T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Penerapan Model Make A Match Berbantuan Media Video Pembelajaran Tema Indahnya Kebersamaan Kelas 4 SDN Harjosari 01 Semester I Tahun Pelajaran

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SDN Harjosari 01 kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang. Subyek penelitian ini adalah kelas 4 dengan jumlah
keseluruhan 40 siswa yang terdiri dari 17 laki-laki dan 23 perempuan. Variabel
dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu pembelajaran dengan
menggunakan model Make a Match berbantuan video pembelajaran dan variabel
terikatnya adalah hasil belajar siswa IPS.
Penelitian ini hanya mengkhususkan penelitian pada tema 1 subtema 2 dan
subtema 3 dengan pembelajaran 1 dan 5. Meskipun penelitian ini termasuk dalam
kurikulum 2013, namun peneliti lebih fokus pada pembelajaran IPS saja karena
didasarkan pada banyak siswa yang belum mencapai KKM pada mata pelajaran
IPS.
4.2 Hasil Tindakan Setiap Siklus
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Harjosari 01 , kecamatan
Bawen, kabupten Semarang. Penelitian ini berlangsung dari bulan Juli sampai
Agustus. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas 4 yang terdiri dari 40
siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali
pertemuan dan setiap siklusnya terdapat empat tahap penelitian yaitu perencanaan,

tindakan, observasi dan refleksi.
4.3 Pra Siklus
Pra siklus adalah gambaran mengenai kondisi siswa atau kegiatan belajar
siswa

sebelum dilakukannya penelitian tindakan kelas. Berdasarkan hasil

observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas 4 SDN Harjosari 01 yang
berjumlah 40 siswa pada semester I tahun ajaran 2017-2018 pada pembelajaran
IPS terlihat bahwa hasil belajar siswa masih cukup rendah dan terlihat siswa
kurang baik dalam mengikuti pelajaran serta beberapa siswa terlihat diam dan
tidak aktif. Beberapa siswa terlihat tidak fokus dan cenderung membuat gaduh
saat pembelajaran dimulai. Berdasarkan data nilai tes akhir semester I
46

menunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM ≥ 70.
Perolehan data nilai dari pra siklus dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 9
Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus Kelas 4

SDN Harjosari 01 Tahun 2017/2018
Belum mencapai KKM
Jumlah siswa
Persentase
Siswa Tuntas
18
45%
Siswa Tidak Tuntas
22
55%
Jumlah Siswa
40
100%

Sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match berbantuan media video pembelajaran, guru
biasanya menggunakan metode ceramah dan kegiatan diskusi, namun masih saja
terlihat beberapa siswa yang belum bisa mengikuti pelajaran dengan baik serta
kurang aktif bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru. Peneliti melakukan
pengamatan terhadap proses belajar sebelum menggunakan model pembelajaran.

Pelaksanaan observasi bertujuan untuk melihat aktivitas guru dalam mengajar dan
kegiatan siswa dalam pembelajaran. Untuk lebih rinci hasil belajar sebelum
melakukan tindakan kelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pra Siklus Kelas 4
SDN Harjosari 01 Tahun 2017/2018
No

Nilai
≥85

F
2

5%

80-84

3


7,5%

75-79

2

5%

1

70-74

8

20 %

2

65-69


7

17,5 %

3

60-64

8

20 %

4

55-59

6

15%


5

50-54

4

10%

47

Persentase

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai terendah siswa yaitu 50 sedangkan
nilai tertinggi yaitu 85 dengan rata-rata nilai 68,25. Jumlah siswa yang belum
mencapai KKM 70 sebanyak 18 siswa. Untuk lebih jelasnya, hasil tes yang
diperoleh di siklus I dapat dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 11
Hasil Belajar Pra Siklus sebelum Melakukan Tindakan Kelas

No

Nilai

siswa

pesentase

Keterangan
tuntas

Tidak tuntas

1

95-100

-

-


-

2

90-94

-

-

-

3

85-89

2

5%




-

4

80-84

3

7,5%



-

5

75-79


2

5%



-

6

70-74

8

20 %



-


7

65-69

7

17,5 %

-



8

60-64

8

20 %

-



9

55-59

6

15%

-



10

50-54

4

10%

-



40

100%

jumlah
Rata-rata

6,25%

Nilai terendah

50

Nilai tertinggi

85

Untuk lebih rinciannya dapat dilihat pada tabel 4.5 dengan gambar sebagai
berikut:

48

Grafik 1
Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Sebelum Melakukan Tindakan
Kelas

Berdasarkan pada gambar diagram batang di atas, dapat dilihat bahwa
perolehan hasil belajar siswa kelas 4 dari 40 siswa yaitu terdapat 2 siswa yang
memperoleh nilai 85-99 dengan persentase 5 %, sebanyak 3 siswa memperoleh
nilai antara 80-84 dengan persentase 7,5%, ada 2 siswa memperoleh nilai antara
80-83 dengan persentase 5 %, 3 siswa memperoleh nilai 75-79 dengan persentase
7,5 %, 8 siswa memperoleh nilai dari 70-74 dengan persentase 20% ,7 siswa
memperoleh nilai 65-69 dengan persentase 17,5 %, 8 siswa memperoleh nilai 6064 dengan persentase 20 %, 6 siswa memperoleh nilai 55-59 dengan persentase 15
% dan 4 siswa memperoleh nilai 50-54 dengan persentase 10%. Hal ini
menunjukkan terdapat 18 siswa yang belum mencapai KKM ≤ 70, sehingga
peneliti akan melakukan sebuah inovasi yaitu dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan berbantuan video
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPS subtema 3 kelas 4 SDN
Harjosari 01 , kecamatan Bawen. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
berbantuan media video pembelajaran disetiap pembelajaran.

