IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013 DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 28, No.1, Juni 2018,

p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569

  

IMPLEMENTASI PENDI DIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013 DI

SMK BATIK 1 SURAKARTA

Djumali; Erlina Wijayanti

  Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS e-mail:

  

ABSTRACT

  The pur pose of this resear ch ar e; (1) Implementation of cur ri culum 2013 on economi cs subjects in SMK Batik 1 Sur akar ta academic year 2017/ 2018; (2) Implementation of character education cur ri culum 2013 on economic subjects in SMK Batik 1 Sur akar ta academic year 2017/ 2018. The type of r esearch used i s qualitative. Subjects in this study Pr inci pal , Deputy head of cur r iculum, Economics teacher, and student. Data collection techniques used in this study ar e inter view s, obser vati on, and documentation. Data anal ysis techniques through data r educti on, data pr esentati on, and conclusions. The r esul ts of this r esearch ar e: Implement ati on of char acter education cur ricul um 2013 on economic subjects in SMK Batik 1 Surakar t a has been r unning w ell, thi s is evidenced based on their daily attitude that can alr eady be said to have good char acter.

  Keywor ds: Cur riculum 2013 Implement at ion, Char act er Educat ion PENDAHULUAN

  Semakin majunya per kembangan zaman di er a globali sasi menuntut berbagai perubahan ter utama di dunia pendi dikan, kar ena pendidikan memegang per an yang sangat penting di dalam proses meningk atkan sumber daya manusia. Untuk melaksanakan perubahan dalam bidang pendidikan ter sebut, Mulyasa (2013) “mengacu pendapat UNESCO ada dua basi s landasan pendidi kan: per tama; pendidikan har us di letakkan pada empat pilar yaitu belajar mengetahui (lear ning

  

t o know) , belajar mel akukan (lear ning t o do), bel ajar hidup dalam kebersamaan

(lear ning to live t oget her ), dan belaj ar menj adi dir i sendir i (l earning t o be), kedua;

  belaj ar seumur hi dup (life long lear ning).” Kultur yang demikian harus dikembangkan dalam pendidikan, kar ena pada akhir nya aspek kultur al dari kehidupan manusia, ter utama yang ber kaitan dengan pendidikan nilai dan sikap atau lebih populer dengan i sti lah pendidikan kar akter lebi h penting dari pertumbuhan ekonomi.

  Setiap i ndividu manusia memili ki tugas per kembangan yang di embannya di setiap tahapan per kembangannya. Apabila tugas ini bisa dil akukan dengan baik, maka bisa di sebut individu ter sebut telah melal ui tahapan per kembangan yang dilalui nya dengan berhasil. Namun, apabila tugas per kembangan ter sebut kur ang berhasil dicapai maka hal ini akan mempengar uhi per kembangan individu selanjutnya.

  Sekol ah merupakan salah satu lembaga pendidikan selain keluar ga dan lingkungan yang menjamin individu manusi a untuk mampu melew ati tahapan perkembangan dengan lancar dan optimal. Indivi du manusia akan ter us mener us didukung apabila memiliki kekur angan dan akan didor ong untuk ber kembang apabila memil iki potensi. Sekol ah mer upakan lembaga yang memper lakukan semua individu manusi a yang ber kekur angan maupun ber kelebihan sebagai manusia yang seder ajat. Hal ini yang menjadikan sekolah sebagai lembaga sosial yang tepat untuk mendampingi anak di setiap tahapan per kembangannya. Sekol ah juga member ikan pembagian jenjang yang sesuai dengan t ahapan per kembangan.

  Pendidikan kar akter mer upakan upaya untuk membentuk pr ibadi anak secar a lahir maupun bati n supaya menjadi manusia yang lebih baik. Karakter si sw a yang baik adalah karakter yang menunjukkan bahw a dir inya seorang pelajar yang berpendidi kan. Kar akter sendir i mer upakan kualitas mor al dan mental seseor ang sebagaimana sabda r asul yang menjelaskan bahw a tiap-tiap anak lahir dalam kondisi fitr ah, kedua or ang tuanya yang menjadikan anak ter sebut menj adi yahudi, majusi atau nasr ani. Potensi kar akter yang baik ter sebut har us ter us dibi na melalui pr oses sosialisasi dan pendidikan. Pendidikan mer upakan salah satu w adah dal am menunjang pembentukan kar akter tiap individu.

