ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR PERUMUSAN ST

ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR
PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN
BERDAYA SAING
(Studi pada Dealer Honda Tunggul Sakti di Semarang)
Sri Yati Prawitasari
Dosen Pembimbing : Oktavianus Pamungkas SE,MM.

ABSTRACT
This study aims to determine the right marketing strategy and competitive by
first identifying, assessing internal factors and external environment affecting the
company. This is done by using the method of SWOT analysis (Strength, Weakness,
Oppurtunity, Threat), who coined by Albert Humphrey. SWOT Analysis is the
analysis used to evaluate business opportunities and threats in the environment as
well as strengths and weaknesses internal company owned.
This research was conducted by survey methods (interviews and
questionnaires) in the General Manager with company marketing staff and consumer
companies. The result is then analyzed by the method of SWOT Analysis Internal
Analysis External Analysis of SAP and ETOP. Internal factors, external, position and
type of business and corporate strategy is an independent variable, which means that
each variable does not do comparisons, but explain to each other and affect other
variables.

The results showed that the marketing strategy by companies is the
Investment Strategy, which the company's position in the SAFE position and type of
business is business IDEAL. This investment strategy means the corporate
environment supportive to invest and then reaping (harvesting). Companies can use
the previous company's strategy to improve some weaknesses companies and avoid
or defend against the threat of the company by creating a more competitive strategy.
Keywords: Company Strategy, SWOT, Internal Factors, External Factors

PENDAHULUAN

Perkembangan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin menonjol
akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian. Keadaan ini
menimbulkan persaingan yang tajam antara perusahaan, baik karena pesaing yang
semakin bertambah, volume produk yang semakin meningkat, maupun bertambah
pesatnya perkembangan teknologi. Hal ini memaksa perusahaan untuk lebih
memperhatikan lingkungan yang dapat mempengaruhi perusahaan, agar perusahaan
mengetahui strategi pemasaran seperti apa dan bagaimana yang harus diterapkan
dalam perusahaan. Oleh sebab itu persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau
kegagalan suatu perusahaan (Porter, 1993), dimana pesaing dengan menggunakan
pendekatan pasar adalah perusahaan-perusahaan yang memuaskan kebutuhan

pelanggan yang sama. Sehingga perusahaan harus lebih cermat membaca serta
mengantisipasi keadaan pasar sehingga dapat menciptakan produk yang berkualitas,
memberikan pelayanan yang berkualitas yang dapat memuaskan konsumen sehingga
dapat memenangkan persaingan.
Menurut Ardiansyah (2007), persaingan bisnis sesungguhnya adalah di mana
layaknya seperti arena pertandingan, maka perusahaan akan menggunakan berbagai
jurus-jurus “sakti dan pamungkas” agar bisa segera “menjatuhkan” lawan. Dalam
konteks ini, salah sedikit saja dalam mengambil keputusan bisnis, bisa berakibat
merosotnya penjualan produk kita dibanding produk kompetitor, begitu juga
sebaliknya.
Perusahaan perlu mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam
persaingan. Hal ini akan sangat membantu perusahaan dalam mengenali diri, serta
memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan
ancaman. Pernyataan ini juga diungkapkan oleh Guiltinan (1994), dimana dalam
menentukan strategi bersaing dan mengambil keputusan, seorang manajer harus
mengenali apa saja kelemahan, kekuatan, ancaman, peluang yang dimiliki perusahaan
serta mengenali keunggulan pesaing yang mungkin dimiliki.

Perusahaan mau tidak mau dituntut untuk selalu melakukan inovasi dalam
strategi bersaing. Dimana strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing

yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental dimana persaingan
berlangsung. Selain itu teori pemasaran modern menyatakan bahwa kunci sukses
sebuah perusahaan bersaing tergantung pada penyesuaian secara dinamis terhadap
lingkungan yang kompleks dan selalu berubah-ubah. Menurut Dwi Putra Darmawan
dan Ida Bagus Widia (2005) bahwa perubahan tersebut ditandai oleh naik turunnya
penjualan produk atau jasa yang disebabkan gejolak faktor ekstern (demografi,
keadaan, perekonomian, selera konsumen dan pesaingan) serta faktor intern
(penjualan oleh perantara dan penyedia keterbatasan sumberdaya, teknologi dan
motivasi manajemen).
Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi bersaing dengan cara
mencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatankekuatan eksternal tersebut. Pengembangan strategi bersaing ini bertujuan agar
perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal
sehingga dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal, yang sangat penting
untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen dengan dukungan optimal dari sumber daya yang ada (Freddy
Rangkuti, 2005). Pentingnya strategi adalah merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan jangka panjang dan terus menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang dihadapi oleh para pesaing dimasa depan untuk mencapai
keunggulan bersaing. Sedangkan menurut Jauch dan Glueck (1993), strategi adalah
rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang mengaitkan keunggulan

strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan
bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan.
Pentingnya perusahaan mengetahui faktor-faktor kunci sukses eksternal dan
internal lingkungan perusahaan merupakan nilai lebih untuk daya saing perusahaan.
Faktor-faktor sukses tersebut misalnya kualitas produk, harga produk. Yang membuat

analisis faktor-faktor lingkungan sangat penting bagi manajer atau manajemen
puncak adalah:
1.

Bahwa perusahaan tidak berdiri sendiri (terisolasi) melainkan berinteraksi
dengan lingkungan dan lingkungan itu sendiri.

2.

Pengaruh lingkungan sangatlah kompleks dan dapat mempengaruhi masingmasing bagian pada tiap bagian.

