T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Di SMK Negeri 1 Sayung T2 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan atau desain
penelitian
R&D,
Penelitian
dan
pengembangan
pendidikan tidak hanya menekankan pada materi,
namun menyangkut prosedur dan prosesnya, Borg dan
Gall
(1983:772).
(2013:407)
Sejalan
menyatakan
dengan
bahwa
itu
Sugiyono
penelitian
dan
pengembangan merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
menguji
keefektifan
tersebut.
Untuk
dapat
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian
yang
bersifat
analisis
kebutuhan
dan
menguji
keefektifan produk tersebut.
Tujuan
utama
penelitian
dan
pengembangan
sebagaimana dikemukakan oleh Gay 1990:10 dalam
Sugiyono (2009:102) bukan untuk menguji hipotesis
melainkan menghasilkan produk-produk kependidikan
yang secara efektif dapat dimanfaatkan oleh sekolah.
Hal ini didasarkan karena penelitian ini diarahkan
pada pengujian model melalui pengembangan suatu
produk pendidikan dan berupaya menemukan strategi
peningkatan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1
Sayung dengan menggunakan perencanaan program
strategis yang berkesinambungan.
29
Gambar.3.1
10 Langkah-langkah memperoleh Produk
Potensi
dan
Masalah
Produk
Massal
Desain
produk
Pengumpulan
Data
Revisi
Produk
Validasi
Desain
Perbaikan
Desain
Revisi
Produk
Uji Coba
Pemakaian
Ujicoba
Produk
Sumber: Sugiyono, 2013
Menurut Sugiyono ada sepuluh langkah yang
dilakukan untuk memperoleh suatu produk, tetapi
dalam penelitian yang dilakukan tidak memakai alur
yang disajikan diatas, karena dalam langkahnya tidak
sampai pada tahap eksperimen. langkah tersebut
dibatasi sampai pada tahap kelima yaitu perbaikan
desain setelah dilakukan validasi desain oleh ahli. Hasil
perbaikan desain rencana strategis akan diserahkan
kepada SMK Negeri 1 Sayung untuk di jadikan
pedoman
dalam
merumuskan
dan
melaksanakan
program kerja. Mengingat strategi peningkatan kualitas
pelayanan
melalui
program
strategis
memiliki
permasalahan dan cara pendekatan yang berbeda-beda
maka implementasinya diserahkan kepada sekolah.
3.2.Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Sayung,
lokasi ini didasarkan pada tempat dinas dari peneliti
sendiri sehingga mempermudah pengambilan data dan
memberikan dampak langsung pada sekolah. Selain itu
30
peneliti
melihat
perlu
adanya
strategi
alternatif
peningkatan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1
Sayung pasca penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001: 2008.
3.3.Teknik pengumpulan data dan Instrumen
Penelitian
1.3.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama
penelitian
adalah
mendapatkan
data.
Pengumpulan data dilakukan secara sistemik dengan
metode
tertentu
untuk
memperoleh
data
guna
menjawab tujuan penelitian. Hal ini sesuai dengan
pendapat
Satori,
DKK
(2009:103)
bahwa
metode
pengumpulan data erat hubungannya dengan masalah
penelitian yang ingin dipecahkan.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara,
dan
Focus
Group
Discussion
(FGD)
yang
dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1.
Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data
dengan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap
sumber
penelitian.
Marshall
(1995)
dalam Sugiyono (2013:226) menyatakan bahwa
“through observation, the researcher learn about
behavior and the meaning attached to those
behavior”,
melalui
observasi
peneliti
belajar
tentang perilaku, dan makna perilaku tersebut.
31
Dalam observasi atau pengamatan lapangan,
setiap permasalahan yang berkaitan dengan fokus
penelitian
direkam
dalam
lapangan.
Untuk
dilakukan
pengamatan
bentuk
kepentingan
antara
catatan
penelitian
lain
ini
kondisi
lingkungan sekolah dan program pengembangan
sekolah, jumlah siswa, jumlah tenaga pendidik
dan kependidikan, data alumni dan kerjasama,
visi
dan
misi
serta
tujuan
sekolah
serta
ketersediaan sarana prasarana guna mendukung
pengembangan Sekolah.
2.
Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data
dengan
melakukan
dialog
langsung
dengan
sumber data. Dalam penelitian ini, wawancara
dilakukan
dengan
tidak
terstruktur,
yaitu
wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
mengumpulkan datanya (Sugiyono, 2013:233).
Dengan metode ini subyek memiliki kebebasan
untuk mengeluarkan pikirannya mengenai kondisi
yang diteliti.
Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, kepala tata usaha, guru,
dan karyawan SMK Negeri 1 Sayung. Dalam
wawancara ini, hasil di dokumentasikan dalam
bentuk catatan tertulis. Wawancara dilakukan
untuk
memperoleh
data
mengenai
kekuatan,
32
kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi
sekolah dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Hasil
wawancara
dan
observasi
akan
dirumuskan beberapa faktor lingkungan internal
dan
eksternal
yang
berpengaruh
pada
peningkatan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1
Sayung untuk dilakukan konfirmasi pada forum
Focus Group Discussion (FGD)
3.
FGD (Focus Group Discusion)
Focus
group
discussion
dapat
diartikan
sebagai diskusi yang terfokus dan sistematis
mengenai
suatu
Irwanto (2006:2)
masalah
tertentu.
Menurut
Focus group discussion adalah
suatu proses pengumpulan data dan informasi
yang sistematis mengenai suatu permasalahan
tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi
kelompok. Dapat diartikan bahwa FGD bertujuan
untuk mencapai kesepakatan tertentu mengenai
suatu permasalahan melalui diskusi oeh suatu
kelompok
dihadapi.
yang
Hal
ini
memahami
sesuai
masalah
Koentjoro
yang
(2005:7)
kegunaan FGD disamping sebagai alat pengumpul
data adalah sebagai
alat untuk
meyakinkan
pengumpul data (peneliti) sekaligus sebagai alat
re-check terhadap berbagai keterangan/informasi
yang didapat melalui berbagai metode penelitian
yang digunakan atau keterangan yang diperoleh
sebelumnya, baik keterangan sejenis ataupun
yang bertentangan.
33
Dalam penelitian ini FGD dilakukan dengan
melibatkan
Kepala
Sekolah,
Komite
Sekolah,
Praktisi pendidikan, Wakil Kepala sekolah, Kepala
Tata Usaha, Ketua Paket Keahlian, Guru dan staff
Tata Usaha yang berjumlah 47 orang. FGD
dilakukan
pada
tanggal
15
Januari
2015
bertempat di SMK Negeri 1 Sayung. Sebelum
pelaksanaan FGD peneliti melakukan observasi
dan wawancara kepada seluruh warga sekolah
kemudian
data
yang
terkumpul
identifikasi
dan
reduksi
dilakukan
data/pemilihan
data
setelah disusun dalam draf maka dibawa dalam
forum FGD. Dalam pelaksanaan FGD peserta
mempunyai berbagai pendapat yang berbeda-beda
mengenai permasalahan yang diajukan sehingga
terjadilah perdebatan. Pada tahap awal FGD
adalah pembahasan mengenai Visi, misi dan
tujuan Sekolah yang kembali dirumuskan untuk
menghadapi
tantangan
global,
tahap
kedua
adalah menganalisis kondisi lingkungan internal
dan
lingkungan
eksternal
yang
terdiri
dari
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Dari tahap pertama diperoleh data matrik
IFAS dan EFAS. Kemudian tahap kedua adalah
dengan analisis matrik SWOT, matrik IE, dan
matrik SPACE serta matrik grand Strategy. Pada
tahap ketiga, yaitu tahap pengambilan keputusan
dengan
strategis
menggunakan
kuantitatif
matrik
perencanaan
(Quantitative
Strategic
Planning Matrix-QSPM)
34
1.3.2. Instrumen penelitian
Dalam
penelitian
kualitatif,
yang
menjadi
instrument atau alat penelitian adalah peneliti sendiri,
sebagaimana pendapat Sugiyono (2013:223). Dalam
penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari
obyek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya,
sumber datanya, hasil yang diharapkan semua belum
jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek
penelitian.