  Kar akter dapat dianggap sebagai nilai-nilai per ilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha esa, dir i sendir i, sesama manusi a, lingkungan, dan kebangsaan yang t er w ujud dalam pikir an, sikap, per asaan, perkataan, dan per buatan ber dasar kan norma-nor ma agama, hukum, tata kr ama, budaya, adat istiadat, dan estetika. Indonesia mer upakan negar a yang ter kenal di mana or ang-or angnya mengagungkan tatakr ama dan ker amahan, sopan santun dan budi luhur . Di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Si stem Pendidikan Nasional bahw a pendidikan Indonesia ber tujuan untuk mengembangkan potensi peser ta didik agar menjadi manusia yang 1) ber iman dan ber taqw a kepada Tuhan Yang maha Esa, 2) ber akhlak mulia, 3) sehat, 4) ber ilmu, 5) cakap, 6) kr eatif, 7) mandiri , 8) menjadi w ar ga negar a yang demokr ati s, dan 9) ber tanggung jaw ab.

  Membentuk karakter yang baik mer upakan kehar usan yang menjadi tugas utama seor ang gur u sebagai seor ang pendi dik. Penel itian ini menfokusnya pada mata pel ajar an ekonomi di SMA Batik Sur akar ta t ahun 2017/ 2018 tentang implementasi pendi dikan karakter kur ikulum 2013. Sebab, persoalan kar akter memang cukup ‘mengakar ’ dalam dunia pendidikan, sehi ngga pemer intah tur ut andil di dalamnya melalui Kur ikulum 2013. Menur ut Saptono (2011) dalam ter dapat beber apa car a untuk mengembangkan pendidikan kar akter di sekolah, yaitu antar a lain: jangan biar kan peser ta di dik berbagai bentuk ketidaksopanan ter jadi di kelas, mengajar kan pesert a di dik mengenai kompeti si ser t a bantu untuk menger ti kapan hal ter sebut ber guna dan kapan hal ter sebut tidak ber guna, mengakui kesalahan dan berusaha untuk memper baiki nya, mengajar kan kesantunan secar a jelas, yai tu ajar kan kepada peser ta di dik begai mana mendengar kan or ang l ain dengan penuh per hati an dan

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 28, No.1, Juni 2018,

p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569 tidak memotong pembicar aan or ang lain. Kegiatan pendidikan kar akter di sekol ah dapat dilaksanakan melalui: 1) Kegi at an r utin sekolah melal ui kegiatan di dal am kelas, kegiatan sekolah, kegiatan di luar sekolah. 2) Kegiatan insidental. 3) Keteladanan. 4) Pengkondisian, dan 5) Pengintegr asi an dal am mat a pelaj ar an.

  Kur ikulum 2013

  Menur ut Mul yasa (2013) “Kur ikulum 2013 yang berbasi s kar akter dan kompetensi, l ahi r sebagai jaw aban ter hadap ber bagai kr itikan ter hadap kur ikul um 2006, serta sesuai dengan per kembangan kebutuhan dan dunia kerj a. Per atur an Pemer int ah (PP) Republik Indonesia No. 23 Tahun 2013 pada pasal 1 tentang Standar Nasional Pendidikan, penger tian kur ikul um adalah seper angkat r encana dan pengaturan mengenai tuj uan, isi, dan bahan pelajaran serta car a yang digunakan sebagai pedoman penyel enggar aan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan ter tentu.

  Pada kondisi sekar ang ini, gur u mempunyai tugas dan peranan penting membentuk kar akter anak agar tidak salah memi lih dan ber tindak yang tidak kembali guna membentuk mor al dan estetika pada individu yang tel ah mengi kuti budaya barat.

  Menur ut Mul yasa (2013) Tujuan pengembangan kuri kulum 2013 adal ah menghasil kan insan Indonesia yang: Pr oduktif, kr eatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keter ampilan, dan pengetahuan yang ter integr asi. Dalam hal i ni, pengembangan kur ikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan kar akter peser ta didik, ser ta sikap yang dapat didemonstr asikan peser ta di dik sebagai w ujud pemahaman ter hadap konsep yang dipelajar inya secar a kontekstual.

  Untuk mencapai tujuan ter sebut menuntut per ubahan pada ber bagai aspek, ter utama dalam implementasi di lapangan. Pada pr oses pembel ajar an, dar i si sw a diber i tahu menjadi sisw a yang aktif mencari tahu, sedangkan pada pr oses penilaiaan, dari ber fokus pada pengetahuan melalui pr oses, por tofolio dan penilaiaan output secar a utuh menyelur uh, sehingga memer lukan penambahan jam pelajar an.

