Potensi Pariwisata
Danau Toba melalui Konsep Smart
Tourism: Aplikasi dan tantangan nya,
Universitas Pelita Harapan
Wesley Put-van den Beemt , Richard
Smith , Smart Tourism tools : Linking
Technology of the touristic resources of a
city , NHTV University of Applied
Science.
https://data.go.id/dataset/jumlahkedatangan-wisatawan-mancanegaraper-bulan-ke-indonesia-menurut-pintumasuk
https://blog.gamatechno.com/pariwisataindonesia/
http://lib.ui.ac.id/file?file= digital/126600
-T-846-Perencanaan%20strategisAnalisis.pdf
http://lib.ui.ac.id/file?file= digital/126600
-T-846-Perencanaan%20strategisAnalisis.pdf

12 | P a g e
Bambang Sugiarto / 1606844504

13 | P a g e
Bambang Sugiarto / 1606844504