TGS SISTEM HUKUM dan sistem hukum

Tugas Kelompok
Mata Kuliah
Dosen Mata Kuliah

: Sistem Hukum dan Ketatanegaraan
: Prof. Dr. Hj. Andi. Kasmawati, M.Hum.

MAKALAH
“HAKEKAT PERBANDINGAN SISTEM HUKUM DI INDONESIA”

DISUSUN
OLEH KELOMPOK I:

 DARMAWATI
 HAMRAN

(14B02035)
(14B02038)

PRODI PENDIDIKAN IPS
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas segala
rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“hakekat perbandingan system hukum di Indonesia”. Pada dasarnya, tujuan
dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah sitem hukum dan
ketatanegararaan pada Program Studi Pendidikan IPS Kekhususan Pendidikan
Ekonomi PPS UNM.
Tidaklah sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis temui dalam
menyelesaikan makalah ini. Namun berkat kemauan, kesabaran, semangat serta
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr.
Hj. Andi Kasmawati, M.Hum, selaku dosen mata kuliah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
baik itu dari segi penulisan, isi serta penggunaan kalimat dan kata. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis guna
perbaikan makalah ini selanjutnya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat pada penulis khususnya dan kepada pembaca umumnya.

Makssar, 12 Oktober 2015
Penulis

2

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. iii
ABSTRAK……………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………........ 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………....... 2
C. Tujuan .................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan .......................................................................... 4
B. Istilah dan pengertian …………………………………......................... 4
C. Tujuan Hukum ……………………………………............................... 5
D. Budaya Hukum………………………………………........................... 11
E. Kegunaan Perbandingan Sistem Hukum ……………………………... 12
F. Keluarga Hukum atau Famili Hukum ………………………………... 13
G. System Hukum Utama ……………………………………………….. 15
H. Man Made Law dan God Made Law ………………….………………..… 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………................. 17
B. Saran ...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 18

3

ABSTRAK
Sistem hukum di dunia terbagi menjadi dua bagian yakni common law
system dan civil law system, keduanya mempunyai ciri khas yang berbeda.
Dengan adanya perbedaan tersebut maka timbul suatu metode perbandingan
hukum perdata.

Metode perbandingan hukum perdata memiliki beberapa tujuan, diantaranya
adalah untuk menemukan jawaban-jawaban yang tepat atas problem-problem
yang konkrit manakala adanya perbedaan system hukum di berbagai belahan
dunia yang sebenarnya memiliki tujuan yang paling hakiki adalah untuk
memberikan ketertiban dan kedamaian kepada masyarakat di suatu negara.
Di Indonesia, system hukumnya masih sebagain besar dipengaruhi hukum
modern yang dibawa oleh bangsa eropa, seperti yang marak mewarnai hukum di
Indonesia, negara hukum Indonesia yang bersifat kekeluargaan ini lebih memiliki
kecenderungan mengutamakan bentuk dari pada isi, sehingga kurang
memperdulikan kandungan moral dan kemanusiaan yang berada didalam sytem
hukumnya. ”Dengan karakteristik yang demikian negara hukum pun menjadi
identik dengan bangunan perundang-undangan, kualitas hanya ditentukan dengan
ketundukanya kepada hukum.”
Selama lebih dari Enam Puluh lima tahun menjadi bangsa dan negara
merdeka, Indonesia masih banyak carut marutnya dalam penegakan hukumnya,
kemungkinan-kemungkinan kurang sempurnanya system hukum yang ada di
Indonesia selalu ada, maka dari itu diharapkan dengan adanya perbandingan
system hukum, diharapkan dapat memberikan sumbangsih perbaikan
penyempurnaan sistem hukum yang saat ini menjadi tolak ukur ketertiban negara
Indonesia.

Kata Kunci: Sistem Hukum, Perbandingan Sistem Hukum.

