Penemu Benua Amerika period ketidakpusan
1.Penemu Benua Amerika
Selama ribuan tahun, selalu dipersepsikan bahwa penemu Benua Amerika adalah Christopher
Colombus pada 12 Oktober 1492. Menurut versi tersebut, ketika pertama kali menginjakkkan
kakinya di daratan, dia menyangka mendarat di semenanjung Hindia, sehingga penduduk
aslinya disebut ”Indian”.Tapi menurut versi lain, penelitian ulang yang dilakukan oleh beberapa
peneliti Barat, atau penelitian dari sumber-sumber tertulis dari kalangan Muslim, ilmuan Muslim,
ditemukan data-data baru bahwa Benua Amerika telah ditemukan oleh penjelajah Muslim 603
tahun sebelum Colombus menginjakkan kakinya di benua Amerika.
Literatur yang menerangkan bahwa penjelajah Muslim sudah datang ke Amerika sebelum
Colombus, antara lain pakar sejarah dan geografer Abul Hassan Ali Ibnu al-Hussain al-Masudi
(871-957M). Dalam bukunya Muruj Adh-Dhahabwa Maad al-Jawhar (The Meadows of Gold and
Quarries of Jewels / Hamparan Emas dan tambang Permata), al-Masudi telah menuliskan
bahwa Khaskhas Ibnu Sa’ied Ibn Aswad, seorang penjelajah Muslim dari Cordova, Spanyol,
berhasil mencapai benua Amerika pada 889M.
Al-masudi menjelaskan, semasa pemerintahan Khalifah Abdullah Ibn Muhammad (888-912M) di
Andalusia, Khaskhas berlayar dari Pelabuhan Delbra (Palos) pada 889, menyeberangi lautan
Atlantik hingga mencapai sebuah negeri yang asing (al-ardh majhul). Sekembalinya dari benua
asing tersebut, dia membawa pulang barang-barang yang menakjubkan, yang diduga berasal
dari benua baru yang kemudian berama Amerika.
Sejak itulah, pelayaran menembus Samudera Atlantik yang saat itu dikenal sebagai ”lautan yang
gelap dan berkabut”, semakin sering dilakukan oleh pedagang dan penjelajah Muslim. Literatur
yang paling populer adalah essay Dr. Yossef Mroueh dalam Prepatory Committe for International
Festivals to Celebrate the Millenium of the Muslims Arrival to the America tahun 1996. Dalam
essay berjudul Precolumbian Muslims in America (Muslim di Amerika Pra Colombus), Dr. Mroueh
menunjukkan sejumlah fakta bahwa Muslimin dari Anadalusia dan Afrika Barat tiba di Amerika
sekurang-kurangnya lima abad sebelum Colombus.
Pada pertengahan abad ke-10, pada masa pemerintahan Bani Umayyah Andalusia: Khalifah
Abdurrahman III (929-961M), kaum Muslimin dari Afrika berlayar ke arah barat dari pelabuhan
Delbra (Palos) di Spanyol menembus “samudera yang gelap dan berkabut”. Setelah menghilang
beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang “tak dikenal dan aneh”.
Dalam pelayaran itu, ada sejumlah kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu.
Mereka inilah imigran Muslim gelombang pertama yang tiba di Amerika.
Masih menurut Dr. Mroueh, berdasarkan catatan sejarawan Abu Bakr Ibnu Umar al-Gutiyya,
yang hidup pada masa pemerintahan Khalifah Hisyam II (976-1009) di Andalusia, penjelajah dari
Granada bernama Muhammad Ibnu Farrukh meninggalkan pelabuhan Kadesh, Februari 999.
M.Farrukh melintasi Lautan Atlantik, mendarat di Gando (Kepulauan canary) dan berkunjung
pada Raja Guanariga. Ia melanjutkan pelayaran ke arah barat, melihat dua pulau dan
menamakannya dengan Cpraria serta Pluitana. Ia kembali ke Andalusia Mei 999 M.
Al-Syarif al-Idrisi (1099-1166), pakar Geografi dan ahli pembuata peta, dalam bukunya Nuzhat
al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq (Ekskursi dari yang rindu mengharungi Ufuk) menulis, sekelompok
pelaut Muslim dari Afrika Utara berlayar mengharungi samudera yang gelap dan berkabut.
Ekspedisi yang berangkat dari Lisbon (Portugal) ini, dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban
apa yang ada di balik samudera itu ?, berapa luasnya dan dimana batasnya?, Merekapun
menemukan daratan yang penghuninya bercocok tanam.
Pelayaran melintasi samudera Atlantik dari Maroko juga dicatat oleh penjelajah Shaikh Sayneddin Ali bin Fadhel al-Mazandarani. Kapalnya melepas jangkar dari pelabuhan Tarfay di Maroko
pada masa Sultan Abu Yacoob Sidi Yossef (1286-1307M), penguasa keenam Kekhalifahan
Marinid. Rombongan ekspedisi ini mendarat di Pulau Green di Laut Karibia pada 1291. menurut
Dr. Mroueh, catatan perjalanan pelaut Maroko ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuan Islam
pada era sesudahnya.
Sultan-sultan dari Kerajaan Mali di Afrika Barat yang beribukota Timbuktu, juga melakukan
penjelajahan hingga mendarat di benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul Abbas Ahmad
bin Fadhl al-Murai (1300-1384), menulis catatan tentang geografi Timbuktu, yang waktu itu
ternyata telah menjadi kota pusat peradaban dan cukup maju di Afrika Barat.
Ekspedisi laut yang berawal dari Timbuktu, antara lain dilakukan oleh Sultan Abu Bakari I (12851312M) yang merupakan saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312-1337M0. Sultan Abu
Bakar I melakukan dua kali ekspedisi menembus Lautan Atlantik dan mendarat di Amerika.
Bahkan, penguasa Afrika Barat ini sempat menyusuri sungai Missisippi, dan mencapai
pedalaman Afrika Tengah antara tahun 1309-1312. Selama berada di benua baru ini, para
eksplorer ini tetap berkomunikasi dengan bahasa Arab dengan penduduk setempat. Dua abad
kemudian tepatnya tahun 1513, penemuan benua Amerika ini diabadikan dalam peta berwarna
yang disebut Piri Re’isi. Peta ini dipersembahkan kepada Khalifah Ottoman, Sultan Selim I,
tahun 1517 di Turki. Peta ini berii informasi akurat tentang belahan bumi bahagian barat, Amerika
Selatan, dan pesisir pantai Brasil. Piri sendiri sebenarnya merupakan nama seorang pejabat laut
sekaligus pembuat peta kerajaan Turki Utsmani, yang berbakti pada kerajaan Turki
Utsmanimasa pemerintahan Sultan Salim (1512-1520) sampai pemerintahan Sultan Sulaiman alQanuny (1520-1566). Gelaran ”Reis” (berasal dari bahasa Arab Raais, yang berarti panglima
atau Pimpinan), diberikan pada Piri setelah yang bersangkutan memenangkan peperangan laut
melawan Bendeqia.
Peta Piri Reis yang bertarikh 1513 M itu disimpan di Tobco Serai/Top Kopi, dan kemudian pada
tahun 1929, dikaji ulang oleh seorang orientalkis Jerman Prof. Paul Kalhe yang
membentangkannya dalam Kongres Kajian Oriental di Leiden pada 1931. Untuk mengenang
jasa-jasanya, pemerintah Turki mengabadikannya menjadi perangko Peta Piri Reis itu
D. MUSLIM SEBAGAI PENEMU AMERIKA : Sumber-sumber dan Perspektif Barat :
Pertama, dalam bukunya Saga America (New York, 1980), Dr. Barry Fell, arkeolog dan ahli
bahasa berkebangsaan Selandia Baru jebolan Harvard University menunjukan bukti-bukti detail
bahwa berabad-abad sebelum Colombus, telah bermukim kaum Muslimin dari Afrika Utara dan
Barat di beua Amerika. Tak heran jika bahasa masyarakat Indian Pima dan Algonquain memiliki
beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Arab.
Di negara bahagian Inyo dan California, Dr. Barry menemukan beberapa kaligrafi Islam yang
ditulis dalam bahasa Arab salah satunya bertuliskan ”Yesus bin Maria” yang artinya ”Isa anak
Maria”. Kaligrafi ini dapat dipastikan datang dari ajaran Islam yang hanya mengakui nabi Isa
sebagai anak manusia dan bukan anak Tuhan. Dr. Barry menyatakan bahwa usia kaligrafi ini
beberapa abad lebih tua dari usia Negara Amerika Serikat. Bahkan lebih lanjut, Dr. Barry
menemukan reruntuhan, sisa-sisa peralatan, tulisan, digram, dan beberapa ilustrasi pada
bebatuan untuk keperluan pendidikan di Sekolah Islam. Tulisan, diagram dan ilustrasi ini
merupakan mata p[elajaran matematika, sejarah, geografi, astronomi dan navigasi laut.
Semuanya ditulis dalam tulisan Arab Kufi dari Afrika Utara.
Penemuan sisa-sisa sekolah Islam ini ditemukan dibeberapa lokasi seperti di Valley of Fire, Allan
Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon Washoe, Hickison Summit Pas (Nevada), Mesa Verde
(Colorado), Mimbres Valley (New Mexico) dan Tipper Canoe (Indiana). Sekolah-sekolah Islam ini
diperkirakan berfungsi pada tahun 700-800 M. Keterangan yang sama juga ditulis olh Donald
Cyr dalam bukunya yang berjudul Exploring Rock Art (Satna barbara, 1989).
Kedua, dalam bukunya Africa and the Discovery of America (1920), pakar sejarah dari Harvard
University, Loe Weiner, menulis bahwa Colombus sendiri sebenarnya juga mengetahui
kehadiran orang-orang Islam yang tersebar di Karibia, Amerika Utara, Tengah dan Selatan,
termasuk Canada. Tapi tak seperti Colombus yang ingin menguasai dan memperbudak
penduduk asli Amerika, umat Islam datang untuk berdagang, berasimilasi dan melakukan
perkawinan dengan orang-orang India suku Iroquis dan Algonquin. Colombus juga mengakui,
dalam pelayaran antara gibara dan Pantai Kuba, 21 Oktober 1492, ia melihat masjid berdiri
diatas bukit dengan indahnya. Saat ini, reruntuhan masjid-masjid itu telah ditemukan di Kuba,
Mexico, Texas dan Nevada.
