ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KARANGANYAR

PDAM KARANGANYAR

(Analysis Of Distribution System For Drinking Water Of PDAM Karanganyar )

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

HENDRA HAFID FATHONY

NIM I. 1107052

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

commit to user

ii

commit to user

iii

commit to user

iv

Skripsi ini kupersembahkan: Untuk kedua Orangtuaku, Bapak Harjito dan Ibu Yuni Candra Wulan Untuk Adikku Qorry dan Asthy Pacarku yang sangat kusayangi, Untuk seluruh Cinta dan Persahabatan

commit to user

“Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan, beberapa derajat.” (Al-Mujadilah: 11)

“Selama kita masih mempunyai kedua mata, semua hal pasti bisa dilakukan” (my mom)

“Tertawalah maka dunia akan tertawa bersamamu dan menangislah maka kau akan menangis sendirian” (old boy)

“Teman yang paling bisa dipercaya adalah diri sendiri” (my self)

commit to user

vi

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “ ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM

KARANGANYAR ” Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan S-1 di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka banyak kendala yang sulit untuk dipecahkan hingga terselesaikannya penyusunan laporan skripsi ini. Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Segenap pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Segenap pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Yang terhormat Ibu Ir. Koosdaryani, MT selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing Akademis.

4. Yang terhormat Bapak Ir. Solichin, MT selaku Dosen Pembimbing II.

5. Yang terhormat Bapak Ir. Adi Yusuf Muttaqien, MT dan Bapak Ir. Suyanto, MM selaku Dosen Penguji pada ujian skripsi.

6. Rekan rekan satu kelompok yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

7. Rekan-rekan angkatan 2007

Penyusun menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penyusun mengharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca

commit to user

vii

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya.

Wassalamu‘alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Januari 2012 Penulis

Hendra Hafid Fathony

commit to user x

Perumnas Palur ........................................................................... 35 4.3 Pembahasan .............................................................................................. 40

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 41 5.2 Saran........................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 43 LAMPIRAN

commit to user xi

Gambar 2.1. Debit Aliran Pipa ....................................................................... 15 Gambar 2.2.

Contoh Sistem Jaringan Pipa ..................................................... 17 Gambar 3.1.

Flow Chart Perhitungan Kebutuhan Air .................................. 22 Gambar 3.2.

Flow Chart Perhitungan Kapasitas Pipa ................................... 23 Gambar 4.1.

Grafik Realisasi Kebutuhan ....................................................... 26

Gambar 4.3. Kebutuhan Air Bersih PDAM Karanganyar Tahun 2016 ........ 31

commit to user xii

Tabel 2.1. Kebutuhan Air Non Domestik ........................................................

Tabel 2.2. Kebutuhan Air Domestik ................................................................

7 Tabel 4.1. Contoh Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Karanganyar Tahun 2007 ....................................................................................... 25

Tabel 4.2. Realisasi Kebutuhan Air Bersih PDAM Per Kecamatan ............... 25 Tabel 4.3. Realisasi Kebutuhan Air Bersih PDAM Karanganyar ................... 26 Tabel 4.4. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Dengan Cara Realisasi

Penggunaan ....................................................................................... 27

Tabel 4.5. Rata-rata Prosentase Kebutuhan Air Per Kecamatan ................... 28 Tabel 4.6. Total Kebutuhan Air Tahun 2016 Per Kecamatan ........................ 28 Tabel 4.7. Rata-rata Prosentase Kebutuhan Tahun 2016 ................................ 29 Tabel 4.8. Kebutuhan Air Bersih Tiap Jenis Pelanggan Tahun 2016 ............ 30 Tabel 4.9. Kebutuhan Air Bersih Tiap Kecamatan Tahun 2016 .................... 30 Tabel 4.10. Jumlah tiap Jenis Pelanggan Pada Tahun 2016 ............................. 31 Tabel 4.11. Jumlah Pelanggan Yang Bisa di Tambah Tahun 2016 ................. 34 Tabel 4.12. Jumlah Volume Penambahan Tiap Pelanggan Tahun 2016 ......... 35 Tabel 4.13. Data Panjang Dimensi dan Kekasaran Pipa ................................... 36 Tabel 4.14. Elevasi Titik Simpul ......................................................................... 37

commit to user xiii

Hendra Hafid Fathony, 2012. “ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI AIR

BERSIH PDAM KARANGANYAR”. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Air mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk lainnya di alam ini. Tidak ada satupun kehidupan di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Air merupakan hal pokok bagi konsumsi manusia dan telah menjadi salah satu kekayaan yang sangat penting. Pertumbuhan penduduk harus diikuti dengan ketersediaan air bersih yang sehat dan cukup. Air tersebut dapat berasal dari atas permukaan tanah, bawah maupun dari air tanah (misalnya air sungai, air danau dan lain sebagainya) yang sebelum digunakan harus diolah terlebih dahulu. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian untuk mengetahui jumlah kebutuhan air pelanggan PDAM dilakukan untuk lingkup Karanganyar, Jaten, dan Perumnas Palur.

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kebutuhan air bersih pelanggan PDAM Karanganyar tahun 2016 dan mengetahui peningkatan jumlah pelanggan serta seberapa banyak kebutuhan tersebut. Sehingga PDAM Karanganyar dapat melayani masyarakat pada saat ini dan yang akan datang dalam pendistribusiannya secara merata, agar masyarakat dapat memperoleh air bersih secara lancar.

Dari hasil analisis dengan menggunakan analisis realisasi kebutuhan diperoleh kebutuhan air bersih pelanggan PDAM Karanganyar untuk tahun 2016 sebesar 157,58 liter /detik. Perkiraan debit air bersih yang dibutuhkan untuk tahun 2016 pada Kecamatan Karanganyar sebesar Q = 109,33 lt/det, Perumnas Palur Q = 39,18 lt/det dan Jaten Q = 40,59 lt/det. Besarnya volume penambahan pelanggan untuk tahun 2016 wilayah Karanganyar, Perumnas Palur dan Jaten adalah 0,0125

m 3 /det. Dengan jumlah debit tersebut kemungkinan dapat ditambah jumlah pelanggan PDAM Karanganyar sebesar 2.913 pelangggan. Pada analisis kapasitas pipa lima tahun mendatang 2016 untuk daerah perumnas Palur dimensi pipa masih mampu mengalirkan air dari reservoir Popongan kecuali pipa nomer satu yang perlu pembesaran pipa.

Kata kunci : pelanggan, kebutuhan, debit, distribusi.

commit to user xiv

ABSTRACT

Hendra Hafid Fathony, 2012. “ANALYSIS OF DISTRIBUTION SYSTEM

FOR DRINKING WATER PDAM KARANGANYAR”. Thesis of Civil Engineering Department of Engineering Faculty of Surakarta Sebelas Maret University.

