kuliah 15b (REMBESAN) #Berdoa Sambil Berusaha# | Universitas Brawijaya kuliah 15b REMBESAN
REMBESAN
Mekanika Tanah
Yulvi Zaika
Penurunan Persamaan
Kontinuitas
H
G
vz
D
C
vy
z
vx
E
y
A
F
B
x
Saturated Flow
Solids and fluid are incompressible
Penurunan Persamaan
Kontinuitas
Air yang masuk
melalui sisi EFGH
Air yang keluar
melalui sisi ABCD
�
v x dx �
�
�v x
�dy dz
�
x 2 �
�
�
v x dx �
�
�v x
�dy dz
�
x 2 �
�
Penjumlahan air yang masuk & keluar pada
arah x:
�
v x dx �
�
v x dx �
�
vx
�
�
dx dy dz
�v x
�dy dz �v x
�dy dz
�
x 2 �
�
x 2 �
�
x
�
�
Penurunan Persamaan
Kontinuitas
dengan cara yang sama akan diperoleh
untuk arah y:
�
v y dy �
�
v y dy �
�
vy
�
�
dx dy dz
�v y
�dx dz �v y
�dx dz
�
y 2 �
�
y 2 �
�
y
�
�
dan arah z:
�
v z dz �
�
v z dz �
�
vz
�
�
v
dy
dx
v
dy
dx
dx dy dz
�z
�
�z
�
�
z 2 �
�
z 2 �
�
z
�
�
Penurunan Persamaan
Kontinuitas
Total volume air yang
masuk dan keluar
pada arah x, y dan z
menjadi:
Atau:
�
v
��
�
V
v
�
v �
� x y z �dx dy dz w
x
�
y
�
z �
�
t
��
vy �
��
Vw
vx �
v � 1 �
�
z �
x
�
y
�
z � V0 �
t
��
dimana V0 = dx dy dz
adalah volume awal
dari elemen tersebut
Persamaan tsb dapat
ditulis juga sbb:
Persamaan ini
disebut sebagai
�
v
��
Ww
v
�
v � 1 �
1 �
e
� x y z �
x
�
y
�
z � w �
t
1 e0 �
t
��
Penurunan Persamaan Laplace
Untuk kondisi steady
state:
Persamaan Darcy:
vy �
��
vx �
v �
�
z � 0
x
�
y
�
z �
��
�
h
v x k x i x k x
�
x
�
h
v y k yi y k y
�
y
�
h
v z k zi z k z
�
z
Penurunan Persamaan Laplace
Masukan pers (15) ke
dalam pers (14)
diperoleh:
Untuk tanah homogen
(k konstan terhadap
x,y, dan z):
�� �
h � �� �
h � �� �
h�
k
k
k
�y
� �z
�x
�
� 0
�
x� �
x� �
y� �
y� �
z� �
z�
�2 h
�2 h
�2 h
kx 2 ky 2 kz 2 0
�
x
�
y
�
z
�2 h �2 h �2 h
�h 2 2 2 0
�
x
�
y
�
z
2
�2 h �2 h
�h 2 2 0
�
x
�
z
2
Untuk kondisi isotropik
Persamaan tersebut merupakan persamaan dasar untuk
(kx
= ky
=kz):
steady
flow
(2 dimensi dan isotropik).
aliran
2 dimensi:
Untuk
perubahan
gradient
(arah x) + perubahan gradient
(arah z) = 0
Equipotential Line
Definisikan Potential
vx
dan
x
Function (x,z) sbb:
vz
z
Masukan persamaan Darcy,
diperoleh:
2h 2h
2 2
2 2 k 2 2 0
x
z
z
x
2
Solusi dari persamaan di
atas adalah:
(x,z) = -kh (x,z) + c
Terlihat dari persamaan tersebut bahwa (x,z) adalah
suatu equipotential line, karena untuk suatu nilai (x,z)
yang konstan akan diperoleh nilai h konstan.
