IMPLEMENTASI KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SUKOHARJO
IMPLEMENTASI KNOWLEDGE SHARING
TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI KANTOR
PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI
KABUPATEN SUKOHARJO
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan
Oleh :
AMALIA ZULFA NURBAITI
A2D009068
PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Amalia Zulfa Nurbaiti
NIM
: A2D009068
Jurusan
: S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Undip
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Implementasi
Knowledge Sharing Terhadap Kinerja Pustakawan di Kantor Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo ” adalah benar-benar karya ilmiah saya
sendiri, bukanlah hasil plagiat karya ilmiah orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan, dan semua kutipan yang ada di skripsi ini telah saya sebutkan
sumber aslinya berdasarkan tata cara penulisan kutipan yang lazim pada karya
ilmiah.
Semarang, 1 Agustus 2013
Yang menyatakan,
Amalia Zulfa Nurbaiti
NIM. A2D009068
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
-
inna ma'al'usri yusraa –
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ( QS. Al Insyirah : 6 )
-
Bahwa tiada yang orang dapatkan, kecuali yang ia usahakan. Dan bahwa
usahanya akan kelihatan nantinya. ( QS. An Najm : 39 – 40 )
-
an investment in knowledge always pays the best interest ( Albert Einstein )
PERSEMBAHAN
1. Ayahku Suparmin, S.Pd dan Bundaku
Indiyah Purwaningsih, S.Pd tercinta. Ayah
dan
Bunda
yang
kasih
sayangnya
sepanjang masa takkan pernah dapat aku
balas.
2. Mas Wildan Itsna Aulia. Adinda tersayang
yang selalu memberikan semangat dan
candanya.
3. Teman
–
teman
Program
Ilmu
Perpustakaan angkatan 2009 yang saya
sayangi.
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan ke sidang
Panitia Ujian Skripsi pada :
Hari
Tanggal
: Kamis
: 25 Juli 2013
Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing
Endang Fatmawati, M.Si., M.A
NIP. 132314562
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diuji oleh Panitia Ujian Skripsi pada :
Tanggal 1 Agustus 2013
Ketua Penguji,
Dra. Rukiyah, M.Hum.
NIP. 196405281991032011
Anggota I,
Haryani, S.Sos,. M.IP.
NIP. 196602201989022001
Anggota II
Endang Fatmawati, M.Si,. M.A.
NIP. 132314562
v
PRAKATA
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur hanya kepada Allah SWT Rabb Yang Maha
Menguasai, atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sampai saat ini
penulis masih diberikan nikmat Iman dan Islam. Sungguh besar pertolongan dan
kasih sayang-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Baginda
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umat beliau yang senantiasa istiqomah.
Dalam menyusun skripsi ini penulis telah mendapatkan banyak bantuan,
pengarahan, dorongan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
sampaikan banyak terimakasih kepada :
1. Prof. Sudharto P Hadi, M.E.S., Ph.D. selaku Rektor Universitas Diponegoro.
2. Dr. Agus Maladi Irianto, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro.
3. Dra. Sri Ati, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Diponegoro.
4. Bapak Slamet Subekti. selaku dosen wali penulis yang telah memberikan doa
dan restunya.
5. Ibu Endang Fatmawati, M.Si., M.A. selaku dosen pembimbing yang telah
sabar dan meluangkan waktu memberikan bimbingan, masukan, arahan dan
motivasi demi terselesaikannya skripsi ini.
6. Dra. Rukiyah, M.Hum. dan Ibu Haryani, S.Sos,. M.IP. selaku dosen penguji
yang dengan bijaksana memberikan pengarahan.
vi
7. Ibu F. Ninik Ristiani,S.E., M.M selaku Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo yang telah memberikan kesempatan
dan bantuannya selama penelitian.
8. Segenap Bapak dan Ibu petugas Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo yang telah memberikan bantuan dalam penelitian.
9. Segenap dosen dan karyawan di Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu
Budaya yang telah banyak memberi pelajaran dan pengetahuan kepada
penulis.
10. Kedua orang tua tercinta, Ibunda Indiyah Purwaningsih, S.Pd dan Ayahanda
Suparmin, S.Pd terimakasih atas kasih sayang, doa, dan dorongan serta
bimbingan yang tak pernah terputus.
11. Adinda tersayang, Mas Wildan Itsna Aulia yang selalu memberikan semangat,
keceriaan dan doa bagi penulis.
12. Keluarga besar Eyang Sunaryo Budi Suwarjono dan Eyang Reso Dikromo
yang senantiasa memberikan doa, harapan dan dukungan kepada penulis.
13. Teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2009 kelas B serta
sahabat-sahabat terbaik yang selalu memberikan kehangatan dan keceriaan,
Setyo Nugroho, Ayu Indah Puspita, Tika Cahya Setyaningrum, Ayu Venny
Primadani Prasetya, Riski Kikok Tri Wismanawati, Mba El Riski Eliani, Aulia
Herowati, Fadiila Muliani, Raffi Yustomo, Abrian S Hutama, Bang Heru
Prananto, Aan Prabowo, Ahmad Wijayanto, dan Ari S Wibowo.
vii
14. Seluruh sahabat yang tidak dapat disebutkan satu persatu MIN, KKN, dan
magang. Mari percaya bahwa setiap doa kita ada nama kita yang selalu di
dengar oleh Yang Maha Bijaksana.
15. Dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu, yang telah
membantu dalam menyusun skripsi ini.
Penulis sadar dalam penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna dan
tidak lepas dari kesalahan. Untuk itu saran dan kritik yang konstruktif dari semua
pembaca sangat diharapkan. Semoga dengan terselesaikannya skripsi ini dapat
memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Semarang, 25 Juli 2013
Penulis
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja pustakawan selama
adanya penerapan KS di KPAD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
studi kasus. Menggunakan subjek penelitian 1 Kasi Perpustakaan, 5 Pustawakan
dan 3 Pemustaka. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah 1) Telah terjadi dan terlaksana kegiatan Knowledge
Sharing di KPAD Kabupaten Sukoharjo sejak lama, dapat dikatakan semenjak
perpustakaan ini beroperasi. 2) Kegiatan Knowledge Sharing telah memberikan
banyak manfaat terhadap perpustakaan dan pegawai, dalam hal ini kinerja
pustakawan dan tenaga teknis meninggkat, dikarenakan semakin banyak
pengunjung dan pengguna yang memanfaatkan jasa perpustakaan dan
pustakawan. Sehingga membuat mereka lebih termotivasi dan bersemangat untuk
selalu memberikan program dan layanan baru serta memuaskan. Sedangkan saran
yang dapat penulis sampaikan adalah 1) Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo dapat menambah jumlah pegawai dari jalur
pegawai kontrak yang digunakan untuk memegang bagian yang kosong seperti
layanan internet, dan storry telling. 2) Memerlukan fasilitas pendukung yang lebih
banyak seperti komputer, dan LCD proyektor untuk dapat menambah jam
kunjung pemustaka TK dan SD.
Kata kunci : Knowledge Sharing, Kinerja, Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERNYATAAN ............................................................................................ i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
PRAKATA .................................................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI
.............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
DAFTAR TEBEL / GAMBAR / BAGAN .................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah................................................................ 4
1.3 Tujuan
.................................................................................................. 4
1.4 Manfaat
................................................................................................ 5
1.5 Waktu dan Tempat .................................................................................. 5
1.6 Kerangka Pikir
.................................................................................... 6
1.7 Batasan Istilah
.................................................................................. 8
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................
2.1 Implementasi
....................................................................................... 9
2.2 Tinjauan Teoritis Knowledge ................................................................. 10
2.3 Knowledge Management ........................................................................ 13
2.4 Knowledge Sharing ................................................................................ 14
2.5 Kinerja
................................................................................................ 17
2.6 Kinerja Pustakawan................................................................................ 18
2.7 Pemustaka
......................................................................................... 19
2.8 Perpustakaan Umum .............................................................................. 21
2.9 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
3.1 Desain dan Jenis Penelitian .................................................................... 25
3.2 Sumber Data
....................................................................................... 27
3.3 Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 29
3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 30
3.5 Metode Pengolahan Data ....................................................................... 34
3.6 Analisis Data
..................................................................................... 35
xi
BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN
DOKUMENTASI KABUPATEN SUKOHARJO ..........................................
4.1 Kegiatan KS di Perpustakaan ................................................................. 36
4.2 Sejarah Singkat
4.3 Visi dan Misi
.................................................................................. 37
..................................................................................... 39
4.4 Struktur Organisasi ................................................................................ 40
4.5 Layanan Perpustakaan............................................................................ 43
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................
5.1 Karakteristik Informan ........................................................................... 49
5.2 Pengertian Knowledge Sharing .............................................................. 51
5.3 Metode Knowledge Sharing ................................................................... 56
5.4 Bentuk Sajian Knowledge Sharing ........................................................ 61
5.5 Kinerja
.............................................................................................. 65
5.6 Hambatan
......................................................................................... 68
BAB VI PENUTUP .................................................................................
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
....................................................................................... 73
................................................................................................... 74
xii
Daftar Pustaka
......................................................................................... 75
Lampiran A Hasil Wawancara .................................................................... 79
Lampiran B Identitas Informan ................................................................... 96
Lampiran C Daftar Pertanyaan.................................................................... 97
Lampiran D Dokumentasi Penelitian ........................................................ 100
Lampiran E Form Rencana Kerja KPAD.................................................. 105
Lampiran F Surat Keterangan Penelitian ................................................. 110
Lampiran G Biodata Penulis .................................................................... 111
Lampiran H Lembar Konsultasi Skripsi ................................................... 113
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A HASIL WAWANCARA .................................................. 79
LAMPIRAN B IDENTITAS INFORMAN .............................................. 96
LAMPIRAN C DAFTAR PERTANYAAN ............................................. 97
LAMPIRAN D DOKUMENTASI PENELITIAN .................................. 100
LAMPIRAN E
FORM RENCANA KERJA KPAD .............................. 105
LAMPIRAN F
SURAT KETERANGAN PENELITIAN...................... 110
LAMPIRAN G BIODATA PENULIS .................................................... 111
LAMPIRAN H LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI ............................. 113
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL 1: Daftar Pegawai Perpustakaan ..................................................... 42
TABEL 2: Data Koleksi tahun 2012 ............................................................ 44
TABEL 3: Jadwal Layanan Sirkulasi KPAD ............................................... 46
TABEL 4: Identitas Informan ..................................................................... 50
TABEL 5: Pengertian KS ............................................................................ 52
TABEL 6: Metode KS ............................................................................... 58
TABEL 7: Bentuk Sajian KS ....................................................................... 62
TABEL 8: Kinerja ....................................................................................... 67
TABEL 9: Hambatan KS ............................................................................. 70
DAFTAR BAGAN
BAGAN 1 : Kerangka Berfikir ...................................................................... 7
BAGAN 2 : Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo ....................................... 40
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK 1 : Data SDM KPAD.................................................................... 41
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perpustakaan merupakan sebuah bangunan yang digunakan untuk
mencari informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada
di dalamnya. Berupa bahan koleksi, fasilitas teknologi dan informasi. Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu
fasilitas publik yang dapat digunakan dan dapat dimanfaatkan oleh siapapun.
Banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan di perpustakaan, antara lain
seperti belajar, mengerjakan tugas, sekedar refreshing dengan membaca
bacaan ringan serta proses berbagi pengetahuan dengan siapapun yang ada di
perpustakaan tersebut.
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo
ini salah satunya yang melakukan transfer informasi dan pengetahuan, di sana
telah terjadi fenomena tersebut, baik untuk internal maupun eksternal
perpustakaan. Transfer informasi yang berjalan dapat berupa sharing, rapat
rutin, rapat kerja, pembuatan brosur, pelaksanaan pameran dan bazaar,
pengadaan lomba bercerita dan bersinopsis, dan masih banyak kegiatan
lainnya.
1
2
Penulis mengamati dan melihat begitu banyaknya proses transformasi
informasi dan pengetauan yang terjadi, hal ini membuat penulis berkeinginan
untuk mengetahui lebih dalam dan lebih jauh lagi tentang penyebaran
informasi dan pengetahuan yang terjadi di Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo. Dalam bahasa ilmiahnya dapat kita sebut
transfer pengetahuan (Knowledge Sharing) yang sering di sebut dengan KS,
selanjutnya penulis akan menuliskan KS untuk pembahasan berikutnya.
Zaman globalisasi yang ditunjang oleh banyaknya inovasi yang
ditandai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang pesat, akan
muncul sebuah persaingan. Perubahan paradigma yang tadinya dari sumber
daya
menjadi sumber pengetahuan yang bertumpu pada pengembangan
teknologi informasi, jaringan internet, dan meta data.
Upaya yang dapat dilakukan pustakawan masa kini yang sedang
bertransisi mengubah perpustakaannya menjadi perpustakaan berbasis web
dan digital yang tadinya konvensional adalah dengan pengembangan SDM
yang ada di dalamnya. Serta berbagi informasi / transfer pengetahuan
(Knowledge Sharing). Pengembangan tersebut dilakukan guna menambah
kualitas pelayanan dan meningkatkan kinerja pustakwan di perpustakaan.
Selain itu, masyarakat sebagai pengguna informasi membutuhkan akses yang
serba cepat, efektif, efiseien dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Sebuah pengetahuan layaknya didistribusikan dan dikembangan sesuai
dengan kebutuhan dan
kegunaan yang sedang berlaku. Untuk dapat
dijalankannya roda perputaran dan pelestarian informasi, diperlukan sebuah
3
elemen yang dapat bergerak menjalankan
informasi dan pengetahuan
tersebut. Penggerak dan pelestari pengetahuan adalah manusia mereka saling
terkait untuk selalu dapat bertukar informasi dan pengetahuan.
Salah satu media yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah
Knowledge Sharing (KS). KS yang telah dimiliki oleh pustakawan di Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo. Dengan media
KS ini akan dilihat apakah para pustakawan telah memiliki kompetensi dan
kemampuan untuk melaksanakan KS terhadap para pemustakanya di Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
Latar belakang penulis mengangkat tema ini karena dengan adanya
pembahasan KS yang diangkat, pengguna dapat mengetahui dampak
Implementasi
KS
terhadap
kinerja
pustakawan
yang
ada.
Dengan
implementasi KS yang para pustakawan lakukan akan menjadikan nilai
perpustakaan berada ditangan pustakwan. Baik ataupun buruk, menarik
maupun tidak, memuaskan ataukah membosankan hal tersebut dapat
pustakawan ciptakan dengan sebuah penerapan KS.
Dengan demikian penerapan KS menurut penulis akan membantu
penciptaan citra positif bagi perpustakaan. Dengan adanya KS yang berjalan
di dalamnya maka tiap-tiap kekurangan dan kritik dari pengguna akan segera
teratasi. Penulis mengangkat tema “ Implementasi Knowledge
Terhadap
Kinerja
Pustakawan
di
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo ”.
Kantor
Perpustakaan,
Sharing
Arsip
dan
4
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang yang penulis angkat di atas,
permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
-
Bagaimana implementasi Knowledge Sharing terhadap kinerja
pustakawan di Perpustakaan Kabupaten Sukoharjo.
Batasan Masalah :
Agar penulisan ini lebih terfokus, maka diperlukan batasan
masalah. Adapun batasan masalah yang penulis gunakan dalam penulisan
ini, adalah sebagai berikut :
-
Implementasi KS : pelaksanaan, penerapan dan pengaplikasian
proses transfer informasi oleh para pustakawan di Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
1.3
Tujuan
Tujuan dalam penulisan ini untuk dapat mengetahui
dampak implementasi Knowledge
Sharing terhadap kinerja
pustakawan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo.
5
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini adalah :
a. Bagi
Kantor
Perpustakaan,
Arsip
dan
Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo sebagai bahan masukan tentang
perbaikan
pelayanan
menggunakan
proses
Knowledge
Sharing (KS).
b. Bagi praktisi ilmu perpustakaan penulisan ini sebagai bahan
tambahan wacana dan sebuah pengetahuan.
c. Sebagai sebuah bahan rujukan dan bacaan untuk penulisan
mengenai KS selanjutnya.
d. Bagi penulis agar penulis dapat lebih memahami dan megerti
tentang KS serta dampak yang dihasilkan dalam dunia
pekerjaan di perpustakaan.
1.5 Waktu dan Tempat
Penulisan ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei tahun 2013, di
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo
yang terletak di Jalan Slamet Riyadi No. 17 Sukoharjo. Adapun alasan
memilih Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
Sukoharjo sebagai tempat dilaksanakannya penulisan karena guna
memudahkan dalam mencari data, menghemat biaya dan waktu.
6
1.6
Kerangka Pikir
Knowledge Sharing merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
kegiatan sehari-hari, apalagi dalam
lingkup perpustakaan. Tersampainya
informasi dan pesan dari kedua belah pihak dalam hal ini pemustaka dengan
pustakawan merupakan ujung tombak kesuksesan kehidupan perpustakaan.
Setelah dilakukan observasi di Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo, dapat ditarik untuk dijadikan sebuah
permasalahan,
yakni
bagaimana
kinerja
pustakawan
setelah
adanya
Knowledge Sharing yang dilakukan oleh para pustakawan yang berada di
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
7
Bagaimana Implementasi KS terhadap Kinerja Pustakawan di
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
Sukoharjo.
Pembahasan kinerja pustakawan melalui Implementasi KS
yang telah dilaksanakan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
Observasi
Wawancara
Studi Pustaka
Dokumentasi
Pustakawan
Analisis deskriptif Implementasi KS terhadap kinerja
pustakawan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo.
Bagan 1 : Kerangka berfikir
Sumber : olahan penulis, 2013
8
1.7 Batasan Istilah
Agar tidak terjadi salah pengertian dan untuk membatasi ruang
lingkup dalam penulisan ini, maka perlu adanya batasan istilah yang
digunakan dalam penulisan ini. Beberapa istilah yang dipergunakan dalam
penulisan ini adalah:
a. Petugas Perpustakaaan Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo : staf yang tersedia, bekerja
dan mempunyai jabatan pustakawan maupun berjabatan
sebagai tenaga teknis dan bidang pengambil kebijakan
di
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
Sukoharjo.
b. Pemustaka Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo : setiap orang yang melakukan aktivitas
di Perpustakaan Kabupaten Sukoharjo, baik siswa, mahasiswa
dan masyarakat umum yang berkunjung dan memanfaatkan
fasilitas di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo.
c. KS (Knowledge Sharing) di Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo : proses transfer informasi
dan pengetahuan yang dilakukan oleh petugas perpustakan
yang ada di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo kepada para pengguna perpustakaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Implementasi
Pengertian dari implementasi sebagai berikut. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Impelentasi berarti pelaksanaan dan penerapan.
“ Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau
adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar
aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai
tujuan kegiatan (Usman, 2002: 70) ” dalam bukunya yang berjudul
Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum.
Kesimpulan dari pendapat di atas bahwa pengertian implementasi
dapat diartikan sebuah kegiatan yang terencana atau dilakukan dengan
sungguh-sungguh berdasar dengan norma untuk mencapai suatu tujuan
kegiatan, bukan hanya sekedar diartikan sebagai sebuah aktivitas.
Hal serupa juga tertera dalam kalimat berikut :
“ Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling
menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk
mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang
efektif (Setiawan, 2004: 39). ”
Pengertian
implementasi
di
atas
dapat
diartikan
bahwa
implementasi merupakan proses untuk melaksanakan ide, proses atau
seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan
9
10
melakukan penyesuaian dalam sebuah birokrasi untuk terciptanya semua
tujuan.
2.2
Tinjauan Teorotis Knowledge
Definisi Knowledge sebagai berikut :
“ Knowledge merupakan campuran dari pengalaman,
nilai, informasi konstektual, pandangan pakar dan intuisi
mendasar yang memberikan suatu lingkungan dan kerangka untuk
mengevaluasi dan menyatukan pengalaman baru dengan
informasi.” (Davenport, Laurence, 1996).
Knowledge
sebagai informasi yang mengubah sesuatu atau
seseorang, hal itu terjadi ketika informasi tersebut menjadi dasar untuk
bertindak, atau ketika informasi tersebut memampukan seseorang atau
institusi untuk mengambil tindakan yang berbeda atau tindakan yang lebih
efektif dari tindakan sebelumnya (Drucker : 1988). Sehingga ada juga
pendapat yang mengartikan knowledge sebagai informasi yang dapat
ditindak lanjuti atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
bertindak, untuk mengambil keputusan dan untuk menempuh arah atau
strategi tertentu (actionable information ).
Proses transformasi menjadi knowledge menurut Davenport dan
Prusak (1996) juga melalui empat tahapan yang dimulai dengan huruf C,
yaitu :
11
a. Comparison : membandingkan informasi pada situasi
tertentu dengan situasi-situasi yang lain yang telah
diketahui.
b. Consequences
:
menemukan
implikasi-implikasi
dari
informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan
dan tindakan.
c. Connections : menemukan hubungan-hubungan bagianbagian kecil dari informasi dengan hal-hal lainnya.
d. Conversations : membicarakan pandangan, pendapat serta
tindakan orang lain terkait informasi tersebut.
Knowledge dibagi menjadi dua jenis yaitu Tacit Knowledge dan
Explicit Knowledge, yang dijabarkan seperti berikut :
a. Tacit Knowledge
Tacit Knowledge adalah Knowledge yang terletak di mind /
otak atau melekat di dalam diri seseorang yang diperolehnya
melalui pengalaman dan pekerjaannya. Knowledge dari para
pakar, baik individu maupun masyarakat, serta pengalaman
mereka. Tacit Knowledge bersifat sangat personal dan sulit
dirumuskan
sehingga
membuatnya
sangat
sulit
untuk
dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang lain. Perasaan
pribadi, intuisi, bahasa tubuh, pengalaman fisik serta petunjuk
praktis (rule of thumb) termasuk dalam jenis tacit knowledge .
