Æ temperatur berkurang Spesies serta zat kimia semakin bertambah

  ATMOSFI R = L. UDARA = UDARA YANG MELI PUTI PLANET BUMI

  ATMOSFIR ATMOSFIR

  Lapisan Atmosfir

  • Lapisan Udara • Udara yang meliputi planet Bumi Sinar Matahari Rotasi Bumi Lapisan Atmosfir Permukaan Bumi Gaya Tarik Bumi

  Sumber: Cunningham, 2004

TROPOSFI R:

  Udara tercampur baik Æ homogen Semakin tinggi Æ temperatur berkurang Spesies serta zat kimia semakin bertambah

  LAPI SAN SUHU ( O

C) ALTI TUDE ( KM) UNSUR KI UTAMA

  TROPOSFI R STRATOSFI R MESOSFI R THERMOSFI R

  15

  • – (-)56 (-)56 – (-) 2 (-2)
  • – (-92) (-92)
  • – 11 11 – 50

  85

  x

  50

  • – 85
  • – 500 N
  • 2 ,O 2 ,CO 2 ,H 2 O O 3 O 2 ,NO O 2 ,O,NO

      Sumber pencemar Udara

      , CO, J

      2

      , NO

      3

      0.01% O

      2

      , Xe, SO

      2

      , H

      4

      , KR, NO

      Revolusi Industri Æ peningkatan CO

      0.03% Trace : Ne, He, CH

      2

      20.95% Minor : Ar 0.93%

      2

      78.08% O

      2

      Mayor : N

      Hujan asam Greenhouse Effect KOM POSI SI ATM BAW AH , KERI N G, BEBAS PEN GOTORAN :

      2 O sebesar 31%, 151% dan 17% Anthropogenic climate change

      4 , dan N

      2 , CH

      CO

      Transportasi Sumber Pencemar Udara Kebakaran Hutan

      SMOKE FROM BURNING REFUSE CO

      2 , CH

    4 Dioksin

      2,3,.7.8 tetra klhoro dibenzo-p-dioxin Gas SOx, H S, CO , HF,

      2

    2 HCl

      Metal (fume) Cd, As, Cr, Ni, Pb, Sb, Au, Cu, V, Si

      SISTIM PENGOLAHAN Kelompok Contoh Karbon oksida Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO 2 ) Sulfur Oksida Sulfur dioksida (SO 2 ), Sulfur trioksida (SO 3) Nitrogen oksida Nitrit Oksida (NO), Nitrogen dioksida (NO ), Nitro oksida (N O), 2 2 proses pembakaran amalgam, tanpa Foto 16. Masyarakat berkumpul melihat NO dan NO dapat membentuk NO 2 x menghiraukan behaya uap ir raksa Senyawa Organik Volatil Metan (CH ), Propana (C H ), Benzena (C H ), kloroflorokarbon 4 3 8 6 6 (CFC s )

      Partikel tersuspensi Partikel solid (debu, jelaga, asbest, timah-Pb, garam2 nitrat dan sulfat), tetesan asam sulfat, PCBs, dioksin, pestisida) Photochemical Oxidant Ozon (O 3 ), Peroxyacyl nitrates (PANs), Hidrogen peroksida Foto 15 Proses permbakaran Bulion (H O ), aldehida 2 2 Senyawa-senyawa radioaktif Radon-222, iodine-131, Strotium-90, Plutonium-239 Foto 17.Bulion hasil pembakaran, kadar emas Senyawa-senyawa toksik Sejumlah kecil dari 600 senyawa toksik (volatil), 60 diantaranya berkisar antara 75-77% karsinogenik pada hewan uji

    • Sumber: CO

    2 O

    • CFCs (Chlorofluorocarbons) merupakan penyerap infrared terkuat
    • Carbon management:
    • Bersifat menahan (menjebak) panas Æ menyebabkan perubahan iklim bumi.
    • Era industri Æ meningkatkan konsentrasi CO

      Efek Terhadap Kesehatan

      (absorbsi) infra red lebih kuat, tetapi berada di udara lebih cepat (pendek). Lifetime metan 12,23 tahun

      Mengurangi limbah dari bahan bakar fosil, perhatian lebih difokuskan pada CO2 karena CO2 bertahan lebih lama dibandingkan senyawa lain, CO2 bertahan s.d. 120 th.