Water plays an important role in human’s and other creatures’ life in this nature. No life in the world does not need water. Water is a principal thing for human consumption and had become one of very important wealth. Population growth should be followed by the adequate, health, clean water availability. Water can derive from above land surface, below and ground water (for example river water, lake water, and etc) that should be processed first before use.

The objective of this final project is to find out the water requirement of PDAM Karanganyar’s customers in 2016 and to find out the increase of customer numbers as well as the number of requirement. Thus, PDAM of Karanganyar can serve the society in the present and in the future with evenly distribution, in order that the society can obtain clean water smoothly.

This study belongs to a descriptive quantitative research. This research aims to find out the water requirement of PDAM Karanganyar’s customers in Karanganyar, Jaten, and Perumnas Palur areas.

From the result of analysis using requirement realization method, it could be found that the clean water requirement of PDAM Karanganyar’s customer for 2016 is 157.58 liter/second. The estimation of needed clean water debit for 2016 in Karanganyar Subdistrict is Q = 109.33 l/s, in Perumnas Palur Q = 39.18 l/s and in Jaten Q = 40.59 l/s. The volume of customer increase for 2016 in Karanganyar,

Perumnas Palur and Jaten areas is 0.0123 m 3 /s. With such debit volume, the

number of PDAM Karanganyar’s customer may be increased by 2.193 customers.

Keywords: Customer number, clean water requirement, clean water debit

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air.

97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara. (Manar Badr, Mariam Salib dan Marwa Abdelrassoul, 2011).

Air bersih adalah air tawar yang sudah siap dikonsumsi oleh masyarakat luas, dan tidak mempunyai dampak negatif bagi kesehatan masyarakat. Sebagai kebutuhan vital bagi masyarakat, air bersih harus selalu tersedia guna mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Guna mendapatkan air bersih diperlukan perencanaan, desain, cara pengumpulan, pemurnian, transmisi, dan distribusi yang baik. Demikian halnya yang dilakukan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Karanganyar. PDAM Karanganyar adalah sebuah perusahaan yang mengelola dan mensuplai kebutuhan air bersih untuk wilayah Karanganyar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, PDAM Karanganyar terus melakukan perbaikan pelayanan dengan meningkatkan kualitas air yang dikirim, menambah jumlah kapasitas produksi dan

commit to user

2004).

Sistem jaringan tertutup PDAM Karanganyar diharapkan dapat mendistribusikan air bersih secara merata dan seimbang ke seluruh lokasi jaringan sesuai kebutuhan masing-masing. Air bersih dari sumber-sumber tersebut ada yang langsung didistribusikan kepada pelanggan.

Di Kabupaten Karanganyar terdapat sumber air yang terdiri dari sumber air asli berupa mata air dan sumur dalam. Sumber tersebut menjadi potensi sumber air yang dapat mencukupi kebutuhan air pada masyarakat sekitar, sehingga penyaluran air bersih dapat memenuhi kebutuhan air standart nasional sebesar 80%. Distribusi PDAM Karanganyar yang meliputi kecamatan-kecamatan Kota Karanganyar, Jaten, Perumnas mengambil sumbernya dari 5 tempat yaitu Semiri, Simenjing, Sijarak di Karangpandandan, Sikempong dan Semprong di Ngargoyoso. Kapasitas debit reservoir Popongan total 345 lt/det dan kapasitas produksi 203 lt/det.

Sesuai dengan data dari PDAM Karanganyar bahwa keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan air bersih sangat besar. Dengan meningkatnya kebutuhan air bersih pada pelanggan PDAM Karanganyar, maka jalan yang terbaik adalah mengadakan pengkajian / perhitungan kembali kebutuhan air bersih untuk Kabupaten Karanganyar pada saat sekarang dan masa yang akan datang agar keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan distribusi air bersih dari PDAM Karanganyar dapat terpenuhi.

commit to user

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:

1. Berapa besar kebutuhan air yang harus disediakan PDAM Kabupaten Karanganyar pada tahun 2016, dan bagaimana ketersediaan air dengan kebutuhan PDAM Kabupaten Karanganyar sampai tahun 2016 ?

2. Seberapa besar penambahan distribusi tahun 2016 untuk wilayah Karanganyar, Perumnas Palur dan Jaten ?

3. Bagaimana jaringan sistem distribusi dari reservoir Popongan untuk wilayah Perumnas Palur?

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas tinjauannya dan tidak menyimpang dari rumusan masalah di atas maka perlu adanya pembatasan masalah yang ditinjau,

tinjauan tersebut dibatasi oleh:

1. Penelitian terletak di Kabupaten Karanganyar yang mendapatkan air dari mata air Semiri, Simenjing, Sijarak di Karangpandan, Sikempong dan Semprong di Ngargoyoso yang meliputi kecamatan-kecamatan :

· Kota Karanganyar · Jaten · Perumnas Palur

2. Perhitungan jumlah kebutuhan air bersih yang meliputi kebutuhan sosial, niaga, non niaga, industri, khusus dan prosentase kehilangan air, sehingga didapatkan jumlah kebutuhan air yang harus tersedia untuk semua jenis pelanggan sehingga didapatkan jumlah kebutuhan air yang harus tersedia untuk semua jenis pelanggan pada tahun 2016.

3. Perhitungan jumlah pelanggan aktif PDAM kabupaten Karanganyar

diperkirakan sampai 5 tahun yang akan datang dari tahun 2011.

commit to user

Karanganyar.

5. Perhitungan hanya pada pipa distribusi.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan Penulisan Penelitian ini adalah :

1. Mengetahui besar kebutuhan air yang harus distribusi ke pelanggan PDAM Karanganyar.

2. Mengetahui kemampuan debit sumber mata air yang berada di daerah Karanganyar, dan mencari sumber alternatif dan rencana jaringan bila di perlukan.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Mengetahui berapa kebutuhan air PDAM Karanganyar sampai tahun 2016 dan mengetahui kemampuan debit sumber air untuk memenuhi kebutuhan pelanggan PDAM Karanganyar sampai tahun 2016.

1.5.2. Manfaat Praktis

Untuk menambah wawasan dalam bidang teknik sumberdaya air.

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Pengertian Air

Air adalah sumber daya alam yang mutlak dipergunakan bagi hidup dan kehidupan manusia dan dalam sistem tata lingkungan, air adalah unsur lingkungan. Kebutuhan manusia akan kebutuhan air selalu meningkat dari waktu ke waktu, bukan saja karena meningkatnya jumlah manusia yang memerlukan air tersebut, melainkan juga karena meningkatnya intensitas dan ragam dari kebutuhan akan air. (M. Daud Silalahi, 2002).

2.1.2. Kebutuhan Air

Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga, industri, dan lain-lain. Prioritas kebutuhan air meliputi kebutuhan air domestik, industri, pelayanan umum. (Moegijantoro, 1996).

