Materi Ekologi Tanaman materi. doc 1

Thursday, 7 May 2015
MAKALAH EKOLOGI TANAMAN HORTIKULTURA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................iii
BAB
1.
2.
3.

II

PEMBAHASAN

Cahaya......................................................................................................2
Suhu..........................................................................................................7
Udara........................................................................................................8
Polusi Udara............................................................................................9
Tanah........................................................................................................11
Air..............................................................................................................14

Mulsa........................................................................................................15
BAB

1.
2.

PENDAHULUAN

Latar Belakang.........................................................................................1
Rumusan Masalah...................................................................................1
Tujuan
1
BAB

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

I

III

PENUTUP

Kesimpulan 16
Saran
16
DAFTAR PUSTAKA

17

BAB I
PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang

Budi daya tanaman holtikultura menghendaki perhatian yang serius, khususnya dalam
penentuan persyaratan ekologinya. Hal ini dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman sangat tergantung pada keadaan ekologi atau lingkungan di mana tanaman tersebut
tumbuh.
Apabila tanaman diusahakan pada lingkungan yang memenuhi kebutuhan syarat tumbuhnya,
dapat dipastikan tanaman tersebut akan tumbuh dan bereproduksi secara maksimal. Hal

sebaliknya akan terjadi apabila, tanaman tersebut tumbuh pada lingkungan yang tidak/kurang
mendukung.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi holtikultura
dapat dikelompokkan atas factor iklim (cahaya, suhu, dan keadaan udara) dan factor medium
2.
1.
2.
3.
3.
1.
2.
3.


tumbuh (tanah dan air)
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh factor iklim dalam pertumbuhan tanaman ?
Bagaimana pengaruh factor medium dalam pertumbuhan tanaman ?
Bagaimana jika kurang terdapat cahaya dalam pertumbuhan tanaman ?
Tujuan
Mengetahui pengaruh factor iklim dalam pertumbuhan tanaman.
Mengetahui pengaruh factor medium dalam pertumbuhan tanaman.
Mengetahui jika kurang terdapat cahaya dalam pertumbuhan tanaman.

BAB II
PEMBAHASAN
1.

Cahaya
Matahari adalah sumber energi terbesar bagi fotosentesis dan proses metabolism tanaman
lainnya, namun radiasi matahari yang mencapai ke bumi jumlahnya sedikit sekali,
sebagaimana diilustrasikan pada gambar dibawah.

Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai gas, uap air, dan debu sebagai komponen atmosfer

bumi yang menyerap sebagian besar radiasi matahari tersebut (misalnya ozon yang menyerap
cahaya gelombang panjang sehingga menghindarkan peningkatan suhu yang berlebihan pada
permukaan bumi). Jadi, atmosfer bumi pada hakikatnya adalah suatu selubung gas yang
menyaring sebagian besar cahaya matahari, dan hanya meloloskan cahaya tampak (visible

light) dalam jumlah yang cukup memadai untuk fotosentesis dan sedikit sekali meloloskan
cahaya tidak tampak (invisible light), sehingga suhu permukaan bumi tetap terjaga pada
tingkat yang moderat (sedang).

1.

Pengaruh Intensitas Cahaya
Berdasarkan kebutuhanya akan intensitas cahaya optimum, tanaman hortikultura dapat
dikelompokkan menjadi :

a. Tanaman yang menghendaki intensitas cahaya matahari rendah à tanaman naungan.
b. Tanaman yang menghendaki intensitas cahaya matahari sedang à tanaman setengah
naungan.
c. Tanaman yang menghendaki intensitas cahaya matahari tinggi à tanaman cahaya penuh.
d. Tanaman yang tumbuh dengan baik pada segala kondisi intensitas cahaya matahari à

tanaman cahaya dan naungan.
Apabila intensitas cahaya berada dalam kisaran yang optimum untuk pertumbuhan serta
perkembangan tanaman, dan tanaman tersebut mendapatkan perlakuan yang baik, maka akan
diperoleh hasil panen yang tinggi. Apabila intensitas cahaya berada dalam kisaran yang
optimum, maka jumlah energi yang tersedia untuk penggabungan CO 2 dan air menjadi sangat
rendah, sehingga pembentukan karbohidrat menjadi tertekan. Akibatnya, terjadi penurunan
pada hasil panen. Sementara itu, apabila intensitas cahaya berada di atas kisaran optimum,
maka hasilnpanen yang diperoleh juga akan mengalami penurunan dikarenakan :
a.

Berkurangnya kadar klorofil

b.

Meningkatnya suhu daun

c.

Penonaktifannya enzim dalam daun


2.

Pengaruh Kualitas Cahaya
Komposisi cahay dapat mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman, yang dapat dilihat dari
berat kering tanaman serta fase-fase vegetative reprofuksinya. Pada tanaman tomat, produksi
bahan kering akan lebih besar bila ditanam dibawah cahaya biru dibandingkan dibawah
cahaya putih atau hijau.
Pita cahaya mempengaruhi proses-proses fotoreaksi berada pada kisaran 300-800 nm.
Fotosentesi yang paling efisien adalah kisaran cahaya jingga-merah (650 nm) hingga biru
(440 nm) pada spectrum cahaya tampak.