      Greenhouse Gasses

      2 setiap tahunnya.

      Æ penyebab utama perubahan iklim, akibat antropogenik, pebakaran fossil, pembuatan semen, pembakaran hutan dan grassland serta aktivitas manusia lainnya telah menghasilkan 30 juta CO

      2

      4

      , dan N

      , CH

      2

      , dan N

      4

      , CH

      2

      Greenhouse Gases

    2 O telah sampai 31%, 151% dan 17%.

    • Gas metan serta gas lainnya mempunyai kemampuan menyerab
    • CO

    • Kesehatan manusia
    • Meningkatkan probabilitas serangan jantung, penyakit sistem pernafasan dan kanker paru2
    • Efek kronis: Bronchitis dan emphy>Tumbuhan • kerusakan membran sel sensitif, seperti efek iritasi pada paru2 manusia
    • pada oksidasi tingkat toksik menyebabkan kerusakan klorofil dan menghilangnya warna, selanjutnya mematikan dan menghasilkan necrotic
    • Penurunan Jarak Pandang

      1. Pulmonary Irritans: SO

      3 , dan CH

      2 S,CO, NH

      2 , H

      5. Asphyxiants: CO

      4. Agent penyebab demam: Mn, Cobalt, Zn,

      3. Agen penyebab granuloma: Berilium,

      2. Debu

      2 , Ozon, NO x

      Respiratory pollutant Menimbulkan dampak/efek terhadap jaringan pada sistem sal. pernafasan Terbagi menjadi:

      Klasifikasi Bahan Pencemar Berdasarkan Efek terhadap Kesehatan

      Efek Pencemaran Udara

      Morbiditas naik/165 Kelainan jaringan paru- paru dan jantung New Orleans USA, 1955 Industri Gandum 200perhari/2 Asthma Yokohama, Jepang, 1946 Industri, pemanasan rumah Tidak diketahui Asthma, emphysema

      Poza Rica, Mexico, 1950 Kilang Minyak 320/22 Kelainan jaringan paru- paru, susunan syaraf pusat New York, USA, 1953 Industri, Kendaraan bermotor, pemanasan rumah

      London, 1952 Industri, pemanasan rumah Tidak diketahui/4000 Kelainan jaringan paru- paru

      Donora, USA, 1949 Industri Baja, dll/ SO 2 , sulfat 5910/20 Kelainan jaringan paru- paru

      Industri Baja, dll/ SO 2 , F, Oxida 6000/60 Peradangan jaringan paru-paru

      Bencana Pencemaran Udara (Soemirat, 2002) Lokasi Sumber/jenis pencemar Jumlah penderita/kematian Kelainan Meuse Valley, Belgia, 1930

    • Respiratory pollutant
    • Systemic pollutant
    • Host specific pollutant

      4 Systemic pollutant Menimbulkan efek pada lebih dari satu organ tubuh, krn masuk ke alat pencernaan, sistem peredaran darah Æ organ tubuh lain: lambung, sistem susunan syaraf pusat dan sal. air seni Contoh: Pb, Hg, Cadmium, Fluorida, Organofosfat Chlorinated Hydrocarbon

      Personal sampler pump Patch Patch I nsektisida, Cd, Pb dapat menimbulkan keracunan sistemik, yaitu keracunan ke seluruh tubuh

      Host specific pollutant Menimbulkan reaksi seperti alergi, kanker dan mutan Contoh:

      Formaldehyde Thiocyanate Strontium Nickel Asbestos Selenium

      Arsenik Methyl mercury Lead Chlorinated Hydrocarbon Pengaruh Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAHs)

    EFEK PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN

      terhadap kesehatan

    • sulfat, SO

      2 , NOx, dan O 3 Æ senyawa-senyawa pengoksidasi kuat

    • Bronchitis pada anak usia 2 – 4,5 tahun

      Æ menimbulkan iritasi dan merusak jaringan halus mata dan paru- paru.