Kebutuhan air merupakan jumlah air yang diperlukan secara wajar untuk keperluan pokok manusia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukan air. Kebutuhan air menentukan besaran sistem dan ditetapkan berdasarkan pemakaian air. (PERPAMSI, 1994).

Untuk merumuskan penggunaan air oleh masing-masing komponen (kelompok per Sambungan Rumah) secara pasti sulit dilakukan sehingga dalam perencanaan dan perhitungan digunakan asumsi-asumsi atau pendekatan-pendekatan berdasarkan kategori kota seperti pada Tabel 2.2

commit to user

domestik. Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga yaitu untuk keperluan minum, memasak, mandi, mencuci

pakaian serta keperluan lainnya, sedangkan kebutuhan air non domestik digunakan untuk kegiatan komersil seperti industri, perkantoran, maupun kegiatan sosial seperti sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dan niaga. Unit konsumsi air rata-rata untuk sarana dan prasarana non domestik di Kabupaten Karanganyar dalam evaluasi disesuaikan dengan standart DPU Ditjen Cipta Karya, 1996 pada Tabel 2.1. dan juga sarana dan prasarana domestik terdapat pada Tabel 2.2. sebagai berikut:

Tabel 2.1. Kebutuhan Air Non Domestik

No. Sarana dan Prasarana

Unit Kebutuhan Konsumsi Air (liter/hari)

1 Masjid

30 untuk 100 orang

2 Gereja

10 untuk 100 orang

3 Toko

10 untuk 20 orang

4 Pasar

10 untuk 20 orang

5 Hotel

25 untuk 300 tempat tidur

6 Rumah makan

2000 untuk 1 rumah makan

7 Industri

2000 untuk 1 industri

8 Rumah sakit

240 untuk 300

9 Puskesmas

25 untuk 10 orang

10 Apotik

10 untuk 20 orang

11 Sekolah

25 untuk 250 orang

12 Kantor

30 untuk 25 orang

13 Bioskop

25 untuk 200 tempat duduk

Sumber: DPU Dirjen Cipta Karya, 1996

commit to user

Tabel 2.2. Kebutuhan Air Domestik

No .

Uraian

Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk ( ribuan

500 s/d 1.000 Besar

100 s/d

500 Sedang

20 s/d 100 Kecil

<20 Desa

Konsumsi unit sambungan rumah (liter/hari)

Konsumsi unit hidran umum (liter/hari)

30 30 30 30 30 3

Konsumsi unit non domestik (%)

20-30 20-30 4 Kehilangan air (%)

20-30 20 5 Faktor maksimum

1,1 1,1 6 Faktor peak hour

1,5 1,5 7 Jumlah jiwa per SR

5 5 6 6 10 8 Jumlah jiwa per HU

Sisa tekan jaringan distribusi (bar)

10 10 10 10 10 10 Jam operasi

24 24 24 24 24 11 Volume resevoir (%)

20 20 20 20 20 12 SR:HU

50:50 s/d

70:30

50:50 s/d

80:20

80:20

70 30 13 Cakupan pelayanan*)

: tergantung survei sosial ekonomi : 60% perpipaan, 30% non perpipaan : 25% perpipaan, 45% non perpipaan

Sumber: DPU Dirjen Cipta Karya, 1996

commit to user

2.1.3. Sistem Distribusi Air Bersih

Sistem distribusi air bersih terbagi atas reservoir dan sistem perpipaan distribusi dijelaskan selengkapnya pada pernyataan dibawah ini:

a. Reservoir Reservoir adalah tangki yang terletak pada permukaan tanah maupun diatas permukaan tanah yang berupa tower air baik untuk sistem gravitasi ataupun pemompaan yang mempunyai 3 fungsi, yaitu:

1) Penyimpanan, berfungsi untuk:

a. Melayani fluktuasi pemakaian per jam

b. Cadangan air untuk pemadam kebakaran

c. Pelayanan dalam keadaan darurat, diakibatkan oleh terputusnya sumber pada transmisi, ataupun terjadinya kerusakan atau gangguan pada suatu bangunan pengolahan air.

2) Pemerataan aliran dan tekanan akibat variasi pemakaian di dalam daerah distribusi.

3) Sebagai distributor pusat atau sumber pelayanan dalam daerah distribusi.

Lokasi reservoir tergantung dari sumber topografi. Penempatan reservoir mempengaruhi system pengaliran distribusi, yaitu dengan gravitasi, pemompaan, atau kombinasi gravitasi pemompaan.

b. Sistem perpipaan distribusi Adalah sistem yang mampu membagikan air pada setiap konsumen dengan berbagai cara, baik dalam bentuk sambungan langsung rumah (house connection ) atau sambungan melalui kran (public tap). Pada zat cair ideal sewaktu mengalir di dalam pipa tidak ada tenaga yang hilang, tetapi pada zat cair biasa yang mempunyai kekentalan terjadi gesekan antara zat cair dengan dinding pipa dan/atau antara zat cair dengan zat cair itu sendiri, sehingga terjadi kehilangan tenaga.

commit to user

beberapa pola sistem jaringan distribusi, yaitu:

1. Sistem cabang (branch), Merupakan system sirip cabang pohon. Sistem perpipaan ada akhirnya (bagian ujung). Tapping untuk suplai ke bangunan dapat diperoleh dari cabang utama kecil (sub-mains) yang dihubungkan oleh pipa mains (secondary feeders). Pipa mains dihubungkan ke pipa utama (trunk lines/primary feeders). Aliran dalam perpipaan cabang selalu sama.

Keuntungan:

a) Pendistribusian sangat sederhana

b) Perencanaan pipa mudah

c) Ukuran pipa merupakan ukuran yang ekonomis

Kerugian:

a) Endapan dapat berkumpul karena aliran diam bila flushing tidak dilakukan, sehingga dapat menimbulkan bau dan rasa.

b) Bila ada bagian yang diperbaiki, bagian bawahnya tidak akan mendapat air.

c) Tekanan berkurang bila area pelayanan bertambah.

2. Sistem loop/grid, tidak ada ujungnya. Air mengalir lebih dari satu arah.

Keuntungan:

a) Air mengalir dengan arah bebas, tidak ada aliran diam.

b) Perbaikan pipa tidak akan menyebabkan daerah lain tidak kebagian air, karena ada aliran dari arah lain.

c) Pengaruh karena variasi/fluktuasi pemakaian air dapat dikurangi (minimal).