Salah
satu
ciri
peneliti
sebagai
instrumen
penelitian menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono
(2013:224) adalah peka dan dapat bereaksi terhadap
stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakan
bermakna atau tidak bagi penelitian. Peneliti sebagai
instrumen dapat menganalisis data yang diperoleh,
mengambil
kesimpulan
berdasarkan
data
yang
diperoleh untuk memperoleh penegasan.
Dengan
peneliti
sebagai
human
instrument
sekaligus key instrument, maka peneliti berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai
sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data, analisis data, menafsirkan dan membuat
kesimpulan atas temuannya.
3.4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data
yang digunakan
dengan
analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats) sangat cocok untuk menganalisis faktor-faktor
35
lingkungan
internal
yang
meliputi
kekuatan
dan
kelemahan maupun faktor-faktor eksternal meliputi
peluang dan ancaman. Dengan teknik yang digunakan
adalah analisis matrik IFAS (Internal Factors Analysis
Summary), analisis matrik EFAS (eksternal Factors
Analysis
Summary),
analis
SWOT
(Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), matrik IE (Internal
Eksternal)., matrik SPACE (Strategic Position and Action
Evaluation),
matrik
Grand
Strategy.
Dan
untuk
menentukan pilihan strategi yang digunakan dengan
Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM).
Analisis SWOT digunakan untuk melihat peranan
sekaligus kemungkinan pengaruh dari variabel internal
dan
eksternal
sekolah
dalam
melakukan
suatu
keputusan startegi sekolah yaitu gabungan antara
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dihadapi
sekolah
dalam
meningkatkan
kualitas
pelayanan. Matrik IFAS menggambarkan lingkungan
internal yang memberikan informasi tentang kekuatan
yang harus digunakan secara optimal dan kelemahan
yang harus diatasi atau diminimalkan. Matrik EFAS
menggambarkan
lingkungan
eksternal
yang
memberikan informasi tentang peluang yang harus
dimanfaatkan dan ancaman yang harus dihindari.
Matrik SWOT menunjukkan 4 kemungkinan alternative
strategis berdasarkan hasil audit terhadap lingkungan
internal dan lingkungan eksternal. Matrik Internal
External menunjukkan analisis pilihan terdiri 9 sel,
dari Sembilan sel ini dikelompokkan menjadi tiga
strategi utama yaitu Growth Strategy, Stability Strategy,
36
dan
Retrenchment
Strategy.
Matrik
SPACE
menunjukkan hasil analisis yang mengindikasikan
empat kuadran yaitu strategy aggressive, conservative,
defensive, atau competitive. Dan matrik grand strategy
pada bentuk ini terdiri dari dua dimensi yaitu posisi
persaingan dan pertumbuhan, juga terdiri dari 4
kuadran
dengan masing-masing kuadran
alternatif–alternatif
strategi.
Kemudian
dilakukan
tersebut
tahap
analisis
memiliki
setelah
pengambilan
keputusan yaitu dengan Matrik Perencanaan Strategis
Kuantitif atau QSPM (Quantitative Strategies Planning
Matriks). QSPM ini adalah alat yang direkomendasikan
bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi
pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan
key
success
factors
diidentifikasikan
internal-eksternal
sebelumnya,
yang
menentukan
telah
strategi
mana yang paling baik untuk diimplementasikan Umar
(2002:245).
Langkah-langkahnya sebagai berikut (Rangkuti,
2013:25) :
1. Mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
pelaksanaan pelayanan di sekolah berdasarkan
delapan standar nasional pendidikan. Kegiatan ini
dilakukan
dengan
melakukan
observasi
dan
wawancara kepada seluruh komponen sekolah.
2. Menentukan
pelaksanaan
standar
kekuatan,
faktor-faktor
pelayanan
nasional
dominan
berdasarkan
pendidikan
kelemahan,
peluang,
dari
delapan
yang
menjadi
dan
ancaman
37
dalam meningkatkan kualitas pelayanan di SMK
Negeri 1 Sayung. Kegiatan ini dilakukan dengan
melakukan reduksi data yang terkumpul pada saat
dilakukannya observasi dan wawancara.