    • 56% lebih tinggi pada balita dan menimbulkan
    • materi-materi halus, tersuspensi dan partikulat Æ berpenetrasi

      gangguan paru-paru anak-anak sampai ke dalam paru2 Æ menyebabkan iritasi, luka bahkan tumor

    • Columbia University Center for Children
    • Pb dan CO mengikat hemoglobin dan mengganggu aliran oksigen ke

      Environmental Health : otak

    • – Penelitian terhadap 60 bayi baru lahir – uji darah pada tali pusar bayi Æ 7,2 kelainan kromosom/1000 sel darah putih

      Perhatikan partikel dengan ukuran: pada bayi dengan ibu yang banyak terpapar polusi udara < 2,5 µm, karena dapat mengandung Cd, Pb dan PAH (Crosby, •

      1998)

    • partikel dengan ukuran antara ~ 0,1 – 1 µm, hanya mewakili ~5 % dari jumlah total partikel udara tetapi 50% bagian darinya merupakan senyawa organik

      Efek kesehatan Kanker : Pertumbuhan sel yang tidak terkendali Contoh : asbes, bensidin zat radioaktif,

    • Teratogen: Cacat (radioaktif, helium)

      chromium dan PAH

    • Sistemik : Racun yang menyerang hambpir ke seluruh organ tubuh (Pb, Hg, Cd, F, Va, Ti, Tel)
    • Ekonomik : racun yang dibuat dan diperlukan untuk pembangunan ( pestisida, insektisida)

      Efek kesehatan Lung of a rat after exposure to diesel exhaust Lung of a rat after exposure to diesel exhaust

    • Fibrosis

      Exposed to Diesel Exhaust Exposed to Diesel Exhaust Expose to Clean Air Expose to Clean Air

    • Granuloma: Benjolan akibat proses peradangan menahun (berilicosis)
    • Demam: Meningkatnya temperatur tubuh (Mn,Zn,Sn, As, Cd)
    • Asphyxia: keadaan dimana darah & jaringan kekurangan O

      2

    • Alergi: Reaksi berlebih terhadap materi tertentu (debu organik & anorganik)
    • Kanker: Pertumbuhan sel yang tidak terkendali ( benzidin& garam-garam, Cr)

      Compared to the normal pink lung, it has been blackened by soot National Institute for Environmental Studies, Japan

    • Mutasi: Perubahan susunan & jumlah gen (radioaktif)

      Pneumoconiosis Efek Biologis

      Fibr osis : Pertumbuhan jaringan ikat dalam jumlah yang berlebihan (silikosis, cobaltosis, baritosis, asbestosis,

    • Terutama disebabkan pencemar yg bersifat iritasi

      bagasosis dll)

    • Berylliosis disebabkan oleh Beryllium

      Pe n y e ba b fibr osis:

    • Bagassosis disebabkan oleh Bagasse

      Silica bebas, besi, cobalt , barium , berilium , asbes, karbon Pe n y a k it : pneum oconiosis ( par u- paru berdebu) Pneumoconiosis

    • Pneumoconiosis atau yang disebut coal workers' pneumoconiosis, dust

      disease , miner's asthma, atau black lung disease adalah penyakit

      paru-paru yang disebabkan karena terhirupnya debu batu bara atau debu-debu yang berisi mineral-mineral.

    • 7 tipe Pneumoconiosis :

      9 Asbestosis

      9 Siliciosis 9 Coal worker's pneumoconiosis.

      9 Talc pneumoconiosis

      9 Kaolin (china clay) pneumoconiosis

      9 Siderosis of the lung

      9 Pneumoconiosis lainnya. Pneumoconiosis dapat juga disebabkan oleh terhirupnya barium sulfat, tin oksida, dan senyawa yang mengandung logam keras (cobalt dan tungsten carbide).