TELAAH TEORI
Strategi Pemasaran

Semua organisasi membutuhkan pemasaran untuk mencapai tujuan dan objektifnya,
jadi perusahaan memerlukan strategi yang berbeda-beda guna jangka panjang yang
digunakan bagi pedoman masing-masing tingkat perusahaan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2010), strategi pemasaran adalah logika
pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran
pemasarannya.
Strategi Pemasaran didasarkan analisis manajer perusahaan akan lingkungan
perusahaan baik internal maupun eksternal. Terdapat 3 elemen pokok menurut Fandy
Tjiptono (2006) dalam strategi pemasaran :
a.

Konsumen
Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berakhir

dengan kepuasan loyalitas pelanggan. Pemasar wajib memahami siapa saja
pelanggannya, preferensi, karakteristik, kebutuhan, dan keinginan, gaya hidup, serta
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka.
b.

Pesaing

Memenuhi kepuasan konsumen belumlah cukup. Apabila ada pesaing yang

sanggup memuaskan pelanggan dengan lebih baik, maka pelanggan akan beralih
kepesaing. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memperhatikan faktor persaingan
pula. Faktor tersebut meliputi siapa saja pesaing perusahaan, strategi, kelemahan,
kompetensi diri, serta relasi mereka.

c.

Perusahaan
Tujuan perusahaan dicapai melalui upaya memuaskan pelanggan. Caranya

tidak semata-mata dengan menekankan pada aspek transaksi, namun justru lebih
fokus pada aspek relasi. Untuk itu dibutuhkan strategi, kinerja, kompetensi diri,
sumberdaya (manusia, alam, finansial, teknologi, intelektual, informasi, dan waktu).
Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan tempat sukses masa depan mungkin akan berbeda dengan saat ini.
Perubahan produk yang ditawarkan oleh pesaing kadang sangat mempengaruhi
tingkat penawaran konsumen, selera konsumen kadang sangat berubah dengan cara
yang tidak terduga. Perkembangan teknologi sering secara tidak sengaja mengubah

fungsi produk, dan juga bagaimana bisnis perusahaan dijalankan, pembelian, logistik,
produksi, pemasaran, penjualan, dan pelayanan. Peraturan-peraturan ekonomi, politik,
dan sosial seringkali muncul, secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
kondisi perusahaan atau persaingan.
Untuk berhasil dalam lingkungan hari esok, kadang diperlukan perubahan
yang radikal. Jalan pikiran yang sudah kuno harus dipertanyakan dan dikaji lagi,
asumsi dan keyakinan yang sudah lama dipercayai harus disesuaikan dengan kondisi
lingkungan yang berubah. Struktur, sistem, dan sistem keputusan masa lalu harus
didesain ulang.
Perlu penyesuaian dan pengendalian diri terhadap pasar disaat terjadi
perubahan internal. Jembatan antara lingkungan eksternal dan internal sangat
diperlukan. Jika organisasi tidak merubah cara berpikir tentang lingkungan, maka
organisasi tidak dapat mendahului perubahan yang terjadi pada pelanggan, pesaing,
industri dan kebijakan pemerintah. Lingkungan memberi kesempatan bagi perusahan
yang dapat dan mau mengerti tentang lingkungan diperusahaan.

Faktor-faktor Lingkungan yang mempengaruhi Strategi Pemasaran menurut Kotler
(2000) :
Lingkungan Luar Perusahaan:
1. Lingkungan Demografi/Ekonomi

Lingkungan Demografi
Pembelajaran tentang populasi manusia, dilihat dari ukuran, kepadatan, lokasi, umur,
gender, ras, tempat tinggal,dan statistik-statistik lainnya.
Lingkungan Ekonomi
kekuatan pembelian. Terdiri dari faktor-faktor memberi efek pada kekuatan
pembelian konsumen dan pola pembelian. Pemasar harus teliti akan trend dan pola
pembelian konsumen.
2. Lingkungan Politik
Lingkungan politik terdiri dari hukum, peraturan yang berlaku, agen pemerintah,
kebijakan, dan pemerintah.
3. Lingkungan Teknologi
Merupakan faktor yang paling mempengaruhi pembentukan untuk masa depan
sekarang.

Sikap

terhdap

teknologi


tergantung

pada

sikap

kita

terhadap

kemudahan/keajaiban yang dapat dilakukan teknologi atau kesalahan yang dapat
disebabkan oleh teknologi.
4. Lingkungan Sosial/Budaya
Lingkungan Sosial

:

grup-grup pendorong dari beberapa organisasi individu

masyarakat.

Lingkungan Budaya : Lingkungan budaya terbuat dari faktor yang yang berefek
pada nilai dasar sosial, persepsi, pilihan/preferensi, dan sikap.
5. Konsumen
Konsumen adalah aktor terpenting dalam lingkungan internal perusahaan. Tujuan
seluruh sistem penyaluran nilai untuk target konsumen dan menciptakan relasi
dengan mereka.

6. Supplier
Merupakan hubungan yang penting bagi pemasaran sebagai sistem penyalur
nilai kemasyarakatan. Mereka memberikan sumber daya yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Masalah dengan supplier dapat
berefek serius pada pemasaran. Manajer pemasaran harus dapat melihat supply yang
tersedia dan biaya.
7. Pesaing
Pernyataan dari konsep pemasaran adalah jika ingin menjadi sukses, sebuah
perusahaan harus menghasilkan nilai konsumen yang lebih dari beradaptasi dari apa
yang dibutuhkan konsumen. Mereka juga harus memiliki keunggulan strategi dengan
memosisikan penawaran mereka lebih dari penawaran mereka dan penawaran pesaing
dipikiran konsumen
8. Perantara Pemasaran

Perantara pemasaran membantu untuk promosi, penjualan dan distribusi
produk ke pembeli akhir. Mereka termasuk reseller, firma distribusi fisik, agen
pelayanan pemasaran dan perantara dan biaya.
9. Publik/umum
Publik adalah

grup yang memiliki ketertarikan potensial atau dampak dari

kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Dapat diidentifikasi menjadi 5 tipe :
9.1