Kerugian:

a) Perhitungan perpipaan lebih kompleks

b) Diperlukan lebih banyak pipa dan perlengkapannya (fittings).

commit to user

Tekanan air dalam sistem jaringan distribusi Tekanan air dalam suatu sistem jaringan distribusi dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu:

a. Kecepatan aliran

b. Diameter pipa

c. Perbedaan ketinggian pipa

d. Jenis dan umur pipa

e. Panjang pipa

Dalam pendistribusian air bersih tekanan air juga bisa mengalami penurunan. Penyebab terjadinya penurunan tekanan adalah:

a. Terjadinya gesekan antara aliran air dengan dinding pipa

b. Jangkauan pelayanan.

c. Kebocoran pipa

d. Konsumen menggunakan mesin hisap (pompa)

2.1.4. Kehilangan Air

Masalah kehilangan air (Unaccounted For Water) masih merupakan salah satu masalah yang sangat besar bagi pengelola air minum di Indonesia. Tingkat kebocoran jaringan perpipaan sulit diukur secara teliti. Perusahaan Air Minum (PDAM) pada umumnya menggunakan selisih antara produksi dan penjualan untuk melukiskan efektivitas pelayanan air minum dan efisiensi upaya penurunan kehilangan air. Menurut prinsip analisis perimbangan air dari International Water Association, air yang terpakai tapi tidak terbayar dan air yang hilang dikategorikan sebagai air tak berekening (NRW -non revenue water). Menurut ketentuan yang berlaku, seluruh rumah tangga ataupun industri yang menggunakan jasa PDAM dalam penyediaan kebutuhan akan air harus dipasangi meter air, dan rekening air harus dibayar berdasarkan hasil bacaan meter air.

commit to user

pemakaian air kelompok masyarakat tertentu. ( Nur Puji Ekawati, 2010 )

Kewajiban manajemen hanya mengontrol kehilangan air secara fisik Kehilangan air dibagi menjadi kehilangan air secara manajemen dan kehilangan air secara fisik. Golongan tersebut terakhir terjadi di sarana berupa sambungan-sambungan pipa, dan pipa distribusi dalam kondisi operasional yang normal. Kehilangan air secara manajemen atau secara komersial adalah kehilangan air yang disebabkan oleh hal-hal lain, dan ini bisa sangat berbeda. Tetapi kebanyakan penyebab itu sangat berkaitan dengan kesalahan prosedural manajemen atau kegagalan melaksanakan prosedur manajemen secara ketat.

Jenis-jenis penyebab kehilangan air secara manajemen pada umumnya:

1 Pendaftaran pengguna air terlambat atas sejumlah pelanggan baru, ataupun yang dikategorikan sebagai pelanggan yang berganti yang menyebabkan perusahaan air minum tak dapat menagih rekening tepat pada waktunya atau berdasarkan penggolongan tarif yang tepat

2 Jenis meter air tidak cocok, tingkat akurasinya rendah, atau kalibrasi, pemeliharaan dan pergantian meter air tidak terlaksana sebagaimana mestinya

3 Pembaca meter main taksir, atau pelanggan tidak membayar rekening tepat waktu

4 Penggunaan air di perkantoran pemerintah lokal, penyiraman kebun atau industri pemadam kebakaran tidak ditakar dengan meter air, atau tidak dibayar sejalan dengan prosedur yang berlaku

5 Sambungan liar atau penggunaan air tanpa meter air.

Penyebab-penyebab kehilangan air secara fisik:

1 Kebocoran pada sambungan pipa, hidran dan valve karena penyambungan dan pemeliharaan yang sembarangan

2 Pipa atau tangki air bocor karena terbuat dari bahan yang tidak bermutu, pipa dan peralatan yang tua atau karena tekanan yang berlebihan

commit to user

4 Kebocoran karena tekanan yang terlalu tinggi pada jaringan perpipaan dan tekanan yang muncul secara tak wajar.

Penanggulangan kehilangan air yang dilakukan ada yang bersifat penanggulangan darurat (emergency) maupun mengarah ke sifat analisis untuk membentuk suatu metoda pemeliharaan yang berkesinambungan.

2.2. Dasar Teori

2.2.1. Kebutuhan Air Bersih

1. Klasifikasi Golongan Pelanggan PDAM Karanganyar

Pengkatagorian kebutuhan air bersih menurut buku panduan pelanggan PDAM Karanganyar adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan sosial meliputi :

a) Sosial umum : Seperti : kamar mandi / wc umum.

b) Sosial khusus : Seperti : tempat ibadah,sekolah negeri dan swasta.

2. Non niaga meliputi :

a) Rumah tangga A : Seperti : Rumah dengan type ฀ 21 m 2 yang berlokasi di perdesaan.

b) Rumah tangga B : Seperti : Rumah dengan type ≥ 21 m 2 yang berlokasi di perkotaan.

c) Rumah tangga C : Seperti : Tempat tinggal dan usaha yang menguntungkan.

3. Niaga meliputi :

a) Niaga kecil

commit to user

b) Niaga besar Seperti : pasar swalayan, pompa bensin.

4. Industri meliputi :

a) Industri kecil Seperti : usaha konveksi, kerajinan.

b) Industri besar Seperti : pabrik teh, pabrik gula.

5. Sekolahan Seperti : play group, TK, SMP, SMA,dll.

6. Instansi Pemerintah

Seperti : Sarana instansi pemerintah, kantor kantor pemerintah.

2. Analisis Kebutuhan Air Bersih PDAM Karanganyar

Dengan cara analisis data jumlah pelanggan dan realisasi penggunaan, dapat dirumuskan sebagai berikut :

Kebutuhan = Jumlah Pelanggan * Realisasi Penggunaan..................................(2.1)

Dengan : Kebutuhan

= penggunaan (m 3 /tahun)

Jumlah pelanggan

= pemakai (orang)

Realisasi penggunaan = kebutuhan realisasi (m 3 /plg/bln)

Kebutuhan air bersih yang akan datang untuk PDAM Karanganyar dapat diprediksikan dengan menggunakan analisis regresi linear. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut (Sudjana, 1992:06).

Y = A + ( B * x )...............................................................................................(2.2)

commit to user

A = ∑Y - B∑Y n

B = n ∑XY - ∑X.∑Y ∑X n 2 -( ∑X) 2

x = Tahun Proyeksi

X = Tahun yang diketahui Y

= Kebutuhan menurut tahun yang di tinjau (m 3 / tahun)

Kebutuhan air bersih untuk tiap-tiap Kecamatan dapat dirumuskan sebagai berikut.

Yt = Yi + (Yi + % kehilangan air)......................................................................(2.3)

Dengan : Yt = Kebutuhan air bersih per Kecamatan (m 3 /tahun)

Yi = Kebutuhan Kecamatan (m 3 /tahun) % kehilangan air diasumsikan 20 %

Kebutuhan air bersih untuk tiap-tiap jenis pelanggan dapat dirumuskan sebagai berikut.