      Asbestosis Asbestosis

      Dada yang terpapar asbestos (menunjukkan plak di atas diagfragma)

      Asbestosis Lung cancer - light area cancer of pleura from asbestosis

      Gejala-gejala Asbestosis Pernapasan yang pendek, kesulitan bernapas, bahkan ketika sedang istirahat; Berkurangnya ketahanan fisik dan menghambat aktivitas; Batuk-batuk; Sakit pada dada

      2 )

      Asphyxia

    SULFUR DIOKSIDA (SO

      SUMBER Alam iah: Gunung berapi, pem busukan Buat an: I ndust ri m inyak, gas alam , bat u bara ( ekst raksi, produksi, proses) , Pem bakaran bahan bakar m engandung sulfur

    • Asphyixia: kondisi dimana tubuh kekurangan oksigen dan terakumulasinya CO2 (karbon dioksida) dalam darah dan jaringan yang berhubungan dengan respirasi.
    • Terjadi akibat paparan CO dalam udara
      • Gas t idak berwarna , t dk berbau
      • Precursor huj an asam
      • I rrit an t erhadap kulit , selaput lendir
      • Mudah diserap oleh selaput lendir; saluran pernapasan at as
      • Rendah Æ spasm e t em porer bronchioli t - dingin Æ spasm e lebih hebat
      • Sedang Æ produksi lendir di s.p.b.a
      • Besar Æ Peradangan hebat pada selaput lendir paralysis cilia, kerusakan epit helium

      ( t dk sam pai larynx)

      KONSENTRASI :

      Pem aparan yang berulang : hyperplasia/ m et aplasia epit hel Æ kanker ? Terhadap hewan ~ m anusia Terhadap t um buhan: kerusakan chlorofilÆchlorosis, nekrosis

      NITROGEN OXIDA (NO, N

      2 O, N

      I DENTI TAS

      5 , NO

      2 atau NO x

      ) SUMBER : I ndust ri perm inyakan Pem bakaran gas alam , bat u bara

      At m osfir NO

      2 : Toksisit as t ergant ung: Wakt u pem aparan Konsent rasi/ dosis

      50 – 100 ppm bbr p m enit Æ radang par u- par u 150 – 200 ppm bronchiolit is fibrosis oblit erans kem at ian dalam 3- 5 m g – pem aparan > 500 ppm Æ kem at ian dlm 2 – 10 hari

      “ SI LO FI LLERS DI SEASE” ( akibat ak um ulasi NO

      2 pada

      2 O

    HIDROGEN SULFIDA (H S)

      2 Alam iah: - Reak si- reak si fot okim ia dalam SUMBER * at m osfir

      Alam iah : Gunung berapi, gas bum i, pem busukan

    • * SUMBER
      • Hydrozoa di laut zat organik Buat an : I ndust ri ( m inyak, gas alam ) Buat an : Pem bakaran t idak sem purna

      I DENTI TAS & EFEK *

    • Tidak ber warna

      I DENTI TAS & EFEK *

    • Mengikat hem oglobin
    • Berbau busuk, lebih ber at dari udar a O Hb + CO Æ COHb + O

      2

      2

    • Korosif - > 100 ppm : Kelainan fungsi sy araf pusat , j ant ung & paru2
    • Melum puhkan susunan syaraf pusat pernafasan Æ k em at ian 250 ppm : Pingsan 750 ppm : Kem at
    • Kom plikasi : Penyakit paru m erokok

      OZON HIDROKARBON (Metan)

      Alam iah : St rat osfir, t roposfir

      Alam iah : - Tanam an

    • * SUMBER

      Buat an : I nst rum en volt age t inggi

      Dekom posisi zat organik -

    • * SUMBER

      dibuat ut k desinfeksi

    • Sum ur m inyak & gas bum i
      • * I DENTI TAS

      Buat an : Pem bakaran BBM - Tidak st abil, warna biru

    • I rrit an t erhadap saluran pernafasan
    • Masuk > larynx
      • * I DENTI TAS & EFEK

    • Bereaksi dg zat - zat organik

      Tergant ung: Jenis

    • Mem at ikan m akrofag
    • Dinding art eri paru- paru m enebal

      Konsent rasi

    • * Pem aparan berulang- ulang/ chronis : EMPHI SEMA

      Lam anya pem aparan

    PARTI KULAT

    • * SUMBER
    • * I DENTI TAS & EFEK

      Paru-paru Normal Paru-paru Emphysema Sumber: Miller, 1996

      Alam iah : Debu Buat an : Pem bakaran

      Tergant ung j enis fi, ki, bi, bent uk , ukuran ( aerodinam ika) Anorganik Hidup

      Tidak hidup Organik Debu

    • 5 – 10 mikron : tertangkap pada alat pernafasan bagian atas
    • 3 – 5 mikron : tertangkap pada alat pernafasan bagian tengah
    • 1 – 3 mikron : tertangkap pada alveoli (paru- paru bagian dalam)
    • 0,1 – 1 mikron mengikuti gerak Brown akan terbawa kembali keluar