Publik keuangan

grup ini memberikan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pemasukkan,
investasi rumah, bank, pemegang saham.
9.2

Publik Media

grup ini membawa berita, fitur-fitur dan pendapatan editor. Termasuk koran,
majalah, radio, dan stasiun TV.
9.3

Publikasi masyarakat

Keputusan pemasaran mungkin akan dipertanyakan oleh organisasi konsumen, grupgrup lingkungan, grup-grup minoritas, dan lainnya. Publik ini membantu departemen
untuk lebih dekat dengan konsumen dan perkumpulan dimasyarakat.
9.4

Publik lokal

Kebutuhan yang perlukan oleh perusahaan harus menyadari tentang kebiasaankebiasaan publik umum terhadap produk dan aktivitas-aktivasnya.
Lingkungan Internal:
1.

Bauran Pemasaran
Dalam strategi pemasaran, perusahaan harus memperhatikan yang disebut

dengan bauran Pemasaran dimana perusahaan yang menghasilkan produk harus
memperhatikan 4p sedangkan untuk perusahaan pengasil jasa ditambah dengan
4p+3p :
2.1

Product (Produk)
Produk merupakan bentuk penawaran organisasi yang ditujukan untuk

mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2.2

Price/Pricing (Harga)
Keputusan bauran harga berkenanaan dengan kebijakan stretegi dan taktis,

seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi
harga diantara berbagai kelompok pelanggan.
2.3

Promotion (Promosi)
Bauran

promosi

tradisional

meliputi

berbagai

metode

untuk

mengkomunikasikan manfaat produk maupun jasa.
2.4

Place (Tempat)
Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap produk atau jasa

bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi lokasi fisik.
2.5

People (Orang)
Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital. Dalam organisasi jasa,

setiap orang memiliki dampak langsung bagi output yang diterima oleh pelanggan.
Sumber daya harus mempunyai kemampuan akan pengenalan produk (product

knowledge) secara mantap, sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal
kepada konsumen.
2.6

Physical Evidance (Bukti Nyata)
Karakteristik “tak dapat disentuh/dirasakan” menyebabkan pelanggan

potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan
resiko dipersepsikan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Bukti fisik
ini bisa dalam berbagai bentuk. Misalnya brosur, gedung, dan penampilan karyawan.
2.7

Process (Proses)
Proses produk atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen dengan

tingkat kontak pelayanan tinggi. Dalam bisnis jasa operasi terkait erat dan sulit
dibedakan dengan tegas.
2.8

Customer Service (Pelayanan Konsumen)
Makna pelayanan berbeda antar organisasi. Dalam sektor jasa, layanan

pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh
pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur bauran pemasaran ini tidak bisa
hanya pada departemen pelayanan pelanggan, tetapi menjadi perhatian dan tanggung
jawab semua personel produksi baik yang dipekerjakan organisasi jasa maupun
pemasok.

METODE PENELITIAN
Penentuan Sampel
Menurut Augusty T. Ferdinand (2006) populasi adalah gabungan dari seluruh
elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang
serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena dipandang sebagai
sebuah semesta penelitian. Sedangkan sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari
beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak
mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk
sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel.

Sampel penelitian ini terdiri dari pengunjung atau konsumen PT.Tunggul
Sakti Motor yaitu pengunjung yang pernah membeli produk atau merasakan
pelayanan yang diberikan serta pihak manajemen pemasaran perusahaan.
Kuesioner penelitian ini dibagi menjadi dua tipe dikarenakan jenis data yang
dibutuhkan berbeda. Pertama untuk mendapatkan data bobot dan rating dari internal
perusahaan, maka peneliti membutuhkan data yang didapat dari perusahaan, dan
dalam penentuan bobot serta rating dari eksternal perusahaan maka peneliti
membutuhkan data yang didapat dari dalam perusahaan serta rating dari konsumen.
Untuk kuesioner pertama, peneliti membutuhkan sample dari perusahaan,
dimana berikut adalah nama serta jabatan dari sampel yang menurut Tunggul Sakti
berhak menentukan bobot dan rating internal perusahaan:
1. Bapak Ir. Henry Tanudjaja sebagai General Manager
2. Bapak Herry Gea sebagai Sales Manager
3. Bapak Nur Asif sebagai Team Leader I
4. Bapak Agus Yuniar sebagai Team Leader II
5. Ibu Tri Tunggal Dyah Ayu sebagai Senior Sales Counter
Untuk kuesioner kedua, peneliti telah menentukan responden sebanyak 100
orang. Berdasarkan jumlah rata-rata penjualan Tunggul Sakti, dan berdasarkan
Augusty T. Ferdinand (2006) untuk menentukan besarnya sampel penelitian dimana
sampel dibagi-bagi dalam beberapa sub sampel, maka minimum 30 untuk kategori
sub sampel yang sudah memadai. Karena jumlah populasi secara pasti tidak
diketahui, maka pengambilan sample dapat menggunakan teknik Accidental
Sampling, yaitu orang-orang yang pernah membeli motor honda dan merasakan
pelayanan yang diberikan oleh Tunggul Sakti. Pengambilan sampel bagi manajemen
Tunggul Sakti menggunakan Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu dengan cara menentukan target elemen populasi yang
diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan datanya (Sugiyono, 2004).