  Keber hasi lan kur ikulum 2013 dalam membent uk kompetensi dan kar akter di sekolah dapat diketahui dar i per ilaku sehar i-har i yang tampak dalam akti vitas peser ta didik dan war ga sekolah lainnya. Per ilaku ter sebut antar a l ain diw uj udkan dalam bentuk: nilai kejujur an, kedisiplinan, tanggung jaw ab, peduli (gotong r oyong, ker jasama, toler an, damai ) dan santun.

  Pendidikan kar akter secara teri ntegr asi di dalam mat a pelajar an adalah pengenalan nilai-nil ai, diperolehnya kesadar an akan pentingnya nilai-nil ai, dan penginternali sasi an nil ai-nilai ke dal am tingkah laku peser ta didik sehar i-hari melalui pr oses pembelajar an, baik yang ber langsung di dalam maupun di luar kelas pada mata pelaj ar an ekonomi. Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan kar akater bangsa di integr asikan dalam seti ap pokok bahasan dar i setiap mata pelaj ar an.

  Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 28, No.1, Juni 2018,

p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569

  Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan si stematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membi mbi ng seseor ang untuk mengembangkan segala potensinya sehingga mencapai kualitas dir i yang lebih baik. Basri , 2007 dal am (Hamdani Hamid 2013). Sedangkan menur ut Undang- Undang sist em pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, pendi dikan adal ah usaha sadar dan ter encana untuk mew uj udkan suasana bel ajar dan pr oses pembelajaran agar peserta didik secar a aktif mengembangkan potensi dir inya untuk memi liki kekuatan spir itual keagamaan, pengendalian dir i, kepr ibadiaan, kecer dasan, akhlak mulia, ser ta keter ampilan yang diperl ukan dir inya, masyar akat, bangsa dan negar a.

  Menur ut Muchl as dan Har iyanto (2012), “Kar akter mer upakan sifat-sifat kejiw aan, akhl ak atau budi peker ti yang membedakan seseor ang dengan yang lain.” Dengan demikian, kar akter adalah nilai-nilai yang baik yang ter patr i dalam dir i dan terejawantahkan dalam per ilaku (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010). Sama halnya dengan penger ti an kar akter menur ut Scer enko (1997) dalam Muchlas dan Har iyanto (2013) mendefinisikan “kar akter sebagai atr ibut atau ci ri - mental dar i seseorang, suatu kelompok atau bangsa.” Dengan demikian, kar akter adalah sifat baik yang di miliki seseor ang yang di wujudkan melalui tingkah laku, peri laku, dan per buatan. Pendidikan kar akter mengantar kan peser t a didik untuk belaj ar memahami, memaknai dan mener apkan ni lai-nilai kebaikan dan nilai-ni lai budaya dalam kehi dupan sehar i-har i agar tidak ter tel an oleh zaman.

  Pendidikan kar akter mer upakan upaya sadar yang dilakukan pendi dik kepada peser ta di dik untuk membentuk kepr ibadian, membentuk mor al , etika, dan r asa berbudaya yang baik agar dapat di ter apkan dalam kehidupan sehar i-har i mer eka. Pendidikan kar akter mengajar kan kebiasaan car a ber pi kir dan ber pril aku yang membantu individu untuk hidup dan beker ja ber sama sebagai keluaga, masyarakat, dan ber negar a, serta membantu mer eka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungj aw abkan. Dengan kata lai n, pendidikan kar akter mengajar kan anak didik ber pikir cer das.

  Pendidikan karakter ti dak hanya memili ki penger tian-penger tian yang l uas, tetapi juga memiliki fungsi, tujuan dan pr insi p pendi dikan kar akter itu sendir i. Menurut Gunaw an (2012) bahw a: Fungsi pendi dikan kar akter adal ah mengembangkan potensi dasar agar ber hati baik, ber pi kir an baik, dan ber per ilaku baik. Memper kuat dan membangun per il aku bangsa yang multikultural. Meningkatkan per adaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan duni a. Sedangkan Kement r ian Pendi dikan Nasional dal am Salahudin dan Ir w anto (2013) mengemukakan fungsi pendidikan kar akter , yaitu:

  

1) Pengembangan potensi dasar , agar berhat i baik, ber pikir an baik, dan

ber per ilaku bai k. 2) Per baikan per il aku yang kur ang baik dan penguatan peri laku yang sudah baik. 3) Penyar ing budaya yang kur ang sesuai dengan nilai -nilai luhur Pancasila