      0.001

      0.01 100.0

      10.0

      0.1

      1.0 Partikel halus Partikel medium

      Partikel kasar

      Paint pigmen pollen Asap rokok Debu insektisida

      Photochemical smog Asap minyak Debu batubara Debu semen

      Metallurgical dust and fumes

    2.5 MOBIL PRIBADI - A.C. Depok – Gatot Subroto

    • Tidak dapat hidup lama di udara bebas
    • Tidak dapat berkembang biak
    • Kecuali: virus, telur2 cacing dan spora lainnya: tdk bertahan lama dalam udara bebas

      23 :0 7:

      11

      18 :0 7:

      11

      19 :0 7:

      11

      20 :0 7:

      11

      21 :0 7:

      11

      22 :0 7:

      11

      11 0: 07 :1

      11

      1 1: 07 :1

      1 2: 07 :1

      1 3: 07 :1

      1 4: 07 :1

      Mikroba:

    1 Mikroorganisme

      Penyakit Infeksi dari Lingkungan Udara: Agent Penyakit Corynebacterium diphtheriae Mycobacterium tubercolosis Bordetella pertusis Diplococcus pneumoniae Parotitis epidemica virus Virus varicella Virus Morbilli Virus Influenza Enterobius vermicularis Histoplasma capsulatum

      Diphteriae Tubercolosa Pertussis Pneumonia Parotitis epidemica Varicella Morbilli Influenza Oxyuriasis Histoplasmosis

      Sumber: Soemirat, 2004

      Penyakit menular ‘ Air Borne Diseases ‘ Penyebab Jamak

      Metazoa Bakteri Virus

      17 :0 7:

      16 :0 7:

      PM

      07 :1 1 9:

      0.05

      0.1

      0.15

      0.2

      0.25

      0.3

      0.35

      0.4

      0.45

      0.5 6:

      07 :1 1 7:

      07 :1 1 8:

      07 :1

      11

      1

      10 :0 7:

      11

      11 :0 7:

      11

      12 :0 7:

      11

      13 :0 7:

      11

      14 :0 7:

      11

      15 :0 7:

    FAKTOR BIOLOGIS

      Tuberculosis (TBC)

    • Tuberculosa Paru adalah penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja
    • Penyakit ini disebabkan oleh kuman (bakteri) yang hanya dapat dilihat dengan kaca pembesar (mikroskop).

    TBC USUS TBC PARU- PARU

      Cacar Air Cacar Air

    • Cacar air (chikenpox) adalah suatu penyakit

      Beberapa komplikasi yang bisa diakibatkan cacar air:

      menular yang disebabkan oleh infeksi virus Pneumonia , disebabkan infeksi sekunder dan dapat disembuhkan • varicella-zoster .

      sempurna Peradangan jantung • Peradangan sendi •

    • Peradangan hati

      Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa) •

      Ensefalitis (infeksi otak), dapat meninggalkan gejala sisa seperti •

      kejang, retardasi mental, dan gangguan tingkah laku

      Gangguan bola mata

    • Kelumpuhan saraf muka

      Varicella-zoster

      Morbili Severe Acute Respiratory Syndrom (SARS) Penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat akut, sangat berbahaya dan mematikan, dimana penularannya melalui udara. Virus utama penyebab SARS: virus coronavirus dan virus paramoxyviridae.

      SARS (Severe Acute Respiratory Syndrom)

      Gejala-gejala SARS antara lain:

      SARS (Severe Acute Respiratory Syndrom)

      CIRI_CIRI CORONAVIRUS: • Famili dari Coronavirus yaitu Coronaviridae.

