Hubungan Antara Obesitas Dengan Risiko Menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA)

  Hubungan antara Obesitas dengan Risiko Menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA) Oleh : Belliana 090100152

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

  Hubungan antara Obesitas dengan Risiko Menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA) Karya Tulis Ilmiah Oleh : Belliana 090100152

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

  

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Hubungan antara Obesitas dengan Risiko Menderita

Obstructive Sleep Apnea (OSA)

  Nama : Belliana NIM : 090100152 Pembimbing Penguji I

dr. Aliandri, Sp. THT-KL dr. Nelly Elfrida Samosir, Sp. PK

NIP: 19660309 200012 1 007 NIP: 19690906 200501 2 002

  Penguji II dr. Cut Aria, Sp.S NIP: 19781109 200312 1 001

Medan, 17 Desember 2012

  

Dekan

Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KGE

  

NIP: 19540220 198011 1 001

  

Kata Pengantar

  Puji dan Syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, yang merupakan salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan program pendidikan S1 fakultas kedokteran USU.

  Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pembimbing penulisan karya tulis ilmiah, dr. Aliandri, Sp.THT-KL, yang dengan sepenuh hati telah mendukung, membimbing, dan mengarahkan penulis mulai dari perencanaan penulisan sampai selesainya penelitian ini. Serta untuk dosen penguji yakni dr. Nelly Elfrida Samosir, Sp.PK dan dr. Cut Aria, Sp.S yang telah memberi kritik dan saran bagi penelitian ini. Ucapan terimakasih juga tidak lupa penulis ucapkan kepada keluarga yang selalu mendukung dan memberikan semangat demi kelancaran pembuatan hasil penelitian ini. Kepada teman-teman yang telah membantu penelitian ini, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan terbaik kepada orang-orang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan hasil penelitian ini.

  Penulis menyadari bahwa laporan hasil penelitian ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan laporan hasil penelitian ini.

  Medan, 6 Desember 2012

  

ABSTRAK

Latar Belakang: Obstructive Sleep Apnea ( OSA) merupakan salah satu tipe

  gangguan pernapasan saat tidur yang paling sering dan ditandai dengan episode kolapsnya saluran napas atas saat tidur yang berulang. Meningkatnya prevalensi obesitas berhubungan dengan meningkatnya risiko menderita OSA. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan risiko menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA).

  

Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross

sectional study . Sampel penelitian ini adalah para staf dan guru Yayasan Perguruan

  Sultan Iskandar Muda dan diambil dengan metode consecutive sampling sebanyak 52 orang, di mana 26 orangnya obesitas dan 26 orangnya lagi tidak obesitas. Data risiko menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA) diambil dengan menggunakan kuesioner penelitian yang diadaptasi dari kuesioner Berlin dan pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer.

  

Hasil: Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa 34.6% dari total responden adalah

obesitas dan memiliki risiko tinggi menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA).

  Berdasarkan hasil uji chi-square, terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan risiko menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA) (p= 0.000) (p< 0.05).

  

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara obesitas dengan risiko menderita

Obstructive Sleep Apnea (OSA). Tingginya risiko menderita Obstructive Sleep Apnea

  (OSA) dan berbagai macam penyakit pada orang yang obesitas dapat mengurangi usia harapan hidup dan kualitas dari kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu, disarankan bagi pembaca untuk menjaga agar berat badan tetap ideal dengan mengatur pola hidup yang sehat.

  Kata Kunci: hubungan, obesitas, obstructive sleep apnea

  

ABSTRACT

Backgrounds: Obstructive Sleep Apnea ( OSA) is the most common type of Sleep

  Disordered Breathing (SDB) and is characterized by recurrent episodes of upper airway collapse during sleep. Increased in the prevalence of obesity associated with the increased in the prevalence of OSA risk. For that reason, the aim of the study is to find out if there is a relationship between obesity with the risk of Obstructive Sleep Apnea (OSA).