  Ber dasar kan urai an fungsi pendidikan karakter ter sebut dapat disimpulkan bahw a, pendidikan kar akter memili ki fungsi sebagai pengembang potensi di r i sehi ngga membentuk pr ibadi yang baik, dan dapat mengaplikasikan nilai-nilai budaya dal am kehidupan sehari -har i yang nant inya ber guna bagi agama, keluar ga,

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 28, No.1, Juni 2018,

p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569 nusa, dan bangsa. Sedangkan tujuan pendi dikan karakter yang ber basis agama dan budaya bangsa menur ut Salahudin dan Ir w anto (2013) yaitu:

  

1) Menanamkan jiw a kepemimpinan dan tanggung jawab peser ta di dik sebagai

gener asi pener us bangsa.

2) Mengembangkan kemampuan peser ta didik menjadi manusia yang mandir i,

kreatif, ber w aw asan kebangsaan.

3) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekol ah sebagai lingkungan bel ajar

  yang aman, jujur , penuh kr eativitas, dan per sahabatan, serta dengan r asa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

  Tujuan pendi dikan kar akter yang selanj utnya dikemukakan juga ol eh Gunaw an (2012) yai tu: Membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, ber akhlak mulia, ber mor al, ber toler an, ber gotong royong, ber jiw a patr iotic, ber kembang dinamis, ber or ientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiw ai ol eh iman dan takw a kepada Tuhan Yang Maha Esa ber dasar kan pancasi la.

  Ber dasar kan per nyataan di at as, bahw a pendi dikan kar akter memiliki tujuan membentuk jiw a kepemi mpi nan, ber tanggung jaw ab, ber waw asan kebangsaan, mandiri , dan memi liki ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik.

  Pendidikan kar akter adalah salah satu car a untuk membangun kar akter peser ta didik menjadi lebih baik. Secara khusus maksud dar i pendi dikan kar akter adalah membentuk kar akter positif pada dir i peser ta didik. Dalam r angka lebih memper kuat pelaksanaan pendidikan kar akter telah ter identifikasi 18 nilai yang bersumber dar i agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu:

  1. Religius

  10. Semangat Kebangsaan

  2. Jujur

  11. Cinta Tanah Air

  3. Toler ansi

  12. Menghar gai Pr est asi

  4. Di si plin

  13. Ber sahabat/ Komuni katif

  5. Ker ja ker as

  14. Cinta Damai

  6. Kreati f

  15. Gemar Membaca

  7. Mandir i

  16. Peduli Li ngkungan

  8. Demokr atis

  17. Peduli Sosial

  9. Rasa Ingin Tahu

  18. Tanggung

  19. Jaw ab (Puskur . Pengembangan dan Pendidikan Budaya & Kar akter Bangsa: Pedoman Sekolah. 2009).

  Banyak sekali nilai-nilai yang sudah disebutkan di atas, akan tetapi satuan pendidikan dapat menentukan prior itas pengembangannya untuk melanjutkan nilai-ni lai pr akondisi yang telah dikembangkan. Pemil ihan nilai -nilai ter sebut berangkat dar i kepentingan dan kondisi dar i satuan pendidikan masi ng-masing, yang dilakukan mel alui analisis konteks, sehingga dalam i mplement asinya dimungki nkan terdapat per bedaan j eni s nilai karakter yang dikembangkan antar satu sekolah dan atau daer ah yang satu dengan lainnya.

  Ni lai-nilai pendidikan karakter dan asal kar akter yang diambi l dar i nil ai l uhur ter sebut tidak akan ada ar tinya bila hanya menjadi tanggung jawab gur u semata, dalam menanamkan nilai-ni lai karakter kepada sisw a membutuhkan bantuan dari

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 28, No.1, Juni 2018,

p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 28, No.1, Juni 2018,

p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569

  seluruh elemen yang ada disekol ah. Pendidikan kar akter tidak banyak membutuhkan biaya, yang dibutuhkan adalah komitmen, konsekuen, dan konsistensi dar i semua pemangku kepenti ngan. Seluruh elemen yang ada di sekolah yang memil iki semangat dan tanggung jaw ab yang besar akan dapat mew ujudkan apa yang menjadi cita-cita pendidi kan kar akter .

