Disampaikan Pada Acara : Pra Musrenbang Provinsi Wilayah BKPP III Cirebon
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Draft Rancangan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD)
Provinsi Jawa BaratTAHUN 2018 oleh :
KEPALA BAPPEDA Provinsi Jawa Barat A
30 Maret 2017 Sukses Perencanaan Sukses Implementasi
Disampaikan Pada Acara : Pra Musrenbang Provinsi Wilayah BKPP III Cirebon
SISTEMATIKA PAPARAN Pendahuluan
1 Kabijakan Kewilayahan Jawa Barat
2 Kebijakan Pembangunan Tahun 2018
3 Kebijakan Pendanaan Pembangunan Tahun
4 2018
2
Pendahuluan
1
3
SOSOK MASA DEPAN JAWA BARAT 2025
RANCANGAN : SOSOK SUMBER DAYA INSANI JAWA BARAT YANG AGAMIS DENGAN PENCIRI UTAMA:
5 NILAI-NILAI LUHUR :
7 KARAKTER :
1. JUJUR DAN KONSISTEN
1. SEHAT, CERDAS DAN CERMAT
2. TANGGUH DAN DISIPLIN
2. PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING TINGGI
3. KEPELOPORAN DAN
3. MANDIRI DAN PANDAI MENGATUR DIRI KETELADANAN
4. BERDAYA TAHAN TINGGI DALAM PERSAINGAN
4. RAMAH DAN BIJAKSANA
5. PANDAI MEMBANGUN JEJARING DAN PERSAHABATAN GLOBAL
5. KEBERSAMAAN DAN
6. BERINTEGRITAS TINGGI KESETARAAN
7. BERMARTABAT SOSOK PEMBANGUNAN FISIK JAWA BARAT TAHUN 2025 Pel.Cirebon Pel.Cirebon Tol Kanci-Pejagan Tol Kanci-Pejagan PP RANCABUAYA
Rancabuaya Raya TPI Pelabuhan Ratu TPI Pelabuhan Ratu
ILUSTRASI JAWA BARAT TAHUN 2025
4
JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL
- JUMLAH PENDUDUK TERBANYAK 47,38 JUTA JIWA (2016, Proyeksi BPS)
- PUSAT KEGIATAN INDUSTRI MANUFAKTUR DAN STRATEGIS NASIONAL
- INSTALASI VITAL NASIONAL (PENDIDIKAN, LITBANG DAN HANKAM), DIANTARANYA BERKELAS DUNIA
- BERBATASAN DENGAN IBUKOTA NEGARA
- MEMILIKI TIGA PUSAT KEGIATAN NASIONAL (PKN) DAN 3 PKN-P
- MEMILIKI KONDISI ALAM DENGAN STRUKTUR GEOLOGI YANG KOMPLEKS
- MEMILIKI TAMAN NASIONAL, SUAKA MARGASATWA DAN CAGAR ALAM
- BERKONTRIBUSI THD PDB NASIONAL 2015 : 13,22%
- KONTRIBUSI TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR 2015 : 27,28%
- LINTASAN UTAMA ARUS REGIONAL BARANG DAN PENUMPANG SUMATERA-JAWA-BALI
- PMDN TERTINGGI DI P. JAWA-BALI
- PENYEDIA LISTRIK DENGAN KAPASITAS DAYA TERPASANG 4.654 MW : PLTA 1.941 MW, PLT
- LUAS KAWASAN HUTAN TERBESAR DI JAWA-BALI SEBESAR (1,04 JT HA)
- MEMILIKI 40 DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
- MERUPAKAN TUJUAN WISATA
- DEBIT AIR PERMUKAAN 81 MILYAR M3/TAHUN DAN AIR TANAH 150 JT M3/TAHUN
- PENYEDIA AIR BAKU UNTUK DKI
- PENYEDIA BAHAN PANGAN UNTUK DKI
- PENYEDIA LAHAN DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG AKTIVITAS DKI
Luas Jawa Barat : 3.709.528,44 ha
POTENSI JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL :
KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP NASIONAL :
KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP REGIONAL JAWA BALI :
GEOTERMAL 1.061 MW, LAINNYA 1.652 MW
KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP IBUKOTA NEGARA :
5
5
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005
- – 2025
DAN
VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013 - 2018
VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025
DENGAN IMAN DAN TAKWA,
PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA TUJUH BIDANG UNGGULAN SEBAGAI PENCIRI Jawa Barat TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2025 MISI MISI PERTAMA :
1. PENYELENGGARAAN Pemerintahan YANG Bermutu (Beyond the expectation), Akuntabel dan BERBASIS Ilmu Pengetahuan. Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing
2. Masyarakat Yang Cerdas, Produktif dan Berdaya Saing MISI KEDUA : TINGGI.
Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan 3. PENGELOLAAN Pertanian dan Kelautan.
MISI KETIGA : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme
4. Energi Baru dan TERBAHARUKAN SERTA PENGELOLAAN
Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik SUMBER DAYA AIR.
MISI KEEMPAT :
5. Industri Manufaktur, INDUSTRI JASA dan INDUSTRI KREATIF. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan
6. Infrastruktur Yang Handal dan Pengelolaan Lingkungan MISI KE LIMA :
Hidup YANG BERIMBANG Untuk Pembangunan Yang Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Berkelanjutan.
Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal
7. Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi Destinasi Wisata DUNIA.
6
6
JANJI GUBERNUR JAWA BARAT 1. PENDIDIKAN GRATIS SD, SLTP DAN SLTA DI SELURUH JAWA BARAT.