12
b. Explicit Knowledge
Adalah suatu yang dapat diekspresikan dengan kata-kata dan
angka, serta dapat disampaikan dalam bentuk ilmiah,
spesifikasi, manual dan sebagainya. Dapat pula berarti segala
bentuk knowledge yang sudah direkam dan didokumentasikan,
sehingga lebih mudah didistribusikan dan dikelola. Knowledge
jenis ini dapat segera diteruskan dari satu individu ke pihak
lain.
Bahwa ada beberapa alasan mengapa orang tidak ingin melakukan
Sharing Knowledge yang ia miliki (Vass, 1999 dalam Setiarso), yaitu :
a. Mau
untuk
berbagi,
tetapi
tidak
ada
waktu
untuk
mengerjakannya
b. Tidak ada keterampilan dalam teknik KM
c. Tidak memahami apakah itu KM dan keuntungannya
d. Kurangnya teknologi yang sesuai
e. Tidak ada tanggung jawab dan tindak lanjut dan manager
senior
f. Tidak ada biaya untuk KM
g. Kegagalan Budaya untuk mendorong setiap anggota agar
mensharing knowledge nya
13
2.3
Knowledge Management
Ada beberapa pengertian dari knowledge management yang
diambil dari shanghani (2009) antara lain: Knowledge Management is
processes of capturing, distributing, and effectively using knowledge
(Davenport, 1994). KM is the capability of a company to create new
knowledge, disseminate it throughout the Organisation and embody it in
products, services and systems
(Nonaka & Takeuchi, 1994) .
Knowledge Management is systematic approach to find, understand
and use knowledge to create value (O’Dell, 1996). Knowledge
management is the process of increasing the efficiency of knowledge
markets
by generating, codifying, coordinating, and transferring
knowledge (Davenport & Prusak, 1998).
Dari pandangan yang berbeda tersebut dapat dikatakan bahwa
knowledge management adalah pengetahuan yang sistematis, eksplisit dan
disengaja bangunan, pembaruan, dan aplikasi pengetahuan untuk
memaksimalkan pengetahuan suatu organisasi untuk meningkatkan
efektivitas. Dari semua definisi yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa manajemen pengetahuan adalah suatu manajemen organisasi yang
sistematis tentang pengetahuan organisasi yang melibatkan proses
membuat, mengumpulkan, mengorganisir, menyebarkan penggunaan dan
pemanfaatan
pengetahuan
untuk
menghasilkan keunggulan kompetitif.
menciptakan
nilai
bisnis
dan
14
Knowledge Management (KM) adalah pendekatan-pendekatan
sistematik yang membantu muncul dan mengalirnya informasi dan
knowledge kepada orang yang tepat pada saat yang tepat untuk
menciptakan nilai. Inti dari KM adalah sharing. Knowledge transfer /
sharing sebagai salah satu proses utama dalam KM, pada hakekatnya
adalah penciptaan kesempatan yang luas untuk belajar (learning) kepada
seluruh anggota organisasi sehingga dapat meningkatkan kompetensinya
secara mandiri.
2.4
Knowledge Sharing
Knowledge Sharing adalah tahapan disseminasi dan penyediaan
knowledge
pada saat tepat untuk karyawan yang membutuhkan.
Knowledge
Sharing didefinisikan sebagai aktivitas mentransfer atau
menyebarkan pengetahuan dari seseorang, grup atau organisasi ke orang,
grup atau organisasi yang lain ( Lee : 2001 ).
Dengan knowledge sharing memungkinkan terciptanya ide-ide /
inovasi yang akan mendukung keberlangsungan organisasi, meningkatkan
nilai jual sehingga bisa berkompetisi dengan organisasi lain, knowledge
sharing juga memungkinkan terbentuknya regenerasi dalam artian jika
organisasi kehilangan senior staf (expertise) maka organisasi tetap
berkembang karena ilmu yang digunakan tidak ikut terbawa pergi (Gurten
dalam anna 2009).
15
Ide-ide baru bagi organisasi bukan berarti ide yang benar-benar
baru yang belum pernah ditemukan, bisa jadi ide baru tersebut adalah ide
yang telah lama ada namun baru diadapsi oleh organisasi dan bisa
digunakan bagi kemajuan organisasi. Selain itu knowledge sharing juga
meningkatkan efisiensi kerja, seperti dicontohkan oleh para staf di
software company yang mengakui bahwa pekerjaan mereka cepat
terselesaikan jika dikerjakan oleh beberapa orang, dan ketika ada masalah
para staf saling membantu, menurut mereka hal itu sangat menghemat
waktu (Jasimmudin, et al, dalam Anna 2009).
Indikator dapat terlaksananya Knowledge Sharing :
a. Terjadinya dan terbentuknya team work dalam sebuah
permasalahan dan diskusi serta tercipta budaya kerja yang
tepat.
b. Melakoni proses learning by doing, sharing akan terbentuk
dengan keadaan yang ada yang menuntut untuk saling berbagi
pengetahuan.
c. Adanya rasa bersaing dan berkompetisi antar instansi untuk
dapat mewujudkan instansi yang menyediakan berbagai
informasi dengan penerapan Knowledge Sharing.
d. Kecepatan dan kelambatan penerimaan dan penyampaian
knowledge dapat menjadi penghambat dan pendorong proses
Knowledge Sharing di perpustakaan.
16
e. Rasa motivasi dari pustakawan sendiri untuk melayani
pemustaka yang ada danpemustaka yang membutuhkan
informasi.
Untuk dapat menumpuhkan budaya KS, dan terlepas dari
keuntungan terhadap KS, sering karyawan dari organisasi tidak ingin
berbagi pengetahuan dengan kolega mereka karena takut kehilangan yang
keuntungan yang melekat dalam organisasi. Meskipun, untuk sharing
knowledge sudah ada teknologi untuk itu namun perilaku manusia dapat
mengakibatkan sebuah kegagalan dalam sharing knowledge.
Dalam Shin et al. (Hincu dan Luban 2009), terlihat bahwa aspek
ini dapat diatasi dengan pendekatan strategis tingkat tinggi yang bertujuan
untuk mengubah budaya organisasi yang individual menjadi budaya yang
mau berbagi pengetahuan. Sebuah budaya sangat memberikan kontribusi
untuk memotivasi individu untuk berbagi pengetahuan dan menyerap
pengetahuan yang diterima dan untuk memfasilitasi aliran pengetahuan
antara sumber dan penerima.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan
budaya
berbagi
pengetahuan diantaranya (Putri dan pengaribuan
2009):
a. Menciptakan know-how dimana setiap pegawai berkesempatan
dan bebas menentukan cara baru untuk menyelesaikan tugas
17
dan
berinovasi
serta
peluang
untuk
mensinergikan
pengetahuan eksternal kedalam institusi.
b. Menangkap dan mengidentifikasi pengetahuan yang dianggap
bernilai dan direpresentasikan dengan cara yang logis.
c. Penempatan
pengetahuan
yang
baru
dalam format yang
mudah diakses oleh seluruh pegawai dan pejabat.
d. Pengelolaan
pengetahuan
untuk
menjamin
kekinian
informasi agar dapat direview untuk relevansi dan akurasinya.
e. Format pengetahuan yang disediakan di portal adalah format
yang user friendly agar semua pegawai dapat mengakses dan
mengembangkan setiap saat.
2.5
Kinerja
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan
kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen, dan
memberikan kontribusi pada ekonomi (Amstrong, Baron. Dikutip dalam
Wibowo 1988 : 15). Dengan demikian kinerja adalah tentang melakukan
pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional
organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,
standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Srimindarti, 2006).
18
Menurut Mangkunegara (2001), kinerja adalah : hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas
maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan
penampilan individu maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil
karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional
maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel di
dalam organisasi (Ilyas, 2001).
2.6 Kinerja Pustakawan
Kinerja pustakawan merupakan hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan untuk dapat menyelesaikan tugas dan
pekerjaan dengan derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu dalam
memahami
hal
yang
dikerjakan
dengan
jelas
serta
tahu
cara
mengerjakannya yang dihitung dalam kurun waktu / periode kerja tertentu.
Produktivitas
tenaga
kerja
(kinerja
pustakawan)
adalah
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peranserta tenaga kerja
persatuan waktu, sedangkan peran serta tenaga kerja ialah penggunaan
19
sumber daya secara efisiensi dan efektif. Menurut Mangkunegara (2005),
kinerja pustakawan dipengaruhi oleh 3 faktor, yakni :
1.
Faktor individu yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar
belakang dan demografi.
2.
Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian,
pembelajaran dan motivasi.
3.
Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan,
penghargaan, struktur dan job desain.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan kinerja pustakawan
merupakan sebuah keberhasilan seseorang secara menyeluruh untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan kualitas, kuantitas, sebuah
kerjasama, berdisiplin dalam mengerjakan tugas dengan dipengaruhi juga
motivasi dan semangat dalam bekerja.
2.7
Pemustaka
Pemustaka
sering
disebut
sebagai
pengguna,
pengunjung,
peminjam, atau pemakai perpustakaan. Pemustaka adalah setiap orang
yang berkunjung ke perpustakaan untuk mendapatkan informasi yang
dapat diperoleh melalui koleksi perpustakaan maupun fasilitas lain yang
ada di dalam perpustakaan.
20
Pemustaka
menurut
para
ahli.
Menurut
Sulistyo-Basuki
(1992:199), pemakai adalah orang yang membutuhkan dokumen primer
atau berkeinginan menelusur bibliografis.
IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia) menyatakan bahwa pustakawan
adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga
induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang
dimilikinya melalui pendidikan.
Penggolongan Pustakawan menurut Rachman dan Zen (2006; 1920) dibagi menjadi 3, yaitu :
1.
Pustakawan ahli adalah mereka yang memiliki kualifikasi ahli
dengan latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan minimal
sarjana atau berpengalaman mengelola perpustakaan secara
profesional.
2.
Pustakawan
terampil
adalah
yang
menguasai
teori-teori
perpustakaan dan terampil memanfaatkannya dalam melaksanakan
tugas rutin perpustakaan seperti pengadaan, pengolahan dan
pelayanan.
3.
Pustakawan penunjang adalah pustakawan yang banyak melakukan
pekerjaan-pekerjaan administratif atau pekerjaan yang sifatnya
umum dan tidak terkait dengan ilmu perpustakaan dan informasi.
21
Menurut undang-undang nomor 43 tahun 2007 pada pasal 1 ayat 9
tentang perpustakaan, istilah pemakai atau pengguna dirubah menjadi
pemustaka. Perubahan ini didasarkan pada asumsi kata pemakai atau
pengguna yang memiliki konotasi negatif yang beredar di masyarakat,
seperti pemakai atau pengguna narkoba. Dimana pengertian pemustaka
adalah pengguna perpustakaan, yaitu “perseorangan, kelompok orang,
masyarakat,
atau
lembaga
yang
memanfaatkan
fasilitas
layanan
perpustakaan” (Wiranto, 2008: 142).
Ada berbagai jenis pemustaka seperti mahasiswa, siswa, pegawai,
dan masyarakat. Pendapat lain mengenai pemustaka yaitu menurut Wiji
Suwarno (2009: 80). “Pemustaka adalah pengguna fasilitas yang
disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka
maupun fasilitas lainnya)”.
Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemustaka
merupakan seorang atau sekelompok orang yang menggunakan fasilitas
dan memanfaatkan ketersediaan informasi yang terdapat di Perpustakaan.