  Pendidikan tidak hanya menyampaikan sebuah mater i dan pengetahuan saja tetapi juga harus memiliki kar akter yang membangun dir i peser ta di dik ke ar ah yang lebih baik. Oleh kar ena itu, pendidikan kar akter saat ini sangat per lu ditanamkan melalui pr oses pembelajar an pada peser ta didik agar kelak dapat mew ujudkan i nsan Indonesia yang: pr oduktif, kreati f, inovati f, afektif; melalui penguatan sikap, keter ampilan, dan pengetahuan yang ter intr egasi.

  Adapun pr insip kuri kulum pendidikan kar akter menurut Zakiah Dar adjat dalam Salahudin dan Ir w anto (2013) yaitu sebagai ber ikut:

  

1) Pr insip r elevansi, yaitu kesesuaian pendi dikan dal am lingkungan hidup sisw a,

  r elevansi dengan kehidupan sekar ang dan akan datang, r elevan dengan tuntutan peker jaan. bel ajar mur id.

  3) Pr insip efisiensi, yaitu bai k dalam segi w aktu, tenaga, dan biaya.

4) Pr insip fleksibil itas, yaitu semacam r uang ger ak yang member ikan sedikit

  kebebasan dalam ber ti ndak, baik yang ber or i entasi pada fl eksibilitas pemilihan pr ogr am pendi dikan maupun dalam mengembangkan pr ogr am pembelaj ar an. Ber dasar kan papar an di atas bahw a dalam pel aksanaan pendidikan kar akter ter dapat lingkungan, efekti vitas bel ajar dan sar ana pr asar ana dimana lingkungan mempunyai pengar uhnya yang besar ter hadap penanaman kar akter pada peser t a didik, juga sarana pr asar ana yang di sediakan oleh sekolah yang akan mendukung penanaman pendidikan kar akter pada anak.

  Menur ut Salahudin dan Ir w anto (2013) bahwa secar a umum ter dapat ci r i-ci ri kur ikulum pendidikan kar akter, yaitu:

  

1) Lebih menitikberatkan pencapaian tar get kompetensi (at t ainment t ar get s)

dar i pada penguasaan mater i.

2) Lebih mengakomodasi kan ker agaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan

yang ter sedia.

3) Member i kebebasan yang lebih luas kepada pel aksana pendi dikan di lapangan

  untuk mengembangkan dan mel aksanakan pr ogr am pembelajar an sesuai dengan kebutuhan. Dalam pendidikan kar akter harus ada tar get yang akan dicapai melal ui sumber daya manusia yang ter sedi a di l ingkungan dan ter dapat kebebasan dalam mengembangkan dan mel aksanakan pr ogr am yang telah mer eka rencanakan kar ena seti ap manusia memiliki kar akter yang ber beda-beda, antara manusia yang satu dengan manusi a yang l ain memi liki per bedaan.

  Impelementasi Kur ikulum 2013 yang berbasis kar akter dan kompetensi har us melibatkan semua komponen (st akeholder s), ter masuk komponen yang ada dalam sistem pendi dikan itu sendir i. Komponen-komponen ter sebut antara l ain kur ikulum, r encana pembel ajar an, proses pembel ajar an, mekanisme penil aian, kualitas hubungan, pengelolaan pembel ajar an, pengelolaan sekolah, pel aksanaan pengembangan di ri peserta didik, pemberdayaan sar ana pr asar ana, pembiayaan, ser ta etos kerj a selur uh w ar ga dan lingkungan sekolah.

  Pendidikan karakter dalam kur ikulum 2013 ber tujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendi dikan, yang mengar ah pada pembentukan budi pekerti dan akhl ak mulia peser ta didik secara utuh, ter padu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada seti ap satuan pendidikan. Melalui implementasi kur ikulum 2013 yang berbasis kar akter , peser ta didi k di har apkan mampu secar a mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya ser t a mengkaji ni lai- nilai kar akter dan akhlak mulia sehingga t er w ujud dalam per ilaku sehar i-har i.

  Dalam i mplementasi Kur ikulum 2013, pendidi kan kar akter dapat diintegr asikan dalam selur uh pembelajar an pada setiap bidang studi yang ter dapat dalam kur ikulum, termasuk ke dalam mata pel ajar an ekonomi. Mater i pembelajaran dihubungkan dengan konteks kehidupan sehar i-har i. Dengan demikian, pembentukan kar akter dilakukan dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-har i.