    • sakit kepala
    • batuk
    • bersin
    • sesak napas seperti asma
    • sakit di dada terutama saat bernapas
    • demam suhu badan lebih dari 38 derajat Celcius • nyeri otot dan persendian
    • mual dan muntah
    • Struktur Coronavirus :
      • – Merupakan virus beramplop dengan ukuran 80-220 nm
      • – Terdiri dari RNA
      • – Merupakan jenis terbesar diantara virus-virus RNA
      • – Bersifat sangat infeksius
      • – Memiliki nukleokapsid dengan diameter 9-11 nm

      >Pada manusia umumnya menyerang terbatas pada saluran pernapasan atas, sedangkan pada saluran pernapasan bawah jarang terkena
    • Merupakan virus yang memiliki frekuensi mutasi yang tinggi
    • Coronavirus menempel pada reseptor sel target melalui duri-duri glikoprotein pada amplop
    Influenza Penyakit Influenza

    • Tersebar melalui udara (air borne disease) - Agen penyakit ini adalah RNA virus famili Orthomyxoviridae .
      • Agent : RNA virus famili Orthomyxoviridae Influenza dapat menyebar melalui saliva, sekresi nasal, feses dan darah yang telah terkandung virus didalamnya Infeksi dapat terjadi karena disebabkan adanya kontak dengan cairan tubuh atau permukaan yang terkontaminasi tersebut

      Anatomi virus Influenza Legionellosis Legionellosis

    • penyakit infeksi paru-paru yang dapat ringan atau menjadi berat dan menyebabkan kematian. sangat berkaitan dengan kondisi lingkungan air dan udara. •
    • demam, panas dingin dan batuk, dapat berupa batuk kering ataupun berlendir. Beberapa ada yang mengalami sakit otot, sakit kepala, kecapekan, • hilang nafsu makan, hilang kontrol terhadap koordinasi (ataxia) dan, kadang-kadang diare dan muntah-muntah.

      Legionellosis Legionella

      Legionella pneumophila dapat ditemukan di : Koloni bakteri ini menempel

    • air laut -genangan air bersih

      pada pipa-pipa karet atau

    • air tawar -sungai

      plastik yang berlumut dan tahan

    • lumpur -spa

      kaporit dengan konsentrasi

    • danau -pemandian air panas

      klorin 26 mg/l. Legionella dapat

    • mata air panas -air tampungan sistem air panas di rumah-rumah
    • hotel -air mancur buatan yang tidak terawat dengan baik

      hidup pada suhu 5,7°C - 63°C

    • endapan -lendir

      dan tumbuh subur pada suhu

    • ganggang -kerak 30°C - 45°C.
    • jamur -karat
    • debu -kotoran Legionella sp.
    • potting compost (pernah menjadi sumber perjangkitan di Australia) under UV
    • air menara sistem pendingin di gedung bertingkat illumination

      Bakteri ini juga bisa terdapat di peralatan rumah sakit seperti alat bantu pernapasan.

      Legionella Meningitis

      Meningitis

    • Inflamasi/iritasi dari lapisan (meninges) dan cairan

      Agent: Streptococcus pneumoniae atau Neisseria meningitidis

      sumsum tulang belakang yang melindungi otak dan tulang belakang, biasanya terjadi karena

      Tingkat kematian 10-15% dan 10-15% • penyebaran infeksi. Bertahan hidup: cacat permanent: tuli, lumpuh, dan keterbelakangan • mental. Meningitis Pengotor/pencemar udara Zat Fisis

      Jenis-Jenis Meningitis:

    • Kebisingan

      Cryptococcal Meningitis , disebabkan jamur Cryptococcus yang biasa •

      terdapat di tanah dan kotoran burung. Jamur ini tidak membahayakan, tapi dapat menjadi berbahaya dengan kondisi tertentu, seperti bila • Sinar Ultra Violet terkena pada orang yang terjangkit AIDS.

    • , disebabkan bakteri Meningococcus atau

      Meningococcal Meningitis Neisseria meningitidis . Meningitis jenis ini sangat berbahaya karena

    • Sinar-sinar dan Zat Radioaktif berkembang dengan cepat, dan sangat cepat menu>Neoplastic Meningitis , disebabkan penyebaran tumor yang sampai ke otak atau tulang belak
    • Temperatur

      Tuberculous Meningitis , disebabkan infeksi tuberkolosis. Meningitis ini •

      menjadi sangat berbahaya jika tidak cepat ditangani dan dapat menyebabkan kerusakan otak.