3. Menentukan faktor-faktor dominan yang menjadi
kekuatan,
kelemahan,
peluang,
dan
ancaman
dalam meningkatkan kualitas pelayanan di SMK
Negeri 1 Sayung. Kegiatan ini dilakukan melalui
FGD dimana hasil reduksi data observasi dan
wawancara dilakukan penajaman dan penekanan
untuk diperoleh data factor yang paling dominan.
4. Menentukan bobot masing-masing faktor dengan
skala mulai dari 1,0 (paling berpengaruh) sampai
0,0 (tidak berpengaruh) terhadap upaya perbaikan
kualitas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung.
Pembobotan
dilakukan
dengan
memperhatikan
tingkat kepentingan dan pengaruh faktor dominan
tersebut terhadap kualitas pelayanan di SMK
Negeri
1
Sayung.
Adapun
pembobotannya
menggunakan rumus sebagai berikut:
Bobot =
x% pengaruh FD terhadap pelayanan
∑
Keterangan :
1
: adalah nilai ideal
∑ FD
: Jumlah faktor dominan
% Pengaruh FD
: Prosentase pengaruh FD terhadap
Pelayanan
Sekolah
(%Tingkat
pengaruh)
5. Menentukan
skor
masing-masing
tidaknya
faktor
(1
faktor
sampai
dengan
berdasarkan
tersebut
terhadap
4)
dari
penting
upaya
38
peningkatan kualitas pelayanan sekolah di SMK
Negeri 1 Sayung.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
Skor 1 : Tidak memiliki daya tarik
Skor 2 : Daya Tarik Rendah
Skor 3 : Daya tarik Sedang
Skor 4 : Daya tarik Tinggi
6. Menghitung total skor dengan mengalikan bobot
dan skor untuk masing-masing faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman.
7. Menghitung
total
skor
(kekuatan-kelemahan)
akhir
dan
faktor
factor
internal
eksternal
(peluang-ancaman).
8. Merumuskan strategi berdasarkan total skor IFAS
dan EFAS.
3.5. Langkah-langkah
Menentukan
Rencana
Strategis
Langkah – langkah dalam menentukan rencana
strategis yaitu :
1.
Menentukan posisi strategis dari factor internal
(IFAS) dan factor eksternal (EFAS) dengan analisis
matrik IFAS dan EFAS, matrik IE, matrik SWOT.
2.
Menentukan rencana strategis berdasarkan posisi
hasil analisis SWOT dari Matrik Perencanaan
Strategis
Kuantitatif
atau
QSPM
untuk
meningkatkan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1
Sayung.
39
3.6. Teknik Validasi dan Reliabilitas Data
Dalam
mengecek
kebenaran
data
dari
FGD,
peneliti menguji validitas dan reliabilitas terhadap
seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini yang
dilakukan berdasarkan kredibilitas.
Pengujian kredibilitas
ini dimaksudkan
untuk
menguji nilai kebenaran dari data yang diperoleh
(Sugiyono,
2013).
Peneliti
kredibilitas
dengan
tiga
melakukan
cara
yaitu
pengujian
pengamatan,
triangulasi, dan pemeriksaan teman sejawat.
1.
Pengamatan
Perolehan data yang lengkap dan akurat diperoleh
peneliti dengan melakukan observasi dan wawancara
serta FGD.
2.
Triangulasi
Pengujian dengan triangulasi data ada tiga cara
yang
dilakukan
menguji
yaitu
kredibilitas
triangulasi
dengan
sumber
cara
untuk
melakukan
pengecekan data yang diperoleh melalui beberapa
sumber, data yang diperoleh dari FGD untuk menguji
validasi datanya peneliti melakukan wawancara yang
mendalam secara mandiri.
Triangulasi dengan melakukan pengecekan sumber
data yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu
dengan wawancara dan observasi.
Triangulasi
waktu
yaitu
dengan
melakukan
pengecekan data yang diperoleh melalui wawancara
dan observasi dalam waktu dan situasi yang berbeda.
40
3.
Pemeriksaan Teman Sejawat
Data yang diperoleh melalui FGD, wawancara, dan
observasi
peneliti
melakukan
pengecekan
kembali
dengan melakukan pemeriksaan sejawat. Adapun yang
terlibat dalam validitas data ini adalah peneliti bersama
kepala sekolah, untuk menyamakan persepsi tentang
data-data yang didapat agar lebih akurat.