METODE PENELITIAN

  Metode ini menggunakan pendekatan kualitati f, yaitu metode pengkaji an ter hadap suatu masal ah yang didesain atau dir ancang tanpa menggunakan pr osedur stati sti k, yang datanya tidak ber bentuk angka yang diper ol eh dari r ekaman, pengamatan, w aw ancara, atau bahasa tertulis. Pengumpulkan data melalui obser vasi, w aw ancara, dan dokumentasi pada pendidikan karakter mat a pelaj ar an ekonomi di SMK BATIK 1 Sur akar ta, dalam kegiatan pembel ajar an maupun kehidupan sehar i-har inya di sekolah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  1. Pembuatan Rencana Pel aksanaan Pembelajar an (RPP) Per siapan pembel ajar an yang disusun ol eh gur u mata pelajar an ekonomi SMK Batik 1 Sur akar ta yaitu ber upa Rencana Pelaksanaan Pembelajar an (RPP).

  RPP digunakan sebagai pedoman dalam pembelaj ar an. Rencana Pel aksanaan Pembelajar an (RPP) ber isi t entang : Identit as pr ogram pendidikan, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapai an kompetensi, tujuan pembelajar an, mater i pokok atau pembelajar an, pendekatan str at egi dan metode pembelajar an, media pembelajar an, sumber bel ajar , serta peni laiaan.

  Hasil penelusur an dokumen RPP yang digunakan oleh Gur u ekonomi kelas X di SMK Batik 1 Sur akart a dapat diketahui bahw a RPP yang dibuat tel ah mengintegr asikan keter ampilan abad 21 at au 4C (Cr it ical Thinki ng and Pr oblem

  ;

  

Solving Skill, Communication Skil ls, Cr eat ivit y and Innovat ion, dan Col labor at ion)

  li ter asi, Penguatan Pendidikan Kar akter (PPK), dan HOTS (Hi gher Or der

  Thinking Skill). Dengan demikian, guru ekonomi juga mengikuti ger akan PPK

  dengan mengi ntegr asikan, memper dal am, memper luas, dan sekaligus menyelar askan ber bagai pr ogr am dan kegiat an pendidikan kar akter . Dalam hal ini pengintegr asi an ber upa pemaduan kegiatan kel as, l uar kelas di sekolah, dan luar sekolah.

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 28, No.1, Juni 2018,

p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569

  2. Pelaksanaan Pembelajar an Pelaksanaan pembel ajar an pada kur ikulum 2013 meliputi kegiatan pendahuluan, kegi atan inti, dan kegiatan penutup. Pembelajar an ekonomi pada kur ikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, yaitu pembelaj ar an yang menekankan pada pentingnya kolabor asi dan ker jasama antar peser ta di dik dalam menyel esai kan setiap per masalahan dalam pembelaj ar an. Pendekatan saintifik menekankan pada proses mengamati, menanya, mengumpulkan infor masi, mengasosi asi kan/ mengolah infor masi, dan mengkomunikasikan.

  a. Kegiatan Pendahuluan Hasil pengamatan dan w aw ancar a dapat diketahui bahwa kegiatan aw al atau pembukaan pembelajar an selalu dimulai dengan kegiatan ber doa, tadar us. Mat eri pelajar an yang diber ikan adalah kelangkaan. Mater i ini mendeskr ipsikan mengenai hubungan kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan manusia. Dalam kegiat an pendahuluan ini, gur u : 1) Menyiapkan peser t a didik secar a psikis dan fi sik untuk mengikuti pr oses pembelaj ar an; dipelaj ar i dan terkait dengan mater i yang akan dipelajari ;

  3) Mengantarkan peser ta didik kepada suatu per masal ahan at au tugas yang akan dilakukan untuk mempel ajar i suatu mat er i; 4) Menyampaikan gar is besar cakupan mat er i dan menginfor masikan KD besert a tuj uan pembel ajar an yang akan dicapai.

  b. Kegiatan Inti Kegiatan i nti mer upakan pr oses pembelajar an untuk mencapai tujuan, yang dil akukan secar a interaktif, inspir atif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peser ta didik untuk akti f menj adi pencar i informasi, ser ta member ikan r uang yang cukup bagi pr akar sa, kr eativi tas, dan kemandiri an sesuai dengan bakat, minat dan per kembangan fisik ser ta psikologis peser ta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan kar akter istik peser ta didik dan mata pelajar an. Pembelajar an ekonomi pada kuri kulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, yaitu pembel ajar an yang menekankan pada pentingnya kolaborasi dan ker jasama ant ar a peser ta didik dalam menyelesaikan set iap per masalahan dalam pembelajaran. Pendekatan santi fik menekankan pada pr oses mengamati, menanya, mengumpul kan, mengasosiasi/ pengolahan infor masi , dan mengkomunikasikan.