4

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengantar
Perbandingan hukum adalah lmu pengetahuan yang usianya masih relatif
muda di Indonesia. Dari sejarah diketahui bahwa perbandingan hukum sejak
dahulu sudah dipergunakan orang tetapi baru secara insidental. Perbandingan
hukum baru berkembang secara nyata pada akhir abad ke-19 atau permulaan abad
ke-20. lebih-lebih pada saat sekarang di mana negara-negara di dunia saling
berinteraksi dengan Negara yang lain dan saling membutuhkan hubungan yang
erat.
Perbandingan

hukum

menjadi


lebih

diperlukan

karena

dengan

perbandingan hukum, kita dapat mengetahui jiwa serta pandangan hidup bangsa
lain termasuk hukumnya. Dan dengan saling mengetahui hukum suatu negara,
sengketa dan kesalahpahaman dapat dihindari sehingga tercapailah perdamaian
dunia.
Perbandingan hukum mempunyai peranan penting di bidang hukum secara
nasional maupun internasional. Oleh karena itu semakin perlu diketahui atau
dipelajari karena mempunyai berbagai manfaat antara lain, dapat membantu
dalam rangka pembentukan hukum nasional disamping mempunyai peranan
penting dalam rangka hubungan antar bangsa dan sebagainya. Pendeknya
perbandingan hukum mempunyai peranan penting di segala bidang kajian hukum.
Pernyataan diataslah yang melatar belakangi pentingnya perbandingan hukum
dalam tatanan hukum di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat ditetapkan rumusan masalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah perkembangan system hukum di Indonesia?
2. Bagaimana hakekat system hukum dan perbandingan system hukum di
Imdonesia?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu:

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 1

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan system hukum di Indonesia?
2. Untuk mengetahui hakekat system hukum dan perbandingan system
hukum di Indonesia?

3.

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 2


BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan
Perkembangan tentang studi perbandingan sistem hukum (comparative
legal studies) merupakan ilmu yang sama tuanya dengan disiplin ilmu hukum itu
sendiri. Namun dalam perkembangannya, studi perbandingan sistem hukum baru
tampak pada abad ke-19 sebagai cabang khusus dari disiplin ilmu hukum.
Pendalaman secara intense terhadap disiplin ilmu ini berawal dari Eropa yang
dipelopori oleh Montesquieu (Prancis), Mansfield (Inggris) dan Feuerbach,
Thibaut dan Gans (Jerman).
Secara kelembagaan, kemudian muncul beberapa institusi yang concern
dalam pengembangan comparative legal study, yaitu Institute Perbandingan
Hukum di College de France pada tahun 1832, pada tahun 1846 menyusul di
Institute Perbandingan Hukum di University of Paris. Secara historis, studi
perbandingan hukum ini telah berkembang di Eropa pada abad ke- 19 dipelopori
oleh Jerman, Prancis, dan Inggris.
Perkembangan perbandingan sistem hukum di Indonesia secara makro
belum begitu populer sebagaimana sistem ilmu hukum lainnya. Sebagai contoh,
pada program studi S1 ilmu hukum, perbandingan sistem hukum tidak diajarkan
secara khusus dalam mata kuliah tersendiri, kecuali dalam mata kuliah

perbandingan hukum tertentu yang sudah spesifik pada penjurusan, misalnnya
perbandingan hukum tata negara, perbandingan hukum perdata atau perbandingan
hukum pidana.
Apabila memahami perbandingan sistem hukum secara langsung pada
bagian atau spesifikasi tertentu tanpa memahami perbandingan sistem hukum
secara umum akan terjadi pemahaman parsial sehingga pencapaiannya tidak
optimal. Dalam menyikapi hal tersebut William Tetley, QC berpendapat bahwa:
Fakultas Hukum McGill menyelenggarakan dua degree, yaitu sarjana hukum
untuk hukum sipil dengan titel B.C.L. dan sarjana hukum pada spesialisasi sistem
common law dengan titel L.L.B. Pengajaran dua sistem hukum dalam satu
program secara bersamaan betul-betul menyulitkan.

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 3

Sebagaimana halnya di Kanada ketika kedua tradisi dan sistem hukum
berlaku secara bersamaan dengan kata lain adanya situasi sistem hukum campuran
atau mixed jurisdiction. Apabila melihat tren perkembangan hukum positif di
Indonesia, kecenderungan akan eksistensi sistem hukum common law merupakan
konsekuensi dari peran Amerika sebagai adifaya ekonomi. Sejumlah proyek
pencangkokan dan pengenalan hukum Amerika telah berjalan secara sistematis.