Ketiga, John Boyd Thacher dalam, bukunya Christopher Colombus yang terbit di New York,
1950, menunjukkan bahwa Colombus telah menulis bahwa pada hari Senin, 21 Oktober 1492,
ketika sedang berlayar di dekat Cibara, bahagian tenggara pantai Cuba, ia menyaksikan mesjid
di atas puncak bukit yang indah. Sementara itu , dalam rangkaian penelitian antropologis, para
antropolog dan arkeolog memang menemukan reruntuhan beberapa masjid dan menaranya
serta ayat-ayat al-Qur’an di Cuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Keempat, Clyde Ahmad Winters dalam bukunya Islam in Early North and South America, yang
diterbitkan penerbit Al-Ittihad, Juli 1977, halaman 60 menyebutkan, para antropo0log yang
melakukan penelitian telah menemukan prasasti dalam bahasa Arab di lembah Mississipi dan
Arizona. Psasasti itu menerangkan bahwa imigran Muslim pertama tersebut juga membawa
gajah dari Afrika.
Sedangkan Ivan Van Sertima, yang dikenal karena karyanya They Came Before Colombus,
menemukan kemiripan arsitrektur bangunan penduduk asli Amerika dengan kaum Muslim Afrika.
Sedang dalam bukunya yang lain African Presence in Early America, juga menegaskan tentang
telah adanya pemukiman Muslim Africa sebelum kehadiran Colombus di Amerika.
Kelima, ahli sejarah Jerman, Alexander Von Wuthenan juga memberikan bukti bahwa orangorang Islam sudah berada di Amerika tahun 300-900 M. Artinya, umat Islam sudah ada di
Amertika, paling tidak setengah abad sebelum Colombus lahir. Bukti berupa ukiran kayu
berbentuk kepala manusia yang mirip dengan orang Arab diperkirakan dipahat tahun 300 dan
900 M. Beberapa ukiran kayu lainnya diambil gambarnya dan diteliti, ternyata memiliki kemiripan
dengan orang Mesir.
Keenam, salah satu buku karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil
penelusurannya, menemukan peta empat pulau di Karibia yang dibuat pada tahun 1424 dan
ditandatangani oleh Zuanne Pissigano, kartografer dari Venezia, yang sudah diterjemahkan ke
bahasa Indonesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Colombus mendarat di Amerika. Dua
pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puertorico dan Guadalupe.
Henry Ford dalam bukunya The Complete International Jew, terdapat cuplikan yang menjelaskan
bagaimana kondisi riil Umat Islam pada akhir kekuasaan Islam di Spanyol, yang mengalami
penyiksaan yang sangat luar biasa, dan bagaimana dari penyiksaan tersebut akhirnya ada yang
melarikan diri bersama rombongan Colombus ke Amerika. Dalam buku tersebut dapat disarikan
sebagai berikut :
Perjalanan Colombus dimulai 3 Agustus 1492, sehari setelah jatuhnya Granada, benteng
terakhir umat Islam di Spanyol. Dalam pertarungan hidup-mati itu, 300 ribu orang Yahudi diusir
dari Spanyol oleh raja Ferdinand yang Kristen. Selanjutnya, dalam buku tersebut dikisahkan
bagaimana perjuangan penggalanagan dana oleh kaum Yaahudi untuk mendukung perjalanan
Colombus dan pada hakekatnya juga pelayaran bagi pelarian Yahudi Spanyol ke Amerika. Tapi
ada bahagian informasi yang sengaja tidak dipublikasikan, yakni bahwa Colombus membawa
dua kapal, yakni kapal Pinta dan Nina. Kedua kapal ini dibantu oleh nakhoda Muslim
bersaudara. Martin Alonso Pinzon menakhodai kapal Pinta, dan Vicente Yanex Pinzon
menakhodai kapal Nina. Keduanya menggunakan Spanyol namun keduanya sebenarnya masih
keluarga Sultan Maroko Abu Zayan Muhammad III (1362-1366) yang menguasai kekhalifahan
Marinid (1196-1465). Informasi tersebut juga ditemukan dalam buku karya John Boyd Thacher,
Christopher Colombus, New York, 1950.
MUSLIM SEBAGAI PENEMU AMERIKA : HASIL PENGAMATAN LAPANGAN DAN
PERSPEKTIF SUKU-SUKU INDIAN AMERIKA (CHEROKEE)
Hari ini, kalau kita membuka peta Amerika paling mutakhir buatan Rand McNally dan
mencermati nama-nama tempat. Hampir di semua bagian benua ini akan ditemukan jejak-jejak
umat Islam jauh sebelum Colombus. Di tengah kota Los Angeles misalnya, terdapat kawasan
Alhambra, teluk El-Morro dan al-Amitos serta nama-nama kawasan seperti Andalusia, Attilla,
Alla, Aladdin, Albany, Al-Cazar, Alameda, Alomar, al-Mansor, Almar, Alva, Amber, Azuredan La
Habra.
Di bahagian tengah Amerika, dari selatan hingga Illionis terdapat nama-nama kota Albany,
Andalusia, Attalla, Lebanon dan Tullahoma. Di negara bagian Washington ada kota Salem. Di
Karibia (berasal dari bahasa Arab Qariiban) dan Amerika Tengah terdapat kawasan bernama
Jamaika, Pulau Cuba (dari kata Quba) dengan ibukotanya Havana (dari La-Habana). Juga
nama-nama pulau Grenada, Barbados, Bahama dan Nassau.
Di Amerika Selatan terdapat nama kota seperti Cordova (di Argentinma), Al-Cantara (di Brazil),
Bahia (di Brazil dan Argentina). Selanjutnya , ada nama-nama pegunungan seperti Appalachian
(Afala-che) di pantai timur dan pegunungan Absarooka (Abshaaruka) di pantai barat. Kota besar
di negara bagian Ohio yang terletak di muara sungai Wabash yang panjang dan meliuk-liuk
bernama Toledo, nama Universitas Islam ternama pada masa kejayaan Islam di Andalusia.
Menurut Dr. Youssef Mroueh, hari ini di Amerika Utara terdapat 565 nama tempat, baik nergara
bagian, kota, sungai, gunung, danau dan desa yang diambil dari nama Islamatau nama dengan
akar kata dari bahasa Arab. Selebihnya, sebanyak 484 nama terdapat di Amerika Serikat dan 81
di Kanada. Nama-nama ini diberikan oleh penduduk asli yang telah ada sebelum Colombus
menginjakkan kaninya di Amerika.
Dr. A. Zahoor juga menulis bahwa nama negara bagaian seperti Alabama berasal dari kata Allah
Bamya. Nama negara bagian Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah dan Tenesse dari Tanasuh.
Demikian njuga nama kota besar seperti Tallahassee di Florida, berasal dari bahasa Arab yang
artinya ”Allah akan menganugerahkan sesuatu dikemudian hari”.
Dr. Mroueh juga menulis, beberapa nama yang dicatatnya merupakan nama kota suci seperti
Mecca di Indiana. Medina merupakan nama paling populer di Amerika. Medina terdapat di Idaho,
Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota. Medina di Ohio, Medina di Tenesse.
Medina di Texas dengan penduduk 26 ribu jiwa. Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di
Illionis, Moda di Utah dan Arva di Ontario Canada.
Ketika Colombus mendarat di kepulauan Bahama, 12 Oktober 1492, pulau itu sudah diberi nama
Guanahani oleh penduduknya. Guanahani berasal dari kata Arab ikhwana (saudara), kemudian
dibawa ke bahasa Mandika (kerajaan Islam di barat Afrika) yang berarti ”tempat keluarga Hani
bersaudara”. Tapi kemudian Colombus secara ”seenaknya” memberinya nama San Salvador,
dan merampas pulau ini dari pemilik awalnya.
Hari ini, seandainya kita mengunjungi Washington, dan sempat mengunjungi Perpustakaan
Kongres (Library of Congress), dan meminta arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan
Suku Indian Cherokee, salah satu suku terkemuka Indian, tahun 1787. Di arsip tersebut secara
fakta akan ditemukan tandatangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama Abdel Khak and
Muhammad Ibn Abdullah. Nama suku Cherokee sendiri diperkirakan berasal dari bahasa Arab
Sharkee
Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya
dalam bidang perdagangan dan pemerintahan suku yang ternyata didasarkan pada hukum
Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian wanita suku Cherokee yang menutrup
aurat, sedangkan kaum lelakinya memakai turban (sorban) dan gamis hingga sebatas lutut.
Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku Cherokee yang diambil
gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya secara
perlahan punah atau dipunahkan dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama
Ramadhan Ibn Wati.
Mengenai aksara Cherokee yang kemudian diteliti, digali dan dihidupkan kembali oleh seorang
tokoh Cherokee modern bernama Sequoyah, adalah terdapatnya kemiripan antara aksara
Cherokee yang disebut Syllabari dengan aksara Arab . Bahkan beberapa pahatan peninggalan
lama Cherokee di Nevada, ternyata mempunyai kemiripan dengan aksara Arab.
Yang lebih mengherankan adalah, ternyata keterkaitan Islam/Arab tidak hanya dengan Suku
Cherokke, tapi juga dengan suku-suku Indian lainnya, seperti Anasazi, Apache, Arawak, Arikana,
Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu dan Zuni.
Beberapa kepala suku Indian juga mengenakkan tutup kepala khas corang Islam. Misalnya
kepala suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole,
Shawnee, Sioux, Winnebago dan Yuchi. Hal ini dibuktikan pada foto-foto antara tahun 1835
hingga 1870.