49

4.4 Siklus I
Pelaksanaan penelitian pada siklus I terdiri dari dua pertemuan.
Pelaksanaan pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2017 dan
pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2017 dalam satu pertemuan
dilaksanakan selama 2 jam ( 2 x 35 menit). Dengan tema indahnya kebersamaan,
subtema II , pembelajaran 1 dan 5 dengan kompetensi dasar mengidentifikasi
keragaman budaya, etnis dan agama dari teman-teman di kelas sebagai identitas
bangsa indonesia dan mengomunikasikan secara lisan dan tulisan keragaman
budaya, etnis dan agama dari teman-teman di kelas sebagai identitas bangsa
indonesia.
Pada siklus I ini dilaksanakan dengan bertujuan untuk memperbaiki hasil
belajar siswa pada masa pra siklus. Pada siklus I peneliti menggunakan model
Make a Match berbantuan video pembelajaran sebagai objek penelitian untuk
melihat apakah penggunaan model pembelajaran Make a Match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa. Waktu pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I yaitu jam ( 2 x 35 menit). Dalam proses pembelajaran
pada siklus I melalui empat tahap yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi.

4.4.1 Perencanaan Tindakan
Hal-hal yang direncanakan pada siklus I meliputi membuat rancangan
skenario pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Make a Match berbantuan video pembelajaran, yakni dengan langkah-langkah
berikut:
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai topik atau materi yang
akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Siswa diminta memperhatikan sebuah video pembelajaran yang akan
ditampilkan oleh guru.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang akan
disampaikan kepada siswa dengan berdiskusi dan tanya jawab.

50

4. Siswa merapihkan buku pelajaran dan guru menyiapkan kartu mengenai
topik atau konsep sesuai dengan materi yang dibahas berdasarkan jumlah
siswa, kartu-kartu tersebut dibagi menjadi yang dibagi menjadi 2 sebagian
kartu soal dan sebagian kartu jawaban.
5. Siswa mengambil satu kartu secara acak.
6. Siswa diberi waktu 5 menit untuk mencari atau mencocokan kartunya
dengan milik kartu siswa yang lain. Jika kartu mereka cocok akan
membentuk kelompok berpasangan.
7. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok
8. Siswa diberi LKS serta kartu soal dan jawaban
9. Siswa diminta mengerjakan LKS sesuai dengan kartu soal dan jawaban.
10. Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru cara mengerjakan
LKS
11. Setiap kelompok ditunjuk oleh guru untuk maju kedepan untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka.

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada

siklus I dilaksanakan dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match berbantuan video pembelajaran
pada tema Indahnya Keberagaman subtema Kebersamaan dalam Keberagaman,
dengan sikap toleransi antar umat agama di Indonesia. urutan pelaksanaan
tindakan siklus I adalah sebagai berikut:
a. Siklus I pertemuan I
Siklus I Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2017
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan I
Tahap pra pembelajaran guru menyiapkan RRP terlebih dahulu,
mempersiapkan peralatan IT, media video pembelajaran dan mempersiapkan
kartu soal dan jawaban. Tahap kegiatan awal siswa bersama guru mengawali
kegiatan belajar mengajar dengan berdoa. Pada awal pembelajaran guru
menuliskan tema dan subtema yang akan dipelajari di papan tulis. Siswa
51

diminta memperhatikan guru yang sedang memberi informasi mengenai tema
yang akan dipelajari hari ini yaitu tema 1 Indahnya Kebersamaan dengan
subtema Kebersamaan dalam keberagaman, pembelajaran 1. Siswa diminta
untuk duduk rapih dan memperhatikan video pembelajaran yang akan
ditayangkan oleh guru. Video pembelajaran yang ditayangkan adalah contoh
sikap toleransi dalam lingkungan sekolah. Siswa diminta menyimak cerita
pendek mengenai sikap toleransi antar suku, dimana tokohnya terdapat orang
suku jawa dan suku batak yang memiliki banyak perbedaan. Kemudian siswa
diberi pertanyaan mengenai video sikap toleransi tersebut dan siswa diminta
menceritakan kembali cerita sikap toleransi dalam video yang sudah
ditayangkan. Kemudian siswa diminta membaca materi yang ada di buku.
Kemudian guru menjelaskan kegiatan selanjutnya dan menyiapkan kartu Make
a Match. Kartu Make a Match yang digunakan berukuran kecil. Sebelum
meminta siswa mengambil kartu make a match, siswa mendengarkan petunjuk
guru langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Setelah itu setiap siswa
mengambil kartu satu. Siswa tidak boleh membuka kartunya sebelum seluruh
siswa sudah mendapatkan kartunya. Setelah itu siswa diperbolehkan membuka
kartu. Siswa nampak kebingungan saat mencari kartu karena belum paham
petunjuk yang diberikan oleh guru. Siswa dibimbing oleh guru berkeliling
mencari dan mencocokkan kartunya dengan siswa lain. Ada beberapa siswa
yang mencari kartu dengan cara membaca dengan suara keras pertanyaan atau
jawaban pada kartunya. Siswa diberi waktu 10 menit untuk mencari dan
mencocokkan kartu. Siswa yang sudah mendapatkan pasangannya diminta
maju kedepan membacakan kartu mereka. Siswa yang sudah maju
membacakan kartunya dan cocok kemudian diberi poin dan apresiasi dari guru
berupa permen. Setelah itu guru meminta siswa kembali ketempat duduknya
masing-masing. Siswa diberitahu kegiatan selanjutnya adalah mengerjakan
LKS. Siswa dibentuk menjadi 10 kelompok. Guru memberi instruksi cara
mengerjakan LKS, setelah itu guru membagi LKS dan kartu soal kepada
setiap kelompok. Setiap kelompok diminta oleh guru untuk terlibat aktif
berpikir dan mengerjakan LKS secara bergantian. Setiap kelompok diberi
52