Kecuali itu, para elit legal expert dan ahli ekonomi di Indonesia pada umumnya
merupakan alumni universitas di Amerika, Inggris, dan Australia.
Kebijakan Amerika dalam pembangunan hukum di negara-negara
berkembang, sebagaimana diulas oleh Thomas Franck dalam tulisannya yang
berjudul Dapatkah Hukum Amerika dan Institusi Hukumnya Membantu Negara
Berkembang, merujuk pada Foreign Assistance Act. 1966, bahwa kongres
menyetujui Lembaga Pembangunan Internasional (AID):
“To emphasize the asurance of maximum Participation in the task of
economic development on the part of the people of the developing
countries thought the encourage went of the democtratic private and local
governmental institution”.
Sebagai implementasi dari kebijakan di atas, telah dikirim peneliti
khususnya para pakar hukum ke negara-negara berkembang di Asia dan Afrika.
B. Istilah dan Pengertian
Istilah “sistem” berasal dari perkataan dan bahasa latin-yunani yaitu “systema”
artinya keseluruhan yang terdiri bermacam-macam bagian. Secara umum sistem
didefinisikan sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu di dalam lingkungan yang kompleks.
Dalam definisi tersebut ada lima unsur utama, yaitu:
1. Elemen-elemen atau bagian-bagian

2. Adanya interaksi antar elemen
3. Adanya sesuatu yang mengikat antar elemen
4. Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir
5. Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 4

Sistem sering dijelaskan sebagai mengandung subsistem-subsistem yang saling
berinteraksi subsistem-subsistem ini dipandang juga sebagai sistem-sistem yang lebih
rendah tingkatannya yang juga memilki subsistem-subsistem sendiri yang saling
berinteraksi, dan demikian seterusnya. Jadi pengertian sistem bergantung kepada latar
belakang cara pandang orang mencoba mendefinisikannya.
Jadi yang dimaksud dengan sistem hukum adalah suatu susunan atau tatanan
yang diatur, suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu sama
lain, tersusun menurut suatu rencana atau pola, hasil dari suatu pemikiran, untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.

C. Tujuan hukum
Secara umum tujuan hukum meliputi:
1. The goal of Promoting morality (untuk menegakkan moral)
2. The goal of Reflecting Custom (untuk merefleksikan kebiasaan)
3. The goal of Social welfare (untuk kesejahteraan masyarakat)
4. The goal of Serving Power (untuk melayani kekuasaan)
Dari keempat tujuan hukum di atas merefleksikan empat pandangan dari beberapa
aliran atau mazhab hukum, seperti:
1. Aliran teori hukum alam (natural law)
Teori ini dikemukakan oleh Tgomas Acguinas yang berpendapat bahwa
hukum harus melindungi esensi kemanusiaan serta sudah seharusnya merupakan
refleksi dari kehendak Tuhan (a reflection of God’s will). Sebagai salah satu esensi
human nature adalah untuk bertahan (survive), maka hukum harus melindungi dan
menegakkan agar manusia dapat survive. Untuk menopang kelangsungan
kehidupan dan melindungi kehidupan manusiam, hukum melindungi nyawa
manusia dari pembunuhan dan penganiayaan. Selain itu, hukum melindungi harta
sebagai sarana akan kelangsungan hidup dari pencurian dan cara-cara ilegal
lainnya. Kepentingan manusia tidak berhenti sebatas perlindungan nyawa dan
harta, tetapi juga termasuk kehormatan dan kemerdekaan serta kesusilaan.
Sebagaimana dalam kita suci agama-agama yang ada di dunia, menghilangkan
nyawa orang lain merupakan perbuatan yang terlarang dan merupakan dosa besar.
Apabila melihat norma universal tentang hak asasi manusia, hak hidup manusia
merupakan hak yang tidak dapat dikurangi atau mutlak (underogable right).
Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 5

2. Aliran historian atau historical jurisprudence
Von Savigny dan Sir Henry Maine berpendapat bahwa hukum merupakan
refleksi dan adat kebiasaan yang hidup, tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat, negara bahkan masyarakat internasional. Statuta Mahkamah
Internasional Pasal 38 merumuskan sumber-sumber hukum internasional terdiri
dari: International Convection, International Customary Law, prinsip-prinsip
umum hukum, pendapat sarjana terkemuka dan keputusan pengadilan.
3. Aliran sociological jurisprudence
Hukum dipandang sebagai tool of social engineering sebagai alat rekayasa
sosial guna menuju kepada social welfare (kesejahteraan masyarakat). Roscoe
Pound menegaskan bahwa hukum harus melayani masyarakat dengan mengenal
dan menyeimbangkan kepentingan-kepentingan antarwarga masyarakat.
4. Aliran legal positivism
Toeri ini memandang hukum dalam hubungannya dengan kekuasaan
politik. Thomas Hobbes berkeyakinan bahwa hukum melayani kepentingan orangorang yang memiliki kekuasaan politik. Dengan kata lain, dapat disimpulkan
sebagai sarana serving power bagi para pemegang kekuasaan.
1. Pengertiaan Sistem Hukum
Apabila