Kristoforus Kolumbus atau Christoffa Corombo adalah salah seorang penjelajah yang berasal dari Italia
tepatnya di Genoa. Ia lahir pada tahun 1451 di tanggal 30 Oktober. Berdasarkan catatan sejarah yang
banyak diakui orang-orang, ia tiba di Benua Amerika pada tanggal 12 Oktober tahun 1492. Awalnya ia
mengira tempat tersebut tak berpenghuni, namun kemudian ia menjumpai suku asli di sana yang kita
kenal dengan nama Suku Indian. Pada mulanya, mereka menyambut kolombus dengan senang hati.
Namun setelah niat kolombus untuk menjadikan wilayah mereka sebagai salah satu koloni Spanyol,
kolombus kemudian mendapatkan banyak penolakan dari suku Indian. Bahkan menurut beberapa catatan
sejarah, ada banyak kapal dari rombongan kolombus yang ditenggelamkan oleh suku Indian. Mereka
memang merasa terancam dengan kehadiran kolombus dan rombongannya.
Menurut beberapa catatan sejarah, kolombus bukan orang Eropa pertama yang tiba di wilayah tersebut
sebab telah jadi hal yang valid dalam runutan ilmu sejarah bahwa bangsa Viking yang berasal dari Eropa
Utara telah menginjakkan kakinya di Benua Amerika pada abad ke 11. Bahkan mereka sempat mendirikan
koloni di sana. Meski demikian, entah bagaimana prosesnya, Christoffa Corombo atau Colombus masih
saja tercatat sebagai penemu benua Amerika.
Polemik Seputar Penemu Benua Amerika
Perdebatan seputar siapa sebenarnya penemu benua Amerika telah menjadi polemik yang cukup
panjang. Para peneliti sejarah telah menunjukkan banyak bukti yang mengukuhkan teori bahwa Colombus
bukan penemu benua Amerika yang pertama kali. Sebab, ada beanyak bukti fisik seperti prasasti yang
membuktikan bahwa jauh sebelum Colombus tiba di Benua Amerika, telah ada seorang tokoh bernama
Cheng Ho atau Zheng He yang tiba 70 tahun sebelum Colombus. Bahkan beberapa sejarawan juga
berargumen bahwa berabad-abad sebelum Cheng Ho, para saudagar sekaligus pelaut-pelaut muslim
sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika dan membuat perkampungan di sana. Istimewanya, mereka
menikahi penduduk lokal dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari suku asli di Benua Amerika.
Pendapat ini secara terang-terangan dituliskan seorang peneliti bernama Dr. Yousseef Mroueh di dalam
essainya yang cukup populer berjudul "Precolumbian Muslims in America". Tulisan ini banyak menyajikan
fakta fisik dan juga manuskrip sejarah, oleh sebab itu bantahan terhadapnya masih belum ada. Dengan
demikian, siapa sebenarnya penemu benua Amerika masih sumir meski dalam catatan resmi sejarah
dunia, nama Kolombus masih tercantum sebagai penemu benua Amerika.
Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 –
meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang
asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke benua Amerika
pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari
Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut berhasil menaklukkan Andalusia. Ia percaya bahwa
Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh
melalui jalur barat.
Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki.
Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah
diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke
Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka
waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke
Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya.
Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang
sepanjang masa itu.
Kolombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama
sekali. Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah
Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan
bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula
Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat
buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari penduduk
setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku
Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.
CONTINENTAL CONGRESS
Kongres Konfederasi atau Amerika Serikat dalam Kongres Bersatu adalah lembaga
pemerintahan berkuasa di Amerika Serikat sejak 1 Maret 1781 hingga 4 Maret 1789.
Lembaga ini terdiri dari delegasi yang ditunjuk oleh legislator negara bagian. Kongres ini
merupakan penerus Kongres Kontinental Kedua. Disebut sebagai Kongres
Kontinental sepanjang delapan tahun sejarahnya.[1] Keanggotaan Kongres Kontinental
Kedua secara otomatis pindah ke Kongres Konfederasi ketika dibentuk berdasarkan
ratifikasi Artikel Konfederasi. Kongres Konfederasi diteruskan oleh Kongres Amerika
Serikat. [2]
Kongres Kontinental adalah pertemuan antar delegasi dari Tiga Belas Koloni yang
kemudian akan menjadi badan pemerintahan Amerika Serikat selama Revolusi Amerika.
Kongres ini dihimpun dari tahun 1774 hingga 1789 sebanyak tiga kali. Yang pertama
berkalitan dengan kenaikan pajak tanpa perwakilan di Parlimen Britania Raya dan
blokade Britania. Meskipun pada awalnya kongres ini masih terpecah perihal isu
kemerdekaan, Kongres yang baru akan membuat Deklarasi Kemerdekaan dan
Konstitusi, mendirikan Angkatan Bersenjata Kontinental, dan juga harus berperang
melawan Britania, sebelum didirikannya pemerintahan Konstitusional yang independen.
Kongres Amerika Serikat ke-1 yang terdiri dari Senat Amerika Serikat dan Dewan
Perwakilan Rakyat Amerika Serikatmengadakan sidang mulai 4 Maret 1789 sampai 4
Maret 1791. Sidang dilaksanakan selama dua tahun pertama masa
kepresidenan George Washington, pertama di Federal Hall, New York City, kemudian
di Congress Hall, Philadelphia. Pembagian kursi di DPR didasarkan pada Artikel I, Seksi
2, Klausa 3 Konstitusi Amerika Serikat. Mayoritas di kedua kamar adalah Partai ProPemerintah.
PEMERINTAHAN DEMOKRATIS
Amerika Serikat adalah federasi tertua di dunia yang masih tetap
bertahan sampai saat ini. AS merupakan sebuah negara republik
konstitusional dan demokrasi perwakilan, “dengan kekuasaan
mayoritas dibatasi oleh hak-hak minoritas yang dilindungi
oleh undang-undang“. Pemerintahan diatur menurut sistem
“check and balance” yang ditetapkan oleh Konstitusi Amerika
Serikat – sumber hukum tertinggi negara.
Pemerintahan non demokratis adalah pemerintahan dimana rakyat sama sekali
tidakdilibatkan dalam proses politik dan keputusan-keputusan dibuat dan berpusat pada
pemerintah pusat (sentralisasi).
pemerintahan demokratis melibatkan rakyat di dalam masalah politik dan proses pembuatan
keputusan tanpa pandang etnis, budaya, ras, dan lain sebagainya.
Dalam sistem federal Amerika Serikat, warga negara biasanya tunduk
pada tiga tingkat pemerintahan, yaitu tingkat federal, negara bagian, dan
pemerintah daerah. Tugaspemerintah daerah biasanya dibagi antara
pemerintah county (setingkat kabupaten) dan munisipal. Secara umum,
pejabat legislatif dan eksekutif dipilih melalui pemungutan suara
pluralitas oleh warga negara menurut distrik. Tidak ada perwakilan
proporsional di tingkat federal, begitu juga dengan tingkat di bawahnya.
Pemerintahan federal terdiri dari tiga badan:
Legislatif: Kongres dwi-kameral, yang terdiri dari Senat dan DPR.
Tugasnya adalah membuat undang-undang federal, menyatakan
perang, menyetujui perjanjian-perjanjian, menyetujui anggaran, dan
memiliki kekuatan untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah,
yang bisa melengserkan seseorang dari kursi pemerintahan.
Eksekutif: Presiden adalah panglima militer tertinggi, memiliki
hak veto untuk menangguhkan atau menolak Rancangan UndangUndang legislatif sebelum disahkan menjadi undang-undang (dengan
persetujuan Kongres), menunjuk anggota kabinet (dengan persetujuan
Senat) dan pejabat pemerintah lainnya untuk mengatur dan
menegakkan kebijakan dan undang-undang federal.
Yudikatif: Mahkamah Agung dan pengadilan-pengadilan federal
yang lebih rendah. Hakim-hakimnya ditunjuk oleh presiden dengan
persetujuan Senat, bertugas menegakkan undang-undang dan
mengkaji
serta
membatalkan
hukum
yang
mereka
anggap inkonstitusional.
Dewan Perwakilan Rakyat memiliki 435 anggota dewan yang dipilih melalui
pemungutan suara, masing-masingnya mewakili distrik kongresional dengan
masa jabatan dua tahun. Pembagian kursi di DPR ditentukan menurut
jumlah penduduk di masing-masing negara bagian setiap sepuluh tahun
sekali (sesuai dengan sensus). Misalnya, berdasarkan sensus 2000, tujuh
negara bagian memiliki minimal satu wakil, sedangkan California, yang
merupakan negara bagian terpadat, memilik 53 wakil di DPR.
HAK ASASI MANUSIA
Hak asasi manusia di Amerika Serikat secara hukum
dilindungi oleh Konstitusi Amerika Serikat dan amendemenamandemennya, disepakati melalui traktat, dan ditetapkan
secara legislatif melalui Kongres, badan perundangundangan negara bagian, dan plebisit (referendum negara
bagian). Pengadilan federal di Amerika Serikat memiliki
yurisdiksi atas hukum hak asasi internasional sebagai
pertanyaan federal, yang terjadi berdasarkan hukum
internasional yang merupakan bagian dari hukum Amerika
Serikat.
Di Tiga Belas Koloni Amerika Britania, organisasi hak asasi
manusia pertama kali didirikan oleh Anthony Benezet pada
tahun 1775 dengan tujuan menghapus perbudakan. Setahun kemudian, Deklarasi Kemerdekaan
Amerika Serikat menganjurkan kemerdekaan sipil berdasarkan "kebenaran yang dapat
membuktikan dirinya sendiri" “bahwa mereka dikaruniai oleh Penciptanya dengan Hak-hak yang
tidak dapat disangkal, dan bahwa di antara hak-hak itu adalah Kehidupan, Kemerdekaan, dan
upaya mengejar Kebahagiaan.” Pandangan kemerdekaan manusia ini menerima sebagai dalil
bahwa hak-hak fundamental tidak diberikan oleh pemerintah, melainkan tidak dapat disangkal
dan melekat pada setiap individu, anteseden pemerintah.