batasan waktu 15 menit untuk berdiskusi dan mengerjakan LKS. Kelompok
yang sudah selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa maju kedepan
mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kelompok yang maju kedepan diberi
apresiasi oleh guru berupa permen, Setelah kegiatan pembelajaran selesai,
guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran
hari ini.
Tahap kegiatan pembelajaran di kegiatan akhir, siswa membuat
kesimpulan / rangkuman materi yang disampaikan dari kegiatan awal sampai
kegiatan akhir. Setelah itu guru bertanya kepada siswa bagi yang belum
paham, namun siswa tidak ada yang bertanya dan hanya diam saja. Setelah itu
siswa diberi lembar evaluasi dan siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa
bersama-sama guru mencocokkan soal evaluasi dan guru melakukan penilaian
hasil belajar. Kemudian setelah selesai pembelajaran siswa bersama guru
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing untuk menutup
pembelajaran hari ini.
b. Siklus I pertemuan II
Pelaksanaan siklus I pertemuan II pada tanggal 27 Juli 2017
Langkah-langkah pembelajaran siklus I pertemuan II
Tahap pra pembelajaran guru menyiapkan peralatan IT terlebih
dahulu. Sebelum pembelajaran dimulai siswa menyanyikan lagu indonesia
raya dan membaca pancasila. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan dan
membaca pancasila, guru bersama siswa berdoa dengan keyakinan
masing-masing. Guru membuka pelajaran dengan salam dan sapa dan
siswa membalas salam dan sapa dari guru. Sebelum pembelajaran dimulai
guru menuliskan tema dan subtema yang akan dipelajari hari ini di papan
tulis. Siswa diminta untuk diam dan tidak boleh mengerjakan apapun.
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang
akan dicapai hari ini. Kemudian guru menayangkan sebuah video
pembelajaran mengenai perayaan keagaam hindu di Bali. Siswa diminta
menyimak video tersebut. Guru menjelaskan mengenai perayaan hari
besar hindu di Bali. Guru mengajukkan beberapa pertanyaan kepada siswa
53

yang berkaitan dengan video perayaan agama hindu. Siswa diberi
kesempatan untuk menceritakan kembali perayaan yang ada pada video.
Siswa diberi waktu 15 menit untuk membaca materi yang ada pada buku.
Setelah itu guru menjelaskan kegiatan selanjutnya yaitu mencocokkan
kartu seperti yang dilakukan pada pertemuan pertama. Pada pertemuan ini
guru membuat kartu soal dan jawaban dengan ukuran yang agak besar
agar siswa dapat mencari dengan mudah dengan menunjukkan kartunya.
Guru memberikan petunjuk kepada siswa cara mencari pasangan kartunya
dengan menunjukkan kartunya kepada siswa lain tanpa membuat suara
yang membuat ramai kelas, namun tetap saja ada beberapa siswa yang
berteriak menyebutkan nomornya sehingga suasana kelas menjadi ramai.
Setelah itu siswa duduk kembali ketempat duduknya masing-masing.
Setiap kelompok diberi lembar LKS dan kartu soal dan kartu jawaban.
Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan penjelasan guru. Guru meminta
setiap anggota aktif mengerjakan soal bersama-sama, tetapi masih saja ada
beberapa siswa yang diam tak ikut bekerja dan berbicara sendiri, sehingga
dalam kelompok ada satu dan dua anak yang mengerjakan Lembar Kerja
Siswa. Saat waktu habis kelompok yang sudah selesai mengerjakan maju
kedepan mempresentasikan hasil diskusi mereka. Siswa diberi kesempatan
oleh guru untuk bertanya, namun beberapa siswa saja yang berani bertanya
dan beberapa siswa lainnya mengatakan sudah paham. Pada kegiatan
akhir, Siswa dimita membuat kesimpulan / rangkuman hasil pembelajaran.
Siswa diberi kesempatan oleh guru bertanya tentang materi yang telah
dipelajari. Kemudian Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi. Guru
meminta siswa mencocokkan bersama soal evaluasi, dan guru melakukan
penilaian hasil belajar. Seluruh siswa bersama guru berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing.