2. BEASISWA PENDIDIKAN UNTUK PEMUDA, TENAGA MEDIS, SERTA
KELUARGA ATLIT BERPRESTASI DAN GURU
3. REVITALISASI POSYANDU DAN DANA OPERASIONAL KADER POSYANDU
4. MEMBUKA 2 JUTA LAPANGAN KERJA BARU DAN MENCETAK 100.000
WIRAUSAHAWAN BARU JAWA BARAT
5. ALOKASI 4 TRILIYUN UNTUK INFRASTRUKTUR DESA DAN PERDESAAN
6. REHABILITASI 100.000 RUMAH RAKYAT MISKIN
7. PEMBANGUNAN PUSAT SENI DAN BUDAYA JAWA BARAT DI
KABUPATEN/ KOTA
8. PEMBANGUNAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KABUPATEN/ KOTA
7
7
PROVINSI JAWA BARAT
Proyeksi Perkembangan Jumlah Penduduk Kemantapan Jalan : 98,5% (2016) Rasio elektrifikasi : 97,71% (2016) Pelayanan Air Minum : 71,14% (2016) Irigasi Kondisi Baik : 72,60% (2016) Kawasan Lindung : 37,20% (2016)
Sumber: Badan Pusat Statistik dan *Kemendikbud Tahun 2008 Tahun 2011 Tahun 2013
Kabupaten/Kota : 27 Luas : 3.709.528,44 Ha Kecamatan : 626 Kelurahan : 641 Desa : 5.321 Penduduk LPP (2016) : 1,43% Indonesia (2016) : 258.705.000 Jiwa Jabar (2016) : 47.379.389 Jiwa Penduduk Miskin (2016) : 8,77 % PDRB (2016) : Rp. 1.652,59 Trilyun (adhb);
PDRB per kapita (2016) : Rp.34,88 Juta (adhb) Inflasi (2016) : 2,75% LPE (2016) : 5,67%
IPM (2016) : 70,19% (Metode Baru Forecast) RLS (2016) : 7,90th (Metode Baru Forecast) AHH (2016) : 72,68 th (Metode Baru Forecast) APK PAUD : 64.11 % (2014 - 2015)* APK SD : 109.42 % (2014 - 2015)* APK SMP : 98.91 % (2014 - 2015)* APK SMA : 62.11 % (2014 - 2015)* APK PT : 17,47 % (2013 - 2014)
Tahun 2029 44,3 Juta Jiwa 45,34 Juta Jiwa 54,1 Juta Jiwa 42,5 Juta Jiwa
8
8
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Barat, Agustus 2014 – Agustus 2016 Agustus 2014: Agustus 2015: Agustus 2016: 1,77 juta orang 1,79 juta orang 1,87 juta orang
8.45
8.72
8.89 Agustus 2014 Agustus 2015 Agustus 2016 + 0,17 poin (78,99 ribu) + 0,27 poin (19,68 ribu) Dalam setahun terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) meningkat dari 8,72% (Agustus 2015) menjadi 8,89% (Agustus 2016) dan jumlah penganggur bertambah sebanyak 78,99 ribu orang.
9
TPT Menurut Pendidikan (persen),
Agustus 2015 - Agustus 2016TPT Menurut Pendidikan, Pendidikan Tertinggi yang Pada Agustus 2016, TPT terendah ada pada penduduk berpendidikan Agustus Agustus Universitas yaitu sebesar 4,63%, sementara TPT tertinggi pada jenjang Agustus 2016
2015 Ditamatkan 2016 (1) (2) (3) pendidikan SMK sebesar 16,51%
Universitas
4.63 4,91 5,87 SD ke Bawah Dalam setahun terakhir, TPT yang mengalami peningkatan terjadi pada jenjang
SD ke Bawah (0,96 persen poin), dan Diploma I/II/III (0,67 persen poin).
10,87 10,52 Sekolah Menengah Pertama (SMP) SD ke bawah
5.87 12,21 11,4 Sekolah Menengah Atas (SMA)
Diploma I/II/III
8.26 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 16,8 16,51 SMP
10.52 Diploma I/II/III 7,59 8,26 SMA
11.4 Universitas 5,38 4,63 Total 8,72 8,89 SMK
16.51 Sumber : Sakernas 2016
10
4.98
9.52
4.49 9,57 1674 0.491 318.602 Mar 2016 4,22 8,95 1489 0.372 324.992
4,44 9,53 1628 0,435 306.876 Sept 2015
4,24 9,18 1393 0,332 291.474 Mar 2015
4,33 9,44 1524 0,381 285.013 Sept 2014
4,38 9,61 1,653 0,442 276.825 Mar 2014
4,30 9,52 1,321 0,303 252.496 Sept 2013
Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Juta orang) Persentase Penduduk Miskin (%) Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Mar 2013
Penduduk Miskin (Juta) Persentase (Po)
Perkembangan Kemiskinan di Jawa Barat8.95 2009 2010 11-Mär 11-Sep 12-Mär 12-Sep 13-Mär 13-Sep 14-Mär 14-Sep 15-Mär 15-Sep 16-Mär
9.57
9.53
9.61 9.44 9.18
11.27 10.65 10.57 10.09 9.89
4.77
11.96
4.22
4.49
4.44
4.24
4.33
4.38
4.3
4.42
4.48
4.65
4.65
11
12 Tingkat Kemiskinan & Ketimpangan Kab/Kota
Berdasarkan sebaran per Kab/Kota, tingkat kemiskinan yang relatif tinggi adalah di Kab. Indramayu, Kab. Cirebon, dan Kab. Majalengka. Namun demikian, jika membandingkan antara tingkat kemiskinan dan ketimpangannya (gini ratio), kondisi yang kurang baik adalah di Kota Cirebon, Kota Tasik, Kota Bandung, serta Kab. Kuningan
2,3 - 6,0 6,0 -9,2 9,2 - 13,0
Sebaran Tingkat Kemiskinan Per Kab/Kota di Jawa Barat Sumber: BPS (2014), diolah
Perbandingan Tingkat Kemiskinan vs Gini Ratio Gi n i R a ti o (%) Tingkat Kemiskinan (%) Sumber: BPS (2014), diolah
Tingkat Kemiskinan Jawa Barat Di tengah tantangan pada perekonomian, tingkat kemiskinan Jawa Barat secara konsisten mengalami penurunan dari tahun 2007 hingga 2016 mencapai 8,95%. Tingkat kemiskinan Jawa Barat juga lebih rendah dibanding level provinsi lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur serta kawasan Jawa dan Indonesia.