Dengan menjunjung prinsip-prinsip tersebut, Konstitusi Amerika Serikat diadopsi pada tahun
1787, sehingga terbentuk sebuah republik yang menjamin sejumlah kemerdekaan sipil dan hakhak. Kemerdekaan dan hak-hak tersebut lebih lanjut dikodifikasi dalam Bill of Rights (sepuluh
amandemen Konstitusi) dan selanjutnya diperluas dari masa ke masa untuk dapat diterapkan
secara menyeluruh melalui putusan yudisial dan undang-undang, serta mencerminkan normanorma masyarakat yang terus berkembang. Perbudakan dihapus secara konstitusional pada
tahun 1865, dan hak pilih wanita ditetapkan secara nasional pada tahun 1920.
Pada abad ke-20, Amerika Serikat memegang peran utama dalam pendirian Perserikatan
Bangsa-Bangsa dan penyusunan Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia. Sebagian
besar Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia mengambil model sebagian dari U.S.
Bill of Rights (adalah piagam HAM Inggris yang menyatakan bahwa manusia sama di muka
hukum)
DEKLARASI AMERIKA SERIKAT
Deklarasi Kemerdekaan adalah suatu akta dari Kongres Kontinental Kedua yang diadopsi
pada 4 Juli 1776 yang menyatakan bahwaTiga Belas Koloni memerdekakan diri dari Britania
Raya. Deklarasi ini, yang sebagian besar ditulis oleh Thomas Jefferson, menjelaskan
pembenaran atau justifikasi untuk melepaskan diri, dan merupakan pengembangan
dari Resolusi Lee tertanggal 2 Juli yang untuk pertama kalinya menyatakan kemerdekaan AS.
Salinan deklarasi ini ditandatangani oleh para delegasi pada 2 Agustus dan saat ini dipamerkan
di National Archives and Records Administration di Washington, D.C. Deklarasi ini dianggap
sebagai salah satu dokumen pendirian Amerika Serikat dan tanggal 4 Juli dirayakan
sebagai Hari Kemerdekaan.
Setelah Kongres menyetujui kata-kata akhir Deklarasi pada 4 Juli, salinan tulisan tangan itu
dikirim beberapa blok ke percetakan John Dunlap. Sepanjang malam, Dunlap mencetak sekitar
200selebaran untuk distribusi. Tak lama, Deklarasi dibacakan kepada khalayak dan dicetak
ulang di koran-koran di seluruh 13 negara bagian. Pembacaan publik resmi pertama dari
dokumen tersebut adalah John Nixon dihalaman Balai Kemerdekaan pada 8 Juli; pembacaan
publik juga terjadi pada hari itu di Trenton, New Jersey dan Easton, Pennsylvania.
[1]
Terjemahannya dalamBahasa Jerman diterbitkan di Philadelphia pada 9 Juli.[2]
Presiden Kongres John Hancock mengirim selebaran kepada Jenderal George Washington,
mengintruksikan kepadanya untuk berproklamasi "kepada Kepala Angkatan Darat dengan cara
itu, kamu harus memikirkannya dengan yang paling tepat". [3] Washington melakukan pembacaan
Deklarasi tersebut kepada pasukannya di Kota New York pada 9 Juli, dengan pasukan Inggris
yang tidak jauh darinya. Washington dan Kongres berharap Deklarasi akan menginspirasi para
prajurit, dan mendorong orang lain untuk masuk tentara.
Tokoh yang dianggap sebagai penemu benua Amerika adalah Christopher
Columbus.
Pada abad ke-17 banyak masyarakat Inggris yang melakukan migrasi ke
Amerika Utara karena faktor:
–
agama, yaitu penganut kristen puritan mendapat gangguan dan tekanan
dari kristen anglikan yang menjadi agama resmi kerajaan.
–
Politik, yaitu banyak anggota masyarakat yang ingin memperoleh
kebebasan hidup dari kungkungan tindakan raja yang absolut.
–
Ekonomi, yaitu masyarakat ingin memperbaiki kesejahteraan hidupnya di
daerah yang baru.
Masyarakat inggris yang bermigrasi ke amerika utara membentuk koloni.
Yang dimaksud koloni adalah daerah yang ditempati para imigran setelah
berhasil menguasai dan mengusir penduduk asli.
Koloni pertama yang berdiri di amerika utara adalah virginia, yang didirikan
tahun 1607 oleh kongsi dagang bernama virginia company.
Sampai tahun 1700, di sepanjang pantai timur amerika utara berdiri 13 buah
koloni, yaitu:
–
New Hampshire
–
Massachussets
–
Rhode Island
–
New York
–
Connecticut
–
New Jersey
–
Pennsylvania
–
Delaware
–
Maryland
–
Virginia
–
North Carolina
–
South Carolina
–
Georgia
Kaum kolonis berusaha meluaskan wilayahnya dengan cara menyeberangi
pegunungan appalachia dan alegheny. Tindakan ini telah menggusarkan
pihak prancis yang sama-sama mengincar daerah tersebut.
Pada tahun 1754 diselenggarakan kongres albany diantara kaum kolonis
dengan suku-suku indian yang berhasil mengeluarkan pernyataan yang
berbunyi sebuah persatuan diantara koloni-koloni mutlak perlu demi
kelangsungan hidup mereka.
Diantara tahun 1756 – 1763 pecah perang antara inggris dengan prancis yang
dimenangkan pihak inggris. Adapun penyebabnya adalah inggris melanggar
tapal batas sampai ke wilayah mississipi. Dengan bekal kemenangan perang
itu, inggris mengklaim wilayah amerika utara sebagai bagian dari negaranya.
Pemerintah inggris kemudian mengeluarkan aturan-aturan yang
memberatkan pihak kolonis, diantaranya:
–
Inggris mengangkat gubernur untuk setiap daerah koloni di amerika utara
–
Penduduk dikenakan berbagai pajak.
Pada tahun 1765, kaum kolonis mengeluarkan pernyataan No Taxation
Without Representation (tidak akan bayar pajak kalau tidak ada perwakilan).
Pada tahun 1766, parlemen inggris menghapuskan semua jenis pungutan
pajak di wilayah koloni-koloni. Kebijakan ini berhasil meredakan ketegangan
diantara kaum kolonis dengan pihak inggris.
Pada tahun 1767, Townshend (PM inggris yang baru) memberlakukan
kembali berbagai aturan pajak. Pelaksanaan undang-undang pajak baru itu
menimbulkan kekacauan di wilayah koloni. Banyak petugas pajak inggris
yang dikejar-kejar dan dikeroyok massa, terutama di kota Boston.
Pihak inggris marah, maka lahirlah drama pembantaian masyarakat boston
pada tanggal 5 maret 1770 yang terkenal dengan sebutan The Boston
Massacre.
Samuel Adams membakar semangat kaum kolonis untuk terus menentang
inggris demi memperoleh kemerdekaan bagi amerika.
Pada tanggal 16 Desember 1773, tiga buah kapal inggris yang memuat teh
untuk masyarakat koloni dibuang ke laut oleh para pemuda boston yang
menyamar sebagai orang-orang indian. Peristiwa ini terkenal sebagai The
Boston Tea Party (pesta teh boston).
Pada tanggal 5 September 1774, diselenggarakan kongres kontinental I di
kota philadelphia yang mengeluarkan pernyataan:
–
koloni-koloni menentang undang-undang paksaan
–
membentuk persatuan diantara koloni-koloni di amerika utara.
Raja inggris segera mengutus jenderal thomas gage untuk menangkap samuel
adams dan kaum patriot lainnya, yang menentang kekuasaan inggris.
Pada tanggal 18 april 1775, diselenggarakan kongres kontinental II di
philadelphia yang mengeluarkan keputusan sebagai berikut:
–
menyatakan perlunya mengangkat senjata melawan inggris
–
mengangkat kolonel george washington sebagai panglima laskar-laskar
koloni di amerika utara.
Thomas Paine menyebarkan pamflet yang berjudul Common Sense, yang
menyerukan pentingnya kemerdekaan dan menggembleng keyakinan kaum
kolonis yang berjuang melepaskan diri dari inggris.
Thomas Jefferson (ketua tim perumus), John Adams, Benyamin Franklin,
Roger Sherman, dan Robert L. Livingstone (anggota-anggota kongres
kontinental II), pada tanggal 4 Juli 1776 dapat merampungkan deklarasi
kemerdekaan amerika. Pada hari itu deklarasi disahkan, dan peristiwa itu
dijadikan sebagai hari kemerdekaan amerika serikat.
Isi pokok deklarasi kemerdekaan amerika meliputi:
–
perlindungan hak asasi manusia
–
pembentukan pemerintahan demokrasi.
Perang kemerdekaan amerika berlangsung dari tahun 1776 sampai 1783.
dalam tenggang waktu ini, kaum kolonis berjuang mati-matian
mempertahankan kedaulatan wilayahnya atas tindakan agresi inggris.
Benyamin Franklin berjasa sebagai duta keliling ke negara-negara eropa
untuk meminta dukungan dan bantuan dalam perang melawan inggris.
Prancis mengirimkan bala bantuan perang kepada kaum kolonis di bawah
pimpinan Laffayete. Prancis bertindak demikian, karena ingin membalas
dendam atas kekalahannya dalam perang tujuh tahun (1756 – 1763).
Demi tercapai pemerintahan yang demokrasi, koloni-koloni mencetuskan
Article of Confederation pada tahun 1777 yaitu tentang rencana konfederasi
(penggabungan negara-negara bagian). Dengan demikian, terbentuklah
negara amerika serikat.
Pada tahun 1781 inggris menderita kekalahan terbesar di kota Yorktown.
Jenderal Cornwallis menyerah, dan berita kekalahan ini sampai ke London.
Perdamaian antara kaum kolonis, prancis, dan inggris berlangsung di paris
(prancis) pada tahun 1783. sejak saat itu, inggris mengakui kemerdekaan
negara amerika.