kita

mengartikan

istilah

sistem

hukum,

tidak

berarti

menggabungkan pengertian sistem dan pengertian hukum secara apa adanya.
Istilah hukum mengandung pengertian yang spesifik dalam ilmu hukum yang
penjelasannya dapat kita uraikan sebagai berikut :
legal system is an operating set of legal institutions, procedurs, and rules.
In this sense there are one federal and fifty state legal system in the united
State, separate legal systems in such organization as teh European
Economic Community and the United Nations”10
(sistem hukum adalah merupakan suatu seperangkat operasional yang
meliputi institusi, prosedur, aturan hukum, dalam konteks ini ada satu
negara federal dengan lima puluh sistem hukum di Amerika Serikat,
adanya sistem hukum setiap bangsa secara terpisah serta ada sistem hukum

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 6

yang berbeda seperti halnya dalam organisasi masyarakat Ekonomi eropa
dan perserikatan Bangsa-Bangsa)
Menurut Friedman, sistem hukum merupakan suatu sistem yang meliputi
substansi, struktur, dan budaya hukum.11 Dengan kata lain, sistem hukum secraa
cakupan materi kajian menyangkut legislasi (produk hukum), struktur, dan budaya
hukum. Berikut ini uraian dari masing-masing elemen sistem hukum ynag
meliputi :
a. Struktur Hukum
Unsur pertama, legal structure atau struktur hukum ynag merupakan
institusionalisasi ke dalam entitas-entitas hukum, seperti struktur pengadilan
tingkat pertama, pengadilan tingkat banding dan pengandilan tingkat kasasi,
jumlah hakim serta integrated jutice system. Friedman menegaskan bahwa hukum
memiliki elemen pertama dari sistem hukum adalah struktur hukum, tatanan
kelembagaan, dan kinerja lembaga.
we now have a preliminary, rough idea of what we mean when we talk
about opur legal system. There are other ways to analyze this complicated
and important set of institutions. To begin with, the legal system has
structure. The system is contanly changing; but parts of it change at
different speeds, and not every part changes as fast as certain other parts.
There are persistent,long-term patterns – aspects of the system that were
here yesterday (or even in the last century) and will be around for along
time to come. This is the structure of the legal system – its skeleton or
framework, the durable part, which gives a kind of shape and definition to
the whole.
b.

Substansi hukum

Pertama yang harus kita perhatikan dalam mengelaborasi unsur substansi, bahwa
yang dimaksud dengan substansi adlah aturan, norma, dan pola perilaku manusia
yang berada dalam sistem itu. Sebagai contoh, seorang pengemudi yang melebihi
batas kecepatan akan dikenai denda, pembuat acar atau produk makanan lainnya
harus merinci daftar bahan-bahan sebagai inggridient-nya, sebagaimana
ditetapkan oleh food and drugadminstration dan pencuri tanpa catatan kriminal

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 7

dapat dijatuhi masa percobaan. Contoh di atas merupakan sebuah produk hukum
materiil yang mengharuskan norm addresat untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Menurut Friedman, pengertian substansi tidak hanya terbatas
pada persoalan hukum yang tertulis law books, tetapi juga termasuk living law
atau hukum yang berlaku dan hidup dalam masyarakat.
nother aspect of legal system is its substance. By this is meant the actual
rules, norms, and behaviour patterns of people inside the system. This is
first of all, “the law” in the popular sense of the term-the fact that the
speed limit is fifty five miles an hour, but the burglars can the sent to
prison, that “by law” a pricle maker has to list his inggredient on the
label of the jar.
c. Unsur budaya hukum
Budaya hukum adalah sikap-sikap dan nilai-nilai yang berhubungan
dengan hukum bersama, bersama-sama dengan sikap-sikap dan nilai-nilai yang
terkait dengan tingkah laku yang berhubungan dengan hukum dan lembaga lembaganya, baik secara positif maupun negatif. Friedman berpendapat bahwa:
Legal culture is the climate of special thought and social force determines
how law is used, avoided, or abused. Without legal culture, the legal
system is iners-a dead fish lying in a basket, not living fish swimming in
its sea.
Pengertian lain dari sistem hukum dalam konteks Indonesia yang
dinyatakan pleh Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) dikutip oleh Satya
Arinanto, sistem hukum terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut:
1. Materi hukum (tatanan hukum) yang di dalamnya terdiri dari:
a. Perencanaan hukum;
b. Pembentukan hukum;
c. Penelitian hukum;
d. Pengembangan hukum
Untuk membentuk materi hukum harus diperhatikan politik hukum yang telah
ditetapkan, yang dapat berbeda dari waktu ke waktu karena adanya
kepentingan dan kebutuhan.