Yt = Yi + (Yi + % kehilangan air)......................................................................(2.4)

Dengan : Yt = Kebutuhan air bersih menurut jenis pelanggan (m 3 /tahun)

Yi = Kebutuhan Kecamatan (m 3 /tahun)

% kehilangan air = Prosentase menurut jenis pelanggan (%)

commit to user

2.2.2. Debit Aliran

Debit aliran air pada pengaliran dalam pipa dianggap konstan karena air dianggap fluida yang tidak dimampatkan. Oleh sebab itu berlaku persamaan kontinuitas :

Gambar 2.1. Debit Aliran Pipa

Q = A.V = konstan Q1 = Q2 = Q3 = Qn .......................................................................................( 2.6.a)

Atau A1.V1 = A2.V2 = A3.V3 = An.Vn ……............................................( 2.6.b) Dimana : Q = debit aliran (m

/det)

A = luas penampang aliran atau pipa (m2)

V = kecepatan aliran (m/det)

Kecepatan suatu aliran dapat dihitung menggunakan persamaan Hazen-Williams sebagai berikut. (Bambang Triatmodjo, 1992 : 62).

= Koefisien kekasaran pipa

D = Diameter suatu pipa (m)

= Kemiringan hidrolis (m/m)

Dengan menggunakan rumus diatas maka besarnya kecepatan dan debit aliran bisa dihitung.

commit to user

2.2.3. Aliran Air

Pengertian zat cair dalam aliran dapat dibedakan menjadi dua macam aliran yaitu sebagai berikut :

1. Aliran Laminer adalah berlangsung dalam lapisan atau dalam jalur-jalur yang beraturan. Ciri-ciri aliran tersebut bahwa unsur unsur zat cair yang terpisah bergerak dalam lapisan-lapisan sejajar secara beraturan, seperti aliran air dalam tanah.

2. Aliran Turbulen adalah aliran dengan pergerakan berpusar. Ciri-ciri yang khusus bahwa aliran sesungguhnya yang di arahkan secara aksial timbul gerak- gerak sampingnya yang tidak beraturan dan berubah-ubah, sehingga berbagai jalur aliran akan saling mempengaruhi satu sama dan karenanya terjadi pusaran.

2.2.4 Jaringan Pipa

Sistem jaringan merupakan bagian yang paling mahal dari suatu perusahaan air minum. Oleh karena itu harus dibuat perencanaan yang teliti untuk mendapatkan sistem distribusi yang efisien. Jumlah atau debit air yang disediakan tergantung pada jumlah penduduk dan macam industri yang dilayani. (Iwan Rustanto, 2002)

Analisis jaringan pipa ini cukup rumit dan memerlukan perhitungan yang besar, oleh karena itu penggunaan komputer dalam analisis ini akan mengurangi kesulitan. Untuk jaringan pipa kecil, pemakaian kalkulator untuk perhitungan masih bisa dilakukan. Untuk menyelesaikan perhitungan sistem jaringan pipa, pada penelitian ini menggunakan metode Hardy Cross dan bantuan program komputer. (Deki Susanto, 2007.)

commit to user

Gambar 2.2 Contoh Sistem Jaringan Pipa

Aliran keluar dari sistem biasanya dianggap terjadi pada awal titik-titik simpul. Metode Hardy Cross ini dilakukan secara iteratif. Pada awal hitungan ditetapkan debit aliran melalui masing masing pipa secara sembarang. Kemudian dihitung debit di semua pipa berdasarkan nilai awal tersebut. Prosedur hitungan diulangi lagi sampai persamaan kontinuitas di setiap titik simpul dipenuhi. Prinsip metode Hardy Cross adalah bahwa debit air yang masuk harus sama dengan debit air yang keluar.

Pada jaringan pipa harus dipenuhi persaman kontinuitas dan energi yaitu :

1. Aliran di dalam pipa harus memenuhi hukum-hukum gesekan pipa untuk aliran pipa dalam pipa tunggal.

Hf =

俀ꃰĖ . .................................................................................................(2.9)

2. Aliran yang masuk pada tiap-tiap titik harus sama dengan aliran yang keluar

( ∑. 0

3. Jumlah aljabar dari kehilangan energi dalam satu jaringan tertutup harus sama dengan nol ∑

commit to user

berikut :

1. Pilih pembagian debit melalui tiap-tiap pipa Q o hingga terpenuhi syarat kontinuitas.

2. Hitung kehilangan energi pada tiap-tiap pipa dengan rumus hf = k.Q 2

3. Jaringan pipa dibagi menjadi sejumlah jaringan tertutup sedemikian hingga setiap pipa termasuk dalam paling sedikit satu jaring.

4. Hitung jumlah kerugian tinggi energi sekeliling tiap-tiap jaring, yaitu ∑. Jika pengaliran seimbang maka ∑

0.

5. Hitung nilai ∑ 2 . untuk tiap jaring.

6. Pada tiap jaring diadakan koreksi debit ∆. supaya kehilangan tinggi energi dalam jaring seimbang. Adapun koreksinya adalah sebagai berikut :

∆. = ∑ ∑ ..............................................................................................(2.10)

7. Dengan debit yang telah terkoreksi sebesar Q = . + ∆. prosedur dari 1 sampai 6 diulang hingga akhirnya ∆.

0 dengan Q adalah debit yang sebenarnya. . adalah debit yang dimisalkan dan ∆. adalah debit koreksi. Penurunan rumus diatas adalah sebagai berikut :

Hf = kQ 2 =k( . 2 +2 . ∆. + ∆.2)

=k . 2 +2 . ∆. + ∆Q 2 ) .....................................................................(2.11) Untuk ∆Q < . maka ∆Q 2 =0

Hf = kQ 2 +2 . ∆.....................................................................................(2.12) Jumlah kehilangan energi pada tiap jaringan adalah nol ∑ Hf = kQ 2 +2 . ∆. = 0 .............................................................................(2.13) ∆. = ∑ ∑

2,63 ...............................................................................(2.15)

Hitungan jaringan pipa sederhana dilakukan dengan membuat tabel untuk setiap jaring. Dalam setiap jaring tersebut jumlah aljabar kehilangan energi adalah nol dengan catatan aliran searah jarum jam (ditinjau dari pusat jaringan) diberi tanda

commit to user

memudahkan hitungan dalam tiap jaringan selalu dimulai dengan aliran yang searah jarum jam. Koreksi debit dihitung dengan rumus (2.11). Arah koreksi debit

harus disesuaikan dengan arah aliran. Apabila dalam satu jaringan kehilangan energi karena aliran searah jarum jam lebih besar dari yang berlawanan

∑Q 2 > 0) maka arah koreksi debit berlawanan dengan arah jarum jam (negatif). Jika suatu pipa menyusun dua jaring maka koreksi debit untuk pipa tersebut terdiri dari dua buah ∆. yang diperoleh dari dua jaring tersebut. Hasil hitungan yang benar dicapai apabila ∆. 0. (Bambang Triatmojo, 1993)

commit to user

20

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif studi untuk mengetahui kebutuhan air PDAM Kabupaten Karanganyar, serta meninjau kemampuan debit dari sumber mata air.