Artikel terkait kategori sejarah:
Bentuk Interaksi Indonesia-Jepang
H.O.S. Cokroaminoto
Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
Sarekat Islam
Kegunaan Sejarah
Selama ribuan tahun, selalu dipersepsikan bahwa penemu Benua Amerika adalah Christopher
Colombus pada 12 Oktober 1492. Menurut versi tersebut, ketika pertama kali menginjakkkan
kakinya di daratan, dia menyangka mendarat di semenanjung Hindia, sehingga penduduk
aslinya disebut ”Indian”.Tapi menurut versi lain, penelitian ulang yang dilakukan oleh beberapa
peneliti Barat, atau penelitian dari sumber-sumber tertulis dari kalangan Muslim, ilmuan Muslim,
ditemukan data-data baru bahwa Benua Amerika telah ditemukan oleh penjelajah Muslim 603
tahun sebelum Colombus menginjakkan kakinya di benua Amerika.
Literatur yang menerangkan bahwa penjelajah Muslim sudah datang ke Amerika sebelum
Colombus, antara lain pakar sejarah dan geografer Abul Hassan Ali Ibnu al-Hussain al-Masudi
(871-957M). Dalam bukunya Muruj Adh-Dhahabwa Maad al-Jawhar (The Meadows of Gold and
Quarries of Jewels / Hamparan Emas dan tambang Permata), al-Masudi telah menuliskan
bahwa Khaskhas Ibnu Sa’ied Ibn Aswad, seorang penjelajah Muslim dari Cordova, Spanyol,
berhasil mencapai benua Amerika pada 889M.
Al-masudi menjelaskan, semasa pemerintahan Khalifah Abdullah Ibn Muhammad (888-912M) di
Andalusia, Khaskhas berlayar dari Pelabuhan Delbra (Palos) pada 889, menyeberangi lautan
Atlantik hingga mencapai sebuah negeri yang asing (al-ardh majhul). Sekembalinya dari benua
asing tersebut, dia membawa pulang barang-barang yang menakjubkan, yang diduga berasal
dari benua baru yang kemudian berama Amerika.
Sejak itulah, pelayaran menembus Samudera Atlantik yang saat itu dikenal sebagai ”lautan yang
gelap dan berkabut”, semakin sering dilakukan oleh pedagang dan penjelajah Muslim. Literatur
yang paling populer adalah essay Dr. Yossef Mroueh dalam Prepatory Committe for International
Festivals to Celebrate the Millenium of the Muslims Arrival to the America tahun 1996. Dalam
essay berjudul Precolumbian Muslims in America (Muslim di Amerika Pra Colombus), Dr. Mroueh
menunjukkan sejumlah fakta bahwa Muslimin dari Anadalusia dan Afrika Barat tiba di Amerika
sekurang-kurangnya lima abad sebelum Colombus.
Pada pertengahan abad ke-10, pada masa pemerintahan Bani Umayyah Andalusia: Khalifah
Abdurrahman III (929-961M), kaum Muslimin dari Afrika berlayar ke arah barat dari pelabuhan
Delbra (Palos) di Spanyol menembus “samudera yang gelap dan berkabut”. Setelah menghilang
beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang “tak dikenal dan aneh”.
Dalam pelayaran itu, ada sejumlah kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu.
Mereka inilah imigran Muslim gelombang pertama yang tiba di Amerika.
Masih menurut Dr. Mroueh, berdasarkan catatan sejarawan Abu Bakr Ibnu Umar al-Gutiyya,
yang hidup pada masa pemerintahan Khalifah Hisyam II (976-1009) di Andalusia, penjelajah dari
Granada bernama Muhammad Ibnu Farrukh meninggalkan pelabuhan Kadesh, Februari 999.
M.Farrukh melintasi Lautan Atlantik, mendarat di Gando (Kepulauan canary) dan berkunjung
pada Raja Guanariga. Ia melanjutkan pelayaran ke arah barat, melihat dua pulau dan
menamakannya dengan Cpraria serta Pluitana. Ia kembali ke Andalusia Mei 999 M.
Al-Syarif al-Idrisi (1099-1166), pakar Geografi dan ahli pembuata peta, dalam bukunya Nuzhat
al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq (Ekskursi dari yang rindu mengharungi Ufuk) menulis, sekelompok
pelaut Muslim dari Afrika Utara berlayar mengharungi samudera yang gelap dan berkabut.
Ekspedisi yang berangkat dari Lisbon (Portugal) ini, dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban
apa yang ada di balik samudera itu ?, berapa luasnya dan dimana batasnya?, Merekapun
menemukan daratan yang penghuninya bercocok tanam.
Pelayaran melintasi samudera Atlantik dari Maroko juga dicatat oleh penjelajah Shaikh Sayneddin Ali bin Fadhel al-Mazandarani. Kapalnya melepas jangkar dari pelabuhan Tarfay di Maroko
pada masa Sultan Abu Yacoob Sidi Yossef (1286-1307M), penguasa keenam Kekhalifahan
Marinid. Rombongan ekspedisi ini mendarat di Pulau Green di Laut Karibia pada 1291. menurut
Dr. Mroueh, catatan perjalanan pelaut Maroko ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuan Islam
pada era sesudahnya.
Sultan-sultan dari Kerajaan Mali di Afrika Barat yang beribukota Timbuktu, juga melakukan
penjelajahan hingga mendarat di benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul Abbas Ahmad
bin Fadhl al-Murai (1300-1384), menulis catatan tentang geografi Timbuktu, yang waktu itu
ternyata telah menjadi kota pusat peradaban dan cukup maju di Afrika Barat.
Ekspedisi laut yang berawal dari Timbuktu, antara lain dilakukan oleh Sultan Abu Bakari I (12851312M) yang merupakan saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312-1337M0. Sultan Abu
Bakar I melakukan dua kali ekspedisi menembus Lautan Atlantik dan mendarat di Amerika.
Bahkan, penguasa Afrika Barat ini sempat menyusuri sungai Missisippi, dan mencapai
pedalaman Afrika Tengah antara tahun 1309-1312. Selama berada di benua baru ini, para
eksplorer ini tetap berkomunikasi dengan bahasa Arab dengan penduduk setempat. Dua abad
kemudian tepatnya tahun 1513, penemuan benua Amerika ini diabadikan dalam peta berwarna
yang disebut Piri Re’isi. Peta ini dipersembahkan kepada Khalifah Ottoman, Sultan Selim I,
tahun 1517 di Turki. Peta ini berii informasi akurat tentang belahan bumi bahagian barat, Amerika
Selatan, dan pesisir pantai Brasil. Piri sendiri sebenarnya merupakan nama seorang pejabat laut
sekaligus pembuat peta kerajaan Turki Utsmani, yang berbakti pada kerajaan Turki
Utsmanimasa pemerintahan Sultan Salim (1512-1520) sampai pemerintahan Sultan Sulaiman alQanuny (1520-1566). Gelaran ”Reis” (berasal dari bahasa Arab Raais, yang berarti panglima
atau Pimpinan), diberikan pada Piri setelah yang bersangkutan memenangkan peperangan laut
melawan Bendeqia.
Peta Piri Reis yang bertarikh 1513 M itu disimpan di Tobco Serai/Top Kopi, dan kemudian pada
tahun 1929, dikaji ulang oleh seorang orientalkis Jerman Prof. Paul Kalhe yang
membentangkannya dalam Kongres Kajian Oriental di Leiden pada 1931. Untuk mengenang
jasa-jasanya, pemerintah Turki mengabadikannya menjadi perangko Peta Piri Reis itu
D. MUSLIM SEBAGAI PENEMU AMERIKA : Sumber-sumber dan Perspektif Barat :
Pertama, dalam bukunya Saga America (New York, 1980), Dr. Barry Fell, arkeolog dan ahli
bahasa berkebangsaan Selandia Baru jebolan Harvard University menunjukan bukti-bukti detail
bahwa berabad-abad sebelum Colombus, telah bermukim kaum Muslimin dari Afrika Utara dan
Barat di beua Amerika. Tak heran jika bahasa masyarakat Indian Pima dan Algonquain memiliki
beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Arab.
Di negara bahagian Inyo dan California, Dr. Barry menemukan beberapa kaligrafi Islam yang
ditulis dalam bahasa Arab salah satunya bertuliskan ”Yesus bin Maria” yang artinya ”Isa anak
Maria”. Kaligrafi ini dapat dipastikan datang dari ajaran Islam yang hanya mengakui nabi Isa
sebagai anak manusia dan bukan anak Tuhan. Dr. Barry menyatakan bahwa usia kaligrafi ini
beberapa abad lebih tua dari usia Negara Amerika Serikat. Bahkan lebih lanjut, Dr. Barry
menemukan reruntuhan, sisa-sisa peralatan, tulisan, digram, dan beberapa ilustrasi pada
bebatuan untuk keperluan pendidikan di Sekolah Islam. Tulisan, diagram dan ilustrasi ini
merupakan mata p[elajaran matematika, sejarah, geografi, astronomi dan navigasi laut.
Semuanya ditulis dalam tulisan Arab Kufi dari Afrika Utara.
Penemuan sisa-sisa sekolah Islam ini ditemukan dibeberapa lokasi seperti di Valley of Fire, Allan
Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon Washoe, Hickison Summit Pas (Nevada), Mesa Verde
(Colorado), Mimbres Valley (New Mexico) dan Tipper Canoe (Indiana). Sekolah-sekolah Islam ini
diperkirakan berfungsi pada tahun 700-800 M. Keterangan yang sama juga ditulis olh Donald
Cyr dalam bukunya yang berjudul Exploring Rock Art (Satna barbara, 1989).
Kedua, dalam bukunya Africa and the Discovery of America (1920), pakar sejarah dari Harvard
University, Loe Weiner, menulis bahwa Colombus sendiri sebenarnya juga mengetahui
kehadiran orang-orang Islam yang tersebar di Karibia, Amerika Utara, Tengah dan Selatan,
termasuk Canada. Tapi tak seperti Colombus yang ingin menguasai dan memperbudak
penduduk asli Amerika, umat Islam datang untuk berdagang, berasimilasi dan melakukan
perkawinan dengan orang-orang India suku Iroquis dan Algonquin. Colombus juga mengakui,
dalam pelayaran antara gibara dan Pantai Kuba, 21 Oktober 1492, ia melihat masjid berdiri
diatas bukit dengan indahnya. Saat ini, reruntuhan masjid-masjid itu telah ditemukan di Kuba,
Mexico, Texas dan Nevada.