Gini Ratio Jabar (2016) = 0,41
12
2
13 Kabijakan Kewilayahan Jawa Barat
TIGA METROPOLITAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN DI JAWA BARAT
SEBAGAI PENGHELA EKONOMI, KESEJAHTERAAN, MODERNISASI DAN KEBERLANJUTAN BAGI SELURUH MASYARAKAT JAWA BARAT
ODEBEK B KOTA BOGOR| KAB. BOGOR| KOTA DEPOK|KOTA BEKASI|
METROPOLITAN KAB. BEKASI| KAB KARAWANG|
BODEBEK KAB. PURWAKARTA|
METROPOLITAN CIREBON RAYA BANDUNG RAYA METROPOLITAN KOTA BANDUNG| KOTA CIMAHI|
BANDUNG KAB. BANDUNG BARAT| KAB. BANDUNG| KAB. SUMEDANG
RAYA PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHANRATU
CIREBON RAYA PUSAT PERTUMBUHAN
KOTA CIREBON| KAB. CIREBON| RANCABUAYA
KAB. KUNINGAN| KAB. MAJALENGKA| KAB. INDRAMAYU PUSAT PERTUMBUHAN PANGANDARAN
SUMBER: Analisis Tim WJPMDM Tahun 2011, 2012, 2013; Data SP Tahun 2010; GIS Bappeda Jabar 2020
14
14
Rencana Pengembangan Wilayah Jawa Barat
I. WP BODEBEKPUNJUR
II. WP PURWASUKA II III. WP KK CEKUNGAN BANDUNG I IV. WP CIAYUMAJAKUNING
V. WP PRIATIM & PANGANDARAN
IV VI. WP SUKABUMI, dsk III Wilayah Pengembangan CIAYUMAJAKUNING
FOKUS PENGEMBANGAN KAB/KOTA DI WP CIAYUMAJAKUNING
VI Kota Cirebon : Kota inti dari PKN Cirebon, dengan sarpras yang terintegrasi dg wilayah pengaruhnya, simpul utama pelayanan, jasa, perdagangan dan industri V di Jabar bagian Timur, wisata budaya dan religi
Kabupaten Cirebon: Bagian dari PKN Cirebon, dengan sarpras yang terintegrasi , industri, bisnis kelautan, pertanian, dan pertambangan mineral Kabupaten Indramayu: Diarahkan menjadi PKW Indramayu, dengan sarpras yang terintegrasi , pertanian lahan basah berkelanjutan, bisnis perikanan dan kelautan, industri pertambangan terutama minyak dan gas, agribisnis & agroindustri
TEMA PENGEMBANGAN WP
Kabupaten Majalengka: Lokasi Bandara Internasional & Aerocity di Kertajati, CIAYUMAJAKUNING : daerah Konservasi TN. G. Ciremai, agrobisnis, industri bahan bangunan, dan pertambangan mineral, pengembangan sarpras yang terintegrasi di PKW
Mendorong Pengembangan Wilayah Kadipaten
Gerbang Timur Jabar Kabupaten Kuningan: Sebagai PKL, dengan sarpras pendukung, pertanian, wisata alam, agroindustri, daerah konservasi TN.G. Ciremai, & perlindungan sumber air Kabupaten Sumedang: Sebagai PKL, dengan sarpras pendukung, agribisnis, industri, & pertambangan mineral
15
15
RENCANA INFRASTRUKTUR WILAYAH WP CIAYUMAJAKUNING
INFRASTRUKTUR JALAN
Pembangunan Jalan Tol Cipali, Cisumdawu, Kanci – Pejagan Pembangunan Jalan Lingkar Selatan di Kota Cirebon dan Jalan Lingkar Kadipaten di Kab. Majalengka Peningkatan Kapasitas dan Kondisi Ruas Jalan Strategis
NFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN
Pembangunan Bandara Internasional Jabar (BIJB) di Kertajati Kab. Majalengka sebagai Pusat Persebaran Sekunder; Optimalisasi fungsi Bandara Cakrabuwana (Penggung) di Kota Cirebon sebagai Pusat Persebaran Tersier;
WP CIAYUMAJAKUNING
Penyediaan Terminal Tipe A di Kota Cirebon, Terminal Tipe B di Kab. Kuningan & Indramayu; Peningkatan kapasitas dan fungsi Pelabuhan Internasional Arjuna di Kota Cirebon; Pengembangan sistem angkutan umum massal di PKN Cirebon; Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA lintas utara-selatan (menghubungkan Kota Indramayu –Jatibarang); Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA lintas utara-selatan (menghubungkan Kota Kadipaten-Cirebon); Reaktivasi jalur KA Antar Kota Cirebon-Kadipaten-Kertajati; Peningkatan keandalan sistem jaringan jalur KA lintas utara yang menghubungkan kota-kota Cikampek-Jatibarang-Cirebon; Peningkatan prasarana lalulintas dan angkutan jalan.
INFRASTRUKTUR SD AIR
Pembangunan Waduk Jatigede,
INFRASTRUKTUR ENERGI
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
Cipasang, Kadumanik, Cipanas, dan Pengembangan PLTA Wd Jatigede di Kab. Rencana permukiman perkotaan, meliputi:
Cipanas Saat di Kab. Sumedang, dan Sumedang Pengembangan hunian vertikal di Kota Cirebon; Waduk Lapangan Cinunjang di Kab.