  Dalam mengamati gur u membuka secara luas dan ber var iasi kesempatan pesert a di dik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan : melihat, menyimak, mendengar , dan membaca. Peser t a didik mengamati dengan melihat gambar at au tayangan video yang ber kaitan dengan materi kelangkaan. Pesert a didi k juga mengamati gambar atau video yang menunjukkan hubungan sumber daya ekonomi dengan kebutuhan manusia.

  Ber dasar kan hasil pengamatan dengan mel ihat gambar / video, masing- masing kelompok mendiskusikan hal -hal yang ingin diketahui. Dalam kegiatan mengamati, selanjutnya gur u membuka kesempatan kepada peser ta didik untuk ber tanya mengenai apa saj a yang sudah dilihat, dibaca,

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 28, No.1, Juni 2018,

p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569 dan disimak. Gur u membimbing peser ta didi k untuk dapat mengajukan pertanyaan- per tanyaan t entang hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Pertanyaan yang ber sifat faktual sampai per t anyaan yang ber sifat hipoteti k. Dar i situasi di mana peserta di dik masih memer lukan bantuan gur u untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat dimana peser ta di dik mampu mengajukan per tanyaan secara mandi r i. Melalui kegiatan ber tanya dikembangkan rasa ingin tahu peser ta didik. Semakin ser ing dalam bertanya maka r asa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Per tanyaan ter sebut menjadi dasar bagi guru untuk member ikan infor masi lebih lanjut dan ber agam, yang pada kegiatan ber ikutnya guru member ikan permasalahan kepada peser ta di dik untuk dipecahkan melalui kegiatan kelompok.

  Tindak lanjutnya adalah setiap kelompok diminta menggali atau mengumpulkan i nfor masi untuk menjaw ab per masalahan yang tel ah diber ikan gur u dengan membaca buku, inter net atau sumber lain yang r elevan. Setiap kelompok mendokumen dar i hasil pelacakannya sebagai

  Setiap kelompok menganali sis data yang didapatkan, kemudi an mer umuskan secar a ter tul is hasil diskusi kelompoknya. Dar i kegiatan ter sebut ter kumpul sejumlah i nfor masi. Infor masi t er sebut menjadi dasar bagi kegiatan beri kutnya yaitu mempr oses infor masi untuk menemukan keter kaitan satu infor masi dengan infor masi l ainnya untuk menemukan suatu kesimpulan.

  Kegiatan ber ikutnya adalah menuliskan atau mempr esentasikan apa yang ditemukan dalam kegi atan mencar i infor masi, mengasosi sasi dan menemukan pola. Gur u memilih salah satu kelompok untuk mempresent asikan hasilnya sedangkan kelompok lain diber i kesempatan untuk member i tanggapan.

  c. Kegiatan Penutup Pada kegi atan akhir pembelajar an gur u bersama peser ta di dik menyimpulkan mater i kelangkaan yang bar u saja disaj ikan. Gur u memberi tugas yang har us diker jakan (di rumah) kepada peser t a didik dalam usaha pendalaman dan pengembangan mat er i kelangkaan. Gur u juga member itahukan mater i yang akan dibahas pada pertemuan ber ikutnya, kar ena dalam kur ikulum 2013 sisw a dituntut untuk tidak hanya diam. Ol eh kar ena i tu, sisw a harus mengetahui ter lebih dahulu mater i yang akan dipelajar i.

  Penilaian hasi l belaj ar ol eh pendidik adalah pr oses pengumpul an infor masi / data t entang capaian pembelajaran peser ta di dik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keter ampilan yang dilakukan secar a ter encana dan si stemati s yang dilakukan untuk memantau pr oses, kemajuan bel ajar , dan per baikan hasi l belajar mel alui penugasan dan eval uasi hasil belajar . Adapun jenis penil aian yang di gunakan untuk meni lai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keter ampilan pada pembel ajar an kuri kulum 2013 adalah: penilaiaan ter tulis, peni laiaan kiner ja, penilaiaan portofolio, dan peniliaan pr oyek. Peni laiaan aspek sikap dilakukan melalui

  J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 28, No.1, Juni 2018, p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569 obser vasi / pengamatan kesehari an sisw a disekolah yang dimana gur u kelas atau w ali kelas yang ber tanggung jaw ab melapor kan hasil penilaian dalam bentuk pr edikat atau deskr ipsi . Penilaiaan aspek pengetahuan dilakukan melalui tes ter tul is, tes li san, dan penugasan yang di ber ikan oleh gur u dan hasil penil aian dilapor kan dal am bentuk nilai angka, pr edikat dan deskr ipsi pencapaiaan kompetensi mata pelajar an. Sedangkan penilai aan aspek ketr ampilan dilakukan melalui pr aktik, produk, pr oyek, por tofolio, dan teknik lain yang sesuai dengan kompetensi yang di nilai dan hasil penilaiaan dil apor kan dalam bentuk nilai angka, pr edikat dan deskri psi pencapaiaan kompetensi mata pelajar an.