Ketiga, John Boyd Thacher dalam, bukunya Christopher Colombus yang terbit di New York,
1950, menunjukkan bahwa Colombus telah menulis bahwa pada hari Senin, 21 Oktober 1492,
ketika sedang berlayar di dekat Cibara, bahagian tenggara pantai Cuba, ia menyaksikan mesjid
di atas puncak bukit yang indah. Sementara itu , dalam rangkaian penelitian antropologis, para
antropolog dan arkeolog memang menemukan reruntuhan beberapa masjid dan menaranya
serta ayat-ayat al-Qur’an di Cuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Keempat, Clyde Ahmad Winters dalam bukunya Islam in Early North and South America, yang
diterbitkan penerbit Al-Ittihad, Juli 1977, halaman 60 menyebutkan, para antropo0log yang
melakukan penelitian telah menemukan prasasti dalam bahasa Arab di lembah Mississipi dan
Arizona. Psasasti itu menerangkan bahwa imigran Muslim pertama tersebut juga membawa
gajah dari Afrika.
Sedangkan Ivan Van Sertima, yang dikenal karena karyanya They Came Before Colombus,
menemukan kemiripan arsitrektur bangunan penduduk asli Amerika dengan kaum Muslim Afrika.
Sedang dalam bukunya yang lain African Presence in Early America, juga menegaskan tentang
telah adanya pemukiman Muslim Africa sebelum kehadiran Colombus di Amerika.
Kelima, ahli sejarah Jerman, Alexander Von Wuthenan juga memberikan bukti bahwa orangorang Islam sudah berada di Amerika tahun 300-900 M. Artinya, umat Islam sudah ada di
Amertika, paling tidak setengah abad sebelum Colombus lahir. Bukti berupa ukiran kayu
berbentuk kepala manusia yang mirip dengan orang Arab diperkirakan dipahat tahun 300 dan
900 M. Beberapa ukiran kayu lainnya diambil gambarnya dan diteliti, ternyata memiliki kemiripan
dengan orang Mesir.
Keenam, salah satu buku karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil
penelusurannya, menemukan peta empat pulau di Karibia yang dibuat pada tahun 1424 dan
ditandatangani oleh Zuanne Pissigano, kartografer dari Venezia, yang sudah diterjemahkan ke
bahasa Indonesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Colombus mendarat di Amerika. Dua
pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puertorico dan Guadalupe.
Henry Ford dalam bukunya The Complete International Jew, terdapat cuplikan yang menjelaskan
bagaimana kondisi riil Umat Islam pada akhir kekuasaan Islam di Spanyol, yang mengalami
penyiksaan yang sangat luar biasa, dan bagaimana dari penyiksaan tersebut akhirnya ada yang
melarikan diri bersama rombongan Colombus ke Amerika. Dalam buku tersebut dapat disarikan
sebagai berikut :
Perjalanan Colombus dimulai 3 Agustus 1492, sehari setelah jatuhnya Granada, benteng
terakhir umat Islam di Spanyol. Dalam pertarungan hidup-mati itu, 300 ribu orang Yahudi diusir
dari Spanyol oleh raja Ferdinand yang Kristen. Selanjutnya, dalam buku tersebut dikisahkan
bagaimana perjuangan penggalanagan dana oleh kaum Yaahudi untuk mendukung perjalanan
Colombus dan pada hakekatnya juga pelayaran bagi pelarian Yahudi Spanyol ke Amerika. Tapi
ada bahagian informasi yang sengaja tidak dipublikasikan, yakni bahwa Colombus membawa
dua kapal, yakni kapal Pinta dan Nina. Kedua kapal ini dibantu oleh nakhoda Muslim
bersaudara. Martin Alonso Pinzon menakhodai kapal Pinta, dan Vicente Yanex Pinzon
menakhodai kapal Nina. Keduanya menggunakan Spanyol namun keduanya sebenarnya masih
keluarga Sultan Maroko Abu Zayan Muhammad III (1362-1366) yang menguasai kekhalifahan
Marinid (1196-1465). Informasi tersebut juga ditemukan dalam buku karya John Boyd Thacher,
Christopher Colombus, New York, 1950.
MUSLIM SEBAGAI PENEMU AMERIKA : HASIL PENGAMATAN LAPANGAN DAN
PERSPEKTIF SUKU-SUKU INDIAN AMERIKA (CHEROKEE)
Hari ini, kalau kita membuka peta Amerika paling mutakhir buatan Rand McNally dan
mencermati nama-nama tempat. Hampir di semua bagian benua ini akan ditemukan jejak-jejak
umat Islam jauh sebelum Colombus. Di tengah kota Los Angeles misalnya, terdapat kawasan
Alhambra, teluk El-Morro dan al-Amitos serta nama-nama kawasan seperti Andalusia, Attilla,
Alla, Aladdin, Albany, Al-Cazar, Alameda, Alomar, al-Mansor, Almar, Alva, Amber, Azuredan La
Habra.
Di bahagian tengah Amerika, dari selatan hingga Illionis terdapat nama-nama kota Albany,
Andalusia, Attalla, Lebanon dan Tullahoma. Di negara bagian Washington ada kota Salem. Di
Karibia (berasal dari bahasa Arab Qariiban) dan Amerika Tengah terdapat kawasan bernama
Jamaika, Pulau Cuba (dari kata Quba) dengan ibukotanya Havana (dari La-Habana). Juga
nama-nama pulau Grenada, Barbados, Bahama dan Nassau.
Di Amerika Selatan terdapat nama kota seperti Cordova (di Argentinma), Al-Cantara (di Brazil),
Bahia (di Brazil dan Argentina). Selanjutnya , ada nama-nama pegunungan seperti Appalachian
(Afala-che) di pantai timur dan pegunungan Absarooka (Abshaaruka) di pantai barat. Kota besar
di negara bagian Ohio yang terletak di muara sungai Wabash yang panjang dan meliuk-liuk
bernama Toledo, nama Universitas Islam ternama pada masa kejayaan Islam di Andalusia.
Menurut Dr. Youssef Mroueh, hari ini di Amerika Utara terdapat 565 nama tempat, baik nergara
bagian, kota, sungai, gunung, danau dan desa yang diambil dari nama Islamatau nama dengan
akar kata dari bahasa Arab. Selebihnya, sebanyak 484 nama terdapat di Amerika Serikat dan 81
di Kanada. Nama-nama ini diberikan oleh penduduk asli yang telah ada sebelum Colombus
menginjakkan kaninya di Amerika.
Dr. A. Zahoor juga menulis bahwa nama negara bagaian seperti Alabama berasal dari kata Allah
Bamya. Nama negara bagian Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah dan Tenesse dari Tanasuh.
Demikian njuga nama kota besar seperti Tallahassee di Florida, berasal dari bahasa Arab yang
artinya ”Allah akan menganugerahkan sesuatu dikemudian hari”.
Dr. Mroueh juga menulis, beberapa nama yang dicatatnya merupakan nama kota suci seperti
Mecca di Indiana. Medina merupakan nama paling populer di Amerika. Medina terdapat di Idaho,
Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota. Medina di Ohio, Medina di Tenesse.
Medina di Texas dengan penduduk 26 ribu jiwa. Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di
Illionis, Moda di Utah dan Arva di Ontario Canada.
Ketika Colombus mendarat di kepulauan Bahama, 12 Oktober 1492, pulau itu sudah diberi nama
Guanahani oleh penduduknya. Guanahani berasal dari kata Arab ikhwana (saudara), kemudian
dibawa ke bahasa Mandika (kerajaan Islam di barat Afrika) yang berarti ”tempat keluarga Hani
bersaudara”. Tapi kemudian Colombus secara ”seenaknya” memberinya nama San Salvador,
dan merampas pulau ini dari pemilik awalnya.
Hari ini, seandainya kita mengunjungi Washington, dan sempat mengunjungi Perpustakaan
Kongres (Library of Congress), dan meminta arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan
Suku Indian Cherokee, salah satu suku terkemuka Indian, tahun 1787. Di arsip tersebut secara
fakta akan ditemukan tandatangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama Abdel Khak and
Muhammad Ibn Abdullah. Nama suku Cherokee sendiri diperkirakan berasal dari bahasa Arab
Sharkee
Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya
dalam bidang perdagangan dan pemerintahan suku yang ternyata didasarkan pada hukum
Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian wanita suku Cherokee yang menutrup
aurat, sedangkan kaum lelakinya memakai turban (sorban) dan gamis hingga sebatas lutut.
Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku Cherokee yang diambil
gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya secara
perlahan punah atau dipunahkan dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama
Ramadhan Ibn Wati.
Mengenai aksara Cherokee yang kemudian diteliti, digali dan dihidupkan kembali oleh seorang
tokoh Cherokee modern bernama Sequoyah, adalah terdapatnya kemiripan antara aksara
Cherokee yang disebut Syllabari dengan aksara Arab . Bahkan beberapa pahatan peninggalan
lama Cherokee di Nevada, ternyata mempunyai kemiripan dengan aksara Arab.
Yang lebih mengherankan adalah, ternyata keterkaitan Islam/Arab tidak hanya dengan Suku
Cherokke, tapi juga dengan suku-suku Indian lainnya, seperti Anasazi, Apache, Arawak, Arikana,
Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu dan Zuni.
Beberapa kepala suku Indian juga mengenakkan tutup kepala khas corang Islam. Misalnya
kepala suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole,
Shawnee, Sioux, Winnebago dan Yuchi. Hal ini dibuktikan pada foto-foto antara tahun 1835
hingga 1870.