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 8

2. Aparatur hukum, yaitu mereka yang memiliki tugas dan fungsi: penyuluhan
hukum, penerapan hukum, penegakan hukum, dan pelayanan hukum.
3. Sarana dan prasarana hukum yang meliputi hal-hal yang bersifat fisik.
4. Budaya hukum yang dianut oleh warga masyarakat termasuk para pejabatnya,
dan
5. Pendidikan hukum
2. Pengertian dan Hakekat Perbandingan Hukum.
Dalam istilah inggris Perbandingan Hukum disebut :


Comperative Law (mempelajari berbagai system hokum asing dengan
maksud untuk membandingkannya),



Comperative Jurisprudence (suatu studi mengenai prinsip-prinsip ilmu hokum
dengan melakukan perbandingan berbagai macam system hokum).



Foreign Law (mempelajari hokum asing dengan maksud semata-mata
mengetahui system hkum asing itu sendiri dengan tidak secara nyata
bermaksud untuk membandingkannya dengan system hokum lain).
Perbandingan hukum adalah suatu metode yang merupakan suatu cara

pendekatan untuk memahami suatu obyek/masalah yang sedang diteliti. Ada
beberapa model atau paradigma mengenai penerapan metode perbandingan
hokum:
1) Constantinesco.
Mempelajari proses perbandingan hokum dalam tiga fase :
a) Fase pertama
-

Mempelajari

konsep-konsep

(yang

diperbandingkan)

dan

menerangkan menurut sumber aslinya);
-

Mempelajari konsep-konsep itu di dalam kopleksitas dan totalitas dari
sumber-sumber hokum dengan pertimbangan dengan sungguhsungguh

dengan

melihat

hirarki

sumber

hokum

itu

dan

menafsirkannya dengan menggunakan metoda yang tepat atau sesuai
dengan tata hokum yang bersangkutan.
b) Fase kedua
Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 9

Memahami konsep yang diperbandingkan
Artinya mengintegrasikan konsep-konsep itu ke dalam tata hokum
mereka sendiri dengan memahami pengaruh-pengaruh yang dilakukan
terhadap konsep-konsep itu dengan menentukan unsure-unsur dalam
system dan factor diluar hokum serta mempelajari sumber-sumber social
dari hokum positif.
c) Fase ketiga
Melakukan penjajaran (menempatkan secara berdampingan) konsepkonsep itu untuk diperbandingkan; dilakukan dengan menggunakan
metode deskripsi, analisis dan eksplansi.
2) Kamba
Menekankan penjelasan mengenai perbedaan-perbedaan dan persamaanpersamaan merupakan sesuatu yang seharusnya ada pada perbandingan hukum.
Selain itu penekanan dalam pendekatan fungsional dan pendekatan pemecahan
masalah sebagai sesuatu yang sngat diperlukan dalam perbandingan lintas
budaya.
3) Soerjono Soekanto
Perbandingan hokum diterapkan dengan memakai unsure-unsur system
hokum sebagai titik tolak perbandingan, yang mencakup tiga unsur pokok, yaitu ;
a) Struktur hokum yang mencakup lembaga-lembaga hokum;
b) Substansi hokum yang mencakup perangkat kaidah/perilaku teratur;
c) Budaya hokum yang mencakup perangkat nilai-nilai yang dianut.
3. Ragam Perbandingan Hukum.
a) Perbandingan Hukum suatu Negara dengan Negara lain.
b) Perbandingan Hukum dari satu waktu ke waktu yang lain.
c) Perbandingan putusan pengadilan satu dengan yang lain.
d) Perbandingan antara sistem keluarga hukum yang berlaku disetiap Negara.
D. Budaya Hukum di Indonesia
Sebagai salah satu contoh, dalam hal penyelesaian sengketa, Indonesia
memiliki pola tersendiri sebagaimana diungkapkan oleh Daniel S. Lev. Ia