54

4.4.3 Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan bersamaan dengan waktu proses
penelitian. Pada pertemuan pertama di siklus I,guru mengajar tema I
tentang

Indahnya

Kebersamaan,

subtema

kebersamaan

dalam

keberagaman dengan materi sikap toleransi antar umat beragama dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
berbantuan video pembelajaran. Pada pertemuan pertama ini, siswa terlihat
tertarik dengan model pembelajaran tipe Make a Match, namun sebagian
siswa yang belum paham dan masih banyak siswa yang kebingungan saat
mencari kartu yang cocok dengan kartunya. Hasil observasi pada siklus I
pertemuan II terlihat bahwa sebagian siswa sudah aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan beberapa siswa sudah berani bertanya atau memberi
gagasan kepada guru. Sebagian siswa sudah bisa mengikuti pembelajaran
pembelajaran dengan model Make a Match dengan baik. Beberapa siswa
mampu bekerjasama dengan kelompoknya,namun masih ada beberapa
siswa yang belum aktif baik dalam kegiatan mencocokkan kartu dan kerja
kelompok. Beberapa kelompok sudah berani maju presentasi membacakan
hasil diskusinya. Keterlaksanaan pada siklus I pertemuan I dan pertemuan
II disajikan pada tabel 12 dan tabel 13 sebagai berikut
Tabel 12
Keterlaksanaan Lembar Observasi Guru Dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Video Pembelajaran
No

Pertemua

Aspek-

Aspek-

Persentas

Aspek

n

aspek yang

aspek

e

yang tidak

harus

yang

dilakukan

terlaksana

Persentase

terlaksana

1

Pertama

28

20

71,42%

8

28,58%

2

Kedua

28

22

78,57%

6

21,43%

55

Tabel 13
Keterlaksanaan Lembar Observasi Siswa Dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Video Pembelajaran
No

Pertemuan

Aspek

Aspek

Persentase

yang

yang

yang

harus

terlaksana

tidak

dilakukan

Aspek

persentase

terlaksana

1

Pertama

22

10

45,45%

12

54,55%

2

Kedua

22

15

68,18%

7

31,28%

4.4.5 Refleksi
Pada siklus I pertemuan I guru menerapkan model Make a Match
dengan berbantuan video pembelajaran. Pada pertemuan I , siswa begitu
antusias

dan

pembelajaran

tertarik
Make

dengan
a

pembelajaran

Match

dengan

menggunakan

berbantuan

media

model
video

pembelajaran. Siswa memperhatikan dengan baik saat pembelajaran
dimulai. Namun ada beberapa siswa yang belum paham sehingga masih
banyak siswa yang diam dan tidak aktif dalam mencari dan mencocokkan
kartu. Pada pembelajaran pertama ini, sebagian siswa yang terlihat belum
bisa mengikuti dengan baik kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model Make a Match. Sebagian siswa masih bingung mencari dan
mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban. Beberapa siswa terlihat
kesulitan dalam mencari kartu yang cocok dengan kartu miliknya sehingga
beberapa siswa mencari kartu

dengan membaca keras kartunya dan

berteriak menyebutkan pertanyaan atau jawaban. Pada saat kegiatan
diskusi kelompok ada beberapa siswa terlihat diam dan tidak mengikuti
teman kelompoknya mengerjakan LKS, sehingga dari 10 kelompok
terlihat hanya ada beberapa siswa di kelompoknya yang aktif mengerjakan
sedangakan siswa yang lain berbicara sendiri. Waktu presentasi hasil
diskusi, hanya beberapa kelompok yang antusias maju kedepan. Pada
siklus I pertemuan pertama ini hasil dari pembelajaran menggunakan
56

model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match belum sepenuhnya
berhasil dengan baik, karena sebagian siswa belum memahami secara
keseluruhan proses kegiatan pembelajaran menggunakan model Make a
Match karena beberapa siswa belum paham dan jumlah siswa terlalu
banyak sehingga siswa kesulitan mencari kartu karena berdesak-desakkan
dengan temannya. Peran guru sangatlah penting dalam memberi motivasi,
arahan dan pengawasan kepada siswa agar kegiatan belajar berjalan
dengan lancar dan siswa dapat menangkap pelajaran dengan baik. Pada
pertemuan selanjutnya di pertemuan kedua diharapkan dapat memperbaiki
permasalahan yang terjadi pada pembelajaran pertama dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dari pembelajaran sebelumnya sehingga
dapat berhasil dengan hasil yang maksimal.
Pada siklus I pertemuan 2, siswa sudah bisa mengikuti pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match berbantuan video pembelajaran. Pada
pertemuan 2 ini , siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran dari awal
pembelajaran dimuali dengan memutarkan video sampai kegiatan inti
pembelajaran dengan menggunakan model Make a Match . Siswa
memperhatikan dengan baik saat pembelajaran dimulai. Beberapa siswa
masih terlihat kebingungan dan suasan kelas menjadi ramai. Masih ada
beberapa siswa masih yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, hanya sebagian siswa yang terlihat aktif dan antusias
mengikuti pelajaran hingga kegiatan akhir. Hasil belajar siklus I dari
pembelajaran 1 dan 2 sudah mengalami kemajuan. Dengan demikian,
maka diperoleh data hasil belajar siswa pada siklus I dapat disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:

57

Tabel 13
Distribusi Hasil Belajar Siklus I Kelas 4 SDN Harjosari 01
Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match berbantuan video
Pembelajaran
Nomor

Nilai

Frekuensi

Persentase

1

95-100

-

-

2

90-94

6

15 %

3

85-89

5

12,5%

4

80-84

4

10 %

5

75-79

5

12,5 %

6

70-74

6

15%

7

65-69

4

10 %

8

60-64

5

12,5 %

9

55-59

3

7,5%

10

50-54

2

5%

11

95-100

6

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai terendah siswa yaitu 50
sedangkan nilai tertinggi yaitu 90 dengan rata-rata nilai 70, 62%. Untuk
lebih jelasnya, hasil tes yang diperoleh di siklus I dapat dijabarkan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 14
Distribusi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Sesudah Melakukan Tindakan
Kelas