41
METODE PENELITIAN
3.1.Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan atau desain
penelitian
R&D,
Penelitian
dan
pengembangan
pendidikan tidak hanya menekankan pada materi,
namun menyangkut prosedur dan prosesnya, Borg dan
Gall
(1983:772).
(2013:407)
Sejalan
menyatakan
dengan
bahwa
itu
Sugiyono
penelitian
dan
pengembangan merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
menguji
keefektifan
tersebut.
Untuk
dapat
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian
yang
bersifat
analisis
kebutuhan
dan
menguji
keefektifan produk tersebut.
Tujuan
utama
penelitian
dan
pengembangan
sebagaimana dikemukakan oleh Gay 1990:10 dalam
Sugiyono (2009:102) bukan untuk menguji hipotesis
melainkan menghasilkan produk-produk kependidikan
yang secara efektif dapat dimanfaatkan oleh sekolah.
Hal ini didasarkan karena penelitian ini diarahkan
pada pengujian model melalui pengembangan suatu
produk pendidikan dan berupaya menemukan strategi
peningkatan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1
Sayung dengan menggunakan perencanaan program
strategis yang berkesinambungan.
29
Gambar.3.1
10 Langkah-langkah memperoleh Produk
Potensi
dan
Masalah
Produk
Massal
Desain
produk
Pengumpulan
Data
Revisi
Produk
Validasi
Desain
Perbaikan
Desain
Revisi
Produk
Uji Coba
Pemakaian
Ujicoba
Produk
Sumber: Sugiyono, 2013
Menurut Sugiyono ada sepuluh langkah yang
dilakukan untuk memperoleh suatu produk, tetapi
dalam penelitian yang dilakukan tidak memakai alur
yang disajikan diatas, karena dalam langkahnya tidak
sampai pada tahap eksperimen. langkah tersebut
dibatasi sampai pada tahap kelima yaitu perbaikan
desain setelah dilakukan validasi desain oleh ahli. Hasil
perbaikan desain rencana strategis akan diserahkan
kepada SMK Negeri 1 Sayung untuk di jadikan
pedoman
dalam
merumuskan
dan
melaksanakan
program kerja. Mengingat strategi peningkatan kualitas
pelayanan
melalui
program
strategis
memiliki
permasalahan dan cara pendekatan yang berbeda-beda
maka implementasinya diserahkan kepada sekolah.
3.2.Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Sayung,
lokasi ini didasarkan pada tempat dinas dari peneliti
sendiri sehingga mempermudah pengambilan data dan
memberikan dampak langsung pada sekolah. Selain itu
30
peneliti
melihat
perlu
adanya
strategi
alternatif
peningkatan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1
Sayung pasca penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001: 2008.
3.3.Teknik pengumpulan data dan Instrumen
Penelitian
1.3.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama
penelitian
adalah
mendapatkan
data.
Pengumpulan data dilakukan secara sistemik dengan
metode
tertentu
untuk
memperoleh
data
guna
menjawab tujuan penelitian. Hal ini sesuai dengan
pendapat
Satori,
DKK
(2009:103)
bahwa
metode
pengumpulan data erat hubungannya dengan masalah
penelitian yang ingin dipecahkan.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara,
dan
Focus
Group
Discussion
(FGD)
yang
dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1.
Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data
dengan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap
sumber
penelitian.
Marshall
(1995)
dalam Sugiyono (2013:226) menyatakan bahwa
“through observation, the researcher learn about
behavior and the meaning attached to those
behavior”,
melalui
observasi
peneliti
belajar
tentang perilaku, dan makna perilaku tersebut.
31
Dalam observasi atau pengamatan lapangan,
setiap permasalahan yang berkaitan dengan fokus
penelitian
direkam
dalam
lapangan.
Untuk
dilakukan
pengamatan
bentuk
kepentingan
antara
catatan
penelitian
lain
ini
kondisi
lingkungan sekolah dan program pengembangan
sekolah, jumlah siswa, jumlah tenaga pendidik
dan kependidikan, data alumni dan kerjasama,
visi
dan
misi
serta
tujuan
sekolah
serta
ketersediaan sarana prasarana guna mendukung
pengembangan Sekolah.
2.
Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data
dengan
melakukan
dialog
langsung
dengan
sumber data. Dalam penelitian ini, wawancara
dilakukan
dengan
tidak
terstruktur,
yaitu
wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
mengumpulkan datanya (Sugiyono, 2013:233).
Dengan metode ini subyek memiliki kebebasan
untuk mengeluarkan pikirannya mengenai kondisi
yang diteliti.
Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, kepala tata usaha, guru,
dan karyawan SMK Negeri 1 Sayung. Dalam
wawancara ini, hasil di dokumentasikan dalam
bentuk catatan tertulis. Wawancara dilakukan
untuk
memperoleh
data
mengenai
kekuatan,
32
kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi
sekolah dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Hasil
wawancara
dan
observasi
akan
dirumuskan beberapa faktor lingkungan internal
dan
eksternal
yang
berpengaruh
pada
peningkatan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1
Sayung untuk dilakukan konfirmasi pada forum
Focus Group Discussion (FGD)
3.
FGD (Focus Group Discusion)
Focus
group
discussion
dapat
diartikan
sebagai diskusi yang terfokus dan sistematis
mengenai
suatu
Irwanto (2006:2)
masalah
tertentu.
Menurut
Focus group discussion adalah
suatu proses pengumpulan data dan informasi
yang sistematis mengenai suatu permasalahan
tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi
kelompok. Dapat diartikan bahwa FGD bertujuan
untuk mencapai kesepakatan tertentu mengenai
suatu permasalahan melalui diskusi oeh suatu
kelompok
dihadapi.
yang
Hal
ini
memahami
sesuai
masalah
Koentjoro
yang
(2005:7)
kegunaan FGD disamping sebagai alat pengumpul
data adalah sebagai
alat untuk
meyakinkan
pengumpul data (peneliti) sekaligus sebagai alat
re-check terhadap berbagai keterangan/informasi
yang didapat melalui berbagai metode penelitian
yang digunakan atau keterangan yang diperoleh
sebelumnya, baik keterangan sejenis ataupun
yang bertentangan.
33
Dalam penelitian ini FGD dilakukan dengan
melibatkan
Kepala
Sekolah,
Komite
Sekolah,
Praktisi pendidikan, Wakil Kepala sekolah, Kepala
Tata Usaha, Ketua Paket Keahlian, Guru dan staff
Tata Usaha yang berjumlah 47 orang. FGD
dilakukan
pada
tanggal
15
Januari
2015
bertempat di SMK Negeri 1 Sayung. Sebelum
pelaksanaan FGD peneliti melakukan observasi
dan wawancara kepada seluruh warga sekolah
kemudian
data
yang
terkumpul
identifikasi
dan
reduksi
dilakukan
data/pemilihan
data
setelah disusun dalam draf maka dibawa dalam
forum FGD. Dalam pelaksanaan FGD peserta
mempunyai berbagai pendapat yang berbeda-beda
mengenai permasalahan yang diajukan sehingga
terjadilah perdebatan. Pada tahap awal FGD
adalah pembahasan mengenai Visi, misi dan
tujuan Sekolah yang kembali dirumuskan untuk
menghadapi
tantangan
global,
tahap
kedua
adalah menganalisis kondisi lingkungan internal
dan
lingkungan
eksternal
yang
terdiri
dari
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Dari tahap pertama diperoleh data matrik
IFAS dan EFAS. Kemudian tahap kedua adalah
dengan analisis matrik SWOT, matrik IE, dan
matrik SPACE serta matrik grand Strategy. Pada
tahap ketiga, yaitu tahap pengambilan keputusan
dengan
strategis
menggunakan
kuantitatif
matrik
perencanaan
(Quantitative
Strategic
Planning Matrix-QSPM)
34
1.3.2. Instrumen penelitian
Dalam
penelitian
kualitatif,
yang
menjadi
instrument atau alat penelitian adalah peneliti sendiri,
sebagaimana pendapat Sugiyono (2013:223). Dalam
penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari
obyek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya,
sumber datanya, hasil yang diharapkan semua belum
jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek
penelitian.