3.2. Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder dari PDAM Karanganyar meliputi :

1. Debit produksi dari sumber mata air.

2. Debit konsumsi pelanggan.

3. Jumlah pelanggan aktif PDAM Karanganyar.

4. Dimensi pipa distribusi.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Tahap persiapan

Tahap persiapan dimaksudkan untuk mempermudah jalannya penelitian seperti pengumpulan data, analisis dan penyusunan laporan. Tahapan persiapan ini meliputi :

1. Studi pustaka Studi pustaka dimaksudkan untuk memberikan arahan dan wawasan sehingga mempermudah dalam pengumpulan data, analisis maupun dalam hasil penelitian.

commit to user

Pembuatan proposal dimaksudkan untuk memberikan gambaran tertulis mengenai tujuan, rencana serta langkah langkah yang akan diambil dalam pelaksanaan penelitian.

3.3.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur serta menggunakan data yang dimiliki oleh instansi-instansi terkait dalam hal ini adalah PDAM Karanganyar. Adapun data tersebut adalah:

1. Data debit produksi air PDAM Karanganyar.

2. Data jumlah kebutuhan pemakaian air terjual PDAM Karanganyar.

3. Data jumlah tiap jenis pelanggan aktif PDAM Karanganyar.

3.4. Analisis Data

Pada tahap analisis dilakukan hitungan dengan didasarkan pada data yang diperoleh dari hasil penelitian, sedangkan pembahasan hasil hitungan berdasarkan pada teori yang diperoleh dari berbagai pustaka. Hasil dari hitungan disusun menjadi sebuah laporan dengan format yang sudah dibakukan. untuk memudahkan perhitungan, maka dibuat flow chart seperti Gambar 3.1. dan Gambar 3.2.

commit to user

Gambar 3.1. Flow Chart Perhitungan Kebutuhana Air

Perhitungan Kebutuhan Air PDAM yang Harus

Tersedia untuk Tiap Jenis Pelanggan

Kehilangan Air

Hitungan Jumlah Tiap Jenis Pelanggan

Hitungan Kebutuhan Air Tiap Jenis Pelanggan

Identifikasi Masalah

Rumusan Penelitian Tujuan Penelitian Pengolahan Data

Mulai

Studi Literatur Studi Lapangan

Selesai

Kesimpulan dan Saran

Membandingkan Ketersediaan dengan

Kebutuhan Air yang Ada

Analisis Penambahan Distribusi tahun 2016

Perhitungan total kebutuhan air PDAM

Karanganyar tahun 2016

commit to user

Kurang / Terlalu Besar

Check Pipa Distribusi

Diameter Pipa Terpasang

Start

Volume Cadangan Reservoir Popongan

Tidak Sesuai

END

Gambar 3.2. Flow Chart Perhitungan Kapasitas Pipa

commit to user

23

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Kebutuhan Air Bersih

Seiring dengan perkembangan kota, tuntutan masyarakat terhadap fasilitas yang disediakan oleh pemerintah akan meningkat termasuk kebutuhan air bersih yang memadai baik saat ini maupun untuk saat mendatang. Penggunaan air dari kota yang satu dengan kota yang lain berbeda. Ketidaksamaan tersebut disebabkan oleh faktor cuaca, lingkungan hidup, penduduk, industri dan faktor faktor lainnya.

4.1.2. Proyeksi Jumlah Pelanggan Aktif PDAM Karanganyar

Dalam pengolahan data untuk memperkirakan jumlah pelanggan PDAM Karanganyar pada setiap sasaran perencanaan untuk masa yang akan datang, yang kami jadikan dasar adalah laju pertumbuhan pelanggan aktif dari hasil data PDAM Karanganyar. Hasil data yang meliputi, Kecamatan Karanganyar, Jaten, Perumnas Palur dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dengan demikian maka dapat diperkirakan berapa jumlah pelanggan aktif PDAM Karanganyar sampai tahun 2016.

commit to user

pada lampiran, maka dapat di Proyeksikan realisasi kebutuhan air bersih PDAM Karanganyar pada tahun 2016 dengan perhitungan sebagai berikut :

Kebutuhan (m 3 / tahun) = Jumlah Pelanggan x Realisasi Penggunaan

Contoh Perhitungan :

Tabel 4.1 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Karanganyar tahun 2007

Tahun 2007

No. Jenis Pelanggan

Jumlah

Realisasi

Total Penggunaan

Prosentase Pelanggan Penggunaan % m³ / tahun

1 Sosial umum

46 40,60

22.411,20 0,92

2 Sosial khusus

3 Rumah Tangga A

4 Rumah Tangga B

5 Rumah Tangga C

6 Niaga Kecil

7 Niaga Besar

3 70,00

2.520,00 0,10

8 Industri Kecil

1 60,85

730,20 0,03

9 Industri Besar

Perhitungan kebutuhan air bersih untuk masing-masing kecamatan dapat ditabelkan sebagai berikut.

Tabel 4.2 Realisasi Kebutuhan Air Bersih PDAM Per Kecamatan

Tahun

Karanganyar Kota

Jaten

Perumns Palur

(m³ / tahun)

(m³ / tahun)

(m³ / tahun)

2007

2.447.364,48

951.238,56

948.787,68 2008

2.599.686,60

983.008,56

975.803,88 2009

2.599.686,60

737.344,92

966.146,64 2010

2.678.293,08

1.038.700,80

939.139,08

commit to user

Kebutuhan air bersih PDAM tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, dapat dibuat grafik realisasi kebutuhan sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Realisasi Kebutuhan

Tahun

Realisasi Kebutuhan

(m³ / tahun)

y = 67091x - 1E+08 R² = 0,263

Tahun

kebutuhan Linear (kebutuhan)

lu

/ ta

commit to user

Tabel 4.4 Perhitungan kebutuhan air dengan cara realisasi penggunaan

∑Y - B∑Y = -1,30E+08 A =

∑XY - ∑X.∑Y = 67.090,58 B = n

∑X n 2 -( ∑X) 2

Y =A+(B*x) Y = -1,30E+08 + 67.090,58 * x Y 2016

= -1,30E+08 + (67.090,58 * 2016)

= 4.969.479,60 m 3 /tahun = 0,157581164 m 3 /detik

= 157,58 liter /detik

Dari proyeksi di atas maka diperoleh kebutuhan air bersih pelanggan PDAM Karanganyar untuk tahun 2016 sebesar 157,58 liter /detik.

4.1.2. Total Kebutuhan Air Bersih PDAM Karanganyar

Kebutuhan air bersih untuk tiap jenis pelanggan (Yt) PDAM Karanganyar sampai tahun 2016 yaitu dengan cara memperhitungkan permintaan kebutuhan air

commit to user

memperoleh kebutuhan tiap jenis pelanggan.