Pengembangan PLTU di Kab. Indramayu dan Pengembangan KASIBA/LISIBA; Kuningan
Kab. Cirebon Peningkatan pelayanan air bersih (IPA/WTP dan jar.pipa distribusi); Revitalisasi dan Optimalisasi Waduk Pengembangan Sumber Energi Panas Bumi Peningkatan sistem pengelolaan air limbah dan Penataan jaringan drainase perkotaan; dan Danau/Situ
Tampomas Kab. Sumedang, Sangkan Hurip Pembangunan TPAAS regional di Kab. Cirebon; Pengembangan Infrastruktur Pengendali Gunung Ciremai di Kab. Kuningan, Serta Gn Pembangunan kaw. permukiman di Kertajati Aerocity Kab. Majalengka;
Banjir Kromong di Kab. Cirebon Penataan permukiman kumuh; Pembangunan DI Rengrang di Kab.
Pengembangan Jaringan Pipa Gas Regional Pembangunan kaw. OR terpadu di PKN dan PKW & sarana OR di PKL; Sumedang
& Gas Kota Pembangunan RS Tipe A di PKN, RS Tipe B di PKW & RS Tipe C di PKL; Peningkatan Kondisi Jaringan Irigasi Pengembangan Pemanfaatan Energi Pembangunan pusat kebudayaan di PKN dan PKW; dan
Terbarukan (Energi Air Skala Kecil, Surya, Pembangunan dan pengembangan Pasar Induk Beras Regional di Kab. Indramayu dan Pasar Induk Angin & Bio Energi) Regional di Kab. Cirebon. Pengembangan Pemanfaatan Batubara Rencana permukiman perdesaan, meliputi:
Untuk Industri % Pembangkit Listrik di Kab. Peningkatan infrastruktur dasar permukiman di desa tertinggal, desa terpencil, desa perbatasan Indramayu & Kab. Cirebon dengan Prov. Jateng, permukiman kumuh nelayan, dan kawasan rawan bencana;
Pengembangan Desa Mandiri Energi Penataan kaw.permukiman perdesaan dengan prinsip konservasi dan pengelolaan bencana;
INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI Pembangunan sarana olahraga dan pusat kegiatan belajar; dan Pembangunan Puskesmas.
Pengembangan Infrastruktur Telekomunikasi Pengembangan Kawasan Industri Kertajati Aerocity di Kabupaten Majalengka.
Pedesaan
16
TEMATIK WILAYAH PERBATASAN PROVINSI JAWA BARAT
(RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013
- – 2018)
1. Peningkatan kebutuhan ruang kelas dan tenaga pengajar dalam rangka mendukung program wajib belajar 9 tahun
2. Ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di perbatasan
3. Penguatan infrastruktur jalan dan jembatan lintas perbatasan
4. Peningkatan pendapatan masyarakat daerah perbatasan melalui pengembangan kewirausahaan dan komoditas unggulan
5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan dalam pelayanan publik
6. Terjaminnya ketersediaan layanan listrik dan air bersih
17
17
PENANGANAN MASALAH PENGEMIS GELANDANGAN DAN ORANG TERLANTAR (PGOT) OLEH JAWA BARAT
Kab. Pangandaran : Almubarok (Mitra) Kota Banjar : Loka Bina Karya Batulawang Kab. Ciamis : Yayasan Mentari Hati Kab. Cirebon : Loka Bina Karya Losari Kab. Kuningan : Loka Bina Karya Kuningan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN DI PERBATASAN JABAR - JATENG
BENDUNGAN KUNINGAN
Lokasi Bendung: Dusun Rencana Cileuweung, Desa Randusari, Bendungan Kecamatan Cibeureum, Kuningan Kabupaten Kuningan – Jawa Barat
Rencana Waduk Cileuweung Lokasi Usulan Bendungan
Kuningan
BENDUNGAN MATENGGENG
Sumber : Sungai Cijolang
2 Luas Genangan: 524,8 Km Kapasitas Tampung Bendungan Matenggeng ± 500 jt M³ Lokasi Bendung: Desa Matenggeng, Kecamatan Dayeuh Luhur, Kabupaten Cilacap Lokasi Genangan: Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cilacap, dan sebagian kecil Kabupaten Kuningan
3
20 Kebijakan Pembangunan Tahun 2018
TAHAPAN PEMBANGUNAN
Tahapan Pembangunan Jangka Panjang 2005-2008 2008-2013 2013-2018 2018-2023 2023-2025 Penataan dan
Mencapai persiapan
Penyiapan Memantapkan Mencapai Keunggulan pranata
Pembangunan Kemandirian Kemandirian Masyarakat pendukung
Secara Masyarakat Masyarakat Jawa Barat melalui kualitas
Menyeluruh Jawa Barat Jawa Barat Disegala sumber daya manusia
Bidang 2018 Tahapan Pembangunan Jangka Menengah 2017 2016 2015 2014
Tahap Tahap Tahap
Tahap Tahap
Awal Mencapai Pengembangan Awal Diversifikasi
Pemantapan Kemandirian
21
21
21
Tema Pembangunan ͞Percepatan Pembangunan Manusia Bagi Upaya Peningkatan Daya Saing Menuju
Kemandirian Masyarakat ͟
ISU STRATEGIS
1) Aksesibiltas, kualitas, daya saing, pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan; 2) Pengembangan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM); 3) Prestasi pemuda dalam lingkup nasional dan internasional; 4) Pemilihan Kepala Daerah 2018;
5) Akuntabilitas kinerja aparatur; 6) Pengembangan destinasi wisata, pusat seni dan budaya serta gelanggang olahraga;
7) Lingkungan hidup dan penataan ruang;
masyarakat, meliputi: 1) Ketahanan pangan; 2) Kemiskinan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial; 3) Pengangguran; dan
B. Isu strategis pada aspek pelayanan umum, meliputi: 1) Pemerataan, perluasan akses dan mutu pendidikan; 2) Peningkatan kualitas, akses dan sistim pelayanan kesehatan; 3) infrastruktur strategis, infrasturktur desa dan perdesaan, ;
C. Isu strategis pada aspek daya saing daerah, meliputi:
A. Isu strategis pada aspek kesejahteraan
4) Ketahanan keluarga.