Kristoforus Kolumbus atau Christoffa Corombo adalah salah seorang penjelajah yang berasal dari Italia
tepatnya di Genoa. Ia lahir pada tahun 1451 di tanggal 30 Oktober. Berdasarkan catatan sejarah yang
banyak diakui orang-orang, ia tiba di Benua Amerika pada tanggal 12 Oktober tahun 1492. Awalnya ia
mengira tempat tersebut tak berpenghuni, namun kemudian ia menjumpai suku asli di sana yang kita
kenal dengan nama Suku Indian. Pada mulanya, mereka menyambut kolombus dengan senang hati.
Namun setelah niat kolombus untuk menjadikan wilayah mereka sebagai salah satu koloni Spanyol,
kolombus kemudian mendapatkan banyak penolakan dari suku Indian. Bahkan menurut beberapa catatan
sejarah, ada banyak kapal dari rombongan kolombus yang ditenggelamkan oleh suku Indian. Mereka
memang merasa terancam dengan kehadiran kolombus dan rombongannya.
Menurut beberapa catatan sejarah, kolombus bukan orang Eropa pertama yang tiba di wilayah tersebut
sebab telah jadi hal yang valid dalam runutan ilmu sejarah bahwa bangsa Viking yang berasal dari Eropa
Utara telah menginjakkan kakinya di Benua Amerika pada abad ke 11. Bahkan mereka sempat mendirikan
koloni di sana. Meski demikian, entah bagaimana prosesnya, Christoffa Corombo atau Colombus masih
saja tercatat sebagai penemu benua Amerika.
Polemik Seputar Penemu Benua Amerika
Perdebatan seputar siapa sebenarnya penemu benua Amerika telah menjadi polemik yang cukup
panjang. Para peneliti sejarah telah menunjukkan banyak bukti yang mengukuhkan teori bahwa Colombus
bukan penemu benua Amerika yang pertama kali. Sebab, ada beanyak bukti fisik seperti prasasti yang
membuktikan bahwa jauh sebelum Colombus tiba di Benua Amerika, telah ada seorang tokoh bernama
Cheng Ho atau Zheng He yang tiba 70 tahun sebelum Colombus. Bahkan beberapa sejarawan juga
berargumen bahwa berabad-abad sebelum Cheng Ho, para saudagar sekaligus pelaut-pelaut muslim
sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika dan membuat perkampungan di sana. Istimewanya, mereka
menikahi penduduk lokal dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari suku asli di Benua Amerika.
Pendapat ini secara terang-terangan dituliskan seorang peneliti bernama Dr. Yousseef Mroueh di dalam
essainya yang cukup populer berjudul "Precolumbian Muslims in America". Tulisan ini banyak menyajikan
fakta fisik dan juga manuskrip sejarah, oleh sebab itu bantahan terhadapnya masih belum ada. Dengan
demikian, siapa sebenarnya penemu benua Amerika masih sumir meski dalam catatan resmi sejarah
dunia, nama Kolombus masih tercantum sebagai penemu benua Amerika.
Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 –
meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang
asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke benua Amerika
pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari
Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut berhasil menaklukkan Andalusia. Ia percaya bahwa
Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh
melalui jalur barat.
Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki.
Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah
diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke
Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka
waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke
Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya.
Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang
sepanjang masa itu.
Kolombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama
sekali. Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah
Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan
bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula
Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat
buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari penduduk
setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku
Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.
CONTINENTAL CONGRESS
Kongres Konfederasi atau Amerika Serikat dalam Kongres Bersatu adalah lembaga
pemerintahan berkuasa di Amerika Serikat sejak 1 Maret 1781 hingga 4 Maret 1789.
Lembaga ini terdiri dari delegasi yang ditunjuk oleh legislator negara bagian. Kongres ini
merupakan penerus Kongres Kontinental Kedua. Disebut sebagai Kongres
Kontinental sepanjang delapan tahun sejarahnya.[1] Keanggotaan Kongres Kontinental
Kedua secara otomatis pindah ke Kongres Konfederasi ketika dibentuk berdasarkan
ratifikasi Artikel Konfederasi. Kongres Konfederasi diteruskan oleh Kongres Amerika
Serikat. [2]
Kongres Kontinental adalah pertemuan antar delegasi dari Tiga Belas Koloni yang
kemudian akan menjadi badan pemerintahan Amerika Serikat selama Revolusi Amerika.
Kongres ini dihimpun dari tahun 1774 hingga 1789 sebanyak tiga kali. Yang pertama
berkalitan dengan kenaikan pajak tanpa perwakilan di Parlimen Britania Raya dan
blokade Britania. Meskipun pada awalnya kongres ini masih terpecah perihal isu
kemerdekaan, Kongres yang baru akan membuat Deklarasi Kemerdekaan dan
Konstitusi, mendirikan Angkatan Bersenjata Kontinental, dan juga harus berperang
melawan Britania, sebelum didirikannya pemerintahan Konstitusional yang independen.
Kongres Amerika Serikat ke-1 yang terdiri dari Senat Amerika Serikat dan Dewan
Perwakilan Rakyat Amerika Serikatmengadakan sidang mulai 4 Maret 1789 sampai 4
Maret 1791. Sidang dilaksanakan selama dua tahun pertama masa
kepresidenan George Washington, pertama di Federal Hall, New York City, kemudian
di Congress Hall, Philadelphia. Pembagian kursi di DPR didasarkan pada Artikel I, Seksi
2, Klausa 3 Konstitusi Amerika Serikat. Mayoritas di kedua kamar adalah Partai ProPemerintah.
PEMERINTAHAN DEMOKRATIS
Amerika Serikat adalah federasi tertua di dunia yang masih tetap
bertahan sampai saat ini. AS merupakan sebuah negara republik
konstitusional dan demokrasi perwakilan, “dengan kekuasaan
mayoritas dibatasi oleh hak-hak minoritas yang dilindungi
oleh undang-undang“. Pemerintahan diatur menurut sistem
“check and balance” yang ditetapkan oleh Konstitusi Amerika
Serikat – sumber hukum tertinggi negara.
Pemerintahan non demokratis adalah pemerintahan dimana rakyat sama sekali
tidakdilibatkan dalam proses politik dan keputusan-keputusan dibuat dan berpusat pada
pemerintah pusat (sentralisasi).
pemerintahan demokratis melibatkan rakyat di dalam masalah politik dan proses pembuatan
keputusan tanpa pandang etnis, budaya, ras, dan lain sebagainya.
Dalam sistem federal Amerika Serikat, warga negara biasanya tunduk
pada tiga tingkat pemerintahan, yaitu tingkat federal, negara bagian, dan
pemerintah daerah. Tugaspemerintah daerah biasanya dibagi antara
pemerintah county (setingkat kabupaten) dan munisipal. Secara umum,
pejabat legislatif dan eksekutif dipilih melalui pemungutan suara
pluralitas oleh warga negara menurut distrik. Tidak ada perwakilan
proporsional di tingkat federal, begitu juga dengan tingkat di bawahnya.
Pemerintahan federal terdiri dari tiga badan:
Legislatif: Kongres dwi-kameral, yang terdiri dari Senat dan DPR.
Tugasnya adalah membuat undang-undang federal, menyatakan
perang, menyetujui perjanjian-perjanjian, menyetujui anggaran, dan
memiliki kekuatan untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah,
yang bisa melengserkan seseorang dari kursi pemerintahan.
Eksekutif: Presiden adalah panglima militer tertinggi, memiliki
hak veto untuk menangguhkan atau menolak Rancangan UndangUndang legislatif sebelum disahkan menjadi undang-undang (dengan
persetujuan Kongres), menunjuk anggota kabinet (dengan persetujuan
Senat) dan pejabat pemerintah lainnya untuk mengatur dan
menegakkan kebijakan dan undang-undang federal.
Yudikatif: Mahkamah Agung dan pengadilan-pengadilan federal
yang lebih rendah. Hakim-hakimnya ditunjuk oleh presiden dengan
persetujuan Senat, bertugas menegakkan undang-undang dan
mengkaji
serta
membatalkan
hukum
yang
mereka
anggap inkonstitusional.
Dewan Perwakilan Rakyat memiliki 435 anggota dewan yang dipilih melalui
pemungutan suara, masing-masingnya mewakili distrik kongresional dengan
masa jabatan dua tahun. Pembagian kursi di DPR ditentukan menurut
jumlah penduduk di masing-masing negara bagian setiap sepuluh tahun
sekali (sesuai dengan sensus). Misalnya, berdasarkan sensus 2000, tujuh
negara bagian memiliki minimal satu wakil, sedangkan California, yang
merupakan negara bagian terpadat, memilik 53 wakil di DPR.
HAK ASASI MANUSIA
Hak asasi manusia di Amerika Serikat secara hukum
dilindungi oleh Konstitusi Amerika Serikat dan amendemenamandemennya, disepakati melalui traktat, dan ditetapkan
secara legislatif melalui Kongres, badan perundangundangan negara bagian, dan plebisit (referendum negara
bagian). Pengadilan federal di Amerika Serikat memiliki
yurisdiksi atas hukum hak asasi internasional sebagai
pertanyaan federal, yang terjadi berdasarkan hukum
internasional yang merupakan bagian dari hukum Amerika
Serikat.
Di Tiga Belas Koloni Amerika Britania, organisasi hak asasi
manusia pertama kali didirikan oleh Anthony Benezet pada
tahun 1775 dengan tujuan menghapus perbudakan. Setahun kemudian, Deklarasi Kemerdekaan
Amerika Serikat menganjurkan kemerdekaan sipil berdasarkan "kebenaran yang dapat
membuktikan dirinya sendiri" “bahwa mereka dikaruniai oleh Penciptanya dengan Hak-hak yang
tidak dapat disangkal, dan bahwa di antara hak-hak itu adalah Kehidupan, Kemerdekaan, dan
upaya mengejar Kebahagiaan.” Pandangan kemerdekaan manusia ini menerima sebagai dalil
bahwa hak-hak fundamental tidak diberikan oleh pemerintah, melainkan tidak dapat disangkal
dan melekat pada setiap individu, anteseden pemerintah.