2.8
Perpustakaan Umum
Pengertian Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang
menyimpan buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan
masyarakat umum. Menurut Sulistyo-Basuki (1993-46), mengatakan
22
bahwa “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan
oleh dana umum dengan tujuan melayani umum. ”
Dalam
bukunya
Pedoman
Penyelenggaraan
Perpustakaan
(Syahrial 2003: 3).
“ Perpustakaan Umum ialah perpustakaan yang
menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain
untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum
berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh
masyarakat. Setiap warga dapat menggunakan perpustakaan tanpa
dibedakan pekerjaan, kedudukan, kebudayaan dan agama.
Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat
dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya
sebagai tanda keanggotaan dari perpustakaan tersebut.”
Kesimpulan dari dua pendapat di atas adalah, perpustakaan umum
adalah perpustakaan yang menghimpun koleksi berupa buku, bahan
rekaman, bahan tercetak untuk kepentingan masyarakat umum, tanpa
membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan
sebagainya.
2.9
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu tentang kinerja telah dilakukan oleh Khozin
Abror dengan judul skripsi “ Persepsi Pemustaka tentang Kinerja
Pustakawan pada Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Daerah Kabupaten
Sragen”.
23
Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui persepsi pemustaka
tentang kinerja pustakawan yang bertugas di bagian sirkulasi dengan
menguraikan kinerja pustakawan melalui aspek kehandalan, daya
tanggap, kompetensi, kesopanan, komunikasi serta keamanan. Metode
yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik analisis deskriptif.
Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi
pustaka.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pemustaa
mengenai aspek-aspek tersebut di atas, pustakawan bekerja secara teliti
dalam proses kepengurusan layanan sirkulasi, kemudian respon dan
kesiapsediaan pustakawan memperoleh apresiasi positif dari pemustaka.
Pustakawan sudah bersikap ramah, sabar, bersahabat, disiplin serta
ditinjau dari aspek kompetensi pustakawan pengetahuan tentang tata
letak koleksi masih dianggap kurang. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa persepsi pemustaka tentang kinerja pustakawan pada
layanan sirkulasi sudah cukup baik.
Penelitian berikutnya sebuah skripsi dari Erni Dyah Susilowati
dengan judul “ Pengaruh Kinerja Pustakawan terhadap Kepuasan
Pengguna pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta”. Disebutkan dalam penelitian tersebut, tujuan dari
penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Kinerja Pustakawan
terhadap Kepuasan Pengguna pada Badan Perpustakaan dan Arsip
Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan
24
adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Alat yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner.
Uji validitas menggunakan rumus product moment, uji reliabilitas
dengan menggunakan program SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah
terdapat pengaruh positif antara kinerja pustakawan dengan kepuasan
pengguna yang ditunjukkan koefisien 0.790. semakin tinggi kinerja
pustakawan semakin tinggi kepuasan pengguna. Terdapat pengaruh yang
berarti antara kinerja pustakawan dengan kepuasan pengguna hal ini
ditunjukkan dengan t hitung sebesar 15.881 dan t sig sebesar 0.000.
Saran dalam penelitian ini hendaknya pustakawan diberikan
pelatihan yang berkaitan dengan cara-cara berkomunikasi dan etika
pelayanan yang lebih baik dan efektif, selain itu alangkah lebih baik jika
pustakawan selalu aktif, cepat tanggap, dan memberi kenyamanan dalam
melakukan pelayanan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain dan Jenis Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Penelitian deskriptif menurut Bogdan dan Biklen dalam Sugiyono (2008)
mengatakan beberapa karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut : 1) Qualitative research has the natural setting as the direct
source of data and the researcher is the key instrument. 2) Qualitative
research is descriptive. The data collected is in form of words of pictures
rather than number. 3) Qualitative research is concerned with process
rather than simply with outcomes or product. 4) Qualitative research
tends to analyze its data inductively. 5) “Meaning” of essential to the
qualitative appoach. Dengan kata lain, karakteristik penelitian kualitatif
antara lain adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi ilmiah, langsung
sumber data dan instrument kunci penelitian adalah peneliti.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif merupakan data-data yang
terkumpul berupa kata dan gambar, bukan berupa angka-angka. Penulisan
kualitatif merupakan
penulisan yang bermaksud untuk memahami
fenomena yang dialami oleh subjek penulisan, secara holistik, dan dengan
25
26
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Di dalam studi ini digunakan metode penulisan kualitatif.
Penulisan kualitatif menekankan data yang terkumpul berbentuk kata-kata,
gambar, bukan angka-angka. Kalaupun ada angka-angka, sifatnya hanya
sebagai penunjang. Tujuan penulisan kualitatif tidak selalu mencari sebabakibat sesuatu, tetapi lebih berupaya memahami situasi tertentu, mencoba
menerobos dan mendalami gejalanya dengan menginterpretasikan
masalahnya
atau
menyimpulkan
kombinasi
dari
berbagai
arti
permasalahan sebagaimana disajikan oleh situasinya (Moleong: 2007, 11).
Selain berorientasi pada proses juga bertujuan untuk mendeskripsikan
manajemen kinerja organisasi pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo, penulisan ini juga menganalisis
berbagai
permasalahan
pada
Kantor
Perpustakaan,
Arsip
dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
Desain
dalam
penulisan
ini
bersifat
deskriptif
bertujuan
menggambarkan sasaran yang tepat, sifat-sifat individu, keadaan gejalagejala dari kelompok tertentu atau untuk menentukan frekwensi atau
penyebaran suatu gejala frekwensi adanya hubungan tertentu antara suatu
gejala-gejala yang lain dalam masyarakat (objek penulisan).
Data kualitatif adalah data
yang
berbentuk kata-kata, bukan
dalam bentuk angka, yakni data yang diperoleh melalui berbagai macam
teknik pengumpulan data misalnya wawancara, studi dokumen, diskusi
27
terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan
(transkrip).
Penulisan kualitatif menggunakan data berupa teks, kata-kata
tertulis, frasa-frasa atau simbol-simbol yang menggambarkan atau
merepresentasikan orang-orang, tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa
yang terjadi di dalam kehidupan sosial dalam Kantor Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
3.2 Sumber Data
Oleh karena lingkup penulisan ini adalah penulisan kualitatif, maka
teknik pengumpulan sampelnya menggunakan cara purposive sampling,
dimana penulis memakai berbagai pertimbangan, yaitu berdasarkan
konsep teori yang digunakan, serta keingintahuan dari pada penulisan
tentang karakteristik pribadi dari obyek yang diteliti.
Sumber data yang di gunakan dalam penulisan ini adalah :
1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung oleh
penulis melalui wawancara maupun observasi kepada
objek yang akan diteliti. Disebutkan juga Data Primer
adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan dari sumber
pertama (Andi Prastowo, 2011: 204).
28
Informan yang penulis gunakan pada penulisan ini ada 3 yaitu,
informan dari pustakawan, pemustaka dan Kasi Perpustakaan. Berikut
kriteria yang penulis ambil :
a. Informan Pustakawan
Penulis menggunakan Pustakawan karena Pustakawan
merupakan kunci dalam penulisan ini, Pustakawan yang
melayani dan membantu para pencari informasi untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
b. Informan Pemustaka
Dalam hal ini penulis menggunakan pemustaka dengan
kriteria
a. Yang tercatat sebagai anggota perpustakaan.
b. Yang aktif berkunjung ke perpustakaan.
c. Yang berstatus siswa di Kabupaten Sukoharjo.
d. Yang secara aktif berkomunikasi dengan pustakawan
baik untuk bertanya maupun meminjam bahan koleksi.
c. Informan Kepala / Kasi Perpustakaan
Penulis meminta Kepala / Kasi Perpustakaan menjadi
Informan dalam penulisan ini dikarenakan beliau yang
bertanggungjawab penuh terhadap segala yang ada di
perpustakaan tersebut baik sumber daya nya dan sumber
daya manusia. Kepala Perpustakaan yang mengetahui dan
mempunyai wewenang dalam pengambilan kebijakan-
29
kebijakan
guna
peningkatan
mutu
dan
kinerja
perpustakaan.
2. Data Sekunder, yaitu informasi yang telah dikumpulkan
pihak lain. Dapat berarti informasi tersebut diperoleh
dalam bentuk dokumentasi atau data laporan yang telah
tersedia. Data sekunder dalam penulisan ini berupa bukubuku maupun dokumen yang lain mengenai pembahasan
tentang kinerja, dan knowledge sharing yang berkaitan
dengan penulisan tentang implementasi KS terhadap
kinerja pustakawan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
Dalam hal ini penulis tidak bertindak
langsung
memperoleh data dari sumbernya, tetapi penulis bertindak sebagai
pemakai data. Data sekunder ini dapat diperoleh dari dokumen,
buku, data statistik, laporan dan lain-lain yang berhubungan yang
berhubungan dengan penulisan ini dan data-data yang telah diolah.
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek
dari
penulisan
ini
adalah
pustakawan
di
Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo. Informan
yang
penulis gunakan dalam penulisan ini adalah para petugas
30
perputskaan, kepala perpustakaan atau sub bidang yang berwenang
mengambil kebijakan sebagai pengganti kepala perpustakaan dan staf yang
bekerja.
Dapat
ditambahkan
informan
adalah
pemustaka
yang
mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan. Pengambilan data dari
sumbernya
Kemudian hasil wawancara dalam penulisan kualitatif
diharapkan mampu menjelaskan secara lebih mendalam dan fenomena
yang bervariasi dari persepsi informan.
Objek dalam penulisan ini adalah Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi
No. 17 Sukoharjo.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan sebuah cara yang penulis
gunakan untuk mendapatkan data. Penelitian ini menggunakan penulisan
kualitatif oleh sebab itu data yang diperoleh haruslah mendalam, akurat
dan tidak berbelit-belit atau jelas dan lugas. Sehingga penulis
menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara
mempelajari buku, makalah, majalah ilmiah, guna memperoleh
informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan
konsep-
31
konsep yang berkaitan dengan masalah penulisan sehingga dapat
dijadikan landasan bagi penganalisa data primer serta untuk
menunjang dan memperkuat dugaan dalam pembahasan masalah.
b.
Wawancara
Wawancara merupakan proses pengumpulan data
yang langsung memperoleh informasi langsung dari
sumbernya. Wawancara merupakan suatu proses interaksi
dan komunikasi. Hasil wawancara ditentukan oleh beberapa
faktor, yaitu pawancara, informan, topik penulisan yang
tertuang dalam daftar pertanyaan dan situasi wawancara
(Singarimbun, 2008: 192).
Wawancara merupakan percakapan antar dua orang
dengan maksud tertentu, dua orang tersebut adalah
pewawancara dan terwawancara yang akan memberikan
jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2010: 186).
Wawancara
dilakukan
untuk
mendapatkan
informasi dari responden. Penulis menggunakan wawancara
mendalam. Wawancara seperti ini mirip denan diskusi
sebuah subjek. Tujuannya mengumpulkan informasi yang
beragam, sebagian besar berisi pendapat, sikap dan
pengalaman yang dirasakan.