Variabel Penelitian
Penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan
(Soeratno dan Lincoln Arsyad, 2008). Penelitiaan yang dilakukan karena adanya
hasrat ingin tahu manusia ini akhirnya akan mendorong pengembangan ilmu. Untuk
mempermudah suatu penelitian berangkat dan bermuara pada suatu tujuan yang jelas,
maka penelitian perlu disimplifikasikan ke dalam variabel (Augusty T. Ferdinand,
2006).
Ditinjau dari karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini diklasifikasikan
sebagai model penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi yang
bertujuan untuk menguji atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan status saat
ini dari subjek yang diteliti (Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999). Tujuan
penelitian deskriptif lainya menurut Supranto (2003), adalah untuk menguraikan
tentang sifat-sifat (karakteristik) suatu keadaan (keadaan prasarana, pasar, tingkat
kepuasan nasabah bank, penumpang GIA, pembeli di pasar swalayan).
Menurut Indriantoro dan Bambang Supomo (1999) variabel mandiri adalah
variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya. Variabel mandiri
dari penelitian ini adalah faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan, posisi serta
jenis usaha dan implementasinya terhadap strategi perusahaan yang berdaya saing.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Pada analisis ini akan dilakukan pembahasan mengenai perumusan masalah
yang sedang dialami oleh Tunggul Sakti. Metode Analisis yang digunakan adalah
SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunity, and Threat). Analisis SWOT itu sendiri
terdiri dari 2 metode

Analisis SAP
Analisis SAP (Strategic Advantage Profile) merupakan metode yang
digunakan untuk menganalisis faktor internal perusahaan yaitu kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
Analisis ini akan berkembang dengan baik jika perusahaan dapat mengembangkan
serta menggunakan kekuatan yang dimilikinya dengan guna menutup kelemahan
yang dimiliki oleh perusahaan.
Analisis Faktor Internal SAP
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Faktor-faktor Internal
kualitas produk yang dijual
variasi produk yang ditawarkan
brand image produk yang sudah dikenal
harga jual produk yang ditawarkan
Uang muka yang ditawarkan
Angsuran kredit yang ditawarkan
Kemudahan dan keterjangkauan lokasi
dealer
Suasana dan kenyaman dealer
Ketersediaan lahan parkir
Kesadaran dan partisipasi kosumen
terhadap BTL

Bobot
0,06
0,06
0,05
0,05
0,05
0,05

Rating
4,29
3,84
4,02
3,66
3,74
3,61

Skor
0,257
0,212
0,212
0,167
0,17
0,164

0,06

3,44

0,19

0,05
0,05

3,51
3,42

0,177
0,164

0,05

3,19

0,145

Efektifitas iklan ATL (brosur, spanduk)
Banyaknya frekuensi promosi
Proses dan kualitas pelayanan
Proses penjualan dan pembelian yang
ditawarkan
Proses dan kualitas pengiriman produk
Bukti fisik promosi ATL
Bukti fisik produk
Bukti kualitas pelayanan
Pengetahuan produk oleh orang-orang
dealer
Jangkauan pelayanan sampai dengan
pinggiran
TOTAL

0,05
0,06
0,05

2,87
2,91
3,39

0,131
0,161
0,163

0,05

3,43

0,181

0,05
0,05
0,05
0,05

3,36
2,91
3,12
3,15

0,153
0,147
0,15
0,159

0,05

3,17

0,167

0,05

2,97

0,142

1

3,411

Hasil Analisis SAP
Posisi Persaingan Tunggul Sakti
Posisi
Nilai
Persaingan
Avoid
1,00-1,67
Weak
1,68-2,35
Tenable
2,36-3,03
Favourable
3,04-3,71
Strong
3,72-4,39
Dominant
4,40-5,00
Sumber :Data Primer Diolah

3,411

Dapat dilihat ditabel bahwa total skor tertimbang faktor internal perusahaan diatas
adalah (3,411), yang berarti perusahaan berada diposisi FAVOURABLE ( Aman).
Posisi aman merupakan posisi dimana perusahaan memiliki kekuatan tertentu yang
dapat memperbaiki kondisi menjadi diatas rata-rata.
Analisis ETOP
Analisis ETOP (Environtmental Threat and Oppurtunity Profile) ini merupakan
metode yang digunakan untuk menganalisis faktor eksternal perusahaan dengan cara
melihat peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Metode ETOP terdiri atas 2 analisis :
1.

Analisis EOE (Environmental Oppurtunity Elements)
Analisis ini merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui apa saja

peluang yang dimiliki perusahaan dan sebagaimana besar perusahaan telah
memanfaatkan peluang tersebut.
Analisis ini akan memberikan hasil yang baik, apabila perusahaan berhasil
mengembangkan dan memanfaatkan semua peluang yang ada.

Faktor Eksternal Peluang
No
1
2
3

Faktor-faktor Peluang
Peluang pengaruh persaingan terhadap
perluasan pasar
Peluang pengaruh persaingan sesama
merk dalam peningkatan kualitas
pelayanan
Peluang peningkatan motivasi
differensiasi akibat produk pengganti

Bobot

Rating Skor

0,15132

4,6

0,695

0,14474

4,2

0,609

0,10526

2,6

0,273

4

Peluang hubungan kerjasama yang
baik dengan perusahaan leasing

0,10526

3,4

0,357

5

Peluang hubungan kerjasama yang
baik dengan perusahaan asuransi

0,11184

3,6

0,403

6

Peluang meningkatnya daya beli
masyarakat terhadap pembelian

0,14474

3,4

0,493

0,11184

3

0,336

0,125

3,6

0,45

7

Peluang kestabilan harga sepeda motor
Peluang minat konsumen terhadap
8
pembelian
TOTAL
Sumber : Data Primer Diolah

1

3,616

Dapat dilihat dari tabel diatas apabila total tertimbang analisis EOE
(Environment Opportunity Element) adalah sebesar 3,616.

2.

Analisis ETE (Environmental Threat Elements)
Analisis ETE merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui apa saja

ancaman yang mempengaruhi perusahaan. Hasil penelitian ini akan baik apabila
perusahaan mampu mengantisipasi dan bahan menghindari ancaman-ancaman yang
ada.