  

Methods: This is an analytical research with cross-sectional approach. The sample

  was stuffs and teachers from Yayasan Perguruasn Sultan Iskandar Muda. The sampling method was consecutive sampling with a sample size of 52 people, which 26 people are obese and 26 people are non-obese. The risk of Obstructive Sleep Apnea (OSA) data was taken using questionnaire that is adapted from Berlin Questionnaire and the measurement of Body Mass Index (BMI). Data analysis was performed using computer programme.

  

Result: The result showed that 34.6% of total respondents are obese and high risk for

  Obstructive Sleep Apnea (OSA). Based on the result of the chi-square test, obesity had a significant correlation with the risk of Obstructive Sleep Apnea (OSA) (p= 0.000) (p< 0.05).

  

Conclusion: There is a significant correlation between obesity with the risk of

  Obstructive Sleep Apnea (OSA). The high risk for Obstructive Sleep Apnea (OSA) and various disease in obese people can reduce life expectancy and quality of life itself. Because of that, it is recommended for readers to keep weight remains ideal by manage a healthy lifestyle.

  Key words: relationship, obesity, obstructive sleep apnea

  

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Pengesahan.....………..………………………………………... i Kata Pengantar…..……………………………………………………… ii Abstrak..………….……………………………………………………… iii Abstract.......…..….……………………………………………………… iv Daftar Isi………….……………………………………………………… v Daftar Tab el…..….……………………………………………………… vii Daftar Gambar..….……………………………………………………… viii Daftar Singkatan………………………………………………………… ix Daftar Lampiran………………………………………………………… x

  BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 3 1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 3 1.3.1. Tujuan Umum ......................................................... 3 1.3.2. Tujuan Khusus......................................................... 3 1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 5

  2.1. Obesitas .................................................................................. 5 2.1.1.

  Definisi Obesitas ..................................................... 5 2.1.2. Pengukuran Obesitas ............................................... 5 2.1.3. Epidemiologi Obesitas ............................................ 7 2.1.4. Pencegahan dan Penatalaksanaan Obesitas ............. 10

  2.2. Obstructive Sleep Apnea (OSA) ............................................. 11 2.2.1.

  Fisiologi Tidur ......................................................... 11 2.2.2. Sistem Pernapasan saat Tidur .................................. 14 2.2.3. Gangguan Pernapasan saat Tidur ............................ 16 2.2.4. Definisi OSA ........................................................... 17 2.2.5. Klasifikasi OSA ...................................................... 17 2.2.6. Epidemiologi OSA .................................................. 18 2.2.7. Faktor Risiko OSA .................................................. 19 2.2.8. Diagnosis OSA ........................................................ 19 2.2.9. Pencegahan OSA ..................................................... 22 2.3. Hubungan antara Obesitas dengan Obstructive Sleep Apnea 23 2.3.1.

  Anatomi Saluran Napas........................................... 23 2.3.2. Mekanisme Patofisiologi Obesitas Menyebabkan

  OSA ......................................................................... 25 2.3.3.

  BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL .... 29

  5.1. Hasil Penelitian ...................................................................... 38 5.1.1.

  6.2. Saran ....................................................................................... 47

  6.1. Kesimpulan ............................................................................ 47

  BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 47

  Daytime Sleepiness (EDS) ...................................... 45

  Hubungan antara Obesitas dengan Gejala Excessive

  Sleep Apnea (OSA) ................................................. 45 5.2.4.

  Mendengkur dan Risiko Menderita Obstructive

  Gejala Mendengkur ................................................. 44 5.2.2. Gejala Excessive Daytime Sleepiness (EDS) .......... 44 5.2.3. Hubungan antara Obesitas dengan Gejala

  5.2. Pembahasan ............................................................................ 44 5.2.1.

  Deskripsi Lokasi Penelitian .................................... 38 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel .............................. 38 5.1.3. Perbandingan Berbagai Karakteristik Responden ... 40 5.1.4. Hasil Analisis Data .................................................. 42

  BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 38

  3.1. Kerangka Konsep ................................................................... 29

  4.5. Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 36

  Uji Validitas dan Reliabilitas ................................... 35

  4.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 34 4.4.1.

  Populasi ................................................................... 32 4.3.2. Sampel ..................................................................... 33

  4.3. Populasi dan Sampel .............................................................. 32 4.3.1.

  Waktu Penelitian ..................................................... 32 4.2.2. Tempat Penelitian .................................................... 32

  4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 32 4.2.1.