      , disebabkan bakteri yang menyebabkan syphilis. •

      Syphilitic Meningitis

      Orang yang terkena syphilis yang berada pada stadium lanjut dapat terkena meningitis kronis.

      Kebisingan Sinar Ultra Violet

    • Bising: campuran berbagai suara yang tidak • Sumber alamiah dikehendaki atau merusak kesehatan
    • Membantu pembentukan Vit D • UV (4000 – 3000) Ǻ Æ meningkatkan ju
    • AS, th 70 : peningkatan kebisingan s.d. 1 dB pigmen kulit pertahun

      kulit

    • UV (3200 – 2800) Ǻ Æ

       merah kanker

    • UV (2200 – 1700) Ǻ Æ  kulit
    • Sumber: jalan bebas hambatan, lalu lintas udara, konstruksi bangunan, dll
    • Tk Kebisingan daerah permukiman di Jakarta (56- 78) dB, telah melebihi dB maks 50dB.

      Kanker Kulit

      Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan • sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan kanker kulit antara lain : ter • (batubara) arsen (yang terdapat pada insektisida/pestisida), nitrogen mustard dan lain-lain.

    • sinar matahari merupakan factor utama yang menyebabkan keganasan kulit. Bagian sinar matahari yang diduga sebagai karsinogesnesis

      Malignant Squamos-cell Basal-cell adalah sinar ultraviolet B (UVB). melanoma cancer

      cancer Akhir-akhir ini, ditemukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker •

      kulit. Diantaranya adalah human papilloma virus (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV)

      UDARA TIDAK BEBAS Uda r a di da la m ge du n g- ge du n g : Ru m a h , pa br ik , se k ola h , dll. Je n is Pe n ce m a r : ba h a n y a n g m e n im bu lk a n pe n y a k it le bih ba n ya k Electric magnetic Field

      Lin gk u n ga n k e r j a da n r u m a h Kanker otak, Leukemia ??? DAPUR—> WANITA DAN ANAK Open Fire, Rural China

      PEMBAKARAN KAYU LEBIH BERBAHAYA DARIPADA ROKOK EFEK: Jantung (cor-pulmonale)

      Kanker paru-paru Pneumoconiosis TCDDÆ chloracne dll

      Akibat Perubahan Iklim – Global Warming Air Borne Disease di Indonesia tergolong 10 besar

    • Temperatur semakin tinggi menyebabkan penyakit menular seluruh dunia semakin meningkat
    • Pemuk
    • Cuaca semakin panas membuat virus, mikroba,
    • Ventilasi

      dan media pertumbuhannya semakin subur

    • Over crowing
    • Temperatur meningkat penyebaran mal
    • Poverty

      meningkat karena vektor (nyamuk) meningkat

    • Michael University Canbera menyatakan bahwa : Virus west nile dari Afrika juga meningkat dan menyebar ke Canada dan Amerika • Penyakit ensefalitis dan Hata virus menurun karena kedua virus bertahan pada suhu dingin

      Akibat Perubahan Iklim Peningkatan Paparan bertambah karena o suhu 1,8 – 4 C

    • Nyamuk pembawa virus dan demam dengue

      ÆBanyak penyakit bawaan vektor, (15 juta

    menyebar ke Eropa penderita malaria, dan 30 000 meninggal

    tiap tahunnyaÆ penghasilan berkurang dengan $190,8 juta/th; DHF?)

    • Chikungnya berasal dari Afrika Timur, Asia Tenggara, dan India merebak ke Italia, Perancis, dan Spanyol

      ÆBanyak kanker kulit, katarak mata

    • Malaria, demam dengue, dan diare meningkat

      ÆHasil panen berkurang (dengan peningkatan suhu, akan menimbulkan

      (pertanian,perikanan) banjir)

      