1 . Perhitungan kebutuhan air per kecamatan Tabel 4.5 Rata-rata Prosentase Kebutuhan Air per Kecamatan

Kota Karanganyar (m 3 / tahun)

Perumnas

Palur

(m 3 / tahun)

Jaten

(m 3 / tahun)

Jumlah (m 3

Kebutuhan air wilayah Jaten : Yt

= Yi + ( Yi x % kehilangan) = 1.066.604,69 + (1.066.604,69 x 20 %)

= 1.279.925,62 m 3 / tahun

Untuk perhitungan kebutuhan per kecamatan dapat di tabelkan seperti di bawah ini:

Tabel 4.6 Total Kebutuhan Air Tahun 2016 per Kecamatan

Kecamatan

Rata - rata %

Kecamatan

Kebutuhan

m 3 / tahun

% Kehilangan

Total Kebutuhan m 3 / tahun Kota Karanganyar

57,81 2.873.098,09

20 3.447.717,70

Perumnas Palur

20,72 1.029.776,83

20 1.235.732,19

Jaten

21,46 1.066.604,69

20 1.279.925,62

100 4.969.479,60

5.963.375,52

commit to user

Tabel 4.7 Rata-rata Prosentase Kebutuhan Tahun 2016

No.

Jenis Pelanggan

Rata - Rata

Sosial umum

Sosial khusus

Rumah Tangga A

Rumah Tangga B

Rumah Tangga C

6 Niaga Kecil

7 Niaga Besar

Industri Kecil

Industri Besar

Perhitungan tiap jenis pelanggan menurut kecamatannya dapat dihitung seperti di atas, contoh perhitungan kebutuhan air menurut jenis pelanggan.

Kecamatan Jaten Rumah Tangga A Yt

= Yi + ( Yi x % Kebutuhan ) = 1.279.925,62 + (1.279.925,62 x 65,63%)

= 840.009,28 m 3 / tahun

commit to user

Kebutuhan air bersih untuk pelanggan PDAM Karanganyar tahun 2016 adalah :

a. Kebutuhan air untuk wilayah Karanganyar kota adalah : 3.447.717,70 m 3 / tahun

b. Kebutuhan air untuk wilayah Perumnas Palur adalah : 1.235.732,19 m 3 / tahun

c. Kebutuhan air untuk wilayah Jaten adalah : 1.279.925,62 m 3 / tahun

Kebutuhan air bersih pelanggan PDAM Karanganyar dapat di tabelkan sebagai berikut :

Tabel 4.9 Kebutuhan Air Bersih Tiap Kecamatan untuk Tahun 2016

Wilayah

Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan Air Bersih

(m³ / detik)

(m³ / jam)

Karanganyar

0,11

393,58 Perumnas Palur

Jenis Pelanggan

Rata-rata

% Pelanggan

Kebutuhan m 3 / Tahun

Karanganyar

Perumnas Palur

Jaten

1 Sosial umum

2 Sosial khusus

Rumah Tangga A

Rumah Tangga B

Rumah Tangga C

6 Niaga Kecil

7 Niaga Besar

8 Industri Kecil

9 Industri Besar

0,05

1.674,45

600,16 621,62

10 Sekolah

0,53

18.337,77

6.572,63 6.807,68

11 Instansi

2,54

87.703,59

31.434,75 32.558,95

100,00

3.447.717,70

1.235.732,19 1.279.925,62

commit to user

Gambar 4.3 Kebutuhan Air Bersih PDAM Karanganyar tahun 2016

4.2. Analisis Penambahan Kapasitas Distribusi

4.2.1. Jumlah Pelanggan Tahun 2016

Besarnya kebutuhan air didasarkan pada jumlah pelanggan pemakai air. Untuk daerah Karanganyar, Perumnas Palur dan Jaten adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10 Jumlah Tiap Jenis Pelanggan Pada Tahun 2016

No. Jenis Pelanggan

Rata -rata

% Pelanggan

Jumlah Pelanggan

Karanganyar

Perumnas Palur

Jaten

1 Sosial umum

0,26

31 0 0

2 Sosial khusus

3 Rumah Tangga A

65,63

75 0 150

4 Rumah Tangga B

5 Rumah Tangga C

Perumnas Palur

Jaten

Wilayah

eb

tu

commit to user

6 Niaga Kecil

7 Niaga Besar

0,11

21 4 7

8 Industri Kecil

0,04

9 Industri Besar

4.2.2. Kebutuhan Air Bersih PDAM Karanganyar Tahun 2016

Kebutuhan air yaitu besarnya air yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan di suatu tempat atau daerah. Kebutuhan air untuk suatu daerah merupakan penjumlahan kebutuhan rumah tangga, industri, niaga, non niaga dan sosial. Menurut DPU Dirjen Cipta Karya Kota Karanganyar termasuk dalam kategori II

jadi kebutuhan air per orang per hari sebesar 120 lt.

Data yang diperoleh dari perhitungan jumlah total pelanggan pada tahun 2016 PDAM Karanganyar adalah berjumlah 49.729 pelanggan. Dan debit yang keluar dari reservoir di Popongan Karanganyar adalah 203 liter / detik.

203 lt/det = 17.539.200 lt/hari = 17.539,2 m 3 /hari

Jadi 1 pelanggan PDAM Karanganyar setiap hari mendapatkan persediaan air bersih sebesar

쯠1.tƼǴ,쥰 Ǵ.1쥰Ǵ

= 0,352 m 3 /hari. Dengan Asumsi 1 pelanggan 5 orang.

Dari perhitungan jumlah total kebutuhan tahun 2016 wilayah Karanganyar, Perumnas Palur dan Jaten adalah :

5.963.375,52 m 3 /tahun = 16.338.015 liter/hari = 16.338 m 3 /hari.

commit to user

4.2.3. Persediaan Air Wilayah Karanganyar Tahun 2016

Persediaan air yaitu besarnya air yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan air suatu daerah. Agar dapat memenuhi kebutuhan air setiap waktu, maka persediaan air harus selalu lebih besar daripada kebutuhannya.

Jika jumlah pelanggan 49.729 dan jumlah air yang tersedia dari PDAM

Karanganyar per pelanggan adalah 0,3526 m 3 /hari maka dalam satu hari persediaan air untuk wilayah Karanganyar adalah

49.729 x 0,3526 = 17.534,445 m 3 /hari

Jadi besarnya volume cadangan untuk tahun 2016 wilayah Karanganyar, Perumnas Palur dan Jaten adalah :

Persediaan – Kebutuhan = 17.534,445 m 3 /hari - 16.338 m 3 /hari = 1196,445 m 3 /hari

1196,445 m 3 /hari – (kehilangan air 20%)

= 957,156 m 3 /hari

= 349.361,94 m 3 /tahun

= 0,0125 m 3 /det

commit to user

4.2.4. Rencana Penambahan Distribusi Tahun 2016

Penambahan distribusi untuk pelanggan wilayah Karanganyar, Perumnas Palur dan Jaten dapat ditambah. Dengan diketahui jumlah persediaan tahun 2016, dapat diketahui penambahan jumlah volume tiap pelanggan seperti tabel berikut :

Tabel 4.11 Jumlah volume penambahan tiap pelanggan tahun 2016

No. Jenis Pelanggan

Rata -rata % Pelanggan

Penambahan Tiap Pelanggan m3 / Tahun

1 Sosial umum

0,26

89.112,10

2 Sosial khusus

2,56

8.960,99

3 Rumah Tangga A

65,63

229.284,63

4 Rumah Tangga B

21,74

75.951,60

5 Rumah Tangga C

3,70

12.918,09

6 Niaga Kecil

2,84

9.905,62

7 Niaga Besar

0,11

389,71

8 Industri Kecil

0,04

145,18

9 Industri Besar

Jika jumlah pelanggan 49.729 dan jumlah total kebutuhan tahun 2016 dari PDAM

Karanganyar per pelanggan adalah 5.963.375,52 m 3 /tahun. maka dapat dilakukan

perbandingan antara jumlah penduduk dengan penambahan jumlah penduduk.