No

Nilai

Siswa

pesentase

Keterangan
tuntas

Tidak
tuntas

1

95-100

-

-

-

2

90-94

6

15 %

-

-

3

85-89

5

12,5%



-

4

80-84

4

10 %



-

58

5

75-79

5

12,5 %



-

6

70-74

6

15%



-

7

65-69

4

10 %

-



8

60-64

5

12,5 %

-



9

55-59

3

7,5%

-



10

50-54

2

5%

-



40

100%

jumlah
Rata-rata

70,62

Berdasarkan tabel di atas bahwa anak yang nilainya di bawah KKM ada 12
anak. Dalam hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dari pra siklus
hingga siklus I. Data hasil belajar yang diperoleh dari siklus I berdasarkan tabel
diatas yaitu perolehan nilai 50-54 sebanyak 2 siswa dengan persentase 5%,
perolehan nilai 55-59 sebanyak 3 siswa dengan persentase 7,5%, perolehan nilai
60-64 yaitu sebanyak 5 siswa dengan persentase 12,5 %, perolehan nilai 65-69
terdapat 4 siswa dengan persentase 10%, perolehan nilai 70-74 sebanyak 6 siswa
dengan persentase 15 %, perolehan nilai 75-79 sebanyak 5 siswa dengan
persentase 12,5%, perolehan nilai 80-84 sebanyak 4 siswa dengan persentase 10
% ,perolehan nilai 85-89 sebanyak 5 siswa dengan persentase 12,5 % dan
perolehan nilai 90-94 sebanyak 6 siswa dengan persentase 15 %.
Untuk memperjelas tabel distribusi hasil belajar siswa pada siklus I dapat
disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

59

Gambar 2
Diagram Batang Distribusi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I setelah
Melakukan Tindakan Kelas dengan Menerapkan Model Make a Match
Berbantuan Video pembelajaran

Berdasarkan diagram batang di atas data persentase hasil belajar
siswa kelas 4 pada siklus I memperoleh rata-rata 72,64.

4.5 Siklus II
Pelaksanaan penelitian pada siklus II terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada tanggal 2 Agutus 2017 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2017 dalam satu pertemuan dilaksanakan
selama 2 jam ( 2 x 35 menit), dengan tema Indahnya Kebersamaan, subtema
Bersyukur atas Keragaman. kompetensi dasar mengidentifikasi keragaman sosial,
ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa
Indonesia dan menyajikan hasil keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan
agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia.
Pelaksanaan penelitian pada siklus II pada pertemuan I dilaksanakan pada
tanggal 2 Agustus 2017 dan Pada siklus II ini akan dilaksanakan dengan tujuan
memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran pada masa pra siklus dan siklus I.
Pada siklus II juga menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a
60

Match berbantuan video pembelajaran dengan tema I indahnya keberagaman ,
subtema Bersyukur atas Keragaman dengan materi yang dibahas yaitu makanan
khas daerah , dengan alokasi waktu pelaksanaan pembelajaran siklus II
pembelajaran I yaitu 2 jam ( 2 x 35 menit) dengan kompetensi dasar 3.2
memahami keragaman sosial, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat
sebagai identitas bangsa indonesia dan 4.2 menyajikan hasil keragaman sosial,
ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa
Indonesia. Proses pembelajaran pada siklus II dilaksanakan melalui empat tahap
yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
4.5.1 Perencanaan Tindakan
Hal-hal yang direncanakan pada siklus II meliputi membuat rancangan
langkah-langkah

pembelajaran

dengan

menerapkan

model

pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match berbantuan video pembelajaran, yakni dengan
langkah-langkah berikut:
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai topik atau materi yang
akan dipelajari.
b. Siswa menyimak sebuah video yang ditampilkan oleh guru sebagai
kegiatan awal
c. Siswa menyimak informasi yang diberikan oleh guru mengenai tujuan
yang akan disampaikan kepada siswa dengan berdiskusi dan tanya jawab.
d. Siswa diberi waktu membaca materi dalam buku dan guru menyiapkan
kartu soal dan jawaban kemudian mencampurkan semua kartu menjadi
satu kemudian setiap siswa mengambil satu kartu secara acak.
e. Siswa diberi batasan waktu 10 menit untuk mencari jawaban/soal dari
kartu yang mereka pegang.
f.

Siswa dibimbing oleh guru mencari atau mencocokan kartunya dengan
milik kartu siswa yang lain yang cocok mereka akan menjadi kelompok
berpasangan.

g. Siswa yang menemukan dan mencocokkan kartu dengan tepat dan benar
diberi poin oleh guru.
h. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok
61

i.

Siswa diberi LKS dan kartu soal dan jawaban

j.

Siswa diminta mengerjakan LKS sesuai dengan kartu soal dan jawaban.

k. Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru cara mengerjakan
LKS
l.

Setiap kelompok ditunjuk oleh guru untuk maju kedepan untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka.