    KASUS di Indonesia Association between Pb-air and Pb-blood in

    Jakarta-Serpong 2004-2005

      0.14

      10 Pb-Air

      9 Pb-blood

      0.12

      8

      0.10

      7

      ) P (u

      b-

      6

      /m3

      0.08

      g bl g u /d o

      5

       ( od l) ir

      0.06

      4

    • -a Pb

      3

      0.04

      2

      0.02

      1

      0.00 EMC Trisakti HI Lbk Bulus Kr Jati

      Location TULANG+ SARAF….. JAKARTA – ¾42 sampai 48 persen anak menghirup timbel

    • TIMAH HITAM

      Pb timbal bersifat :

    • persistent dalam tubuh manusia,
    • neurotoksik
    • karsinogenik
    • bisa mengganggu sistem saraf pusat,
    • sistem fungsi ginjal, •pertumbuhan tulang.

      anak-anak berdampak serius, menyebabkan

      IQ??? penurunan tingkat kecerdasan atau IQ.

      Prinsip Pengelolaan Kualitas Udara Tujuan: Kualitas udara yang sehat

      Prinsip Pengelolaan Lingkungan Komponen yang diperlukan:

      Udara

    • Ambien Baku mutu Udara :
    • Emisi Inventarisasi Sumber Penanggulangan

    PRINSIP DASAR PENGELOLAAN UDARA

      Baku mutu udara ambien: Diberlakukan untuk udara, udara yang

      Iklim untuk melindungi sumber daya udara mengandung unsur melebihi baku mutu Æ

      UU Peraturan pelaksanaan standar udara telah tercemar

      Standar udara bersih Statis / point Baku mutu emisi (standard emisi):

      Standar Emisi Sumber-sumber Area Diberlakukan bagi sumber-sumber pengotor

      Moving Emisi cerobong pabrik Emisi kendaraan bermotor Standar kualitas bahan bakar

    • Catu Udara Bersih Untuk Ruangan Parkir : 6 x
    • Karbon Monoksida : 25 ppm (SK Menaker No. SE

      7 H

      Teknologi Penyelidikan epidemiologi Hukum

      Alamiah Buatan Sumber titik: cerobong Sumber bergerak: kendaraan bermotor Sumber area: pemukiman

      01/MEN/1997) Hasil Pengukuran (Studi Kasus: BIP, 2004) Ruangan CO (ppm) HC (ppm) Debit Udara (m3/jam) Basement Utama 25,15 5,4 141490 Lower Ground - - 314525 Basement 2 55,03 6,7 205448 Basement 3 221,71 3,3 51125 Penanggulangan: Inventarisasi Sumber: Klasifikasi:

      Volume Ruangan / jam (SNI 03-6572-2001)

      Baku mutu kualitas udara ambien (KEP-2/MENKLH/I/1988) Nilai Standar

      9 HC 0,24 ppm

      2,00 ppm

      3

      8 NH

      3

      No Parameter Baku mutu

      6 Pb 0,06 mg/m

      3

      5 Debu 0,26 mg/m

      4 Ox 0,10 ppm

      3 NOx 0,05 ppm

      2 CO 20,00 ppm

      0,01 ppm

      2

      1 SO

    2 S 0,03 ppm

      Sarana dan Prasarana yang diperlukan untuk Pengendalian Kualitas Udara Badan/jawatan khusus Tenaga ahli:

      Protokol Kyoto

    • Pembatasan emisi terkait dengan perubahan iklim global Æ membatasi emisi CO

      2

      , CH

      4

      , N

      2 O, CFCs, SO

      X .

    • Indonesia: Ratifikasi Protokol Kyoto dengan UURI No.

      Rekayasa: perubahan/pemilihan bahan di industri Pemantauan, fasilitas laboratorium Pusat Penyimpanan Data

      17 Tahun 2004

    • Pembatasan pada sumber:

      Penyuluhan Pencatatan kondisi meteorologi, koordinasi dengan industri

      Energi: Industri, Transportasi Industri: Kimia, Logam, dll Pertanian: Pengel. pupuk, Pembakaran residu pertanian, dll Limbah: Pembuangan limbah padat, pembakaran limbah, dll

    • INDONESIA TELAH MERATIFIKASI KONVENSI WINA DAN MONTREAL YANG MENGHAPUSKAN BAHAN- BAHAN PERUSAK OZON DAN MENETAPKAN PROGRAM IMPLEMENTASI SEJAK 1996/1997 DG KEPPRES 23/1992.