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 10

menyatakan bahwa budaya hukum di Indonesia dalam cara penyelesaian konflik
mempunyai karakteristik sendiri yang disebabkan oleh nilai-nilai tertentu.
Kompromi dan perdamaian merupakan nilai-nilai yang mendapat dukungan kuat
dari masyarakat. Nilai-nilai tersebut cenderung untuk memberikan tekanan pada
hubungan-hubungan personal, solidaritas komunal serta penghindaran terhadap
sengketa-sengketa. Oleh karena itu, pikiran mengenai pengembangan konflik dan
penyelesaiannya tidak mendapat dukungan yang cukup. Mempertahankan
perdamaian merupakan suatu usaha terpuji, sehingga dalam menghadapi konflik
terwujud dalam bentuk pemilihan kompromi, pendekatan lunak (soft approach).
Namun, pendapat tersebut menurut hemat penulis tidak sepenuhnya benar
bahkan dapat dikatakan misleading. Bukankah konflik horizontal antaretnis di
tanah air tidak menunjukkan demikian. Terjadinya ethic fighting yang sering
terjadi menunjukkan bahwa budaya orang Indonesia akan berupaya meredam asa
dalam stabilitas semu, sehingga apabila sampai pada titik yang tidak terkendali
akan menjadi letupan dahsyat, dalam bentuk anarkis dan hukum sama sekali tidak
berfungsi. Sejumlah kasus ethnic fighting seperti Dayak-Madura, Pribumi dan
Non-Pri, kasus Ambon serta daerah lainnya. Dengan kata lain, pemupukan
solidaritas komunal disertai fanatisme sempit akan menjadi potensi chaos atau
paling tidak seperti bara dalam sekam, maka terjadilah main hakim sendiri (eigen
richting) secara kolektif.
Suatu retorika dan apologi dari ketidakmampuan negara dalam me-manage
negara, proses transisi dan warisan dosa masa lalu selalu menjadi alasan klasik.
Mencermati sisten hukum di Indonesia (subtansi, struktur, dan budaya) tidak
adanya indikasi untuk tegaknya supremasi hukum. Bagaimana mungkin kita akan
mampu menegakkan supremasi hukum sementara kita masih dalam tahap untuk
mencari bentuk sistem hukum Indonesia yang ideal.

E. Kegunaan Perbandingan Sistem Hukum
Keguanaan atau manfaat dari mempelajari perbandingan sistem hukum
sudah tentu dengan mempelajari berbagai sistem hukum asing atau sistem hukum

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 11

yang berlaku di berbagai negara. Beberapa pendapat sarjana dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Sudarto
Kegunaan yang bersifat umum
a. Memberi kepuasan bagi orang yang berhasrat ingin tahu yang bersifat
ilmiah;
b. Memperdalam pengertian tentang pranata masyarakat dan kebudayaan
sendiri;
c. Membawa sikap kritis terhadap sistem hukum sendiri.
Yang bersifat khusus: Berkaitan dengan asas nasional aktif yang membawa
konsekuensi Pasal 5 ayat 1 ke 2.KUHP.
Pendapat di atas khususnya mengenai yang bersifat khusus memfokuskan pada
masalah hukum pidana.
2. Rene David dan Brierley
a. Berguna dalam penelitian hukum yang bersifat historis dan filosofis;
b. Penting untuk memahami lebih baik dan untuk mengembangkan hukum
nasional kita sendiri;
c. Membantu dalam mengembangkan pemahaman terhdap bangsa-bangsa lain
dan oleh arena itu, memberikan sumbangan untuk menciptakan
hubungan/suasana yang baik bagi perkembangan- hubungan internasional.
3. Tahir Tungadi
a.