Equipotential Line
h = 0
Stream line
Equipotential line
1 > 2 > 3
= 3
= 2
= 1
Total differential dari (x,z):
Untuk (x,z) konstan:
d dx dz
x
z
dz
x v x
vz
dx
z
Flow Line
Definisikan flow function
(x,z) sbb:
h
v z k
x
z
h
v x k
z
x
Dari definisi potential
function diperoleh:
vx
Sehingga:
x z
dan
vz
z
x
0
z z x x z x x z
Terlihat bahwa (x,z) memenuhi persamaan
Laplace
Flow Line
Total Differential dari (x,z) adalah:
Untuk (x,z) = 1 yang konstan,
dx
dz
x
z
dz
x v x
vz
dx
z
d
persaman diatas menjadi nol,
persamaan tersebut menyatakan:
sehingga:
tangent
pada suatu titik pada kurva (x,z) = 1
merupakan arah kecepatan aliran pada titik
tersebut.
Sehingga kurva tersebut merupakan satu
flowpath dari aliran tersebut, dan disebut
sebagai flowline atau streamline.
Perbedaan antara dua buah stream function
Solusi Masalah Seepage
Close-form solution
Model solution
Approximate Solution
Graphical method
Numerical method
→ Flow net
Flow Net
Sekumpulan flow lines &
equipotential line, menurut
Darcy:
dimana:
Nd = equiotential drops
Total flow-nya menjadi:
untuk a =b persamaan
menjadi:
H = h1 – h2 = head loss from
upstream to downstream
q Av Aki a 1 k
h
b
h1 h 2 H
h
Nd
Nd
a h h2
q q N f k 1
b Nd
N
a
q k f H
Nd
b
Nf
q k
H
Nd
Seepage Force (1)
s
iw
iw
b
b
H
h1
h2
sampel
L
Seepage flow
Seepage Force (2)
Resultante Force 1LA w h1 h 2 A
force
Body force
volume
LA w h1 h 2 A
1
LA
HL
1 w
1 w 1 i
L
i bouyant iw
wh2A
berat tanah: tLA
L
wh1A
Flownet Contruction (1)
Flownet Contruction (2)
Anisotropic
2h
2h
k x 2 k z 2 0 atau
x
z
jika diambil x t x
kz
kx
k x 2h 2h
0 atau
k z x 2 z 2
2
maka : dx t
1 2 h 2h
0
k z k x x 2 z 2
kz
kx
2h 2h
2 0
2
z
x t
Transforme d sec tion : q k e
Nf
H dim ana : k e k x k z
Nd
Menggambarkan flow net tanah
anisotropic
1. Tentukan skala vertical dalam
menggambarkan potongan
2. Hitung skala horizontal=
3. Dengan skal gambar vertical dan
horizontal gambar penampang
4. Gambar flow net seperti biasa dan hitung
Nd dan Nf
Flownet Contruction (3)
Anisotropic
FAILURE
Tegangan angkat (uplift pressure)
di bawah struktur hidrolik
Pressure head at D = 13.34−1.67 = 11.67m
Pressure head at E = 10+3.34−3 (10/12) = 10.84m
Pressure head at F = 10+1.67−3.5(10/12) = 8.75m
Pressure head at G = 10+1.67−8.5(10/12) =
4.56m
Pressure head at H = 10 +3.34−9(10/12) =
5.84m
Pressure head at I = 10+3.34−10(10/12) =
5m
U =w(area of the pressure head diagram)(1)
Static Liquid faction, Heaving,
Boiling
Tegangan
effektif tanah
Bila tegangan effektif menjadi nol, tanah
kehilangan kekuatan dan bersifat seperti zat
cair.
Gradien hidrolik kritis
Dimana
h= 1 potential drop
Lmin = aliran terpendek dalam 1 potential
drops (biasanya bagian exit.
Contoh soal:
Contoh soal:
Keruntuhan akibat piping pada
turap
Angka keamanan terhadap heaving
ha : rata-rata tegangan hidrolik
Keamanan terhadap piping
Contoh soal:
Contoh soal
Bila pada soal 3 Gs= 2.7 dan angka pori
0.59 tentukan angka keamanan terhadap
piping.