Analisis Ancaman
No

Faktor-faktor Ancaman

Bobot

Rating Skor

2

Ancaman Pengaruh persaingan beda
merk terhadap perluasan pasar
Ancaman pengaruh persaingan sesama
merk yang memiliki strategi promosi
yang lebih kompetitif dan efektif

3

Ancaman berkembangnya produk
pengganti

0,096

2,6

0,25

4

Ancaman hubungan kerjasama dengan
perusahaan leasing

0,103

3,2

0,33

5

Ancaman hubungan kerjasama dengan
perusahaan asuransi

0,115

3,2

0,368

0,109

2,4

0,262

1

Ancaman menurunnya daya beli
6
masyarakat terhadap pembelian
Ancaman pengaruh inflasi terhadap
7
kenaikan harga sepeda motor
Ancaman minat konsumen terhadap
pembelian dikarenakan kompetitor
8
menurunkan harga jual
TOTAL
Sumber : Data Primer Diolah

0,135

2,4

0,324

0,154

3,6

0,554

0,141

3,4

0,479

2,6
0,147
1

0,382
2,949

Dapat dilihat di tabel 4.6 diatas, dapat diketahui bahwa bobot tertimbang
untuk ETE (Environmental Threat Element) adalah sebesar 2,949.
Setelah mengetahui bobot tertimbang yang peneliti dapat dari kedua analisi ETE
(Environmenatal Threat Elements) dan EOE (Environmental Oppurtunity Elements)
tersebut, dimana nilai total tertimbang ETE adalah 2,949 sedangkan nilai tertimbang
dari EOE adalah 3,616 maka peneliti dapat menentukan posisi perusahaannya dengan
menggunakan Matrix ETOP.

Analisis ETOP
Tingkat Ancaman atau resiko Gagal
5

Peluang

Usaha

Usaha

Ideal

Spekulasi

Usaha

Usaha

Dewasa

Gawat

3

Sukses

1
3

5

Sumber : Data Primer Diolah
Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunity, and Threat)
Setelah peneliti menentukan posisi perusahaan melalui SAP yaitu Posisi
Favourable (Aman) dan jenis usahanya melalui ETOP yaitu pada usaha Ideal, maka
peneliti dapat melakukan analisis SWOT.
Analisis SWOT akan memberikan hasil yang baik jika perusahaan mampu
menggunakan setiap kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dengan baik serta
meminimalkan setiap kendala yang mungkin akan terjadi diperusahaan. Berikut ini
merupakan hasil dari analisis SWOT dari setian elemen-elemen yang mempengaruhi
Tunggul Sakti :

ANALISIS SWOT

ETOP
SAP

Ideal Bisnis

Mature Bisnis

Speculatif Bisnis

Trouble Bisnis

I

I

I

I

I

I

Dominant Position

I

Strong Posititon
Favourable
Position

I

Terrible Position

I

Weak Position
Avoid Position



D

C

D

D

D

D

D

D

D

D

D

C
C

C

C

I
C

C

C

Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan hasil diatas, dengan posisi aman perusahaan dan usaha
yang ideal, maka strategi yang digunakan adalah strategi investasi (invest).
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Peneliti menyimpulkan beberapa hal mengenai penelitian menggunakan
analisis SWOT ini. Antaralain adalah sebagai berikut :
-

Peneliti menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari Produk, Harga,

Tempat, Promosi, Proses, Bukti Nyata dan Orang-Orang untuk menganalisis faktor
Internal perusahaan. Pembobotan atau derajat kepentingan masing-masing faktor
ditentukan oleh manajemen dibidang pemasaran yang berasal dari perusahaan.
Sedangkan yang menilai faktor-faktor tersebut adalah konsumen Tunggul Sakti. Nilai
Tertimbang yang diperoleh adalah 3,411 yang berarti perusahaan berada diposisi
AMAN. Posisi AMAN adalah posisi dimana perusahaan memiliki kekuatan tertentu

yang dapat dipakai pada strategi tertentu dan dapat memperbaiki kondisi diatas ratarata.
-

Merk produk Honda menjadi faktor Internal perusahaan yang sangat kuat.

Selain itu terdapat proses kualitas pelayanan dari penjualan sampai pengiriman
sepeda motor, serta faktor harga kompetitif yang diberikan oleh perusahaan. Faktor
kelemahan perusahaan terletak pada faktor promosi, yang terutama pada promosi
ATL (seperti spanduk, brosur), bukti nyata akan promosi ATL dan juga kurangnya
jangkauan pelayanan pemasaran perusahaan.
-

Analisis faktor eksternal ditentukan dengan menilai besar peluang serta

ancaman yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antaralain
pengaruh kebijakan pemerintah, perluasan pasar, produk pengganti, kemampuan
perusahaan untuk menjalin kerjasama, kondisi perekonomian, serta persaingan.
Pembobotan atau derajat kepentingan serta masing-masing faktor ditentukan oleh
manajemen dibidang pemasaran yang berasal dari perusahaan. Nilai tertimbang yang
diperoleh untuk Peluang adalah 3,616 sedangkan untuk Ancaman sebesar 2,949 yang
berarti jenis usaha Tunggul Sakti adalah usaha IDEAL, dimana Tunggul Sakti
memiliki peluang sukses yang tinggi dan resiko gagal yang rendah.
-