32
Wawancara
pertanyaan-pe
TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI KANTOR
PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI
KABUPATEN SUKOHARJO
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan
Oleh :
AMALIA ZULFA NURBAITI
A2D009068
PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Amalia Zulfa Nurbaiti
NIM
: A2D009068
Jurusan
: S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Undip
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Implementasi
Knowledge Sharing Terhadap Kinerja Pustakawan di Kantor Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo ” adalah benar-benar karya ilmiah saya
sendiri, bukanlah hasil plagiat karya ilmiah orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan, dan semua kutipan yang ada di skripsi ini telah saya sebutkan
sumber aslinya berdasarkan tata cara penulisan kutipan yang lazim pada karya
ilmiah.
Semarang, 1 Agustus 2013
Yang menyatakan,
Amalia Zulfa Nurbaiti
NIM. A2D009068
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
-
inna ma'al'usri yusraa –
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ( QS. Al Insyirah : 6 )
-
Bahwa tiada yang orang dapatkan, kecuali yang ia usahakan. Dan bahwa
usahanya akan kelihatan nantinya. ( QS. An Najm : 39 – 40 )
-
an investment in knowledge always pays the best interest ( Albert Einstein )
PERSEMBAHAN
1. Ayahku Suparmin, S.Pd dan Bundaku
Indiyah Purwaningsih, S.Pd tercinta. Ayah
dan
Bunda
yang
kasih
sayangnya
sepanjang masa takkan pernah dapat aku
balas.
2. Mas Wildan Itsna Aulia. Adinda tersayang
yang selalu memberikan semangat dan
candanya.
3. Teman
–
teman
Program
Ilmu
Perpustakaan angkatan 2009 yang saya
sayangi.
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan ke sidang
Panitia Ujian Skripsi pada :
Hari
Tanggal
: Kamis
: 25 Juli 2013
Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing
Endang Fatmawati, M.Si., M.A
NIP. 132314562
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diuji oleh Panitia Ujian Skripsi pada :
Tanggal 1 Agustus 2013
Ketua Penguji,
Dra. Rukiyah, M.Hum.
NIP. 196405281991032011
Anggota I,
Haryani, S.Sos,. M.IP.
NIP. 196602201989022001
Anggota II
Endang Fatmawati, M.Si,. M.A.
NIP. 132314562
v
PRAKATA
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur hanya kepada Allah SWT Rabb Yang Maha
Menguasai, atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sampai saat ini
penulis masih diberikan nikmat Iman dan Islam. Sungguh besar pertolongan dan
kasih sayang-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Baginda
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umat beliau yang senantiasa istiqomah.
Dalam menyusun skripsi ini penulis telah mendapatkan banyak bantuan,
pengarahan, dorongan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
sampaikan banyak terimakasih kepada :
1. Prof. Sudharto P Hadi, M.E.S., Ph.D. selaku Rektor Universitas Diponegoro.
2. Dr. Agus Maladi Irianto, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro.
3. Dra. Sri Ati, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Diponegoro.
4. Bapak Slamet Subekti. selaku dosen wali penulis yang telah memberikan doa
dan restunya.
5. Ibu Endang Fatmawati, M.Si., M.A. selaku dosen pembimbing yang telah
sabar dan meluangkan waktu memberikan bimbingan, masukan, arahan dan
motivasi demi terselesaikannya skripsi ini.
6. Dra. Rukiyah, M.Hum. dan Ibu Haryani, S.Sos,. M.IP. selaku dosen penguji
yang dengan bijaksana memberikan pengarahan.
vi
7. Ibu F. Ninik Ristiani,S.E., M.M selaku Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo yang telah memberikan kesempatan
dan bantuannya selama penelitian.
8. Segenap Bapak dan Ibu petugas Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo yang telah memberikan bantuan dalam penelitian.
9. Segenap dosen dan karyawan di Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu
Budaya yang telah banyak memberi pelajaran dan pengetahuan kepada
penulis.
10. Kedua orang tua tercinta, Ibunda Indiyah Purwaningsih, S.Pd dan Ayahanda
Suparmin, S.Pd terimakasih atas kasih sayang, doa, dan dorongan serta
bimbingan yang tak pernah terputus.
11. Adinda tersayang, Mas Wildan Itsna Aulia yang selalu memberikan semangat,
keceriaan dan doa bagi penulis.
12. Keluarga besar Eyang Sunaryo Budi Suwarjono dan Eyang Reso Dikromo
yang senantiasa memberikan doa, harapan dan dukungan kepada penulis.
13. Teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2009 kelas B serta
sahabat-sahabat terbaik yang selalu memberikan kehangatan dan keceriaan,
Setyo Nugroho, Ayu Indah Puspita, Tika Cahya Setyaningrum, Ayu Venny
Primadani Prasetya, Riski Kikok Tri Wismanawati, Mba El Riski Eliani, Aulia
Herowati, Fadiila Muliani, Raffi Yustomo, Abrian S Hutama, Bang Heru
Prananto, Aan Prabowo, Ahmad Wijayanto, dan Ari S Wibowo.
vii
14. Seluruh sahabat yang tidak dapat disebutkan satu persatu MIN, KKN, dan
magang. Mari percaya bahwa setiap doa kita ada nama kita yang selalu di
dengar oleh Yang Maha Bijaksana.
15. Dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu, yang telah
membantu dalam menyusun skripsi ini.
Penulis sadar dalam penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna dan
tidak lepas dari kesalahan. Untuk itu saran dan kritik yang konstruktif dari semua
pembaca sangat diharapkan. Semoga dengan terselesaikannya skripsi ini dapat
memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Semarang, 25 Juli 2013
Penulis
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja pustakawan selama
adanya penerapan KS di KPAD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
studi kasus. Menggunakan subjek penelitian 1 Kasi Perpustakaan, 5 Pustawakan
dan 3 Pemustaka. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah 1) Telah terjadi dan terlaksana kegiatan Knowledge
Sharing di KPAD Kabupaten Sukoharjo sejak lama, dapat dikatakan semenjak
perpustakaan ini beroperasi. 2) Kegiatan Knowledge Sharing telah memberikan
banyak manfaat terhadap perpustakaan dan pegawai, dalam hal ini kinerja
pustakawan dan tenaga teknis meninggkat, dikarenakan semakin banyak
pengunjung dan pengguna yang memanfaatkan jasa perpustakaan dan
pustakawan. Sehingga membuat mereka lebih termotivasi dan bersemangat untuk
selalu memberikan program dan layanan baru serta memuaskan. Sedangkan saran
yang dapat penulis sampaikan adalah 1) Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo dapat menambah jumlah pegawai dari jalur
pegawai kontrak yang digunakan untuk memegang bagian yang kosong seperti
layanan internet, dan storry telling. 2) Memerlukan fasilitas pendukung yang lebih
banyak seperti komputer, dan LCD proyektor untuk dapat menambah jam
kunjung pemustaka TK dan SD.
Kata kunci : Knowledge Sharing, Kinerja, Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERNYATAAN ............................................................................................ i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
PRAKATA .................................................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI
.............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
DAFTAR TEBEL / GAMBAR / BAGAN .................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah................................................................ 4
1.3 Tujuan
.................................................................................................. 4
1.4 Manfaat
................................................................................................ 5
1.5 Waktu dan Tempat .................................................................................. 5
1.6 Kerangka Pikir
.................................................................................... 6
1.7 Batasan Istilah
.................................................................................. 8
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................
2.1 Implementasi
....................................................................................... 9
2.2 Tinjauan Teoritis Knowledge ................................................................. 10
2.3 Knowledge Management ........................................................................ 13
2.4 Knowledge Sharing ................................................................................ 14
2.5 Kinerja
................................................................................................ 17
2.6 Kinerja Pustakawan................................................................................ 18
2.7 Pemustaka
......................................................................................... 19
2.8 Perpustakaan Umum .............................................................................. 21
2.9 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
3.1 Desain dan Jenis Penelitian .................................................................... 25
3.2 Sumber Data
....................................................................................... 27
3.3 Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 29
3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 30
3.5 Metode Pengolahan Data ....................................................................... 34
3.6 Analisis Data
..................................................................................... 35
xi
BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN
DOKUMENTASI KABUPATEN SUKOHARJO ..........................................
4.1 Kegiatan KS di Perpustakaan ................................................................. 36
4.2 Sejarah Singkat
4.3 Visi dan Misi
.................................................................................. 37
..................................................................................... 39
4.4 Struktur Organisasi ................................................................................ 40
4.5 Layanan Perpustakaan............................................................................ 43
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................
5.1 Karakteristik Informan ........................................................................... 49
5.2 Pengertian Knowledge Sharing .............................................................. 51
5.3 Metode Knowledge Sharing ................................................................... 56
5.4 Bentuk Sajian Knowledge Sharing ........................................................ 61
5.5 Kinerja
.............................................................................................. 65
5.6 Hambatan
......................................................................................... 68
BAB VI PENUTUP .................................................................................
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
....................................................................................... 73
................................................................................................... 74
xii
Daftar Pustaka
......................................................................................... 75
Lampiran A Hasil Wawancara .................................................................... 79
Lampiran B Identitas Informan ................................................................... 96
Lampiran C Daftar Pertanyaan.................................................................... 97
Lampiran D Dokumentasi Penelitian ........................................................ 100
Lampiran E Form Rencana Kerja KPAD.................................................. 105
Lampiran F Surat Keterangan Penelitian ................................................. 110
Lampiran G Biodata Penulis .................................................................... 111
Lampiran H Lembar Konsultasi Skripsi ................................................... 113
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A HASIL WAWANCARA .................................................. 79
LAMPIRAN B IDENTITAS INFORMAN .............................................. 96
LAMPIRAN C DAFTAR PERTANYAAN ............................................. 97
LAMPIRAN D DOKUMENTASI PENELITIAN .................................. 100
LAMPIRAN E
FORM RENCANA KERJA KPAD .............................. 105
LAMPIRAN F
SURAT KETERANGAN PENELITIAN...................... 110
LAMPIRAN G BIODATA PENULIS .................................................... 111
LAMPIRAN H LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI ............................. 113
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL 1: Daftar Pegawai Perpustakaan ..................................................... 42
TABEL 2: Data Koleksi tahun 2012 ............................................................ 44
TABEL 3: Jadwal Layanan Sirkulasi KPAD ............................................... 46
TABEL 4: Identitas Informan ..................................................................... 50
TABEL 5: Pengertian KS ............................................................................ 52
TABEL 6: Metode KS ............................................................................... 58
TABEL 7: Bentuk Sajian KS ....................................................................... 62
TABEL 8: Kinerja ....................................................................................... 67
TABEL 9: Hambatan KS ............................................................................. 70
DAFTAR BAGAN
BAGAN 1 : Kerangka Berfikir ...................................................................... 7
BAGAN 2 : Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo ....................................... 40
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK 1 : Data SDM KPAD.................................................................... 41
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perpustakaan merupakan sebuah bangunan yang digunakan untuk
mencari informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada
di dalamnya. Berupa bahan koleksi, fasilitas teknologi dan informasi. Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu
fasilitas publik yang dapat digunakan dan dapat dimanfaatkan oleh siapapun.
Banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan di perpustakaan, antara lain
seperti belajar, mengerjakan tugas, sekedar refreshing dengan membaca
bacaan ringan serta proses berbagi pengetahuan dengan siapapun yang ada di
perpustakaan tersebut.
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo
ini salah satunya yang melakukan transfer informasi dan pengetahuan, di sana
telah terjadi fenomena tersebut, baik untuk internal maupun eksternal
perpustakaan. Transfer informasi yang berjalan dapat berupa sharing, rapat
rutin, rapat kerja, pembuatan brosur, pelaksanaan pameran dan bazaar,
pengadaan lomba bercerita dan bersinopsis, dan masih banyak kegiatan
lainnya.
1
2
Penulis mengamati dan melihat begitu banyaknya proses transformasi
informasi dan pengetauan yang terjadi, hal ini membuat penulis berkeinginan
untuk mengetahui lebih dalam dan lebih jauh lagi tentang penyebaran
informasi dan pengetahuan yang terjadi di Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo. Dalam bahasa ilmiahnya dapat kita sebut
transfer pengetahuan (Knowledge Sharing) yang sering di sebut dengan KS,
selanjutnya penulis akan menuliskan KS untuk pembahasan berikutnya.
Zaman globalisasi yang ditunjang oleh banyaknya inovasi yang
ditandai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang pesat, akan
muncul sebuah persaingan. Perubahan paradigma yang tadinya dari sumber
daya
menjadi sumber pengetahuan yang bertumpu pada pengembangan
teknologi informasi, jaringan internet, dan meta data.
Upaya yang dapat dilakukan pustakawan masa kini yang sedang
bertransisi mengubah perpustakaannya menjadi perpustakaan berbasis web
dan digital yang tadinya konvensional adalah dengan pengembangan SDM
yang ada di dalamnya. Serta berbagi informasi / transfer pengetahuan
(Knowledge Sharing). Pengembangan tersebut dilakukan guna menambah
kualitas pelayanan dan meningkatkan kinerja pustakwan di perpustakaan.
Selain itu, masyarakat sebagai pengguna informasi membutuhkan akses yang
serba cepat, efektif, efiseien dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Sebuah pengetahuan layaknya didistribusikan dan dikembangan sesuai
dengan kebutuhan dan
kegunaan yang sedang berlaku. Untuk dapat
dijalankannya roda perputaran dan pelestarian informasi, diperlukan sebuah
3
elemen yang dapat bergerak menjalankan
informasi dan pengetahuan
tersebut. Penggerak dan pelestari pengetahuan adalah manusia mereka saling
terkait untuk selalu dapat bertukar informasi dan pengetahuan.
Salah satu media yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah
Knowledge Sharing (KS). KS yang telah dimiliki oleh pustakawan di Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo. Dengan media
KS ini akan dilihat apakah para pustakawan telah memiliki kompetensi dan
kemampuan untuk melaksanakan KS terhadap para pemustakanya di Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
Latar belakang penulis mengangkat tema ini karena dengan adanya
pembahasan KS yang diangkat, pengguna dapat mengetahui dampak
Implementasi
KS
terhadap
kinerja
pustakawan
yang
ada.
Dengan
implementasi KS yang para pustakawan lakukan akan menjadikan nilai
perpustakaan berada ditangan pustakwan. Baik ataupun buruk, menarik
maupun tidak, memuaskan ataukah membosankan hal tersebut dapat
pustakawan ciptakan dengan sebuah penerapan KS.
Dengan demikian penerapan KS menurut penulis akan membantu
penciptaan citra positif bagi perpustakaan. Dengan adanya KS yang berjalan
di dalamnya maka tiap-tiap kekurangan dan kritik dari pengguna akan segera
teratasi. Penulis mengangkat tema “ Implementasi Knowledge
Terhadap
Kinerja
Pustakawan
di
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo ”.
Kantor
Perpustakaan,
Sharing
Arsip
dan
4
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang yang penulis angkat di atas,
permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
-
Bagaimana implementasi Knowledge Sharing terhadap kinerja
pustakawan di Perpustakaan Kabupaten Sukoharjo.
Batasan Masalah :
Agar penulisan ini lebih terfokus, maka diperlukan batasan
masalah. Adapun batasan masalah yang penulis gunakan dalam penulisan
ini, adalah sebagai berikut :
-
Implementasi KS : pelaksanaan, penerapan dan pengaplikasian
proses transfer informasi oleh para pustakawan di Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
1.3
Tujuan
Tujuan dalam penulisan ini untuk dapat mengetahui
dampak implementasi Knowledge
Sharing terhadap kinerja
pustakawan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo.
5
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini adalah :
a. Bagi
Kantor
Perpustakaan,
Arsip
dan
Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo sebagai bahan masukan tentang
perbaikan
pelayanan
menggunakan
proses
Knowledge
Sharing (KS).
b. Bagi praktisi ilmu perpustakaan penulisan ini sebagai bahan
tambahan wacana dan sebuah pengetahuan.
c. Sebagai sebuah bahan rujukan dan bacaan untuk penulisan
mengenai KS selanjutnya.
d. Bagi penulis agar penulis dapat lebih memahami dan megerti
tentang KS serta dampak yang dihasilkan dalam dunia
pekerjaan di perpustakaan.
1.5 Waktu dan Tempat
Penulisan ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei tahun 2013, di
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo
yang terletak di Jalan Slamet Riyadi No. 17 Sukoharjo. Adapun alasan
memilih Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
Sukoharjo sebagai tempat dilaksanakannya penulisan karena guna
memudahkan dalam mencari data, menghemat biaya dan waktu.
6
1.6
Kerangka Pikir
Knowledge Sharing merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
kegiatan sehari-hari, apalagi dalam
lingkup perpustakaan. Tersampainya
informasi dan pesan dari kedua belah pihak dalam hal ini pemustaka dengan
pustakawan merupakan ujung tombak kesuksesan kehidupan perpustakaan.
Setelah dilakukan observasi di Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo, dapat ditarik untuk dijadikan sebuah
permasalahan,
yakni
bagaimana
kinerja
pustakawan
setelah
adanya
Knowledge Sharing yang dilakukan oleh para pustakawan yang berada di
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
7
Bagaimana Implementasi KS terhadap Kinerja Pustakawan di
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
Sukoharjo.
Pembahasan kinerja pustakawan melalui Implementasi KS
yang telah dilaksanakan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
Observasi
Wawancara
Studi Pustaka
Dokumentasi
Pustakawan
Analisis deskriptif Implementasi KS terhadap kinerja
pustakawan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo.
Bagan 1 : Kerangka berfikir
Sumber : olahan penulis, 2013
8
1.7 Batasan Istilah
Agar tidak terjadi salah pengertian dan untuk membatasi ruang
lingkup dalam penulisan ini, maka perlu adanya batasan istilah yang
digunakan dalam penulisan ini. Beberapa istilah yang dipergunakan dalam
penulisan ini adalah:
a. Petugas Perpustakaaan Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo : staf yang tersedia, bekerja
dan mempunyai jabatan pustakawan maupun berjabatan
sebagai tenaga teknis dan bidang pengambil kebijakan
di
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
Sukoharjo.
b. Pemustaka Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo : setiap orang yang melakukan aktivitas
di Perpustakaan Kabupaten Sukoharjo, baik siswa, mahasiswa
dan masyarakat umum yang berkunjung dan memanfaatkan
fasilitas di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo.
c. KS (Knowledge Sharing) di Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo : proses transfer informasi
dan pengetahuan yang dilakukan oleh petugas perpustakan
yang ada di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Sukoharjo kepada para pengguna perpustakaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Implementasi
Pengertian dari implementasi sebagai berikut. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Impelentasi berarti pelaksanaan dan penerapan.
“ Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau
adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar
aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai
tujuan kegiatan (Usman, 2002: 70) ” dalam bukunya yang berjudul
Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum.
Kesimpulan dari pendapat di atas bahwa pengertian implementasi
dapat diartikan sebuah kegiatan yang terencana atau dilakukan dengan
sungguh-sungguh berdasar dengan norma untuk mencapai suatu tujuan
kegiatan, bukan hanya sekedar diartikan sebagai sebuah aktivitas.
Hal serupa juga tertera dalam kalimat berikut :
“ Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling
menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk
mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang
efektif (Setiawan, 2004: 39). ”
Pengertian
implementasi
di
atas
dapat
diartikan
bahwa
implementasi merupakan proses untuk melaksanakan ide, proses atau
seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan
9
10
melakukan penyesuaian dalam sebuah birokrasi untuk terciptanya semua
tujuan.
2.2
Tinjauan Teorotis Knowledge
Definisi Knowledge sebagai berikut :
“ Knowledge merupakan campuran dari pengalaman,
nilai, informasi konstektual, pandangan pakar dan intuisi
mendasar yang memberikan suatu lingkungan dan kerangka untuk
mengevaluasi dan menyatukan pengalaman baru dengan
informasi.” (Davenport, Laurence, 1996).
Knowledge
sebagai informasi yang mengubah sesuatu atau
seseorang, hal itu terjadi ketika informasi tersebut menjadi dasar untuk
bertindak, atau ketika informasi tersebut memampukan seseorang atau
institusi untuk mengambil tindakan yang berbeda atau tindakan yang lebih
efektif dari tindakan sebelumnya (Drucker : 1988). Sehingga ada juga
pendapat yang mengartikan knowledge sebagai informasi yang dapat
ditindak lanjuti atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
bertindak, untuk mengambil keputusan dan untuk menempuh arah atau
strategi tertentu (actionable information ).
Proses transformasi menjadi knowledge menurut Davenport dan
Prusak (1996) juga melalui empat tahapan yang dimulai dengan huruf C,
yaitu :
11
a. Comparison : membandingkan informasi pada situasi
tertentu dengan situasi-situasi yang lain yang telah
diketahui.
b. Consequences
:
menemukan
implikasi-implikasi
dari
informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan
dan tindakan.
c. Connections : menemukan hubungan-hubungan bagianbagian kecil dari informasi dengan hal-hal lainnya.
d. Conversations : membicarakan pandangan, pendapat serta
tindakan orang lain terkait informasi tersebut.
Knowledge dibagi menjadi dua jenis yaitu Tacit Knowledge dan
Explicit Knowledge, yang dijabarkan seperti berikut :
a. Tacit Knowledge
Tacit Knowledge adalah Knowledge yang terletak di mind /
otak atau melekat di dalam diri seseorang yang diperolehnya
melalui pengalaman dan pekerjaannya. Knowledge dari para
pakar, baik individu maupun masyarakat, serta pengalaman
mereka. Tacit Knowledge bersifat sangat personal dan sulit
dirumuskan
sehingga
membuatnya
sangat
sulit
untuk
dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang lain. Perasaan
pribadi, intuisi, bahasa tubuh, pengalaman fisik serta petunjuk
praktis (rule of thumb) termasuk dalam jenis tacit knowledge .
12
b. Explicit Knowledge
Adalah suatu yang dapat diekspresikan dengan kata-kata dan
angka, serta dapat disampaikan dalam bentuk ilmiah,
spesifikasi, manual dan sebagainya. Dapat pula berarti segala
bentuk knowledge yang sudah direkam dan didokumentasikan,
sehingga lebih mudah didistribusikan dan dikelola. Knowledge
jenis ini dapat segera diteruskan dari satu individu ke pihak
lain.