Mekanika Tanah
Yulvi Zaika
Penurunan Persamaan
Kontinuitas
H
G
vz
D
C
vy
z
vx
E
y
A
F
B
x
Saturated Flow
Solids and fluid are incompressible
Penurunan Persamaan
Kontinuitas
Air yang masuk
melalui sisi EFGH
Air yang keluar
melalui sisi ABCD
�
v x dx �
�
�v x
�dy dz
�
x 2 �
�
�
v x dx �
�
�v x
�dy dz
�
x 2 �
�
Penjumlahan air yang masuk & keluar pada
arah x:
�
v x dx �
�
v x dx �
�
vx
�
�
dx dy dz
�v x
�dy dz �v x
�dy dz
�
x 2 �
�
x 2 �
�
x
�
�
Penurunan Persamaan
Kontinuitas
dengan cara yang sama akan diperoleh
untuk arah y:
�
v y dy �
�
v y dy �
�
vy
�
�
dx dy dz
�v y
�dx dz �v y
�dx dz
�
y 2 �
�
y 2 �
�
y
�
�
dan arah z:
�
v z dz �
�
v z dz �
�
vz
�
�
v
dy
dx
v
dy
dx
dx dy dz
�z
�
�z
�
�
z 2 �
�
z 2 �
�
z
�
�
Penurunan Persamaan
Kontinuitas
Total volume air yang
masuk dan keluar
pada arah x, y dan z
menjadi:
Atau:
�
v
��
�
V
v
�
v �
� x y z �dx dy dz w
x
�
y
�
z �
�
t
��
vy �
��
Vw
vx �
v � 1 �
�
z �
x
�
y
�
z � V0 �
t
��
dimana V0 = dx dy dz
adalah volume awal
dari elemen tersebut
Persamaan tsb dapat
ditulis juga sbb:
Persamaan ini
disebut sebagai
�
v
��
Ww
v
�
v � 1 �
1 �
e
� x y z �
x
�
y
�
z � w �
t
1 e0 �
t
��
Penurunan Persamaan Laplace
Untuk kondisi steady
state:
Persamaan Darcy:
vy �
��
vx �
v �
�
z � 0
x
�
y
�
z �
��
�
h
v x k x i x k x
�
x
�
h
v y k yi y k y
�
y
�
h
v z k zi z k z
�
z
Penurunan Persamaan Laplace
Masukan pers (15) ke
dalam pers (14)
diperoleh:
Untuk tanah homogen
(k konstan terhadap
x,y, dan z):
�� �
h � �� �
h � �� �
h�
k
k
k
�y
� �z
�x
�
� 0
�
x� �
x� �
y� �
y� �
z� �
z�
�2 h
�2 h
�2 h
kx 2 ky 2 kz 2 0
�
x
�
y
�
z
�2 h �2 h �2 h
�h 2 2 2 0
�
x
�
y
�
z
2
�2 h �2 h
�h 2 2 0
�
x
�
z
2
Untuk kondisi isotropik
Persamaan tersebut merupakan persamaan dasar untuk
(kx
= ky
=kz):
steady
flow
(2 dimensi dan isotropik).
aliran
2 dimensi:
Untuk
perubahan
gradient
(arah x) + perubahan gradient
(arah z) = 0
Equipotential Line
Definisikan Potential
vx
dan
x
Function (x,z) sbb:
vz
z
Masukan persamaan Darcy,
diperoleh:
2h 2h
2 2
2 2 k 2 2 0
x
z
z
x
2
Solusi dari persamaan di
atas adalah:
(x,z) = -kh (x,z) + c
Terlihat dari persamaan tersebut bahwa (x,z) adalah
suatu equipotential line, karena untuk suatu nilai (x,z)
yang konstan akan diperoleh nilai h konstan.