Faktor-faktor yang mempengaruhi eksternal perusahaan adalah pemerintah,

persaingan, produk pengganti, kemampuan perusahaan menjalin kerjasama,
perekonomian indonesia, dan juga perluasan pasar. Bobot atau derajat kepentingan
dan juga nilai masing-masing faktor tersebut ditentukan oleh perusahaan. Dimana
dari analisis diatas, perusahaan memiliki peluang seperti perluasan pasar dikarenakan
kuatnya variabel produk, tingginya peningkatan kualitas pelayanan akan persaingan
sesama merk produk, dan minat konsumen terhadap pembelian.
KETERBATASAN
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan yang dialami peneliti dalam
melakukan penelitian :
1. Terhadap penelitian internal perusahaan, peneliti meneliti menggunakan
variabel pemasarannya saja, alangkah lebih baik apabila penelitian

selanjutnya, diteliti dengan variabel dari berbagai bidang, seperti bidang
keuangan, bidang operasionalnya dan bidang SDMnya.
2. Hasil analisis SWOT ini menginterpretasikan keadaan saat dimana kondisi
perusahaan saat ini.
3. Agar penelitian selanjutnya menghasilkan strategi pemasaran yang lebih
baik dan mendekati kondisi perusahaan keseluruhan, diharapkan
transparasi data mengenai keuangan, SDM dan operasional perusahaan.
SARAN
Menurut hasil dari pembahasan dan analisis diatas, maka rumusan strategi
yang dapat digunakan perusahaan adalah strategi ekspansi dimana strategi ini
membutuhkan investasi tinggi dan sumberdaya yang memadai. Berikut ini adalah
beberapa saran alternatif strategi ekspansi yang dapat diberikan berdasarkan pada
hasil analisis serta pembahasan untuk dapat dipertimbangkan oleh Tunggul Sakti
dalam menghadapi persaingan. Alternatif strategi dapat dibagi menjadi 2, yaitu
alternatif strategi jangka pendek dan alternatif strategi jangka pendek:
1.

Strategi Jangka Pendek

a.

Promosi yang terarah
Promosi merupakan hal yang penting dalam memperkenalkan perusahaan dan

produk serta jasa kepada masyarakat. Strategi promosi secara tidak langsung (ATL)
dapat ditingkatkan dengan cara menyewa papan iklan didaerah ramai orang baik itu
disekitar lokasi dealer maupun lokasi yang jauh dari dealer, seperti daerah simpang
lima atau pemuda. Selain itu promosi tidak langsung juga dapat dilakukan denga cara
membuat iklan melalui radio Semarang, seperti RRI, RCT atau imelda.
Promosi secara langsung (BTL) dapat ditingkatkan lagi dengan cara
mensponsori acara-acara atau kegiatan tertentu, seperti acara disekolah tingkat SMA
sampai kuliah, expo, seminar, acara musik dan disertai dengan pemberian edukasi
mengenai perusahaan dan produk, serta edukasi lain yang berhubungan dengan
kendaraan bermotor (contoh : edukasi mengenai keselamatan berkendaraan atau
edukasi syarat-syarat aman berkendaraan bermotor). Hal ini bertujuan untuk lebih

mengenalkan dealer kepada calon konsumen. Membentuk pola pikir konsumen,
apabila ingin membeli produk sepeda motor merk honda, maka calon konsumen akan
membelinya di dealer Tunggul Sakti.
b.

Pemanfaatan teknologi dan IPTEK
Memanfaatkan teknologi serta IPTEK dengan membuat situs perusahaan,

berisikan tentang profil perusahaan, sejarah singkat perusahaan, mencantumkan
daftar harga serta fasilitas dan pelayanan yang bisa didapatkan oleh calon konsumen.
Selain itu, terus memasukkan berita terkini mengenai kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh Tunggul Sakti. Hal ini selain mempermudah memperoleh informasi
mengenai perusahaan, produk serta fasilitas dan jasa yang ditawarkan Tunggul Sakti,
juga meningkatkan kesadaran konsumen akan keberadaan Tunggul Sakti.
c.

Differensiasi Pelayanan
Bersaing dengan sesama dealer dengan produk serta kualitas produk yang

sama tidaklah mudah. Tunggul Sakti haruslah menemukan differensiasi yang unik,
sehingga konsumen serta calon konsumen memilih untuk membeli produk di Tunggul
Sakti. Yang dapat dilakukan Tunggul Sakti adalah memberikan pelayanan yang
berbeda dan berkualitas. Untuk menunjang SDM yang kompeten dalam melakukan
pelayanan berkualitas pada konsumen, Tunggul Sakti dapat melakukan pelatihan
serta seminar untuk meningkatkan motivasi SDM. Hal ini sangatlah diperlukan agar
seluruh anggota memiliki satu visi misi dengan budaya perusahaan dan secara tidak
langsung, SDM akan memiliki semangat serta motivasi untuk melakukan yang
terbaik pada perusahaan dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
d.

Memperluas Jangkauan Pasar
Jangkauan Pasar adalah jangkauan pelayanan baik dalam memperkenalkan

produk dan menawarkan produk pada konsumen. Kurangnya jangkauan pasar
Tunggul Sakti dapat ditanggulangi

dengan cara menambah jumlah SDM yang

berperan aktif dalam pemasaran. Misalnya dengan menambahkan jumlah salesman
dan mengirim mereka kedaerah yang belum pernah terjangkau oleh Tunggul Sakti.
e.

Memantau kebutuhan dan keinginan konsumen saat ini

. Kebutuhan serta keinginan konsumen selalu berubah-ubah tiap waktu. Untuk
menentukan dan keinginan konsumen saat ini dapat dilakukan dengan melakukan
penyebaran kuesioner sederhana yang ditujukan pada konsumen. Penyebaran
kuesioner dapat dilakukan tiap 3 bulan sekali ataupun saat perusahaan merasa perlu
melakukan analisis kebutuhan dan keinginan konsumen.
f.