23
23
SANDINGAN RANCANGAN PRIORITAS NASIONAL DAN PROGRAM PRIORITAS 2018
Prioritas Pembangunan Rancangan Prioritas Nasional dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 Program Prioritas Tahun 2018
1. Akses dan Kualitas Pendidikan serta keagamaan (P1) P
1. Pendidilkan
2. Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan (P2) P
2. Kesehatan
3. Penyediaan Infrastruktur layanan dasar Permukiman dan P
3. Perumahan dan Pemukiman Infrastruktur Strategis di Perkotaan dan Perdesaan (P3) (P8)
P
4. Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata
4. Peningkatan Iklim Investasi, Daya Saing Usaha dan P
5. Ketahanan Energi Pariwisata (P4)
P
6. Ketahanan Pangan
5. Peningkatan Ketahanan Pangan, Energi dan sumberdaya Air (P6) P
7. Penanggulangan Kemiskinan
6. Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan P
8. Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman Menengah (KUMKM) dan Daya Saing Industri (P7) P
9. Pembangunan Wilayah
7. Politik Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan (P10)
8. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan serta P
10. Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Penanggulangan Bencana (P9) (P5)
9. Penanggulangan Kemiskinan (P7)
10. Peningkatan Penataan Ruang Daerah (F) (P9)
11. Peningkatan Kualitas Kependudukan (P1) (P2) (P9) (P10) Sukses Perencanaan Sukses Implementasi
24
24
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018
1. Akses dan kualitas pendidikan serta
4. Peningkatan iklim investasi, daya saing usaha dan
7. Politik Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan keagamaan pariwisata
a. Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan yang baik a. Wajib belajar 12 tahun.
a. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi. dan bersih (good governance and clean governance).
b. Pendidikan Vokasional.
b. Meningkatnya jumlah serapan angkatan kerja.
b. Peningkatan pelayanan public dan kualitas tata kelola
c. Penyelenggaraan pendidikan khusus (SLB) dan Pendidikan
c. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat Inklusif. pemerintah berbasis TIK. keahlian.
d. Meningkatnya kompetensi dan kesejahteraan guru.
c. Peningkatan kesadaran hokum antar umat beragama d. Meningkatnya mutu, desain produk dan pemasaran usaha.
e. Penyelenggaraan Program Studi Di luar Kampus Utama
d. Dukungan dan fasilitasi pilkada yang langsung, umum,
e. Mengembangkan Pariwisata dan Perlindungan Budaya (PSDKU)/Multikampus. bebas dan rahasia (LUBER) dan Jujur Adil f. Peningkatan kualitas dan daya saing pendidikan menengah. Lokal.
g. Peningkatan sarana dan prasarana olah raga di Jawa Barat
8. Pengelolaan sumber daya alam, lingkungan
h. Peningkatan sarana dan prasarana pusat seni dan budaya di
5. Peningkatan ketahanan pangan, energi dan Jawa Barat.
hidup dan penanggulangan bencana sumberdaya air
i. Meningkatnya akses dan kualitas keagamaan
a. Meningkatnya penanganan rehabilitasi lahan
a. Tersedianya cadangan pangan yang memadai dan
2. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan pemenuhan protein hewani.
kritis serta konservasi air, hutan dan lahan.
b. Meningkatkan distribusi, informasi harga dan akses
b. Menurunnya tingkat pencemaran air, udara, a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan ibu dan anak. pangan. dan tanah.
b. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
c. Meningkatnya pengawasan dan pembinaan keamanan
c. Meningkatnya upaya penanggulangan pangan.
menular dan tidak menular.
d. Meningkatnya kelembagaan dan kompetensi sumber daya bencana.
c. Peningkatan kesehatan lingkungan dan Perilaku tenaga penyuluh yang berorientasi agribisnis.
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
9. Penanggulangan kemiskinan
e. Meningkatnya produksi, inovasi dan nilai tambah hasil
d. Peningkatan kualitas, kuantitas dan pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan nonkayu, kesejahteraan tenaga kesehatan. a. Pengurangan beban penduduk miskin dan rentan. kelautan dan perikanan.
e. Dukungan pembiayaan kesehatan secara tepat b. Penciptaan lapang kerja dengan memperbesar f. Meningkatnya jumlah cakupan listrik rumah tangga. sasaran dan tepat guna investasi padat karya
g. Meningkatnya kondisi dan cakupan pelayanan infrastruktur
c. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil 3. Penyediaan infrastruktur layanan dasar irigasi. d. Perluasan Pelayanan Dasar h. Meningkatnya ketersediaan dan pelayanan air baku.
permukiman dan infrastruktur strategis di i. Meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. perkotaan dan perdesaan
10. Peningkatan penataan ruang daerah (F)
6. Peningkatan kapasitas Koperasi, Usaha Mikro,
a. Meningkatnya jumlah cakupan a. Meningkatnya kualitas perencanaan ruang.