Salah
satu
ciri
peneliti
sebagai
instrumen
penelitian menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono
(2013:224) adalah peka dan dapat bereaksi terhadap
stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakan
bermakna atau tidak bagi penelitian. Peneliti sebagai
instrumen dapat menganalisis data yang diperoleh,
mengambil
kesimpulan
berdasarkan
data
yang
diperoleh untuk memperoleh penegasan.
Dengan
peneliti
sebagai
human
instrument
sekaligus key instrument, maka peneliti berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai
sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data, analisis data, menafsirkan dan membuat
kesimpulan atas temuannya.
3.4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data
yang digunakan
dengan
analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats) sangat cocok untuk menganalisis faktor-faktor
35
lingkungan
internal
yang
meliputi
kekuatan
dan
kelemahan maupun faktor-faktor eksternal meliputi
peluang dan ancaman. Dengan teknik yang digunakan
adalah analisis matrik IFAS (Internal Factors Analysis
Summary), analisis matrik EFAS (eksternal Factors
Analysis
Summary),
analis
SWOT
(Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), matrik IE (Internal
Eksternal)., matrik SPACE (Strategic Position and Action
Evaluation),
matrik
Grand
Strategy.
Dan
untuk
menentukan pilihan strategi yang digunakan dengan
Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM).
Analisis SWOT digunakan untuk melihat peranan
sekaligus kemungkinan pengaruh dari variabel internal
dan
eksternal
sekolah
dalam
melakukan
suatu
keputusan startegi sekolah yaitu gabungan antara
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dihadapi
sekolah
dalam
meningkatkan
kualitas
pelayanan. Matrik IFAS menggambarkan lingkungan
internal yang memberikan informasi tentang kekuatan
yang harus digunakan secara optimal dan kelemahan
yang harus diatasi atau diminimalkan. Matrik EFAS
menggambarkan
lingkungan
eksternal
yang
memberikan informasi tentang peluang yang harus
dimanfaatkan dan ancaman yang harus dihindari.
Matrik SWOT menunjukkan 4 kemungkinan alternative
strategis berdasarkan hasil audit terhadap lingkungan
internal dan lingkungan eksternal. Matrik Internal
External menunjukkan analisis pilihan terdiri 9 sel,
dari Sembilan sel ini dikelompokkan menjadi tiga
strategi utama yaitu Growth Strategy, Stability Strategy,
36
dan
Retrenchment
Strategy.
Matrik
SPACE
menunjukkan hasil analisis yang mengindikasikan
empat kuadran yaitu strategy aggressive, conservative,
defensive, atau competitive. Dan matrik grand strategy
pada bentuk ini terdiri dari dua dimensi yaitu posisi
persaingan dan pertumbuhan, juga terdiri dari 4
kuadran
dengan masing-masing kuadran
alternatif–alternatif
strategi.
Kemudian
dilakukan
tersebut
tahap
analisis
memiliki
setelah
pengambilan
keputusan yaitu dengan Matrik Perencanaan Strategis
Kuantitif atau QSPM (Quantitative Strategies Planning
Matriks). QSPM ini adalah alat yang direkomendasikan
bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi
pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan
key
success
factors
diidentifikasikan
internal-eksternal
sebelumnya,
yang
menentukan
telah
strategi
mana yang paling baik untuk diimplementasikan Umar
(2002:245).
Langkah-langkahnya sebagai berikut (Rangkuti,
2013:25) :
1. Mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
pelaksanaan pelayanan di sekolah berdasarkan
delapan standar nasional pendidikan. Kegiatan ini
dilakukan
dengan
melakukan
observasi
dan
wawancara kepada seluruh komponen sekolah.
2. Menentukan
pelaksanaan
standar
kekuatan,
faktor-faktor
pelayanan
nasional
dominan
berdasarkan
pendidikan
kelemahan,
peluang,
dari
delapan
yang
menjadi
dan
ancaman
37
dalam meningkatkan kualitas pelayanan di SMK
Negeri 1 Sayung. Kegiatan ini dilakukan dengan
melakukan reduksi data yang terkumpul pada saat
dilakukannya observasi dan wawancara.