Equipotential Line
h = 0
Stream line
Equipotential line
1 > 2 > 3
= 3
= 2
= 1
Total differential dari (x,z):
Untuk (x,z) konstan:
d dx dz
x
z
dz
x v x
vz
dx
z
Flow Line
Definisikan flow function
(x,z) sbb:
h
v z k
x
z
h
v x k
z
x
Dari definisi potential
function diperoleh:
vx
Sehingga:
x z
dan
vz
z
x
0
z z x x z x x z
Terlihat bahwa (x,z) memenuhi persamaan
Laplace
Flow Line
Total Differential dari (x,z) adalah:
Untuk (x,z) = 1 yang konstan,
dx
dz
x
z
dz
x v x
vz
dx
z
d
persaman diatas menjadi nol,
persamaan tersebut menyatakan:
sehingga:
tangent
pada suatu titik pada kurva (x,z) = 1
merupakan arah kecepatan aliran pada titik
tersebut.
Sehingga kurva tersebut merupakan satu
flowpath dari aliran tersebut, dan disebut
sebagai flowline atau streamline.
Perbedaan antara dua buah stream function
Solusi Masalah Seepage
Close-form solution
Model solution
Approximate Solution
Graphical method
Numerical method
→ Flow net
Flow Net
Sekumpulan flow lines &
equipotential line, menurut
Darcy:
dimana:
Nd = equiotential drops
Total flow-nya menjadi:
untuk a =b persamaan
menjadi:
H = h1 – h2 = head loss from
upstream to downstream
q Av Aki a 1 k
h
b
h1 h 2 H
h
Nd
Nd
a h h2
q q N f k 1
b Nd
N
a
q k f H
Nd
b
Nf
q k
H
Nd
Seepage Force (1)
s
iw
iw
b
b
H
h1
h2
sampel
L
Seepage flow
Seepage Force (2)
Resultante Force 1LA w h1 h 2 A
force
Body force
volume
LA w h1 h 2 A
1
LA
HL
1 w
1 w 1 i
L
i bouyant iw
wh2A
berat tanah: tLA
L
wh1A
Flownet Contruction (1)
Flownet Contruction (2)
Anisotropic
2h
2h
k x 2 k z 2 0 atau
x
z
jika diambil x t x
kz
kx
k x 2h 2h
0 atau
k z x 2 z 2
2
maka : dx t
1 2 h 2h
0
k z k x x 2 z 2
kz
kx
2h 2h
2 0
2
z
x t
Transforme d sec tion : q k e
Nf
H dim ana : k e k x k z
Nd
Menggambarkan flow net tanah
anisotropic
1. Tentukan skala vertical dalam
menggambarkan potongan
2. Hitung skala horizontal=
3. Dengan skal gambar vertical dan
horizontal gambar penampang
4. Gambar flow net seperti biasa dan hitung
Nd dan Nf
Flownet Contruction (3)
Anisotropic
FAILURE
Tegangan angkat (uplift pressure)
di bawah struktur hidrolik
Pressure head at D = 13.34−1.67 = 11.67m
Pressure head at E = 10+3.34−3 (10/12) = 10.84m
Pressure head at F = 10+1.67−3.5(10/12) = 8.75m
Pressure head at G = 10+1.67−8.5(10/12) =
4.56m
Pressure head at H = 10 +3.34−9(10/12) =
5.84m
Pressure head at I = 10+3.34−10(10/12) =
5m
U =w(area of the pressure head diagram)(1)
Static Liquid faction, Heaving,
Boiling
Tegangan
effektif tanah
Bila tegangan effektif menjadi nol, tanah
kehilangan kekuatan dan bersifat seperti zat
cair.
Gradien hidrolik kritis
Dimana
h= 1 potential drop
Lmin = aliran terpendek dalam 1 potential
drops (biasanya bagian exit.
Contoh soal:
Contoh soal:
Keruntuhan akibat piping pada
turap
Angka keamanan terhadap heaving
ha : rata-rata tegangan hidrolik
Keamanan terhadap piping
Contoh soal:
Contoh soal
Bila pada soal 3 Gs= 2.7 dan angka pori
0.59 tentukan angka keamanan terhadap
piping.