Bahwa ada beberapa alasan mengapa orang tidak ingin melakukan
Sharing Knowledge yang ia miliki (Vass, 1999 dalam Setiarso), yaitu :
a. Mau
untuk
berbagi,
tetapi
tidak
ada
waktu
untuk
mengerjakannya
b. Tidak ada keterampilan dalam teknik KM
c. Tidak memahami apakah itu KM dan keuntungannya
d. Kurangnya teknologi yang sesuai
e. Tidak ada tanggung jawab dan tindak lanjut dan manager
senior
f. Tidak ada biaya untuk KM
g. Kegagalan Budaya untuk mendorong setiap anggota agar
mensharing knowledge nya
13
2.3
Knowledge Management
Ada beberapa pengertian dari knowledge management yang
diambil dari shanghani (2009) antara lain: Knowledge Management is
processes of capturing, distributing, and effectively using knowledge
(Davenport, 1994). KM is the capability of a company to create new
knowledge, disseminate it throughout the Organisation and embody it in
products, services and systems
(Nonaka & Takeuchi, 1994) .
Knowledge Management is systematic approach to find, understand
and use knowledge to create value (O’Dell, 1996). Knowledge
management is the process of increasing the efficiency of knowledge
markets
by generating, codifying, coordinating, and transferring
knowledge (Davenport & Prusak, 1998).
Dari pandangan yang berbeda tersebut dapat dikatakan bahwa
knowledge management adalah pengetahuan yang sistematis, eksplisit dan
disengaja bangunan, pembaruan, dan aplikasi pengetahuan untuk
memaksimalkan pengetahuan suatu organisasi untuk meningkatkan
efektivitas. Dari semua definisi yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa manajemen pengetahuan adalah suatu manajemen organisasi yang
sistematis tentang pengetahuan organisasi yang melibatkan proses
membuat, mengumpulkan, mengorganisir, menyebarkan penggunaan dan
pemanfaatan
pengetahuan
untuk
menghasilkan keunggulan kompetitif.
menciptakan
nilai
bisnis
dan
14
Knowledge Management (KM) adalah pendekatan-pendekatan
sistematik yang membantu muncul dan mengalirnya informasi dan
knowledge kepada orang yang tepat pada saat yang tepat untuk
menciptakan nilai. Inti dari KM adalah sharing. Knowledge transfer /
sharing sebagai salah satu proses utama dalam KM, pada hakekatnya
adalah penciptaan kesempatan yang luas untuk belajar (learning) kepada
seluruh anggota organisasi sehingga dapat meningkatkan kompetensinya
secara mandiri.
2.4
Knowledge Sharing
Knowledge Sharing adalah tahapan disseminasi dan penyediaan
knowledge
pada saat tepat untuk karyawan yang membutuhkan.
Knowledge
Sharing didefinisikan sebagai aktivitas mentransfer atau
menyebarkan pengetahuan dari seseorang, grup atau organisasi ke orang,
grup atau organisasi yang lain ( Lee : 2001 ).
Dengan knowledge sharing memungkinkan terciptanya ide-ide /
inovasi yang akan mendukung keberlangsungan organisasi, meningkatkan
nilai jual sehingga bisa berkompetisi dengan organisasi lain, knowledge
sharing juga memungkinkan terbentuknya regenerasi dalam artian jika
organisasi kehilangan senior staf (expertise) maka organisasi tetap
berkembang karena ilmu yang digunakan tidak ikut terbawa pergi (Gurten
dalam anna 2009).
15
Ide-ide baru bagi organisasi bukan berarti ide yang benar-benar
baru yang belum pernah ditemukan, bisa jadi ide baru tersebut adalah ide
yang telah lama ada namun baru diadapsi oleh organisasi dan bisa
digunakan bagi kemajuan organisasi. Selain itu knowledge sharing juga
meningkatkan efisiensi kerja, seperti dicontohkan oleh para staf di
software company yang mengakui bahwa pekerjaan mereka cepat
terselesaikan jika dikerjakan oleh beberapa orang, dan ketika ada masalah
para staf saling membantu, menurut mereka hal itu sangat menghemat
waktu (Jasimmudin, et al, dalam Anna 2009).
Indikator dapat terlaksananya Knowledge Sharing :
a. Terjadinya dan terbentuknya team work dalam sebuah
permasalahan dan diskusi serta tercipta budaya kerja yang
tepat.
b. Melakoni proses learning by doing, sharing akan terbentuk
dengan keadaan yang ada yang menuntut untuk saling berbagi
pengetahuan.
c. Adanya rasa bersaing dan berkompetisi antar instansi untuk
dapat mewujudkan instansi yang menyediakan berbagai
informasi dengan penerapan Knowledge Sharing.
d. Kecepatan dan kelambatan penerimaan dan penyampaian
knowledge dapat menjadi penghambat dan pendorong proses
Knowledge Sharing di perpustakaan.
16
e. Rasa motivasi dari pustakawan sendiri untuk melayani
pemustaka yang ada danpemustaka yang membutuhkan
informasi.
Untuk dapat menumpuhkan budaya KS, dan terlepas dari
keuntungan terhadap KS, sering karyawan dari organisasi tidak ingin
berbagi pengetahuan dengan kolega mereka karena takut kehilangan yang
keuntungan yang melekat dalam organisasi. Meskipun, untuk sharing
knowledge sudah ada teknologi untuk itu namun perilaku manusia dapat
mengakibatkan sebuah kegagalan dalam sharing knowledge.
Dalam Shin et al. (Hincu dan Luban 2009), terlihat bahwa aspek
ini dapat diatasi dengan pendekatan strategis tingkat tinggi yang bertujuan
untuk mengubah budaya organisasi yang individual menjadi budaya yang
mau berbagi pengetahuan. Sebuah budaya sangat memberikan kontribusi
untuk memotivasi individu untuk berbagi pengetahuan dan menyerap
pengetahuan yang diterima dan untuk memfasilitasi aliran pengetahuan
antara sumber dan penerima.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan
budaya
berbagi
pengetahuan diantaranya (Putri dan pengaribuan
2009):
a. Menciptakan know-how dimana setiap pegawai berkesempatan
dan bebas menentukan cara baru untuk menyelesaikan tugas
17
dan
berinovasi
serta
peluang
untuk
mensinergikan
pengetahuan eksternal kedalam institusi.
b. Menangkap dan mengidentifikasi pengetahuan yang dianggap
bernilai dan direpresentasikan dengan cara yang logis.
c. Penempatan
pengetahuan
yang
baru
dalam format yang
mudah diakses oleh seluruh pegawai dan pejabat.
d. Pengelolaan
pengetahuan
untuk
menjamin
kekinian
informasi agar dapat direview untuk relevansi dan akurasinya.
e. Format pengetahuan yang disediakan di portal adalah format
yang user friendly agar semua pegawai dapat mengakses dan
mengembangkan setiap saat.
2.5
Kinerja
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan
kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen, dan
memberikan kontribusi pada ekonomi (Amstrong, Baron. Dikutip dalam
Wibowo 1988 : 15). Dengan demikian kinerja adalah tentang melakukan
pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional
organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,
standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Srimindarti, 2006).
18
Menurut Mangkunegara (2001), kinerja adalah : hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas
maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan
penampilan individu maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil
karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional
maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel di
dalam organisasi (Ilyas, 2001).
2.6 Kinerja Pustakawan
Kinerja pustakawan merupakan hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan untuk dapat menyelesaikan tugas dan
pekerjaan dengan derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu dalam
memahami
hal
yang
dikerjakan
dengan
jelas
serta
tahu
cara
mengerjakannya yang dihitung dalam kurun waktu / periode kerja tertentu.
Produktivitas
tenaga
kerja
(kinerja
pustakawan)
adalah
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peranserta tenaga kerja
persatuan waktu, sedangkan peran serta tenaga kerja ialah penggunaan
19
sumber daya secara efisiensi dan efektif. Menurut Mangkunegara (2005),
kinerja pustakawan dipengaruhi oleh 3 faktor, yakni :
1.
Faktor individu yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar
belakang dan demografi.
2.
Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian,
pembelajaran dan motivasi.
3.
Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan,
penghargaan, struktur dan job desain.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan kinerja pustakawan
merupakan sebuah keberhasilan seseorang secara menyeluruh untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan kualitas, kuantitas, sebuah
kerjasama, berdisiplin dalam mengerjakan tugas dengan dipengaruhi juga
motivasi dan semangat dalam bekerja.
2.7
Pemustaka
Pemustaka
sering
disebut
sebagai
pengguna,
pengunjung,
peminjam, atau pemakai perpustakaan. Pemustaka adalah setiap orang
yang berkunjung ke perpustakaan untuk mendapatkan informasi yang
dapat diperoleh melalui koleksi perpustakaan maupun fasilitas lain yang
ada di dalam perpustakaan.
20
Pemustaka
menurut
para
ahli.
Menurut
Sulistyo-Basuki
(1992:199), pemakai adalah orang yang membutuhkan dokumen primer
atau berkeinginan menelusur bibliografis.
IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia) menyatakan bahwa pustakawan
adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga
induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang
dimilikinya melalui pendidikan.
Penggolongan Pustakawan menurut Rachman dan Zen (2006; 1920) dibagi menjadi 3, yaitu :
1.
Pustakawan ahli adalah mereka yang memiliki kualifikasi ahli
dengan latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan minimal
sarjana atau berpengalaman mengelola perpustakaan secara
profesional.
2.
Pustakawan
terampil
adalah
yang
menguasai
teori-teori
perpustakaan dan terampil memanfaatkannya dalam melaksanakan
tugas rutin perpustakaan seperti pengadaan, pengolahan dan
pelayanan.
3.
Pustakawan penunjang adalah pustakawan yang banyak melakukan
pekerjaan-pekerjaan administratif atau pekerjaan yang sifatnya
umum dan tidak terkait dengan ilmu perpustakaan dan informasi.
21
Menurut undang-undang nomor 43 tahun 2007 pada pasal 1 ayat 9
tentang perpustakaan, istilah pemakai atau pengguna dirubah menjadi
pemustaka. Perubahan ini didasarkan pada asumsi kata pemakai atau
pengguna yang memiliki konotasi negatif yang beredar di masyarakat,
seperti pemakai atau pengguna narkoba. Dimana pengertian pemustaka
adalah pengguna perpustakaan, yaitu “perseorangan, kelompok orang,
masyarakat,
atau
lembaga
yang
memanfaatkan
fasilitas
layanan
perpustakaan” (Wiranto, 2008: 142).
Ada berbagai jenis pemustaka seperti mahasiswa, siswa, pegawai,
dan masyarakat. Pendapat lain mengenai pemustaka yaitu menurut Wiji
Suwarno (2009: 80). “Pemustaka adalah pengguna fasilitas yang
disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka
maupun fasilitas lainnya)”.
Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemustaka
merupakan seorang atau sekelompok orang yang menggunakan fasilitas
dan memanfaatkan ketersediaan informasi yang terdapat di Perpustakaan.