Kecil dan Menengah (KUMKM) dan Daya Saing layanan air bersih dan sanitasi,
b. Meningkatnya konsistensi pemanfaatan ruang
Industri sesuai dengan rencana tata ruang.
b. Meningkatnya jumlah cakupan layanan
c. Meningkatnya kualitas pengendalian
pengelolaan sampah perkotaan
a. Meningkatnya akses terhadap modal, pemasaran pemanfaatan. regional. dan fungsi intermediasi perbankan.
c. Meningkatnya jumlah rumah layak
11. Peningkatan Kualitas kependudukan
b. Pemanfaatan teknologi tepat guna semakin huni serta meningkatnya kualitas berkembang.
a. Meningkatnya ketahanan keluarga.
c. Meningkatnya jumlah dan kualitas
b. Terselenggaranya Pengarusutamaan Gender lingkungan perumahan. wirausahawan.
(PUG).
d. Meningkatnya kondisi dan capaian
d. Industri manufaktur dan industri kreatif semakin
c. Pengendalian Kuantitas dan Mobilit infrastruktur jalan dan perhubungan.
25 berkembang. Kependudukan
25
Peta Kabupaten / Kota Jumlah Kecamatan Tidak Punya Puskesmas dengan Rawat Inap
Jumlah Kecamatan Tidak Punya
Puskesmas dengan Rawat Inap
JUMLAH KAB/KOT KECAMATAN
SUKABUMI
26 BANDUNG
22 KOTA BANDUNG
22 CIANJUR
20 KUNINGAN
20 SUMEDANG
18 BOGOR
17 TASIKMALAYA
17 MAJALENGKA
17 GARUT
15 CIAMIS
15 INDRAMAYU
13 CIREBON
12 KARAWANG
10 PURWAKARTA
9 BANDUNG BARAT
9 KOTA DEPOK
9 BEKASI
6 KOTA BEKASI
6 SUBANG
5 KOTA CIREBON
5 KOTA SUKABUMI
4 KOTA TASIKMALAYA
4 KOTA CIMAHI
3 KOTA BANJAR
3 PANGANDARAN
2 KOTA BOGOR TOTAL 309
26
26
Peta Jumlah Rutilahu di Kabupaten / Kota
Jumlah Rutilahu Kabupaten dan
KotaKAB/KOT JUMLAH DESA
KARAWANG 5929 SUKABUMI 5557 BEKASI 3170
INDRAMAYU 2658 BOGOR 2272 CIANJUR 1666 CIREBON 1512 CIAMIS 1466 SUBANG 1337 BANDUNG 976 GARUT 908 TASIKMALAYA 795 SUMEDANG 678 MAJALENGKA 540 PURWAKARTA 425 KUNINGAN 296 KOTA TASIKMALAYA 225 BANDUNG BARAT 213 PANGANDARAN 144 KOTA BOGOR 106 KOTA BANDUNG
87 KOTA BEKASI
59 KOTA SUKABUMI
50 KOTA CIREBON
40 KOTA DEPOK
39 KOTA BANJAR
17 KOTA CIMAHI
13 TOTAL 31178
27
27
Peta Kabupaten / Kota dengan Desa yang Tidak Memiliki Tempat Buang Sampah Sementara
Jumlah Desa tidak memiliki Tempat
Buang Sampah SementaraKAB/KOT JUMLAH DESA
GARUT 373 BOGOR 347 TASIKMALAYA 331 CIANJUR 324 KUNINGAN 319 MAJALENGKA 307 SUKABUMI 304 CIREBON 297 KARAWANG 263
INDRAMAYU 254 SUMEDANG 246 CIAMIS 242 SUBANG 220 BANDUNG 213 BEKASI 162 PURWAKARTA 158 BANDUNG BARAT 144 PANGANDARAN
87 KOTA BANDUNG
64 KOTA TASIKMALAYA
45 KOTA DEPOK
25 KOTA BEKASI
21 KOTA BANJAR
15 KOTA BOGOR
12 KOTA CIREBON
7 KOTA SUKABUMI
5 KOTA CIMAHI
1 TOTAL 4786
28
28
SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKASI KEGIATAN PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
2.1.1. Penguatan rumah sakit milik Provinsi ) (SASARAN 1
2.1.2. Penguatan sistem rujukan 2.1. berbasis sistem regionalisasi
Peningkatan (SASARAN 5) pelayanan
2.1.3. Perluasan pelayanan kesehatan kesehatan ibu
2.5. Meningkatnya bagi penduduk di daerah dan anak kualitas, kuantitas dan kesejahteraan
2.1.4. Regulasi untuk akses pelayanan tenaga kesehatan kesehatan lintas batas bagi masyarakat luar daerah/Provinsi
PRIORITAS (SASARAN 2) PEMBANGUNAN :
2.2. Mencegah
2. Akses dan dan
Kualitas Pelayanan (SASARAN 4) penanggulanga 2.4.
KEGIATAN PRIORITAS Kesehatan n penyakit
Meningkatnya menular dan kualitas,
- tidak menular
- kuantitas dan kesejahteraan
- tenaga
(SASARAN 3)
- 2.3.
kesehatan Peningkatan
kesehatan linkungan dan
- perilaku hidup
- bersih dan
Catatan : sehat (PHBS)
29
29
3 Highlight Sasaran Prioritas Pembangunan :
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PRIORITAS PEMBANGUNAN : 2. AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN : 2.1 Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak Indikasi Kegiatan Indikasi Kegiatan Indikasi Kegiatan Indikasi Kegiatan
2.14 Regulasi untuk akses pelayanan
2.1.2 Penguatan sistem rujukan berbasis
2.1.3 Perluasan pelayanan kesehatan
2.1.1 Penguatan rumah sakit kesehatan lintas batas bagi masyarakat sistem regionalisasi milik Provinsi bagi penduduk di daerah luar daerah/Provinsi
KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS
Indikasi Lokasi Indikasi Lokasi Indikasi Lokasi Indikasi Lokasi
- ------------------------------------------------------
- CONTOH
30
PRIORITAS PEMBANGUNAN :
2. AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN SASARAN PRIORITAS
2.1 Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak KEGIATAN PRIORITAS
1. Pembangunan Puskesmas PONED 3. dst
2. Pengadaan Alat Kesehatan .............................................................................................