Penambahan jumlah penduduk = 49.729 x 349.361,94 = 2.913 pelangggan

5.963.375,52

commit to user

No.

Jenis Pelanggan

Rata -rata %

Pelanggan

Penambahan Pelanggan

1 Sosial umum

0,26

2 Sosial khusus

2,56

75

3 Rumah Tangga A

65,63

1.912

4 Rumah Tangga B

21,74

633

5 Rumah Tangga C

3,70

108

6 Niaga Kecil

2,84

83

7 Niaga Besar

0,11

8 Industri Kecil

0,04

9 Industri Besar

4.2.4. Tinjauan Terhadap Dimensi Pipa Distribusi Terpasang Wilayanh Perumnas Palur

Tinjauan dimensi pipa terpasang dimaksudkan untuk mengetahui layak tidaknya dimensi pipa yang terpasang dalam mendistribusikan air dari reservoir Popongan Untuk daerah Perumnas Palur.

Data yang diperlukan adalah volume cadangan tahun 2016, dimensi pipa, panjang pipa, kekerasan pipa (C HW ) dan elevasi di setiap percabangan (titik simpul).

Besarnya volume cadangan dari reservoir Popongn adalah sebesar 0,0125 m 3 /det

sedangkan dimensi, panjang dan kekasaran pipa dapat dilihat pada tabel 4.13. Jaringan pipa distribusi di daerah penelitian dapat dilihat pada gamabr jaringan pipa distribusi pada lampiran. Sedangkan data elevasi pada setiap titik simpul dapat dilihat pada tabel 4.14.

commit to user

No. Pipa

Panjang (mm)

r (mm)

No. Pipa

Panjang

(mm)

Kekasaran (C HW )

Diameter (mm)

1 335000

110

100

37 25000

110

50

2 25000

110

100

38 25000

110

50

3 25000

110

100

39 25000

110

50

4 25000

110

100

40 25000

110

50

5 25000

110

100

41 270000

110

50

6 150000

110

100

42 320000

110

50

7 25000

110

50 43 320000

110

50

8 30000

110

50 44 320000

110

50

9 25000

110

50 45 85000

110

50

10 25000

110

50 46 235000

110

50

11 25000

110

50 47 235000

110

50

12 25000

110

50 48 175000

110

50

13 25000

110

80 49 175000

110

50

14 25000

110

80 50 175000

110

50

15 25000

110

80 51 175000

110

50

16 25000

110

80 52 175000

110

50

17 25000

110

80 53 175000

110

50

18 25000

110

80 54 175000

110

50

19 30000

110

80 55 25000

110

50

20 25000

110

80 56 25000

110

50

21 25000

110

80 57 25000

110

50

22 25000

110

80 58 25000

110

50

23 25000

110

80 59 100000

110

50

24 25000

110

80 60 100000

110

50

25 25000

110

80 61 100000

110

50

26 25000

110

80 62 100000

110

50

27 90000

110

50 63 160000

110

50

28 25000

110

50 64 160000

110

50

29 25000

110

50 65 160000

110

50

30 25000

110

50 66 160000

110

50

31 25000

110

50 67 160000

110

50

32 25000

110

50 68 160000

110

50

33 25000

110

50 69 150000

110

50

34 25000

110

50 70 50000

110

50

35 25000

110

50 71 25000

110

50

36 25000

110

50 72 270000

110

50

commit to user

No. Node Elevasi (m) No. Node

(Sumber PDAM Karanganyar)

Dari hasil perhitungan pipa dengan menggunakan software M.S excel diketahui bahwa diameter pipa yang terpasang tidak mapu mengalirkan air dari reservoir. Hal ini terlihat pada lampiran dari kolom headloss (m/km) yang terdapat tanda hi yang

commit to user

sehingga perlu dilakukannya perbaikan yaitu antara lain dengan memperbesar dimensi pipa.

Contoh perhitungan perbesaran pipa : Pipa No. 1 Faktor puncak = 2 Q

= 0,0125 x 2 = 0,025 m 3 /dt

L = 335000 m

. 쯠,dt

335 ,冘 ,쥰1dt.쯠쯠 . ,쯠 ,

쯠,dt

. 0,025 쯠,dt

= 47,28 m/km > 10 m/km (HI) (diameter pipa terlalu kecil) Dicoba D = 200 mm

. 쯠,dt

335 ,冘 ,쥰1dt.쯠쯠 . ,쥰 ,

쯠,dt

. 0,025 쯠,dt

= 1,6219 m/km < 10 m/km (OK)

commit to user

= 1,6219 / 335 = 0,00484

V = 0,354 . C HW . S 0,54 .D 0,63 = 0,354 . 110 . 0,00484 0,54 . 0,2 0,63

= 0,794 m/dt Pipa No. 41 Faktor puncak = 2 Q

= 0,000625 x 2 = 0,00125 m 3 /dt

. 쯠,dt

쥰1 ,冘 ,쥰1dt.쯠쯠 . ,쥰 ,

쯠,dt

. 0,00 25 쯠,dt

= 4,3539 m/km < 10 m/km (OK) S

=H L /L = 4,3539 / 270 = 0,0161

V = 0,354 . C HW . S 0,54 .D 0,63 = 0,354 . 110 . 0,0161 0,54 . 0,1 0,63

= 0,6350 m/dt

commit to user

4.3. Pembahasan

Untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih PDAM karanganyar yang mencakupi wilayah Karanganyar kota, Perumnas Palur, dan Jaten dapat dihitung dengan menggunakan metode Realisasi Kebutuhan.

Dengan menggunakan metode Realisasi Kebutuhan diperoleh kebutuhan air bersih pelanggan PDAM Karanganyar untuk tahun 2016 sebesar 157,58 liter /detik. Jumlah total kebutuhan air bersih pelanggan PDAM Karanganyar setelah ditambah dengan prosentase kehilangan air sebesar 189 liter / detik.