4.5.2 Pelaksanaan Tindakan
Urutan pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Make A Match berbantuan video pembelajaran pada
tema Indahnya Keberagaman subtema Bersyukur atas Keberagaman sebagai
berikut:
1. Siklus II pertemuan I
Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2017.
Langkah-langkah pelaksaan pembelajaran siklus II pertemuan I
Pada kegiatan Kegiatan awal siswa bersama guru mengawali
kegiatan belajar mengajar dengan berdoa. Kemudian guru mengajak siswa
bernyanyi lagu indonesia raya. Setelah itu guru mengawali pembelajaran
dengan menyapa siswa. Guru menuliskan tema dan subtema di papan tulis.
Siswa semua mempersiapkan alat tulis di atas meja. Siswa diminta
memperhatikan guru didepan. Guru memberikan informasi kepada siswa
mengenai tema dan subtema yang akan dipelajari adalah tema 1 Indahnya
Kebersamaan dengan subtema 3 Bersyukur atas Keberagamaan. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa diminta
untuk tidak melakukan kegiatan. Guru menampilkan sebuah video
pembelaran mengenai makanan khas kota Gresik. Siswa dan guru bertanya
jawab mengenai makanan khas kota Gresik. Siswa menyebutkan makanan
lain selain makanan khas kota Gresik.

Pada tahap kegiatan inti guru

memutarkan video makanan tradisional nasi uduk dari Betawi dan nasi
krawu dari kota Cirebon. Siswa diminta mengamati makanan nasi uduk
dan nasi krawu yang ditayangkan dalam video tersebut. Siswa menyimak
penjelasan guru mengenai lauk pauk yang ada di nasi uduk dan nasi
62

krawu. Siswa mengamati dan guru meminta siswa menyebutkan lauk-pauk
yang digunakan sebagai pelengkap nasi uduk dan nasi krawu. Setelah
selesai mengamati video, siswa membaca mengenai makanan-makanan
khas daerah yang sudah ada dibuku. Guru menunjuk beberapa siswa untuk
membacakan makanan khas yang ada di buku. Siswa membaca materi
dengan berulang kali dan guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban.
Pada pertemuan ini guru membuat kartu soal dan jawaban yang berbeda
dari pertemuan sebelumnya dengan bentuk kartu undangan.dan warnanya
berbeda-beda membuat siswa tertarik,terlibat aktif dan tidak bosan.
Kegiatan mencocokkan kartu sama dengan pertemuan sebelumnya. Guru
menjelaskan kegiatan selanjutnya dan siswa sudah mengetahui langkahlangkah pembelajaran berikutnya sehingga sebagian siswa sudah tidak
kebingungan, siswa dapat dengan cepat menemukan dan mencocokkan
kartunya dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar juga cepat tanpa ada
keributan. Kemudian dalam kegiatan diskusi kelompok, setiap anggota
kelompok bekerjasama mengerjakan LKS. diberi LKS dan kartu soal dan
jawaban. Setiap kelompok ditunjuk oleh guru untuk maju kedepan untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka.
Pada tahap pembelajaran di kegiatan akhir Siswa membuat
kesimpulan / rangkuman hasil pembelajaran. Guru memberi pertanyaan
seputar pembelajaran namun hanya sebagian siswa yang menjawab
sedangkan siswa lainnya diam. Siswa diberi kesempatan oleh guru
bertanya tentang materi yang telah dipelajari, namun tidak ada yang
bertanya. kemudian siswa diberi soal evaluasi. Guru memberi batasan
waktu 10 menit untuk mengerjakan soal evaluasi. Siswa mengerjakan
dengan tenang tanpa bertanya teman atau tidak ada yang menyontek. Guru
bersama-sama

mencocokkan

soal

evaluasi

dan

kemudian

siswa

mengumpulkan soal dengan urut nomor presensi dan guru melakukan
penilaian hasil belajar. Seluruh siswa bersama guru berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing dan sebelum pulang siswa
mengucapkan terima kasih dan salam kepada guru.
63

2. Siklus II pertemuan II
Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2017.
Langkah-langkah pelaksaan pembelajaran siklus II pertemuan II
Pada kegiatan Kegiatan awal siswa bersama guru mengawali
kegiatan belajar mengajar dengan berdoa. Kemudian guru mengajak siswa
bernyanyi lagu indonesia raya. Setelah itu guru mengawali pembelajaran
dengan menyapa siswa. Guru menuliskan tema dan subtema di papan tulis.
Siswa semua mempersiapkan alat tulis di atas meja. Siswa diminta
memperhatikan guru di depan. Guru memberikan informasi kepada siswa
mengenai tema dan subtema yang akan dipelajari adalah tema 1 Indahnya
Kebersamaan dengan subtema 3 Bersyukur atas Keberagamaan. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa diminta
untuk tidak melakukan kegiatan. Guru menampilkan sebuah video
pembelaran mengenai tarian merak. Siswa dan guru bertanya jawab
mengenai tarian merak yang berasal dari Jawa barat. Guru meminta siswa
menyebutkan macam-macam tarian adat yang mereka ketahui. Beberapa
Siswa dapat menyebutkan tarian adat dan daerah asalnya. Pada tahap
kegiatan inti guru memutarkan video kebudayaa jawa tengah. Guru
memberikan pertanyaan dan memberi kesempatan kepada siswa yang bisa
menceritakan isi dari video tersebut. Sebagian siswa menyebutkan macammacam kebudayaan yang mereka tangkap dari video tersebut. Siswa
membaca keragaman budaya yang ada pada buku dan guru menyiapkan
kartu soal dan kartu jawaban. Pada pertemuan ini guru membuat kartu soal
dan jawaban yang berbeda dari pertemuan sebelumnya. Kartu soal dan
jawaban di buat warna warni dan kartu soal disamakan warnanya dengan
warna kartu jawaban dan kartu soal maupun jawaban diberi nomor
sehingga siswa tidak bingung dan mencari kartu dengan cepat. Guru
membagi 40 siswa menjadi 2 kelompok besar. Guru menentukan
kelompok 1 mendapatkan kartu soal sedangkan kelompok 2 mendapatkan
kartu jawaban. Strategi ini pembagian keompok mempermudah siswa
64