INDIKASI KEGIATAN
2.1.3 Perluasan pelayanan kesehatan bagi penduduk di daerah Highlight Indikasi Kegiatan :
2.1.3 Perluasan Pelayanan Kesehatan Peta sebaran Puskesmas yang Tidak mempunyai Puskesmas Rawat Inap di Wilayah III Cirebon sebanyak 67 Kecamatan.
31
31
Kebijakan Pendanaan Pembangunan
4 Tahun 2018
32
1. Memantapkan Kelembagaan;
1. RPJMD 2013-2018, RPJMN 2015-2019, dan Prioritas Pembangunan, Janji Gubernur 2013-
2. Intensifikasi dan ekstensifikasi; 2018, Sustainable Development Goals (SDGs),
3. Koordinasi Pusat-Daerah; Good Governance;
4. Meningkatkan Deviden BUMD;
2. Fungsi pendidikan 20% dari total belanja;
5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat;
3. Fungsi kesehatan 10% dari total belanja;
4. Bantuan keuangan Kab/Kota, bantuan Desa,
6. Meningkatkan peran dan fungsi UPT, UPPD dan Balai Penghasil; Hibah, Bansos dan Subsidi.
5. Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil Cukai 7. Meningkatkan pengelolaan asset daerah.
Hasil Tembakau (DBHCHT), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat.
6. Pendukungan Pelaksanaan Pilkada Serentak
7. Pendukungan dan Penuntasan kegiatan
A. Penerimaan Pembiayaan unggulan Provinsi
SiLPA Tahunan
8. Pendukungan Penyelenggaraan Asian Games Ke XVIII
B. Pengeluaran Pembiayaan
9. Pemberian penghargaan bagi insan olahraga
1.Penyertaan modal;
10. Pembangunan dan pengembangan fasilitas
2.Kredit Cinta Rayat (KCR) umum dan social.
33
REKAPITULASI SEBARAN FUNGSI PENDANAAN PADA USULAN
KEGIATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018 No. Fungsi Pendanaan Jumlah Kegiatan Jumlah Anggaran
1. Pendidikan 167 799.146.642.150
2. Kesehatan 143 2.059.198.754.857
3. Ekonomi 409 950.347.996.559
4 Infrastruktur 1.468 11.645.734.232.668
5 Lainnya 564 2.348.358.462.425 Jumlah
2.751 17.802.786.088.659 … Jumlah No. Kabupaten/Kota Jumlah Anggaran
Kegiatan
1. WKPP BOGOR 481 4.369.643.342.560
2. WKPP PURWAKARTA 279 2.268.687.846.996
3. WKPP CIREBON 559 4.103.141.298.414
4 WKPP PRANGAN 1432 7.061.313.600.689 BARAT Jumlah 2.751 17.802.786.088.659 …
34
34
REKAPITULASI JUMLAH USULAN KEGIATAN DAN ANGGARAN
BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA DI WKPP III Cirebon TAHUN 2018
35 Anggaran berdasarkan fungsi No KABUPATEN/KOTA PENDIDIKAN KESEHATAN EKONOMI
INFRASTRUKTUR LAINNYA JUMLAH ANGGARAN
1. Kab. Cirebon - 33.615.200.000 - 211.300.000.000 11.802.069.000 256.717.269.000
2. Kota Cirebon - 454.294.050.000 36.000.000 121.114.759.922 9.109.082.992 584.553.892.914
3. Kab Majalengka 350.000.000 3.506.850.000 1.905.400.000 1.547.779.342.000 5.646.776.000 1.559.188.368.000
4 Kab. Kuningan 16.315.500.000 98.906.709.000 38.797.117.000 345.514.560.000 81.023.000.000 580.556.886.000
5 Kab. Indramayu 42.298.598.500 33.702.700.000 188.143.648.000 819.854.936.000 38.125.000.000 1.122.124.882.500 Jumlah
… 58.964.098.500 624.025.509.000 228.882.165.000 3.045.563.597.922 145.705.927.992 4.103.141.298.414
No. Kabupaten/Kota Jumlah Kegiatan Jumlah Anggaran
1. Kabupaten Cirebon 24 256.717.269.000
2. Kabupaten Majalengka 234 1.559.188.368.000
3. Kabupaten Indramayu 105 1.122.124.882.500
4 Kabupaten Kuningan 162 580.556.886.000
5 Kota Cirebon 34 584.553.892.914 Jumlah … 559 4.103.141.298.414
Tahapan Perencanaan Belanja BTL Langsung Top Down
Provinsi Jawa Barat Draft Rancangan Rancangan Draft Draft Draft Draft
Rancangan Rancangan
Rancangan
Ranwal Awal RKPD Awal RKPD Rancangan Rancangan RancanganAkhir RKPD RKPD 2018 RKPD 2018 2018 2018 RKPD 2018 RKPD 2018 RKPD 2018 RKPD 2018
2018
13 11-13 April 2017
15 Februari 2017 – 17 Maret 2017 21 – 22 Maret 2017
27 Maret –1 April 2017
6 April 2017
10 April 2017
3 Forum – 5 April 2017 Pembukaan
Rakor Forum Gabungan Pra
Pasca Virtual Rangkaian
Bappeda MUSRENBANG Perangkat Perangkat
MUSRENBANG Musrenbang Rakor Bidang Musrenbang Musrenbang Daerah
Provinsi & Provinsi Provinsi