Menjaga Kepercayaan Aliansi
Kepercayaan merupakan hal yang riskan, apabila terjadi kekecewaan sekali

saja, hal yang tidak mudah untuk membangun kepercayaan lagi. Hendaknya Tunggul
Sakti terus menjaga kepercayaan aliansi-aliansi yang bekerjasama dengan Tunggul
Sakti dengan cara selalu melakukan atau melaksanakan sesuatu sesuai dengan
perjanjian dengan keduabelah pihak.
g.

Mempertahankan citra
Menciptakan citra yang baik akan mendorong penjualan produk. Pencitraan

yang baik yang telah didapatkan Tunggul Sakti ini diharapakan untuk terus
dipertahankan, karena penciptaan citra ini juga memposisikan keunggulan produk dan
juga pelayanan yang diberikan Tunggul Sakti. Pencitraan yang baik dapat didapatkan
dengan cara selalu mempertahankan kualitas disetiap waktu dan setiap saat.
Keunggulan citra baik juga berdampak pada loyalitas konsumen.
h.

Mengembangkan Daya Saing
Tunggul Sakti memiliki daya saing yang tinggi terutama pada kekuatan

produknya. Hal ini dapat diketahui melalui data pembahasan sebelumnya. Daya saing
merupakan faktor keberhasilan serta peluang yang sangat baik bagi perusahaan. Hal
ini menandakan bahwa Tunggul Sakti telah memperoleh nilai lebih dimata
konsumennya mengenai produk, dengan harga produk yang dapat melebihi pesaing
beda merk lainnya, tapi tetap menarik minat beli konsumen.
i.

Seleksi kualitas anggota Sales Force
Sales Force merupakan unit perusahaan yang bertugas dalam bidang

pemasaran produk. Tidak hanya dibutuhkan pengetahuan teori mengenai pemasaran,
karena nyatanya antara teori dan kenyataan berbeda jauh. Dibutuhkan Sales Force

yang tidak hanya berpengetahuan luas akan tetapi mempunyai potensi besar untuk
terus berkreatifitas. Bagaimana cara membuat konsumen menjadi loyal, bagaimana
untuk menarik konsumen, serta mengetahui calon pembeli potensial untuk
perusahaan. Seleksi sangatlah diperlukan dalam menyeleksi anggota Sales Force.
Seleksi dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan memberikan
studi kasus pada calon anggota.
j.

Meningkatkan koordinasi dan komunikasi lini atas sampai lini bawah dan juga

sebaliknya.
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap lini perangkat
perusahaan. Dari penyampaian informasi, ide, keputusan, hasil laporan, peraturan,
kebijakan sampai dengan pendelegasian tugas. Dengan komunikasi yang baik dan
mudah dipahami, maka akan meningkatkan koordinasi antar tiap bagian perangkat
perusahaan yang berpengaruh juga pada kinerja tiap anggotanya dalam melaksanakan
tugas serta kewajibannya dengan baik. Untuk meningkatkan koordinasi dan
komunikasi yang baik antar tiap bagian lini perusahaan, Tunggul Sakti dapat
melakukan beberapa hal. Antara lain memberikan memo selain komunikasi secara
langsung dalam pendelegasian tugas dari lini atas untuk lini bawah agar lebih jelas
dan menghindari komunikasi yang tidak tepat sasaran. Melakukan rapat setiap direksi
telah mengambil keputusan, membuat kebijakan serta peraturan baru, yang mana
dihadiri oleh setiap kepala bagian, yang kemudian disampaikan ke anggota
dibawahnya. Membuat kotak saran guna menuangkan segala ide, saran, serta kritik
yang dapat digunakan tiap anggota yang dapat meningkatkan dan membangun
perusahaan. Menggunakan bahasa komunikasi yang mudah dipahami dan tidak
bermakna ganda.
2.

Jangka Panjang

a.

Menambah Cabang Perusahaan
Untuk menjangkau pasar di Semarang hingga kepelosok, hendaknya Tunggul

Sakti berani untuk mengembangkan diri dengan cara menambahkan cabang, didaerah
yang belum terjangkau ataupun daerah Semarang yang belum terjamah pesaing dealer

yang lain, baik sesama produk, maupun dealer berbeda produk. Dapat dilakukan
dengan melakukan pembelian tanah untuk mendirikan cabang. Untuk itu, diperlukan
modal yang sangat besar, sehingga Tunggul Sakti perlu dengan cermat
memperhatikan

pendapatan

perusahaan,

memaksimumkan

pemasukan

dan

meminimumkan pengeluaran perusahaan dalam waktu jangka lama. Menambah
cabang perusahaan juga memberikan benifit lain bagi perusahaan, selain
meningkatkan jangkauan pasar, dapat juga sebagai investasi perusahaan.
b.

Monitoring Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Faktor internal merupakan faktor dari dalam perusahaan yang dapat

dikendalikan perusahaan. Walaupun demikian, pengamatan akan perkembangan dan
perubahan yang mungkin terjadi harus terus dilakukan. Seperti kualitas pelayanan dan
produktifitas pada setiap anggotanya baik lini atas sampai dengan lini bawahnya,
kebijakan harga yang disesuaikan dengan biaya dan pendapatan perusahaan, atau
kualitas produk, sampai dengan kebijakan strategi promosi.
Terus mengamati perkembangan faktor eksternal yang

mempengaruhi

perusahaan secara tidak menentu dan tidak dapat dikendalikan sangatlah penting bagi
pengembangan strategi perusahaan berkelanjutan. Seperti isu kebijakan pemerintah
mengenai pembatasan subsidi bahan bakar, kewajiban penggunaan pertamax,
pembatasan kendaran bermotor beroda dua di jam sibuk. Berkembangnya persaingan
sepeda motor, persaingan harga, kepercayaan untuk melakukan kerjasama, sampai
keinginan dan kebutuhan konsumen yang akan datang pada Tunggul Sakti.
c.