Berguna untuk unifikasi dan kodifikasi nasional, regional maupun
internasional;

b. Berguna untuk harmonisasi hukum, antara konvensi internasional dengan
peraturan perundangan nasional;
c. Untuk pembaruan hukum, yakni dapat memperdalam pengetahuan tentang
hukum nasional dan dapat secara obyektif melihat kebaikan dan kekurangan
hukum nasional.
d. Untuk menetukan asas-asas umum dari hukum (terutama bagi para hakim
pada pengadilan internasional). Hal ini penting dalam menentukan the

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 12

general principles of law yang merupakan sumber yang penting dari hukum
public internasional.
e. Sebagai ilmu pembantu bagi hukum perdata internasional, misalnya dalam
hal ketentuan HPI suatu negara menunjuk kepada ketentuan hukum asing
yang harus diberlakukan dalam suatu kasus.
f. Diperlukan dalam programpendidikan bagi penasihat-penasihat hukum pada
lembaga perdagangan internasional dan kedutaan-kedutaan, misalnya untuk
dapat melaksanakan traktat-traktat internasional.
4. Menurut hemat penulis, perbandingan sistem hukum ditujukan untuk
memperoleh suatu pemahaman yang comprehensive tentang semua sistem
hukum yang eksis secara global dan paling tidak diperoleh manfaat:
a. Manfaat internal
Dengan mempelajari perbandingan sistem hukum dapat memahami potret
budaya hukum negaranya sendiri dan mengadopsi hal-hal yang positif dari
sistem hukum asing guna pembangunan hukumn nasional;
b. Manfaat eksternal
Dengan mempelajari perbandingan sistem hukum, baik individu, organisasi
maupun negara dapat mengambil sikap yang tepat dalam melakukan
hubungan hukum dengan negara lain yang berlainan sistem hukumnya;
c. untuk kepentingan harmonisasi hukum dalam pembentukan hukum
supranasional.
F. Keluarga Hukum atau Famili Hukum
Para sarjana di bidang perbandingan sistem hukum telah melakukan telaah
secara komprehensif untuk mengidentifikasi sejumlah sistem hukum yang tumbuh
dan berkembang serta diterapkan pada masyarakat di berbagai belahan dunia.
Berdasarkan hasil studi tersebut beberapa ahli mengelompokkan keluarga sistem
hukum sebagai berikut:
1. Marc Ancel telah membedakan sekurang-kurangnya ada lima sistem hukum
nasional di dunia yang dikelompokkan dalam satu keluarga berdasarkan asal
usul, sejarah perkembangannya dan berdasarkan metode penerapannya. Kelima
sistem tersebut adalah:

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 13

a. Sistem Eropa Kontinental (system of civil law);
b. Sistem Anglo American (common law system);
c. Sistem Timur Tengah (middle East System);
d. Sistem Timur Jauh (far East System);
e. Sistem negara-negara soaialis
2. Rene David mengelompokkan menjadi empat keluarga hukum:
a. Hukum Romawi-Jerman (The Romano Germany Family);
b. Hukum Kebiasaan (The Common Law Family);
c. Hukum Sosialis (The Family of Sosialis Law); dan
d. Konsepsi-konsepsi hukum dan tatanan sosial lainnya (keluarga hukum
agama dan hukum tradisional).
Menurut pendapat penulis, pada dasarnya dari sejumlah sistem hukum di
atas Dapat dilakukan telaah lebih jauh menjadi beberapa kelompok.
1. Sistem hukum yang di create oleh manusia (positivisme) man made law;
Hukum yang diciptakan oleh manusia seperti sistem kode sipil dancommon
law termasuk sistem hukum sosialis hukum (law is made).
2. Sistem hukum yang dibuat bedasarkan hukum alam (natural law);
Hukum yang bersumberkan pada teori hukum alam yang memiliki prinsip
bahwa law is not made but to be found.
3. Kombinasi man made law dan sebagian Law of God;
Sistem hukum Islam yang sebagian merupakan ketentuan hukum dari Tuhan
dan Sunah yang sifatnya permanen dan sebagian lainnya merupakan penafsiran
manusia dengan metode tertentu (istinbath) yang sifatnya konkekstual, adaptif,
dan responsif.
4. Sistem hukum yang berdasar nilai-nilai lokal.
Sistem hukum yang bersumber pada nilai-nilai lokal baik yang tertulis maupun
tidak tertulis.