Provinsi Daerah
Provinsi RKPD (Rakortek) Kab/Kota
1
2
3
6
7
8
4
5 Musrenbang BTL BTL
BTL Belanja BTL BTL BTL BTL Kabupaten/
Bottom Up Bottom Up Bottom Up Bottom Up Bottom Up Langsung Bottom Up Bottom Up
Kota
17 Feb
- – 10 Maret 2017
BTL Belanja Belanja
Top Down Langsung Langsung
BTL BTL Top Down Top Down
36
36 MARI KITA KEMBANGKAN DAN GUNAKAN SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT Sukses Perencanaan Sukses Implementasi
TERIMA KASIH MEMBANGUN
Jabar RKPD www.rkpdjabaronline.jabarprov.go.id 0811 200 5500 Informasi lebih lanjut : Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
- -ONLINE SMS JABAR
- -ONLINE KM-0 Pro Poor JABAR
Jalan Diponegoro No.22 Bandung Telp. (022) 4204483
SMS SATU DATA JABAR
Bappeda Provinsi Jawa Barat 08778 200 5500
Jalan. Ir H.Juanda No. 287 Telp. (022) 251 6061, Fax, (022) 2510731 Contoh: RLS*JAWA
Website : http//www.jabarprov.go.id, www.bappeda.jabarprov.go.id BARAT*2011#
37
REKAPITULASI JUMLAH USULAN KEGIATAN DAN ANGGARAN BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2018
TOTAL TOTAL No KABUPATEN/KOTA
No KABUPATEN/KOTA KEGIATAN ANGGARAN KEGIATAN ANGGARAN
1 Kabupaten Bogor 164 552.419.604.399
15 Kabupaten Karawang 146 1.138.665.233.621
2 Kabupaten Sukabumi 62 350.521.766.300
16 Kabupaten Bekasi 5 54.321.460.000 Kabupaten Bandung
3 Kabupaten Cianjur 138 1.440.224.886.059
17 57 481.466.866.489 Barat
4 Kabupaten Bandung 52 763.177.615.368
18 Kabupaten Pangandaran 173 806.586.525.950
5 Kabupaten Garut 22 45.762.750.000
19 Kota Bogor 34 1.324.325.060.000
6 Kabupaten Tasikmalaya 284 1.807.757.871.750
20 Kota Sukabumi 58 466.703.996.900
7 Kabupaten Ciamis 399 978.747.039.723
21 Kota Bandung
- 8 Kabupaten Kuningan 162 580.556.886.000
22 Kota Cirebon 34 584.553.892.914
9 Kabupaten Cirebon 24 256.717.269.000
23 Kota Bekasi 21 320.834.330.000
10 Kabupaten Majalengka 234 1.559.188.368.000
24 Kota Depok 25 235.448.028.902
11 Kabupaten Sumedang 177 653.862.921.909
25 Kota Cimahi 1 2.000.000.000
12 Kabupaten Indramayu 105 1.122.124.882.500
26 Kota Tasikmalaya 197 1.209.132.910.500
13 Kabupaten Subang 99 747.266.833.375
27 Kota Banjar 70 312.819.099.000
14 Kabupaten Purwakarta 8 7.599.990.000 JUMLAH 2751 17.802.786.088.659
REKAPITULASI JUMLAH USULAN KEGIATAN DAN ANGGARAN
BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA DI WKPP III Cirebon TAHUN 2018 WKPP III Cirebon
Jumlah No. Kabupaten/Kota Jumlah Anggaran Kegiatan
1. Kabupaten Cirebon 24 256.717.269.000
2. Kabupaten Majalengka 234 1.559.188.368.000
3. Kabupaten Indramayu 105 1.122.124.882.500
4 Kabupaten Kuningan 162 580.556.886.000
5 Kota Cirebon 34 584.553.892.914 Jumlah … 559 4.103.141.298.414
39
REKAPITULASI SEBARAN FUNGSI PENDANAAN PADA USULAN
KEGIATAN KABUPATEN/KOTA DI WILAYAH III CIREBON TAHUN 2018 No. Fungsi Pendanaan Jumlah Kegiatan Jumlah Anggaran
1. Pendidikan 29 58.964.098.500
2. Kesehatan 30 624.025.509.000
3. Ekonomi 66 228.882.165.000
4 Infrastruktur 364 3.045.563.597.922
5 Lainnya 70 145.705.927.992 Jumlah … 559 4.103.141.298.414
40
Tahapan Perencanaan Belanja BTL Langsung Top Down
Provinsi Jawa Barat Draft Rancangan Rancangan Draft Draft Draft Draft
Rancangan Rancangan
Rancangan
Ranwal Awal RKPD Awal RKPD Rancangan Rancangan RancanganAkhir RKPD RKPD 2018 RKPD 2018 2018 2018 RKPD 2018 RKPD 2018 RKPD 2018 RKPD 2018
2018
13 11-13 April 2017
15 Februari 2017 – 17 Maret 2017 21 – 22 Maret 2017
27 Maret –1 April 2017
6 April 2017
10 April 2017
3 Forum – 5 April 2017 Pembukaan
Rakor Forum Gabungan Pra
Pasca Virtual Rangkaian
Bappeda MUSRENBANG Perangkat Perangkat
MUSRENBANG Musrenbang Rakor Bidang Musrenbang Musrenbang Daerah
Provinsi & Provinsi Provinsi
Provinsi Daerah
Provinsi RKPD (Rakortek) Kab/Kota
1
2
3
6
7
8
4
5 Musrenbang BTL BTL
BTL Belanja BTL BTL BTL BTL Kabupaten/
Bottom Up Bottom Up Bottom Up Bottom Up Bottom Up Langsung Bottom Up Bottom Up
Kota