Menambah Aliansi
Menambah aliansi merupakan metode yang sangat baik dalam meningkatkan

dan mengembangkan perusahaan. Membangun kerjasama yang

baru memberi

kesempatan perusahaan untuk mendapatkan benifit serta peluang baru satu sama lain.
Perusahaan dapat melakukan kerjasama baru pada perusahaan atau instansi, seperti
kantor pos, telkom, pertamina atau perusahaan serta instansi yang memiliki
jangkauan pasar yang sangat luas dan sudah dikenal masyarakat.
d.

Meningkatkan Loyalitas Konsumen

Loyalitas konsumen merupakan hubungan konsumen yang tidak sekedar
hubungan pada rasioanal saja, tetapi merupakan hubungan yang jauh pada emosi
konsumen yang berarti hubungan jangka panjang yang berkelanjutan.

Loyalitas

konsumen dalam jangka panjang akan sangat menguntungkan perusahaan. Oleh
sebab itu, program Customer Retention, seperti kegiatan yang telah dilakukan
Tunggul Sakti untuk menjalin relasi dan meningkatkan loyalitas, dengan pemberian
penghargaan khusus atau pemberian hadiah pada konsumen dengan catatan
pembelian yang banyak diharapkan terus ditingkatkan.
e.

Mempertahankan dan meningkatkan reputasi Perusahaan
Dalam situasi dimana persaingan menjadi lebih ketat, reputasi merupakan

modal penting perusahaan yang mana sangat mempengaruhi kepercayaan baik calon
konsumen, konsumen, aliansi sampai dengan setiap inti perangkat perusahaan. Oleh
sebab itu, setiap kebijakan dan keputusan haruslah didasarkan pada kode etik yang
berlaku dan ditetapkan oleh perusahaan. Kode etik utama yang harus diperhatikan
oleh para pemasar adalah kejujuran dan keadilan dalam proses pemasaran, kode
etikdalam bidang promosi, kebijakan harga dan kode etik dalam riset pemasaran dan
komitmen dalam memajukan peradaban manusia.
f.

Melakukan Pengawasan dan Pengendalian
Memperbaiki kelemahan, menghindari ancaman serta memanfaatkan kekuatan

dan peluang yang dimiliki perusahaan bukanlah akhir dari sebuah rumusan strategi
berdaya saing. Pengawasan dalam prakteknya sangatlah penting agar strategi
pemasaran dapat berjalan sesuai rencana sesuai dengan visi misi perusahaan.
Pengawas diperlukan untuk mengendalikan setiap proses yang sedang berlangsung
diperusahaan, koordinasi satu sama lain sangatlah penting dalam prakteknya. Apabila
terjadi penyimpangan di salah satu prosesnya, hendaknya penyimpangan segara
ditanggulangi dengan cara mengambil tindakan dan memperbaiki rencana tersebut.
Perubahan rencana juga dapat terjadi diakibatkan karena faktor eksternal yang
mempengaruhi perusahaan bisa berubah dari waktu kewaktu, dan tidak menentu. Hal
ini

dilakukan

untuk

mengendalikan

setiap

perubahan

yang

terjadi.

Jadi

kesimpulannya adalah pengawasan sangat penting untuk terus memantau jalannya
proses strategi pemasaran diperusahaan serta perubahan yang mungkin terjadi di
perusahaan serta terlaksananya strategi berdaya saing perusahaan sesuai dengan visi
misi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Ardiyansah. 2007. Memahami Persaingan Bisnis.
http://4rd1.wordpress.com/?s=memahami+persaingan+bisnis&submit. diakses
5 Juni 2010.
Dwi Putra Darmawan dan Ida Bagus Widia. 2005. ”Strategi PT.Nanda Bangun Nusa
untuk Mempertahankan Posisi sebagai Market Leader dalam Pertamanan pada
Hotel. Denpasar: Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
Augusty T. Ferdinand. 1995. Manajemen Pemasaran. Hand out MM UNDIP.
--------------------------. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian
untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan disertai Ilmu Manajemen. Semarang:
Badan Penerbit UNDIP.
Ferrel,O.C and D, Harline.2005. Marketing Strategy. South Western: Thomson
Corporation.
Guiltinan, Joseph.P. 1994. Strategi dan Program Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.
Gusnur. 2008. Tantangan Pemasaran Abad 21. http://gusnur69.wordpress.com.
Diaksese 5 Juni 2010.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis: Untuk
Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Jauch, Lawrence and William Glueck. 1993. Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 1993. Manajemen: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Pengendalian. Jakarta: Erlangga.
-----------------. 2000. Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2010. Principles of Marketing. Thirteenth
Edition. New Jersey:Pearson Education,Inc.
Kotler, Philip and Philip Keller. 2006. Marketing Management. New Jersey: Pearson
Education, Inc

Kuncoro. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta:
Erlangga.
Porter, Michael E. 1993. Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Jakarta
Erlangga.
Porter, Michael E. 1997. Strategi:Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing.Jakarta
Erlangga
Eko Putra. 2003. Studi Mengenai Orientasi Strategi dan Kinera Pemasaran. Jurnal
JSPI: Vol II (1) Mei, h. 93-110.
Freddy Rangkuti. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka.
Soeratno dan Lincoln Arsyad. 2008. Metode Penelitian: Untuk Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Sugiyono.2004. Metode Penelitian Bisnis.Bandung: CV.Alfabeta.
J.Supranto. 2003. Metode Riset:Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Suwarsono Muhammad. 2002. Manajemen Strategi:Konsep dan Kasus. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Fandy Tjiptono. 2006. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia.
www.SeputarSemarang.com. Diakses 9 November 2010.
www.suaramerdeka.com. Diakses 29 Juli 2010
www.aisi.or.id. Diakses 29 Juli 2010.