dalam mencari kartu pasangannya. Siswa tidak lagi berteriak dan
membaca keras kartunya untuk mencari pasangan. Siswa mencari kartu
dengan mengeluarkan suara yang membuat kelas menjadi ramai. Hampir
semua siswa dapat dengan cepat menemukan dan mencocokkan kartunya
dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar juga cepat tanpa ada keributan.
Kemudian guru memilih pasangan yang paling cepat untuk maju kedepan
dan membaca kartunya dengan pasangannya. Setelah itu siswa kembali
ketempat duduk masing-masing dan kegiatan selanjutnya adalah kegiatan
diskusi kelompok, hampir setiap anggota kelompok dapat bertukar pikiran
dan bekerjasama mengerjakan LKS. Setiap kelompok ditunjuk oleh guru
untuk maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Guru
memberikan apresiasi berupa stiker gambar tarian adat kepada kelompok
yang sudah presentasi.
Pada tahap pembelajaran di kegiatan akhir Siswa membuat
kesimpulan / rangkuman hasil pembelajaran. Guru memberi pertanyaan
seputar pembelajaran namun hanya sebagian siswa yang menjawab
sedangkan siswa lainnya diam. Siswa diberi kesempatan oleh guru
bertanya tentang materi yang telah dipelajari, namun tidak ada yang
bertanya. kemudian siswa diberi soal evaluasi. Guru memberi batasan
waktu 10 menit untuk mengerjakan soal evaluasi. Siswa mengerjakan
dengan tenang tanpa bertanya teman atau tidak ada yang menyontek. Guru
bersama-sama

mencocokkan

soal

evaluasi

dan

kemudian

siswa

mengumpulkan soal dengan urut nomor presensi dan guru melakukan
penilaian hasil belajar. Seluruh siswa bersama guru berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing dan sebelum pulang siswa
mengucapkan terima kasih dan salam kepada guru.

65

4.5.3 Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan bersamaan dengan waktu proses
penelitian. Pada pertemuan pertama pada siklus II siswa sudah mengalami
kemajuan dengan penggunaan model pembelajaran tipe Make a Match
berbantuan video pembelajaran, siswa lebih aktif dan memahami materi
dengan baik. Siswa sangat senang saat pembelajaran dimulai dengan
menayangkan sebuah video. Para siswa duduk diam memperhatikan video
yang sedang ditayangkan. Siswa juga dapat menjawab pertanyaanpertanyaan dari guru seputar video yang sudah ditayangkan. Pada siklus II
ini guru membuat kartu soal dan kartu jawaban dengan bentuk yang
berbeda, dibentuk seperti kartu undangan dan dibei warna yang berbedabeda.. Siswa sangat tertarik dengan kegiatan pembelajaran ini karena
menggunakan kartu soal dan jawaban yang dibentuk menarik dan
berwarna warni, sehingga siswa tidak merasa bosan saat pembelajaran
dimulai. Sebagian siswa sudah mengerti langkah-langkah kegiatan
pembelajaran Make a Match sehingga mereka lebih cepat dalam mencari
dan mencocokkan kartu soal dan jawaban. Sebagian siswa sudah berani
bertanya dan memberi gagasan kepada guru. Namun masih terlihat ada
siswa yang tidak aktif dan siswa yang mencari kartu pasangannya dengan
bersuara. Pada kegiatan diskusi kelompok sebagian siswa aktif berdiskusi
dan bekerjasama. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa sudah bisa
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan aktif mengikuti arahanarahan dari guru. Keterlaksanaan sintaks pada siklus II pertemuan I dan II
dapat disajikan dalam bentuk tabel

Tabel 14
Keterlaksanaan Lembar Observasi Guru Dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Video Pembelajaran

N

Pertemua

Aspek-

Aspek-

Persentas

Aspek

Persentas

o

n

aspek

aspek

e

yang

e

yang

yang
66

tidak

harus

terlaksan

terlaksan

dilakuka

a

a

n
1

Pertama

28

24

85,71%

4

2

Kedua

28

28

0

0

14,29%

Tabel 15
Keterlaksanaan Lembar Observasi Siswa Dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Video Pembelajaran

N

Pertemua

Aspek

Aspek

Persentas

Aspek

persentas

o

n

yang

yang

e

yang

e

harus

terlaksan

tidak

dilakuka

a

terlaksan

n

a

1

Pertama

22

20

90,09%

2

9,91%

2

Kedua

22

22

68,18%

0

0

4.5.4 Refleksi
Pembelajaran pada siklus II ini siswa sudah mengerti kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Make a
Match berbantuan video. Siswa masih tetap antusias dan tertarik dengan
pembelajaran menggunakan model Make a Match dengan berbantuan
media video pembelajaran. Siswa sangat senang mengikuti pembelajaran
dari awal pembelajaran hingga akhir. Pembelajaran tidak membosankan
karena

dimulai

dengan

memutarkan

video

pembelajaran.