3.

Pengaruh Lama Cahaya

Cahaya juga mempengaruhi berbagai respon respon tanaman lain, seperti perkecambahan,
pembentukan umbi, pembungaan, dan ekspresi kelamin. Pengaruh lama cahaya disebut juga
Fotoperiodesitas.

a.


Pengaruh Fotoperiodesitas dengan karbohidrat tanaman
Pada umumnya semakin lama periode cahaya, maka semakin banyak karbohidrat yang
dibentuk pada fotosentesis. Dan semakin pendek periode malamnya akan semakin sedikit
karbohidrat yang digunakan pada respirasi. Sebagai contoh, stroberi yang diusahakan pada
musim panas di daerah beriklim sedang memberikan hasil yang lebih besar dengan rasa buah
lebih manis dan aroma lebih baik dibandingkan stroberi yang dihasilkan di daerah tropic yang
panjang hari dan panjang malam relative sama.

b.

Pengaruh Fotoperiodesitas dengan saat pembentukan kuncup bunga
Periode cahaya juga menentukan inisiasi pembentukan kuncup bunga. Tanaman yang
menghendaki periode cahaya lebih panjang (14-16 jam perhari) daripada periode gelap untuk
inisiasi pembentukan bunganya disebut tanaman hari panjang, sedangkan tanaman yang
menghendaki lama cahaya lebih pendek (8-10 jam perhari) daripada periode gelap disebut
tanaman hari pendek.
Penggolongan tanaman berdasarkan kebutuhan panjang hari

2.


Suhu
Secara umum, pertumbuhan tanaman berlangsung pada kisaran minimum 4,5 oC hingga suhu
maksimum 36oC. Namun, untuk memungkinkan tanaman untuk melangsungkan fotosentesis
dengan laju maksimum dan respirasi normal tanaman menghendaki suhu yang disebut suhu
optimum. Oleh karena tanaman memiliki laju fotosentesis yang tinggi bersamaan dengan
belangsungnya respirasi yang normal dalam kisaran suhu yang berbeda, maka tanaman dapat

1.
2.

digolongkan sebagai berikut.
Tanaman daerah dingin (subtropis)
Tanaman daerah pana (tropis)
Penggolongan tanaman berdasarkan kebutuhannya akan suhu optimum

1.
2.
3.
4.


Hubungan Suhu Malam Optimum dengan Fase ppertumubhan Tanaman
Kerusakan Jaringan Akibat Suhu Rendah
Kerusakan Jaringan Akibat Suhu Tinggi
Pengaruh Suhu Malam Yang Tinggi

3.

Udara
Udara tersusun atas lebih kurang 78% nitrogen, 21% oksigen, 0,9 argon, 0,03%
karbondioksida, 0,07% gas lainnya. Selain itu, di dalam udara terdapat berbagai polutan dari
senyawa-senyawa organic dan anorganik yang sebagian besar merupakan produk dari reaksi

1.

fotokimia antara cahaya matahari dengan hasil pembakaran.
Oksigen
Oksigen sangat banyak terdapat di udara, dan tanaman akan mengalami kekurangan oksigen

2.


hanya bila terjadi banjir di perakaran.
Karbondioksida
Jika berlebihan CO2 akan menjadi racun bagi tanaman, tapi jika normal CO2 kehadirannya
sangat pentik bagi tanaman sebagai sumber karbon.

3.

Nitrogen
Penambatan nitrogen secara kimiawi dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut : udara
dikombinasikan dengan nitrogen (yang diperoleh daringas alam) untuk menghasilkan

ammonia (NH3). Ammonia dapat disimpan di dalam wadah bertekanan dan diinjeksikan
kedalam tanah, atau dapat dikombinasikan dengan CO2 untuk menghasilkan urea dengan
reaksi CO2 + 2 NH3 à CO(NH2)2 + H2O atau dengan asam nitrat untuk menghasilkan
ammonium nitrat dengan reaksi NH3 + HNO3 à NH4NO3
4.
Polusi Udara
1. Ozon
Sumber ozon yang utama adalah mesin kendraan bermotor. Oksida nitrat (NO) yang
dilepaskan ke udara dari mesin kendaraan bereaksi dengan oksigen dan membentuk
nitrogendioksida, yang kemudian bereaksi dengan komponen atmosfer lainnya dan
melepaskan oksigen yang berkombinasi dengan oksigen (O2) molekuler membentuk O3
a.
b.
c.
2.