2.8
Perpustakaan Umum
Pengertian Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang
menyimpan buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan
masyarakat umum. Menurut Sulistyo-Basuki (1993-46), mengatakan
22
bahwa “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan
oleh dana umum dengan tujuan melayani umum. ”
Dalam
bukunya
Pedoman
Penyelenggaraan
Perpustakaan
(Syahrial 2003: 3).
“ Perpustakaan Umum ialah perpustakaan yang
menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain
untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum
berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh
masyarakat. Setiap warga dapat menggunakan perpustakaan tanpa
dibedakan pekerjaan, kedudukan, kebudayaan dan agama.
Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat
dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya
sebagai tanda keanggotaan dari perpustakaan tersebut.”
Kesimpulan dari dua pendapat di atas adalah, perpustakaan umum
adalah perpustakaan yang menghimpun koleksi berupa buku, bahan
rekaman, bahan tercetak untuk kepentingan masyarakat umum, tanpa
membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan
sebagainya.
2.9
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu tentang kinerja telah dilakukan oleh Khozin
Abror dengan judul skripsi “ Persepsi Pemustaka tentang Kinerja
Pustakawan pada Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Daerah Kabupaten
Sragen”.
23
Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui persepsi pemustaka
tentang kinerja pustakawan yang bertugas di bagian sirkulasi dengan
menguraikan kinerja pustakawan melalui aspek kehandalan, daya
tanggap, kompetensi, kesopanan, komunikasi serta keamanan. Metode
yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik analisis deskriptif.
Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi
pustaka.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pemustaa
mengenai aspek-aspek tersebut di atas, pustakawan bekerja secara teliti
dalam proses kepengurusan layanan sirkulasi, kemudian respon dan
kesiapsediaan pustakawan memperoleh apresiasi positif dari pemustaka.
Pustakawan sudah bersikap ramah, sabar, bersahabat, disiplin serta
ditinjau dari aspek kompetensi pustakawan pengetahuan tentang tata
letak koleksi masih dianggap kurang. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa persepsi pemustaka tentang kinerja pustakawan pada
layanan sirkulasi sudah cukup baik.
Penelitian berikutnya sebuah skripsi dari Erni Dyah Susilowati
dengan judul “ Pengaruh Kinerja Pustakawan terhadap Kepuasan
Pengguna pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta”. Disebutkan dalam penelitian tersebut, tujuan dari
penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Kinerja Pustakawan
terhadap Kepuasan Pengguna pada Badan Perpustakaan dan Arsip
Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan
24
adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Alat yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner.
Uji validitas menggunakan rumus product moment, uji reliabilitas
dengan menggunakan program SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah
terdapat pengaruh positif antara kinerja pustakawan dengan kepuasan
pengguna yang ditunjukkan koefisien 0.790. semakin tinggi kinerja
pustakawan semakin tinggi kepuasan pengguna. Terdapat pengaruh yang
berarti antara kinerja pustakawan dengan kepuasan pengguna hal ini
ditunjukkan dengan t hitung sebesar 15.881 dan t sig sebesar 0.000.
Saran dalam penelitian ini hendaknya pustakawan diberikan
pelatihan yang berkaitan dengan cara-cara berkomunikasi dan etika
pelayanan yang lebih baik dan efektif, selain itu alangkah lebih baik jika
pustakawan selalu aktif, cepat tanggap, dan memberi kenyamanan dalam
melakukan pelayanan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain dan Jenis Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Penelitian deskriptif menurut Bogdan dan Biklen dalam Sugiyono (2008)
mengatakan beberapa karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut : 1) Qualitative research has the natural setting as the direct
source of data and the researcher is the key instrument. 2) Qualitative
research is descriptive. The data collected is in form of words of pictures
rather than number. 3) Qualitative research is concerned with process
rather than simply with outcomes or product. 4) Qualitative research
tends to analyze its data inductively. 5) “Meaning” of essential to the
qualitative appoach. Dengan kata lain, karakteristik penelitian kualitatif
antara lain adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi ilmiah, langsung
sumber data dan instrument kunci penelitian adalah peneliti.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif merupakan data-data yang
terkumpul berupa kata dan gambar, bukan berupa angka-angka. Penulisan
kualitatif merupakan
penulisan yang bermaksud untuk memahami
fenomena yang dialami oleh subjek penulisan, secara holistik, dan dengan
25
26
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Di dalam studi ini digunakan metode penulisan kualitatif.
Penulisan kualitatif menekankan data yang terkumpul berbentuk kata-kata,
gambar, bukan angka-angka. Kalaupun ada angka-angka, sifatnya hanya
sebagai penunjang. Tujuan penulisan kualitatif tidak selalu mencari sebabakibat sesuatu, tetapi lebih berupaya memahami situasi tertentu, mencoba
menerobos dan mendalami gejalanya dengan menginterpretasikan
masalahnya
atau
menyimpulkan
kombinasi
dari
berbagai
arti
permasalahan sebagaimana disajikan oleh situasinya (Moleong: 2007, 11).
Selain berorientasi pada proses juga bertujuan untuk mendeskripsikan
manajemen kinerja organisasi pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo, penulisan ini juga menganalisis
berbagai
permasalahan
pada
Kantor
Perpustakaan,
Arsip
dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
Desain
dalam
penulisan
ini
bersifat
deskriptif
bertujuan
menggambarkan sasaran yang tepat, sifat-sifat individu, keadaan gejalagejala dari kelompok tertentu atau untuk menentukan frekwensi atau
penyebaran suatu gejala frekwensi adanya hubungan tertentu antara suatu
gejala-gejala yang lain dalam masyarakat (objek penulisan).
Data kualitatif adalah data
yang
berbentuk kata-kata, bukan
dalam bentuk angka, yakni data yang diperoleh melalui berbagai macam
teknik pengumpulan data misalnya wawancara, studi dokumen, diskusi
27
terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan
(transkrip).
Penulisan kualitatif menggunakan data berupa teks, kata-kata
tertulis, frasa-frasa atau simbol-simbol yang menggambarkan atau
merepresentasikan orang-orang, tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa
yang terjadi di dalam kehidupan sosial dalam Kantor Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
3.2 Sumber Data
Oleh karena lingkup penulisan ini adalah penulisan kualitatif, maka
teknik pengumpulan sampelnya menggunakan cara purposive sampling,
dimana penulis memakai berbagai pertimbangan, yaitu berdasarkan
konsep teori yang digunakan, serta keingintahuan dari pada penulisan
tentang karakteristik pribadi dari obyek yang diteliti.
Sumber data yang di gunakan dalam penulisan ini adalah :
1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung oleh
penulis melalui wawancara maupun observasi kepada
objek yang akan diteliti. Disebutkan juga Data Primer
adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan dari sumber
pertama (Andi Prastowo, 2011: 204).
28
Informan yang penulis gunakan pada penulisan ini ada 3 yaitu,
informan dari pustakawan, pemustaka dan Kasi Perpustakaan. Berikut
kriteria yang penulis ambil :
a. Informan Pustakawan
Penulis menggunakan Pustakawan karena Pustakawan
merupakan kunci dalam penulisan ini, Pustakawan yang
melayani dan membantu para pencari informasi untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
b. Informan Pemustaka
Dalam hal ini penulis menggunakan pemustaka dengan
kriteria
a. Yang tercatat sebagai anggota perpustakaan.
b. Yang aktif berkunjung ke perpustakaan.
c. Yang berstatus siswa di Kabupaten Sukoharjo.
d. Yang secara aktif berkomunikasi dengan pustakawan
baik untuk bertanya maupun meminjam bahan koleksi.
c. Informan Kepala / Kasi Perpustakaan
Penulis meminta Kepala / Kasi Perpustakaan menjadi
Informan dalam penulisan ini dikarenakan beliau yang
bertanggungjawab penuh terhadap segala yang ada di
perpustakaan tersebut baik sumber daya nya dan sumber
daya manusia. Kepala Perpustakaan yang mengetahui dan
mempunyai wewenang dalam pengambilan kebijakan-
29
kebijakan
guna
peningkatan
mutu
dan
kinerja
perpustakaan.
2. Data Sekunder, yaitu informasi yang telah dikumpulkan
pihak lain. Dapat berarti informasi tersebut diperoleh
dalam bentuk dokumentasi atau data laporan yang telah
tersedia. Data sekunder dalam penulisan ini berupa bukubuku maupun dokumen yang lain mengenai pembahasan
tentang kinerja, dan knowledge sharing yang berkaitan
dengan penulisan tentang implementasi KS terhadap
kinerja pustakawan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo.
Dalam hal ini penulis tidak bertindak
langsung
memperoleh data dari sumbernya, tetapi penulis bertindak sebagai
pemakai data. Data sekunder ini dapat diperoleh dari dokumen,
buku, data statistik, laporan dan lain-lain yang berhubungan yang
berhubungan dengan penulisan ini dan data-data yang telah diolah.
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek
dari
penulisan
ini
adalah
pustakawan
di
Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo. Informan
yang
penulis gunakan dalam penulisan ini adalah para petugas
30
perputskaan, kepala perpustakaan atau sub bidang yang berwenang
mengambil kebijakan sebagai pengganti kepala perpustakaan dan staf yang
bekerja.
Dapat
ditambahkan
informan
adalah
pemustaka
yang
mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan. Pengambilan data dari
sumbernya
Kemudian hasil wawancara dalam penulisan kualitatif
diharapkan mampu menjelaskan secara lebih mendalam dan fenomena
yang bervariasi dari persepsi informan.
Objek dalam penulisan ini adalah Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi
No. 17 Sukoharjo.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan sebuah cara yang penulis
gunakan untuk mendapatkan data. Penelitian ini menggunakan penulisan
kualitatif oleh sebab itu data yang diperoleh haruslah mendalam, akurat
dan tidak berbelit-belit atau jelas dan lugas. Sehingga penulis
menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara
mempelajari buku, makalah, majalah ilmiah, guna memperoleh
informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan
konsep-
31
konsep yang berkaitan dengan masalah penulisan sehingga dapat
dijadikan landasan bagi penganalisa data primer serta untuk
menunjang dan memperkuat dugaan dalam pembahasan masalah.
b.
Wawancara
Wawancara merupakan proses pengumpulan data
yang langsung memperoleh informasi langsung dari
sumbernya. Wawancara merupakan suatu proses interaksi
dan komunikasi. Hasil wawancara ditentukan oleh beberapa
faktor, yaitu pawancara, informan, topik penulisan yang
tertuang dalam daftar pertanyaan dan situasi wawancara
(Singarimbun, 2008: 192).
Wawancara merupakan percakapan antar dua orang
dengan maksud tertentu, dua orang tersebut adalah
pewawancara dan terwawancara yang akan memberikan
jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2010: 186).
Wawancara
dilakukan
untuk
mendapatkan
informasi dari responden. Penulis menggunakan wawancara
mendalam. Wawancara seperti ini mirip denan diskusi
sebuah subjek. Tujuannya mengumpulkan informasi yang
beragam, sebagian besar berisi pendapat, sikap dan
pengalaman yang dirasakan.
32
Wawancara
pertanyaan-pe