G. Sistem Hukum Utama (Major Legal System)

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 14

Sistem hukum yang berlaku dalam masyarakat bangsa-bangsa juga
memiliki keragaman akar dan sistem hukum satu sama lain. Eric L. Richard pakar
hukum global business dari Indiana University menjelaskan sistem hukum yang
utama di dunia sebagai berikut:
1. Civil law ( hukum sipil berdasarkan kode sipil yang terkodifikasi).
Sistem hukum ini berakar dari hukum Romawi yang dipraktikkan oleh negaranegara Eropa kontinental termasuk bekas jajahannya.
2. Common law ( Hukum yang berdasarkan custom, atau kebiasaan berdasarkan
preseden atau judge made law. Sistem hukum common law dipraktikkan di
Negara Anglo Saxon, seperti Inggris dan Amerika.
3. Islamic law, hukum yang berdasarkan syariah Islam yang bersumber dari
Alquran dan Hadis.
4. Socialist law, sistem hukum yang dipraktikkan di negara-negar sosialis.
5. Sub-Saharan Africa, sistem hukum yang dipraktikkan di negara Afrika yang
berada di sebelah selatan gurun Sahara.
6. Far East, sistem hukum ini merupakan sistem hukum yang kompleks yang
merupakan perpaduan antara sistem civil law, common law dan hukum Islam
sebagai basis fundamental masyarakat.
H. Man Made Law dan God Made Law`
Apabila dipilah, sistem hukum di atas dapat dikelompokkan ke dalam
hukum yang diciptakan oleh manusia atau man made law atau ada istilah lain,
yakni human law, dan hukum yang merupakan petunjuk dari Tuhan kepada
manusia yang tidak dapat dilakukan amandemen sebagaimana hukum Islam yang
bersumber dari Alquran dan Hadis (ucapan dan perbuatan Nabi Muhammad
SAW.)dan sumber lainnya.
Dengan mengutip pendapat Crutter, man made law adalah ide-ide dan
perintah-perintah yang diekspresikan dalam kata-kata. Ide-ide dan perintahperintah itu dibangun oleh akal. Akal dan hukum menafsirkan masa lalu, sekarang
dan yang akan datang, dan mengantisipasi perbuatan-perbuatan yang telah dikenal
dan kejadian-kejadian yang belum pernah dialami. Dalam skema di atas,

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 15

pencitraan hukum Islam merupakan sebuah hukum yang statis adalah pemahaman
yang tidak benar. Hal ini dapat disebabkan oleh kekurangpahaman para ahli
hukum Barat terhadap metode penetapan hukum dalam hukum Islam. Secara garis
besar, hukum islam memiliki area yang memang tidak memungkinkan
diamandemen yang sifatnya dogmatik dan ada wilayah yang memperbolehkan
metode penetapan hukum yang melahirkan hukum-hukum baru.

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 16

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1.

Sistem hukum adalah suatu susunan atau tatanan yang diatur, suatu keseluruhan
yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusun menurut
suatu rencana atau pola, hasil dari suatu pemikiran, untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.

2.

Perbandingan hukum merupakan suatu metode studi dan penelitian
dengan cara memperbandingkan peraturan perundang-undangan dan
institusi hukum dari satu negara atau lebih.

3.

Menurut friedman dalam buku Esmi Warassih mengatakan, jika hukum
itu ingin lebih baik, dalam penegakannya harus memenuhi 3 komponen
yaitu
-struktur yaitu melihat bagaimana system hukum memberikan pelayanan
terhadap penggarapan bahan-bahan hukum secara teratur.
-Substansi yaitu melihat output dari system hukum yang berupa
peraturan-peraturan dan keputusan.
-Kultur melihat hukum terdiri dari nilai-nilai yang ada dimasyarakat
sangat berpengaruh dalam bekerjanya hukum.

B. Saran
Adapun saran penulis, berdasarkan kesimpulan yang di peroleh, yaitu:
Seharusnya negara dalam membuat sistem hukum baik itu struktur
pengadilan harus memperhatikan kultur dari masyarakatnya seperti Malaysia,
disebabkan masyarakat akan lebih patuh jika hukum yang digunakan sesuai
dengan nilai-nilai yang sudah tertanam dan mendarah daging pada diri mereka.

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 17

DAFTAR PUSTAKA
Suherman, Ade Maman. 2012. Pengantar Perbandingan Sistem Hukum. Jakarta:
Rajawali Pers.
Yulianti, Endang. 2012. Pengantar Perbandingan Hukum. [Online]
http://b420k.blogspot.co.id/2012/10/pengantar-perbandingan-hukum.html.
Di akses pada tanggal 11 Oktober 2015 pukul 16.00 WITA.

Hakekat Perbandingan Sistem Hukum di Indonesia| 18

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2