  4.1. Jenis Penelitian ....................................................................... 32

  BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................................. 32

  Variabel Bebas ......................................................... 29 3.2.2. Variabel Terikat ....................................................... 30 3.3. Hipotesis .............................................................................. 31

  3.2. Variabel dan Definisi Operasional ......................................... 29 3.2.1.

  DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 49 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

  2.1. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas pada Orang Dewasa Berdasarkan IMT Menurut WHO ............................... 6

  2.2. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas pada Orang Dewasa Berdasarkan IMT dan Lingkar Perut Menurut Kriteria Asia Pasifik .................................................................. 6

  4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian .................. 37

  5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38

  5.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) ...................................................... 39

  5.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gejala Mendengkur .............................................................................. 39

  5.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gejala Excessive Daytime Sleepiness (EDS) ........................................ 39

  5.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Risiko Menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA) .............................. 40

  5.6. Perbandingan Jenis Kelamin Berdasarkan Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) .................................................................. 40

  5.7. Perbandingan Risiko Menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA) Berdasarkan Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) ....... 41

  5.8. Perbandingan Gejala Mendengkur Berdasarkan Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) ...................................................... 41

  5.9. Perbandingan Gejala Excessive Daytime Sleepiness (EDS) Berdasarkan Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) .................. 41

  5.10. Hasil Uji Tabulasi Silang antara Obesitas dengan Risiko Menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA) .............................. 42

  5.11. Hasil Uji Tabulasi Silang antara Obesitas dengan Gejala Mendengkur .............................................................................. 42

  5.12. Hasil Uji Tabulasi Silang antara Obesitas dengan Risiko Menderita Excessive Daytime Sleepiness (EDS) ...................... 43

  5.13. Hasil Uji Tabulasi Silang antara Gejala Mendengkur dengan Risiko Menderita Obstructive Sleep Apnea (OSA) ................... 43

  

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

  2.1. Persentase Status Gizi Penduduk Dewasa Menurut Kategori IMT dan Provinsi ...................................................................

  8

  2.2. Persentase Status Gizi Penduduk Dewasa Menurut IMT dan Karakterisitik Responden .......................................................

  9 2.3. Stadium Tidur Manusia ...........................................................

  14 2.4. Sleep Disordered Breathing Syndromes .................................

  16 2.5. Epworth Sleepiness Scale .......................................................

  21 2.6. Gambaran Pemeriksaan Polysomnography CSA dan OSA ....

  22 2.7. Anatomi Sistem Pernapasan ....................................................

  24

  2.8. Anatomi Saluran Napas Atas pada Orang Normal dan Orang Obesitas ...................................................................................

  25 2.9. Mekanisme Patofisiologi OSA ................................................

  26 2.10. Berlin Questionnaire ...............................................................

  28

  3.1. Kerangka Konsep Hubungan antara Obesitas dengan Risiko Menderita OSA .......................................................................

  29 5.1. Data Beberapa Penelitian tentang EDS dan Obesitas .............

  46

DAFTAR SINGKATAN

  AHI : Apnea/Hypopnea Index Balitbangkes : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan BB : Berat Badan CSA : Central Sleep Apnea CT : Computerized Tomography EDS : Excessive Daytime Sleepiness EEG :

  Electroencephalogram

  EMG : Electromyogram EOG : Electrooculogram ESS : Epworth Sleepiness Scale

  IMT : Indeks Massa tubuh LP : Lingkar Perut MSLT : Multiple Sleep Latency Testing NHLBI : National Heart, Lung, and Blood Institute NREM : Non-Rapid Eye Movement OSA : Obstructive Sleep Apnea OSAH : Obstructive Sleep Apnea/Hypopnea OSAHS : Obstructive Sleep Apnea/Hypopnea Syndrome OSAS : Obstructive Sleep Apnea Syndrome PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronik RDI : Respiratory Disturbance Index REM : Rapid Eye Movement SDB : Sleep Disordered Breathing TB : Tinggi Badan

  VLPO : Ventrolateral Preoptic Nucleus