  PENUTUP

  Pendidikan diar tikan sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai kar akter kepada w ar ga sekol ah (pengaj ar , kar yaw an sisw a dl l) yang meli puti komponen penget ahuan, kesadar an atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan ni lai- nilai ter sebut, baik ter hadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), di ri sendir i, sesama, pendidikan kar akter di sekolah, semua komponen (st akehol ders) har us di libatkan, ter masuk komponen-komponen pendidikan i tu sendir i, yaitu isi kuri kulum, pr oses pembelajaran dan penilai an, kualitas hubungan, pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivi tas at au kegiatan ko-kur ikuler , pember dayaan sar ana prasar ana, pembiayaan, dan ethos ker ja seluruh w ar ga dan lingkungan sekol ah. 18 nilai karakter ter sebut dapat di laksanakan melalui pembelajaran mata pelajar an ekonomi, baik di kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, maupun kegiatan penutup. Sebagian nilai kar akter dicapai melalui kegiat an di luar sekolah (tugas r umah), utamanya nilai: peduli li ngkungan, peduli sosi al, ci nta damai, semangat kebangsaan dan menghar gai prestasi.

DAFTAR PUSTAKA

  Gunaw an, Her i. 2012. Pendidikan Kar akt er Konsep Dan Implement asi . Bandung: Alfabeta. Hamid, Hamdani dan Saebani, Beni Ahmad. 2013. Pendidikan Kar akt er Per spekt if Islam . Bandung: CV. Pustaka Setia. Muchlas, Samani dan Hari yanto. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakt er .

  Bandung: Rosdakar ya. Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Impl ement asi Kurikul um 2013. Bandung: Rosdakar ya.

  Salahudin, Anas dan Ir w anto. 2013. Pendidikan Karakt er (Pendidikan Ber basi s . Bandung: Pustaka Seti a.

  Agama dan Budaya Bangsa)

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 28, No.1, Juni 2018,

p-ISSN: 1412-3835; e-ISSN: 2541-4569

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN DALAM PEMILIHAN KULINER DI KAWASAN WISATA ALAM KEMUNING

0 1 6

IDENTITY BUILDING OF ASIAN INDIANS IN AMERICAN SOCIETY Yanti Haryanti Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura – Surakarta Posel: Yanti.Haryantiums.ac.id ABSTRACT - IDE

0 0 10

PEMAKNAAN KEPENASIHATAN AKADEMIK: SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI DI PRODI AKUNTANSI UNIVERSITAS MADURA Rosy Aprieza Puspita Zandra Program Studi Akuntansi Universitas Madura Universitas Madura Posel: rosy.zandragmail.com ABSTRAK - PEMAKNAAN KEPENASIHATAN AKADE

0 0 11

SUBKULTUR REMAJA MUSLIM PUTRI PENGGEMAR MUSIK METAL (STUDI KASUS DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO) Unik Dian Cahyawati Kajian Budaya dan Media Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada Posel: unik.dian.cmail.ugm.ac.id ABSTRAK - SUBKULTUR REMAJA MUS

0 0 10

HIPERGLIKEMIA SEBAGAI PREDIKTOR KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN DENGAN SINDROM KORONER AKUT DI RSUD X SURAKARTA

0 0 6

HUBUNGAN JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA KOTA DEPOK

0 0 5

SISTEM PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PERSPEKTIF KONVENSI INTERNASIONAL HAK-HAK ANAK Chusniatun Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: chusniatun_umsYahoo.co.id ABS

0 0 30

METODE PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS VIII MTsN TEMON TAHUN PELAJARAN 20172018

1 0 17

PERBANDINGAN TUJUAN PENDIDIKAN UNTUK MEMBENTUK MANUSIA IDEAL MENURUT PAULO FREIRE DAN MUHAMMAD IQBAL

0 0 18

PEMBENTUKAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN OSIS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

0 0 18