Siswa

memperhatikan dengan baik saat pembelajaran dimulai. Pada saat kegiatan
mencari dan mencocokkan kartu, guru membagi siswa menjadi dua
kelompok, kelompok 1 mendapatkan kartu pertanyaan sedangkan
kelompok 2 mendapatkan kartu jawaban sehingga dalam proses
pembelajaran siswa tidak bingung mencari dan mencocokkan kartu,
dengan bimbingan guru siswa dapat mencari dan mencocokkan kartu
67

tanpa menimpulkan kegaduhan. masih terlihat ada siswa yang tidak aktif
dan siswa terlalu gaduh karena mencari kartu pasangannya dengan
bersuara Namun masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam
pembelajaran dan masih ada beberapa siswa yang tidak berani untuk
bertanya atau tidak berani presentasi.
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan
menggunakan model pembelajaran tipe Make a Match berbantuan video
pembelajaran, hasil belajar siswa pada siklus II telah mengalami
peningkatan. Nilai seluruh siswa kelas 4 96 % tuntas pada siklus II dan
sudah mencapai KKM.
Tabel 16
Distribusi Hasil Belajar Siklus II Kelas 4 SDN HARJOSARI 01
Nomor

Nilai

Frekuensi

Persentase

1

95-100

7

17,5%

2

90-94

4

10%

3

85-89

4

10%

4

80-84

7

17,5 %

5

75-79

5

12,5 %

6

70-74

5

12,5%

7

65-69

2

5%

8

60-64

6

15 %

9

55-59

-

-

10

50-54

-

-

Jumlah

40

Nilai tertinggi

100

Nilai terendah

60

100%

Berdasarkan tabel di atas bahwa jumlah siswa yang belum
mencapai KKM terdapat 6 siswa. Nilai tertinggi dari siklus II yaitu 95100. Nilai 100 diperoleh 4 siswa dan nilai 90 diperoleh 3 siswa dengan
persentanse 17,5% sedangkan nilai terendah yaitu 60-64 diperoleh 6 siswa
68

dengan persentase 15%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar dari pra siklus, siklus I dan siklus II.
Berdasarkan tabel di atas hasil belajar pada siklus II mengalami
peningkatan, namun ada 6 siswa yang belum mencapai KKM. Nilai
tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendah adalah 60 dengan rata-rata
nilai 84,25.
Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa sebelum dilakukan
tindakan kelas, siklus I dan siklus II dapat di jabarkan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:

Tabel 17
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Sebelum Dilakukan
Tindakan Kelas, Siklus I Dan Siklus II

No

Ketuntasan belajar

Pra siklus

Siklus I

Siklus II

Tuntas ≥ 70

22

28

34

Tidak tuntas ≤ 70

18

12

6

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar dari pra
siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan
dari ketuntasan belajar yang diperoleh dari pra siklus sebanyak 22 siswa
sedangkan tidak tuntas sebanyak 18 siswa. Ketuntasan pada siklus I
sebanyak 28 siswa dan tidak tuntas sebanyak 12 siswa. Pada siklus II
siswa yang tuntas hasil belajarnya sebanyak 33 siswa sedangkan tidak
tuntas sebanyak 6 orang. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk memperjelas hasil belajar berdasarkan tabel 4.6 maka perbandingan
hasil belajar antara pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dijabarkan
dengan diagram batang sebagai berikut:

69

Diagram 1
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Sebelum Dilakukan
Tindakan Kelas, Siklus I dan Siklus II

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN Harjosari 01 kelas 4
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPS masih
rendah. Terbukti dari data yang diperoleh bahwa dari 40 siswa terdapat 22 siswa
yang mencapai KKM dan 18 siswa tidak mencapai KKM. Nilai terendah 50
sedangkan nilai tertinggi 85. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan
diskusi, sehingga siswa kurang aktif. Permasalahan yang lainnya adalah sebagian
siswa masih pasif dan tidak aktif bertanya serta waktu pembelajaran yang
digunakan kurang, karena pembelajaran IPS membutuhkan waktu yang lama
karena materi pada mata pelajaran IPS bersifat hapalan, maka peneliti melakukan
sebuah inovasi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi baik pada guru
maupun siswa. Peneliti melakukan sebuah inovasi untuk mengatasi permasalahan
yang ada adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a
macth dengan berbantuan video pembelajaran. Inovasi yang dilakukan dengan
penerapan model Make a Match dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
belajar karena model Make a Match terdapat langkah-langkah pembelajaran yang
70

dapat mengajak siswa terlibat aktif dengan berfikir kemudian mencari,
menemukan dan mencocokkan kartu dengan siswa yang lain dan penggunaan
video pembelajaran dapat membantu pemahaman siswa terhadap suatu objek
dengan jalan cerita, sehingga siswa tidak merasa bosan belajar di kelas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siklus I dan II mengalami
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terbuti dari ketuntasan pada siklus I
memperoleh rata-rata nilai 70,62 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60.
Pada siklus I menunjukkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa dan siswa
yang tuntas sebanyak 28 siswa. Hasil belajar pada siklus II memperleh nilai ratarata 84,25 dengan nilai tertinggi yaitu 100 dan nilai terendah 60. Pada siklus II
menunjukkan masih ada siswa yang belum mencapai KKM yaitu sebanyak 6
siswa sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 34 siswa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa selama proses penelitian dari pra siklus, siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan hasil belajar serta siswa aktif mencari jawaban berdiskusi
dan presentasi. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
berbantuan video pembeajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta
mendorong siswa untuk terlibat aktif sehingga menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Guru dapat mengatur waktu dan dapat memanfaatkan IT untuk
membantu proses pembelajaran.

71

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

THE EFFECT OF USING ENGLISH SONGS ON THE FIFTH YEAR STUDENT’S VOCABULARY ACHIEVEMENT OF SDN KASIYAN TIMUR 03 PUGER, JEMBER

4 68 15

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5