Dengan menjunjung prinsip-prinsip tersebut, Konstitusi Amerika Serikat diadopsi pada tahun
1787, sehingga terbentuk sebuah republik yang menjamin sejumlah kemerdekaan sipil dan hakhak. Kemerdekaan dan hak-hak tersebut lebih lanjut dikodifikasi dalam Bill of Rights (sepuluh
amandemen Konstitusi) dan selanjutnya diperluas dari masa ke masa untuk dapat diterapkan
secara menyeluruh melalui putusan yudisial dan undang-undang, serta mencerminkan normanorma masyarakat yang terus berkembang. Perbudakan dihapus secara konstitusional pada
tahun 1865, dan hak pilih wanita ditetapkan secara nasional pada tahun 1920.
Pada abad ke-20, Amerika Serikat memegang peran utama dalam pendirian Perserikatan
Bangsa-Bangsa dan penyusunan Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia. Sebagian
besar Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia mengambil model sebagian dari U.S.
Bill of Rights (adalah piagam HAM Inggris yang menyatakan bahwa manusia sama di muka
hukum)
DEKLARASI AMERIKA SERIKAT
Deklarasi Kemerdekaan adalah suatu akta dari Kongres Kontinental Kedua yang diadopsi
pada 4 Juli 1776 yang menyatakan bahwaTiga Belas Koloni memerdekakan diri dari Britania
Raya. Deklarasi ini, yang sebagian besar ditulis oleh Thomas Jefferson, menjelaskan
pembenaran atau justifikasi untuk melepaskan diri, dan merupakan pengembangan
dari Resolusi Lee tertanggal 2 Juli yang untuk pertama kalinya menyatakan kemerdekaan AS.
Salinan deklarasi ini ditandatangani oleh para delegasi pada 2 Agustus dan saat ini dipamerkan
di National Archives and Records Administration di Washington, D.C. Deklarasi ini dianggap
sebagai salah satu dokumen pendirian Amerika Serikat dan tanggal 4 Juli dirayakan
sebagai Hari Kemerdekaan.
Setelah Kongres menyetujui kata-kata akhir Deklarasi pada 4 Juli, salinan tulisan tangan itu
dikirim beberapa blok ke percetakan John Dunlap. Sepanjang malam, Dunlap mencetak sekitar
200selebaran untuk distribusi. Tak lama, Deklarasi dibacakan kepada khalayak dan dicetak
ulang di koran-koran di seluruh 13 negara bagian. Pembacaan publik resmi pertama dari
dokumen tersebut adalah John Nixon dihalaman Balai Kemerdekaan pada 8 Juli; pembacaan
publik juga terjadi pada hari itu di Trenton, New Jersey dan Easton, Pennsylvania.
[1]
Terjemahannya dalamBahasa Jerman diterbitkan di Philadelphia pada 9 Juli.[2]
Presiden Kongres John Hancock mengirim selebaran kepada Jenderal George Washington,
mengintruksikan kepadanya untuk berproklamasi "kepada Kepala Angkatan Darat dengan cara
itu, kamu harus memikirkannya dengan yang paling tepat". [3] Washington melakukan pembacaan
Deklarasi tersebut kepada pasukannya di Kota New York pada 9 Juli, dengan pasukan Inggris
yang tidak jauh darinya. Washington dan Kongres berharap Deklarasi akan menginspirasi para
prajurit, dan mendorong orang lain untuk masuk tentara.
Tokoh yang dianggap sebagai penemu benua Amerika adalah Christopher
Columbus.
Pada abad ke-17 banyak masyarakat Inggris yang melakukan migrasi ke
Amerika Utara karena faktor:
–
agama, yaitu penganut kristen puritan mendapat gangguan dan tekanan
dari kristen anglikan yang menjadi agama resmi kerajaan.
–
Politik, yaitu banyak anggota masyarakat yang ingin memperoleh
kebebasan hidup dari kungkungan tindakan raja yang absolut.
–
Ekonomi, yaitu masyarakat ingin memperbaiki kesejahteraan hidupnya di
daerah yang baru.
Masyarakat inggris yang bermigrasi ke amerika utara membentuk koloni.
Yang dimaksud koloni adalah daerah yang ditempati para imigran setelah
berhasil menguasai dan mengusir penduduk asli.
Koloni pertama yang berdiri di amerika utara adalah virginia, yang didirikan
tahun 1607 oleh kongsi dagang bernama virginia company.
Sampai tahun 1700, di sepanjang pantai timur amerika utara berdiri 13 buah
koloni, yaitu:
–
New Hampshire
–
Massachussets
–
Rhode Island
–
New York
–
Connecticut
–
New Jersey
–
Pennsylvania
–
Delaware
–
Maryland
–
Virginia
–
North Carolina
–
South Carolina
–
Georgia
Kaum kolonis berusaha meluaskan wilayahnya dengan cara menyeberangi
pegunungan appalachia dan alegheny. Tindakan ini telah menggusarkan
pihak prancis yang sama-sama mengincar daerah tersebut.
Pada tahun 1754 diselenggarakan kongres albany diantara kaum kolonis
dengan suku-suku indian yang berhasil mengeluarkan pernyataan yang
berbunyi sebuah persatuan diantara koloni-koloni mutlak perlu demi
kelangsungan hidup mereka.
Diantara tahun 1756 – 1763 pecah perang antara inggris dengan prancis yang
dimenangkan pihak inggris. Adapun penyebabnya adalah inggris melanggar
tapal batas sampai ke wilayah mississipi. Dengan bekal kemenangan perang
itu, inggris mengklaim wilayah amerika utara sebagai bagian dari negaranya.
Pemerintah inggris kemudian mengeluarkan aturan-aturan yang
memberatkan pihak kolonis, diantaranya:
–
Inggris mengangkat gubernur untuk setiap daerah koloni di amerika utara
–
Penduduk dikenakan berbagai pajak.
Pada tahun 1765, kaum kolonis mengeluarkan pernyataan No Taxation
Without Representation (tidak akan bayar pajak kalau tidak ada perwakilan).
Pada tahun 1766, parlemen inggris menghapuskan semua jenis pungutan
pajak di wilayah koloni-koloni. Kebijakan ini berhasil meredakan ketegangan
diantara kaum kolonis dengan pihak inggris.
Pada tahun 1767, Townshend (PM inggris yang baru) memberlakukan
kembali berbagai aturan pajak. Pelaksanaan undang-undang pajak baru itu
menimbulkan kekacauan di wilayah koloni. Banyak petugas pajak inggris
yang dikejar-kejar dan dikeroyok massa, terutama di kota Boston.
Pihak inggris marah, maka lahirlah drama pembantaian masyarakat boston
pada tanggal 5 maret 1770 yang terkenal dengan sebutan The Boston
Massacre.
Samuel Adams membakar semangat kaum kolonis untuk terus menentang
inggris demi memperoleh kemerdekaan bagi amerika.
Pada tanggal 16 Desember 1773, tiga buah kapal inggris yang memuat teh
untuk masyarakat koloni dibuang ke laut oleh para pemuda boston yang
menyamar sebagai orang-orang indian. Peristiwa ini terkenal sebagai The
Boston Tea Party (pesta teh boston).
Pada tanggal 5 September 1774, diselenggarakan kongres kontinental I di
kota philadelphia yang mengeluarkan pernyataan:
–
koloni-koloni menentang undang-undang paksaan
–
membentuk persatuan diantara koloni-koloni di amerika utara.
Raja inggris segera mengutus jenderal thomas gage untuk menangkap samuel
adams dan kaum patriot lainnya, yang menentang kekuasaan inggris.
Pada tanggal 18 april 1775, diselenggarakan kongres kontinental II di
philadelphia yang mengeluarkan keputusan sebagai berikut:
–
menyatakan perlunya mengangkat senjata melawan inggris
–
mengangkat kolonel george washington sebagai panglima laskar-laskar
koloni di amerika utara.
Thomas Paine menyebarkan pamflet yang berjudul Common Sense, yang
menyerukan pentingnya kemerdekaan dan menggembleng keyakinan kaum
kolonis yang berjuang melepaskan diri dari inggris.
Thomas Jefferson (ketua tim perumus), John Adams, Benyamin Franklin,
Roger Sherman, dan Robert L. Livingstone (anggota-anggota kongres
kontinental II), pada tanggal 4 Juli 1776 dapat merampungkan deklarasi
kemerdekaan amerika. Pada hari itu deklarasi disahkan, dan peristiwa itu
dijadikan sebagai hari kemerdekaan amerika serikat.
Isi pokok deklarasi kemerdekaan amerika meliputi:
–
perlindungan hak asasi manusia
–
pembentukan pemerintahan demokrasi.
Perang kemerdekaan amerika berlangsung dari tahun 1776 sampai 1783.
dalam tenggang waktu ini, kaum kolonis berjuang mati-matian
mempertahankan kedaulatan wilayahnya atas tindakan agresi inggris.
Benyamin Franklin berjasa sebagai duta keliling ke negara-negara eropa
untuk meminta dukungan dan bantuan dalam perang melawan inggris.
Prancis mengirimkan bala bantuan perang kepada kaum kolonis di bawah
pimpinan Laffayete. Prancis bertindak demikian, karena ingin membalas
dendam atas kekalahannya dalam perang tujuh tahun (1756 – 1763).
Demi tercapai pemerintahan yang demokrasi, koloni-koloni mencetuskan
Article of Confederation pada tahun 1777 yaitu tentang rencana konfederasi
(penggabungan negara-negara bagian). Dengan demikian, terbentuklah
negara amerika serikat.
Pada tahun 1781 inggris menderita kekalahan terbesar di kota Yorktown.
Jenderal Cornwallis menyerah, dan berita kekalahan ini sampai ke London.
Perdamaian antara kaum kolonis, prancis, dan inggris berlangsung di paris
(prancis) pada tahun 1783. sejak saat itu, inggris mengakui kemerdekaan
negara amerika.
Artikel terkait kategori sejarah:
Bentuk Interaksi Indonesia-Jepang
H.O.S. Cokroaminoto
Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
Sarekat Islam
Kegunaan Sejarah