3. Menentukan faktor-faktor dominan yang menjadi
kekuatan,
kelemahan,
peluang,
dan
ancaman
dalam meningkatkan kualitas pelayanan di SMK
Negeri 1 Sayung. Kegiatan ini dilakukan melalui
FGD dimana hasil reduksi data observasi dan
wawancara dilakukan penajaman dan penekanan
untuk diperoleh data factor yang paling dominan.
4. Menentukan bobot masing-masing faktor dengan
skala mulai dari 1,0 (paling berpengaruh) sampai
0,0 (tidak berpengaruh) terhadap upaya perbaikan
kualitas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung.
Pembobotan
dilakukan
dengan
memperhatikan
tingkat kepentingan dan pengaruh faktor dominan
tersebut terhadap kualitas pelayanan di SMK
Negeri
1
Sayung.
Adapun
pembobotannya
menggunakan rumus sebagai berikut:
Bobot =
x% pengaruh FD terhadap pelayanan
∑
Keterangan :
1
: adalah nilai ideal
∑ FD
: Jumlah faktor dominan
% Pengaruh FD
: Prosentase pengaruh FD terhadap
Pelayanan
Sekolah
(%Tingkat
pengaruh)
5. Menentukan
skor
masing-masing
tidaknya
faktor
(1
faktor
sampai
dengan
berdasarkan
tersebut
terhadap
4)
dari
penting
upaya
38
peningkatan kualitas pelayanan sekolah di SMK
Negeri 1 Sayung.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
Skor 1 : Tidak memiliki daya tarik
Skor 2 : Daya Tarik Rendah
Skor 3 : Daya tarik Sedang
Skor 4 : Daya tarik Tinggi
6. Menghitung total skor dengan mengalikan bobot
dan skor untuk masing-masing faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman.
7. Menghitung
total
skor
(kekuatan-kelemahan)
akhir
dan
faktor
factor
internal
eksternal
(peluang-ancaman).
8. Merumuskan strategi berdasarkan total skor IFAS
dan EFAS.
3.5. Langkah-langkah
Menentukan
Rencana
Strategis
Langkah – langkah dalam menentukan rencana
strategis yaitu :
1.
Menentukan posisi strategis dari factor internal
(IFAS) dan factor eksternal (EFAS) dengan analisis
matrik IFAS dan EFAS, matrik IE, matrik SWOT.
2.
Menentukan rencana strategis berdasarkan posisi
hasil analisis SWOT dari Matrik Perencanaan
Strategis
Kuantitatif
atau
QSPM
untuk
meningkatkan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1
Sayung.
39
3.6. Teknik Validasi dan Reliabilitas Data
Dalam
mengecek
kebenaran
data
dari
FGD,
peneliti menguji validitas dan reliabilitas terhadap
seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini yang
dilakukan berdasarkan kredibilitas.
Pengujian kredibilitas
ini dimaksudkan
untuk
menguji nilai kebenaran dari data yang diperoleh
(Sugiyono,
2013).
Peneliti
kredibilitas
dengan
tiga
melakukan
cara
yaitu
pengujian
pengamatan,
triangulasi, dan pemeriksaan teman sejawat.
1.
Pengamatan
Perolehan data yang lengkap dan akurat diperoleh
peneliti dengan melakukan observasi dan wawancara
serta FGD.
2.
Triangulasi
Pengujian dengan triangulasi data ada tiga cara
yang
dilakukan
menguji
yaitu
kredibilitas
triangulasi
dengan
sumber
cara
untuk
melakukan
pengecekan data yang diperoleh melalui beberapa
sumber, data yang diperoleh dari FGD untuk menguji
validasi datanya peneliti melakukan wawancara yang
mendalam secara mandiri.
Triangulasi dengan melakukan pengecekan sumber
data yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu
dengan wawancara dan observasi.
Triangulasi
waktu
yaitu
dengan
melakukan
pengecekan data yang diperoleh melalui wawancara
dan observasi dalam waktu dan situasi yang berbeda.
40
3.
Pemeriksaan Teman Sejawat
Data yang diperoleh melalui FGD, wawancara, dan
observasi
peneliti
melakukan
pengecekan
kembali
dengan melakukan pemeriksaan sejawat. Adapun yang
terlibat dalam validitas data ini adalah peneliti bersama
kepala sekolah, untuk menyamakan persepsi tentang
data-data yang didapat agar lebih akurat.
41