(ozon). Kadar ozon normal berkisar antara 100-200 ppm. Pengaruh ozon terhadap tanaman:
Mempengaruhi laju fotosentesis
Membuat stomata menutup sehingga pertukaran gas jadi terhambat
Respirasi meningkat
Belerangdioksida
Belerangdioksida (SO2) sebagai hasil dari pembakaran batubara dan biasanya masuk melalui

stomata pada tanaman dan bias menggangu proses-proses pada tanaman.
3. Flourida
Gas ini dilepaskan ke udara ketika batuan mineral yang mengandung mineral seperti mika,
hornblende, dan cryolite mengalami pelelehan, atau ketika senyawa flourida digunakan
sebagai katalis atau sebagai senyawa pengeras.
4. Smog
Gas ini penggabungan antara kabut dengan asap smoke (rokok).
5. Hujan Asam
Hujan asam terjadi saat pembakaran minyak dan batubara dikawasan industry.

5.
1.

Tanah
Unsur-Unsur Esensial
Pada tahun 1830, Sach dan Knop berhasil membuktikan adanya unsur-unsur didalam
tanaman yang meliputi: Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P),
Kalium (K), Kalsium (Ca), Belerang (S), Magnesium (Mg), dan Besi (Fe). Selain itu juga
dibutuhkan dalam jumlah sedikit, yakni: Mangan (M), Boron (B), Tembaga (Cu), Seng (Zn),
dan Molibdat (Mo). Kelima belas unsur tersebut mutlak diperlukan oleh tanaman yang

dikenal sebagai unsur hara esensial.
2. Gejala defisiensi unsur hara

Gejala defisiensi unsur hara sangat tergantung pada dua factor sebagai berikut.
1.

Peranan dari unsur-unsur itu sendiri bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman

2.

Cepat atau tidaknya unsur-unsur tersebut ditranslokasikan dari daun-daun tua ke daun-daun
yang lebih muda (mobilitas unsur hara).

3.
a.

Suplai hara melalui simbiosis
Asosiasi Mikoriza
Mikoriza ada dua macam, yaitu: ektomikoriza (mikoriza eksternal) dan endomikoriza
(mikoriza internal).

b.

Penambatan Nitrogen
Pada akar tanaman kacang-kacanagn dapat dijumpai bintil, yang didalamnya berwarna pink,
dimana hidup bakteri penambat nitrogen dari genus Rhizobium.

6.
1.

Air
Suplai Air dan Pertumbuhan Tanaman
Pengaruh lain dari suplai air adalah menutupnya stomata, mulai dari menutup sebagian
hingga menutup secara keseluruhan bila terjadi cekaman air yang parah. Hal ini membatasi
atau bahkan secara keseluruhan menghalangi keluarnya air melalui stomata sehingga
kemampuan tanaman untuk menyerap air medium tumbuhnya semakin berkurang. Akibatnya
penurunan laju fotosentesis yang berakibat pada terjadinya kemunduran pertumbuhan

tanaman
2. Fase Kritis
Bagi kebanyakan tanaman semusim, saat berbunga merupakan fase kritis karena pada saat
berbunga pertumbuhan akar akan tertekan sehingga akar-akar baru yang kontakdengan air
jumlahnya sedikit
3.

Mekanisme Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Fungsi akar selain menahan tegaknya tanaman di atas tanah, yang paling utama adalah
sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan air yang sangat banyak diperlukan oleh daun.
Biasanya air diserap oleh akar-akar muda, di mana penyerapan terjadi secara langsung
melalui epidermis akar.

7.

Mulsa
Mulsa didefinisikan sebagai setiap bahan, baik organic maupun anorganik yang dihamparkan
pada permukaan lahan pertanian dengan tujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan mikro
(terutama tanah) yang baik guna mendukung pertumbuhan tanaman. Beberapa keuntungan

1.
2.
3.

penggunaan mulsa adalah:
Mempertahankan kelembaban tanah
Mengurangi laju erosi
Dapat menekan pertumbuhan gulma
BAB III
PENUTUP

1.

Kesimpulan
Apabila tanaman diusahakan pada lingkungan yang memenuhi kebutuhan syarat
tumbuhnya, dapat dipastikan tanaman tersebut akan tumbuh dan bereproduksi secara
maksimal. Hal sebaliknya akan terjadi apabila, tanaman tersebut tumbuh pada lingkungan
yang tidak/kurang mendukung.
Budi daya tanaman holtikultura menghendaki perhatian yang serius, khususnya dalam
penentuan persyaratan ekologinya. Hal ini dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman sangat tergantung pada keadaan ekologi atau lingkungan di mana tanaman tersebut
tumbuh.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi holtikultura
dapat dikelompokkan atas factor iklim (cahaya, suhu, dan keadaan udara) dan factor medium

2.

tumbuh (tanah dan air)
Saran

Materi tentang Hortikultura ini khususnya Ekologi Tanaman Hortikultura ini masih perlu
dilengkapi, didalamnya masih banyak terdapat kekurangan disebabkan keterbatasan yang
dimiliki oleh penyusun. Kepada dosen mata kuliah bersangkutan serta semua pihak yang
membaca makalah ini agar memberi masukan sehingga makalah ini dapat lebih bermanfaat
serta mudah di mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Dasar-Dasar Hortikultura/ Prof. Dr. H. Zulkarnain/Bumi Aksara